Anda di halaman 1dari 8

TRIASE IGD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD SOREANG 0 1/2
Ditetapkan di : Soreang
Direktur RSUD Soreang
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit
KEPERAWATAN
dr. H. Iping Suripto W, Sp.A, MH.Kes
NIP. 19610102 198803 1 007

1. PENGERTIAN
Triase adalah upaya untuk memilah/mengelompokkan pasien
berdasarkan derajat kegawatannya dan kebutuhan akan pertolongan.

2.1 Agar pasien yang datang ke IGD, dokter dan perawat IGD
2. TUJUAN dengan cepat melakukan seleksi pasien.
2.2 Melakukan pelayanan kesehatan secara tepat dan professional.

3. KEBIJAKAN
SK Direktur nomor 445/593/TU tentang Pemberlakuan Standar
prosedur Operasional Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang.

Yang bertugas di triase adalah dokter umum yang menetap/bertugas


di IGD.
Tugas triase:
Dokter triase bertugas memilah pasien yang datang di IGD dengan
4. PROSEDUR
melakukan anamneses dan pemeriksaan lain sehingga dapat
memutuskan tingkat kegawatan penderita dengan memberi label
warna:
1) Merah – untuk pasien gawat darurat dan pasien gawat tidak
darurat
2) Kuning – untuk pasien darurat tidak gawat
3) Hijau – untuk pasien tidak gawat dan tidak darurat
4) Hitam – untuk pasien korban meninggal
Pelaksanaan triase:
1) Semua pasien masuk IGD harus melalui sistem triase
2) Dokter triase melakukan seleksi pasien berdasarkan
kegawatannya dan dokter triase bersama perawat IGD dapat
melakukan resusitasi pasien bila diperlukan.
3) Keluarga pasien mendaftar di tempat registrasi pasien dan
petugas registrasi mencatat identitas pasien pada catatan
medical record pasien (status pasien masuk RS) antara lain:
nama, umur, jenis kelamin, alamat, tanggal jam masuk, dll.
4) Dokter triase memeriksa pasien dan membuat permintaan
pemeriksaan penunjang yang diperlukan serta menentukan
diagnosis kerja
5) Setelah selesai memeriksa dokter menegakkan diagnosis,
memberikan pengobatan dan tindakan
6) Apabila membutuhkan konsultasi medis spesialis maka
kemudian dokter triase menghubungi dokter spesialis yang
dibutuhkan.
7) Dokter spesialis menuliskan hasil pemeriksaan serta advisnya
pada status pasien
8) Dokter triase masih bertanggung jawab terhadap pasien sampai
pasien meninggalkan IGD
5. UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Administrasi
MEMINDAHKAN PASIEN IGD KE RUANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD SOREANG 0 1/2
Ditetapkan di : Soreang
Direktur RSUD Soreang
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit
KEPERAWATAN
dr. H. Iping Suripto W, Sp.A, MH.Kes
NIP. 19610102 198803 1 007

1. PENGERTIAN
Suatu proses yang dilakukan oleh petugas gawat darurat untuk
memindahkan pasien ke ruang perawatan

2. TUJUAN
Untuk mengobsevasi tindakan pelayanan kesehatan yang diterima
pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit

3. KEBIJAKAN
SK Direktur nomor 445/593/TU tentang Pemberlakuan Standar
prosedur Operasional Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang.

1. Pasien yang sudah memperoleh penanganan di IGD di antar


oleh petugas IGD ke ruangan perawatan dengan membawa
hasil pemeriksaan diagnostik, status, serta sudah dikonsulkan
ke dokter penanggung jawab, dan dilakukan timbang terima
4. PROSEDUR keperawatan.
2. Perawat ruangan mendampingi perawat IGD untuk
mengantarkan pasien ke ruangan perawatan yang di tuju.
3. Perawat ruangan dan perawat IGD memindahkan pasien dari
tempat tidur / kursi roda ke tempat tidur yg sudah disediakan.
4. Perawat merapihkan pasien dan memberikan kenyamanan pada
pasien.
5. Perawat ruangan dan perawat IGD melakukan timbang terima
pasien dengan menyertakan status, surat rawat inap, obat-
obatan, hasil lab, EKG, Radiologi dan hasil pemeriksaan
diagnostik lainnya.
6. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan.
5. UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Ruang Rawat Inap
OBSERVASI PASIEN GAWAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD SOREANG 0 1/2
Ditetapkan di : Soreang
Direktur RSUD Soreang
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit
KEPERAWATAN
dr. H. Iping Suripto W, Sp.A, MH.Kes
NIP. 19610102 198803 1 007

1. PENGERTIAN
Memantau keadaan pasien gawat

2. TUJUAN
Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat
jiwanya

3. KEBIJAKAN
SK Direktur nomor 445/593/TU tentang Pemberlakuan Standar
prosedur Operasional Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang.
Persiapan alat :
1. Stetoskope
2. Tensimeter
3. Thermometer
4. Stop watch/ jam
4. PROSEDUR
5. Senter

Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai dengan
tingkat kegawatannya.
4. Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan dan
Suhu.
f. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin
tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter
yang sedang bertugas.
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter IGD maka
perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan
penderita bisa pulang atau rawat inap.
8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar
observasi.
9. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan /
rawat inap / rujuk.
5. UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Ruang Rawat Inap
3. Rumah Sakit Rujukan
PERSIAPAN TINDAKAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD SOREANG 0 1/2
Ditetapkan di : Soreang
Direktur RSUD Soreang
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit
KEPERAWATAN
dr. H. Iping Suripto W, Sp.A, MH.Kes
NIP. 19610102 198803 1 007

1. PENGERTIAN
Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat
ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.
1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh
2. TUJUAN petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi
bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan
pasien.
2. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus
lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi
tersebut.

3. KEBIJAKAN
SK Direktur nomor 445/593/TU tentang Pemberlakuan Standar
prosedur Operasional Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang.
1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi
2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur
yang berlaku.
3. Petugas ruangan mengisi berita acara.
4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik pasien
4. PROSEDUR
termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama pasien ke
ruang operasi.
5. Petugas ruangan mengalungkan label identitas yang meliputi:
nama, umur, no. RM, alamat, dokter operator, diagnosis, rencana
jenis operasi pasien pada pergelangan tangan kanan pasien atau
bila tidak memungkinkan pada pergelangan tangan kiri,
kemudian pergelangan kaki kanan, kemudian kiri, kemudian
leher.
6. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi
misalnya : persediaan obat-obatan atau persediaan darah yang
diperlukan saat operasi dilakukan yang akan dibawa bersama
pasien ke kamar operasi.
7. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan
dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi
dengan memakai tempat tidur yang dipakai di ruangan.
8. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.
9. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah
terima yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas
kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar operasi.
10. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara,
kelengkapan identitas, catatan medik pasien, keadaan umum
pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang lainnya
seperti obat-obatan dan persediaan darah.
11. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung
dicatat dalam berita acara oleh asisten operasi / omloop.
12. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan
medik pasien.Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan
petugas ruangan.
13. Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi
menyerahkan pasien beserta semua kelengkapannya yang
ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima
pasien pasca operasi.
5. UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Khusus
2. Ruang Rawat Inap
PELAYANAN PASIEN DI RUANG RESUSITASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD SOREANG 0 1/2
Ditetapkan di : Soreang
Direktur RSUD Soreang
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit
KEPERAWATAN
dr. H. Iping Suripto W, Sp.A, MH.Kes
NIP. 19610102 198803 1 007

1. PENGERTIAN
Proses penanganan pasien yang datang ke IGD dengan kategori
Kritis yang mengancam nyawa yang membutuhkan pertolongan life
Saving SEGERA.

2. TUJUAN
Memberikan pelayanan pasien life Saving dengan cepat di ruang
resusitasi oleh tim medis dan keperawatan

3. KEBIJAKAN
SK Direktur nomor 445/593/TU tentang Pemberlakuan Standar
prosedur Operasional Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Soreang.

1. Petugas Triase melakukan aktivasi tanda alert


2. Penanganan pasien di Ruang Resusitasi dilakukan oleh Tim
Resusitasi (Dokter Jaga dan Perawat )
3. Pasien dengan kategori Resusitasi, yaitu :
4. PROSEDUR a. Pasien yang tidak sadar atau kesadarannya menurun (
GCS < 9)
b. Pasien sumbatan jalan napas (Apneu / Frekuensi napas <
10 kali/menit, sianosis, stridor)
c. Pasien dengan gangguan sirkulasi ( Henti Jantung, Nadi
tidak teraba / tidak teratur, akral dingin, TD ≤
80/60mmHg, Frekuensi Nadi ≥ 150 kali/menit atau Nadi
≤ 50 kali/menit)
d. Suhu ≥ 40OC
4. Sarana dan prasarana ruang resusitasi terdiri dari :
 Nasopharyngeal dan nasotracheal tube
 Oropharyngeal dan orotracheal tube
 Laringoskop set dewasa dan anak
 Bag Valve Mask Dewasa dan anak
 EKG
 Vital sign monitor
 Defibrillator
 Oksigen medis
 Infusion Pump dan Syringe Pump
 Stetoskop
 Termometer
Resusitasi Kit terdiri dari :
 Nasal kanul dewasa dan anak
 Simple Mask dewasa dan anak
 Non Re-breathing mask dewasa dan anak
 Paket infus dewasa dan anak
 Paket kateter dewasa dan anak
 Paket NGT dewasa dan anak
 Obat-obatan emergency
5. Tim Resusitasi melakukan pelayanan medis resusitasi berupa
penanganan Life Saving Resusitasi Jantung Paru (RJP)
6. Pasien dengan kategori Do Not Resuscitate (DNR) dilakukan
tatalaksana sesuai dengan Standar DNR.
7. Administrasi pasien diselesaikan di bagian kasir IGD.
1. IGD
5. UNIT TERKAIT 2. Ruang Rawat Inap
3. Administrasi

Anda mungkin juga menyukai