Anda di halaman 1dari 2

GLOMERULONEFRITIS PASCA-STREPTOCOCCUS AKUT PEDIATRIK:

SEBUAH PENGALAMAN DI SEBUAH PUSAT PENELITIAN TUNGGAL

Sherif Mohamed El-Desoky 1,2, Lujain K. I. Al-Sulimani 3, Manar T. O. Alkhatieb 3,


Khalid A. Alhasan 4, Amr S. Albanna 5, Jameela A. Kari 1,2

1
Pusat Nefrologi Anak,
2
Bagian Pediatri, Universitas King Abdulaziz,
3
Bagian Pediatri, Rumah Sakit Anak, Kementerian Kesehatan,
4
Departemen Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas King Saud, Riyadh, Kerajaan
Arab Saudi
5
Pusat Penelitian Medis Internasional King Abdullah, Universitas Ilmu Kesehatan King Saud
Bin Abdulaziz, Jeddah

Abstrak

Secara retrospektif, kami melakukan evaluasi terkait dengan frekuensi, tingkat


keparahan, dan hasil dari anak- anak dengan glomerulonefritis pasca-streptococcus akut
(PSGN), yaitu dengan cara meninjau catatan kasus semua anak yang didiagnosis dengan
glomerulonefritis pasca-streptococcus akut (PSGN) antara tahun 2007 dan tahun 2015.
Diagnosis glomerulonefritis pasca-streptococcus akut (PSGN) ditegakkan berdasarkan
bukti infeksi streptokokus terbaru, yang meliputi: hasil kultur streptokokus pada kulit
atau tenggorokan yang positif, kadar antistreptolisin yang tinggi atau mengalami
peningkatan (> 333 IU/ml), atau kadar anti-deoxyribonuclease B yang tinggi (> 200
IU/ml). Sebagai tambahan, para peneliti turut mempertimbangkan kadar 3 komplemen
serum yang rendah dan / atau hasil biopsi ginjal. Anak- anak dengan bukti penyakit
ginjal kronis (CKD) dikeluarkan dari penelitian. Sebanyak enam puluh enam orang
anak (50 orang anak laki- laki) dengan usia 8,4 ± 3,4 tahun ikut terlibat di dalam
penelitian ini. Sebanyak sembilan puluh persen dari keseluruhan anak memiliki
proteinuria dan 79% menunjukkan gangguan laju filtrasi glomerulus pada saat datang
pertama kali. Satu orang anak mengalami glomerulonefritis progresif yang berkembang
dengan cepat. Sebanyak 10% dari keseluruhan anak mengalami gangguan ginjal, 25%
mengalami hipertensi, dan 40% mengalami proteinuria pada tindak lanjut 1 tahun. Para
peneliti menyarankan tindak lanjut secara kontinu pada pasien- pasien tersebut oleh
karena sebagian besar pasien dengan glomerulonefritis pasca-streptococcus akut
(PSGN) dalam penelitian ini mengalami penyakit ginjal kronis (CKD) pada tindak
lanjut 1 tahun.

Kata kunci: Glomerulonefritis akut, sindrom nefritik, glomerulonefritis progresif cepat.

PENDAHULUAN

Glomerulonefritis pasca-streptococcus akut (PSGN) masih merupakan penyebab


signifikan dari cedera ginjal akut pada populasi pediatrik, terutama di negara- negara
berkembang. Namun, hasil jangka pendek sangat baik dalam banyak kasus. [1] Penyakit
ginjal stadium akhir terjadi pada < 1% pasien anak- anak dan persentase yang sedikit
lebih tinggi pada populasi orang dewasa. [2] Komplikasi dan hasil jangka panjangnya
masih kurang jelas, di mana menunjukkan variasi yang signifikan. [1] Glomerulonefritis
pasca-streptococcus akut (PSGN) tetap menjadi penyebab utama glomerulonefritis pada
anak- anak, meskipun terdapat bukti bahwa prevalensi penyakit ini menurun di seluruh
dunia. [3] Di Kerajaan Arab Saudi (KSA), penelitian tentang glomerulonefritis pasca-
streptococcus akut (PSGN) pada populasi anak sangat terbatas. Namun, ada laporan
kasus yang menunjukkan bahwa itu dapat muncul pada usia muda yang tidak biasa atau
dengan presentasi yang tidak biasa. [4]

Anda mungkin juga menyukai