Anda di halaman 1dari 3

KONJUNGTIVIS

No. Dokumen : 9.2.2.5/SOP/151/UKP


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 10 Maret 2018
SOP
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS CUT BUDIARTI


MANDALAWANGI EMASANDA
1. Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan
oleh mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi.
Konjungtivitis ditularkan melalui kontak langsung dengan sumbe
rinfeksi. Penyakit ini dapat menyerang semua umur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar petugas kesehatan di
Puskesmas Mandalawangi dapat melakukan penanganan penderita
Konjungtivitis dengan baik dan benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No 800/001/SK/MDL-
UKP/II/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas
Mandalawangi
4. Referensi Permenkes Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Prosedur/Langka Anamnesis (Subjective):
h –langkah
Keluhan Pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa mengganjal,
gatal dan berair, kadang disertai sekret. Umumnya tanpa disertai
penurunan tajam penglihatan.

FaktorRisiko

 Daya tahan tubuh yang menurun


 Adanya riwayat atopi
 Penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective):

Pemeriksaan Fisik Oftalmologi

 Tajam penglihatan normal


 Injeksi konjungtiva
 Dapat disertai edema kelopak, kemosis
 Eksudasieksudat dapat serous, mukopurulenataupurulen
tergantung penyebab.
 Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel,
papilataupapi lraksasa, flikten, membran dan pseudo
membran.

Penegakan Diagnosis (Assessment):

Diagnosis Klinis

Konjungtivitis berdasarkan etiologi.

-Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan


oftalmologi.

Klasifikasi Konjungtivitis:

a. Konjungtivitis bacterial Konjungtiva hiperemis, secret


purulent atau mukopurulen dapat disertai membrane atau
pseudomembran di konjungtiva tarsal.
b. Konjungtivitis viral Konjungtiva hiperemis, secret
umumnya mukoserous, dan pembesaran kelenjar
preaurikular
c. Konjungtivitis alergi Konjungtiv ahiperemis, riwayat
atopiatau alergi, dan keluhangatal

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan):

Penatalaksanaan

a. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah


menangani mata yang sakit

b. Sekret mata dibersihkan.

c. Pemberian obat mata topikal:

 Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6


kali sehari atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.
 Pada alergi diberikan flumetolon tetes mata dua kali sehari
selama 2 minggu.
 Pada konjungtivitis gonore diberikan kloramfenikol tetes
mata 0,51% sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi
diberikan 50.000 U/kg BB tiap hari sampai tidak ditemukan
kuman GO pada sediaanapus selama 3 hari berturut-turut.
 4. Konjungtivitis viral diberikan salep Acyclovir 3% lima kali
sehari selama 10 hari.

Konseling dan Edukasi

Memberi informasi pada keluarga dan pasien mengenai:

a. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan


sesuda hmembersihkan atau mengoleskan obat, penderita
harus mencuci tangannya bersih-bersih.
b. Jangan menggunaka nhanduk atau lap bersama-sama dengan
penghuni rumahl ainnya.
c. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.

Kriteria rujukan

a. Pada bay dengan konjungtivitis gonore jika terjadi komplikasi


pada kornea dilakukan rujukan kespesialis mata.
b. Konjungtivitis alergi dan viral tidak ada perbaikan dalam 2
minggu rujuk kespesialis mata.
c. Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1 minggu rujuk
ke spesialis mata

6. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai