Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Indra Penglihatan (Mata)


Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang
disebut fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sisten lensa, dan sistem saraf,
indra penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) yang terdiri dari organ okuli assoria
(alat bantu mata) dan okulus (bola mata). Saraf indra penglihatan, saraf optikus (urat saraf
kranial kedua), muncul dari sel-sel ganglion dalam rebina, bergabung untuk membentuk saraf
optikus.

Organ-organ pada Mata

Organ-organ pada indra penglihatan, meliputi :

1 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


). Konjungtiva
b). Sklera
c). Otot-otot
d). Kornea
e). Koroid
f). Badan siliaris
g). Iris(pupil)
h). Lensa
i). Retina
j). Fovea(bintik kuning)
k). Bintik nouta
l). Vitreous humor(humor bening)
m). Aqueous humor(humor berair)
n). Alis mata(supersilium)
o). Bulu mata
p). Kelopak mata(palpebra)

1.2 Mekanisme Pemfokus


Sebagian besar kekuatan berfokus mata adalah karena refraksi cahaya oleh kornea.
Refraksi cahaya oleh lensa mata sangat penting; kurvatura lensa dapat berubah sehingga
cahaya selalu terfokus pada retina. Lensa adalah transparan dan berwarna kuning pucat.
Lensa ini dipertahankan datar oleh tegangan normal dari bola mata, dan di pertahankan oleh
ligamentum suspensori. Bentuk lensa diubah-ubah oleh otot siliaris, yang berada di dalam
korpus siliaris. Bila lensa dikontraksi, otot siliaris menarik korpus siliaris ke depan,
mengendurkan tegangan pada lensa dan memungkinkannya menonjol. Cahaya dari objek
dekat kemudian dapat difokuskan pada retina. Otot siliaris rileks bila mata harus
memfokuskan cahaya dari objek jauh pada retina. Otot siliaris dipersarafi oleh serat-serat
saraf parasimpatis dari saraf okulamotor. Iris adalah tameng otot polos yang berlubang pada
pupil. Ukuran pupil berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi cahaya, berdilatasi pada
gelap dan berkontraksi pada cahaya terang sehingga mencegah stimulasi berlebihan terhadap
retina. Ukuran pupil diatur oleh kontraksi serat-serat otot dilator radialis dan konstriktor
sirkularis di iris. Serat-serat ini dipersarafi oleh saraf parasimpatis dari saraf kranial ketiga.

1.3 Akomodasi Mata


Akomodasi mata berarti memfokuskan bayangan, sedangkan kemampuan
pemfokusan objek pada jarak yang berbeda disebut daya akomodasi. Akomodasi bertujuan

2 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik kuning. Apabila melihat objek yang
letaknya jauh, lensa mata menjadi lebih pipih, tetapi jika melihat objek yan gdekat, lensa
mata menjadi lebih cembung. Pengaturan kecembungan lensa ini diatur oleh otot-otot, lensa
yang melingkat (otot siliaris). Saat melihat objek yang jauh otot lensa berelaksasi, sedangkan
saat melihat objek yang dekat otot lensa berkontraksi.

1.4 Anatomi Indra Penglihatan Pada Manusia

Anatomi Mata

1.4.1 Konjungtiva
Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva palpebra, merupakan lapisan
mukosa. Bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut konjungtiva
bulbi. Pada konjungtiva ini banyak sekali kelenjar-kelenjar limfe dan pembuluh darah.

1.4.2 Sklera
Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar
mata yang berwarna putih. Sebagian besar sklera dibangun oleh jaringan fibrosa yang elastis.
Bagian depan sklera tertutup oleh kantong konjungtiva.

1.4.3 Otot-otot
Otot-otot yang melekat pada mata :
a). Muskulus levator palpebralis superior inferior.
b). Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata.
c). Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata)
d). Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata)

3 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


e). Muskulus obliques okuli inferior
f). Muskulus obliques okuli superior.

1.4.4 Kornea
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat
membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel
kornea, 2 lamina elastika anterior bowmen, 3 substansi propia, 4 lamina elastika posterior,
dan 5 endotelium. Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara kornea ke
sklera disebut selero corneal junction. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata
dengan menempatkannya pada retina.

1.4.5 Koroid
Koroid adalah lapisan yang dibangun oleh jaringan ikat yang memiliki banyak
pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen. Letaknya disebelah dalam sklera. Dibagian depan
mata, lapisan koroid memisahkan diri dari sklera membentuk iris yang tengahnya berlubang.

1.4.6 Iris (Pupil)


Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada iris terdapat
dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Ketika mata berakomodasi untuk
melihat benda yang dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berakomodasi sehingga pupil
mengecil, begitu pula sebaiknya.

1.4.7 Lensa
Lensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk
lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris ruang yang terletak diantara lensa mata dan
retina disebut ruang viretus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama
dengan humor akueus berperandalam memelihara bentuk bola mata.

1.4.8 Retina
Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensitif
terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor (fotoreseptor). Fotoreseptor berhubungan
dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang
sampai ke otot. Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang menuju ke otot
tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita
tidak dapat mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta. Pada bagian
retina, terdapat sel batang berjumlah sekitar 125 juta buah dalam setiap mata. Sel batang
sangat peka terhadap intensitas cahaya rendah, tetapi tidak mampu membedakan warna. Oleh
karena itu kita mampu melihat dimalam hari tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih

4 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


saja. Bayangan yang dihasilkan dari sel ini tidak tajam. Sel kerucut jumlahnya sekitar 5 juta
pada setiap mata. Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan
untuk penglihatan siang hari dan untuk membedakan warna.

1.4.9 Vitreous Humor (Humor Bening)


Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat transparan seperti
jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata dan membuat bola mata membulat.

1.4.10 Aqueous Humor (Humor Berair)


Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama dengan
cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi gas dengan udara luar
melalui kornea.
1.4.11 Alis Mata(Supersilium)
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata.

1.4.12 Bulu mata


Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak mata.

1.4.13 Kelopak mata (palpebra)


Kelopak mata merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan
bulbus okuli.
Fisiologi Indra Penglihatan Pada Manusia

Fisiologi Mata

5 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


1. Konjungtiva
Konjungtiva berfungsi melindungi kornea dari gesekan.

2. Sklera
Skelera berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat
melakatnya otot mata.

3. Otot-otot
Otot-otot yang melekat pada mata :
1. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
2. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
3. Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), fungsinya untuk menutup
mata.
4. Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata), fungsinya menggerakkan
mata dalam (bola mata).
5. Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata kebawah
dan kedalam.
6. Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas ke bawah dan
keluar.

4. Kornea
Kornea berfungsi menerima cahaya yang masuk ke bagian dalam mata dan
membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan (memungkinkan
lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya).

5. Koroid
Koroid berfungsi penyuplai retina (mengandung pembuluh darah) dan melindungi
refleksi cahaya dalam mata.

6. Badan Siliaris
Badan siliaris berfungsi menyokong lensa, mengandung otot yang memungkinkan
lensa berubah bentuk, dan mensekresikan aqueous humor (humor berair).

7. Iris (Pupil)
Iris (pupil) berfungsi mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmenya mengurangi
lewatnya cahaya.

6 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


8. Lensa
Lensa berfungsi memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa.

9. Retina
Retina berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls saraf dan
menghantarkan impuls ke saraf optik (II). Pada bagian retina, terdapat sel batang berjumlah
sekitar 125 juta buah dalam setiap mata. Sel batang, sangat peka terhadap intensitas cahaya
rendah, tetapi tidak mampu membedakan warna. Oleh karena itu, kita mampu melihat
dimalam hari tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih saja. Bayangan yang
dihasilkan dari sel ini tidak tajam. Selain sel batang terdapat juga sel kerucut (sel konus)
berjumlah sekitar 5 juta pada bagian mata. Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya
tinggi sehingga berperan untuk penglihatan siang hari dan untuk membedakan warna.

10. Vitreous Humor (Humor Bening)


Vitreous humor (humor bening) berfungsi menyokong lensa dan menolong dalam
menjaga bentuk bola mata.

11. Aqueous Humor (Humor Berair)


Aqueous humor (humor berair) untuk menjaga bentuk kantong depan bola mata.

12. Alis Mata (Supersilium)


Alis mata berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.

13. Bulu Mata


Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing.

14. Kelopak Mata (Palpebra)


Kelopak mata berfungsi pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada
mata (menutup dan membuka mata)

G. Mekanisme Pembentukan Bayangan


Potensial aksi dalam nervus optikus bayangan objek di dalam lingkungan difokuskan
dalam retina. Sinar yang membentuk retina membentuk potensial dalam bayangan kerucut
impuls yang ada dalam retina, dihantarkan ke dalam korteks serebri pada tempat
menghasilkan sensasi bayangan. Penentuan jarak suatu benda : ukuran relatif, paralaks yang
bergerak, dan stereopsis.

7 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


H. Lintasan Penglihatan
Setelah impuls meninggalkan retina, impuls ini berjalan ke belakang melalui nervus
optikus. Pada persilangan optikus, serabut menyilang ke sisi lain bersatu dengan serabut yang
berasal dari retina. Otak menggunakan visual sebagai informasi untuk dikirim ke korteks
serebri dan visual pada bagian korteks visual ini membentuk gambar tiga dimensi.

Korteks visual primer. Gambar yang ada pada retina ditraktus optikus disampaikan
secara tepat ke korteks jika seseorang kehilangan lapang pandang sebagian besar dapat
dilacak lokasi kerusakan di otak yang bertanggung jawab atas lapangan pandang.

2.1 Kesehatan Indera

Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan

organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap

pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor

khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan

frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.

8 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


2.2 FUNGSI TELINGA

 Telinga Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada organ

telinga yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini

berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan

dan untuk mendengar.

 Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai indera

pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar yang

akan diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran yang akan kami

jelaskan dibawah.

2.3 BAGIAN – BAGIAN TELINGA DAN FUNGSINYA


Secara luas telinga di bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu Telinga Luar, Telinga Tengah,
dan Telinga dalam. Masing – masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik terhadap
tugasnya masing – masing. Berikut penjelasan untuk bagian – bagian telinga tersebut :

1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telingan luar (analis
auditoris eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan
telinga dalam.
Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk
mendukung fungsinya, yaitu untuk memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran
telinga. Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar
yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini
menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat
menghindari masuknya serangga karena memiliki bau tidak sedap.

9 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Membran Timpani adalah bagian yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara.

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI

2. Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap
seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk
meneruskan Suara yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga
bagian tengah terdapat Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan
rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara
antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama


yaituMaleus(Martil), Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Tulang – Tulang ini saling
berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang –
tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini berfungsi untuk
mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke
Jendela Oval Telinga Dalam. Tuba Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan
menganga. Oleh karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung,

10 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan
menyeimbangkan kembali tekanan udara.

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI

3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga
sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea)merupakan rongga yang
terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin
Membran terletak pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya
lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI

Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

11 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


 Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran)
 Vestibuli (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)
 Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)

1. Koklea (Rumah Siput)


Koklea berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan
membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki
sel – sel saraf di dalamnya. Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang
dan membran koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsi
memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala Vestibuli, dan
pada bagian bawah disebut skala timpani. Diantara skala vestibuli dan skala timpani terdapat
skala media. Bagian atas Skala media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan
bagian bawahnya oleh membran basilaris.

Baca juga : Sistem Saraf Pusat (Otak dan Sumsum Tulang Belakang)

Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut dengan cairan
perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran
kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang
disebut dengan endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan nama
organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti
adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ
korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.

2. Vestibuli
Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun
oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebutmacula acustika. Sel
rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara
horizontal. Pada sel rambut macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium
karbonat (CaCO3) yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan
:

12 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi lepas dari sel rambut
pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya “respon pendengaran” yang akan
direspon oleh otot untuk menjaga keseimbangan.

3. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran)


Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran
semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda. 3 Saluran
tersebut adalah :
 Kanalis Semisirkularis Horizontal
 Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
 Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)

2.4 PROSES TERJADINYA PENDENGARAN


Gelombang Suara masuk melalui telinga luar à Masuk ke membran timpani à Membran
Timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran à Getaran Diteruskan ke Koklea
(Rumah Siput à Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak à Pergerakan cairan
merangsang berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput) à Sel rambut akan
bergetar à Getaran akan dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk
impuls à Otak menerima impuls dan menerjemahkannya sebagai suara.

13 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


14 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Sendang yaitu 17815 jiwa yang

terdiri Laki-laki 9226 Jiwa dan perempuan 8589 Jiwa, seperti terlihat pada

table di bawah :

JUMLAH PENDUDUK DAN SASARAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN RIIL 2017

JUMLAH PENDUDUK RIIL JUMLAH SASARAN RIIL (1 TAHUN)


NO DESA JUMLAH KK
LAKI-LAKI PEREMPUAN BUMIL BULIN/BUFAS NEO (0-28 HR) BAYI (0-11) BALITA (12-59)

1 KEMANTREN 1130 2361 2067 41 7 7 75 288

2 SENDANG 1425 2128 2042 50 11 11 52 277

3 GEGUNUNG 1297 2593 2496 61 17 10 94 763

4 PEJAMBON 1984 2144 1984 56 14 8 90 403

JUMLAH 5836 9226 8589 208 49 36 311 1731


KEPALA UPT PUSKESMAS SENDANG
Kecamatan Sumber

drg MAHMUDAH

A. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR

No Kelurahan Berdasarkan Kelompok Umur

0-< 1 th 1-< 5 th 5-<14 th 15 -<44 th 45-<59 60 th


th keatas

1. Kemantren 82 288 713 2119 731 495

2. Sendang 63 277 846 2141 597 246

3. Gegunung 104 763 947 2538 839 270

4. Pejambon 98 403 693 2072 610 252

Jumlah 347 1731 3199 8870 2777 1263

15 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR

10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
Kemantren Sendang Gegunung Pejambon Jumlah
0-<1 th 82 63 104 98 977
1-<5 Th 288 277 763 403 1731
5-<14 Th 713 846 947 693 3199
15-<44 Th 2119 2141 2538 2072 8870
45-<59 Th 731 597 839 610 2777
60 Th ke atas 495 246 270 252 1263

B. JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK RENTAN

No Kelurahan Neo Bayi 29 Balita 12bl - PUS WUS Bumil Bulin


0-28 hari - 11 50 bl
hr bl

1 Kemantren 2 85 306 747 914 37 2

2 Sendang 8 67 287 713 762 33 12

3 Gegunung 5 69 338 801 966 38 21

4 Pejambon 5 82 294 579 560 31 4

Jumlah 20 303 1225 2840 3202 139 39

16 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK RENTAN Tahun 2017

1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Kemantren Sendang Gegunung Pejambon
Neo 0-28 hr 2 8 5 5
Bayi 29 hr - 11 bl 85 67 69 82
Balita 12 Bl-50 bl 306 287 338 294
PUS 747 713 801 579
WUS 914 762 966 560
Bumil 37 33 38 31
Bulin 2 12 21 4

17 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


C. DATA PENDUDUK MISKIN

No Kelurahan KK Miskin Penduduk Miskin

1 Kemantren 523 1609

2 Sendang 305 770

3 Gegunung 218 1057

4 Pejambon 1472 5509

Jumlah 2518 8945

PENDUDUDK MISKIN TAHUN 2017

3500

3000

2500

2000

1500 KK
Anggota
1000

500

0
Kemantren Sendang Gegunung Pejambon
KK 577 421 668 900
Anggota 1511 2268 3242 2601

18 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan (UU
Republik Indonesia 2009; Bashiruddin 2010).
• Kesehatan indera pendengaran merupakan hal yang
sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia telah membuat rencana Strategi Nasional
dalam penanggulangan gangguan pendengaran dan
ketulian.

19 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Cakupan Skrining gangguan refraksi
pada anak sekolah bulan Mei tahun
2017 Jumlah
93,50%

95%

90%
80%
85%
Jumlah
80%

75%

70%
Target Cakupan

Cakupan Penanganan Kasus Kelainan


Refraksi bulan Mei Tahun 2017
Jumlah

120 119

100
80
60
40 Jumlah
119
20
0

Sasaran
Cakupan

20 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Cakupan Penanganan Penyakit Katarak
Januari s/d Agustus 2017
Jumlah
66,40%

70,00% 53,70%
60,00%
50,00%
40,00% Jumlah
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Target Cakupan

Cakupan Rujukan Gangguan Penglihatan Pada Kasus


Diabetes ke Rumah Sakit Januari s/d Agustus 2017

Jumlah

66,40%

70,00% 50,80%
60,00%
50,00%
40,00% Jumlah
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Target Cakupan

21 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Cakupan Rujukan Gangguan Penglihatan Pada Kasus
Diabetes ke Rumah Sakit Januari s/d Agustus 2017

Jumlah
66,40%

70,00% 50,80%
60,00%
50,00%
40,00% Jumlah
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Target Cakupan

Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemu Kasus


Gangguan Pendengaran di SD/MI bulan Agustus 2017

Jumlah

92,10%
95%

90%
80%
85%
Jumlah
80%

75%

70%
Targer Cakupan

22 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Cakupan penanganan kasus kelainan
refraksi bulan Mei 2017
• Target 100%
• Pada skrining gangguan refraksi terdapat 119
kasus dan semuanya sudah disarankan/dirujuk
ke puskesmas melalui siswa langsung dan wali
kelasnya

Cakupan skrining katarak bulan Januari


s/d Agustus 2017
• Target 66,4%
• Cakupan 58,7%
• Kesenjangan 7,7%
Masalah :
• Kurangnya sosialisasi
• Tidak ada jejaring/kader kesehatan mata di lapangan
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit katarak
• Petugas memegang program rangkap
Tindak lanjut
• Sosialisasi lintas program dan sektor
• Mengajak kader masyarakat menjadi jejaring di lapangan
• Penyuluhan kepada masyarakat
• Kerjasama lintas program dan sektor

23 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Cakupan kegiatan skrining gangguan
refraksi pada anak sekolah bulan Mei
2017
• Target 80%
• Cakupan SD/MI 91,9%
• Cakupan SMP 93,5%
• Mencapai target

Cakupan rujukan gangguan


penglihatan pada kasus DM ke RS

bulan Jan s/d Agustus 2017
Target 66,4%
• Cakupan 50,8%
• Kesenjangan 15,6%
Masalah :
• Kurangnya sosialisasi
• Masih ada pasien yang tidak mau dirujuk ke Rumah sakit
• Kurangnya kerjasama lintas program dan sector
• Masih ada pasien yang tidak punya BPJS
Tindak lanjut
• Sosialisasi
• Penyuluhan
• Kerjasama lintas program dan sektor
• Sosialisasi fasilitas sktm untuk syarat puskesmas rujukan

24 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Cakupan penjaringan penemuan kasus
gangguan pendengaran di SD/MI bulan
Agustus 2017
• Target 80%
• Cakupan 92,1%
• Mencapai target

Cakupan kasus gangguan pendengaran


di SD/MI yang ditangani bulan agustus
2017
• Terdapat 4 kasus gangguan pendengaran :
1. Tuli bawaan 1 siswa
2. OMA 3 siswa
Semuanya sudah dirujuk ke puskesmas
Mencapai target 100%

25 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus
Gangguan Pendengaran SD/ MI Tahun 2017
800
717
700 675

600

500
Sasaran
380 353
400 Cakupan
300

200

100
00 00 00 00 00 00 00 00 00 0
0

GRAFIK PENCAPAIAN PROGRAM


KESEHATAN INDERA TAHUN 2017
2500
2000
1500
1000
500
0
Cakupan Cakupan Cakupan
Cakupan Cakupan
Penangan Rujukan Penjaring
Skrining kasus
an kasus Cakupan gangguan an
gangguan Cakupan gangguan
kelainan Penangan Penglihat penemua
refraksi Skrining pendenga
refraksi an Kasus an pada n kasus
pada Katarak ran di SD
pada Katarak kasus gangguan
anak yang di
anak DM ke pendenga
sekolah tangani
sekolah RS ran di SD
TARGET 1714 93 109 98 69 359 4
CAKUPAN 2006 93 98 46 51 390 4
KESENJANGAN 0 0 11 52 18 0 0

26 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


kriteria urgency seriusness growth total
Skrining ggn 3 3 2 18
refraksi pd anak
sekolah
Penanganan 3 3 2 18
kasus kelainan
refraksi

Skrining katarak 3 3 2 18

Penanganan 4 3 2 24
katarak
Rujukan ggn 3 3 2 18
penglihatan pd
kasus DM ke RS

Penjaringan 3 3 2 18
kasus ggn
pendengaran di
sd/mi
Kasus ggn 3 3 2 18
pendengaran di
sd/mi yg
ditangani

NO PROGRAM TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN

1 Skrining ggn refraksi pd anak 80% SD 94,2% SMP Mencapai target


sekolah 93,3%

2. Penanganan kasus kelainan 100 % 100 % Mencapai target


refraksi
3. Skrining katarak 100 % 89,9% 10,1%
4. Penanganan katarak 100 % 46,9% 53,1%

5. Rujukan ggn penglihatan pd 100 % 73,9% 26,1%


kasus DM ke RS

6. Penjaringan kasus ggn 80% 92,1% Mencapai target


pendengaran di SD/MI

7. Kasus ggn pendengaran di 100% 100% Mencapai target


SD/MI yg di tangani

27 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


Cakupan penanganan kasus
katarak di wil pkm sendang
th 2017 belum mencapai
target 100% baru tercapai
46,9 % terdapat kesenjangan
53,1 %

28 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


MANUSIA METODE SARANA

Skrining belum
Kurangnya kerjasama linsek
maksimal
Tidak ada kader mata
terlatih
Kurangnya kerjasama
Pasien takut di operasi linprog
Kurangnya
cakupan
a penanganan
kasus katarak

Lokasi Puskesmas rujukan cukup jauh


Tidak ada transport kader

DANA LINGKUNGAN

No. Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Ket


Masalah Pemecahan Masalah yg dipilih
Masalah

1 Cakupan Pasien takut dioperasi -Sosialisasi dan Pemyuluhan


Penanganan penyuluhan
Kasus Katarak -kunjungan rumah

2. Kurangnya kerjasama lintas sektor -Lokmin Lokmin Tk Kecamatan


-Rakordes tri wulan

3.; Kurangnya kerjasama lintas - Pembinaan oleh - Pertemuan perawat


program kapus /dokter - Lokmin Tk
- Pertemuan Puskesmas
perawat

29 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


no Prioritas masalah Penyebab Alternatif Pemecahan ket
masalah pemecahan masalah di pilih
masalah
4. Skrining Penjaringan Skrining Katarak
Katarak Masih karatak tercapai
Kurang

5. Tidak ada Pembentukan Kader katarak


kader Katarak Kader katarak terbentuk

6. Lokasi pkm Pengadaaan Antar Jemput Mobil


rujukan cukup alat Pusling Puskesmas
jauh transfortasi

RENCANA USULAN KEGIATAN 2018


N UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGE KEBUTUHAN SARANA INDIKATOR SUMBER
O KESEHATAN T KEBERHASILAN BIAYA

DANA ALAT TENAG


A
1. Upaya Sosialisasi Meningkatkan Masyarak masyara - - Dokter Masy mengerti
Kesehatan dan pengetahuan masy at kat Perawa ttg katarak
Indera Penyuluhan ttg katarak t

2. Lokmin Tk Meningkatkan kerja Masyarak masyara BOK - Kapus Kerjasama antar BOK
Kecamatan sama lintas Sektor at kat dan Sektor berjalan
Progra baik
mer

3 Lokmin Kerjasama Kary Semu BOK Lapt Kapu Kerjasama


op,In
BOK
. Tk LinProg UPT a s dan LinProg
fokus
Puskesm Puskes Progr Kary Terjalin dg
,
as mas am awan baik
Sendan UPT
g Pusk
esma
s

30 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


RENCANA USULAN KEGIATAN 2018

NO UPAY KEGIATAN TUJUAN SASARA TARG KEBUTUHAN SARANA INDIATOR SUMBE


A N ET KEBERHASI R BIAYA
KESE LAN
HATA
N DANA ALAT TENAGA

4. Skrining Penemuan Pasien Pasie - - Progra Skrining BOK


Katarak pasien Katarak n mer, Katarak
katarak Katar Dokter tercapai
ak

5. Kader Kader Kader 2 - - Kader Kader BOK


Katarak katarak aktif orang katara katarak
Terbentuk 31 Kade k terbentuk
Posyand r
u katar
ak

6. Transportasi Mengantar Pasien Pasie - - Progra Pasien BOK


kendaraan Pasien Katarak n mer Katarak Bisa
Katarak Katar dan Dioperasi di
Operasi Ke ak Supir, PKM
PKM mobil Rujukan
Rujukan pusling
puskes
mas

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN TH 2018


NO Upaya KEGIAT SASARA TARGE VOL RINCIA LOKASI TENA JADWA BIAYA
kesehatan AN N T UME N GA L
KEGI
ATAN

1. Upaya sosialis masy masy 1x Transp 4 Progra feb BOK


Kesehatan asi keg ort = kelura mer
Indera 30.000 han dan
x2 dokter
orgx4
kelx1
kl
2. Lokmin Kel,kec, masyar 4x Transp pkm progra Tri BOK
TK masy akat keg ort=4x mer wulan
kecam 30.000
atan x1 org

31 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN TH 2018
N Upaya kesehatan KEGIATAN SASARA TARGET VOLUM RINCIAN LOKAS TENAGA JADW BIAYA
O N E I AL
KEGIAT
AN

Pembentukan 2 org 2 org 1x pengajua pkm Kader Feb BOK


3 kader katarak Kader kader n katarak
katarak katarak -

Mengantar
pasien utk Programer, RETRI
operasi ke Kl ada Transport PKM supir , mobil Kalau BUSI
4 pkm rujukan Pasien Pasien pasien = 30.000x rujuka pusling ada
katarak katarak 1 org n pasie
n

5 Lokmin Tk linprog Karyawan 12x Lokmin PKM Programer Tiap BOK


Puskesmas Puskesma TK PKM bulan
s

6 Skrining masy masy 12 x Transport 4 kel Programer Jan- BOK


katarak = 30.000x kesindra , des
2 orgx 4 Dokter 2018
kelx 12 x

32 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017


33 Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai