Anda di halaman 1dari 16

A.

Desa Karangjati
BAB I
Sejarah dan Gambaran wilayah Desa Karangjati

1. Desa karangjati dulunya pada jaman belanda belum berupa desa namun
merupakan sebuah dukuh yang bernama dukuh planjir yang kemudian oleh
belanda saat itu dibentuk desa yang merupakan daerah dari dukuh planjir yang
diberi nama Desa Krangjati dengan kepala desa pertama adalah Raden Athmo
Soemitro pada tahun 1930.
2. Desa karangjati memiliki kondisi secara demografi maupun geografis sebagai
berikut :
a. Luas wilayah Desa Karangjati
Luas wilayah Desa Karangjati adalah 465.7410 Ha, yang terdiri dari :
 Pekarangan 105.8087 Ha
 Sawah irigasi teknis 42.000 Ha
 Sawah irigasi setengah teknis 161.5236 Ha
 Sawah irigasi sederhana 12.000 Ha
 Tanah tegalan 189.5087 Ha
b. Jumlah penduduk Desa Krangjati
Jumlah penduduk Desa Krangjati terdiri dari 2.354 KK, dari jumlah KK
tersebut terbagi dalam penduduk Laki-laki; 3.909 jiwa dan penduduk
Perempuan: 3.705 jiwa, sedangkan usia kerja penduduk Desa karangjati rata-
rata adalah usia produktif atau non produktif
c. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di Desa karangjati sangat beragam mulai dari belum
sekolah hingga sarjana, seperti data berikut:
 Belum sekolah: 345 orang
 Tidak tamat SD: 123 orang
 Tamat SD atau sederajat: 365 orang
 Tamat SLTP atau sederajat: 742 orang
 Tamat SLTA atau sederajat: 928 orang
 Tamat Akademi: 221 orang
 Tamat perguruan tinggi: 221 orang
 Buta huruf: 70 orang
d. Mata pencaharian masyarakat Desa karangjati
Mata pencaharian masyarakat Desa karangjati sebagian adalah bercocok
tanam dan juga pedagang, buruh, serta home industry, seperti berikut:
 Petani pemilik tanah: 200 orang
 Petani penggarap: 312 orang
 Buruh tani: 1.273 orang
 Pengusaha sedang: 8 orang
 Pengerajin atau industri kecil: 119 orang
 Buruh idustri: 206 orang
 Buruh bangunan: 404 orang
 Pedagang: 208
 Pegawai Negeri Sipil: 206 orang
 TNI atau Polri: 22 orang
e. Fasilitas atau infrastruktur Desa Karangjati
Desa karangjati juga memiliki fasilitas dasar sehimgga layak dihuni dan
menunjang masyarakat desa, seperti:
 Sekolah dasar: 2 buah
 Madrasah Ibtidaiyah: 2 buah
 SMP: 1 buah
 MTsN: 1 buah
 TK/RA: 4 buah
 TPA/MADIN: 14 buah
 Polindes: 1 buah
 Masjid: 13 buah
 Mushola: 42 buah
 Jalan DP: 6Km
 Jalan Desa: 23Km
BAB II
Pemilihan Kepala Desa dan Struktur Organisasi Desa

1. Pemilihan Kepala Desa Karangjati


Desa karangjati dalam menjalankan pemerintahan Desa menggunakan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 31 sampai pasal 37.
Berdasarkan peraturan tersebut, Desa Karangjati dipimpin oleh Kepala Desa
yang dipilih melalui pilkades secara serentak diseluruh wilayah kabupaten atau
kota.
Pilkades menggunakan surat suara yang mempunyai foto calon kepala desa tidak
seperti dahulu yang menggunakan gambar buah-buahan ataupun sayuran. Badan
Permusyawaratan Desa memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan
berakhirnya masa jabatan Kepala Desa secara tertulis 6 bulan sebelum masa
jabatan berakhir, kemudian Badan Permusyawaratan Desa membentuk panitia
pemilihan Kepala Desa, pemilihan Kepala Desa bersifat mandiri dan tidak
memihak.
Calon Kepala Desa wajib memenuhi persyaratan:
a. Warga Negara Republik Indonesia.
b. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
d. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat.
e. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat mendaftar.
f. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa.
g. Terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal di Desa setempat paling
kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran.
h. Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara.
i. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih,
kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani pidana penjara dan
mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada publik bahwa yang
bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-
ulang.
j. Tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
k. Berbadan sehat.
l. Tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan.
m. syarat lain yang diatur dalam Peraturan Daerah.
Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu: tahap pencalonan,
pemungutan suara, dan penetapan. Biaya pemilihan Kepala Desa dibebankan
pada pada anggaran pendapatan dan belanja Daerah Kabupaten atau Kota.
Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan diumumkan kepada masyarakat
kemudian mengambil nomor urut pemilihan Kepala Desa, calon Kepala Desa
dapat melakukan kampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat
desa dan perundang-undangan.

2. Struktur Organisasi Desa Karangjati

BPD Kepala Desa

SEKDES

K.UMUM K.KEU K.PERENC

K.PEM K.PELAYA K.KESRA

KADUS 1 KADUS 2

Gambar 1. Struktur Organisasi pemerintahan Desa Karangjati


kepala Desa Paimen
BPK Slamet Basori S.Ag.
SEKDES Kartini S.Pd.
Kasi Umum Subakni
Kasi Keuangan Karno
Kasi Perencanaan Tajib
Kasi Pemerintahan Sakiman
Kasi Pelayanan Hudayah
Kasi Kesra suroso
Kadus 1 Asrori
Kadus 2 Muhammad Hidayat

Tabel 1. Nama Anggota Pemerintahan Desa Karangjati

BAB III
Bidang-bidang Urusan Pemerintahan Desa Karangjati

1. Kepala Desa dan Sekretariat


Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan desa,
melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan
pemberdayaan masyarakat desa.
Dalam melaksanakan tugas sebagai Kepala Desa, Kepala Desa berwenang:
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa.
b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa.
c. Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa.
d. Menetapkan peraturan desa.
e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

2. Urusan Kesejahteraan
a. Membina kehidupan masyarakat desa.
b. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa.
c. Membina dan meningkatkan perekonomian desa serta mengintegrasikannya
agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya
kemakmuran masyarakat desa.

3. Urusan Keuangan
a. Mengembangkan sumber pendapatan desa.
b. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
c. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa.

4. Urusan pembangunan dan perwakilan


a. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
b. Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.
c. Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB IV
Deskripsi Kondisi dan Potensi Desa Karangjati

1. Potensi dan Kondisi Ekonomi Desa Karangjati


a. Potensi Desa Karangjati
 Perdangan
Desa Karangjati merupakan wilayah yang cukup ramai dan padat
penduduk. Sehingga dimanfaatkan oleh sebagian penduduk untuk
berdagang. Karena mayoritas hidup yang tinggi membuat usaha
perdagangan di Desa Karangjati menjadi maju dan dapat berkembang
dengan baik.
 Pertanian
Desa Karangjati memiliki lahan pertanian yang cukup produktif, sebagai
salah satu daerah penghasil tanaman pangat yang potensial. Beberapa
tanaman pangan yang banyak dikembangkan antara lain padi, jagung,
kacang-kacangan serta kedelai.
 Perternakan
Warga Desa Karangjati banyak warganya yang mempunyai hewan
peternakan sehingga warganya dapat memasok daging dari ternak sapinya,
mampu menyuplai warung makan dengan ternak lelenya, dan tenak ayam,
bukan cuman itu warga Desa Karangjati juga dapat mengolah kotoran
ternak sapi menjadi sebuah pupuk kompos.
b. Kondisi Ekonomi Desa Karangjati
Tingkat perekonomian di Desa Karangjati termasuk merata dan terus
meningkat setiap tahunnya. Dibuktikan dengan berbagai bidang
perekonomian yang menujang kebutuhan sehari-hari masyarakatnya.

Tabel 2. Potensi Ekonomi Kelurahan Mangunsari

NO BIDANG JENIS
1. Jagung
2. Padi
3. Kacang tanah
1. Pertanian
4. Kacang panjang
5. Singkong
6. Ubi rambat
1. Peternakan Sapi
2. Peternakan Lele
2. Peternakan 3. Peternakan
Kambing
4. Pembuatan Pupuk
1. Toko kelontong
2. Penjual makanan
jadi
3. Perdagangan 3. Toko pakaian
4. Toko
material/bangunan
5. Toko obat/apotik
1. Fotocopy
2. Bengkel motor
3. Las
4. Les/Bimbingan
4. Jasa Belajar
5. Rental mobil
6. Kuli/tukang
bangunan/Buruh
tani

2. Kondisi Sosial Budaya


Pola sosial yang sekarang berkembang di wilayah Desa Karangjati adalah
kehidupan masyarakat pedesaan, masyarakat Desa Karangjati mempunyai
loyalitas kepada pimpinan baik ditingkat RT, RW, Desa ataupun sampai
komunitas tingkat Nasional. Hubungan silaturahmi antar warga juga terlihat baik
terbukti setiap 1 bulan sekali masing-masing RT mengadakan lomba bola
voli.Semacam itu merupakan bagian peran serta masyarakat dalam
pembangunan sehingga hal ini sebagai modal yang besar bagi efisiensi dan
produktifitas yang lebih terarah, terencana dan terpadu untuk bersama-sama
dalam pelaksanaan pembangunan disegala bidang diwilayah Kelurahan
Mangunsari.
Desa Karangjati juga masih memegang tradisi turun temurun sejak dulu yaitu
masih di adakannya mitoni,sadranan dan lainya. Dan pada malam besar 1 sura
masih melakukan tradisi makan di perampatan jalan. Semua tradisi itu masih di
lakukan sampai sekarang dengan baik. Masyarakat Desa Karangjati masih kental
sesuasan kebersamaannya dengan bukti masih diadakan kegiatan ronda malam,
kerja bakti hari minggu dan membantu saling gotong royong membangun rumah
warga.
3. Keadaan dan Kehidupan Politik
Keadaan masyarakat Desa Karangjati nyaman dan saling toleransi dalam
kepercayaan tidak terjadi perselisihan antar setiap warga baik dalam berpendapat
masalah kehidupan bermasyarakat maupun dalam beragama. Kehidupan politik
Desa Karangjati memiliki banyak keyakinan politik yang di anut oleh warga
sehingga perbedaan pendapat soal partainya. Terkadang perbedaan itu
menimbulkan ketegangan antar warga, tapi keadaan tersebut tidak sampai
menimbulkan perpecahan atau perselisihan yang berat.

BAB V
SUMBER KEUANGAN ATAU PENDAPATAN DESA KARANGJATI

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 71
sampai Pasal 72. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
Pendapatan desa yang dimaksud adalah bersumber dari:
a. Pendapatan asli desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan
partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa.
b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
c. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota.
d. Alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima kabupaten/kota.
e. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
f. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga.
g. Lain-lain pendapatan desa yang sah.
Sumber keungan Desa Krangjati sendiri sebagian bersumber daripendapatan asli
desa yaitu BUMDES dan APBN serta bantuan dari APBD.
BAB VI
MENEJEMEN PENGELOLAAN PEMERINTAHAN DAN KEUANGAN
DESA KARANGJATI

1. Alokasi dana Desa Karangjati digunakan untuk kegiatan-kegiatan antara lain:


a. Bidang pernyelengaraan pemerintahan desa
 Program peningkatan kualitas perangkat desa.
b. Bidang pelaksanaan pembangunan desa
 Program pembangunan jalan dan jembatan Desa Karangjati.
 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong.
 Program pembangunan infrastruktur desa.
 Program pembangunan/rehab kantor desa.
c. Bidang pembinaan kemasyarakatan desa
 Program pendidikan anak usia dini dan program pendidikan dasar
sembilan tahun.
 Program upaya kesehatan masyarakat.
 Program perbaikan gizi masyarakat
d. Bidang pemberdayaan masyarakat
 Program pelatihan tani
 Program pemberdayaan UKM
 Program pelatihan tim olahraga Desa Krangjati
e. Bidang kesehatan
 Perbaikan sarana dan prasarana kesehatan
 Promosi dan penyuluhan kesehatan
 Program desa siaga.
BAB VII
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARANGJATI

1. Sejarah dan Latar Belakang BPD


Badan Permusyawaratan Desa dibentuk sebagai penyalur aspirasi masyarakat
serta badan pengawas desa atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah
desa. Badan Permusyawaratan Desa berkedudukan di masing-masing desa.
Badan Permusyawaratan Desa Karangjati terbentuk tahun 2007. Badan
Permusyawaratan Desa didasarkan pada kebutuhan pemerintah desa.
Pemerintahan desa memerlukan mitra dan pengawas jalanya pemerintahan
diwilayah desa.

2. Struktur Organisasi BPD Desa Karangjati

Ketua

Wakil Ketua

Sekertaris

Bidang Penyelengaraan Bidang Pembangunan Desa dan


Pemerintahan dan Pembinaan Pembayaran Masyarakat Desa
Kemasyarakatan

Gambar 2. Struktur Organisasi BPD Desa Krangjati


3. Keanggotaan BPD Desa Karangjati
Ketua Slamet Basori S.Ag.
Wakil Ketua Sumakmun S.Pd
Sekretaris Amin iswahyuni
Bid.Penyelanggaraan dan Kesra Basuki
Bid.Pembangunan dan pemberdayaan Sumardian

Tabel 3. Nama Aggota BPD Desa Karangjati

4. Pencalonan, Pemilihan, dan Penetapan Anggota Lembaga BPD Desa Karangjati


a. Pencalonan BPD
Calon anggota BPD adalah dari kalangan masyarakat desa
mempertimbangkan wilayah, keuangan desa, dan penduduk. Syarat anggota
BPD adalah sebagai berikut:
 Mertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang.
 Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan
dan
 Memelihara keutuhan Negara Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal
Ika.
 Berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah.
 Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau
sederajat.
 Bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa.
 Tidak merangkap sebagai pengurus atau anggota Lembaga
Kemasyaraktan Desa. (merujuk pasal 26 huruf (f) Permendagri 110
/2016).
 Tidak tercatat sebagai pengurus partai politik (merujuk Pasal 26 huruf (h)
Permendagri 110/2016
 Bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD.
 Wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis.
 Bertempat tinggal di wilayah pemilihan.

b. Pemilihan Anggota BPD


Anggota dipilih melalui musyawarah desa dan ditetapkan secara demokratis
oleh masyarakat yang difasilitasi oleh Kepala Desa. Adapun peserta peserta
musyawarah yang biasa dilibatkan dalam pemilihan pengurus BPD adalah
Pengurus RT, Pengurus RW, Pengurus PKK, Pengurus Karang Taruna,
Pengurus Lembaga Sosial Kemasyarakatan lainnya dan Tokoh Masyarakat
yang memenuhi keterwakilan masyarakat. Hasil musyawarah tersebut
dianggap sah bila dihadiri sekurang-kurangnya lebih dari separuh jumlah
yang diundang.
Persiapan pemilihan. Meliputi kegiatan sosialisasi, pembentukan panitia
pemilihan, penerimaan nama calon pengurus. Pelaksanaan musyawarah
pemilihan dengan susunan acara sebagai berikut: pembukaan, pembacaan
daftar hadir dan pengesahan peserta musyawarah pemilihan, penyampaian
laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya, pembacaan tata
tertib, pembentukan dan penyampaian susunan Panitia Pemilihan,
Pelaksanaan musyawarah pemilihan dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan,
pengumuman hasil musyawrah dan penandatangan BA, penutupPelaporan
terdiri dari BA hasil musyawarah pemilihan pengurus BPD dan daftar hadir
peserta musyawarah.
c. Penetapan Anggota BPD
Penatapan anggota BPD ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota.
Anggota BPD ditetapkan dengan disaksikan langsung dalam rapat BPD yang
diadakan secara khusus.

5. Masa Jabatan dan Pemberhentian Anggota BPD


a. Masa Jabatan BPD
Masa jabatan anggota BPD adalah dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling
banyak 3 kali secara berturut-turut maupun tidak secara berurutan. Masa
keanggotaan atau jabatan BPD selama 6 tahun.
b. Pemberhentian Anggota BPD
Anggota BPD akan diberhentikan apabila:
 merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat Desa,
dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa.
 melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang,
dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau
tindakan yang akan dilakukannya.
 menyalahgunakan wewenang.
 melanggar sumpah/janji jabatan.

6. Hak dan Kewajiban anggota BPD


a. Hak BPD dan Anggota BPD
BPD berhak:
 Mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan
Pemerintahan Desa kepada Pemerintahan Desa;
 Menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa
 Mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsiny dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Anggota BPD berhak:
 Mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;
 Mengajukan pertanyaan;
 Menyampaikan usul dan/atau pendapat;
 Memilih dan dipilih
 Mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
b. Kewajiban BPD
Anggota BPD berkewajiban:
 Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
 Melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
 Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat Desa.
 Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan/atau golongan.
 Menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa; dan
 Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
kemasyarakatan Desa.

7. Wewenang dan Tugas BPD


Wewenang dan tugas BPD adalah sebagai berikut:
a. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala
Desa.
b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa.
c. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
d. Menyampaikan laporan kerja pada akhir periode.

8. Mekanisme dan Hubungan Kerja BPD dengan Kepala Desa


Mekanisme hubungan antara Kepala Desa Karangjati dengan Badan
Permusyawaratan Desa bersifat kemitraan kerja, konsultatif, dan koordinatif.
Hubungan antara Lembaga, mereka saling bersinergi dalam urusan Desa
Karangjati untuk terciptanya pemerintahan Desa Karangjati yang kondusif dan
kesejahteraan masyarakat Desa Karangjati.

9. Pendanaan atau anggaran BPD


a. Swadaya masyarakat.
b. Bantuan dari Anggaran Pemerintah Desa.
c. Bantuan dari Pemerintah.
10. Pertanggungjawaban BPD
Badan Permusyawaratan Desa Karangjati bertanggung jawab pada musyawarah
masyarakat untuk menyampaikan hasil kerja pada rapat musyawarah desa.
Dalam kegiatan pertanggungjawabannya mereka harus menjaga kualitas dan
kuantitasnya.

11. Kendala Pelaksanaan BPD Desa Karangjati


a. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai tugas dan fungsi BPD.
b. Kurangnya anggaran dana untuk membantu berjalannya pelaksanaan tugas
BPD
c. Kurangnya tanggung jawab anggota BPD
d. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menunjang keberhasilan tujuan
BPD

BAB VIII
PERATURAN DESA KARANGJATI
Peraturan Desa Karangjati adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa Karangjati, Kecamatan
Wonosegoro, Kabupaten Boyolai. Peraturan ini berlaku di wilayah Desa
Karangjati. Peraturan Desa Karangjati merupakan penjabaran lebih lanjut dari
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi
sosial budaya masyarakat setempat.
Desa Karangjati membuat peraturan yang mengikat warga masyarakat Desa
karangjati, selain peraturan yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten, provinsi dan
pemerintah pusat.

Anda mungkin juga menyukai