DISUSUN OLEH:
1. CATUR NIARA DEWI (170510121)
2. DEDE WIJAYA (170510124)
3. EKA DEWI PRAMUWATI (170510126)
4. HESTI TRIANA (170510129)
5. JULIANI PRATIWI (170510158)
6. LILI HASRAT HIA (170510134)
7. PRICILLIA CHANTIKA (170510140)
8. RIZKY BELLA ANDIYANI (170510143)
9. SELVINA SARI (170510147)
10. SUPRIYANTI (170510150)
11. YOSEP HIDAYAT (170510153)
12. FIKRI ARDIANSYAH (170510156)
Penguji I Penguji II
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyusun laporan akhir
kegiatan keperawatan komunitas di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok Kabupaten Tangerang.
Laporan iniadalah sebagai bukti tertulis hasil dari kegiatan keperawatan
komunitas yang sudah dilakukan. Sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas
Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas yang dilakukan selama 4 minggu.
Laporan ini dapat diselesaikan namun dalam penulisannya kami menemui
beberapa kendala. Berkat bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak
akhirnya kami dapatmenyelesaikan laporan akhir kegiatan keperawatan komunitas
di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang.
Kelompok pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Terimakasih ini kelompok sampaikan kepada:
1. Bapak dr. Resna A. Soerawidjaja, MSc.PH.,C.Ht selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Banten.
2. Ibu Ela Susilawati, S.Kp, M.Kep selaku Ka.Prodi Profesi Ners Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten.
3. IbuNs.Rodiyanah, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing mata ajar
Keperawatan Komunitas yang telah membimbing dengan penuh kesabaran.
4. dr. Edy Riris Anita Tarihoran, M.Kes, selaku Pembimbing lapangan yang
telah membimbing dan memberi saran dalam laporan ini.
5. Bapak/Ibu Staff Dosen Keperawatan
6. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah membantu baik ide, moril dan materil.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami masih mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun bagi penulis khususnya dan bagi perkembangan umumnya.
Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan Penulisan .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Manfaat ........................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................ Error! Bookmark not defined.
2.1 Paradigma Sehat ........................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Pengertian Asuhan Keperawatan Komunitas ............. Error! Bookmark not
defined.
2.3Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas
Menurut ANA (American Nurses Association) . Error! Bookmark not defined.
2.4 Falsafah Keperawatan Komunitas................ Error! Bookmark not defined.
2.5 Tujuan Keperawatan Komunitas .................. Error! Bookmark not defined.
2.6 Sasaran Komunitas ....................................... Error! Bookmark not defined.
2.7 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas ........ Error! Bookmark not defined.
2.8 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas . Error! Bookmark not defined.
2.9 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas ...... Error! Bookmark not defined.
BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BOJONG KAMAL ........... Error!
Bookmark not defined.
3.1 Gambaran Umum wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal ............... Error!
Bookmark not defined.
3.2 Faktor Geografi ............................................ Error! Bookmark not defined.
3.3 Kependudukan.............................................. Error! Bookmark not defined.
3.4Sarana Kesehatan .......................................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Ketenagaan ................................................... Error! Bookmark not defined.
3.6 Sumber Pembiayaan Kesehatan ................... Error! Bookmark not defined.
3.7 Pofil RW 04 Desa Bojong Kamal ................ Error! Bookmark not defined.
BAB IV PEMAPARAN DATA ....................................................................... 31
4.1 Pengkajian ................................................................................................... 31
iii
4.2 Analisa Data ................................................. Error! Bookmark not defined.
4.3 Diskusi Pemecahan Masalah yang Ditemukan di RW 04 Desa Bojong
Kamal ................................................................. Error! Bookmark not defined.
4.4 Diagnosa Keperawatan................................. Error! Bookmark not defined.
4.5 POA (Plannig of Action) .............................. Error! Bookmark not defined.
4.6 Pelaksanaan Kegiatan di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok 140
4.7 Evaluasi Kegiatan SWOT ......................................................................... 144
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................... 145
5.1 Pengkajian ................................................................................................. 145
5.2 Penentuan Prioritas Masalah ..................................................................... 146
5.3 Perencanaan............................................................................................... 148
5.4 Pelaksanaan ............................................................................................... 149
5.5 Evaluasi ..................................................................................................... 149
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 151
6.1 Kesimpulan ............................................................................................... 151
6.2 Saran .......................................................................................................... 152
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 154
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
hanya berhenti di Puskesmas saja tetapi sampai ke ujungnya yaitu keluarga.
Program Indonesia Sehat merupakan upaya mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam Renstra Dinkes tahun 2013-2018 ditargetkan presentase rumah
tangga yang telah ber-PHBS sebesar 63% pada tahun 2016. Hasil kegiatan
pada tahun 2016 menunjukkan sebanyak 63,4% rumah tangga telah
melakukan PHBS. Presentase rumah tangga ber-PHBS tertinggi terdapat di
Wilayah Kerja Puskesmas Bojong Nangka 87,1% dan terendah di Wilayah
Kerja Puskesmas Pakuhaji sebesar 12,5%, sedangkan untuk Wilayah Kerja
Puskesmas Bojong Kamal sebesar 67,9%. Hal ini menunjukan bahwa
Kecamatan Bojong Kamal sudah berada di nilai yang ditargetkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang yaitu sebesar 63% (Profil Kesehatan
Kab.Tangerang, 2014).
Perilaku sehat sebenarnya sudah ada di masyarakat, namun perlu
dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya di kalangan keluarga dan
masyarakat. Berdasarkan data dikatakan bahwa selama 2016 didapatkan
bahwa dari 405.749 rumah yang diperiksa sebanyak 312.426 (77%) memenuhi
persyaratan rumah sehat. Namun sisanya ada rumah-rumah yang tidak
memiliki WC (31,2%) dan tidak menggunakan air minum yang berkualitas
(34,8%) (Profil Kesehatan Kab. Tangerang, 2014).
Kemandirian dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat tidak
terlepas dari upaya kesehatan. Adanya pembinaan dukungan dari tenaga
kesehatan, kader-kader ataupun kelompok kerja kesehatan. Salah satu bentuk
upaya kesehatan tersebut berupa praktik keperawatan komunitas. Keperawatan
sebagai salah satu tenaga kesehatan perlu berperan serta dalam pembangunan
bidang kesehatan dan dilaksanakan dalam bentuk pelayanan keperawatan di
masyarakat. Pelayanan keperawatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat tersebut dan dilaksanakan berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia. Upaya
pemerintah untuk terus memperluas cakupan pembangunan kesehatan dan
2
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, harus disertai upaya mendorong
kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk sehat. Salah satu
tanggung jawab pemerintahan kabupaten tangerang adalah menjamin
terjadinya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu, merata dan
terjangkau oleh setiap individu, keluarga serta masyarakat, dan membangun
kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta (profil kesehatan
kabupaten tangerang tahun 2014).
Konstribusi petugas kesehatan di seluruh kabupaten menunjukkan
komitmen yang semakinbaik dan bergairah didalam melaksanakan pelayanan
kesehatan baik pada tingkat administrasimaupun teknis. Kesadaran
masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
menunjukkanpeningkatan dari waktu ke waktu hal ini harus terus kita jaga,
mengingat penyebab penyakityang disebabkan lingkungan dan pola hidup
yang tidak sehat masih sangat dominan, keluhanmasyarakat terhadap
pelayanan rujukan masih terasa namun secara bertahap permasalahanini dapat
diatasi dengan peningkatan kemampuan tenaga medis maupun non medis
baiksecara tehnis maupun manajemen. Sasaran pelayanan kesehatan
masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan
fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya
pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan
membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri
sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan
derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Banten tahun 2017/2018
melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah Desa
Bojong Kamal RW 04 Kecamatan Legok, dengan menggunakan pendekatan
masyarakat dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah
kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal dan mandiri,
dimana dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas
menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari
pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa
3
atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai permasalahan yang
ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang
telah diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan
Asuhan Keperawatan Komunitas secara komprehensif di Desa Bojong
Kamal RW 04Kecamatan Legok.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan gambaran tentang data hasil pengkajian yang telah
dilakukan di Desa Bojong Kamal RW 04Kecamatan Legok.
b) Memberikan gambaran masalah kesehatan yang ada di Desa Bojong
Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
c) Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada diDesa Bojong
Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
d) Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di
RW 04 DesaBojong Kamal Kecamatan Legok.
e) Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di
Desa Bojong Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
f) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat di Desa Bojong
Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
g) Meningkatkan kemampuan masyarakat diDesa Bojong Kamal RW 04
Kecamatan Legok. dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).
h) Menanamkan perilaku sehat melalui PHBS (Perilaku Hidup Bersih
Sehat) di Desa Bojong Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
4
1.3 Manfaat
1. Masyarakat
Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatannya dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta mau
menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Mahasiswa
Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali
masalah kesehatan dalam masyarakat serta menentukan langkah
penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada
masyarakat khusus tentang kesehatan.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja
Puskesmas serta membantu menyelesaikan permasalahan yang ditemukan
guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
6
keperawatan dan kcsehatan masyarakat (American Nursing Assosiasion,
2004).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif
dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan
diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut. Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat
adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya
kesehatan primer,sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat
dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang
optimal (Elisabeth, 2007).
1. Asumsi
a. Sistem pemeliharaan yang kompleks.
b. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan
tersier.
c. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan
dasar praktek penelitian.
d. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan
tersier.
e. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan
primer.
2. Kepercayaan
a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.
7
b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan
kesehatan.
d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka
waktu yang lama.
g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab
secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan
kesehatan.
8
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan.
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat.
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
9
f) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/
keperawatan.
g) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan/keperawatan.
h) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care).
i) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
j) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian
bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.
k) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan
terhadap masalah.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.
10
3. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Remaja
6) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti werdha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita
11
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat
akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Olahraga secara teratur
f) Rekreasi
g) Pendidikan seks.
12
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, pusling,
maupun kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau
masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas
d) Perawatan bayi baru lahir.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat
fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
13
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok
masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah
kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan
yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.
14
h) Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun
kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat
dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
i) Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
2. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
3. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.
4. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama
dengan kelompok kerja kesehatan.
b) Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan
kelompok kerja kesehatan:
1. Pelatihan kader kesehatan
2. Penyuluhan kesehatan
3. Simulasi/demonstrasi
4. Pembuatan model/percontohan
5. Kunjungan rumah (home health care)
6. Kerja bakti, daan lain-lain.
7. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
3. Tahap Evaluasi
a) Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam
hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas
dari komunitas.
15
b) Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan
komunitas dalam pemecahan masalah.
2.9.1 Pengkajian
16
2) Pendidikan
Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan.
3) Keamanan dan keselamatan di limgkungan tempat tinggal
apakah tidak menimbulkan stres.
4) Politik dan kebiajkan pemerintah terkait dengan kesehatan
apakah cukup menunjang, sehingga memudahkan komunitas
mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi
dini gangguan atau merawat dan memantau apabila gangguan
sudah terjadi.
6) Sistem komunikasi
Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan nutrisi, misalnya televisi, radio, koran, atau
leaflet yang diberikan kepada komunitas.
7) Ekonomi
Tingkat sosial komunitas secara keseluruhan apakah sesuai
dengan UMR (upah minimum regional), dibawah UMR atau
diatas UMR, sehingga upaya pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk
mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.
8) Rekreasi
Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah
biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya
dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stres.
17
2. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektid dan objektif
(Mubarak, 2005):
a. Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan.
b. Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan, dan
pengukuran.
3. Sumber Data
a. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok,
dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya data dari kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien, atau
medical record.
4. Cara pengumpulan data
a. Wawancara
Yaitu kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab
antara perawat dengan klien, keluarga klien, atau dengan masyarakat
yang berkaitan dengan masalah kesehatan klien.
b. Pengamatan
Meliputi: aspek fisik, psikologis, perilaku, dan sikap.
c. Pemeriksaan fisik
Dapat dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi.
5. Pengolahan data
a. Klasifikasi data atau kategorisasi data
b. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
18
c. Tabulasi data
d. Interprestasi data
6. Analisis data
Yaitu kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
7. Perumusan masalah kesehatan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat selanjutnya
dapat dilakukan intevensi. Namun, masalah yang telah dirumuskan tidak
mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu, perawat komunitas
harus membuat prioritas masalah.
8. Prioritas masalah
Kriteria penentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat ditentukan
berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu:
a. Keadaan yang mengancam kehidupan
b. Keadaan yang mengancam kesehatan
c. Persepsi masyarakat tentang kesehatan dan keperawatan
19
3) Symtom : tanda atau gejal yang tampak menunjang masalah yang
terjadi
20
4) Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas
2.9.5 Evaluasi
21
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BOJONG KAMAL
22
3.3 Kependudukan
23
Grafik 3.1
Komposisi Penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Bojong Kamal Tahun 2017
10,500
10,000
9,500
9,000
laki-laki
perempuan
laki-laki perempuan
Jumlah Penduduk 10,413 9,736
4000
3000
2000
1000
0
Bj.Kamal Babat Ciangir
24
Dari gambar diatas menunjukan bahwa jumlah penduduk yang terbesar
adalah desa Bojong Kamal dengan jumlah laki-laki 3.719 jiwa, dan jumlah
perempuan 3415 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil desa Ciangir
dengan jumlah laki-laki 3.009 jiwa dan jumlah perempuan 2.867jiwa.
Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal selama
tahun 2017 terdiri dari:
Puskesmas Non Perawatan :1
Puskesmas Keliling :1
Rumah Bersalin :0
BP/Klinik :2
Sarana pelayanan kesehatan swasta adalah:
Apotek :0
Rumah Bersalin :0
Bidan Praktek Swasta :1
Balai Pengobatan/klinik :2
Upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat (UKBM) adalah sebagai
berikut:
Pos obat desa :0
Desa siaga aktif :1
Poskesdes :0
Polindes :0
Posyandu :8
Kelas Ibu Hamil :2
Kelas Ibu Balita :1
Posbindu :2
Pusling :3
25
3.5 Ketenagaan
12
10
0
PERAWAT TEKNIS
MEDIS FARMASI GIZI SANITASI KESMAS
& BIDAN MEDIS
JUMLAH 4 11 0 0 0 1 0
26
Rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000 penduduk, dokter umum 10,7%
sedangkan dokter gigi juga sama 10,7%
1. Demografi
Jumlah Penduduk : 6371 Jiwa, 1779 KK
27
h) Peternak : 5 orang.
i) J a s a : 56 orang.
j) Pengrajin : 15 orang.
k) Pekerja seni : - orang.
l) Lainnya : - orang.
m) Tidak bekerja/penganggur : 105orang.
2. Keadaan Sosial
28
3. Keadaan Ekonomi
Desa Bojong Kamal memiliki luas wilayah 375,270 Ha, dengan batas
wilayah sebagai berikut :
29
6. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
BPD
KEPALA
DESA Pengawasan /
Asmara / Legislasi
SUHERMAN
LEMBAGA
SEKRETARIS
KEMASYARAKA
DESA
TAN
DUDY. S
MitraKerjaKepalaDesa
30
BAB IV
PEMAPARAN DATA
4.1 Pengkajian
Usia
Bayi 0 - 11 Bulan Balita 1 - 5 Tahun
Usia Sekolah 6 - 12 Tahun Remaja 13 - 21 Tahun
Dewasa 22 - 59 Tahun Lansia >= 60 Tahun
7% 4%
14%
10%
53% 12%
31
DATA DEMOGRAFI RW 04 DESA BOJONG KAMAL
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
46%
54%
Agama
Islam Kristen Katolik Hindu Budha
0%
0% 14%
3%
83%
32
(83%), Kristen 19 orang (3%),dan Buddha 97 (14%). Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk di Desa Bojong Kamal adalah mayoritas beragama Islam.
Suku
Batak Betawi Jawa Sunda Tionghoa
4% 5% 3%
29%
58%
17%
44%
33
Berdasarkan diagram diatas, gambaran tingkat pendidikan diRW 04
Desa Bojong Kamal yaitu mayoritas berpendidikan tingkat SD sebanyak 305
orang (44%), tingkat SMP sebanyak 121 orang (17%), tingkat SMA sebanyak
94 orang (16%), tidak sekolahsebanyak 59 orang (6%), duduk dibangku
TKsebanyak 15 orang (3%), dan belum sekolah sebanyak 59 orang (6%)
Berdasarkan pengkajian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
yang ada di RW 04 Desa Bojong Kamal masih tergolong rendah.
Pekerjaan
Wiraswasta IRT Buruh
PNS Karyawan Petani
Kader Pelajar/Mahasiswa Tidak bekerja
8%
22%
23%
19%
18%
1%
5% 3% 1%
34
PENYAJIAN MAKANAN
24%
62%
42%
58%
35
pengkajian dapat disimpulkan bahwa di RW 04 Desa Bojong Kamal mayoritas
warganya sudah mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan dalam
mengelola makanan.
7%
19%
74%
36
KEBIASAAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
24% 21%
55%
OLAHRAGA
5%
95%
37
5% (12 KK) melakukan aktivitas dan olahraga. Berdasarkan pengkajian
diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas warga yang ada diRW 04 Desa
Bojong Kamalmasih belum menerapkan pola hidup sehat dalam olahraga.
EKONOMI
0%
0%
100%
Penghasilan keluarga/bulan
< Rp 500.000 Rp 500.000- Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000
12%
30%
58%
38
KK) lainnya mengatakan memiliki penghasilan diatas satu juta, sedangkan
sisanya 30% (27 KK) mengatakan memiliki penghasilan< 500 ribu. Hal ini
membuktikan bahwa mayoritas warga memiliki penghasilan di kisaran
antara 500 ribu - 1 juta yang artinya warga tersebut termasuk golongan yang
berpenghasilan rendah yang mana dengan pengahasilan tersebut penduduk
dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam pemenuhan sandang, pangan
dan papan setiap anggota keluarganya.
Tabungan
Ya Tidak
19%
81%
39
Jaminan Kesehatan Di Keluarga
ASKES BPJS SKTM Tidak ada Lain-lain
0%
8%
28%
0%
64%
14%
86%
40
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 31 orang(14%) mengatakan bahwa
mereka tidak mencukupi biaya sehari-harinya. Berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada di RW 04 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu sebanyak 86% mengatakan bahwa berkecukupan
dalam pemenuhan biaya perharinya.
33%
67%
41
PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN
6%
94%
28%
72%
42
pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sehingga, berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada di Kampung Sikluk RW 01 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu tidak bisa membaca yaitu sebanyak
67%.
13%
87%
43
pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Terbuka Pola komunikasi keluarga tertutup
15%
85%
8%
20%
72%
44
warga yang ada diKampung SiklukRW 01 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu memakai bahasa daerah sebagai bahasa pengantar
atau bahasa sehari-hari yaitu sebanyak 96%.
mekanisme penanggulangan
masalah
Mandiri Bersama-sama Minta bantuan orang lain Lain-lain
8%
23%
27%
42%
45
Respon keluarga bila ada masalah
Mencari jalan keluarga Acuh tak acuh Lain-lain
1%
7%
92%
46
SPIRITUAL
33%
67%
47
LINGKUNGAN
Jenis rumah
Petak Tersendiri Lain-lain
0%
18%
82%
Jenis bangunan
Permanen Non permanen Semi permanen
0%
12%
88%
48
Berdasarkan diagram diatas, gambaran jenis bangunan yang dimiliki
warga diKampung Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak
88% (193 kk) memiliki jenis bangunan permanen,sebanyak 12% (27kk)
memiliki jenis bangunan nonpermanen , berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada diDesa Bojong Kamal Kecamatan
Legok yaitu memiliki jenis bangunan permanen sebanyak 88%.
STATUS RUMAH
Sewa Bulanan Kontrakan Milik sendiri
2% 6%
92%
49
ATAP RUMAH
Seng Genteng
21%
79%
9%
91%
50
Kecamatan Legok memiliki jendela didalam rumah mereka yaitu sebanyak
91% (201 kk).
JENDELA DIBUKA
Ya Tidak
13%
87%
LUAS JENDELA
< 20% luas lantai > 20% luas lantai
31%
69%
51
Berdasarkan diagram diatas, gambaran luas jendela rumah warga di
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 69% (138KK)
mempunyai luas jendela mereka < 20 % luas lantai, 31% (63KK) lainnya
mempunyai luas jendela > 20% luas lantai di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui
mayoritas warga yang ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legokyaitu
mengatakan memiliki gambaran luas jendela < 20 % luas lantai yaitu
sebanyak 69% KK dan sisahnya memiliki luas jendela yang 31% lebih dari
luas lantai diruamhanya.
PENCAHAYAAN RUMAH
Baik Kurang Cukup
9% 12%
79%
52
PENERANGAN
Lampu tempel Petromaks Listrik
0%
100%
LANTAI
Tanah Plester Ubin
0%
6%
20%
74%
53
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memakai ubin yaitu sebanyak 73%
KK.
7%
43%
50%
25%
35%
40%
54
Berdasarkan diagram diatas, gambaran kebersihan rumah warga di
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legokmelalui observasi yaitu sebanyak
35% (76 kk) kmemiliki rumah yang bersih, 40% (89 kk) lainnya cukup
bersih, sedangkan ada 25% (55 kk) warga memiliki rumah yang tidak
bersih. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga
yang ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memiliki
rumahnya cukup bersih yaitu sebanyak 40% KK.
31% 24%
45%
55
Kebersihan Halaman
Bersih Tidak bersih
37%
63%
56
SUMBER AIR
SUMBER AIR
Ada Tidak
2%
98%
44%
52%
57
yang dimiliki, 44% (96 KK) lainnya memilih sumur bor sebagai sumber
air yang dimiliki oleh rumah mereka, dan 4% sumur gali. Sehingga,
berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang ada di Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sumur pompa sebagai jenis sumber
air yang dimiliki yaitu sebanyak 52% KK.
38%
62%
58
TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
Bak Ember Gentong
6%
36%
58%
8%
92%
59
dan sebanyak 16% (18 kk) lainnya memilih membiarkannya menutup..
Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang
ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memilih membuka
tempat penyimpanan air mereka yaitu sebanyak 84% KK dari total 100%
data yang didapat.
PENGURASAN TEMPAT
PENAMPUNGAN
< 3 hari > 3 hari
45%
55%
60
PENGUNAAN AIR MINUM
Dimasak Tidak dimasak
0%
100%
4%0% 3%
93%
61
JARAK SUMBER AIR DENGAN SEPTIC
TANK
< 10 meter > 10 meter
24%
76%
62
PEMBUANGAN AIR LIMBAH
41%
59%
14%
26%
9%
51%
63
diagram diatas warga desa bojong kamal 51% KK membuang limbahnya
ke selokan
PENGELOLAAN SAMPAH
0% 17%
0%
83%
64
KEADAAN TEMPAT PENAMPUNGAN
SAMPAH
Terpelihara Tidak terpelihara
42%
58%
35%
65%
65
dengan rumah > 5 meter. Dapat kita simpulkan bahwa warga desa bojong
kamal 56% kk mayoritas memiliki jarak penampungan sampah dengan
rumah sekitar < 5 meter
40%
60%
LETAK KANDANG
Di luar rumah Menempel rumah
10%
90%
66
Diagram diatas mengambarkan letak kandnag ternak yang dimiliki
warga desa bojong kamal, sebanyak 90% kandang ternak berada di luar
rumah, sebanyak 10% kandang ternak menempel pada rumah warga.
Dapat disimpulkan mayoritas warga desa bojong kamal 90% kk
yang memiliki ternak berada di luar rumah.
PEMANFAATAN KOTORAN
Ditampung Ditimbun Dibuang sembarangan Lain-lain
6%
11%
13%
70%
67
PEMBUANGAN KOTORAN TINJA
0%
100%
0%
20%
0%
80%
68
TEMPAT BUANG AIR BESAR
Jamban cemplung Jamban angsatrine
0%
0%
1%
99%
30%
70%
69
JARAK TEMPAT PEMBUANGAN TINJA
DENGAN SUMBER AIR
> 10 meter < 10 meter
20%
80%
70
FAKTOR LINGKUNGAN DAN SOSIAL
25%
0%
71% 4%
0%
TRANSPORTASI
SARANA TRANSPORTASI
Angkutan umum Kendaraan sendiri
0%
16% 0%
0%
84%
71
Berdasarkan diagram di atas menggambarkan bahwa wargadi Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yang menggunakan kendara pribadi
sebagai sarana transportasi sebanyak %84, dan sebanyak 16% yang
menggunakan angkutan umum.
2% 0%
0% 17%
2%
79%
72
PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
27%
73%
JENIS PENYAKIT
ISPA TBC ASMA Typhoid Diare
DBD Rhematik Kulit Hipertensi Lain-lain
7% 14% 3%
3%
2%
31%
8%
25%
2%
5%
73
warganya menderita rheumaik, sebanyak 14% KK mengatakan
keluarganya menderita ISPA, 5% penyakit kulit, 8% menderita diare, 3%
hipertensi, 2% typoid,2% DBD dan 7% lain-lain.
CARA MENGATASI
Berobat Ke puskesmas Berobat ke RS
Berobat ke Dokter umum Berobat ke Dokter spesialis
Berobat ke perawat/bidan Berobat ke dukun
Diobati sendiri Dibiarkan
14%
15% 39%
5% 19%
0%
3% 5%
74
ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT
SAAT INI
Ada Tidak
18%
82%
CARA MENGATASI
Berobat Ke puskesmas Berobat ke perawat/bidan
Diobati sendiri Dibiarkan
22%
43%
13%
22%
0%
0%
0%
0%
75
JENIS PENYAKIT
ISPA Diare Rhematik Hipertensi Lain-lain
17%
39%
31%
9%
0% 0%
4%
0% 0% 0%
40%
60%
76
tinggidan sebanyak 40% KK mengatakan memiliki keluarga yang berisiko
tinggi. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa, ada gambaran resiko
tinggi di dalam keluarga saat ini.
7%
13%
42%
38%
42%
58%
77
bahwa mayoritas warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
warganya tidak mendapat binaan.
Baik
95%
Ya, secara
kelompok
80%
78
Anggota keluarga yang menjadi
kader
Ada
4%
Tidak
96%
0%
0%
100%
79
B Kader aktif
e Ya Tidak
r
0%
d
a
s
a
r 100%
k
a
n diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa kader di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Kecamatan Legok aktifmelakukan kegiatan yaitu sebanyak
100%.
Dukun Beranak
Dukun beranak Ada Dukun beranak Tidak
0%
100%
80
Anggota Keluarga ada Yang
Meninggal 1 Tahun Terakhir
Ada Tidak
6%
94%
8%
17%
17%
25% 33%
0%
81
penyebab kematian
Penyakit kronis Perdarahan ante partum
Perdarahan intra partum Perdarahan post partum
Kelainan kongenital Lain-lain
0%
100%
Ibu nifas
Ada Tidak
1%
99%
82
Penolong Persalinan
Dukun Tenaga kesehatan lain
0%
100%
Nifas hari ke
2-24 jam pertama 24 jam-6 hari 6 hari-6 minggu
0%
100%
83
Warna pengeluaran pervagina
Merah Kekuningan Putih
0%
100%
5%
95%
84
Asi keluar
Ya Tidak
0%
100%
Keluhan menyusui
Ada Tidak
0%
100%
85
Ibu melakukan perawatan payudara
Ya Tidak
0%
100%
0%
100%
86
ASI eksklusif
Ya Tidak
0%
100%
50%
50%
87
Ibu nifas beresiko tinggi
Ya Tidak
0%
100%
5%
95%
88
apakah ibu meneteki
Ya Tidak
0%
100%
0%
100%
89
usia anak yang disususi
0-6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahun > 2 tahun
0% 0%
36%
64%
33%
67%
90
ibu tahu tentang kebutuhan gizi
seimbang
Ya Tidak
42%
58%
81%
91
Akseptor KB
Ya Tidak
14%
86%
8% 4% 0%
14%
0%
74%
92
Jika tidak, kenapa
Jika tidak, kenapa Hamil
Jika tidak, kenapa Dilarang suami
Jika tidak, kenapa Ingin punya anak
Jika tidak, kenapa Takut efek samping
Jika tidak, kenapa Alasan penyakit
16%
24%
20% 0%
40%
24%
68% 8%
93
ada diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok berKB di praktek
bidan.
0%
100%
Tidak Cocok
90%
94
Berdasarkan diagram diatas, alasan PUS drop out KB di RW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebagian besar PUS
mengatakan tidak cocok menggunakan KB.
Ya
40%
Tidak
60%
95
Keluhan Yang Dirasakan
Keputihan
26% Pusing
41%
Haid Terganggu
33%
96
BAYI DAN BALITA
98%
Tidak
98%
97
Umur kehamilan
9 bulan
0%
< 9 bulan
100%
BB LAHIR
0%
22%
78%
98
berat badan bayi saat lahir <2500 RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok.
PENOLONG PERSALINAN
Tenaga kesehatan lain Non tenaga kesehatan
21%
79%
PENYULIT PERSALINAN
Ya Tidak
17%
83%
99
persalinan dan 83% tidak ada gambaran penyulit pada saat persalinan di
dalam keluarga di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.
RIWAYAT KELAHIRAN
Spontan Dengan tindakan
27%
73%
JENIS TNDAKAN
VE SC
27%
73%
100
BAYI
31%
69%
KUJUNGAN KE POSYANDU
Ya Tidak
31%
69%
101
APAKAH BAYI PUNYA KMS
Ya Tidak
35%
65%
0% 13%
87%
102
Apakah ibu dapat membaca KMS
YA TIDAK
31%
69%
0%
22%
78%
103
Apakah bayi mendapatkan vitamin A
Ya Tidak
4%
96%
17%
83%
104
Alasan tidak diberikan vitamin A
Tidak diberi Belum cukup umur Tidak tahu manfaat
0%
100%
35%
65%
105
65% bayi pertumbuhan dan perkembangan bayi normal dan 35%
pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak normal.
48%
52%
45%
55%
106
adalah 0% penyakit kulit, 45% penyakit diare dan 55% menderita penyakit
ISPA. Dengan demikian jenis penyakit yang paling banyak dialami bayi
adalah ISPA.
27%
46%
0%
27%
107
BALITA
39%
61%
Kadang-kadang
22%
Tiap bulan
65%
108
.
3% 0%
35%
62%
0%
100%
109
Balita < 2 tahun mendapat PASI
Ya Tidak
0%
100%
Imunisasi balita
Lengkap Tidak lengkap
39%
61%
110
Alasan tidak diberikan imunisasi
Tidak tahu manfaat Takut efek samping Budaya/Kebiasaan
37%
53%
10%
83%
111
Alasan tidak diberikan vitamin A
Tidak tahu manfaat Tidak sempat Merasa tidak perlu Tidak mampu
7%
14%
22%
57%
28%
72%
112
Jenis penyakit yang di derita balita
ISPA Diare Campak DHF
20%
40%
20%
20%
6%
31%
63%
113
ANAK USIA SEKOLAH
42%
58%
4%
33%
63%
114
Pola Makan Anak Usia Sekolah
Teratur Tidak teratur
16%
84%
41%
59%
115
Bojong Kamal Kecamatan Legok itu tidak ada kebiasaan makan yang
salah.
5%
95%
Jenis sakitnya
ISPA Kulit Morbili
14% 14%
72%
116
Penaganan yang dilakukan saat anak
sakit
Dibiarkan Pelayanan kesehatan Diobati sendiri
10%
33%
57%
117
REMAJA
Tidak
75%
Ya
80%
118
Keaktifan Remaja dalam mengikuti
Organisasi
Tidak
0%
Ya
100%
7%
93%
119
Pengetahuan Remaja tentang Fungsi
Reproduksi
Tidak
23%
Ya
77%
40%
60%
120
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas remaja di RW 04 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok tidak mengetahui penyakit menular seksual.
0%
17% 0%
83%
Tidak
97%
121
Berdasarkan diagram diatas, gambaran remaja yang sakit dari total
keseluruhan remaja diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok,
mengatakan saat ini sedang tidak menderita sakit sebanyak 97%. Dengan
demikian, remaja di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok saat ini
sedang dalam keadaan sehat, sehingga remaja memiliki potensial dalam
berproduktif dan aktif dalam kegiatan atau organisasi remaja.
PRE MENOPOUSE
8%
92%
122
Apakah ibu mengalami keluhan
Ya
37%
Tidak
63%
Emosi labil
30%
123
Bila ada keluhan apa yang dilakukan
Kedukun
0%
Kepelayanaan
kesehataan
43%
Dibiarkan
57%
Diobati sendiri
0%
Merasa malu
Curiga terhadap 0% Merasa tidak
suami berguna
0% 0%
Tidak dianggap
masalah
100%
124
terhadap suami, merasa malu dan sebagainya. Karena mereka menganggap
semua adalah hal yang wajar bagi kaum wanita, mereka bahkan merasa
senang karena dengan kondisinya mereka menganggap sebagai wanita
normal yang bisa merasakan menopause.
Menolak
hubungan
seksual
42%
Melaksanakaan
hubungan
seksual
58%
Ya
9%
Tidak
91%
125
Berdasarkan diagram diatas, gambaran nyeri saat bersenggama di
RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, adalah 9% ibu mengatakan
nyeri saat bersenggama dan yang mengatakan tidak nyeri saat
bersenggama sebanyak 91%, hal ini dikarenakan ibu mengeluhkan
kekeringan pada kemaluan mereka sehingga saat melakukan senggama
terasa nyeri.
LANSIA
21%
79%
126
Jika Ya, berapa usia lansia
65-70 tahun > 70 tahun
33%
67%
15%
85%
127
Jenis penyakit yang di derita
DM Rhematik Hipertensi Osteoporosis
Stroke Penyakit jantung PPOM TB
Penyakit liver Asam urat Penyakit kulit
0% 0% 0% 0%
0%
0%
14% 29%
0%
0%
57%
14%
29% 57%
0%
128
Ada kelompok lansia
Ya Tidak
26%
74%
Kegiatan lansia
Pengajian Arisan Olahraga Wirausaha Lain-lain
0% 25%
0%
0%
75%
129
Alasan tidak ikut kegiatan lansia
Alasan geografis Tidak tahu manfaat Lain-lain
0%
29%
71%
0%
100%
130
Lansia rutin periksa kesehatan
Ya Tidak
30%
70%
0%
17%
83%
131
4.2 Analisa Data
KEMUNGKINAN MASALAH
NO DATA
ETIOLOGI KESEHATAN
1 DS: Pendidikan warga yang Resiko
a. Warga mengatakan cara rendah terjadinya
pembuangan sampah mereka adalah peningkatan
dengan cara dibakar penyakit (DBD,
b. Sebagian warga mengatakan hanya Kurangnya pengetahuan ISPA, TBC,
menguras tempat penampungan air warga mengenai informasi Tetanus)
di kamar mandi jika sudah kotor kesehatan PHBS berhubungan
c. Sebagian warga mengatakan jendela dengan
sengaja ditutup mati agar tidak bisa ketidaktahuan
dibuka Warga masih belum warga tentang
d. Sebagian warga mengatakan menerapkan perilaku hidup perilaku hidup
binatang yang paling banyak sehat bersih dan sehat
mengganggu adalah lalat dan
nyamuk
e. Sebagian warga mengatakan jarang
melakukan olahraga
DO:
a. Terdapat 50% (110 KK) vektor yang
menggangu adalah nyamuk dan 43%
(95 KK) adalah lalat.
b. Terdapat 25% (55 KK) rumah warga
yang tidak bersih yang disebabkan
oleh debu, sisa makanan dan sampah
c. Terdapat 83% (183 KK) warga yang
membuang sampah dengan cara
dibakar
d. Terdapat 55% (99 KK) warga yang
menguras tempat penampuang air >3
hari
e. Terdapat 92% (202 KK) tempat
penyimpanan air warga dalam
kondisi terbuka
f. Terdapat 9% (19 KK) warga yang
tidak memiliki jendela dalam rumah.
g. Terdapat87% (174) warga memiliki
rumah yang jendelanya tidak dibuka
h. Terdapat 79%(173 KK) rumah
warga yang memiliki pencahayan
redup di dalam rumahnya
i. Terdapat 76% (168 KK) warga
132
mempunyai sumber air yang
jaraknya <10 meter dengan septic
tank
j. Terdapat 95% (218 KK) tidak
melakukan olahraga dan 30%
melakukan aktivitas olahraga
2 DS: Kurangnya informasi dan Resiko
a. Sebagianlansia mengatakan tidak pengetahuan masyarakat peningkatan
adanya kelompok lansia sehingga dalam memelihara kesehatan penyakit
aktivitas lansia cenderung pasif. lansia (Hipertensi,
b. Seluruh lansia mengatakan tidak Asam urat,
mengetahui mengenai posyandu Kurangnya kesadaran arti Rematik) pada
lansia hidup sehat lansia
c. Sebagian lansia mengatakan jarang berhubungan
memeriksa kesehatan di pelayanan dengan
Tidak adanya motivasi
kesehatan ketidaktahuan
menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada lansia tentang
DO: pola hidup
a. Terdapat 57% (4 orang) lansia yang sehat.
menderita sakit hipertensi Tidak terpantaunya
b. Terdapat 29% (2 orang) lansia yang kesehatan lansia
sakit rhematik
c. Terdapat 14% (1 orang) lansia yang
Lansia mudah terserang
sakit asam urat
d. Terdapat 70%(32 orang) lansia yang penyakit
tidak memeriksa kesehatan di
pelayanan kesehatan
e. Berdasarkan data penyakit terbanyak
di puskesmas Bojong Kamal
didapatkan 640 kasus hipertensi
3 DS: - Kurang terpaparnya Resiko
DO: informasi tentang bahaya peningkatan
a. Berdasarkan hasil pengkajian data merokok, narkoba, seks kenakalan
kebiasaan anak remaja terdapat bebas remaja b.d
sebanyak 83%(25 orang) mempunyai ketidaktahuan
kebiasaan merokok dan 17% (5 remaja tentang
bahaya
orang) minum minuman keras. Ketidaktahuan remaja merokok, seks
b. Terdapat 40% (orang)remaja yang terhadap bahaya merokok, bebas, dan
tidak mengetahui tentang penyakit narkoba, seks bebas narkoba
menular seksual
c. Berdasarkan hasil wawancara dengan
tokoh masyarakat setempat, di Kenakalan remaja
133
dapatkan informasi bahwa masih ada terus berlanjut
remaja yang merokok
134
4.3 Diskusi Pemecahan Masalah yang Ditemukan di RW 04 Desa Bojong
Kamal
M
A Kesadaran Motivasi Kemampuan Ketersediaan Konsekuensi Percepatan
S Masyarakat Masyarakat Perawat Untuk Keahlian yang Jika Masalah Penyelesaian J
A
Akan dalam Mempengaruhi Relevan Tak Masalah Yang U
L P
M
A Adanya Menyelesaikan dalam Terselesaikan Dapat Dicapai R
L
H Masalah Masalah Penyelesaian I
A
O
Masalah H
K R
E I
Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: N
S T
(3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi I
E A
L
H (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang S
A
A
(1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah I
T
A
N Bobot 5 Bobot10 Bobot 5 Bobot7 Bobot8 Bobot8
1 1 1 2 3 3 1 78 1
2 3 2 3 3 3 2 111 4
3 2 1 2 2 3 2 87 3
4 1 1 3 3 2 2 83 2
5 3 3 3 3 1 3 113 5
135
4.5 POA (Plannig of Action)
1 Resiko Setelah dilakukan Komunikasi 1. Lakukan rapat Warga RW Kamis, 24 Ketua RW Pricillia Mahasiswa
penyebaran tindakan keperawatan Informasi membentukan 04DesaBojong Mei 2018 04 Chantika
penyakit b.d pada masyarakat selama Edukasi POKJAKES di Kamal Kec. (Balai Desa) dan Selvina
ketidaktahuan 2 minggu diharapkan: Kerja Bakti RW 04 Legok Kab. Sari
warga tentang 1. Terjadinya Tangerang
Senam
perilaku hidup peningkatan 2. Lakukan Minggu,
bersih dan pengetahuan penyuluhan 03Juni 2018
sehat masyarakat tentang tentang penyakit (Rumah
penyakit DBD, ISPA ISPA. Warga)
TBC, Tetanus
2. Terjadinya 3. Lakukan kegiatan Minggu, 03
peningkatan Penyuluhan Juni 2018
pengetahuan Kesehatan tentang (Rumah
masyarakat tentang perilaku hidup Warga)
kesehatan lingkungan bersih sehat
perilaku masyarakat
136
terhadap kebiasaan 4. Kerja bakti Minggu, 03
mengelola sampah. membuat lubang Juni 2018
4. Membuang sampah untuk menimbun (Rumah
sesuai dengan jenis sampah. Warga)
dan tempat yang
sehat 5. Lakukan senam Minggu, 03
5. Melakukan olahraga bersama Juni 2018
secara teratur (Rumah
Warga)
2 Resiko Setelah dilakukan Komunikasi 1. Lakukan kegiatan MI Mathlaul Jumat, 22 Kepala Catur Niara Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan Informasi Penyuluhan Huda Mei 2018 Sekolah MI Dewi, Dede
masalah pada anak selama 2 Edukasi Kesehatan tentang (MI) Wijaya, dan
kesehatan b.d minggu diharapkan: gosok gigi Supriyanti
ketidaktahuan 1. Terjadinya 2. Lakukan kegiatan
anak tentang peningkatan Penyuluhan
kebersihan pengetahuan anak Kesehatan tentang
gigi, jajanan tentang kesehatan cuci tangan
sehat dan cuci pada anak 3. Lakukan kegiatan
tangan yang 2. Terjadinya perubahan Penyuluhan
benar perilaku pada anak Kesehatan tentang
pembuangan
sampah
137
3 Resiko Setelah dilakukan Komunikasi 1. Lakukan kegiatan Remaja di RW Rabu, 06 Ketua Hesti Triana, Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 2 Informasi Penyuluhan 04DesaBojong Juni 2018 Pemuda RW Juliani
kenakalan minggu diharapkan: Edukasi Kesehatan tentang Kamal Kec. (Basecamp) 04 Desa Pratiwi, dan
remaja b.d 1. Terjadinya seks bebas Legok Kab. Bojong Yosep
ketidaktahuan peningkatan 2. Lakukan kegiatan Tangerang Kamal Hidayat
remaja pengetahuan remaja Penyuluhan
tentang tentang bahaya Kesehatan tentang
dampak dari merokok dan bahaya merokok
pergaulan mengonsumsi alkohol 3. Lakukan kegiatan
yang salah 2. Remaja membentuk Penyuluhan
kegiatan-kegiatan Kesehatan tentang
baru yang menarik NAPZA
dan bermanfaat
4 Resiko Setelah dilakukan Komunika 1. Lakukan kegiatan Lansia di RW Kamis, 30 Eka Dewi Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan Informasi Penyuluhan 04 Desa Bojong Mei 2018 Pramuwati
penyakit pada selama 2 minggu Edukasi Kesehatan tentang Kamal Kec. dan Rizky
lansia b.d diharapkan: Hipertensi Legok Kab. Bella A.
ketidaktahuan 1. Lansia mendapatkan 2. Lakukan kegiatan Tangerang
lansia tentang informasi tentang Penyuluhan
pola hidup beberapa penyakit Kesehatan tentang
sehat 2. Lansia melakukan Asam urat
pemeriksaan tekanan 3. Lakukan kegiatan
138
darah secara teratur. penyuluhan
3. Keluarga mampu tentang rhematik
memotivasi lansia
untuk menerapkan
informasi yang telah
diberikan
5 Potensial Setelah dilakukan Komunikasi 1. Lakukan kegiatan Ibu hamil di Rabu, 30 Fikri Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan Informasi Penyuluhan RW Mei 2018 Ardiansyah
pengetahuan selama 2 minggu Edukasi Kesehatan tentang 04DesaBojong dan Lili
ibu hamil diharapkan: pentingnya Kamal Kec. Hasrat Hia
1. Ibu hamil melakukan pemeriksaan Legok Kab.
pemeriksaan rutin kehamilan Tangerang
2. Ibu hamil 2. Lakukan kegiatan
mendapatkan Penyuluhan
informasi tentang Kesehatan tentang
persiapan persalinan tanda dan bahaya
dan tanda bahaya persalinan
persalinan
139
4.6 Pelaksanaan Kegiatan di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
140
tangerang. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.kes, penanggung jawab POKJAKES anak, guru-
guru MI Mathlaul Hudadan dihadiri oleh 75 Siswa yang terdiri dari
kelas 1, 2 dan 3. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Dede Wijaya dan yang lain sebagai fasilitator kegiatan
tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
3. Penyuluhan Gosok Gigi
Dilaksanakan pada hari Senin, 28 Mei 2018, pukul 08.00 WIB di MI
Mathlaul Huda RW04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
Kabupaten tangerang. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing
Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.kes, penanggung jawab POKJAKES anak,
guru-guru MI Mathlaul Huda, dan dihadiri oleh 75 Siswa yang terdiri
dari kelas 1, 2 dan 3. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Catur Niara Dewi dengan MC dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
4. Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
Dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2018 pukul 13.00 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep dan petugas kesehatan Puskesmas
Legok, penanggung jawab POKJAKES ibu hamil, serta dihadiri oleh 9
orang ibu hamil di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Fikri Ardiansyah dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir
5. Penyuluhan Tanda Dan Bahaya Kehamilan
Dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2018 pukul 13.00 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep dan petugas kesehatan Puskesmas
Legok, penanggung jawab POKJAKES ibu hamil, serta dihadiri oleh 9
orang ibu hamil di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Lili Hasrat Hia dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir
141
6. Penyuluhan Hipertensi
Dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Mei 2018 pukul 17.00 WIB di
Rumah Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut
dihadiri oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes serta dihadiri oleh
10orang lansia di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Eka Dewi Pramuwati dan yang lainsebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
7. Penyuluhan Asam Urat
Dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Mei 2018 pukul 17.00 WIB di
Rumah Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut
dihadiri oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes serta dihadiri oleh
10 orang lansia di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Rizky Bella Andiyani dan yang lainsebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
8. Penyuluhan Tentang ISPA
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 3 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Selvina Sari dan yang lain sebagai fasilitator kegiatan
tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
9. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 03 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Pricillia Chantika dan yang lain sebagai fasilitator
kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
142
10. Penyuluhan Lubang Sampah Organik
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 03 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Pricillia Chantika dan Selvina Sari serta yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
11. Penyuluhan Merokok
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri olehdosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Hesti Triana dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
12. Penyuluhan Penyimpangan Seks Bebas
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri oleh dosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Juliani Pratiwi dan yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan
sebagaimana terlampir
13. Penyuluhan NAPZA
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri olehdosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04
143
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Yosep Hidayat dan yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan
sebagaimana terlampir.
144
2. Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan dan Persiapan persalinan
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 9 warga ibu hamil dari target yang
diharapkan yaitu 15 ibu hamil di RW 04 Desa Bojong Kamal. Hal ini
didukung oleh tokoh masyarakat di RW 04 yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya. Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup. Kegiatan ini pun
berjalan berkat adanya pengajian rutin.
b) Kelemahan
Perwakilan dari Puskesmas hadir pada saat kegiatan penyuluhan sudah
selesai dilakukan, dikarenakan adanya kegiatan rapat di Puskesmas
serta adanya masalah di bagian infokus sehingga penyajian materi agak
sedikit diundur.
c) Peluang
Antusias ibu hamil untuk mengetahui mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan dan tanda bahaya kehamilan menjadikan
peluang untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan dan tanda bahaya kehamilan.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan yaitu ibu hamil, sehingga
materi yang disampaikan perlu memakai bahasa yang santai dan
bahasa sederhana agar peserta penyuluhan tidak bosan dan mengerti
dalam mengikuti acara penyuluhan.
3. Penyuluhan Hipertensi dan Asam Urat Kekuatan
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 10lansia dari target yang
diharapkan yaitu 15 lansia di RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Hal
ini didukung oleh tokoh masyarakat dan kader serta Ibu RT 03 yang
telah membantu menginformasikan kepada warganya. Kemampuan
penyuluh yang mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif
membuat daya tarik tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.
145
Antusias warga terakit penyuluhan hipertensi dan asam urat sangat
tinggi, karena dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Hal ini membuat
daya tarik sendiri dari masyarakat sekitar.
b) Kelemahan
Perwakilan dari Puskesmas tidak dapat mengikuti penyuluhan, karena
berhalangan hadir. Penyuluh tidak menyediakan alat untuk mengecek
asam urat serta dalam manajemen diet hanya menggunakan gambar-
gambar tidak membawa contoh makanan yang asli.
c) Peluang
Antusias masyarakat dan sudah terjalinnya kepercayaan yang baik
bersama warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan hipertensi dan asam urat.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan datang dari latar
belakang pendidikan yang berbeda dan peserta juga ada yang terdiri
dari lansia, ibu rumah tangga sehingga materi yang disampaikan perlu
memakai bahasa yang integral agar semua peserta mampu memahami.
4. Penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 15warga di RW 04, hal ini
didukung oleh tokoh masyarakat dan kader yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya.Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.
b) Kelemahan
Perwakilan dari RT 01 dan 02 tidak dapat mengikuti penyuluhan ISPA,
PHBS, dan Pembuatan LSO dan peserta lebih banyak warga
perempuan dibanding warga laki-laki.
c) Peluang
Antusias masyarakat serta sudah terjalinnya kepercayaan bersama
warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO
146
d) Ancaman
Kegiatan penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO tidak dihadiri
oleh pihak Kelurahan sebagai bentuk dukungan untuk berkelanjutan
kegiatan diwilayah.
5. Penyuluhan Merokok, Seks Bebas, dan NAPZA
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 25 remaja di RW 04 Desa Bojong
Kamal, hal ini didukung oleh ketua remaja, tokoh masyarakat di RW
04 dan BINAMAS Desa Bojong Kamal yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya. Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.
b) Kelemahan
Waktu penyuluhuan yang diadakan ba’da isya sehingga penyuluh
merasa terburu-buru dalam memberikan materi penyuluhan mengingat
waktu yang sudah semakin malam.
c) Peluang
Antusias masyarakat serta sudah terjalinnya kepercayaan bersama
remaja dan warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan terdiri dari laki-laki yang
masih berusia remaja, sehingga materi yang disampaikan perlu
memakai bahasa yang santai agar peserta penyuluhan tidak bosan
dalam mengikuti acara penyuluhan.
147
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara
lengkap dan sistematis secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat
untuk dikaji dan dianalisi sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual
dapat ditentukan (Mubarak, 2005).Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan
data kesehatan komunitas yang diinginkan. Data yang dikumpulkan dalam
pengkajian keperawatan komunitas dapat diperoleh dengan metode
wawancara, angket, observasi dan pemeriksaan.
Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan
komunitas dengan menggunakan kuesioner dengan materi pertanyaan
berdasarkan konsep Betty Newman dan telah dikonsultasikan ke pembimbing
komunitas akademik. Setelah format pengkajian siap, maka penanggung
jawab mempunyai hak otonom dalam mekanisme pengumpukan datanya,
yaitu dengan melakukan kerjasama dengan ketua RW, RT, kader kesehatan,
dan Karang taruna di Desa Bojong Kamal.
Respon yang diberikan kurang kooperatif, dibuktikan dengan
perhatian dari warga terhadap keberadaan mahasiswa beserta program-
programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan data dapat
dilaksanakan tidak maksimal. Strategi yang digunakan saat pengumpulan data
adalah kerjasama dengan aparat RT, RW, Kader untuk melakukan program
145
turun ke bawah (jemput bola) sehingga keberadaan mahasiswa membaur
dengan warga.
Hasil pengumpulan data didapatkan bahwa warga RW 04 merupakan
warga asli Legok dan warga yang mengontrak di Legok, mayoritas dari warga
bekerja pagi sampai sore hari dengan tingkat pengetahuan tentang kesehatan
rendah. Hal tersebut merupakan kendala terutama untuk mengumpulkan
warga saat dilakukan kegiatan, namun berkat bantuan dari aparat RW dan RT,
dan model pendekatan secara persuasif dengan mengikuti kebiasaan warga,
maka permasalahan tersebut dapat diatasi.Proses wawancara dan mengisi
angket dalam memperoleh data kesehatan kepada warga RW 04 sebenarnya
pertama kalinya dilakukan oleh mahasiswa, sehingga warga banyak yang
tidak antusias untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan apalagi saat
dilakukan pemeriksaan tekanan darah oleh mahasiswa.
Hasil yang didapatkan selain dari data primer, juga didapatkan dari
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari puskesmas. Puskesmas Bojong
Kamal, memberikan data kesehatan namun bersifat umum, karena data yang
diberikan merupakan data masyarakat Kecamatan Legok, dan bukan data
khusus RW 04 Desa Bojong Kamal, hal ini dapat membuat data menjadi luas
atau universal.
146
1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, TBC, Tetanus)
berhubungan dengan ketidaktahuan warga tentang perilaku hidup bersih
dan sehat.
2. Resiko peningkatan masalah kesehatan berhubungan dengan
ketidaktahuan anak tentang kebersihan gigi, pembuangan sampah dan
cuci tangan yang benar
3. Resiko peningkatan kenakalan remaja berhubungan
denganketidaktahuan remaja tentang bahaya merokok, seks bebas, dan
narkoba.
4. Resiko peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada
lansia berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup
sehat.
5. Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil.
Penapisan masalah keperawatan (prioritas) dilakukan bersama
warga RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok Kabupaten
Tangerang dengan cara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang
dilakukan pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2018. Dalam proses penapisan
masalah ini, mahasiswa masih mendapatkan beberapa faktor pendukung
dan penghambat antara lain:
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang ada didalam hal ini yaitu sebagian besar warga
antusias dengan penggunaan media yang digunakan, penguasaan
materi yang baik oleh mahasiswa, tempat yang mudah dijangkau oleh
warga.
2. Faktor penghambat
Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini yang dilaksanakan pada hari saat
bulan puasa sehingga jumlah warga yang hadir tidak banyak, dan yang
datang kebanyakan adalah warga wanita.
147
5.3 Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan
dapat disepakati saat lokakarya dan pertemuan dengan kader secara intensif.
Dalam perencanaan, beberapa kader menyepakati untuk menjadi penanggung
jawab dalam beberapa kegiatan, ini akan mempermudah untuk
terselanggaranya kegiatan.Saat lokakarya, sebenarnya tidak dijelaskan semua
rencana kegiatan yang akan dilakukan, dan membuat susunan kegiatan pun
belum terjadwal dengan pasti serta tempat yang akan dilaksanakan kegiatan.
148
4. Resiko peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada
lansia berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup sehat.
a) Penyuluhan Hipertensi
b) Penyuluhan Asam Urat
5. Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil
a) Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
b) Penyuluhan Tanda dan Bahaya Kehamilan
4 Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada 28 Mei – 07
Juni 2018 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif dimotori oleh
Kader untuk melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan
Kader ini sangat membantu dengan melakukan koordinasi dan konsolidasi
dengan masing-masing RT. Sebagian besar kegiatan dilaksanakan secara
bersama antara mahasiswa, RT, karang taruna, kader kesehatan. Saat kegiatan
berlangsung, ada beberapa hambatan terutama untuk peserta, ketika waktu
sudah terjadwal namun belum ada yang datang. Selain itu,saat kegiatan
berlangsung media (infokus) mengalami gangguan sehingga cukup memakan
waktu.
Kegiatan-kegaiatan yang diselanggarakan, sangat membuat warga
antusias, karena sudah lama tidak ada kegiatan seperti penyuluhan, dan lain-
lain. Pelaksanaan kegiatan yang diadakan di wilayah RW 04, tidak semua
disaksikan oleh ketua RT,RW, Desa Bojong Kamal, dan Puskesmas Bojong
Kamal sehingga dikhawatirkan tidak ada rencana tindak lanjut untuk
kegiatan-kegiatan selanjutnya.
5.5 Evaluasi
149
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program yang
bertujuan memperbaiki pelaksanaan program dan kemungkinan adanya
temuan utama berupa berbagai masalah dalam pelaksanaan program.
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai,
yang bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program dan temuan
utama berupa pencapaian apa saja dari pelaksanaan program.
Hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan sangat memuaskan yaitu
adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap berbagai penyakit
dan pengolahan sampah, dan dapat dikatakan kegiatan yang sudah
dilakukan berhasil. Hasil kegiatan yang sudah dilakukan membawa dampak
positif terhadap berbagai masalah kesehatan di RW 04 Desa Bojong Kamal,
warga antusias untuk menggunakan fasilitas kesehatan saat ada keluarga
yang sakit.Kegiatan yang sudah dilakukan memang mempunyai dampak
positif, namun dari berbagai kegiatan ada beberapa sasaran atau peserta
yang kurang. Hal ini membuat kegiatan yang sudah dilakukan kurang
berhasil, dan ada beberapa sasaran yang sama seperti lansia atau ibu-ibu,
sehingga target pencapaian kurang tercapai semua, yang seharusnya pada
semua tingkatan tumbuh kembang.
Dalam kegiatan juga melibatkan pihak Kepolisian Legok dan
Puskesmas Bojong Kamal ini akan membuat peluang atau adanya kerjasama
dan bantuan juga untuk warga RW 04 yang untuk meningkatan kesehatan
masyarakat.Pihak Puskesmas Bojong Kamal dalam berbagai kegiatan tidak
semua mengikuti dan hadir dalam acara, ini akan membuat rencana tindak
lanjut yang akan dilakukan akan terhambat karena kurangnya dukungan dari
pihak Puskesmas Bojong Kamal.
150
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
151
Dari 5 masalah kesehatan yang ada, mahasiswa bersama warga RW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok telah melaksanakan intervensi untuk
mengatasi ke 5 masalah kesehatan tersebut.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dibahas pada bab
sebelumnya telah ditetapkan bahwa proses pembelajaran masyarakat dalam
berperilaku hidup sehat membutuhkan tahapan sebagai berikut: pertama,
menambahkan pengetahuan warga, kedua menumbuhkan sikap perilaku hidup
sehat warga, ketiga menumbuhkan keterampilan membiasakan hidup sehat,
keempat menumbuhkan kesadaran warga terhadap perilaku hidup.
Keterlibatan puskesmas beserta kader dan tokoh masyarakat kesehatan
sebagai motor penggerak dalam membangun pola hidup sehat terlihat sangat
berpengaruh baik dalam masyarakat RW 04 Desa Bojong kamal Kecamatan
Legok. Hal ini dibuktikan pada setiap kegiatan bersama mahasiswa, selalu
dihadiri oleh sebagian masyarakat warga RW 04 Desa Bojong kamal
Kecamatan Legok. Pada setiap penyuluhan atau kegiatan masyarakat
kooperatif mengikuti kegiatan tersebut.
6.2 Saran
152
warga dan pemecahan masalah tersebut di RW 04 Desa Bojong kamal
Kecamatan Legok.
4. Masyarakat mau melanjutkan intervensi yang telah dilakukan
sebelumnya untuk mengatasi pemasalahan kesehatan yang terjadi untuk
ke depannya di RW 04 Desa Bojong kamal Kecamatan Legok.
5. Kader yang ada di RW 04 Desa Bojong kamal mau bekerja sama
dengan masyarakat dalam menjadi penggerak kesehatan warga untuk
menjadi lebih baik terutama mengenai kesehatan lansia dan kesehatan
lingkungan sesuai dengan prioritas diagnose yang telah disepakati
bersama. Dan para kader dapat melanjutkan kegiatan yang telah
kelompok lakukan seperti kegiatan gotong royong, memberikan
pendidikan kesehatan pada lansia, pendidikan kesehatan lingkungan
dan senam lansia.
153
DAFTAR PUSTAKA
Suroto. (2004). Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam dan
Urutan Gerakan. Semarang: Undip.
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran POKJAKES
STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN KELOMPOK KERJA KESEHATAN
(POKJAKES) WILAYAH RW 04 DESA PALASARI
KECAMATAN LEGOK KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2017
PELINDUNG
Kepala Desa
PENANGGUNG JAWAB
Ketua RW 04
Herni Saidah
DIVISI ANAK
Nurhayati
Lampiran Dokumentasi
156
Lampiran Absensi Responden
157
STRUKTUR ORGANISASI
Penanggung Jawab
Ibu Hamil : Fikri Ardiansyah dan Lili Hasrat Hia
Anak : Catur Niara Dewi, Fikri Ardiansyah, dan Dede Wijaya
Remaja : Hesti Triana, Juliani Pratiwi, dan Yosep Hidayat
Lansia : Eka Dewi Pramuwati dan Rizky Bella Andiyani
Lingkungan : Pricillia Chantika dan Selvina Sari
158