Anda di halaman 1dari 168

LAPORAN PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA BOJONG


KAMAL RW 04 KECAMATAN LEGOK KABUPATEN
TANGERANG TAHUN 2018

DISUSUN OLEH:
1. CATUR NIARA DEWI (170510121)
2. DEDE WIJAYA (170510124)
3. EKA DEWI PRAMUWATI (170510126)
4. HESTI TRIANA (170510129)
5. JULIANI PRATIWI (170510158)
6. LILI HASRAT HIA (170510134)
7. PRICILLIA CHANTIKA (170510140)
8. RIZKY BELLA ANDIYANI (170510143)
9. SELVINA SARI (170510147)
10. SUPRIYANTI (170510150)
11. YOSEP HIDAYAT (170510153)
12. FIKRI ARDIANSYAH (170510156)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG SELATAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 04


DESABOJONG KAMALKECAMATAN LEGOK
KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2018

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan di hadapan penguji


Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, 05 Juni 2018

Penguji I Penguji II

(Ns.Rodiyanah, S.Kep, M.Kes) (dr. Edy Riris Anita Tarihoran, M.Kes)

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyusun laporan akhir
kegiatan keperawatan komunitas di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok Kabupaten Tangerang.
Laporan iniadalah sebagai bukti tertulis hasil dari kegiatan keperawatan
komunitas yang sudah dilakukan. Sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas
Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas yang dilakukan selama 4 minggu.
Laporan ini dapat diselesaikan namun dalam penulisannya kami menemui
beberapa kendala. Berkat bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak
akhirnya kami dapatmenyelesaikan laporan akhir kegiatan keperawatan komunitas
di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang.
Kelompok pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Terimakasih ini kelompok sampaikan kepada:
1. Bapak dr. Resna A. Soerawidjaja, MSc.PH.,C.Ht selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Banten.
2. Ibu Ela Susilawati, S.Kp, M.Kep selaku Ka.Prodi Profesi Ners Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten.
3. IbuNs.Rodiyanah, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing mata ajar
Keperawatan Komunitas yang telah membimbing dengan penuh kesabaran.
4. dr. Edy Riris Anita Tarihoran, M.Kes, selaku Pembimbing lapangan yang
telah membimbing dan memberi saran dalam laporan ini.
5. Bapak/Ibu Staff Dosen Keperawatan
6. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah membantu baik ide, moril dan materil.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami masih mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun bagi penulis khususnya dan bagi perkembangan umumnya.
Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang Selatan, 30 Mei2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan Penulisan .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Manfaat ........................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................ Error! Bookmark not defined.
2.1 Paradigma Sehat ........................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Pengertian Asuhan Keperawatan Komunitas ............. Error! Bookmark not
defined.
2.3Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas
Menurut ANA (American Nurses Association) . Error! Bookmark not defined.
2.4 Falsafah Keperawatan Komunitas................ Error! Bookmark not defined.
2.5 Tujuan Keperawatan Komunitas .................. Error! Bookmark not defined.
2.6 Sasaran Komunitas ....................................... Error! Bookmark not defined.
2.7 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas ........ Error! Bookmark not defined.
2.8 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas . Error! Bookmark not defined.
2.9 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas ...... Error! Bookmark not defined.
BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BOJONG KAMAL ........... Error!
Bookmark not defined.
3.1 Gambaran Umum wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal ............... Error!
Bookmark not defined.
3.2 Faktor Geografi ............................................ Error! Bookmark not defined.
3.3 Kependudukan.............................................. Error! Bookmark not defined.
3.4Sarana Kesehatan .......................................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Ketenagaan ................................................... Error! Bookmark not defined.
3.6 Sumber Pembiayaan Kesehatan ................... Error! Bookmark not defined.
3.7 Pofil RW 04 Desa Bojong Kamal ................ Error! Bookmark not defined.
BAB IV PEMAPARAN DATA ....................................................................... 31
4.1 Pengkajian ................................................................................................... 31

iii
4.2 Analisa Data ................................................. Error! Bookmark not defined.
4.3 Diskusi Pemecahan Masalah yang Ditemukan di RW 04 Desa Bojong
Kamal ................................................................. Error! Bookmark not defined.
4.4 Diagnosa Keperawatan................................. Error! Bookmark not defined.
4.5 POA (Plannig of Action) .............................. Error! Bookmark not defined.
4.6 Pelaksanaan Kegiatan di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok 140
4.7 Evaluasi Kegiatan SWOT ......................................................................... 144
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................... 145
5.1 Pengkajian ................................................................................................. 145
5.2 Penentuan Prioritas Masalah ..................................................................... 146
5.3 Perencanaan............................................................................................... 148
5.4 Pelaksanaan ............................................................................................... 149
5.5 Evaluasi ..................................................................................................... 149
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 151
6.1 Kesimpulan ............................................................................................... 151
6.2 Saran .......................................................................................................... 152
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 154
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan di bidang kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian


integral dari upaya untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus penyakit.
Upaya tersebut memerlukan penanganan yang serius, terorganisir,
terkoordinasi serta sinergis terhadap masalah yang sangat kompleks.
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita luhur, yakni
terciptatanya masyarakat yang adil, makmur, baik spiritual maupun material.
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
Kementerian Kesehatan menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode lima
tahun dengan mengacu pada Visi, Misi, dan Nawacita Presiden yang
ditetapkan pada Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015.Renstra
menyebutkan bahwa arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan
nasional 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025, yang bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia.
Dalam mencapai target Program Indonesia Sehat di 2016, Kementerian
Kesehatan menyusun strategi penguatan pelayanan kesehatan melalui
pendekatan komunitas. Dengan pendekatan komunitas dalam program
Indonesia Sehat, upaya promotif dan preventif serta penanganan pasien tidak

1
hanya berhenti di Puskesmas saja tetapi sampai ke ujungnya yaitu keluarga.
Program Indonesia Sehat merupakan upaya mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam Renstra Dinkes tahun 2013-2018 ditargetkan presentase rumah
tangga yang telah ber-PHBS sebesar 63% pada tahun 2016. Hasil kegiatan
pada tahun 2016 menunjukkan sebanyak 63,4% rumah tangga telah
melakukan PHBS. Presentase rumah tangga ber-PHBS tertinggi terdapat di
Wilayah Kerja Puskesmas Bojong Nangka 87,1% dan terendah di Wilayah
Kerja Puskesmas Pakuhaji sebesar 12,5%, sedangkan untuk Wilayah Kerja
Puskesmas Bojong Kamal sebesar 67,9%. Hal ini menunjukan bahwa
Kecamatan Bojong Kamal sudah berada di nilai yang ditargetkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang yaitu sebesar 63% (Profil Kesehatan
Kab.Tangerang, 2014).
Perilaku sehat sebenarnya sudah ada di masyarakat, namun perlu
dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya di kalangan keluarga dan
masyarakat. Berdasarkan data dikatakan bahwa selama 2016 didapatkan
bahwa dari 405.749 rumah yang diperiksa sebanyak 312.426 (77%) memenuhi
persyaratan rumah sehat. Namun sisanya ada rumah-rumah yang tidak
memiliki WC (31,2%) dan tidak menggunakan air minum yang berkualitas
(34,8%) (Profil Kesehatan Kab. Tangerang, 2014).
Kemandirian dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat tidak
terlepas dari upaya kesehatan. Adanya pembinaan dukungan dari tenaga
kesehatan, kader-kader ataupun kelompok kerja kesehatan. Salah satu bentuk
upaya kesehatan tersebut berupa praktik keperawatan komunitas. Keperawatan
sebagai salah satu tenaga kesehatan perlu berperan serta dalam pembangunan
bidang kesehatan dan dilaksanakan dalam bentuk pelayanan keperawatan di
masyarakat. Pelayanan keperawatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat tersebut dan dilaksanakan berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia. Upaya
pemerintah untuk terus memperluas cakupan pembangunan kesehatan dan

2
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, harus disertai upaya mendorong
kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk sehat. Salah satu
tanggung jawab pemerintahan kabupaten tangerang adalah menjamin
terjadinya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu, merata dan
terjangkau oleh setiap individu, keluarga serta masyarakat, dan membangun
kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta (profil kesehatan
kabupaten tangerang tahun 2014).
Konstribusi petugas kesehatan di seluruh kabupaten menunjukkan
komitmen yang semakinbaik dan bergairah didalam melaksanakan pelayanan
kesehatan baik pada tingkat administrasimaupun teknis. Kesadaran
masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
menunjukkanpeningkatan dari waktu ke waktu hal ini harus terus kita jaga,
mengingat penyebab penyakityang disebabkan lingkungan dan pola hidup
yang tidak sehat masih sangat dominan, keluhanmasyarakat terhadap
pelayanan rujukan masih terasa namun secara bertahap permasalahanini dapat
diatasi dengan peningkatan kemampuan tenaga medis maupun non medis
baiksecara tehnis maupun manajemen. Sasaran pelayanan kesehatan
masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan
fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya
pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan
membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri
sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan
derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Banten tahun 2017/2018
melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah Desa
Bojong Kamal RW 04 Kecamatan Legok, dengan menggunakan pendekatan
masyarakat dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah
kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal dan mandiri,
dimana dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas
menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari
pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa

3
atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai permasalahan yang
ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang
telah diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan
Asuhan Keperawatan Komunitas secara komprehensif di Desa Bojong
Kamal RW 04Kecamatan Legok.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan gambaran tentang data hasil pengkajian yang telah
dilakukan di Desa Bojong Kamal RW 04Kecamatan Legok.
b) Memberikan gambaran masalah kesehatan yang ada di Desa Bojong
Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
c) Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada diDesa Bojong
Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
d) Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di
RW 04 DesaBojong Kamal Kecamatan Legok.
e) Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di
Desa Bojong Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
f) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat di Desa Bojong
Kamal RW 04 Kecamatan Legok.
g) Meningkatkan kemampuan masyarakat diDesa Bojong Kamal RW 04
Kecamatan Legok. dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).
h) Menanamkan perilaku sehat melalui PHBS (Perilaku Hidup Bersih
Sehat) di Desa Bojong Kamal RW 04 Kecamatan Legok.

4
1.3 Manfaat

1. Masyarakat
Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatannya dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta mau
menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Mahasiswa
Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali
masalah kesehatan dalam masyarakat serta menentukan langkah
penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada
masyarakat khusus tentang kesehatan.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja
Puskesmas serta membantu menyelesaikan permasalahan yang ditemukan
guna membantu program kesehatan pada masyarakat.

5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Paradigma Sehat

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model


pengembangan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan
yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upaya
lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan kesehatan, bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Secara makro,
paradigma sehat berarti bahwa pembangunan semua sector harus
memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan, paling tidak harus
memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan
sehat, secara mikro, paradigma sehat berarti bahwa pengembangunan
kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative. Derajat kesehatan
dipengaruhi oleh banyaknya faktor, antara lain: 1) lingkungan, 2) perilaku, 3)
pelayanan kesehatan, dan 4) keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku
sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan adalah : a)
keadaan pemukiman, b) tempat kerja, c) sekolah, d) tempat umum, e) air, f)
udara.

2.2 Pengertian Asuhan Keperawatan Komunitas

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,


saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang
tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama,
area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).Keperawatan kesehatan
komunitas mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan
untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan
mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan

6
keperawatan dan kcsehatan masyarakat (American Nursing Assosiasion,
2004).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif
dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan
diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut. Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat
adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya
kesehatan primer,sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat
dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang
optimal (Elisabeth, 2007).

2.3 Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas


Menurut ANA (American Nurses Association)

1. Asumsi
a. Sistem pemeliharaan yang kompleks.
b. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan
tersier.
c. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan
dasar praktek penelitian.
d. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan
tersier.
e. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan
primer.
2. Kepercayaan
a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.

7
b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan
kesehatan.
d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka
waktu yang lama.
g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab
secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan
kesehatan.

2.4 Falsafah Keperawatan Komunitas

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar


tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang
memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas
pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah
yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma
keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan,
lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang
sehat pada umumnya.

8
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan.
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat.
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

2.4 Tujuan KeperawatanKomunitas


1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat dalam hal:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
b) Menetapkan mas
c) alah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
d) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/
keperawatan.
e) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.

9
f) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/
keperawatan.
g) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan/keperawatan.
h) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care).
i) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
j) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian
bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.
k) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan
terhadap masalah.

2.5 Sasaran Komunitas

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,


kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
maupun sosial.

2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.

10
3. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Remaja
6) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti werdha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita

11
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat
akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

2.6 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya


peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang


ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Olahraga secara teratur
f) Rekreasi
g) Pendidikan seks.

12
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, pusling,
maupun kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau
masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas
d) Perawatan bayi baru lahir.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat
fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.

13
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok
masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah
kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan
yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

2.8 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas

Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat


mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat
pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan
praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a) Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan
tentang program praktek.
b) Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah dan kesehatan utama.
c) Penyusunan instrumen data.
d) Uji coba instrumen pengumpulan data.
e) Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,
penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan
komunitas.
f) Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan
kader kesehatan setempat.
g) Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan
demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat
visualisasi/penyajian data.

14
h) Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun
kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat
dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
i) Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
2. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
3. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.
4. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.

2. Tahap Pelaksanaan
a) Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama
dengan kelompok kerja kesehatan.
b) Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan
kelompok kerja kesehatan:
1. Pelatihan kader kesehatan
2. Penyuluhan kesehatan
3. Simulasi/demonstrasi
4. Pembuatan model/percontohan
5. Kunjungan rumah (home health care)
6. Kerja bakti, daan lain-lain.
7. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.

3. Tahap Evaluasi
a) Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam
hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas
dari komunitas.

15
b) Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan
komunitas dalam pemecahan masalah.

2.9 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas


Tahapan pada proses keperawatan komunitas secara langsung
melibatkan komunitas sebagai klien yang dimulai dengan pembuatan
kontrak/partnershipdan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi (efendi, 2009).

2.9.1 Pengkajian

Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang


bertujuan mengidentifikasi data yang penting mengenai klien. Pengumpulan
data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus
diambil untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut yang menyangkut
aspek fisik, psikologis, sosial, ekonomi, spiritual, serta faktor lingkungan
yang memengaruhinya. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui
wawancara atau anamnesis (hal-hal yang di ungkapkan klien), observasi
(pengamatan), dan menggunakan instrumen (alat pengumpulan data).
1. Pengumpulan data
Hal-hal yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas, yaitu sebagai
berikut:
a. Core atau inti
Data demogtafi kelompok atau komunitas yang terdiri dari umur,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,
keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
b. Delapan subistem yang mempengaruhi komunitas (Betty
Neuman).
1) Perumahan
Rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi,
kepadatan.

16
2) Pendidikan
Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan.
3) Keamanan dan keselamatan di limgkungan tempat tinggal
apakah tidak menimbulkan stres.
4) Politik dan kebiajkan pemerintah terkait dengan kesehatan
apakah cukup menunjang, sehingga memudahkan komunitas
mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi
dini gangguan atau merawat dan memantau apabila gangguan
sudah terjadi.
6) Sistem komunikasi
Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan nutrisi, misalnya televisi, radio, koran, atau
leaflet yang diberikan kepada komunitas.
7) Ekonomi
Tingkat sosial komunitas secara keseluruhan apakah sesuai
dengan UMR (upah minimum regional), dibawah UMR atau
diatas UMR, sehingga upaya pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk
mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.
8) Rekreasi
Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah
biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya
dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stres.

17
2. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektid dan objektif
(Mubarak, 2005):
a. Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan.
b. Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan, dan
pengukuran.
3. Sumber Data
a. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok,
dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya data dari kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien, atau
medical record.
4. Cara pengumpulan data
a. Wawancara
Yaitu kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab
antara perawat dengan klien, keluarga klien, atau dengan masyarakat
yang berkaitan dengan masalah kesehatan klien.
b. Pengamatan
Meliputi: aspek fisik, psikologis, perilaku, dan sikap.
c. Pemeriksaan fisik
Dapat dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi.
5. Pengolahan data
a. Klasifikasi data atau kategorisasi data
b. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

18
c. Tabulasi data
d. Interprestasi data
6. Analisis data
Yaitu kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
7. Perumusan masalah kesehatan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat selanjutnya
dapat dilakukan intevensi. Namun, masalah yang telah dirumuskan tidak
mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu, perawat komunitas
harus membuat prioritas masalah.
8. Prioritas masalah
Kriteria penentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat ditentukan
berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu:
a. Keadaan yang mengancam kehidupan
b. Keadaan yang mengancam kesehatan
c. Persepsi masyarakat tentang kesehatan dan keperawatan

2.9.2 Diagnosa Keperawatan

Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah


kesehatan baik yang aktual maupun potensial. Diagnose keperawatan
komunitas akan memberikan gambaran tentang masalah dan status
kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa
ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah
(P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data
penunjang (S) (Mubarak, 2005).

1) Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dan keadaan


normal yang seharusnya terjadi
2) Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memberikan arah terhadap intervensi keperawatan

19
3) Symtom : tanda atau gejal yang tampak menunjang masalah yang
terjadi

2.9.3 Intervensi Keperawatan

Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan


keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai
dengan diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat
dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul
diatas adalah (Mubarak, 2005):

1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit


2) Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam menntukan diet yang tepat
5) Lakukan olahraga secara rutin
6) Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk
memperbaiki lingkungan komunitas
7) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

2.9.4 Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhati


keperawatan yang telah disusun. Dal am pelaksanaannya tlndakan asuhen
keperawatan harus bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dal am
hal melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat
(Mubarak, 2005). Perawat bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan
yang telah direncanakan yang bersifat (Efendl, 2009), yaitu:
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup
sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit

20
4) Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas

2.9.5 Evaluasi

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan


keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah
ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun tindakan
dalam melakukan evaluasi adalah:

1) Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan


intervensi
2) Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawata
3) Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit

21
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BOJONG KAMAL

3.1 Gambaran Umum wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal

Puskesmas Bojong Kamal terletak di Desa Bojong Kamal Kecamatan


Legok, sebelah Selatan Kabupaten Tangerang dengan jarak 35 Km dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang dan 38 Km² dari Pusat Pemerintahan
Kabupaten Tangerang, luas wilayah kerja1.113.495 Km².Puskesmas Bojong
Kamal mempunyai 3 (tiga) desa wilayah kerja diantaranya :
1) Desa Bojong Kamal
2) Desa Babat
3) Desa Ciangir
Dari 3 desa yang ada paling jauh adalah desa Ciangir,tetapi di desa
Ciangir sudah ada Puskesmas Pembantu sehingga memudahkan masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan, kunjungan masyarakat ke Puskesmas
Pembantu diharapkan mampu memberikan pelayanan semaksimal mungkin
kepada masyarakat terutama yang berada tidak jauh atau yang dekat
jangkauannya dengan Puskesmas Pembantu tersebut.

3.2 Faktor Geografi

Secara geografis batas-batas wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal terdiri


dari:
 Sebelah Utara : Puskesmas Caringin
 Sebelah Selatan : Kecamatan Parung Panjang Bogor
 Sebelah Timur : Kecamatan Pagedangan
 Sebelah Barat : Kecamatan Panongan

22
3.3 Kependudukan

Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal


berjumlah 20.149 jiwa terdiri dari laki-laki 10.413 jiwa dan perempuan 9.736
jiwa.Pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu satu tahun sebesar 3,3% hal
ini disebabkan karena wilayah Bojong Kamal adalah daerah pertanian yang
tidak produktif sehingga penduduk yang ada adalah penduduk asli dan tidak
ada urban dari daerah lain bahkan penduduk yang ada sebagian hijrah ke
daerah lain untuk mencari lahan usaha.

23
Grafik 3.1
Komposisi Penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Bojong Kamal Tahun 2017

10,500
10,000
9,500
9,000
laki-laki
perempuan

laki-laki perempuan
Jumlah Penduduk 10,413 9,736

Sumber: Kecamatan Legok.


Dari gambar 3.1 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berjenis
kelamin laki-laki lebih banyak yakni 10.413 jiwa dibandingkan berjenis
kelamin Perempuan 9.736 jiwa. Rasio jenis kelamin sebesar 1,07.
Dengan komposisi usia seperti gambar diatas, tentu saja Puskesmas Bojong
Kamal memiliki strategi agar mampu memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat.
Grafik 2.2
Distribusi Jumlah Penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Bojong Kamal Tahun 2017

4000

3000

2000

1000

0
Bj.Kamal Babat Ciangir

Bj.Kamal Babat Ciangir


Laki-laki 3719 3685 3009
Perempuan 3415 3454 2867

Sumber: Kecamatan Legok 2017.

24
Dari gambar diatas menunjukan bahwa jumlah penduduk yang terbesar
adalah desa Bojong Kamal dengan jumlah laki-laki 3.719 jiwa, dan jumlah
perempuan 3415 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil desa Ciangir
dengan jumlah laki-laki 3.009 jiwa dan jumlah perempuan 2.867jiwa.

3.4 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal selama
tahun 2017 terdiri dari:
 Puskesmas Non Perawatan :1
 Puskesmas Keliling :1
 Rumah Bersalin :0
 BP/Klinik :2
Sarana pelayanan kesehatan swasta adalah:
 Apotek :0
 Rumah Bersalin :0
 Bidan Praktek Swasta :1
 Balai Pengobatan/klinik :2
Upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat (UKBM) adalah sebagai
berikut:
 Pos obat desa :0
 Desa siaga aktif :1
 Poskesdes :0
 Polindes :0
 Posyandu :8
 Kelas Ibu Hamil :2
 Kelas Ibu Balita :1
 Posbindu :2
 Pusling :3

25
3.5 Ketenagaan

Tenaga Kesehatan merupakan bagian terpenting didalam peningkatan


pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas harus menjadi prioritas utama
sehingga peningkatan pelayanan kesehatan dapat dicapai sepenuhnya.
Persebaran tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Bojong Kamal selama
tahun 2017 tergambar dibawah ini:
Gambar 3.3
Persebaran Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bojong Kamal
Tahun 2017

12

10

0
PERAWAT TEKNIS
MEDIS FARMASI GIZI SANITASI KESMAS
& BIDAN MEDIS
JUMLAH 4 11 0 0 0 1 0

Sumber: Puskesmas Bojong Kamal 2017

Tenaga kesehatan di Puskesmas Bojong Kamal masih kurang,terutama


tenaga Gizi, Laboratorium dan farmasi dan Bidan sera perawat. adapun
jumlah paramedic Puskesmas Bojong Kamal jumlahnya Dokter Umum 1
Orang, Perawat 3 orang dan bidan puskemas 3 orang, sanitasi 1 orang,
Petugas Penyuluh Kesehatan 1 orang serta Bidan Desa 3 orang.
Bila dirinci maka jumlah tenaga perawat dan bidan didistribusikan ke ruang
kerja seperti BP Dewasa 2 orang, BP Anak 1 orang, KIA 1 orang, apotik 1
orang, 1 orang menjadi penanggung jawab/pemegang desa, dan 3 sisanya
bertanggung jawab terhadap program kesehatan wajib maupun
pengembangan, serta menjadi bendahara Puskesmas

26
Rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000 penduduk, dokter umum 10,7%
sedangkan dokter gigi juga sama 10,7%

3.6 Sumber Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan di Puskesmas Bojong Kamal pada tahun 2017 dibiayai


atau bersumber dari:
1. Dana Operasional
2. Dana JKN/BPJS
3. Dana BOK
4. JAMPERSAL

3.7 Profil RW 04 Desa Bojong Kamal

1. Demografi
Jumlah Penduduk : 6371 Jiwa, 1779 KK

a) Laki-laki : 3169 Jiwa

b) Perempuan : 3202 Jiwa

c) Usia 0 – 15 : 1615 Jiwa

d) Usia 15 – 65 : 4317 Jiwa

e) Usia 65 ke-atas : 439 Jiwa

Penduduk menurut Pekerjaan/Mata Pencaharian:


a) Karyawan
 Pegawai Negeri Sipil : 25 orang.
 TNI/Polri : 2 orang.
 Swasta : 6 orang.
b) Wiraswasta/pedagang : 572 orang.
c) Petani : 775 orang.
d) Tukang : 27 orang.
e) Buruh Tani : 639 orang.
f) Pensiunan : 5 orang.
g) Nelayan : - orang.

27
h) Peternak : 5 orang.
i) J a s a : 56 orang.
j) Pengrajin : 15 orang.
k) Pekerja seni : - orang.
l) Lainnya : - orang.
m) Tidak bekerja/penganggur : 105orang.

Penduduk menurut Tingkat Pendidikan :


a) Lulusan pendidikan umum
1) Taman Kanak-kanak : 102 orang.
2) Sekolah Dasar/sederajat : 727 orang.
3) SMP : 876 orang.
4) SMA/SMU : 410 orang.
5) Akademi/D1-D3 : 10 orang.
6) Sarjana : 3 orang.
7) Pascasarjana : S2 ............. orang
S3 .............orang.
b) Lulusan pendidikan khusus
1) Pondok Pesantren :- orang.
2) Pendidikan Keagamaan :- orang.
3) Sekolah Luar Biasa :- orang.
4) Kursus Keterampilan : 30 orang.
c) Tidak lulus dan tidak sekolah
1. Tidak lulus : 200 orang.
2. Tidak bersekolah : 63 orang.

2. Keadaan Sosial

Kondisi Sosial Desa Bojong Kamal terdiri dari masyarakat yang


heterogen, demokratis , religius, yang berkeinginan untuk maju, dan mandiri.
Kehidupan bergotong royong masyarakat sudah mulai pudar dan ada
kecenderungan untuk menuntun upah walaupun kegiatannya bersifat
kepentingan bersama.

28
3. Keadaan Ekonomi

Kondisi ekonomi Desa Bojong Kamal sendiri sampai pada tahun


2014 masih memiliki JumlahPenduduk Miskin sebanyak 1860 jiwa dan
terdiri dari 660 KK jumlah penduduk miskin tersebut berdasarkan kriteria
dari BPS.

4. Kondisi Pemerintahan Desa

Desa Bojong Kamal memiliki luas wilayah 375,270 Ha, dengan batas
wilayah sebagai berikut :

a) Sebelah Utara : DESA PALSARI

b) Sebelah Selata : KABUPATEN BOGOR

c) Sebelah Barat : DESA BABAT

d) Sebelah Timur : DESA CIRARAB

Orbitrasi Jarak dari Pusat Pemerintahan):

a) Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 7 Km.


b) Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota :10 Km.
c) Jarak dari kota/Ibukota Kabupaten :13 Km.
d) Jarak dari Ibukota Provinsi : 75 Km.
e)
5. Pembangian Wilayah Desa

Wilayah Desa Bojongkamal terdiri dari 6 Rukun Warga (RW) dan 16


Rukun Tetangga (RT).

29
6. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA


BOJONGKAMAL

KECAMATAN LEGOG KABUPATEN TANGGERANG PROVINSI


BANTEN

BPD
KEPALA
DESA Pengawasan /
Asmara / Legislasi
SUHERMAN

LEMBAGA
SEKRETARIS
KEMASYARAKA
DESA
TAN
DUDY. S
MitraKerjaKepalaDesa

KAUR KAUR UMUM


BENNDAHARA KEUANGAN
SUPRIATNA E.KOSWARA
YENNY INAYAH

KASI KASI KASI KASI


PEMERINTA PEMBANGUNA KESRA TRANTIB
HAN N
SAEPUL TATA
SUHENDRI SUDIRMAN MUSTADIN MUKTAR

JARO 01 JARO 02 JARO 03 JARO 05 JARO 05


NANA MUHAMA ISRA SARIKUDI ASLI
SURYANA D

30
BAB IV
PEMAPARAN DATA

4.1 Pengkajian

DATA DEMOGRAFI RW 04 DESA BOJONG KAMAL


BERDASARKAN USIA

Usia
Bayi 0 - 11 Bulan Balita 1 - 5 Tahun
Usia Sekolah 6 - 12 Tahun Remaja 13 - 21 Tahun
Dewasa 22 - 59 Tahun Lansia >= 60 Tahun

7% 4%
14%
10%

53% 12%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran usia penduduk RW 04 Desa


Bojong kamal yang berusia bayi 0-11 bulan sebanyak 29 orang (4 %), usia
balita 1-5 tahun sebanyak 96 orang (14%), usia sekolah sebanyak 6-12
sebanyak 72 orang (10%), usia remaja 13-21 sebanyak 87 orang (12%), usia
dewasa muda 22-35 tahun sebanyak 371 orang (53%), dan usia lansia >60
tahun sebanyak 46 orang (7%) . Dari pengkajian di daerah tersebut termasuk
ke dalam karakteristik Expansive yaitu sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok usia dewasa tua.

31
DATA DEMOGRAFI RW 04 DESA BOJONG KAMAL
BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan

46%
54%

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa penduduk RW


04Desa Bojong Kamal mayoritas berjenis kelamin laki-laki 378 orang (54%)
dari total penduduk 701 jiwa dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak
323 jiwa (46%).

DATA DEMOGRAFI RW 04 DESA BOJONG KAMAL


BERDASARKAN AGAMA

Agama
Islam Kristen Katolik Hindu Budha

0%
0% 14%
3%

83%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran agama penduduk RW 04 Desa


Bojong Kamal mayoritas adalahberagama Islam, yaitu sebanyak 580orang

32
(83%), Kristen 19 orang (3%),dan Buddha 97 (14%). Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk di Desa Bojong Kamal adalah mayoritas beragama Islam.

DATA DEMOGRAFI RW 04 DESA BOJONG KAMAL


BERDASARKAN SUKU

Suku
Batak Betawi Jawa Sunda Tionghoa
4% 5% 3%

29%

58%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran suku di RW 04 Desa Bojong


Kamal mayoritas yaitu suku Sunda sebanyak 128KK(58%), suku Tionghoa 65
KK (29%), suku betawi 12 KK (5%), suku Jawa 7 KK (3%), suku Batak 8 KK
(4%).

DATA DEMOGRAFI RW 04 DESA BOJONG KAMAL


BERDASARKAN PENDIDIKAN
0%
Pendidikan
Tidak Sekolah TK SD SMP
SMA/SMEA/SMK D3 S1 Belum Sekolah
0% 6%
14% 3%
16%

17%
44%

33
Berdasarkan diagram diatas, gambaran tingkat pendidikan diRW 04
Desa Bojong Kamal yaitu mayoritas berpendidikan tingkat SD sebanyak 305
orang (44%), tingkat SMP sebanyak 121 orang (17%), tingkat SMA sebanyak
94 orang (16%), tidak sekolahsebanyak 59 orang (6%), duduk dibangku
TKsebanyak 15 orang (3%), dan belum sekolah sebanyak 59 orang (6%)
Berdasarkan pengkajian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
yang ada di RW 04 Desa Bojong Kamal masih tergolong rendah.

DATA DEMOGRAFI RW 04 DESA BOJONG KAMAL


BERDASARKAN PEKERJAAN

Pekerjaan
Wiraswasta IRT Buruh
PNS Karyawan Petani
Kader Pelajar/Mahasiswa Tidak bekerja
8%

22%
23%
19%
18%

1%
5% 3% 1%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran mayoritas tingkatan pekerjaan


yang paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 165 orang
(23%), tidak bekerja ada 151 orang (22%), pelajar/mahasiswa sebanyak 132
orang (19%), buruh ada 125 orang (18%), wiraswasta sebanyak 58 orang
(8%), petani sebanyak 34 orang (5%), karyawan sebanyak 23 orang (3%)PNS
sebanyak 7 orang (1%), dan kader sebanyak 6 orang (1%). Darihasil
pengkajian didapatkan mayoritas tingkat pekerjaan yang ada diRW04Desa
Bojong Kamal yaitu sebagai pelajar atau mahasiswa karena tingkat kesadaran
masyarakat terhadap pendidikan sangat tinggi.

34
PENYAJIAN MAKANAN

Cara Penyajian Makanan


Terbuka Kadang tertutup tertutup
14%

24%
62%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran penyajian makanan di RW 04


desa Bojong Kamal Kecamatan Legokmayoritas cara penyajian makanan
dengan tertutup yaitu sebanyak 62% (143 KK), lalu 24% (5 KK) menyajikan
makanan dengan kadang-kadang saja tertutup, sedangkan sisanya yaitu 14%
(32 KK) menyajikan makanan dengan terbuka. Berdasarkan pengkajian dapat
disimpulkan bahwa di RW 04 Desa Bojong Kamal mayoritas warganya sudah
mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan makanan.

Kebiasaan mengelola makanan


Dipotong lalu dicuci Dicuci lalu dipotong

42%

58%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengolahan makanan diRW


04Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 58% (128 KK)
mengolah makanan dengan caradicuci lalu dipotong, sedangkan ada 42% (92
KK)mengolah makanan dengan cara dipotong lalu dicuci.Berdasarkan

35
pengkajian dapat disimpulkan bahwa di RW 04 Desa Bojong Kamal mayoritas
warganya sudah mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan dalam
mengelola makanan.

KEBIASAAN MENGOLAH AIR MINUM

Kebiasaan mengola air minum


Kadang dimasak Tidak dimasak Dimasak

7%

19%

74%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengolahan air minum diRW


04Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 74% (162 KK)
mengolah air minum dengan cara dimasak, sebanyak 19% (43 KK)
mengolah air minum dengan cara tidak dimasak, dan sisanya ada 7% (15
KK)mengolah air minum dengan cara kadang dimasak.Berdasarkan
pengkajian dapat disimpulkan bahwa di RW 04 Desa Bojong Kamal
mayoritas warganya sudah mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan
dalam mengolah air minum namun masih ada juga warga yang mengolah air
minum dengan cara tidak dimasak namun membeli disebabkan karena
kondisi air yang tidak bagus.

36
KEBIASAAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Kebiasaan istirahat dan tidur


Siang Malam Siang dan malam

24% 21%

55%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kebiasaan istirahat tidur


diRW 04Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu mayoritas istirahat
tidur pada waktu malam sebanyak 55% (122 KK), sebanyak 24% (52KK)
istirahat tidur pada waktu siang dan malam, dan sebanyak 21% (46 KK)
istirahat tidur pada waktu siang.

OLAHRAGA

Keluarga Senang Berolahraga


Ya Tidak

5%

95%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran aktivitas dan olahraga warga


diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 95% (218
KK) tidak melakukan aktivitas dan tidak olahraga, sedangkan sisanya yaitu

37
5% (12 KK) melakukan aktivitas dan olahraga. Berdasarkan pengkajian
diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas warga yang ada diRW 04 Desa
Bojong Kamalmasih belum menerapkan pola hidup sehat dalam olahraga.

EKONOMI

Sarana Ekonomi yang ada


Pasar UUD/KUD Bank Perusahaan/Industri

0%
0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran sarana ekonomi diRW 04 Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu 100% dekat denganperusahaan
industri.

Penghasilan keluarga/bulan
< Rp 500.000 Rp 500.000- Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000

12%
30%

58%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran penghasilan warga diRW 04


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 58% (134 KK)
memiliki penghasilan di dalam kisaran 500 ribu – 1 juta, sebanyak30% (69

38
KK) lainnya mengatakan memiliki penghasilan diatas satu juta, sedangkan
sisanya 30% (27 KK) mengatakan memiliki penghasilan< 500 ribu. Hal ini
membuktikan bahwa mayoritas warga memiliki penghasilan di kisaran
antara 500 ribu - 1 juta yang artinya warga tersebut termasuk golongan yang
berpenghasilan rendah yang mana dengan pengahasilan tersebut penduduk
dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam pemenuhan sandang, pangan
dan papan setiap anggota keluarganya.

Tabungan
Ya Tidak

19%

81%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kepemilikan tabungan diRW


04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 81% (187 KK)
mengatakantidakmemiliki tabungan, dan 19% (43 KK) mengatakan tidak
memiliki tabungan. Berdasarkan pengkajian diatas dapat disimpulkan
bahwa oleh karena mayoritas warga yang ada diRW 04 Desa Bojong Kamal
berpenghasilan rendah sehingga warga tidak banyak yang mempunyai
tabungan.

39
Jaminan Kesehatan Di Keluarga
ASKES BPJS SKTM Tidak ada Lain-lain

0%
8%
28%

0%
64%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jaminan kesehatan yang ada di


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 141 orang
memiliki jaminan kesehatan BPJS (64%), yang memiliki jaminan kesehatan
ASKES 17 orang (8%), yang tidak memiliki jaminan kesehatan 62 orang
(28%). Berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang ada
diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu BPJS. Kurang dari
seperempat warga desa bojong kamal tidak memiliki jaminan kesehatan.

Kecukupan Biaya Hidup


Ya Tidak

14%

86%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kecukupan biaya yang ada di


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 189 orang
(86%) mengatakan cukup dalam memenuhi kehidupan sehari-harinya,

40
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 31 orang(14%) mengatakan bahwa
mereka tidak mencukupi biaya sehari-harinya. Berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada di RW 04 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu sebanyak 86% mengatakan bahwa berkecukupan
dalam pemenuhan biaya perharinya.

Anggota keluarga terlibat aktif dalam


masyarakat
Ya Tidak

33%

67%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kegiatan masyarakat yang ada


diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 148 orang
(67%) memiliki kegiatan di masyarakat, seperti mengikuti pengajian.
Sedangkan yang tidak memiliki kegiatan di masyarakat sebanyak 72 orang
(33%). Hal ini membuktikan bahwa, berdasarkan diagram diatasdiketahui
mayoritas warga yang ada di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
yaitu masih banyak yang tidak aktif dalam kegiatan masyarakat dikarenakan
alasan geografis yang tidak terjangkau.

41
PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN

Anggota keluarga mengikuti


pendidikan informal
Ya Tidak

6%

94%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pendidikan informal yang ada


diRW 01 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 206 KK
(94%) mengatakan tidak memiliki atau mengikuti pendidikan informal di
dalam keluarga. Sedangkan ada 14 KK (6%) yang sedang mengikuti
pendidikan informal.

Keluarga Tidak Bisa Membaca


Ya Tidak

28%

72%

Berdasarkandiagram diatas, gambaran warga yang tidak bisa


membaca diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak
62 KK (28%) tidak bisa membaca, sedangkan ada 158 KK (72%)yangbisa
membaca. Hal ini juga ditunjang dengan hasil gambaran tingkat pendidikan
yang dimiliki oleh desa ini, yaitu mayoritas warganya memiliki tingkatan

42
pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sehingga, berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada di Kampung Sikluk RW 01 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu tidak bisa membaca yaitu sebanyak
67%.

Anggota keluarga mempunyai


keteremapilan khusus
Ya Tidak

13%

87%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran warga yang berketerampilan


khusus diRW 04Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 192
KK (87%) mengatakan tidak memiliki keterampilan khusus, sedangkan ada
28 KK (13%) lainnya mangatakan iya. Berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada diKampung Sikluk RW 01 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu tidak memiliki keterampilan khusus
yaitu untuk mengisi kegiatan luang.

43
pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Terbuka Pola komunikasi keluarga tertutup

15%

85%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pola komunikasi warga diRW


04Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 186 orang(87%)
mengatakan memiliki pola komunikasi terbuka di dalam keluarga. Hal ini
membuktikan bahwa, pola komunikasi warga desa Bojong Kamal baik,
yaitu wargannya memiliki pola komunikasi yang terbuka, yangmengatakan
memiliki komunikasi tertutup sebanyak 34 orang (15%).

bahasa yang digunakan


Bahasa Daerah Bahasa Indonesia Lain-lain

8%
20%

72%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran bahasa yang dipakai oleh


warga diRW 04Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 4%
mengatakan memakai bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari,
sedangkan 96% lainnya mengatakan memakai bahasa daerah, misalnya
bahasa sunda, sebagai bahasa pengantar atau bahasa sehari-hari. Hal ini
membuktikan bahwa, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas

44
warga yang ada diKampung SiklukRW 01 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu memakai bahasa daerah sebagai bahasa pengantar
atau bahasa sehari-hari yaitu sebanyak 96%.

mekanisme penanggulangan
masalah
Mandiri Bersama-sama Minta bantuan orang lain Lain-lain
8%
23%
27%

42%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran penyelesaian masalah warga di


Kampung SiklukRW 01 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
sebanyak 81% mengatakan mencari jalan keluar bersama didalam mencari
jalan keluar suatu permasalahan yang dihadapi oleh keluarga, sedangkan
19% lainnya mengatakan bahwa menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi secara mandiri. Lalu, tidak ada warga yang mengatakan mencari
bantuan orang lain didalam membantu menyelesaikan masalah yang ada
didalam keluarga mereka. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui
mayoritas warga yang ada diKampung SiklukRW 01 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu menyelesaikan masalah secara bersama-sama untuk
mencari jalan keluar masalah didalam keluarganya yaitu sebanyak 81%.

45
Respon keluarga bila ada masalah
Mencari jalan keluarga Acuh tak acuh Lain-lain

1%
7%

92%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran respon keluarga dalam


menghadapi masalah diKampung SiklukRW 01 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu sebanyak 92% mengatakan membantu keluarga
mereka yang terkena masalah, yaitu mencari jalan keluar bersama. Lalu, ada
sebanyak 7% warga yang memilih acuh terhadap suatu permasalahan
didalam keluarga dan kepedulian yang tinggi terhadap anggota keluarga
yang memiliki masalah yang dihadapi dan ada 1% pilihan lain-lain respon
keluarga bila keluarga ada masalah

46
SPIRITUAL

Anggota Taat Menjalankan Ibadah


Ya Tidak

33%

67%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran ketaatan wargaKampung


Sikluk Desa Bojong Kamal RW 01 Kecamatan Legok yang melakukan
ibadah yaitu semua warga yang menjadi responden, yaitusebanyak 100%
mengatakan bahwa mereka taat dalam beribadah. Sehingga, berdasarkan
diagram diatas, diketahui semua warga yang ada di RWKampung Sikluk01
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu taat dalam beribadah.

47
LINGKUNGAN

Jenis rumah
Petak Tersendiri Lain-lain

0%
18%

82%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jenis perumahan warga Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 18% kk memiliki jenis
rumah petak sebagai jenis kediaman mereka, sedangkan 82% kk lainnya
mengatakan memiliki rumah tersendiri. Sehingga, berdasarkan diagram
diatas, diketahui mayoritas warga Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
yaitu memiliki rumah sendiri sebanyak 82% kk.

Jenis bangunan
Permanen Non permanen Semi permanen

0%
12%

88%

48
Berdasarkan diagram diatas, gambaran jenis bangunan yang dimiliki
warga diKampung Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak
88% (193 kk) memiliki jenis bangunan permanen,sebanyak 12% (27kk)
memiliki jenis bangunan nonpermanen , berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada diDesa Bojong Kamal Kecamatan
Legok yaitu memiliki jenis bangunan permanen sebanyak 88%.

STATUS RUMAH
Sewa Bulanan Kontrakan Milik sendiri

2% 6%

92%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kepemilikan rumah


diKampungDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 93%
(207 kk) mengatakan kepemilikan rumahnya ialah milik sendiri, sedangkan
6% (13 kk) lainnya mengatakan mengontrak dan sebanyak 2% (5 kk)
mengatakan bahwa rumahnya jugasewa bulanan. Sehingga, berdasarkan
diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang ada diKampung Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memiliki bangunan pribadi yaitu
sebanyak 93%.

49
ATAP RUMAH
Seng Genteng

21%

79%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran atap rumah warga diKampung


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 79% (173 kk)
memakai genteng,dan 21% (47 kk) dengan atap seng. Sehingga,
berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang ada DI Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memakai genteng yaitu sebanyak
79% (173 kk).

ADA JENDELA/ VENTILASI


Ya Tidak

9%

91%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa, gambaran warga yang


memiliki jendela di rumah mereka yaitusebanyak 91%(201 kk) dan yang
tidak memiliki jemdela atau ventilasi sebanyak 9% (19 kk). Hal ini
membuktikan semua responden yang mewakili Desa Bojong Kamal

50
Kecamatan Legok memiliki jendela didalam rumah mereka yaitu sebanyak
91% (201 kk).

JENDELA DIBUKA
Ya Tidak

13%

87%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jendela rumah warga


diKampungDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok yang dibuka yaitu
sebanyak 13% (27KK) mengatakan membuka jendela mereka dan sebanyak
87% (174KK) lainnya mengatakan tidak membuka jendela mereka atau
jendela mati. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas
warga yang ada di desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu mengatakan
membuka jendela rumah mereka yaitu sebanyak 13% (27KK).

LUAS JENDELA
< 20% luas lantai > 20% luas lantai

31%

69%

51
Berdasarkan diagram diatas, gambaran luas jendela rumah warga di
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 69% (138KK)
mempunyai luas jendela mereka < 20 % luas lantai, 31% (63KK) lainnya
mempunyai luas jendela > 20% luas lantai di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui
mayoritas warga yang ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legokyaitu
mengatakan memiliki gambaran luas jendela < 20 % luas lantai yaitu
sebanyak 69% KK dan sisahnya memiliki luas jendela yang 31% lebih dari
luas lantai diruamhanya.

PENCAHAYAAN RUMAH
Baik Kurang Cukup

9% 12%

79%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan sebanyak 12% (27KK) warga


di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok memiliki penerangan atau
pencahayaan rumah yang baik terang pada siang hari, sebanyak 9% (20KK)
rumah warga memiliki pencahayaan yang cukup dan 79% (173KK) rumah
warga memiliki pencahayaan yang kurang pada siang hari. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa hampir lebih dari setengah pencahayaan di rumah warga
di Desa Bojong Kamal Kecamatan LegoK kurang.

52
PENERANGAN
Lampu tempel Petromaks Listrik

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran penerangan rumah warga di


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok 100% KK sudah mengunakan listrik
sebagai pencahayaan rumahnya pada saat malam hari. Sudah tidak ada
warga menggunakan petromaks atau lampu tempel sebagai penerangan.

LANTAI
Tanah Plester Ubin

0%
6%
20%

74%

Berdasarkan diagram diatas, dapat digambaran lantai rumah warga di


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 74% (163 KK)
memakai ubin sebagai lantai rumahnya, 20% (45 KK) lainnya memakai
plester, dan6% (12 KK) tanah sebagai lantai rumah mereka. Sehingga,
berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang ada diDesa

53
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memakai ubin yaitu sebanyak 73%
KK.

VEKTOR YANG MENGGANGGU


Lalat Nyamuk Kecoa

7%
43%

50%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran binatang yang mengganggu


kesehatan menurut warga desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
sebanyak 50% (110 KK) memilih nyamuk, 43% (95 KK) lainnya memilih
lalat sebagai binatang yang mengganggu kesehatan, 7% (15 KK) lainnya
memilih kecoa sebagai binatang penganggu kesehatan. Sehingga,
berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang ada di Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memilih nyamuk sebagai binatang
penganggu kesehatan yaitu sebanyak 50% KK.

KEBERSIHAN DALAM RUMAH


Bersih Cukup bersih Tidak bersih

25%
35%

40%

54
Berdasarkan diagram diatas, gambaran kebersihan rumah warga di
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legokmelalui observasi yaitu sebanyak
35% (76 kk) kmemiliki rumah yang bersih, 40% (89 kk) lainnya cukup
bersih, sedangkan ada 25% (55 kk) warga memiliki rumah yang tidak
bersih. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga
yang ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memiliki
rumahnya cukup bersih yaitu sebanyak 40% KK.

PENYEBAB TIDAK BERSIH


Banyak sisa makanan Debu Sampah

31% 24%

45%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran penyebab rumah warga tidak


bersih di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu 24% (13KK)
disebabkan oleh sisa makanan, 45% (25KK) oleh debu, 31%(17KK)
disebabkan oleh sampah. Berdasarkan diagram di atas dapat kita
simpulkan bahwa penyebab rumahwarga tidak bersih yaitu dikarekan debu
sekitar 45% kk menyampaikan hal tersebut.

55
Kebersihan Halaman
Bersih Tidak bersih

37%

63%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kebersihan halaman rumah


warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 63%
(139KK) memilih halaman rumah mereka bersih dan sebanyak 37%
(81KK) warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yang memiliki
halaman rumah yang tidak bersih. Sehingga, berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok yaitu memiliki halaman rumah yang bersih yaitu sebanyak 63% KK.

56
SUMBER AIR

SUMBER AIR
Ada Tidak

2%

98%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kepemilikan sumber air di


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 2% (5 kk) tidak
memiliki sumber air sendiri dan sebanyak 98% (215) memiliki sumber air
sendiri. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga
yang ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memiliki sumber
air sendiri yaitu sebanyak 98%.

JENIS SUMBER AIR


Sumur gali Sumur pompa Sumur bor
0%
4% 0%
0%

44%

52%

Berdasarkan diagram diatas, jenis sumber air yang dimiliki warga


diKampung Sikluk RW 01 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
sebanyak 52% (114 kk) memilih sumur pompa sebagai jenis sumber air

57
yang dimiliki, 44% (96 KK) lainnya memilih sumur bor sebagai sumber
air yang dimiliki oleh rumah mereka, dan 4% sumur gali. Sehingga,
berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang ada di Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sumur pompa sebagai jenis sumber
air yang dimiliki yaitu sebanyak 52% KK.

Air minum diambil dari sumber air


tersebut
YA TIDAK

38%

62%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengambilan air minum


melalui sumber air yang dimiliki warga diDesa Bojong Kamal Kecamatan
Legok yaitu sebanyak 62% KK memilih mengambil air melalui sumber air
sebagai kebutuhan mereka sehari-hari, dan sebanyak 38% KK memilih
tidak menggunakan sumber air tersebut untuk kebutuhan minum.
Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa 62% kkwarga desa
bojong kamal meminum air yang di ambil dari sumber air yang berada di
rumah.

58
TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
Bak Ember Gentong

6%
36%

58%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran tempat penyimpanan air di


rumah warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak
58% kk menampung airnya dengan ember, 36% kk dengan bak dan 6%
dengan gentong.
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa warga desa
bojong kamal 58% kk memilih tempat untuk menampung air dengan
menggunakan ember.

KONDISI PENYIMPANAN AIR


Terbuka Tertutup

8%

92%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran tempat penyimpanan air di


rumah warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak
84% (202 kk) memilih membiarkannya terbuka tempat penyimpanan air,

59
dan sebanyak 16% (18 kk) lainnya memilih membiarkannya menutup..
Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang
ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memilih membuka
tempat penyimpanan air mereka yaitu sebanyak 84% KK dari total 100%
data yang didapat.

PENGURASAN TEMPAT
PENAMPUNGAN
< 3 hari > 3 hari

45%

55%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengurasan penampunga air


oleh warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 38%
(121 kk) mengatakan menguras tempat penampungan air kurang dari 3
hari dalam seminggu. Sedangkan ada 45% (99 kk) yang menguras tempat
penampungan lebih dari 3 hari dalam seminggu. Hal ini bisa disimpulkan
bahwa, mayoritas warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
menguras tempat penampungan kurang dari 3 hari dalam seminggu atau
lebih dari 3x menguras tempat penampungan airnya dalam seminggu.

60
PENGUNAAN AIR MINUM
Dimasak Tidak dimasak

0%

100%

Berdasarkan data yang ada dari diagram diatas didapatkan


sebanyak 100%(230 kk)di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
memasak air tersebut untuk dikonsumsi.

KUALITAS SUMBER AIR


Berbau Berwarna Tidak berbau, tak berasa, tak berwarna

4%0% 3%

93%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kualitas air warga di desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 93% (121 kk)
mengatakan tak berbau, tak berasa, tak berwarna. Ada 4% (5 kk) warga
yang mengatakan kualitas air yang berbau, 3% (4 kk) kedapatan rumahnya
memiliki kualitas air yang berwarna. Dapat disimpulkan bahwa kondisi air
93% kk memiliki kualitas air yang baik tidak berwarna,berbau.

61
JARAK SUMBER AIR DENGAN SEPTIC
TANK
< 10 meter > 10 meter

24%

76%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jarak sumber air warga


dengan penampungan limbah warga diKampung Sikluk RW 01 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 76% (178 kk)
mengatakan jaraknya < 10 meter, lalu 24% (52 kk) di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok lainnya mengatakan memiliki sumber air ke
penampungan limbah dengan jarak > 10 meter. Hal ini bisa membuat Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok. Dapat disimpulkan bahwa warga Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok belum memahami jarak antara
pembuangan limbah dan sumber air.

62
PEMBUANGAN AIR LIMBAH

PEMBUANGAN AIR LIMBAH


Ya Tidak

41%

59%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran warga desa bojong kamal


yang tidak memiliki tempat pembuangan air limbahsebanyak 59% kk dan
yang memilikiuangan air limbah sebanyak 41% kk.
Dapat kita simpulkan bahwa warga desa bojong kamal tidak
memiliki pembuangan limbah 59% kk dari 100% kk yang ada.

JENIS PEMBUANGAN LIMBAH


Got Sungai Selokan Dibuang sembarangan

14%
26%
9%

51%

Berdasarkan diagram di atas di dapatkan hasih bahwa sebanyak


51% (113 kk) Desa Bojong Kecamatan Legok memiliki jenis pembuangan
limbah selokan, 26% (57 kk) dibuang sembarangan, 14% (30 kk)
pembuangan ke got dan 9% (20 kk)dibuang ke sungai. Berdasarkan

63
diagram diatas warga desa bojong kamal 51% KK membuang limbahnya
ke selokan

PENGELOLAAN SAMPAH

CARA BUANG SAMPAH


Dibakar Disembarang tempat

0% 17%
0%

83%

Hari hasil pengkajian atau pendataan dan observasi pengkaji,


didapatkan bahwa sebanyak 83% (183 kk) wargaDesa Bojong Kamal
Kecamatan Legok memilih dibakar untuk cara pembuangan sampahnya,
sebanyak 17% (37 kk) warga membuang sampah sembarangan atau dapat
diakatakan dimana saja untuk mengumpulkan sampahnya.
Mayoritas warga kampung sikluk membuang sampah dengan cara
dibakar, hal ini dapat menimbul beberapa jenis permasalahan kesehatan
bagia warga sekitar. Penyakit paling umum yang akan timbul akibat
adanya pembakaran sampah yang rutin adalah ISPA, dimana
menyebabkan permasalahan pada saluran pernafasan.

64
KEADAAN TEMPAT PENAMPUNGAN
SAMPAH
Terpelihara Tidak terpelihara

42%

58%

Dari diagram diatas didapatkan gambaran bahwa sebanyak 58%


(128 kk) warga yang berada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
memiliki keadaan tempat sampah yang tidak terpelihara, sedangkan
sebanyak 42% (92 kk) warga yang memiliki pembuangan sampah yang
terpelihara. Berdasarkan kesimpulan diatas warga desa bojong kamal 58%
kk memiliki keadaan tempat sampah yang tidak terpelihara.

JARAK PENAMPUNGAN SAMPAH


DENGAN RUMAH
< 5 meter > 5 meter

35%

65%

Dari diagram diatas didapatkan gambaran bahwa sebanyak 65% kk


di desa bojong kamal memiliki jarak penampungan sampah dengan rumah
sekitar < 5 meter dan 35% kk memiliki jarak penampungan sampah

65
dengan rumah > 5 meter. Dapat kita simpulkan bahwa warga desa bojong
kamal 56% kk mayoritas memiliki jarak penampungan sampah dengan
rumah sekitar < 5 meter

KEPEMLIKAN KANDANG TERNAK

KEPEMILIKAN HEWAN TERNAK


Ada Tidak

40%

60%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan hasil kepemilikan kandang


ternak pada warga Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok sebanyak 60%
warga tidak memiliki kandang ternak dan sebanyak 40% warga memiliki
kandang ternak di rumahnya.

LETAK KANDANG
Di luar rumah Menempel rumah

10%

90%

66
Diagram diatas mengambarkan letak kandnag ternak yang dimiliki
warga desa bojong kamal, sebanyak 90% kandang ternak berada di luar
rumah, sebanyak 10% kandang ternak menempel pada rumah warga.
Dapat disimpulkan mayoritas warga desa bojong kamal 90% kk
yang memiliki ternak berada di luar rumah.

PEMANFAATAN KOTORAN
Ditampung Ditimbun Dibuang sembarangan Lain-lain

6%
11%

13%

70%

Dari hasil pengkajian yang dilakukan kepada wargaDesa Bojong


Kamal Kecamatan Legok dapat di gambarkan melalui diagram diatas
bahwa sebanyak 70% kk warga yang membuang kotoran kandang
ternaknya ditampung, kemudian sebanyak 13%kk warga memilih
ditimbun, 11% kk dibuang sembarangan dan 6% kk lain-lain.
Berdasarkan diagram diatas dapat kita simpulkan bahwa mayoritas
warga desa bojong kamal 70% kk membuang kotoran ternak dengan cara
di tampung.

67
PEMBUANGAN KOTORAN TINJA

TEMPAT PEMBUANGAN TINJA


Ada tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, hanya 100% kk wargaDesa Bojong


Kamal Kecamatan Legok yang memiliki tempat pembuangan tinja.

TEMPAT PENAMPUNGAN TINJA


Kolam Septic tank

0%

20%
0%

80%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jenis pembuangan oleh


warga diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok sebanyak 80% kk warga
memiliki jenis tempat pembuangan tinja berupa septictank. Kemudian,
sebanyak 20% kk untuk kolam sebagai penampungan tinja Jadi, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas warga sikluk memiliki sepictank untuk
pempat pembuangan tinja.

68
TEMPAT BUANG AIR BESAR
Jamban cemplung Jamban angsatrine

0%
0%
1%

99%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jenis pembuangan oleh


warga diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok sebanyak 99% kk
memiliki tempat buang air besar mengunakan jamban angsatrine dan 1%
kk mengunakan jamban cemplung. Dapat disimpulkan mayoritas warga
995 KK memiliki jamban angsatrine.

KONDISI TEMPAT BAB


Terpelihara Tidak terpelihara

30%

70%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kondisi tempat BAB atau


toilet warga diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok sebanyak 70% kk
memiliki kondisi toilet yang terpelihara, sedangkan sebanyak 30% kk
warga memiliki kondisi toilet yan tidak terpelihara. Jadi, mayoritas warga
desa bojong kamal memiliki rumah dengan kondisi toilet yang terpelihara.

69
JARAK TEMPAT PEMBUANGAN TINJA
DENGAN SUMBER AIR
> 10 meter < 10 meter

20%

80%

Berdasarkan diagram diatas menujukkan gambaran jarak


kepemilikan sumber air dan tempat pembuangan tinja wargaDesa Bojong
Kamal Kecamatan Legok sebanyak 80% kk warga memiliki jarak antara
sumber air dan tempat pembuangan tinja < 10 meter. Sedangkan sebanyak
20% kk warga yang memiliki tjarak > 10 meter antara sumber air dan
tempat pembuangan tinja. Artinya keluarga berisiko terkena penyakit diare
dan saluran pencernaan serta penyakit kulit.

70
FAKTOR LINGKUNGAN DAN SOSIAL

CARA KELUARGA MENERIMA INFO


KESEHATAN
TV Edaran dari desa Penyuluhan di Puskesmas/Posyandu

25%
0%

71% 4%
0%

Diagram diatas menggambarkan hasil dari informasi yang diterima


oleh warga mengenai informasi kesehatan. Untuk wargaDesa Bojong
Kamal Kecamatan Legok mengatakan bahwa mendapatkan informasi
tentang kesehatan melalui penyuluhan puskesmas/posyandu dan posbindu
serta pusling sebanyak 25%, dan sebagian warga mengatakan
mendapatkan informasi kesehatan dari RW/RT dan Kader sebanyak 4%.
Sisahnya warga mendapatkan informasi dari TV sebanyak 71%.

TRANSPORTASI

SARANA TRANSPORTASI
Angkutan umum Kendaraan sendiri

0%
16% 0%
0%

84%

71
Berdasarkan diagram di atas menggambarkan bahwa wargadi Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yang menggunakan kendara pribadi
sebagai sarana transportasi sebanyak %84, dan sebanyak 16% yang
menggunakan angkutan umum.

CARA PERGI KE PELAYANAN


KESEHATAN
Jalan kaki Naik sepeda motor Naik mobil Angkutan umum

2% 0%
0% 17%
2%

79%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran transportasi warga yang


digunakan dalam menuju sarana kesehatan yaitu 79% KK memilih motor,
17% KK lainnya memilih angkutan umum, 2% memilih untuk jalan kaki
dan sebanyak 2% menaiki mobil untuk menuju sarana kesehatan. Hal ini
bisa disimpulkan bahwa, gambaran sarana warga untuk menuju layanan
kesehatan mayoritas warga diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
memilih motor sebagai sarana transportasi untuk ke sarana kesehatan.

72
PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL

ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT 1


TAHUN TERAKHIR
Ada Tidak

27%

73%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keluarga yang sakit 1 tahun


terakhir diDesaBojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 27% KK
mengatakan keluarga mereka ada yang sakit setahun terakhir ini, dan 73%
KK lainnya mengatakan tidak memiliki keluarga yang sakit setahun
terakhir ini. Hal ini bisa disimpulkan bahwa warga di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu mayoritas warga tidak memiliki keluarga yang
sakit setahun belakangan ini.

JENIS PENYAKIT
ISPA TBC ASMA Typhoid Diare
DBD Rhematik Kulit Hipertensi Lain-lain

7% 14% 3%
3%
2%
31%
8%

25%
2%
5%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran penyakit yang dimiliki oleh


warga diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok sebanyak 3% KK
mengatakan keluarganya menderita TBC, sebanyak 25% KK mengatakan

73
warganya menderita rheumaik, sebanyak 14% KK mengatakan
keluarganya menderita ISPA, 5% penyakit kulit, 8% menderita diare, 3%
hipertensi, 2% typoid,2% DBD dan 7% lain-lain.

CARA MENGATASI
Berobat Ke puskesmas Berobat ke RS
Berobat ke Dokter umum Berobat ke Dokter spesialis
Berobat ke perawat/bidan Berobat ke dukun
Diobati sendiri Dibiarkan
14%
15% 39%

5% 19%
0%
3% 5%

Berdasarkan diagram diatas, sarana kesehatan yang dipilih warga


diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 39% KK
mengatakan memilih puskesmas sebagai sarana kesehatan yang dipilih
warga untuk memilih pelayanan kesehatan yang dituju. 19% KK memilih
berobat ke perawat atau bidan, 5% KK memilih untuk berobat ke Dokter
umum, 3% KK memilih berobat kedokter spesialis, 5% KK memilih
berobat kedukun, 15% KK memilih diobati sendiri dan 14% KK memilih
dibiarkan. Hal ini bisa disimpulkan bahwa warga di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu memilih ke puskesmas untuk mengobati keluarga
yang sedang sakit.

74
ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT
SAAT INI
Ada Tidak

18%

82%

Berdasarkan gambaran diagram di atas, didapatkan sebanyak 18%


KK mengatakan keluarganya ada yang sedang sakit saat ini, dan sebanyak
82% KK mengatakan keluagranya tidak sakit saat ini. Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas KK mengatakan keluarganya sedang tidak sakit saat ini.

CARA MENGATASI
Berobat Ke puskesmas Berobat ke perawat/bidan
Diobati sendiri Dibiarkan

22%
43%
13%

22%
0%
0%
0%
0%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran cara mengatasi keluarga


yang sakit pada warga di DesaBojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
sebanyak43% KK mengatakan memilih puskesmas, sebanyak 22% KK
memilih berobat kebidan atau perawat, sebanyak 13% memilih diobati
sendiri dan sebanyak 22% dibiarkan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa,
mayoritas warga yang sakit memilih puskesmas sebagai sarana dalam
mengatasi keluarga yang sakit saat ini.

75
JENIS PENYAKIT
ISPA Diare Rhematik Hipertensi Lain-lain

17%
39%

31%

9%

0% 0%
4%
0% 0% 0%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keluarga yang sakit saat ini


adalah sebanyak 39% KK keluarganya ada yang menderita ISPA,
sebanyak 4%KK yang keluarganya ada yang mederita diare, sebanyak
31% KK keluarganya ada yang menderita hipertensi dan 9%KK
Keluarganya ada yang menderita rhematik. Dapat disimpulkan bahwa,
ISPA adalah penyakit yang banyak di derita oleh Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok saat ini.

RESIKO TINGGI DALAM KELUARGA


Ada Tidak

40%

60%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran resiko tinggi dalam


keluarga diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 60%
KK mengatakan tidak memiliki keluarga yang mempunyai resiko

76
tinggidan sebanyak 40% KK mengatakan memiliki keluarga yang berisiko
tinggi. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa, ada gambaran resiko
tinggi di dalam keluarga saat ini.

JENIS RESIKO TINGGI


Maternal Bayi Balita Lansia

7%
13%
42%

38%

Diagram diatas menggambarkan jenis golongan resiko tinggi


dalam keluarga yaitu, sebanyak 7% adalah maternal atau ibu hamil,
sebanyak 13% bayi, 38% balita dan 42% adalah lansia. Data tersebut
didaptkan berdasarkan pengkajian yang dilakukan diDesa Bojong Kamal
Kecamatan Legok.

KELUARGA DAPAT PEMBINAAN


KESEHATAN
Ya Tidak

42%

58%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan sebanyak 58% KK yang


mendapatkan pembinaan kesehatan, dan sebanyak 42% KK mengatakan
keluarganya tidak mendapat pembinaan kesehatan. Dapat disimpulkan

77
bahwa mayoritas warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
warganya tidak mendapat binaan.

Tanggapan keluarga mengenai


petugas kesehatan
Tidak baik
5%

Baik
95%

Diagaran di atas menggambarkan tanggapan wargaDesa Bojong


Kamal mengenai petugas kesehatan yang bertugas selama ini di daerah
bojong kamal. Sebanyak 95% KK memberikan respon positif atau baik
terhadap petugas kesehatan dan hanyak 5% KK yang mengatakan petugas
kesehatan bersikap atau memberikan pelayanan kurang baik.

Apakah keluarga merasa perlu


mendapatkan informasi/penyuluhan
Ya, secara
individu
20%

Ya, secara
kelompok
80%

Berdasarkan diagram di atas, didapatkan 80% KK mengatakan


perlu mendapatkan informasi/penyuluhan kesehatan dan 20% secara
individu mengatakan tidak perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan.

78
Anggota keluarga yang menjadi
kader
Ada
4%

Tidak
96%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keberadaan kader dalam


keluarga pada warga diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
sebanyak 96% KK mengatakan tidak memiliki kader kesehatan dalam
keluarga, dan 4% KK mengatakan memiliki kader di dalam keluargannya.
Hal ini bisa disimpulkan bahwa, mayoritas warga di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu tidak memiliki kader kesehatan di dalam keluarga
mereka.

Jenis kegiatan kader


Kader posyandu bayi balita Kader posyandu lansia Kader KB Lain-lain

0%
0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jenis kegiatan kader oleh


warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Kecamatan Legok yaitu
sebanyak 100% KK mengatakan jenis kegiatan kader yaitu posyandu bayi
dan balita

79
B Kader aktif
e Ya Tidak
r
0%
d
a
s
a
r 100%

k
a
n diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa kader di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Kecamatan Legok aktifmelakukan kegiatan yaitu sebanyak
100%.

Dukun Beranak
Dukun beranak Ada Dukun beranak Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran paraji atau dukun beranak


dalam keluarga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Kecamatan Legok
yaitu sebanyak 100% KK tidak memiliki paparaji dalam keluarga.

80
Anggota Keluarga ada Yang
Meninggal 1 Tahun Terakhir
Ada Tidak

6%

94%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keluarga yang meninggal


setahun terakhir diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak
6% KK yang mengatakan memiliki keluarga yang meninggal setahun
terakhir dan sebanyak 94%KK mengatakan tidak memiliki keluarga yang
meninggal setahun terakhir.

SIAPA YANG MENINGGAL


Ayah Ibu Neonatus Balita Bayi Anak

8%
17%
17%

25% 33%

0%

Berdasarkan gambaran di atas, didapatkan data warga di Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok bahwa sebanyak 33% KK yang menggal
adalah ibu, sebanyak 17% kk mengatakan yang menggal adalah ayahnya
8% adalah anak dan 17% KK mengatakan yang meninggal adalah bayi.

81
penyebab kematian
Penyakit kronis Perdarahan ante partum
Perdarahan intra partum Perdarahan post partum
Kelainan kongenital Lain-lain
0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran penyebab kematian


keluarga yang meninggal setahun terakhir diDesa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu di karenakan karena sakit.

IBU NIFAS DAN BUTEKI

Ibu nifas
Ada Tidak

1%

99%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran ibu nifas di Desa Bojong


Kamal Kecamatan Legok adalah sebanyak 1 %t ada ibu nifas. Hal tersebut
membuktikan bahwa ada ibu nifas di Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok.

82
Penolong Persalinan
Dukun Tenaga kesehatan lain

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran ibu nifas yang bersalin


ditolong oleh tenaga kesehatan lain sebanyak 100%. Jadi, mayoritas ibu
nifas yang bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan lain di Desa Bojong
Kamal Legok.

Nifas hari ke
2-24 jam pertama 24 jam-6 hari 6 hari-6 minggu

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran hari ibu nifas adalah 6


hari˗6 minggu sebanyak 100% diDesa Bojong Kamal Legok. Hal ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa, ada ibu nifas di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok.

83
Warna pengeluaran pervagina
Merah Kekuningan Putih

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengeluaran pervaginam


ibu nifas adalah 100% berwarna putih di Desa Bojong Kecamatan Legok.

ada ibu meneteki


Ada ibu meneteki Ya Ada ibu meneteki Tidak

5%

95%

Berdasarkan diagram diatas, ada ibu meneteki sebanyak 5% dan


yang tidak meneteki 95% di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.

84
Asi keluar
Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengeluaran ASI pada ibu


nifas di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebanyak 100% ada
mengatakan ASI keluar.

Keluhan menyusui
Ada Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keluhan ibu nifas saat


menyusui sebanyak 100% tidak ada keluhan diDesa Bojong Kamal
Kecamatan Legok.

85
Ibu melakukan perawatan payudara
Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran perawatan payudara setelah


melahirkan diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah
sebanyak 100% melakukan perawatan payudara.

Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif


Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengetahuan tentang ASI


ekslusif ibu nifas di Desa Bojong KamalRW 04Kecamatan Legok adalah
sebanyak 100% ibu nifas mengatkan tahu tentng ASI eksklusif.

86
ASI eksklusif
Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran asi ekslusif harus diberikan


ibu nifas di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok sebanyak
100% ibu memberikan ASI eksklusif.

Ibu Mendapat Vitamin A


Ya Tidak

50%
50%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran alasan ibu nifas vitamin A


di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebanyak 50%
mendapatkan Vitamin A dan sebanyak 50% tidak mendapatkan Vitamin
A.

87
Ibu nifas beresiko tinggi
Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran alasan ibu nifas memiliki


resti di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah tidak ada ibu
nifas memiliki resti.

KELUARGA DENGAN BUTEKI


Ada ibu meneteki Ya Ada ibu meneteki Tidak

5%

95%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran ibu meneteki di RW04


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebanyak 5% meneteki
dalam keluarga, dan ada 95% mengatakan tidak ada ibu meneteki dalam
keluarga mereka.

88
apakah ibu meneteki
Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran ibu meneteki di RW 04


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebanyak 100 %
mengatakan ibu meneteki dalam keluarga, dan kesemua ibu meneteki
tersebut menyusui bayinya.

BERAPA KALI IBU MENETEKI


Terjadwal Tidak terjadwal

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jadwal ibu menyusui pada


ibu meneteki diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah
sebanyak 100 % ibu meneteki tidak terjadwal.

89
usia anak yang disususi
0-6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahun > 2 tahun

0% 0%

36%

64%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran usia anak yang menyusu di


RW 04 Desa Bojong kamal adalah usia 6-12 bulan sebanyak 64%, 0%
bayi berusia berusia 0-6 bulan, 36% bayi berusia 1-2 tahun, dan 0% balita
berusia > 3 tahun. Jadi, mayoritas usia anak yang menyusu adalah kisaran
usia 6-12 tahun diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.
.

PENGETAHUAN IBU TENTANG POSISI


MENYUSUI
Ya Tidak

33%

67%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengetahuan ibu dalam


posisi menyusui pada ibu meneteki di RW 04 Desa Bojong Kamal Legok
adalah sebanyak 67% mengatakan ibu tahu posisi menyusui dengan posisi
benar dan sebanyak 33% tadak tahu.

90
ibu tahu tentang kebutuhan gizi
seimbang
Ya Tidak

42%

58%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran ibu menyusui mengetahui


gizi yang diperlukan di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
adalah 58% ibu menyusui yang mengetahui gizi yang diperlukan dan 42%
tidak tahu.

KELUARGA DENGAN PASANGAN USIA


SUBUR
Ya Tidak
19%

81%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran PUS di RW 04 Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 81% mengatakan tidak,
19% mengatakan ya,. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui
mayoritas warga yang ada diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok adalah bukan pasangan usia subur.

91
Akseptor KB
Ya Tidak

14%

86%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran PUS yang menggunakan


KB diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 86%
mengatakan menggunakan KB dan ada sekitar 14% yang tidak. Sehingga,
berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas PUS yang ada diRW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok menggunakan KB.

Kontrasepsi yang dipakai


Kontrasepsi yang dipakai Kondom Kontrasepsi yang dipakai Suntik
Kontrasepsi yang dipakai Norplant Kontrasepsi yang dipakai Pil
Kontrasepsi yang dipakai IUD Kontrasepsi yang dipakai Kontap

8% 4% 0%

14%
0%
74%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran jenis KB yang digunakan di


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 74%
menggunakan KB suntik, 14% lainnya menggunakan pil dan 8% dengan
IUD, 4% menggunakan kontap. Sehingga, berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas PUS yang ada diRW 04 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok menggunakan KB suntik.

92
Jika tidak, kenapa
Jika tidak, kenapa Hamil
Jika tidak, kenapa Dilarang suami
Jika tidak, kenapa Ingin punya anak
Jika tidak, kenapa Takut efek samping
Jika tidak, kenapa Alasan penyakit
16%
24%

20% 0%
40%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran PUS yang memilih tidak


memakai KB di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah
masing˗masing sebanyak 40% PUS mengatakan ingin punya anak, 20%
takut efek samping, dilarang suami, 24% dalam kondisi hamil dan 16%
alasan penyakit.

Bila YA, dimana memepoleh KB


Bila YA, dimana memepoleh KB Puskesmas
Bila YA, dimana memepoleh KB Posyandu
Bila YA, dimana memepoleh KB Praktik bidan

24%

68% 8%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pelayanan KB yang


digunakan diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
sebanyak 68% mengatakan di Praktek bidan, 24% lainnya di puskesmas.
Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang

93
ada diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok berKB di praktek
bidan.

PUS drop out KB


PUS drop out KB Ya PUS drop out KB Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran drop out KB diRW 04 Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 100% tidak ada yang
drop out. Jadi, sebagian besar PUS yang menggunakan KB, tidak ada yang
mengatakan drop out KB selama menggunakan KB diRW 04 Desa Bojong
Kamal Kecamatan Legok.

Alasan Drop Out KB


Dilarang Suami
10%

Tidak Cocok
90%

94
Berdasarkan diagram diatas, alasan PUS drop out KB di RW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebagian besar PUS
mengatakan tidak cocok menggunakan KB.

Keluhan Alasan Kontrasepsi

Ya
40%

Tidak
60%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keluhan penggunaan KB


diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 40%
mengeluh, 60% tidak mengeluh. Sehingga, berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada di RW 04 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok tidak mengeluhkan masalah.

95
Keluhan Yang Dirasakan

Keputihan
26% Pusing
41%

Haid Terganggu
33%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran PUS yang memiliki


keluhan saat memakai KB. Keluhan tersebut antara lain, pusing 41%, haid
terganggu 33%, keputihan 26%. Jadi kesimpulannya, PUS di RW 04 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok memiliki macam-macam keluhan saat
menggunakan KB.

96
BAYI DAN BALITA

Ada kematian bayi/balita satu tahun


terakhir
Ada kematian bayi/balita satu tahun terakhir Ya
Ada kematian bayi/balita satu tahun terakhir Tidak
2%

98%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kematian bayi setahun


terakhir adalah 2% . Jadi kesimpulannya, tidak ada kematian bayi setahun
terakhir diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.

Adakah ada neonatus dalam


keluarga
Ya
2%

Tidak
98%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran neonatus dalam keluarga


adalah ada 2%neonatus yang terdapat di RW 04 Desa Bojong Kamal.

97
Umur kehamilan
9 bulan
0%

< 9 bulan
100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran umur neonatus dalam


keluarga adalah < 9 bulan sebanyak 100%.

BB LAHIR

< 2500 gram 2500-3800 gram > 3800 gram

0%

22%

78%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran berat badan bayi saat lahir


adalah sebanyak 75 % ibu mengatakan anaknya lahir dengan berat badan
bayi saat lahir 2500-3800 dan 22% ibu mengatakan anaknya lahir dengan

98
berat badan bayi saat lahir <2500 RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok.

PENOLONG PERSALINAN
Tenaga kesehatan lain Non tenaga kesehatan

21%

79%

Berdasarkan diagram diatas, penolong persalinan pada saat


melahirkan adalah sebanyak 79 % menggunakan tenaga kesehatn dan
sebanyak 21% menggunakan non tenaga kesehatn di RW 04 Desa Bojong
Kamal Kecamatan Legok.

PENYULIT PERSALINAN
Ya Tidak

17%

83%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran penyulit persalinan dalam


keluarga adalah sebanyak 17% mengatakan ya mempunyai penyulit dalam

99
persalinan dan 83% tidak ada gambaran penyulit pada saat persalinan di
dalam keluarga di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.

RIWAYAT KELAHIRAN
Spontan Dengan tindakan

27%

73%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran riwayat kelahiran seperti


spontan ataupun dengan tindakan adalah sebanyak 73% ibu mengatkan
lahir secara spontan dan sisanya 27% lahir dengan tindakan seperti SC dll.

JENIS TNDAKAN
VE SC

27%

73%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran riwayat kelahiran seperti


spontan ataupun dengan tindakan adalah sebanyak 27% tindakan SC dan
73% tindakan VE.

100
BAYI

BAYI DALAM KELUARGA


Ada Tidak

31%

69%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keberadaan bayi dalam


keluarga yaitu ada 69% yang memiliki bayi dalam keluarga mereka, dan
ada 31% yang tidak memiliki bayi dalam keluarga mereka.

KUJUNGAN KE POSYANDU
Ya Tidak

31%

69%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kunjungan ibu yaitu ada


69% yang berkunjung ke Posyandu untuk memeriksakan kesehatan bayi
mereka. Ini artinya seluruh keluarga yang memiliki bayi diRW 04 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok membawa bayi mereka ke Posyandu
untuk memeriksakan kesehatan bayinya.

101
APAKAH BAYI PUNYA KMS
Ya Tidak

35%

65%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kepemilikan bayi diRW 04


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, bagi yang memiliki KMS yaitu
ada 65% yang memiliki KMS dan 35% yang tidak memiliki KMS.

Alasan tidak memiliki KMS


Hilang Tidak Diberi Petugas Kesehatan Merasa Tidak Perlu

0% 13%

87%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran alasan bayi tidak memiliki


KMS yaitu 13% keluarga mengatakan tidak perlu, dan 87% mengatakan
hilang. Jadi kesimpulannya, mayoritas ibu yang memiliki bayi di RW 04
Desa Bojong KamalKecamatan Legok mengatakan alasan tidak memiliki
KMS yaitu karena hilang.

102
Apakah ibu dapat membaca KMS
YA TIDAK

31%

69%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran ibu yang bisa membaca


KMS di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebanyak
69% dan yang tidak bisa membaca KMS sebanyak 31%. Dengan
demikian, mayoritas ibu yang memiliki bayi dapat membaca KMS.

Satus gizi Bayi


Baik Cukup Kurang

0%

22%

78%

Berdasarkan diagram diatas, status gizi bayi di RW 04 Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah 78% gizi baik, dan 22% Gizi
cukup. Dengan demikian mayoritas status gisi bayi adalah gizi baik.

103
Apakah bayi mendapatkan vitamin A
Ya Tidak

4%

96%

Berdasarkan diagram diatas, bayi yang mendapatkan vitamin A di


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok sebanyak 96%, sedangkan
bayi yang belum mendapatkan vitamin A sebanyak 4%.

Diberikan pada usia berapa


< 6 bulan 6 bulan

17%

83%

Berdasarkan diagram diatas, usia bayi saat diberikan


vitamin A adalah sebanyak 83% mendapatkan vitamin A pada usia <6
bulan, dan pada usia 6 bulan sebanyak 17% bayi di RW 04 Desa Bojong
Kamal Kecamatan Legok.

104
Alasan tidak diberikan vitamin A
Tidak diberi Belum cukup umur Tidak tahu manfaat

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, bayi yang tidak diberikan vitamin A


100% ibu yang memiliki bayi di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok mengatakan alasan tidak diberikan vitamin A adalah belum cukup
umur.

Pertumbuhan & perkembangan bayi


Normal Tidak normal

35%

65%

Berdasarkan diagram diatas, pertumbuhan dan


perkembangan bayi di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok,

105
65% bayi pertumbuhan dan perkembangan bayi normal dan 35%
pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak normal.

Apakah bayi sedang sakit saat ini


Ya Tidak

48%
52%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran bayi sedang sakit saat ini di


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, yaitu sebanyak 52%
mengatakan tidak, dan 48% mengatakan iya. Sehingga mayoritas bayi
didalam keluarga tidak sedang mengalami sakit.

Jenis penyakit yang di derita bayi


ISPA Diare Morbili Kulit
0%
0%

45%

55%

Berdasarkan diagram diatas, jenis penyakit yang diderita bayi yang


sedang sakit saat ini di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok

106
adalah 0% penyakit kulit, 45% penyakit diare dan 55% menderita penyakit
ISPA. Dengan demikian jenis penyakit yang paling banyak dialami bayi
adalah ISPA.

Penaganan yang dilakukan


Dibiarkan Diobati sendiri Ke dukun Ke sarana pelayanan kesehatan

27%
46%

0%
27%

Berdasarkan diagram diatas, untuk penanganan yang dilakukan


pada bayi yang sakit adalah 46% dibiarkan, 27% diobati sendiri, dan 27%
ke sarana pelayanan kesehatan. Sehingga mayoritas untuk penanganan
bayi yang sakit di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah
dibiarkan.

107
BALITA

APAKAH TERDAPAT BALITA


Ya Tidak

39%

61%

Berdasarkan diagram di atas, gambaran balita didalam keluarga


yaitu 61% memiliki balita dan 39% tidak memiliki balita didalam
keluarga.

Apakah Balita Ke Posyandu


Tidak pernah
13%

Kadang-kadang
22%
Tiap bulan
65%

Berdasarkan diagram diatas, balita yang melakukan kunjungan ke


posyandu sebanyak 22% mengatakan kadang-kadang, 65% mengatakan
tiap bulan, dan 13% mengatakan tidak pernah ke Posyandu. Sehingga
mayoritas balita yang melakukan kunjungan ke Posyandu di RW 04 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah pernah melakukan kunjungan ke
Posyandu tiap bulannya

108
.

Alasan Tidak Datang Ke Posyandu


Ke dukun Tidak tahu manfaat Tidak tahu jadwal Tidak sempat

3% 0%

35%

62%

Berdasarkan diagram diatas, alasan keluarga tidak membawa balita


ke Posyandu adalah 62% mengatakan tidak tahu jadwal, 35% mengatakan
tidak sempat, dan3 % mengatakan balita dibawa ke dukun. Sehingga
mayoritas, alasan keluarga tidak membaya balita mereka ke Posyandu
adalah tidak tahu jadwal karena alasan geografis.

Balita mempunyai KMS


Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, 100% keluarga diRW 04 Desa Bojong


Kamal Kecamatan Legokyang memiliki balita dan yang datang
berkunjung ke Posyandu memiliki KMS.

109
Balita < 2 tahun mendapat PASI
Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, balita yang berusia < 2 tahun 100%


mendapatkan PASI di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.

Imunisasi balita
Lengkap Tidak lengkap

39%

61%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran balita yang mendapatkan


imunisasi lengkap sebanyak 61% dan 39% balita tidak mendapatkan
imunisasi yang lengkap. Sehingga mayoritas balita di RW 04 Desa Bojong
Kamal Kecamatan Legokmendapatkan imunisasi lengkap.

110
Alasan tidak diberikan imunisasi
Tidak tahu manfaat Takut efek samping Budaya/Kebiasaan

37%

53%

10%

Berdasarkan diagram diatas, alasan keluarga perihal imunisasi


balita di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, mereka yang
tidak lengkap adalah, 53% mengatakan tidak tahu manfaat, 37%
mengatakan takut efek samping, dan 10% mengatakan karea
budaya/kebiasaan.

Apakah balita mendapatkan vitamin


A
Ya Tidak
17%

83%

Berdasarkan diagram diatas, balita yang mendapatkan vitamin A di


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok sebanyak 83% dan balita
yang tidak mendapatkan vitamin A sebanyak 17%. Dengan demikian
mayoritas balita sudah mendapatkan vitaminA.

111
Alasan tidak diberikan vitamin A
Tidak tahu manfaat Tidak sempat Merasa tidak perlu Tidak mampu

7%
14%
22%

57%

Berdasarkan diagram diatas, alasan balita tidak diberikan vitamin


A adalah 22% mengatakan tidak tahu manfaat, 57% mengatakan tidak
sempat, 14% mengatakan merasa tidak perlu, dan 7% mengatakan tidak
mampu. Dengan demikian mayoritas alasan balita tidak diberikan vitamin
A di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah keluarga
mengatakan tidak sempat.

Apakah ada balita yang sakit


Ya Tidak

28%

72%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran balita yang sakit saat ini di


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebanyak 28%
mengatakan terdapat balita yang sakit, dan 72% keluarga mengatakan
tidak ada balita yang sedang sakit. Dengan demikian mayoritas balita di
dalam keluarga saat ini tidak ada yang sedang sakit.

112
Jenis penyakit yang di derita balita
ISPA Diare Campak DHF

20%
40%
20%
20%

Berdasarkan diagram diatas, jenis penyakit yang diderita balita


yang sedang sakit saat ini adalah 20% mengatakan ISPA, 20% mengatakan
Diare, 20% mengatakan Campak, dan 40% mengatakan DHF. Dengan
demikian, mayoritas jenis penyakit yang diderita balita diRW 04 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legokadalah penyakit DHF.

Tindakan yang dilakukan saat balita


sakit
Pelayanan kesehatan Diobati sendiri Ke dukun

6%

31%

63%

Berdasarkan diagram diatas, tindakan yang dilakukan keluarga


untuk mengatasi saat balita mereka sakit di RW 04 Desa Bojong Kamal
adalah 63% ke Pelayanan kesehatan, 31% diobati sendiri, dan 6% dibawa
ke dukun.

113
ANAK USIA SEKOLAH

Keluarga memiliki Anak Usia


Sekolah
Ya Tidak

42%

58%

Berdasarkan diagram diatas, 58% didalam keluarga ada anak usia


yang masih sekolah dan sebanyak 42% didalam keluarga sudah tidak ada
anak usia sekolah. Dengan demikian, mayoritas diRW 04 Desa Bojong
Kamal Kecamatan Legok memiliki anak usia sekolah.

Status Gizi Anak


Baik Cukup Kurang

4%

33%

63%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran status gizi dilihat dari


kesesuaian berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) 33% status gizi di
warga RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok gizinya baik, 63%
gizinya cukup dan sebanyak 4% gizi kurang. Dengan demikian,
mayoritas status gizi diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
yaitu cukup baik.

114
Pola Makan Anak Usia Sekolah
Teratur Tidak teratur

16%

84%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pola makan diRW 04 Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok, terdapat 84% Pola makan teratur dan
16% pola makan tidak teratur. Dengan demikian, mayoritas pola makan
diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah teratur.

Pola Kebiasaan Makan yang Salah


pada Anak Usia Sekolah
Ya Tidak

41%

59%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran kebiasaan makan yang salah


di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, sebanyak 59% tidak ada
kebiasaan makan yang salah dan ada 41% yang memiliki kebiasaan makan
yang salah.. Dengan demikian, mayoritas pola makan diRW 04 Desa

115
Bojong Kamal Kecamatan Legok itu tidak ada kebiasaan makan yang
salah.

Adakah Anak Sakit saat ini


Ya Tidak

5%

95%

Berdasarkan diagram diatas, 95% terdapat anak yang menderita sakit


saat ini, dan 5% tidak ada anak yang menderita sakit saat ini. Dengan
demikian, mayoritas terdapat anak yang menderita sakit saat ini diRW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.

Jenis sakitnya
ISPA Kulit Morbili
14% 14%

72%

Berdasarkan diagram di atas, menurut jenis penyakitnya yang


dialami oleh wargaRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok,
terdapat 14% yang menderita morbili, 14% menderita ISPA dan 72%
menderita penyakit kulit. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis,
bahwa didapatkan masih banyak anak usia sekolah yang mandi disungai.
Sehingga kebanyakan jenis penyakit yang diderita adalah 72% penyakit
kulit seperti gatal-gatal.

116
Penaganan yang dilakukan saat anak
sakit
Dibiarkan Pelayanan kesehatan Diobati sendiri

10%

33%

57%

Berdasarkan diagram di atas, penanganan yang dilakukan saat anak


usia sekolah sakit oleh warga di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok adalah sebanyak 57% ke Pelayanan Kesehatan, 33% diobati sendiri,
dan 10% dibiarkan.

117
REMAJA

Adanya Remaja di dalam Keluarga


Ya
25%

Tidak
75%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran remaja dalam keluarga yaitu


ada 25% mengatakan memiliki remaja dalam keluarga mereka, dan 75%
mengatakan tidak memiliki remaja dalam keluarga mereka. Dengan
demikian, mayoritas warga RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
tidak memiliki anak usia remaja.

Jika perempuan, sudahkah


menstruasi
Tidak
20%

Ya
80%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran remaja dalam keluarga yaitu


ada 80% yang mengatakan memiliki remaja puteri yang sudah menstruasi,
dan ada 20% yang mengatakan belum menstruasi. Pengkajian menstruasi
pada remaja dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan dampak dari
menstruasi yang dirasakan anak di usia remaja. Beberapa faktor menjadi
peranan besar tehadap usia mesntruasi pada ana usia remaja.

118
Keaktifan Remaja dalam mengikuti
Organisasi
Tidak
0%

Ya
100%

Berdasarkan diagram di atas, 100% remaja di RW 04 Desa Bojong


Kamal Kecamatan Legok, aktif dalam mengikuti organisasi baik di
lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.

Pengetahuan Remaja tentang usia


reproduksi
Ya Tidak

7%

93%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran remaja yang mengetahui Usia


Reproduksi yaitu sebanyak 93% dan 7% remaja yang tidak mengetahui
fungsi reproduksi. Dengan demikian, mayoritas remaja diRW 04 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok mengetahui usia reproduksi. Mereka
belajar atau mengetahui usia reproduksi dari pendidikan sekolah dan dari
orang tua mereka.

119
Pengetahuan Remaja tentang Fungsi
Reproduksi
Tidak
23%

Ya
77%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran remaja yang mengetahui


fungsi reproduksi adalah sebanyak 77% remaja mengatakan mengetahui
fungsi reproduksi dan 23% remaja mengatakan tidak mengetahui fungsi
reproduksi mereka. Dengan demikian, mayoritas remaja diRW 04 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok, mengetahui fungsi reproduksi mereka.
Mereka belajar atau mengetahui fungsi reproduksi mereka dari pendidikan
sekolah dan dari orang tua mereka.

Pengetahuan Remaja tentang


Penyakit Menular Seksual
Ya Tidak

40%

60%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengetahuan remaja


mengenai penyakit menular seksual adalah 60% remaja mengatakan tahu,
dan 40% lainnya mengatakan tidak tahu dari total keseluruhan remaja di
RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok. Dengan demikian, dapat

120
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas remaja di RW 04 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok tidak mengetahui penyakit menular seksual.

Perilaku menyimpang pada remaja


Minuman keras Narkoba Merokok Penyalahgunaan kontrasepsi

0%
17% 0%

83%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran perilaku menyimpang pada


remaja adalah 83% remaja merokok dan 17% remaja meminum minuman
keras dari total keseluruhan remaja di RW 04 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok.Dapat dikatakan bahwa remaja di wilayah Kampung
Sikluk RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok memiliki potensi
yang kurang baik di dalam usia remaja dalam meningkatkan derajat
kesehatan karena adanya perilaku menyimpang pada remaja di wilayah
tersebut.

Apakah ada remaja yang sedang sakit


Ya
3%

Tidak
97%

121
Berdasarkan diagram diatas, gambaran remaja yang sakit dari total
keseluruhan remaja diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok,
mengatakan saat ini sedang tidak menderita sakit sebanyak 97%. Dengan
demikian, remaja di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok saat ini
sedang dalam keadaan sehat, sehingga remaja memiliki potensial dalam
berproduktif dan aktif dalam kegiatan atau organisasi remaja.

PRE MENOPOUSE

Apakah ada ibu yang sudah


menopouse
Ya Tidak

8%

92%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran ibu menopause di Wilayah


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, yaitu 8% mengatakan
memiliki ibu yang menopause dan 92% lainnya mengatakan tidak
memiliki ibu dengan usia menopause. Dapat disimpulkan, mayoritas
warga tidak memiliki ibu menopause di desa tersebut. Sehingga masih
memungkinakan adanya reproduksi dan peningkatan penduduk.

122
Apakah ibu mengalami keluhan

Ya
37%

Tidak
63%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keluhan yang dialami ibu


menopause adalah 37% ibu mengatakan mengalami keluhan, dan 63%
diantaranya tidak mengalami keluhan. Dengan demikian, mayoritas ibu
menopause tidak mengalami keluhan saat menopause di wilayah RW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.
Kering daerah
vagina Jenis keluhan
0%

Emosi labil
30%

Muka Nyeri sendi


kemerahan 70%
0%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran keluhan yang dialami ibu


menopause di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, adalah 30%
ibu mengatakan mengalami keluhan emosi labil, dan 70% lainnya
mengatakan nyeri sendi.

123
Bila ada keluhan apa yang dilakukan
Kedukun
0%

Kepelayanaan
kesehataan
43%
Dibiarkan
57%

Diobati sendiri
0%

Berdasarkan diagram diatas, dari total ibu menopause yang


mengalami keluhan, 57% ibu mengatakan membiarkan saja keluhan
tersebut, 43% ibu memilih untuk pergi ke pelayanan kesehatan dan 0% ibu
memilih pergi ke dukun. Dengan demikian mayoritas ibu yang mengalami
keluhan saat menopause memilih dibiarkan saja. Hal ini kurang baik
karena dengan adanya pemeriksaan lebih dini, kita bisa mengantisipasi bila
ada salah satu penyakit yang nantinya bisa membahayakan ibu serta
masyarakat disekitar.

Persepsi ibu setelah menopouse

Merasa malu
Curiga terhadap 0% Merasa tidak
suami berguna
0% 0%

Tidak dianggap
masalah
100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran persepsi ibu setelah


menopause mengganggap hal ini adalah bukanlah suatu permasalahan
yang harus dipikirkan, dan tidak perlu merasa tidak berguna, curiga

124
terhadap suami, merasa malu dan sebagainya. Karena mereka menganggap
semua adalah hal yang wajar bagi kaum wanita, mereka bahkan merasa
senang karena dengan kondisinya mereka menganggap sebagai wanita
normal yang bisa merasakan menopause.

Pemenuhan seksual setelah


menopouse

Menolak
hubungan
seksual
42%

Melaksanakaan
hubungan
seksual
58%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran pemenuhan hubungan


seksual ibu menopause di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok,
adalah 58% ibu memilih tetap melaksanakan hubungan seksual mereka,
walaupun disertai dengan keluhan, dan 42% ibu menopause menolak
untuk hubungan seksual

Keluhan saat bersenggama

Ya
9%

Tidak
91%

125
Berdasarkan diagram diatas, gambaran nyeri saat bersenggama di
RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, adalah 9% ibu mengatakan
nyeri saat bersenggama dan yang mengatakan tidak nyeri saat
bersenggama sebanyak 91%, hal ini dikarenakan ibu mengeluhkan
kekeringan pada kemaluan mereka sehingga saat melakukan senggama
terasa nyeri.

LANSIA

KELUARGA MEMILIKI LANSIA


Ya Tidak

21%

79%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran lansia dalam keluarga di RW


04 Desa Bojong Kamal adalah 21% (46 KK) mengatakan memiliki lansia
di dalam keluarga mereka, dan 85% (174 KK) lainnya mengatakan tidak
memiliki lansia di dalam keluarga mereka.

126
Jika Ya, berapa usia lansia
65-70 tahun > 70 tahun

33%

67%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran usia lansia di RW 04 Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok, yaitu sebanyak 33% (31 KK) lansia
yang berusia > 70 tahun dan 67% (15 KK) lansia berusia 65-70 tahun.
Dengan demikian, mayoritas usia lansia di desa Bojong Kamal adalah di
kisaran usia 65-75 tahun.

Apakah lansia sedang menderita


sakit
Ya Tidak

15%

85%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran lansia yang sakit di RW 04


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, yaitu sebanyak 15% (7 orang) dan
85% lainnya (40 orang) mengatakan lansia tidak sakit. Dengan demikian,
mayoritas lansiadi RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah
tidak sakit, walaupun ada beberapa lansia yang sedang sakit.

127
Jenis penyakit yang di derita
DM Rhematik Hipertensi Osteoporosis
Stroke Penyakit jantung PPOM TB
Penyakit liver Asam urat Penyakit kulit
0% 0% 0% 0%
0%
0%
14% 29%
0%
0%

57%

Berdasarkan diagram diatas, jenis penyakit yang diderita oleh


lansia yang sakit di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
penderita asam urat sebanyak 14%, reumatik sebanyak 29%, hipertensi
sebanyak 57%. Dengan demikian, mayoritas jenis penyakit yang diderita
oleh lansia adalah hipertensi.

Yang dilakukan saat sakit


Ke pelayanan kesehatan Ke dukun Diobati sendiri tidak diobati

14%

29% 57%

0%

Berdasarkan diagram diatas, hal yang dilakukan saat lansia sakit di


RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, sebagian besar adalah
berobat ke sarana kesehatan sebanyak 57%, diobati sendiri sebanyak 29%
dan tidak diobati sebanyak14%

128
Ada kelompok lansia
Ya Tidak

26%

74%

Berdasarkan diagram diatas, sebagian besar lansia mengatakan


bahwa diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, terdapat
kelompok lansia. Hal ini dapat mempengaruhi psikologis lansia, untuk
mengetahui bagaimana masyarakat menerima lansia di dalamnya.
Pengadaan kelompok lansia juga dapat membantu sosialisasi dan
psikologis pada lansia, selain itu lansia dapat saling berbagi pengalaman
atau informasi mengenai kesehatan.

Kegiatan lansia
Pengajian Arisan Olahraga Wirausaha Lain-lain

0% 25%
0%
0%
75%

Berdasarkan diagram diatas, kegiatan yang dilakukan pada


kelompok lansia di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok,
sebagian besar yakni pengajian dengan presentase 75%, dan kegiatan
lainnya sebanyak 25%.

129
Alasan tidak ikut kegiatan lansia
Alasan geografis Tidak tahu manfaat Lain-lain

0%

29%

71%

Berdasarkan diagram diatas, sebagian lansia di RW 04 Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok mengatakan tidak ikut kegiatan yang
dilakukan pada kelompok lansia karena alasan geografis dengan presentase
71%, sedangkan alasan lain-lainnya ada 29%.

Apakah Ada Posyandu Lansia


Ya Tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas, gambaran posyandu lansia di RW 04


Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu semua lansia yang
diwawancara mengatakan ada Posyandu Lansia.

130
Lansia rutin periksa kesehatan
Ya Tidak

30%

70%

Berdasarkan diagram diatas, sebagian lansia di RW 04 Desa


Bojong Kamal Kecamatan Legok rutin memeriksa kesehatannya ke
pelayanan kesehatan sebanyak 70% sedangkan yang tidak memeriksa
kesehatan ada 30%.

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari


Mandiri Dengan bantuan minimal Dengan bantuan penuh

0%
17%

83%

Berdasarkan diagram diatas, pemenuhan kebutuhan sehari-hari


lansia di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok dengan mandiri
ada sebanyak 83% sedangkan dengan bantuan minimal ada 17%.

131
4.2 Analisa Data

KEMUNGKINAN MASALAH
NO DATA
ETIOLOGI KESEHATAN
1 DS: Pendidikan warga yang Resiko
a. Warga mengatakan cara rendah terjadinya
pembuangan sampah mereka adalah peningkatan
dengan cara dibakar penyakit (DBD,
b. Sebagian warga mengatakan hanya Kurangnya pengetahuan ISPA, TBC,
menguras tempat penampungan air warga mengenai informasi Tetanus)
di kamar mandi jika sudah kotor kesehatan PHBS berhubungan
c. Sebagian warga mengatakan jendela dengan
sengaja ditutup mati agar tidak bisa ketidaktahuan
dibuka Warga masih belum warga tentang
d. Sebagian warga mengatakan menerapkan perilaku hidup perilaku hidup
binatang yang paling banyak sehat bersih dan sehat
mengganggu adalah lalat dan
nyamuk
e. Sebagian warga mengatakan jarang
melakukan olahraga

DO:
a. Terdapat 50% (110 KK) vektor yang
menggangu adalah nyamuk dan 43%
(95 KK) adalah lalat.
b. Terdapat 25% (55 KK) rumah warga
yang tidak bersih yang disebabkan
oleh debu, sisa makanan dan sampah
c. Terdapat 83% (183 KK) warga yang
membuang sampah dengan cara
dibakar
d. Terdapat 55% (99 KK) warga yang
menguras tempat penampuang air >3
hari
e. Terdapat 92% (202 KK) tempat
penyimpanan air warga dalam
kondisi terbuka
f. Terdapat 9% (19 KK) warga yang
tidak memiliki jendela dalam rumah.
g. Terdapat87% (174) warga memiliki
rumah yang jendelanya tidak dibuka
h. Terdapat 79%(173 KK) rumah
warga yang memiliki pencahayan
redup di dalam rumahnya
i. Terdapat 76% (168 KK) warga

132
mempunyai sumber air yang
jaraknya <10 meter dengan septic
tank
j. Terdapat 95% (218 KK) tidak
melakukan olahraga dan 30%
melakukan aktivitas olahraga
2 DS: Kurangnya informasi dan Resiko
a. Sebagianlansia mengatakan tidak pengetahuan masyarakat peningkatan
adanya kelompok lansia sehingga dalam memelihara kesehatan penyakit
aktivitas lansia cenderung pasif. lansia (Hipertensi,
b. Seluruh lansia mengatakan tidak Asam urat,
mengetahui mengenai posyandu Kurangnya kesadaran arti Rematik) pada
lansia hidup sehat lansia
c. Sebagian lansia mengatakan jarang berhubungan
memeriksa kesehatan di pelayanan dengan
Tidak adanya motivasi
kesehatan ketidaktahuan
menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada lansia tentang
DO: pola hidup
a. Terdapat 57% (4 orang) lansia yang sehat.
menderita sakit hipertensi Tidak terpantaunya
b. Terdapat 29% (2 orang) lansia yang kesehatan lansia
sakit rhematik
c. Terdapat 14% (1 orang) lansia yang
Lansia mudah terserang
sakit asam urat
d. Terdapat 70%(32 orang) lansia yang penyakit
tidak memeriksa kesehatan di
pelayanan kesehatan
e. Berdasarkan data penyakit terbanyak
di puskesmas Bojong Kamal
didapatkan 640 kasus hipertensi
3 DS: - Kurang terpaparnya Resiko
DO: informasi tentang bahaya peningkatan
a. Berdasarkan hasil pengkajian data merokok, narkoba, seks kenakalan
kebiasaan anak remaja terdapat bebas remaja b.d
sebanyak 83%(25 orang) mempunyai ketidaktahuan
kebiasaan merokok dan 17% (5 remaja tentang
bahaya
orang) minum minuman keras. Ketidaktahuan remaja merokok, seks
b. Terdapat 40% (orang)remaja yang terhadap bahaya merokok, bebas, dan
tidak mengetahui tentang penyakit narkoba, seks bebas narkoba
menular seksual
c. Berdasarkan hasil wawancara dengan
tokoh masyarakat setempat, di Kenakalan remaja

133
dapatkan informasi bahwa masih ada terus berlanjut
remaja yang merokok

4 DS: Kurang terpaparnya Resiko


a. Sebagian orang tua mengatakan informasi tentang kesehatan peningkatan
anaknya sering jajan sembarangan di masalah
sekolah kesehatan
b. Kepala sekolah mengatakan bahwa Ketidaktahuan anak terhadap berhubungan
dalam setiap kelas belum ada tempat akibat kurangnya menjaga dengan
sampah kebersihan ketidaktahuan
anak tentang
DO: kebersihan gigi,
a. Terdapat 31% (7 anak) sakit diare Resiko terjadinya pembuangan
b. Berdasarkan hasil observasi di MI peningkatan masalah sampah dan cuci
Nurul Falah tidak ditemukan adanya kesehatan tangan yang
tempat sampah di dalam kelas benar

5 DS: - Terdapat ibu hamil di RW 04 Potensial


DO: Desa Bojong Kamal peningkatan
a. Terdapat 17% (1 orang) ibu hamil pengetahuan ibu
dengan trimester 1 hamil
b. Terdapat 33% (2 orang) ibu hamil Ibu hamil memasuki usia
dengan trimester 2 kehamilan trimester 2 dan 3
c. Terdapat 50% (3 orang)ibu hamil
dengan trimester 3
Perlunya peningkatan
pengetahuan mengenai
kehamilan dan rencana
persalinan

134
4.3 Diskusi Pemecahan Masalah yang Ditemukan di RW 04 Desa Bojong
Kamal

M
A Kesadaran Motivasi Kemampuan Ketersediaan Konsekuensi Percepatan
S Masyarakat Masyarakat Perawat Untuk Keahlian yang Jika Masalah Penyelesaian J
A
Akan dalam Mempengaruhi Relevan Tak Masalah Yang U
L P
M
A Adanya Menyelesaikan dalam Terselesaikan Dapat Dicapai R
L
H Masalah Masalah Penyelesaian I
A
O
Masalah H
K R
E I
Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: N
S T
(3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi I
E A
L
H (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang S
A
A
(1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah I
T
A
N Bobot 5 Bobot10 Bobot 5 Bobot7 Bobot8 Bobot8

1 1 1 2 3 3 1 78 1
2 3 2 3 3 3 2 111 4
3 2 1 2 2 3 2 87 3
4 1 1 3 3 2 2 83 2
5 3 3 3 3 1 3 113 5

4.4 Diagnosa Keperawatan

1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, TBC, Tetanus)


berhubungan dengan ketidaktahuan warga tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Resiko peningkatan masalah kesehatan berhubungan dengan
ketidaktahuan anak tentang kebersihan gigi, pembuangan sampah dan
cuci tangan yang benar
3. Resiko peningkatan kenakalan remaja berhubungan dengan
ketidaktahuan remaja tentang bahaya merokok, seks bebas, dan
narkoba.
4. Resiko peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada
lansia berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup
sehat.
5. Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil.

135
4.5 POA (Plannig of Action)

Penanggung Jawab Sumber


No Masalah Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Dana
Masyarakat Mahasiswa

1 Resiko Setelah dilakukan  Komunikasi 1. Lakukan rapat Warga RW Kamis, 24 Ketua RW Pricillia Mahasiswa
penyebaran tindakan keperawatan  Informasi membentukan 04DesaBojong Mei 2018 04 Chantika
penyakit b.d pada masyarakat selama  Edukasi POKJAKES di Kamal Kec. (Balai Desa) dan Selvina
ketidaktahuan 2 minggu diharapkan:  Kerja Bakti RW 04 Legok Kab. Sari
warga tentang 1. Terjadinya Tangerang
 Senam
perilaku hidup peningkatan 2. Lakukan Minggu,
bersih dan pengetahuan penyuluhan 03Juni 2018
sehat masyarakat tentang tentang penyakit (Rumah
penyakit DBD, ISPA ISPA. Warga)
TBC, Tetanus
2. Terjadinya 3. Lakukan kegiatan Minggu, 03
peningkatan Penyuluhan Juni 2018
pengetahuan Kesehatan tentang (Rumah
masyarakat tentang perilaku hidup Warga)
kesehatan lingkungan bersih sehat

3. Terjadinya perubahan (PHBS)

perilaku masyarakat

136
terhadap kebiasaan 4. Kerja bakti Minggu, 03
mengelola sampah. membuat lubang Juni 2018
4. Membuang sampah untuk menimbun (Rumah
sesuai dengan jenis sampah. Warga)
dan tempat yang
sehat 5. Lakukan senam Minggu, 03
5. Melakukan olahraga bersama Juni 2018
secara teratur (Rumah
Warga)
2 Resiko Setelah dilakukan  Komunikasi 1. Lakukan kegiatan MI Mathlaul Jumat, 22 Kepala Catur Niara Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan  Informasi Penyuluhan Huda Mei 2018 Sekolah MI Dewi, Dede
masalah pada anak selama 2  Edukasi Kesehatan tentang (MI) Wijaya, dan
kesehatan b.d minggu diharapkan: gosok gigi Supriyanti
ketidaktahuan 1. Terjadinya 2. Lakukan kegiatan
anak tentang peningkatan Penyuluhan
kebersihan pengetahuan anak Kesehatan tentang
gigi, jajanan tentang kesehatan cuci tangan
sehat dan cuci pada anak 3. Lakukan kegiatan
tangan yang 2. Terjadinya perubahan Penyuluhan
benar perilaku pada anak Kesehatan tentang
pembuangan
sampah

137
3 Resiko Setelah dilakukan  Komunikasi 1. Lakukan kegiatan Remaja di RW Rabu, 06 Ketua Hesti Triana, Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 2  Informasi Penyuluhan 04DesaBojong Juni 2018 Pemuda RW Juliani
kenakalan minggu diharapkan:  Edukasi Kesehatan tentang Kamal Kec. (Basecamp) 04 Desa Pratiwi, dan
remaja b.d 1. Terjadinya seks bebas Legok Kab. Bojong Yosep
ketidaktahuan peningkatan 2. Lakukan kegiatan Tangerang Kamal Hidayat
remaja pengetahuan remaja Penyuluhan
tentang tentang bahaya Kesehatan tentang
dampak dari merokok dan bahaya merokok
pergaulan mengonsumsi alkohol 3. Lakukan kegiatan
yang salah 2. Remaja membentuk Penyuluhan
kegiatan-kegiatan Kesehatan tentang
baru yang menarik NAPZA
dan bermanfaat
4 Resiko Setelah dilakukan  Komunika 1. Lakukan kegiatan Lansia di RW Kamis, 30 Eka Dewi Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan  Informasi Penyuluhan 04 Desa Bojong Mei 2018 Pramuwati
penyakit pada selama 2 minggu  Edukasi Kesehatan tentang Kamal Kec. dan Rizky
lansia b.d diharapkan: Hipertensi Legok Kab. Bella A.
ketidaktahuan 1. Lansia mendapatkan 2. Lakukan kegiatan Tangerang
lansia tentang informasi tentang Penyuluhan
pola hidup beberapa penyakit Kesehatan tentang
sehat 2. Lansia melakukan Asam urat
pemeriksaan tekanan 3. Lakukan kegiatan

138
darah secara teratur. penyuluhan
3. Keluarga mampu tentang rhematik
memotivasi lansia
untuk menerapkan
informasi yang telah
diberikan
5 Potensial Setelah dilakukan  Komunikasi 1. Lakukan kegiatan Ibu hamil di Rabu, 30 Fikri Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan  Informasi Penyuluhan RW Mei 2018 Ardiansyah
pengetahuan selama 2 minggu  Edukasi Kesehatan tentang 04DesaBojong dan Lili
ibu hamil diharapkan: pentingnya Kamal Kec. Hasrat Hia
1. Ibu hamil melakukan pemeriksaan Legok Kab.
pemeriksaan rutin kehamilan Tangerang
2. Ibu hamil 2. Lakukan kegiatan
mendapatkan Penyuluhan
informasi tentang Kesehatan tentang
persiapan persalinan tanda dan bahaya
dan tanda bahaya persalinan
persalinan

139
4.6 Pelaksanaan Kegiatan di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok

4.6.1 Musyawarah Masyarakat Desa


Dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Mei2018 pukul 13.00 WIB di Aula Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang. Acara disajikan
data dari hasil pengkajian komunitas oleh Pricillia Chantika, Juliani Pratiwi,
dan Selvina Sari yang dilanjutkan dengan penentuan skoring,pembentukan
program kerja kesehatan (POKJAKES) serta penentuan renca kerja yang
dipandu oleh Lili Hasrat Hia dengan MC yaitu Dede Wijaya dan yang
lainnya sebagai fasilitator kegiatan musyawarah tersebut.
4.6.2 Penyuluhan
Salah satu perwujudan dari 5 penanggulangan masalah yang diangkat yaitu:
Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, TBC,Tetanus), Resiko
peningkatan masalah kesehatan berhubungan dengan ketidaktahuan anak
tentang kebersihan gigi, pembuangan sampah dan cuci tangan yang benar,
Resiko peningkatan kenakalan remaja berhubungan denganketidaktahuan
remaja tentang bahaya merokok, seks bebas, dan narkoba, Resiko
peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada lansia
berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup sehat, dan
Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil di RW 04 Desa Bojong
Kamal, maka mahasiswa melakukan berbagai upaya preventif yaitu:
1. Penyuluhan Pembuangan Sampah
Dilaksanakan pada hari Senin, 28 Mei 2018, pukul 08.00 WIB di MI
Mathlaul Huda RW04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
Kabupaten tangerang. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing
Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.kes, penanggung jawab POKJAKES anak,
guru-guru MI Mathlaul Hudadan dihadiri oleh 75 Siswa yang terdiri dari
kelas 1, 2 dan 3. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Supriyanti dan yang lain sebagai fasilitator kegiatan
tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
2. Penyuluhan Cuci Tangan
Dilaksanakan pada hari Senin, 28 Mei 2018, pukul 08.00 WIB di MI
Mathlaul Huda RW04 Desa Bojong Kamal Kecamatan LegokKabupaten

140
tangerang. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.kes, penanggung jawab POKJAKES anak, guru-
guru MI Mathlaul Hudadan dihadiri oleh 75 Siswa yang terdiri dari
kelas 1, 2 dan 3. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Dede Wijaya dan yang lain sebagai fasilitator kegiatan
tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
3. Penyuluhan Gosok Gigi
Dilaksanakan pada hari Senin, 28 Mei 2018, pukul 08.00 WIB di MI
Mathlaul Huda RW04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
Kabupaten tangerang. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing
Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.kes, penanggung jawab POKJAKES anak,
guru-guru MI Mathlaul Huda, dan dihadiri oleh 75 Siswa yang terdiri
dari kelas 1, 2 dan 3. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Catur Niara Dewi dengan MC dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
4. Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
Dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2018 pukul 13.00 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep dan petugas kesehatan Puskesmas
Legok, penanggung jawab POKJAKES ibu hamil, serta dihadiri oleh 9
orang ibu hamil di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Fikri Ardiansyah dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir
5. Penyuluhan Tanda Dan Bahaya Kehamilan
Dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2018 pukul 13.00 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep dan petugas kesehatan Puskesmas
Legok, penanggung jawab POKJAKES ibu hamil, serta dihadiri oleh 9
orang ibu hamil di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Lili Hasrat Hia dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir

141
6. Penyuluhan Hipertensi
Dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Mei 2018 pukul 17.00 WIB di
Rumah Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut
dihadiri oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes serta dihadiri oleh
10orang lansia di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Eka Dewi Pramuwati dan yang lainsebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
7. Penyuluhan Asam Urat
Dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Mei 2018 pukul 17.00 WIB di
Rumah Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut
dihadiri oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes serta dihadiri oleh
10 orang lansia di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Rizky Bella Andiyani dan yang lainsebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
8. Penyuluhan Tentang ISPA
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 3 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Selvina Sari dan yang lain sebagai fasilitator kegiatan
tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
9. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 03 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Pricillia Chantika dan yang lain sebagai fasilitator
kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.

142
10. Penyuluhan Lubang Sampah Organik
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 03 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Pricillia Chantika dan Selvina Sari serta yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
11. Penyuluhan Merokok
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri olehdosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Hesti Triana dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
12. Penyuluhan Penyimpangan Seks Bebas
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri oleh dosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Juliani Pratiwi dan yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan
sebagaimana terlampir
13. Penyuluhan NAPZA
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri olehdosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04

143
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Yosep Hidayat dan yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan
sebagaimana terlampir.

4.7 Evaluasi Kegiatan SWOT


1. Penyuluhan Pembuangan Sampah, Cuci Tangan, dan Gosok Gigi
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 75 anak sekolah MI Mathlaul
Hudadi RW 04 Desa Bojong Kamal. Hal ini didukung oleh tokoh
masyarakat dan perwakilan Puskesmas yang telah membantu
menginformasikan kepada pihak sekolah.Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan baik
dan tertib.
b) Kelemahan
Perwakilan dari Puskesmas tidak dapat mengikuti penyuluhan
pembuangan sampah, cuci tangan, dan menggosok gigi, karena
berhalangan hadir serta kurangnya sarana dan prasarana sekolah.
c) Peluang
Antusias pihak sekolah serta sudah terjalinnya kepercayaan bersama
siswa MI Mathlaul Hudamenjadi peluang mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan pembuangan sampah, cuci tangan,
dan menggosok gigi.
d) Ancaman
Kegiatan penyuluhan pembuangan sampah, cuci tangan, dan
menggosok gigi tidak dihadiri oleh pihak Puskesmas atau Kelurahan
sebagai bentuk dukungan untuk berkelanjutan kegiatan diwilayah
binaan.

144
2. Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan dan Persiapan persalinan
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 9 warga ibu hamil dari target yang
diharapkan yaitu 15 ibu hamil di RW 04 Desa Bojong Kamal. Hal ini
didukung oleh tokoh masyarakat di RW 04 yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya. Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup. Kegiatan ini pun
berjalan berkat adanya pengajian rutin.
b) Kelemahan
Perwakilan dari Puskesmas hadir pada saat kegiatan penyuluhan sudah
selesai dilakukan, dikarenakan adanya kegiatan rapat di Puskesmas
serta adanya masalah di bagian infokus sehingga penyajian materi agak
sedikit diundur.
c) Peluang
Antusias ibu hamil untuk mengetahui mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan dan tanda bahaya kehamilan menjadikan
peluang untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan dan tanda bahaya kehamilan.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan yaitu ibu hamil, sehingga
materi yang disampaikan perlu memakai bahasa yang santai dan
bahasa sederhana agar peserta penyuluhan tidak bosan dan mengerti
dalam mengikuti acara penyuluhan.
3. Penyuluhan Hipertensi dan Asam Urat Kekuatan
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 10lansia dari target yang
diharapkan yaitu 15 lansia di RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Hal
ini didukung oleh tokoh masyarakat dan kader serta Ibu RT 03 yang
telah membantu menginformasikan kepada warganya. Kemampuan
penyuluh yang mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif
membuat daya tarik tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.

145
Antusias warga terakit penyuluhan hipertensi dan asam urat sangat
tinggi, karena dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Hal ini membuat
daya tarik sendiri dari masyarakat sekitar.
b) Kelemahan
Perwakilan dari Puskesmas tidak dapat mengikuti penyuluhan, karena
berhalangan hadir. Penyuluh tidak menyediakan alat untuk mengecek
asam urat serta dalam manajemen diet hanya menggunakan gambar-
gambar tidak membawa contoh makanan yang asli.
c) Peluang
Antusias masyarakat dan sudah terjalinnya kepercayaan yang baik
bersama warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan hipertensi dan asam urat.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan datang dari latar
belakang pendidikan yang berbeda dan peserta juga ada yang terdiri
dari lansia, ibu rumah tangga sehingga materi yang disampaikan perlu
memakai bahasa yang integral agar semua peserta mampu memahami.
4. Penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 15warga di RW 04, hal ini
didukung oleh tokoh masyarakat dan kader yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya.Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.
b) Kelemahan
Perwakilan dari RT 01 dan 02 tidak dapat mengikuti penyuluhan ISPA,
PHBS, dan Pembuatan LSO dan peserta lebih banyak warga
perempuan dibanding warga laki-laki.
c) Peluang
Antusias masyarakat serta sudah terjalinnya kepercayaan bersama
warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO

146
d) Ancaman
Kegiatan penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO tidak dihadiri
oleh pihak Kelurahan sebagai bentuk dukungan untuk berkelanjutan
kegiatan diwilayah.
5. Penyuluhan Merokok, Seks Bebas, dan NAPZA
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 25 remaja di RW 04 Desa Bojong
Kamal, hal ini didukung oleh ketua remaja, tokoh masyarakat di RW
04 dan BINAMAS Desa Bojong Kamal yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya. Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.
b) Kelemahan
Waktu penyuluhuan yang diadakan ba’da isya sehingga penyuluh
merasa terburu-buru dalam memberikan materi penyuluhan mengingat
waktu yang sudah semakin malam.
c) Peluang
Antusias masyarakat serta sudah terjalinnya kepercayaan bersama
remaja dan warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan terdiri dari laki-laki yang
masih berusia remaja, sehingga materi yang disampaikan perlu
memakai bahasa yang santai agar peserta penyuluhan tidak bosan
dalam mengikuti acara penyuluhan.

147
BAB V
PEMBAHASAN

Praktek Keperawatan Komunitas merupakan bagian aplikasi dari Keperawatan


Komunitas yang diadakan sejak tanggal 14 Mei 2018 – 09 Juni 2018 atau selama
kurang lebih 4 (empat) minggu. Praktek Keperawatan Komunitas ini merupakan
bagian dari praktek keperawatan yang memiliki beberapa tahapan proses
keperawatan, yaitu proses, pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan
evaluasi. Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang praktik
keperawatan komunitas.

5.1 Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara
lengkap dan sistematis secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat
untuk dikaji dan dianalisi sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual
dapat ditentukan (Mubarak, 2005).Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan
data kesehatan komunitas yang diinginkan. Data yang dikumpulkan dalam
pengkajian keperawatan komunitas dapat diperoleh dengan metode
wawancara, angket, observasi dan pemeriksaan.
Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan
komunitas dengan menggunakan kuesioner dengan materi pertanyaan
berdasarkan konsep Betty Newman dan telah dikonsultasikan ke pembimbing
komunitas akademik. Setelah format pengkajian siap, maka penanggung
jawab mempunyai hak otonom dalam mekanisme pengumpukan datanya,
yaitu dengan melakukan kerjasama dengan ketua RW, RT, kader kesehatan,
dan Karang taruna di Desa Bojong Kamal.
Respon yang diberikan kurang kooperatif, dibuktikan dengan
perhatian dari warga terhadap keberadaan mahasiswa beserta program-
programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan data dapat
dilaksanakan tidak maksimal. Strategi yang digunakan saat pengumpulan data
adalah kerjasama dengan aparat RT, RW, Kader untuk melakukan program

145
turun ke bawah (jemput bola) sehingga keberadaan mahasiswa membaur
dengan warga.
Hasil pengumpulan data didapatkan bahwa warga RW 04 merupakan
warga asli Legok dan warga yang mengontrak di Legok, mayoritas dari warga
bekerja pagi sampai sore hari dengan tingkat pengetahuan tentang kesehatan
rendah. Hal tersebut merupakan kendala terutama untuk mengumpulkan
warga saat dilakukan kegiatan, namun berkat bantuan dari aparat RW dan RT,
dan model pendekatan secara persuasif dengan mengikuti kebiasaan warga,
maka permasalahan tersebut dapat diatasi.Proses wawancara dan mengisi
angket dalam memperoleh data kesehatan kepada warga RW 04 sebenarnya
pertama kalinya dilakukan oleh mahasiswa, sehingga warga banyak yang
tidak antusias untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan apalagi saat
dilakukan pemeriksaan tekanan darah oleh mahasiswa.
Hasil yang didapatkan selain dari data primer, juga didapatkan dari
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari puskesmas. Puskesmas Bojong
Kamal, memberikan data kesehatan namun bersifat umum, karena data yang
diberikan merupakan data masyarakat Kecamatan Legok, dan bukan data
khusus RW 04 Desa Bojong Kamal, hal ini dapat membuat data menjadi luas
atau universal.

5.2 Penentuan Prioritas Masalah

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah


kesehatan, baik yang aktual maupun potensial. Masalah akual adalah,
masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial
adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (ANA). Diagnosa
keperawatan akan memberikan gambaran masalah dan status kesehatan
masyarakat baik yang nyata atau aktual, dan yang mungkin terjadi atau
potensial (Mubarak, 2005).
Dari hasil pengkajian didapatkan beberapa masalah kesehatan yang
dirasakan masyarakat, meliputi:

146
1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, TBC, Tetanus)
berhubungan dengan ketidaktahuan warga tentang perilaku hidup bersih
dan sehat.
2. Resiko peningkatan masalah kesehatan berhubungan dengan
ketidaktahuan anak tentang kebersihan gigi, pembuangan sampah dan
cuci tangan yang benar
3. Resiko peningkatan kenakalan remaja berhubungan
denganketidaktahuan remaja tentang bahaya merokok, seks bebas, dan
narkoba.
4. Resiko peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada
lansia berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup
sehat.
5. Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil.
Penapisan masalah keperawatan (prioritas) dilakukan bersama
warga RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok Kabupaten
Tangerang dengan cara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang
dilakukan pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2018. Dalam proses penapisan
masalah ini, mahasiswa masih mendapatkan beberapa faktor pendukung
dan penghambat antara lain:
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang ada didalam hal ini yaitu sebagian besar warga
antusias dengan penggunaan media yang digunakan, penguasaan
materi yang baik oleh mahasiswa, tempat yang mudah dijangkau oleh
warga.
2. Faktor penghambat
Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini yang dilaksanakan pada hari saat
bulan puasa sehingga jumlah warga yang hadir tidak banyak, dan yang
datang kebanyakan adalah warga wanita.

147
5.3 Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan
dapat disepakati saat lokakarya dan pertemuan dengan kader secara intensif.
Dalam perencanaan, beberapa kader menyepakati untuk menjadi penanggung
jawab dalam beberapa kegiatan, ini akan mempermudah untuk
terselanggaranya kegiatan.Saat lokakarya, sebenarnya tidak dijelaskan semua
rencana kegiatan yang akan dilakukan, dan membuat susunan kegiatan pun
belum terjadwal dengan pasti serta tempat yang akan dilaksanakan kegiatan.

Kegiatan-kegiatan yang direncanakan ada beberapa sasaran dan


tempat yang masih sulit untuk dipredikasi, sehingga ada kegiatan yang tidak
sesuai dengan harapan, apalagi rencana kegiatan yang akan diselanggarakan
di sekolah dasar, karena tidak adanya sekolah di wilayah RW 04, dan
kegiatan dengan sasaran remaja yang sulit untuk diperkirakan hadir dalam
kegiatan.Adapun kegiatan-kegiatan yang disepakati oleh mahasiswa dengan
masyarakat antara lain:
1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, TBC, Tetanus)
berhubungan dengan ketidaktahuan warga tentang perilaku hidup bersih
dan sehat
a) Penyuluhan ISPA
b) Penyuluhan PHBS
c) Penmbuatan Lubang Sampah Organik
2. Resiko terjadinya peningkatan masalah kesehatan berhubungan dengan
ketidak tahuan anak terhadap tentang pembuangan sampah, kebersihan
gigi, kebersihan tangan
a) Penyuluhan Pembuangan Sampah
b) Penyuluhan Gosok Gigi
c) Penyuluhan Cara Mencuci Tangan dengan Baik dan Benar
3. Resiko peningkatan kenakalan remaja berhubungan denganketidaktahuan
remaja tentang bahaya merokok, seks bebas, dan narkoba.
a) Penyuluhan Bahaya Merokok
b) Penyuluhan Seks Bebas
c) Penyuluhan Penyalahgunaan narkoba

148
4. Resiko peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada
lansia berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup sehat.
a) Penyuluhan Hipertensi
b) Penyuluhan Asam Urat
5. Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil
a) Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
b) Penyuluhan Tanda dan Bahaya Kehamilan

4 Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada 28 Mei – 07
Juni 2018 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif dimotori oleh
Kader untuk melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan
Kader ini sangat membantu dengan melakukan koordinasi dan konsolidasi
dengan masing-masing RT. Sebagian besar kegiatan dilaksanakan secara
bersama antara mahasiswa, RT, karang taruna, kader kesehatan. Saat kegiatan
berlangsung, ada beberapa hambatan terutama untuk peserta, ketika waktu
sudah terjadwal namun belum ada yang datang. Selain itu,saat kegiatan
berlangsung media (infokus) mengalami gangguan sehingga cukup memakan
waktu.
Kegiatan-kegaiatan yang diselanggarakan, sangat membuat warga
antusias, karena sudah lama tidak ada kegiatan seperti penyuluhan, dan lain-
lain. Pelaksanaan kegiatan yang diadakan di wilayah RW 04, tidak semua
disaksikan oleh ketua RT,RW, Desa Bojong Kamal, dan Puskesmas Bojong
Kamal sehingga dikhawatirkan tidak ada rencana tindak lanjut untuk
kegiatan-kegiatan selanjutnya.

5.5 Evaluasi

Evaluasi adalah proses untuk membuat penilaian secara sistematis


mengenai suatu kebijakan, program dan kegiatan berdasarkan informasi dan
hasil analisis dibandingkan terhadap relevansi, keefektifan biaya dan
keberhasilannya untuk keperluan pemangku kepentingan.

149
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program yang
bertujuan memperbaiki pelaksanaan program dan kemungkinan adanya
temuan utama berupa berbagai masalah dalam pelaksanaan program.
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai,
yang bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program dan temuan
utama berupa pencapaian apa saja dari pelaksanaan program.
Hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan sangat memuaskan yaitu
adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap berbagai penyakit
dan pengolahan sampah, dan dapat dikatakan kegiatan yang sudah
dilakukan berhasil. Hasil kegiatan yang sudah dilakukan membawa dampak
positif terhadap berbagai masalah kesehatan di RW 04 Desa Bojong Kamal,
warga antusias untuk menggunakan fasilitas kesehatan saat ada keluarga
yang sakit.Kegiatan yang sudah dilakukan memang mempunyai dampak
positif, namun dari berbagai kegiatan ada beberapa sasaran atau peserta
yang kurang. Hal ini membuat kegiatan yang sudah dilakukan kurang
berhasil, dan ada beberapa sasaran yang sama seperti lansia atau ibu-ibu,
sehingga target pencapaian kurang tercapai semua, yang seharusnya pada
semua tingkatan tumbuh kembang.
Dalam kegiatan juga melibatkan pihak Kepolisian Legok dan
Puskesmas Bojong Kamal ini akan membuat peluang atau adanya kerjasama
dan bantuan juga untuk warga RW 04 yang untuk meningkatan kesehatan
masyarakat.Pihak Puskesmas Bojong Kamal dalam berbagai kegiatan tidak
semua mengikuti dan hadir dalam acara, ini akan membuat rencana tindak
lanjut yang akan dilakukan akan terhambat karena kurangnya dukungan dari
pihak Puskesmas Bojong Kamal.

150
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan dan perawatan dan


kesehatan membutuhkan peran kita dalam bentuk dorongan dan motivasi dari
seluruh pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang kesehatan khususnya
kelompok kerja kesehatan puskesmas, kader, tokoh masyarakat dan
mahasiswa menyampaikan informasi dan peningkatan motivasi dari pihak
yang berkompeten dalam ilmu kesehatan. Salah satunya dijembatani oleh
praktek komunitas sebagai sarana belajar bagi mahasiswa keperawatan dalam
upaya membangun derajat kesehatan masyarakat.
Mahasiswa STIKes Banten khususnya yang praktek di wilayah RW
04Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, dimulai sejak tanggal 14 Mei2018
sampai 09Juni 2018 dalam melaksanakan praktek keperawatan komunitas
bersama puskesmas, kader, tokoh masyarakat sebagai wadah kelompok kerja
RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, dan menetapkan 5 masalah
kesehatan.
1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, TBC, Tetanus)
berhubungan dengan ketidaktahuan warga tentang perilaku hidup bersih
dan sehat.
2. Resiko peningkatan masalah kesehatan berhubungan dengan
ketidaktahuan anak tentang kebersihan gigi, pembuangan sampah dan cuci
tangan yang benar
3. Resiko peningkatan kenakalan remaja berhubungan dengan ketidaktahuan
remaja tentang bahaya merokok, seks bebas, dan narkoba.
4. Resiko peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada lansia
berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup sehat.
5. Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil.

151
Dari 5 masalah kesehatan yang ada, mahasiswa bersama warga RW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok telah melaksanakan intervensi untuk
mengatasi ke 5 masalah kesehatan tersebut.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dibahas pada bab
sebelumnya telah ditetapkan bahwa proses pembelajaran masyarakat dalam
berperilaku hidup sehat membutuhkan tahapan sebagai berikut: pertama,
menambahkan pengetahuan warga, kedua menumbuhkan sikap perilaku hidup
sehat warga, ketiga menumbuhkan keterampilan membiasakan hidup sehat,
keempat menumbuhkan kesadaran warga terhadap perilaku hidup.
Keterlibatan puskesmas beserta kader dan tokoh masyarakat kesehatan
sebagai motor penggerak dalam membangun pola hidup sehat terlihat sangat
berpengaruh baik dalam masyarakat RW 04 Desa Bojong kamal Kecamatan
Legok. Hal ini dibuktikan pada setiap kegiatan bersama mahasiswa, selalu
dihadiri oleh sebagian masyarakat warga RW 04 Desa Bojong kamal
Kecamatan Legok. Pada setiap penyuluhan atau kegiatan masyarakat
kooperatif mengikuti kegiatan tersebut.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan data kelompok diharapkan kepada semua pihak


agar:
1. Masyarakat untuk lebih meningkatkan keikutsertaannya dalam kegiatan
yang ada di desa seperti gotong royongbersama membersihkan
sampah/menutup genangan air yang dapat berdampak menimbulkan
penyakit seperti penyakit demam berdarah. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi masalah kesehatan yang ada dilingkungan RW 04 Desa
Bojong kamal Kecamatan Legok.
2. Masyarakat lebih meningkatkan kemauan mereka dalam menjalankan
Pokjakes (Kelompok Kerja Kesehatan) agar terciptanya lingkungan yang
sehat bebas penyakit di RW 04 Desa Bojong kamal Kecamatan Legok.
3. Masyarakat mampu menerima informasi kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan terkait mengenai masalah lingkungan atau masalah pada

152
warga dan pemecahan masalah tersebut di RW 04 Desa Bojong kamal
Kecamatan Legok.
4. Masyarakat mau melanjutkan intervensi yang telah dilakukan
sebelumnya untuk mengatasi pemasalahan kesehatan yang terjadi untuk
ke depannya di RW 04 Desa Bojong kamal Kecamatan Legok.
5. Kader yang ada di RW 04 Desa Bojong kamal mau bekerja sama
dengan masyarakat dalam menjadi penggerak kesehatan warga untuk
menjadi lebih baik terutama mengenai kesehatan lansia dan kesehatan
lingkungan sesuai dengan prioritas diagnose yang telah disepakati
bersama. Dan para kader dapat melanjutkan kegiatan yang telah
kelompok lakukan seperti kegiatan gotong royong, memberikan
pendidikan kesehatan pada lansia, pendidikan kesehatan lingkungan
dan senam lansia.

153
DAFTAR PUSTAKA

Association, A. N. (2004). Home Health Nursing: Scope and Standards of


Practice. USA: MOSBY.

Chayatin, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta:


Salemba Medika.

Nugroho, W. (2000). Keperawatan Gerontik (2 ed.). Jakarta: EGC.

Palestine, B. (2007). Prinsip-Prinsip Etika Penelitian Ilmiah. Jakarta: EGC.

Suroto. (2004). Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam dan
Urutan Gerakan. Semarang: Undip.

Depkes RI. Pedoman Kerja Puskesmas.

Depkes RI. (1990). Pola PeningkatanPeran Serta Masyarakat Dalam


Pembangunan Masyarakat. Jakarata.

Effendy, Nasrul. (2009). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Mayarakat.


Jakarta:EGC

Ruth B, Freeman. (1961). Public Health Nursing Practice. W.B Sounders


Company London.

Mubarak, dkk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung


Seto.

154
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran POKJAKES
STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN KELOMPOK KERJA KESEHATAN
(POKJAKES) WILAYAH RW 04 DESA PALASARI
KECAMATAN LEGOK KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2017

PELINDUNG

Kepala Desa

PENANGGUNG JAWAB

Ketua RW 04

DIVISI IBU HAMIL DIVISI LANSIA

Herni Saidah

DIVISI REMAJA DIVISI LINGKUNGAN


Supendi Entin

DIVISI ANAK

Nurhayati
Lampiran Dokumentasi

Penyuluhan Pembuangan Sampah

Penyuluhan Cuci Tangan


Penyuluhan Gosok Gigi
Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan
Penyuluhan Hipertensi
Penyuluhan Asam Urat
Penyuluhan ISPA
Penyuluhan PHBS
Penyuluhan Pembuatan LSO
Penyuluhan Merokok
Penyuluhan Sekse Bebas
Penyuluhan Napza

156
Lampiran Absensi Responden

157
STRUKTUR ORGANISASI

Ketua : Fikri Ardiansyah


Sekretaris : Pricillia Chantika
Bendahara : Catur Niara Dewi

Penanggung Jawab
Ibu Hamil : Fikri Ardiansyah dan Lili Hasrat Hia
Anak : Catur Niara Dewi, Fikri Ardiansyah, dan Dede Wijaya
Remaja : Hesti Triana, Juliani Pratiwi, dan Yosep Hidayat
Lansia : Eka Dewi Pramuwati dan Rizky Bella Andiyani
Lingkungan : Pricillia Chantika dan Selvina Sari

158

Anda mungkin juga menyukai