1
Ada berbagai macam cabang ilmu geologi yang berkaitan dengan kalkulus
differensial atau yang lebih sering disebut sebagai turunan, yaitu geoteknik dan
hidrogeologi. Penjelasan mengenai geoteknik dan hidrogeologi serta hubungannya
dengan turunan disajikan dalam sub-bab tersendiri.
A. Geoteknik
Pembahasan geoteknik mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan
serta hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri di
atasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan
dengan tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di Mesir,
candi Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini.
Sebenarnya, geoteknik merupakan cabang ilmu secara langsung dari ilmu teknik
sipil. Akan tetapi, karena objek kajiannya mengenai tanah dan batuan, para
“geolog” dengan ilmu geologinya juga memiliki peran yang cukup berarti dan
tidak dapat dikesampingkan. Artinya para insinyur geologi dan teknik sipil bekerja
secara sinergi.
Salah satu permasalahan geoteknik yang melegenda ialah kemiringan
menara Pisa di Italia, yang disebabkan oleh ketidakseragaman dukungan tanah di
bawahnya terhadap menara tersebut. Secara keilmuan, cabang teknik sipil yang
juga cabang geologi yang satu ini, mempelajari lebih mendalam ilmu-ilmu:
mekanika tanah dan batuan, teknik pondasi, stuktur bawah tanah dan batuan
(bendungan, terowongan, dan underground space).
Hubungan yang erat dengan disiplin ilmu teknik sipil, menyebabkan banyak
sekali hitungan-hitungan matematis, terutama pada mekanika tanah. Dalam ilmu
mekanika tanah, banyak sekali pembahasan mengenai tanah dan perilakunya yang
sangat berguna dalam hal rekayasa teknik. Salah satu bab yang dipelajari dalam
ilmu mekanika tanah dan berhubungan dengan air yaitu permeabilitas dan
rembesan air di dalam tanah. Banyak sekali persamaan-persamaan sebagai metode
pendekatan untuk mengetahui perilaku rembesan air di dalam tanah, karena tidak
dapat diindera secara langsung.
2
Kita bisa memperoleh persamaan umum yang mengatur cara rembesan
dalam tanah dengan meninjau aliran yang masuk dan keluar dari elemen tanah,
seperti ditunjukkan pada gambar 1. Kita akan membatasi analisis aliran ini pada
dua arah. Panjang elemen dx dan tingginya dy, dengan satuan lebar (tegak lurus
terhadap halaman). Kita akan meninjau kasus umum, ter:masuk kemungkinan
perubahan terhadap waktu, meskipun kebanyakan keadaan pada ilmu teknik sipil
tidak memperhitungkan perubahan semacam ini. Keadaan dimana tidak ada
perubahan terhadap waktu disebut keadaan tetrp (steady state) dan yang berubah
terhadap waktu disebut keadaan tidak tetap (transient state).
Aliran yang masuk ke elemen = v,dy + v udx
B. Hidrogeologi
fgfgf
3
DAFTAR PUSTAKA