Anda di halaman 1dari 6

1.

Tutorial untuk Windows


Untuk melakukan migrasi data menuju ke hard drive yang lebih besar mungkin terkesan lebih
mudah, lalu bagaimana jika memigrasi data menuju SSD? Jawabannya, mungkin sedikit lebih
rumit. Hal tersebut dikarenakan space dari SSD biasanya lebih kecil daripada HDD. Tentunya
file seperti musik, film atau game tidak cukup untuk diletakan dalam SSD. Kelebihan melakukan
proses migrasi tanpa install ulang adalah waktu yang singkat, anda bisa melakukanya selama 2-3
jam saja, dikarenakan prosesnya yang lumayan mudah namun sedikit rumit.

Yang harus anda lakukan adalah melakukan back up seluruh data dari HDD anda kedalam hard
drive lainnya yang memiliki kapasitas yang sama dengan HDD anda. Setelah back up selesai,
hapus seluruh data yang ada di HDD anda seperti dokumen, musik, film dan sebagainya. ini akan
membuat ukuran instalasi Windows cukup kecil sehingga dapat dimuat ke SSD. Langkah
selanjutnya, anda akan melakukan clone dari HDD anda ke SSD. Proses ini otomatis akan
menghapus seluruh file anda pada HDD. sampai disini, langkah selanjutnya adalah
mengembalikan seluruh file yang telah di back up ke-HDD anda. Cukup mudah bukan?

Anda akan menuai keuntungan dari kecepatan SSD sembari mampu mengakses seluruh file anda
yang ada pada HDD anda. Sekali lagi kita tidak menyisihkan HDD dari PC, hanya mengalihkan
sistem menuju ke SSD agar performa dari komputer bisa maksimal.

Lalu bagaimana jika ingin memasang SSD pada laptop? Pada dasarnya langkah yang dilakukan
sama, hanya sedikit lebih rumit. Perlu diingat jika laptop hanya memiliki 1 tempat untuk Hard
Drive. Hanya ada 2 opsi untuk kasus seperti ini, membeli SSD yang sama besarnya dengan HDD
anda atau menghapus optical drive dan menggantinya dengan second hard drive.

Langkah-langkah instalasi SSD tanpa install ulang:

Perlengkapan yang dibutuhkan

banyak sekali cara untuk meng-install SSD pada komputer anda, beberapa sudah kami teliti dan
menurut kami inilah cara yang paling mudah dan bisa diandalkan. yang anda butuhkan adalah:
1. HDD komputer anda yang sudah ter-install Windows.

2. SSD baru anda. untuk mempertimbangkan seberapa besar SSD yang bakal anda butuhkan.
silahkan cek ke C:\Users\, klik kanan properties dan sistem akan memberitahukan besarnya data
tersebut. kira-kira besarnya SSD anda harus sama atau bahkan lebih. Kami sarankan untuk
sedikit dilebihkan agar kedepannya anda masih bisa menginstall beberapa program yang
dibutuhkan di SSD anda.

3. Tempat Back up. tempat back up ini bisa berupa external drive, internal drive atau cloud
storage. Yang terpenting data tersebut bisa dikembalikan, karena anda akan sangat
membutuhkannya dikemudian hari.
4. EaseUS To do Back up Free. ini merupakan software yang akan kita gunakan untuk
melakukan migrasi instalasi. software ini mudah digunakan, gratis dan bisa membuat partisi
clone dari drive yang besar ke drive yang kecil, hal ini sangat krusial mengingat SSD anda
mungkin lebih kecil ketimbang HDD anda.

Setelah mengetahui perlengkapan yang dibutuhkan, proses selanjutnya adalah melakukan


instalasi SSD. Berikut langkah-langkah nya:

langkah 1: Defrag dan back up data

sebelum memulai alangkah baiknya jika melakukan defragment disk terlebih dahulu. klik start
-> ketik defrag dan akan muncul programnya -> klik. lakukan sekali lagi sebelum anda
memulai langkah
selanjutnya, anda harus memastikan jika semuanya sudah ter-back up dengan sempurna. sampai
ditahap ini anda sebaiknya telah mem-back up data anda baik itu di external drive atau cloud
storage.

langkah 2: Memindahkan data selain instalasi Windows anda

Menghapus data yang tidak perlu

langkah selanjutnya adalah memastikan jika anda sudah melakukan fitting untuk ukuran dari
HDD anda sesuai dengan SSD yang anda beli. pada langkah ini beberapa file seperti musik,
video, dokumen atau game bisa anda pindahkan ke drive backup anda. Sekedar catatan, jangan
pindahkan/hapus foldernya, cukup isi dari foldernya yang dipindahkan/dihapus. Perlu di ingat
bahwa folder-folder tersebut masih digunakan. selain itu jangan meng-uninstall program apapun,
kecuali jika anda benar-benar ingin menghapusnya.

langkah 3: Migrasi data ke SSD


Tampilan awal EaseUS

buka aplikasi EaseUS Todo backup, lalu pilih clone dari pada kolom disebelah kiri. lalu klik
“Disk Clone”. pilih HDD anda sebagai source disk dan pilih SSD sebagai target disk. centang
pilihan “Optimize for SSD”. Pilihan ini memastikan jika partisi HDD akan cocok untuk SSD
anda dan juga penting untuk performa SSD anda. lalu klik “next”.
EaseUS akan mulai meng-copy data ke SSD anda. centang pilihan “Shut down the computer
when the operation completed” agar komputer anda mati ketika proses ini selesai.
Cloning disk pada EaseUS

jika EaseUS memberikan peringatan bahwa source drive terlalu besar, berarti data yang anda
hapus kurang. Perlu dicermati jika 120 GB SSD akan berkurang beberapa space setelah proses
formatting ini. Oleh karena itu, diatas sudah dijelaskan untuk memilih SSD yang memiliki space
yang sedikit lebih besar atau hapus file anda lebih banyak.
sebenarnya, meski Source drive memiliki space yang lebih lebar, EaseUS secara otomatis
melakukan resize agar partisi tersebut sesuai dengan besar SSD. selama source drive nya tidak
terlalu besar.
ingat, ketika anda memiliki lebih dari 1 partisi pada HDD anda, anda melakukan clone pada
partisinya bukan pada drive-nya. ini berarti ketika memilih “Disk Clone”, sebaiknya juga
memilih “partition clone”, clone partisi Windows ke SSD dan ikuti dengan membenahi HDD
ketika anda selesai membenahi bootloader-nya.

Langkah 4: Wipe HDD yang telah di clone

ketika proses cloning selesai nyalakan komputer anda. tekan f12 untuk masuk ke boot menu.
disini anda bisa mengganti drive mana yang akan anda gunakan untuk boot Windows. setelah
komputer menyala, dan masuk ke Windows. Buka “file explorer” anda, cari HDD anda lalu klik
kanan dan pilih menu format. Format ini dilakukan agar drive HDD anda bisa fresh ketika ingin
di isi dengan data-data lama yang telah di back up sebelumnya.
Wipe HDD yang lama

langkah 5: pindahakan data yang telah di back up ke dalam HDD

sekarang anda telah menggunakan SSD untuk sistem operasi Windows anda, dan yang anda
butuhkan sekaran adalah file-file sebelumnya yang telah di back up. anda mungkin tidak
memiliki ruang yang cukup untuk mengembalikan semua data yang ada ke SSD anda, so anda
akan menyimpannya pada drive yang lama. dan sejak kita bisa merelokasi folder My
Documents, My Music dan foleder yang lainnya, kita dapat menaruhnya pada drive kedua tanpa
diketahui Windows.
caranya adalah:
pertama, buka HDD lamamu yang sekarang seharusnya sudah kosong. dan buat folder induk
untuk semua folder lainnya. lalu buka C:\Users\[username anda] dan anda akan melihat seluruh
user folde disana. klik kanan pada setiap folder, pilih properties dan pilih tab location. klik pada
Move button, dan pilih folder yang baru dibuat tadi sebagai tujuannya. ketika anda selesai, anda
mungkin akan menemukan bermacam-macam setting folder yang tertinggal seperti .gtkrc-2.0
atau .VirtualBox yang bisa anda abaikan saja. selanjutnya anda bisa menemukan seluruh folder
yang anda back up tadi kembali ke HDD lama anda dengan fungsi yang sama pula
Mengganti destinasi folder

Anda mungkin juga menyukai