LAPORAN
PMBOK (Project Management Body Of Knowledge)
OLEH KELOMPOK 4 :
FADHIL AFIF (11653103666)
ELIS SANDAH FRATIWI (11653203380)
MUHAMMAD AKSYAH (11653103722)
PRIATMA NOVANDA
REZKY LIFANDRI
ULYA RAMADHANI. Z (11653203655)
KELAS 6 C
PRODI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT. yang karena anugerah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul “PMBOK (Project Management Body Of
Knowledge)”. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada baginda tercinta yakni nabi
muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Laporan disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “PMBOK (Project
Management Body Of Knowledge)” yang penulis sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Laporan
ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
Laporan ini dapat terselesaikan. Walaupun Laporan ini sangat kurang dari sempurna, tetapi penulis
berharap ianya akan bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen IT Risk Management Ibu Nina Fadila
Najwa,.S.Kom, M.Kom sebagai dosen pengampu dalam pembuatan Laporan ini. Semoga Laporan ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Laporan ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Istilah PMBOK ini mengenai tatacara mengerjakan proyek TI seperti pengembangan
perangkat lunak bahkan pengembangan Sistem dan arsitektur juga infrastrukturnya. Perlu
diketahui bahwasanya PMBOK merupakan standar yang paling banyak digunakan oleh
berbagai proyek TI di dunia. Selain PMBOK ada satu lagi standar yang umum digunakan
dan menjadi kewajiban di Uni-Eropa yaitu PRINCE2.
Suatu proyek merupakan aktifitas yang dilakukan oleh tim dalam organisasi dalam
jangka waktu tertentu. 3 Pilar batas utama dalam proyek seperti Scope, Time,
Resource merupakan fundamental yang harus terpenuhi dalam proyek.
Dalam tim nya pun terdapat beberapa peran penting yang harus ada diantarnya
seperti Project manager, developers dan project owner/stakeholder. Ketiga peran ini
memegang tanggungjawab masing masing yang diperlukan dan didefinisikan dalam
standar PMBOK maupun PRINCE2 untuk memenuhi 3 pilar utama dalam proyek.
Project Management Body Of Knowledge (PMBOK). PMBOK dikembangkan
oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang
mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan
panduan yang berisi mengenai pengetahuan dalam suatu manajemen proyek dan selalu
diperbaharui dalam jangka waktu tertentu. PMBOK mengembangkan aktivitas pada
manajemen proyek dan dikelompokkan pada 9 (sembilan) knowledge area sebagai
berikut [Project Management Institute, 2000, 39]
BAB II
PEMBAHASAN
PMBOK adalah standar yang banyak dipakai dalam manajemen proyek dan telah
banyak diterapkan di banyak perusahaan karena kemudahannya untuk diaplikasikan pada
proyek. Melalui PMBOK bisa dilihat lebih jelas risiko yang ada pada setiap fase proyek.
Project Management Body of Knowledge (PMBOK)
Definisi manajemen risiko menurut PMBOK, yaitu sebagai berikut:
a. Merupakan proses formal, dimana faktor-faktor risiko secara sistematis diidentifikasi,
dianalisis dan ditangani.
b. Merupakan suatu metode pengelolaan sistematis yang formal yang berkonsentrasi
pada mengidentifikasi dan mengendalikan area atau kejadian-kejadian yang berpotensi
untuk menyebabkan terjadinya perubahan yang tidak diinginkan.
c. Di dalam konteks suatu proyek, merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam
mengidentifikasi, menganalisis dan merespon terhadap faktor-faktor risiko yang ada
selama pelaksanaan suatu proyek.
Manajemen Proyek Body of Knowledge (PMBOK) adalah kumpulan proses dan bidang
pengetahuan umum diterima sebagai praktek terbaik dalam disiplin manajemen proyek.
Sebagai standar yang diakui secara internasional (IEEE Std 1490-2003) memberikan dasar-
dasar manajemen proyek, terlepas dari jenis proyek baik itu konstruksi, perangkat lunak,
teknik, otomotif dll. PMBOK mengakui 5 kelompok proses dasar dan 9 bidang pengetahuan
khas dari hampir semua proyek. Konsep dasar yang berlaku untuk proyek-proyek, program
dan kegiatan. Kelima kelompok proses dasar:
1. memulai
2. Perencanaan
3. Pelaksana
4. Pemantauan dan Pengendalian
5. penutupan
2. Manajemen ruang lingkup proyek (Project Scope Management) Lingkup mengacu pada
seluruh pekerjaan yang terlibat dalam pembuatan produk suatu proyek dan aktivitas
aktivitas yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut. Manajemen ruang lingkup
proyek terlibat dalam pendefinisian dan pengendalian mengenai apa yang harus ada dan
tidak ada dalam proyek selain itu memastikan bahwa tim proyek dan para Stakeholder
memiliki pemahaman yang sama mengenai produk yang dihasilkan oleh proyek serta
aktivitas - aktivitas yang dilakukan pada proses nanti. Aktivitas yg termasuk dlm
manajemen ruang lingkup proyek adalah :
a. Inisiasi, melakukan otorisasi pada organisasi untuk memulai proyek atau beralih
pada fase proyek selanjutnya. Output dari proses inisiasi adalah perjanjian
kontrak yg merupakan dokumen kunci yang secara formal mengakui keberadaan
dan menyediakan ulasan luas mengenai sebuah proyek.
b. Perencanaan ruang lingkup, mengembangkan dokumen yang berguna sebagai
basis pengambilan keputusan di masa mendatang, termasuk kriteria dalam
menentukan apakah suatu proyek atau fase telah lengkap. Tim proyek akan
membuat pernyataan mengenai ruang lingkup dan rencana manajemen ruang
lingkup sebagai hasil aktivitas perencanaan ruang lingkup.
c. Definisi ruang lingkup, pembagaian deliverables (produk yang dibuat sebagai
bagian dari proyek) proyek utama menjadi komponen komponen yang lebih
kecil dan lebih mudah dikelola d. Verifikasi ruang lingkup, menyusun
penerimaan dari ruang lingkup proyek. Para Stakeholder kunci sebuah proyek,
seperti customer dan sponsor, secara formal menerima deliverables proyek
selama aktivitas ini.
d. Pengendalian perubahan ruang lingkup, mengendalikan perubahan yang terjadi
pada ruang lingkup. Perubahan ruang lingkup, tindakan koreksi, dan refleksi
atau pelejaran yang dipelajari merupakan output dari aktivitas ini.
3. Manajemen jadwal proyek (Project Time Management) Tidak jarang ditemui proyek
teknologi informasi yang gagal dalam menyatukan rencana mengenai ruang lingkup,
waktu dan biaya. Para manajer menyebutkan bahwa menyelesaikan proyek tepat waktu
merupakan tantangan besar bagi mereka. Para manajer juga menyebutkan isu mengenai
jadwal yang merupakan alas an utama sehingga terjadi konflik dalam proyek pada
keseluruhan Proses.
Tim proyek sering membandingkan waktu penyelesaian yang terencana dengan yang nyata
terjadi tanpa meminta persetujuan perubahan rencana proyek padahal waktu merupakan
satu variable yang memiliki fleksibilitas paling sedikit. Karena waktu terus berlalu tanpa
memperdulikan apa yang terjadi pada proyek. Berdasarkan penjelasan tersebut, hal apakah
yang harus ada pada manajemen jadwal proyek, dan bagaimana manajer proyek
meningkatkan performa pada area ini?. Manajemen waktu proyek, meliputi aktivitas-
aktivitas yang diperlukan untuk memastikan penyelesaian proyek tepat pada waktunya.
Aktivitas-aktivitas utama yang merupakan bagian dari manajemen jadwal proyek adalah :
a. Pendefinisian aktivitas, mengidentifikasikan aktivitasaktivitas secara spesifik
yang harus dilakukan oleh anggota tim proyek dan para Stakeholder sehingga
menghasilkan produk-produk proyek.
b. Rangkaian aktivitas, mengidentifikasikan dan mendokumentasikan hubungan
antara aktivitas-aktivitas proyek.
c. Perkiraan durasi aktivitas, memperkirakan jumlah periode kerja yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan aktivitas individu atau tunggal.
d. Pengembangan jadwal, menganalisis rangkaian aktivitas, memperkirakan durasi
aktivitas, dan kebutuhankebutuhan sumber daya untuk membentuk jadwal
proyek.
e. Pengendalian jadwal, mengendalikan dan mengatur perubahan-perubahan pada
jadwal proyek.
4. Manajemen biaya proyek (Project Cost Management) Seperti halnya pengaturan jadwal
proyek, proyek teknologi informasi juga memiliki kesulitan dalam manajemen biaya
karena proyek ini dikenal sebagai proyek yang mahal dan sering melampaui batas
anggaran ketika proyek berakhir.
Para professional teknologi informasi paham bahwa kebanyakan perkiraan biaya awal
untuk proyek dirasa rendah berdasarkan kebutuhan-kebutuhan proyek, sehingga diakhir
proyek pastilah terjadi pembengkakan biaya. Perkiraan lain terjadinya pembengkakan
biaya adalah kebanyakan proyek teknologi informasi menggunakan teknologi atau proses
bisnis baru. Teknologi maupun proses bisnis yang masih baru kebanyakan belum teruji
dan beresiko. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah manajemen
biaya proyek yang lebih baik. Manajemen biaya proyek meliputi aktivitas-aktivitas yang
dibutuhkan untuk memastikan proyek diselesaikan sesuai dengan anggaran yang disetujui.
Manajer proyek harus memastikan bahwa proyek didefinisikan dengan baik, memiliki
perkiraan waktu dan biaya yang akurat, memiliki biaya yang realistis pada saat
persetujuan dibuat. Terdapat 4 (empat) aktivitas utama dalam manajemen biaya proyek:
a. Perencanaan sumber daya, memperkirakan sumber daya (manusia,
perlengkapan, atau material) serta jumlah setiap sumber daya yang harus
digunakan untuk melakukan aktivitas proyek.
b. Perkiraan biaya, mengembangkan pendekatan atau perkiraan biaya sumber daya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
c. Anggaran biaya, mengalokasikan keseluruhan perkiraan biaya pada satuan kerja
untuk membangun dasar (baseline) untuk mengatur performa.
d. Pengendalian biaya, mengendalikan perubahanperubahan pada anggaran proyek.
8. Manajemen resiko proyek (Project Risk Management) Manajemen resiko proyek adalah
seni dan ilmu dalam melakukan identifikasi, analisis, dan penanganan terhadap resiko
melalui Proses proyek dengan tujuan utama memenuhi tujuan proyek. Manajemen resiko
berdampak positif pada pemilihan proyek, menetapkan ruang lingkup proyek, dan
mengembangkan jadwal realistis serta memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan.
Selain itu juga membantu Stakeholder proyek memahami sifat proyek, membantu anggota
tim dalam mengungkapkan kelemahan dan kekuatan yang ada, serta membantu
mengintegrasikan knowledge area lain pada manajemen proyek. Resiko menurut definisi
kamus berarti kemungkinan mengalami kekalahan atau kerugian. Definisi ini
menggarisbawahi sisi negatif yang sering kali dikaitkan dengan resiko. Resiko proyek
sendiri merupakan pemahaman permasalahan potensial yang mungkin terjadi pada proyek
dan bagaimana permasalahan tersebut menghalangi kesuksesan proyek. Sasaran
manajemen resiko proyek dapat dipandang sebagai tindakan meminimalkan resiko-resiko
yang potensial selagi memaksimalkan kesempatan-kesempatan yang mungkin bias diraih.
Aktivitas-aktivitas utama yang ada pada manajemen resiko adalah:
a. Perencanaan manajemen resiko, memilih pendekatan dan rencana aktivitas-
aktivitas manajemen resiko bagi proyek.
b. Identifikasi resiko, memutuskan resiko mana yang akan mempengaruhi proyek
dan mendokumentasikan karakteristik setiap resiko.
c. Analisis resiko secara kualitatif, melakukan karakteristik dan menganalisis
resiko serta memprioritaskan dampak mereka terhadap tujuan proyek.
d. Analisis resiko secara kuantitatif, mengukur kemungkinan dan konsekuensi
resiko serta memperkirakan dampaknya terhadap tujuan proyek.
e. Perencanaan penanganan resiko, pengambilan langkah untuk menambah peluang
dan mengurangi ancaman untuk memenuhi tujuan proyek.
f. Pemantauan dan pengendalian resiko, yaitu memantau resiko yang diketahui,
mengidentifikasi resiko baru, mengurangi resiko, dan mengevaluasi efektifitas
pengurangan resiko pada keseluruhan hidup proyek.
Dalam PMBOK semua itu tersusun dengan baik dan rapi, sehingga siapapun yang
memiliki knowledge akan PMBOK saat membaca dan bergabung dalam proyek tersebut akan
mengikuti alur yang telah terlaksana dan belum terlaksana. Alhasil efisiensi dan juga potensi
proyek berhasil dengan biaya, waktu dan sumber daya yang efisien pun dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.codepolitan.com/mengenal-project-management-body-of-knowledge-pmbok-fifth-
edition
http://www.projectsmart.co.uk/pmbok.html
https://www.academia.edu/14371805/PMBOK_sebagai_Konsep_Best_Practice