Anda di halaman 1dari 79

METODE PELAKSANAAN

Nama Pekerjaan : Pembangunan SPAM Regional Burana IPA Titab Atas, Kapasitas 165
liter/detik (Tahap 1)
Nama Perusahaan : PT. WIDYA PRATAMA PERKASA
Tahun : 2019

PENDAHULUAN

Setelah kami mempelajari Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Penjelasan, maka kami
menyusun Metode Pelaksanaan yang terarah dan efektif sebagai acuan dalam peroses
pelaksanaan nantinya untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan rencana
spesifikasi, gambar dan tepat waktu. Pembangunan SPAM Regional Burana IPA Titab Atas,
Kapasitas 165 liter/detik (Tahap 1) ini dilakukan dengan mengunakan metode pelaksanaan,
Personil dan Peralatan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan tetap
mengikuti petunjuk serta persyaratan teknis pelaksanaan Pembangunan SPAM Regional
Burana IPA Titab Atas, Kapasitas 165 liter/detik (Tahap 1) yang telah ditetapkan. Kami juga
menyiapkan segala administrasi dan keperluan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan
Pembangunan SPAM Regional Burana IPA Titab Atas, Kapasitas 165 liter/detik(Tahap 1)
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN UMUM

Persiapan Pekerjaan
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek, dalam tahap
persiapan sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan proyek selanjutnya dikarenakan
dalam proses persiapan ini menunjukan kesiapan dan kemampuan suatu perusahaan dalam
pengelolaan proyek.

Mobilisasi Bahan, Perlatan dan Personil


 Mobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan, tetapi tidak
terbatas pada kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan, dan suplemen
lainnya yang diperlukan ke lokasi pekerjaan, untuk pembangunan kantor, gudang dan
fasilitas lainnya yang diperlukan untuk bekerja di proyek, dan untuk seluruh pekerjaan
dan operasi lainnya.
 Mobilisasi bahan dan peralatan adalah mendatangkan bahan-bahan dan peralatan–
peralatan yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui
oleh Direksi Teknis.
 Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan pangkalan Kontraktor dan
kegiatan-kegiatan pelaksanaan. Mobilisasi dan pemasangan peralatan yang didasarkan
atas peralatan yang diserahkan dalam penawaran dari suatu lokasi tertentu atau dari
pelabuhan bongkar di Indonesia ke tempat yang digunakan sesuai ketentuan Kontrak.
 Pembangunan dan pemeliharaan pangkalan, termasuk kantor-kantor, tempat
tinggal, bengkel- bengkel, gudang-gudang dan sebagainya. Bangunan ini akan tetap
menjadi milik Kontraktor setelah pekerjaan pembangunan proyek selesai.

Waktu Mobilisasi
- Mobilisasi dari seluruh mata kegiatan pekerjaan akan diselesaikan dalam jangka waktu
pekerjaan.
- Mobilisasi dianggap selesai bila Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan kontrak dan diterima oleh Konsultan mengenai pemenuhan masing-masing
persyaratan yang terkait dalam kontrak.
Demobilisasi
- Demobilisasi akan dianggap selesai jika peralatan, bahan, personil, atau lainnya
milik kontraktor telah dikeluarkan dari lokasi pekerjaan, dan persyaratan-persyaratan
penyelesaian pekerjaan sebagaimana diatur dalam kontrak telah terpenuhi.
- Demobilisasi mencakup penyiapan pengajuan yang diperlukan sebelum pengakhiran
pekerjaan

Survey dan Penyelidikan Bawah Tanah.


Dalam suatu pekerjaan tanah, terlebih dahulu harus dilaksanakan survey supaya kita
mengetahui dimana titik-titik lokasi yang akan diselidiki nanti.Dalam pekerjaan ini
kontraktor akan memakai metode penyelidikan tanah menggunakan metode :

Tes Pit
T e s P it a d a la h s u a t u lu b a n g h a s il p e n g g a li a n d e n g a n t a n g an y a n g b e ru k u ra n d
ia me t e r k i ra - k ira 1 s a mp a i 1 , 5 me t e r. I n i d a p a t d ila k u k a n s a mp a i k e d a la ma n
tertentu,, a s a lk a n k o h e s i b a h a n y a n g d ig a li m a s ih me mu n g k in k a n , d a n p e rmu k
aan air tanah d it e mp a t t e rs e b u t ma s i h lebih dalam dari pada dasar penggalian.
K e u n t u n g a n d a ri me n g g u n a k a n me t o d e T e s P it y a it u d a p a t me mb e rik a n g a mb a
ra n y a n g le b ih je la s t e n t a n g s u s u n a n la p is an t a n a h , d a n ju g a k it a d ap a t me n g a
mb il c o n t o h y a n g b e ru p a p o t o n g an - p o t o n g a n y a n g besar dari dasar atau dinding
lubang galian tersebut. guna mengetahui jenis tanah maupun tebal dari bermacam lapisan
tanah yang dijumpai,sambil dibuat catatan yang teliti tentang lapisan-lapisan yang ada.

Tes Sondir
Tes sondir adalah untuk mengetahui kekuatan tanah tiap kedalaman dan stratifikasi
tanah secara pendekatan.. Uji ini dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan “keras”
(Hard Layer) dan homogenitas tanah dalam, dan;

Dan selanjutnya dilakukan Tes Goarding


SISTEM KOORDINASI, PENUGASAN PERSONIL DAN PERALATAN KERJA

Sebagaimana yang dipersyaratkan didalam ketentuan Dokumen Pengadaan dan Berita acara
penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) bahwa untuk pelaksanaan Pekerjaan ini personil –
personil yang ditugaskan adalah sebagai berikut :

 1 (satu) orang Tenaga Tetap Perusahaan


 1 (satu) orang Project Manager yang memiliki Sertifikat Ahli Madya Manajemen
Proyek
 1 (satu) orang Site Manager yang memiliki Sertifikat Ahli Muda Sanitasi dan Limbah
 1 (satu) orang Kepala Pelaksana yang memiliki Sertifikat Ahli Muda Sumber Daya Air
 1 (satu) orang Pelaksana Perpipaan yang memiliki Sertifikat Ahli Muda Air Minum
 1 (satu) orang Pelaksana Mesin yang memiliki Sertifikat Ahli Muda Teknik Mekanikal
 1 (satu) orang P e l a k s a n a E l e k t r o n i k a yang memiliki Sertifikat A h l i M u d a
Teknik Elektronika dan Telekomunikas i Dalam Gedung
 1 (satu) orang Pelaksana Bangunan Gedung yang memiliki Sertifikat Ahli Muda
Arsitek
 1 (satu) orang P e l a k s a n a D a y a D u k u n g T a n a h yang memiliki Sertifikat A h l i
Muda Geoteknik
 1 (satu) orang P e l a k s a n a U k u r yang memiliki Sertifikat Ahli Muda Geodesi
 1 (satu) orang P e l a k s a n a K e s e l a m a t a n K e r j a yang memiliki Sertifikat Ahli
Madya K3 Konstruksi
STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Utama

Tenaga Tetap Perusahaan

Project Manager Site Manager

Kepala Pelaksana Pelaksana Perpipaan

Pelaksana Mesin Pelaksana Elektronika

Pelaksana Bangunan Gedung Pelaksana Daya Dukung Tanah

Pelaksana Ukur Pelaksana Keselamatan Kerja


PENJAGAAN KEAMANAN DI LAPANGAN PEKERJAAN
Agar terciptanya pekerjaan yang baik dan aman di lapangan terhadap barang-barang milik
Proyek yang ada di lapangan, maka kami akan berkoordinasi dengan keamanan setempat.

ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Alat – alat yang dibutuh kan pada pekerjaan ini akan disediakan sesuai dengan kebutuhan
pada lapangan, sebelum pekerjaan fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap dipakai, adapun
peralatan inti untuk pekerjaan ini adalah :

 Excavator 1 Unit
 Buldozer 1 Unit
 Dump Truck 5 Unit
 Truck Crane 1 Unit
 Vibro Roller 2 Unit
 Stamper 2 Unit
 Pompa Air 4 Unit
 Concrete Vibrator 4 Unit
 Beton Molen 3 Unit
 Track Loader 1 Unit
 Mesin Las 1 Unit
 Theodolite/Alat Ukur 1 Unit
 Genset 1 Unit
 Water Tank 1 Unit
 Alat Test Pipa 1 Unit
 Mesin Borpile 1 Unit
PAPAN NAMA DAN PAPAN INFORMASI PROYEK
Untuk pekerjaan ini ukurannya dibuat sesuai pada gambar dan telah disetujui oleh
direksi/konsulan pengawas. Tanda atau papan nama dibuat dengan memuat informasi antara
lain Nama Instansi Pemilik Pekerjaan, Nama Penyedia Barang/Jasa; Nama Konsultan
Supervisi/Manajemen Konstruksi, Nama Paket Pekerjaan; Nilai Kontrak, Jangka Waktu
Pelaksanaan, dan Sumber Pendanaan.

Papan Informasi Proyek disediakan di samping Papan Nama dengan gambaran lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan yang dilengkapi dengan gambar desain.

Pekerjaan Pembersihan Lokasi


Pekerjaan ini merupakan pekerjaan Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar
pohon di dalam daerah batas pekerjaan akan dibersihkan dari seluruh panjang dari bangunan
dan ditambah dengan jarak 1 m pada kedua ujung dari bangunan akan dibersihkan dan
ditebang, termasuk setiap pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan
menghalangi bangunan.
Bagian atas tanah tanaman digali sampai kira-kira kedalaman 20 cm dan ditimbun
di satu tempat yang layak. Apabila diperlukan, tanah tersebut dapat digunakan lagi.
Pepohonan yang disingkirkan, akan ditebang dan pengerjaannya dilakukan
sedemikian rupa dengan tidak merusak pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan,
semua pohon, batang pohon, akar dan sebagainya dibongkar dengan kedalaman +20 cm di
bawah permukaan tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang
lebih rendah).
Pada pelaksanaan pembersihan, maka dilakukan secara hati-hati untuk tidak
mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya.

KANTOR SEMENTARA DAN GUDANG SEMENTARA

Membuat kantor sementara dan gudang agar diperoleh kelancaran dalam pelaksanaan
pekerjaan. Kantor dan gudang sementara ditempatkan pada lokasi di dekat pekerjaan utama dan
lokasi lainnya apabila diperlukan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Kantor Sementara
Kantor sementara dibuat memiliki ruangan yang cukup aman dan nyaman untuk bekerja di
lapangan. Kantor sementara terdiri dari ruang untuk Penyedia Barang/Jasa, ruang untuk
Konsultan Supervisi/Manajemen Konstruksi, ruang untuk Direksi, ruang untuk rapat, ruang
untuk perawatan darurat, ruang untuk beribadah, dan ruang lain sebagaimana ditentukan oleh
Direksi. Ruangan- ruangan tersebut dilengkapi dengan peralatan kantor dan mebel sesuai dengan
yang diperlukan. Kantor akan dilengkapi dengan :

a. Fasilitas listrik dan penerangan


b. Fasilitas air bersih yang memadai
c. Kamar kecil (toilet) dan tangki septik dengan bidang resapannya

2. Gudang Sementara
Gudang sementara meliputi gudang untuk arsip administrasi proyek, gudang peralatan, gudang
material, dan lainnya yang diperlukan. Gudang sementara dibuat memadai untuk penyimpanan
yang terlindung dari panas, hujan, pencurian, dan resiko lainnya yang mungkin timbul. Lantai
gudang bebas dari rembesan air tanah. Keamanan gudang dijaga dari kemungkinan pencurian
dan kerusakan selama periode pelaksanaan pembangunan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (K3)


Kami akan menempatkan Petugas K3 untuk melakukan identifikasi bahaya dari setiap jenis
proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan menetapkan spesifikasi
proses/kegiatan yang harus dilakukan. Kami juga akan melakukan pengarahan K3K kepada
seluruh pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan sehingga bahaya kecelakaan kerja dapat
dihindari dan ditekan seminim mungkin. Selain itu juga kami akan menyediakan :

 Alat Pelindung Diri (APD) antara lain : Helm, Rompi, Sepatu lapangan, dan Sarung tangan
kerja
 Perlatan Pemadam Kebakaran, dan rambu-rambu peringatan/ keamanan kerja.
 Tenaga medis dan peralatan medis (bila diperlukan) serta obat-obatan (P3K)
PAPAN NAMA DAN PAPAN INFORMASI PROYEK

Menyediakan, memasang dan memelihara tanda atau papan nama yang diperlukan
sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi. Tanda atau papan nama tersebut memuat
informasi antara lain Nama Instansi Pemilik Pekerjaan, Nama Penyedia Barang/Jasa; Nama
Konsultan Supervisi/Manajemen Konstruksi, Nama Paket Pekerjaan; Nilai Kontrak, Jangka
Waktu Pelaksanaan, dan Sumber Pendanaan.
Papan Informasi Proyek harus disediakan di samping Papan Nama dengan gambaran
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yang dilengkapi dengan gambar desain bangunan
setelah selesai pelaksanaan pekerjaan. Substansi dan tampilan di dalam Papan Informasi Proyek
harus dikoordinasikan dengan Konsultan Supervisi/Manajemen Konstruksi dan Direksi
Pekerjaan

Apabila diperlukan di dalam Papan Informasi Proyek dapat ditambahkan dengan


gambar/peta lokasi yang menunjukkan jalur pemasangan pipa dengan perkiraan lama
pekerjaan dan perubahan arus lalu lintas dan sebagainya sebagai informasi kepada masyarakat
luas. Informasi jadwal pelaksanaan pekerjaan dan rencana perubahan lalu lintas harus
dikoordinasikan dengan Pihak Berwenang sebelum ditampilkan.

Papan Nama dan Papan Informasi Proyek harus disetujui oleh Pemilik Pekerjaan
sebelum di pasang. Papan-papan tersebut harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh
Direksi. Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus segera disingkirkan

GAMBAR PURNA LAKSANA (AS BUILT DRAWING)


Penyedia Barang/Jasa harus membuat gambar purna laksana (as-built drawing) yang
digambar dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar pelaksanaan
tersebut harus diserahkan selama pekerjaan berlangsung untuk pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan maupun setelah penyelesaian pekerjaan. Gambar tersebut harus
memperlihatkan semua perlengkapan instalasi, baik bangunan, sistem perpompaan, sistem
kabel, sistem drainasi, sistem pipa (fittings/accessories) serta perubahan lain seperti pada arah
jalur pipa, ruang valve (katup), lubang kontrol (manholes), ukuran pipa atau sejenisnya.
Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap muka tanah pada
bangunan permanen
Shop Drawing
Adalah gambar perencanaan, lengkap dengan detail dan menyeluruh dari bangunan yang
akan dibangun (dengan kata lain adalah gambar panduan pelaksanaan) bertujuan agar yang
akan dibangun sesuai dengan maksud perencana/desainer.

As Built Drawing
Adalah gambar koreksi, perbaikan, revisi, dari pelaksanaan dilapangaan akibat adanya
perbedaan- perbedaan pada saat proses pembangunan dikerjakan. Di dalam shop drawing
juga diterakan pihak mana saja yang ikut mengerjakan proyek yang dibangun, seperti: sub
kontraktor, supplier, dan lainnya yang andal dalam pembangunan proyek.

Laporan Bulanan
Laporan berisikan data dan kegiatan ringkas selama sebulan dan dilengkapi dengan foto-
foto yang mewakili, antara alain berisikan sebagai berikut:
 Kemajuan fisik pekerjaan bulan lalu sampai sekarang dan estimasi
kemajuan kemajuan untuk bulan berikutnya.
 Tingkatan kemajuan berdasarkan jadwal pelaksanaan.
 Tabel pekerja menunjukkan tenaga pengawas/pelaksana dan jumlah beberapa
rata- rata pekerja yang dipekerjakan oleh Kontraktor bulan lalu.
 Jumlah jenis barang-barang dan material yang disupply dan yang digunakan
oleh Kontraktor bulan lalu.
 Hal-hal lain yang mungkin diperlukan dalam kontrak atau khususnya oleh Direksi.

Laporan Mingguan
Isi laporan mingguan:
 Kemajuan pekerjaan selama satu minggu yang lalu
 Rencana kerja satu minggu berikutnya
 Hambata-hambatan yang terjadi selama satu minggu yang lalu.
 Lain-lain
Laporan Harian
Laporan harian berisikan data cuaca, tenaga dan pekerjaan yang dipekerjakan dalam
pekerjaan tersebut, material di lokasi, pekerjaan yang sedang dilaksanakan, pekerjaan yang
sedang disiapkan, kecelakaan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemajuan pekerjaan.

Foto-foto
Kontraktor membuat dan menyerahkan kepada Direksi foto digital (Printout) dan file
yang menunjukkan kemajuan pekerjaan setiap bulan. Setiap pengambilan foto akan
dilengkapi lembar informasi ukuran A4 ditulis dengan huruf cetak berisikan keterangan
nama, ruas, statiun atau patok atau nama dan nomor bangunan.
- Kontraktor menyiapakan dokumentasi/foto dengan masing-masing tahapan
- 0%, 25%, 50%, 75%, 100% yang diambil pada setiap titik pekerjaan yang dibutuhkan.

Rapat-rapat
Rapat-rapat rutin dan khusus akan diadakan antara Direksi dan Kontraktor untuk
koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan pembangunan pekerjaan. Rapat-rapat
rutin terdiri dari rapat dua mingguan untuk mendiskusikan dan memecahkan problem teknis
yang dihadapi dalam kegiatan Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan termasuk situasi
rencana kerja, tenaga, kemajuan pada problem khusus yang berkaitan dengan kegiatan
proyek.

A. PEKERJAAN BANGUNAN SIPIL


- PEKERJAAN BANGUNAN IPA KAPASITAS 165 LT/DT
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu yang
terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-bahan
yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.

Untuk pekerjaan Bangunan IPA Kap. 165 ltr/dtk ini ada beberapa tahapan untuk di
kerjakan yaitu :
- Pengukuran dan Pasang Bowplank
Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank ini adalah untuk menentukan
kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya
terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan
selanjutnya. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, maka terlebih dulu
memberitahukan kepada Direksi, agar Direksi dapat mempersiapkan untuk melakukan
pengawasan.

- Galian Tanah dengan Excavator


Galian tanah ini adalah galian yang dilaksanakan secara mekanis dengan menggunakan
alat berat (excavator). Galian ini dilaksanakan pada bagian struktur bangunan lainnya
yang tidak dapat/sulit dilakukan secara manual / dengan menggunakan tenaga manusia.
Penggalian akan dilakukan sampai kedalam yang disyaratkan dengan bentuk dan
dimensi galian sebagaimana tercantum dalam gambar desain. Hasil galian dikumpulkan
kemudian diratakan dan dirapihkan dilokasi pekerjaan menggunakan bulldozer kelokasi
yang telah disetujui direksi pekerjaan dan sesuai dengan gambar kerja.

- Urugan Pasir di Bawah Pondasi dan Lantai Kerja


Pekerjaan pasir akan dilaksanakan sesuai dengan gambar desain. Urugan pasir akan
kami padatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper, dengan ketebalan tiap
lapis 15-30 cm sesuai arahan direksi pekerjaan. Sebelum lubang bekas galian ditimbun
kembali, akan dibersihkan dari sisa-sisa segala macam bahan batu, kayu, papan, sampah
dan sebagainya yang akan mengganggu proses pemadatan.

- Pekerjaan Pasangan Batu Kosong


Pekerjaan pasir akan dilaksanakan sesuai dengan gambar desain dan tahap
pengerjaannya terlebih dahulu diketahui oleh direksi/konsultan pengawas.

- Pekerjaan Pasangan Batu Kali Campuran 1 : 4

Untuk pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan pada tempat-tempat yang
telah ditentukan di dalam gambar. Semua material pasangan batu memakai batu
kali/batu andesit dipasang dengan mortar campuran antara semen dan pasir dengan
perbandingan maksimum 1:4
 Bahan akan ditakar dengan menggunakan ukuran takaran yang sama dengan
dicampur dalam keadaan kering dengan molen sebelum ditambahkan air.
 Pencampuran bahan sesuai dengan perbandingan campuran yang ditetapkan 1
PC dan 4 Pasir serta harus diaduk sampai homogen.
 Adukan dengan PC digunakan selambat-lambatnya satu jam setelah dicampur
dengan air.
 Pemasangan diusahakan terlindung dari hujan atau air, demikian pula pasangan
yang masih baru/belum mengeras diusahakan dilindungi dari hujan/air.
 Batu kali yang digunakan a da la h batu belah dan pemasangannya tidak
berongga-rongga yang tidak berisi spesi dan tidak ada jarak pasangan batu yang
satu dengan yang lainnya bersinggungan.
 Pelaksanaan pasangan dibuat padat, di antara batu satu dengan batu lainnya
berisi spesi.
 Permukaan/bidang muka pasangan rata mengikuti garis profil.
 Pekerjaan pasangan memberikan bentuk akhir sebagaimana gambar
konstruksi yang ditetapkan.
 Dalam pemasangan batu kali supaya dibuatkan profil yang sesuai dengan bentuk
konstruksi dan untuk pekerjaan saluran dipasang setiap 10 m atau sesuai dengan
kebutuhan di lapangan.
 Kondisi Lapangan Pekerjaan
- Semua galian bebas air serta melengkapi semua bahan- bahan yang
diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan
air, termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air.
- Pompa cadangan disiapkan di tempat pekerjaan selama pelaksanaan
pekerjaan, sebagaimana diperintahkan Direksi.

- Pekerjaan Beton Bor Pile


Untuk pekerjaan beton bor pile ini dimaksudkan sebagai pondasi tiang pancang
dengan pelaksanaan di lapangan secara konfensional, dengan cara pengeboran sesuai
spesifikasi yang ditetapkan yaitu dengan kedalaman sampai elevasi tanah keras.
Tahap Pelaksanaan
 Setelah lokasi siap terhadap level dari galian dan telah diratakan juga setelah
disetujui oleh Direksi, selanjutnya ditentukan titik-titik pondasi yang akan menjadi
titik as dari pekerjaan pondasi bor pile.
 Penentuan titik-titik bor pile harus ditentukan dengan cara pengukuran
berdasarkan titik koordinat dari masing-masing titik bor pile, dengan menggunakan
alat ukur.
 Sebelum dimulai pengeboran, titik-titik tersebut harus sudah disetujui oleh Direksi
 Setelah dinyatakan sesuai dengan titik koordinat yang diharuskan, pengeboran bor
pile dilaksanakan dengan dimensi yang telah ditetapkan. Diameter bor pile 40”
dengan kedalaman sampai elevasi tanah keras.
 Untuk spesifikasi pembetonan bor pile dengan pembesian tulangan utama 8D19-150
dan tulangan sengkang ø10 – 150.
 Sebelum pengecoran bor pile dilaksanakan, dipastikan kembali kondisi lubang
tidak terdapat genangan air dan longsoran dari tanah-tanah disekitarnya. Mutu
beton untuk bor pile yang harus digunakan beton K300 sesuai spesifikasi yang telah
ditetapkan.

- Pekerjaan beton
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.

Pekerjaan beton bertulang meliputi seluruh pekerjaan beton seperti yang


disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan daftar kuantitas dan harga (RAB) sesuai
petunjuk Direksi dan pengawas lapangan.

Pengujian dilakukan sebagai berikut :


Sebelum melaksanakan pengecoran awal, terlebih dahulu mengadakan mix design
yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai dari mix
design tersebut, selanjutnya diserahkan oleh oleh Direksi/Pengawas
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari
pekerjaan, terlebih dahulu memberitahukan Direksi/Pengawas untuk mendapat
persetujuan, hal ini dapat dilaksanakan dengan Berita Acara Pengecoran.

Metode pelaksanaan pekerjaan Beton adalah sebagai berikut :


Persiapan :
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton tiap
bagian.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : mesin molen 350 Liter, besi beton, kawat
beton, semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : vibrator, kompresor, theodolith, waterpass,
meteran, gergaji, schafolding, raskam, jidar, benang, selang air, dll.

Pengukuran :
- Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan mengikuti alur
pekerjaan beton yang akan dikerjakan.

Fabrikasi besi tulangan :


- Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas untuk
menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai dengan
gambar yang telah disetujui.
- Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
- Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
- Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
- Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya
tidak membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang.
- Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu
dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
- Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga bekesting dikerjakan dahulu baru
setelah itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.
Fabrikasi bekesting :
- Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran dan
mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan bekesting menjadi dekat.
- Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan tanah, maka bekesting
dapat menggunakan multiplek atau pasangan batako :
- Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan pengukuran dengan theodolith untuk
kesikuan dan leveling pondasi.
- Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran
beton dapat baik.
- Perkuatan terhadap pasangan dinding batako, agar pada waktu pengecoran
pasangan dinding batako tidak ambruk/runtuh.
- Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti : kolom,
balok, plat lantai dan tangga menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan
menggunakan balok/kaso dan alat perancah schafolding :
- Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
- Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan dicor dengan
perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
- Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.
- Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
- Untuk kolom dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi plat siku untuk
menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
- Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
- Pasang beton decking dan cakar ayam secara merata dan sesuai kebutuhan.
- Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.
Pengecoran beton :
- Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat Job Mix
Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga
didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang
telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan
untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton
readymix.
- Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran
beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
- Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.
- Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
- Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.

- Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan
tidak ada sarang tawon.
- Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.

- Pasangan Bata Merah


 Semua penembokan yang diletakkan di atas balok pondasi beton sampai 20cm di atas
bidang lantai dipakai mortar tiype M2.
 Untuk penembokan kamar mandi, toilet, tempat mencuci, dan sebagainya dipakai
mortar tipe M2 sampai setinggi 150cm di atas bidang lantai.
 Jika tidak disebutkan untuk dilakukan dengan cara lain maka untuk selebihnya dipakai
mortar tipe M1.
 Penembokan dilaksanakan sesuai dengan ukuran seperti pada gambar rencana juga
mengenai tinggi dan tebalnya.
 Sebelum pemasangan, bata merah akan dibasahi dulu dengan air untuk menjamin
pelekatan yang lebih baik antara mortar dan bata merah.
 Pasangan bata merah dan lainnya disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bata
merah yang satu dengan yang lainnya.
 Penembokkan dilaksanakan pada keadaan cuaca yang baik, ataupun dengan
perlindungan yang khusus.
- Pekerjaan Plesteran
Adukan plesteran dibuat dengan campuran 1 Pc : 4 Psr. Pekerjaan plesteran dilakukan
dua lapis, lapis pertama dengan adukan mortar seperti diatas dengan ketebalan 1,5 cm
kemudian lapis kedua dengan adukan Aci yang mempunyai kekentalan memadai.
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rganic halus. Setelah pekerjaan cukup kering,
kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.

Pekerjaan Rangka Atap Baja WF, rangka hollow dan atap Metal Zincalume
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta
bahan-bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui
oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini pemasangannya dilakukan sesuai dengan gambar, dan telah disetujui oleh
direksi/konsultan pengawas.

- Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela berserta Accessories


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini pemasangannya dilakukan sesuai dengan
gambar, dan telah disetujui oleh direksi/konsultan pengawas

- Pekerjaan Finishing
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini pemasangannya dilakukan sesuai dengan
gambar, dan telah disetujui oleh direksi/konsultan pengawas, yang antara lain :
Pekerjaan Pengecatan Dinding
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat dibersihkan dari kotoran
dan debu. Semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan terlebih dahulu
dengan peralatan serta cara yang lazim dipergunakan.
Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang diperbaiki dengan cara memotong,
menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil diperbaiki dengan
dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih besar ditutup dulu
dengan kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan di sekitarnya
sampai halus.
Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya harus
dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35mikron.
Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan epoxy-paint segera setelah
pembersihan dari pekerjaan besi, ”Upox calcium Plumbate Primer” dari merek yang
disetujui, tebal dari setiap pengecatan adalah 50 micron dan diberikan dua lapis. Sebelum
lapisan dicat tersebut diberikan, permukaan besi harus diperiksa dan harus bersih dari
segala kotoran dan debu. Pengecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari pengecatan
pertama.
Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering dan
pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Direksi. Semua cacat-
cacat harus diperbaiki seperti pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan
bagian yang retak ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis yang
sesuai. Pecah yang harus diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah
tersebut dan kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak menampakkan
bekas

a. Pekerjaan Waterproofing
Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan gambar, dan pelaksanaannya atas dasar
persetujuan Direksi.

b. Ornamen Ukir Style Bali


Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan gambar, dan pelaksanaannya atas dasar
persetujuan Direksi.
- Pekerjaan Pendingin Ruangan
Pekerjaan ini yang dimaksud adalah pengadaan Air Condition Unit 2 PK 3 Unit dengan
spesifikasi pada RKS dan telah disetujui oleh direksi.

PEKERJAAN BANGUNAN PENGELOLA


Pekerjaan Tanah
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
Untuk pekerjaan Tanah Bangunan Pengelola, tahap pekerjaannya adalah sebagai berikut:
a. Pengukuran dan Bouwplank
b. Galian Tanah dengan excavator
c. Urugan Tanah Setempat dengan Pemadatan
d. Urugan Pasir di Bawah Pondasi dan Lantai Kerja

Cara masing – masing pelaksanaan pekerjaan tanah bangunan pengelola ini sudah
dijelaskan di atas.

Pekerjaan Struktur/Sipil dan Asitektur (Pekerjaan Bangunan Pengelola)

Pekerjaan Beton Bor Pile


Untuk pekerjaan beton bor pile ini dimaksudkan sebagai pondasi tiang pancang
dengan pelaksanaan di lapangan secara konfensional, dengan cara pengeboran sesuai
spesifikasi yang ditetapkan yaitu dengan kedalaman sampai elevasi tanah keras.

Tahap Pelaksanaan
 Setelah lokasi siap terhadap level dari galian dan telah diratakan juga setelah
disetujui oleh Direksi, selanjutnya ditentukan titik-titik pondasi yang akan menjadi
titik as dari pekerjaan pondasi bor pile.
 Penentuan titik-titik bor pile harus ditentukan dengan cara pengukuran
berdasarkan titik koordinat dari masing-masing titik bor pile, dengan menggunakan
alat ukur.
 Sebelum dimulai pengeboran, titik-titik tersebut harus sudah disetujui oleh Direksi
 Setelah dinyatakan sesuai dengan titik koordinat yang diharuskan, pengeboran bor
pile dilaksanakan dengan dimensi yang telah ditetapkan. Diameter bor pile 40”
dengan kedalaman sampai elevasi tanah keras.
 Untuk spesifikasi pembetonan bor pile dengan pembesian tulangan utama 8D19-150
dan tulangan sengkang ø10 – 150.
 Sebelum pengecoran bor pile dilaksanakan, dipastikan kembali kondisi lubang
tidak terdapat genangan air dan longsoran dari tanah-tanah disekitarnya. Mutu
beton untuk bor pile yang harus digunakan beton K300 sesuai spesifikasi yang telah
ditetapkan.

- Pekerjaan beton
Untuk pekerjaan beton disini memakai beton K300, beton K225 dan Beton rabat
K125 untuk lantai kerja, untuk tahap pekerjaannya adalah Beton diaduk di tempat
yang sedekat mungkin dengan tempat pengecor, pengadukan menggunakan mixer yang

digerakkan dengan daya yang kontinyu serta mempunyai kapasitas minimal 1 m3 jenisnya
terlebih dahulu sudah disetujui oleh Direksi dan dijalankan dengan kecepatan sebagaimana
dianjurkan oleh pabrikan. Pengadukan dilakukan sedemikian sehingga beton tersebar
merata ke seluruh massa, tiap partikel terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton
padat yang homogen tanpa adanya air yang berlebihan.

Pekerjaan Bekisting
 Semua bekisting akan dirancang dan dibuat dengan sangat baik.. Maka sebelum
pekerjaan ini dimulai, terlebih dahulu menyerahkan rancangan pekerjaan kepada
direksi untuk menyetujui dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai .
 Semua bekisting diperkuat dengan klem dari balok kecil yang kuat serta cukup
jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan,
dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan multiplek akan dibuat dari kayu
yang sudah diolah dengan baik, semua sambungan dibuat cukup kencang agar tidak
terjadi kebocoran. Pengikat baja untuk di dalam atau blok antara (spacer) yang sudah
disetujui atau dipakai, bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen
dalam beton sekurang-kurangnya dibuat berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton.
Setiap lubang dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara
akan ditutup dengan rapi segera setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang
campuran serta konsistensinya sama dengan mutu beton induknya.
 Semua permukaan beton yang terbuka dibuat licin dan halus, maka bekisting akan
dilapisi dengan multiplek bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi.
 Semua sudut kolom dan balok yang terbuka akan diberi alur (1,5 cm) kecuali jika
ditetapkan lain oleh Direksi. Kolom dan dinding dibuat dan diberi lubang agar kotoran,
debu, dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum beton dicorkan. Untuk
menghasilkan akhir yang halus, maka akan melakukan percobaan finishing untuk
permukaan halus. Percobaan ini akan dilakukan pada balok pondasi dan kepala tiang
menurut petunjuk Direksi.

- Pasangan Bata Merah


Untuk Pekerjaan Bata Merah disini menggunakan adukan pasangan bata yaitu 1:4
dan 1:2.
 Semua penembokan yang diletakkan di atas balok pondasi beton sampai 20cm di atas
bidang lantai dipakai mortar tiype M2.
 Untuk penembokan kamar mandi, toilet, tempat mencuci, dan sebagainya dipakai
mortar tipe M2 sampai setinggi 150cm di atas bidang lantai.
 Jika tidak disebutkan untuk dilakukan dengan cara lain maka untuk selebihnya dipakai
mortar tipe M1.
 Penembokan dilaksanakan sesuai dengan ukuran seperti pada gambar rencana juga
mengenai tinggi dan tebalnya.
 Sebelum pemasangan, bata merah akan dibasahi dulu dengan air untuk menjamin
pelekatan yang lebih baik antara mortar dan bata merah.
 Pasangan bata merah dan lainnya disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bata
merah yang satu dengan yang lainnya.
 Penembokkan dilaksanakan pada keadaan cuaca yang baik, ataupun dengan
perlindungan yang khusus.

- Pekerjaan Plesteran
Adukan plesteran dibuat dengan campuran 1 Pc : 4 Psr.dan 1 Pc : 2 Psr. Pekerjaan
plesteran dilakukan dua lapis, lapis pertama dengan adukan mortar seperti diatas
dengan ketebalan 1,5 cm kemudian lapis kedua dengan adukan Aci yang mempunyai
kekentalan memadai. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang dasar harus
dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rganic halus. Setelah
pekerjaan cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.
- Pekerjaan Pas. Keramik Lantai 40 x 40 dan 30 x 30 Cm
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.

metode ini merupakan seluruh tahap pekerjaan pemasangan keramik , apabila


diperlukan dapat menggunakan ukuran lainnya yang mengacu pada spesifikasi teknis
setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk tahap
pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
- Pekerjaan ini mengacu pada shop drawing yang telah dibuat dan disetujui oleh direksi
dan konsultan pengawas
- Granit yang dipasang dalam kondisi baik, tidak retak, cacat dan ternoda
- Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil.
- Pasir di campur dengan semen dengan perbandingan (sesuai pada kebutuhan yang
mengacu pada RKS) dan di tambahkan dengan air secukupnya untuk bahan pengikat.
- Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan baik maka campuran tersebut
di taruh di ember untuk memudahkan pekerjaan.
- Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali agar pekerjaan tersebut
menjadi lurus dan rata air.
- Bahan campuran yang sudah jadi tersebut di masukkan kedalam ember dan
dituangkan di purmukaan lantai yang akan di pasang keramik dengan menggunakan
cetok kira-kira dengan ketebalan sesui pada gambar
- Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan tadi.
- Geranit tersebut di ketok-ketok dengan menggunakan cetok secara perlahan-lahan
agar tidak ada udara di dalam pemasangan tersebut.
- Disela-sela granit ada nat dengan lebar sesuai pada gambar
- Pekerjaan tersebut dilakukan sampai selesai.
Setelah pekerjaan tersebut dirasa telah selesai maka pembersihan sisa-sisa spesi yang
berada di atas permukaan geranit.
- Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Almunium
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Dan metode pemasangan pekerjaan ini mencakup seluruh
pemasangan pekerjaan kusen, pintu jendela alumunium

Jendela Kaca Rangka Aluminium


- Kusen dari bahan aluminium framing system, aluminium extrusi sesuai SII extrusi
0695-82 atau Extrusi Standard YKK, tidak terbuat dari bahan bekas, dari produk
setara ALEXINDO atau produk lain yang disetujui Direksi.
- Anoldizing Ketebalan lapisan diseluruh permukaan aluminium adalah sesuai
dengan spesifikasi teknis dengan warna yang disetujui oleh direksi/konsultan
pengawas

Sealant
Menggunakan “sealant” sesuai dengan spesifikasi teknis digunakan untuk jendela
Alumunium dan kaca yang berhubungan langsung dengan udara luar.
Seluruh bahan yang digunakan pada pekerjaan ini sesuai pada spesifikasi teknis dan
telah disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

- Pekerjaan Plafond Gypsum Rangka Hollow


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
Pekerjaan atap ini meliputi rangka atap, talang air dan lain sebagainya yang termasuk
pekerjaan atap seperti yang ditunjukkan/dinyatakan dalam detail gambar.
Tahap pelaksanaannya adalah :
Persiapan
Pada tahapan yang pertama perlu dipersiapkan adalah:
- Gambaran perencanaan atap yang akan di gunakan dan perletakan kuda kuda
- Perlengkapan peralatan yang digunakan dalam pemasangan kuda-kuda.
- Pentingnya Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja) sebagai persyaratan
utama melakukan pekerjaan di atas ketinggian.
- Leveling dan Marking (Penyamarataan dan Penadaan)
- Setelah persiapan sudah terpenuhi, cara pemasangan rangka baja ringan
selanjutnya adalah kegiatan leveling dan marking, yaitu:
- Memastikan meratanya permukaan ring balok dan siku.
- Pastikan rangkaian ring balok telah terikat secara keseluruhan pada bagian
bangunan. Dan sudah tersambung dengan benar pada kolom di bawahnya.
- Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan truss sesuai
dengan gambar rencana kerja.

Pemasangan Kuda Kuda


Sampailah kita pada tahap ketiga yaitu pemasangan kuda kuda:
- Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada
waktu memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-kuda agar tidak terbalik.
- Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
- Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
- Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
tambahkan balok untuk menjaga sebagai penopang sementara, supaya kuda-kuda
tidak berubah posisinya.
- Pemasangan material balok nok.
- Pemasangan bracing sebagai penguatan.
- Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang
digunakan. Di setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai sekrup
(screw) ukuran 10-16×16 sebanyak 2 buah.
- Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk
rangka batang berdimensi besar).
- Atap Genteng Keramik glasur
Pemasangan Genteng Keramik Glasur
Pekerjaan ini akan dilaksanakan berdasarkan dengan gambar kontrak, yang telah
disetujui oleh direksi.

- Pekerjaan Pengecatan
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat dibersihkan dari kotoran dan
debu. Semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan terlebih dahulu dengan
peralatan serta cara yang lazim dipergunakan.
Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang diperbaiki dengan cara memotong,
menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil diperbaiki dengan
dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih besar ditutup dulu
dengan kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan di sekitarnya
sampai halus.
Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya harus
dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35mikron.
Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan epoxy-paint segera setelah
pembersihan dari pekerjaan besi, ”Upox calcium Plumbate Primer” dari merek yang
disetujui, tebal dari setiap pengecatan adalah 50 micron dan diberikan dua lapis. Sebelum
lapisan dicat tersebut diberikan, permukaan besi harus diperiksa dan harus bersih dari
segala kotoran dan debu. Pengecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari pengecatan
pertama.
Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering dan
pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Direksi. Semua cacat-
cacat harus diperbaiki seperti pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan
bagian yang retak ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis yang
sesuai. Pecah yang harus diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah
tersebut dan kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak menampakkan
bekas
- Instalasi Plumbing Air Bersih dan Air Kotor
Pekerjaan instalasi plumbing air bersih
 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
 Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi
lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

Pekerjaan instalasi plumbing air kotor


 Pipa air kotor meggunakan pipa PVC kelas AW.
 Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
 Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja), fitting dan accessories
lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
 Pasangan clean out dan accessories lainnya.
 Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku dan
pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
 Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum
diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat
menerima beban air.
 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
 Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
 Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
 Buat sumur resapan dan bak kontrol.

- Pekerjaan Pendingin Ruangan


Pekerjaan ini yang dimaksud adalah pengadaan Air Condition Unit 2 PK 4 Unit dengan
spesifikasi pada RKS dan telah disetujui oleh direksi.
PEKERJAAN BANGUNAN KIMIA DAN CHLORINE
a. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Pekerjaan tanah pada bangunan Kimia dan Chlorine
meliputi :
1. Pengukuran dan Pasang bowplank
2. Galian Tanah dengan Excavator
3. Urugan Tanah Setempat dengan Pemadatan
4. Urugan Pasir di Bawah Pondasi dan Lantai Kerja

Tahap pengerjaan / metode pelaksana pada pekerjaan tanah ini sudah dijelaskan diatas.

b. PEKERJAAN STRUKTUR ATAU SIPIL DAN ASITEKTUR

- Pekerjaan Beton K125 dan K225


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
mutu yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas.
Serta bahan-bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Tahap Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas,
perbedaannya hanya pada pekerjaan struktur Bangunan Kimia dan Chlorine ini
menggunakan beton K225 dan beton K125 untuk lantai kerja.

- Pekerjaan Pasangan Batu Kali, Batu Bata, Batu Kosong


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
mutu yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas.
Serta bahan-bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Tahap Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas,
perbedaannya hanya pada pekerjaan struktur Bangunan Kimia dan Chlorine ini
adalah adukan campurannya.

- Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela Almunium dan Relling


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
mutu yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas.
Serta bahan-bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Tahap Pelaksanaan / Metode kerja
pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas.

- Pekerjaan Cat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
mutu yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas.
Serta bahan-bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Tahap Pelaksanaan / Metode kerja
pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas.

PEKERJAAN SIPIL BANGUNAN GENSET


a. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini sama pada pekerjaan bangunan – bangunan lain sebelumnya, meliputi
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu yang terbaik serta
mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-bahan yang kami
pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Tahap Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas.
b. PEKERJAAN STRUKTUR ATAU SIPIL DAN ASITEKTUR
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Tahap Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah
dijelaskan diatas, serta pekerjaan yang lain-lain akan mengikuti pada RKS/Gambar
Kontrak.

PEKERJAAN BANGUNAN IPAL


a. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Tahap Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah
dijelaskan diatas, serta pekerjaan yang lain-lain akan mengikuti pada RKS/Gambar
Kontrak.

b. PEKERJAAN STRUKTUR ATAU SIPIL DAN ASITEKTUR


- Pekerjaan Beton
Tahap pekerjaan / metode kerja pekerjaan ini sudah dijelaskan di atas, untuk
pekerjaan struktur bangunan IPAL ini menggunakan beton K300 dan lantai kerja
K125
- Pekerjaan Baja Profil I WF 250 X 125 X 5 mm
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
mutu yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas.
Serta bahan-bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas..
- Pekerjaan Pintu Air dari kayu ulin / besi lubang 400 x 300 mm
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
mutu yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas.
Serta bahan-bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
- PEKERJAAN BANGUNAN POS JAGA
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Tahap pelaksanaannya akan mengikuti/sesuai dengan
gambar/RKS. Tahap Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas,
serta pekerjaan yang lain-lain akan mengikuti pada RKS/Gambar Kontrak.

B. BANGUNAN ADAT PURA


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu yang terbaik
serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-bahan yang kami
pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Tahap pelaksanaannya akan mengikuti/sesuai dengan gambar/RKS. Tahap
Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas, serta pekerjaan yang lain-
lain akan mengikuti pada RKS/Gambar Kontrak. Pasangan batu kali pada pekerjaan bangunan
adat pura ini menggunakan adk. 1 : 5.

C. PEKERJAAN HALAMAN/LANSCAPE DAN JALAN AKSES


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu yang terbaik
serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-bahan yang kami
pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Tahap pelaksanaannya akan mengikuti/sesuai dengan gambar/RKS. Tahap
Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas, serta pekerjaan yang lain-
lain akan mengikuti pada RKS/Gambar Kontrak. Namun untuk pekerjaan penanaman pohon
dan penanaman rumput akan di dikerjakan/ditanam sesuai pada gambar.
D. PEKERJAAN PAGAR
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu yang terbaik
serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-bahan yang kami
pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Tahap pelaksanaannya akan mengikuti/sesuai dengan gambar/RKS. Tahap
Pelaksanaan / Metode kerja pekerjaan ini sudah dijelaskan diatas, serta pekerjaan yang lain-
lain akan mengikuti pada RKS/Gambar Kontrak.

E. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN IPA KAPASITAS 165


L/DTK
- Pengadaan dan Pemasangan mekanikal dan aksesoris

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu
yang terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-
bahan yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Tahap pelaksanaannya akan mengikuti/sesuai dengan
gambar/RKS.
Pada pekerjaan ini meliputi pemasangan berbagai macam ukuran pipa,Panel, pengadaan
barang dan lain-lain, pekerjaan ini meliputi :

1. Perpipaan Koagulator
2. Perpipaan Flokulasi
3. Perpipaan Sedimentasi
4. Perpipaan Filter
5. Perpipaan Clear Well ( Out )
6. Perpipaan Blower
7. Blower / Air Compressor pencucian
8. Perpipaan Air Wash
9. Pengadaan dan Pemasangan Pipa dan Aksesories Tapping Point
- Pengadaan dan Pemasangan elektrikal dan aksesoris
1. Panel Utama Filter dan Kontrol pencucian (M-FL)
2. Panel Meja Kontrol Filter (MCD-FL)
3. Local Control panel sludge drain valve (LCP-SD 1/2,…LCP-SD-SD10)
4. Panel Kontrol Blower Pencucian (PC-BWR)
5. Panel Ruang Pompa Air Cuci Filter (PP-BW)
6. Panel Ruang Blower (PP-BWR)
7. Panel Lampu Luar Filter (PP-LR 2)
8. Penerangan Ruang Filter
9. Penerangan Ruang Blower Pencucian
10. Penerangan Ruang Kantor
11. Panel Ruang Kantor
12. Penangkal Petir Bangunan Kantor
13. Instalasi Penerangan
14. Panel Lokal Valve Sedimentasi

Untuk pekerjaan/pemasangan panel, instalasi penerangan, pengadaan barang-barang


lainnya beserta accessories dikerjakan sesuai pada gambar kerja/RKS dan telah
disetujui oleh direksi/konsultan pengawas.

Dan untuk tahap pemasangan pekerjaan pipa adalah :


Pemasangan dilakukan pada semua pekerjaan seperti yang terlihat/tetera pada
RAB/gambar pelaksanaan untuk memasang :
a. Sistem perpipaan distribusi air bersih untuk bangunan tertentu
b. Sistem pembuangan air kotor dan drainase
c. Pelengkap perpipaan / Accessories
Semua unit perlengkapan tersebut dipasang pada tempatnya dengan sambungan yang
kaku dan kuat yang dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli. Semua cara pemasangan
peralatan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Acuan Normatif atau peraturan-
peraturan yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Pipa yang tidak ditanam dipasang
dengan klem dengan jarak tidak lebih dari 2,5m untuk yang berdiameter 100mm atau lebih
besar, dan 2m untuk yang berdiameter kurang dari 100mm.
Semua pekerjaan perpipaan dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

 Pipa-pipa air dipasang bebas dari kantong-kantong udara dan lurus


 Seluruh panjang pipa utuh dipakai kecuali jika panjang yang terpasang lebih pendek
daripada panjang pipa.
 Pipa yang ditempatkan di atas tanah sedapat mungkin didukung secara merata dan
material yang langsung berhubungan dengan pipa harus bersih atau bebas dari batu
besar atau bahan-bahan yang merusak pipa.
 Pemasangan pipa dan sambungannya dilaksanakan secara seksama untuk menjamin
lancarnya aliran air terutama sekali pada saluran pembuangan air kotor dan juga untuk
memudahkan pengontrolan dari sistem.
 Ujung-ujung pipa yang terbuka akan ditutup selama jangka waktu pelaksanaan untuk
menghindarkan kotoran atau lumpur yang akan masuk ke dalam pipa.
 Test tekan (uji kebocoran) yang akan menguji apakah seluruh sistem telah dapat
bekerja dengan baik harus dilaksanakan sebelum penyelesaian pekerjaan akhir.
 Semua pipa harus diberi warna tertentu sesuai dengan fungsinya dan sesuai
dengan arahan Direksi/Pengawas, guna membedakan dengan pipa-pipa instalasi lainnya

Untuk pemasangan pemasangan pipa baja (steel) maka di yang akan diperhatikan
adalah pipa dan valve yang dipasang akan dijaga tetap bersih dan bebas dari benda asing
dan kotoran di sepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain
pembersih dan alat bantu lain yang memadai.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan
terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian dan alinyemen akhir
diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan survei.
Pipa, valve, dan fitting diperiksa secara teliti dari kerusakan pada saat pemasangan.
Bahan yang didapati rusak sebelum, selama, atau setelah dipasang akan diberi tanda secara
permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik.

Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah agar pelaksanaan
penyambungan lebih mudah dan pada kondisi yang stabil. Pipa-pipa yang disambung
menjadi satu diangkat dan diletakkan kedalam galian dan di dalam galian pipa tersebut
disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan ”coupling”.

Pemasangan Pipa
Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Peralatan perkakas dan fasilitas direksi yang memuaskan direksi maka disediakan dan
digunakan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua
pipa, fitting, dan valve harus diturunkan secara hati-hati ke dalam galian satu persatu
dengan batasan diameter memakai “crane”, derek, tali, atau dengan mesin, perkakas,
atau peralatan, lainnya yang sesuai dan dengan cara sedemikian rupa agar mencegah
kerusakan terhadap bahan, lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan
pelindung dalam (Lining). Barang-barang tersebut sama sekali tidak diperkenankan
dijatuhkan dan/atau dilemparkan ke dalam galian. Jika kerusakan terjadi pada pipa,
valve dan/atau perlengkapan lainnya pada saat penanganannya, harus segera dilaporkan
kepada direksi. Direksi akan menentukan perbaikan yang diperlukan atau menolak bahan
yang rusak tersebut.

Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan fitting akan diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan pada
saat di atas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus karena daerah ini paling
mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat
harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang akan menentukan
perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya untuk diganti dengan yang baik.
Pembersihan Pipa dan Fitting

Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih,
dikeringkan dan bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa dipasang.

Bila ada profil pengaku bahan (stiffeners) guna melindungi ujung pipa, semua profil pengaku
tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam
pipa.

Perletakan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk ke dalam pipa
pada saat pipa diletakkan pada jalur.

Selama berlangsungnya peletakan tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun
benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.

Setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang
dan ditempatkan pada jalur dengan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan dan
ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian
yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah
tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan. Setiap saat bila pemasangan pipa sedang
berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan
cara yang disetujui oleh direksi.

Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menyisipkan Tee, Bend atau Valve atau untuk tujuan lainnya
harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai serta dengan cara yang rapih dan
baik tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya. Ujung
pipa harus halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa. Pemotongan pipa baja harus
dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus pada
sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun
lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut harus dipotong
serong (Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.

Tidak boleh ada fitting seperti Bend, Tee, dan flange dan spigot yang dipotong untuk
pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada
Penyedia Barang/Jasa dari Direksi.

Penyambungan Dengan Pengelasan di Lapangan

Pengelasan pipa baja di lapangan disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan


berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar
ataupun pedoman (code) berikut ini:
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan di dalam galian maka galian harus dilebarkan dan dibuat
lebih dalam agar memungkinkan pengelasan dengan benar sebagaimana diminta. Jumlah
pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan di atas
permukaan tanah, serta cara peletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui
terlebih dahulu oleh Direksi.

Pengelasan yang diminta oleh Direksi harus diuji dengan cara pengujian yang
dicantumkan dalam Bagian sebelumnya PENGUJIAN TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN
DI LAPANGAN atau dengan cara yang diterima oleh Direksi.

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan,
dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain. Penyambungan dengan
pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (single-
welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double- welded butt joint) sesuai yang
ditentukan.
Batang Las dan Mesin Las

Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang
memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.

Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas
harus lebih kecil dari 2,5% untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 %
untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous rod).

Mesin las harus menggunakan mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan
arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301
atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi.

Pemasangan Penangkal petir


Sistem penangkal petir dipasang setinggi 5 meter dari atap bangunan, atau sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuatannya.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Lingkup Pekerjaan
Apabila tidak ditentukan lain maka pekerjaan instalasi listrik meliputi penyediaan material,
peralatan kerja, serta tenaga kerja untuk keperluan instalasi/pemasangannya tenaga listrik.
Maka akan menyediakan setiap peralatan elektrikal sebagaimana diperlukan sesuai
dengan yang tertera di dalam Daftar Kuantitas, di dalam gambar rencana dan/atau di dalam
brosur/data dukung penawaran. Material yang diadakan merupakan barang baru
(bukan barang bekas atau bukan barang rekondisi), dalam keadaan baik dan
memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan yang dilengkapi dengan
Certificate of Origine (COO) atau Certificate of Manufacture (COM) dari pabrik,
khususnya pada peralatan elektrikal yang diimpor. Penyedia Barang/Jasa wajib
melampirkan sertifikat/surat jaminan dari pabrikan/supplier minimal 2 tahun
setelah serah terima pekerjaan ( PHO ) dan ketersediaan suku cadang selama minimal 5
tahun. Di dalam pemasangan peralatan elektrikal, pihak pabrik/supplier dapat
melakukan supervisi/asistensi kepada Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan dan
syarat dari berlakunya jaminan barang/produk. Pengujian quality assurance sesuai
dengan persyaratan untuk unit yang disuplai sesuai kontrak, baik di lapangan dan/atau
di lokasi produksi, bilamana diperlukan oleh Direksi.
Apabila diperlukan persyaratan khusus maka akan dibuat secara khusus pada buku
ini. Semua pemasangan dari instalasi listrik harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Ketentuan dari perusahaan Listrik Negara (SPLN), baik SNI dan SII
2. Standar-standar lain (seperti Standard IEC’76, JIS, VDE, NEMA, ANSI, ISO, dan
lainnya yang terkait) yang dapat digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia yang terakhir, beserta
perubahannya.

Kabel-Kabel
Semua tipe kabel memakai dari kualitas A yang kemampuannya serta ukurannya sesuai dengan
yang tegangan dan arus yang direncanakan. Kabel dan insulator pelindung yang dipasang
memenuhi SNI 04-6629-2006 tentang Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal
sampai dengan 450/750 V. Material kabel dari kawat tembaga (copper) atau campuran antara
timah dan tembaga (high strand tinned copper). Material insulator (jaket pelindung kabel)
terbuat dari bahan PVC atau XLPE yang tahan terhadap paparan sinar matahari (sunlight
resistant) dan tahan minyak (oil resistant).

Perbedaan dari rencana, penyesuaian, dan/atau penyimpangan terhadap pengadaan dan


pemasangan kabel yang diizinkan memenuhi standar-standar yang ada dengan persetujuan
Direksi.

Pelaksanaan Instalasi (penyambungan Kabel)


Untuk pekerjaan ini menggunakan tenaga yang terampil/ahli dan jika perlu tenaga spesialis yang
khusus yang didatangkan untuk keperluan tersebut. Sebelum pelaksanaan maka terlebih dahulu
minta persetujuan dulu untuk memakai tenaga-tenaga tersebut.

Terminasi kabel mengunakan Sepatu Kabel. Jika sambungan dengan memakai solder maka
dengan panas minimal 185°C yang dipakai untuk menghasilkan sambungan yang baik. Semua
sambungan tersebut kemudian dilindungi dengan memberikan isolasi-isolasi yang sesuai
dengan standard keperluan tersebut
Sakelar, stop kontak dan kotak kontak listrik

Pemasangan sakelar sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana yang telah ditentukan.
Pemasangan saklar untuk instalasi dengan tegangan sampai dengan 500Volt dan arus sampai
dengan 20Ampere mengikuti SNI 04-6203.1-2006 tentang Saklar untuk Instalasi Tetap Rumah
Tangga dan Sejenisnya. Sedangkan untuk saklar di atas 500Volt dan di atas 20 Ampere
mengikuti ketentuan dan standar nasional atau internasional yang berlaku dan atas petunjuk
Direksi.

Pemasangan stop kontak dan kotak kontak listrik sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana
yang telah ditentukan. Pemasangan stop kontak dan kotak kontak listrik dengan arus kurang
dari 16Ampere akan mengikuti SNI 04-3892.1-2006 tentang Tusuk Kontak dan Kotak Kontak
untuk Keperluan Rumah Tangga dan Sejenisnya. Untuk arus 16 Ampere ke atas maka
mengikuti standar nasional atau internasional yang berlaku dan sesuai petunjuk dari Direksi.

Sekering dan Alat Proteksi Arus Berlebih

Sistem instalasi listrik dilengkapi dengan sekering dan alat proteksi arus berlebih.
Pemasangannya mengikuti SNI 04-6507.1-2002 tentang Electrical Accesories: Circuit
Breakers for Overcurrent Protection for Households and Similar Installations.

Ujung-Ujung Kabel

Sesudah dipotong, ujung-ujung kabel dijaga dengan cara tertentu agar air jangan sampai
memasuki ujung kabel sampai sambungan yang permanen selesai dibuat.

Kabel-Kabel dalam Tanah

Kabel-kabel yang ditanam langsung dipasang dengan kedalaman minimal 70 cm lapisan


sebelah atas. Semua kabel diletakkan sedapat mungkin pada lapisan yang sama.
Sebelum kabel-kabel diletakkan, bagian bawah dari parit diratakan dan ditutup dengan
lapisan pasir padat dengan tebal 7,5cm kemudian ditutup dengan tebal lapisan yang sama
setelah kabel-kabel diletakkan dan dilindungi dengan plat beton tebal 5cm.
Saluran Pipa Kabel

Semua saluran kabel dibuat sesuai dengan gambar rencana. Pipa yang digunakan untuk
saluran kabel memenuhi SNI 04-1701-1989 tentang Pipa untuk Instalasi Listrik. Apabila
tidak ditentukan pada gambar maka bisa dibuat dari pipa PVC dengan diameter minimal 100
mm dengan tebal 2,2mm atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. Kalau saluran kabel
dibuat dari pipa PVC maka di sekeliling pipa tersebut harus diisi dengan pasir halus tumbuk
sampai 15cm di bawah atau di sekeliling pipa. Semua kabel dipasang dan ditarik melewati
saluran dengan tangan. Semua pemasangan kabel rapi dan dipasang oleh tukang/tenaga yang
berpengalaman dan persilangan sedapat mungkin dihindari.

Perlindungan Kabel
Kabel yang menembus beton atau yang melalui pinggiran tertentu dilindungi dengan pipa PVC
AW atau pipa galvanis yang disediakan termasuk dalam pemasangan kabel. Cara
pemasangannya mendapatkan persetujuan dari Direksi.

Gambar dan Catatan


Sebelum melaksanakan pekerjaan maka terlebih dahulu menyusun catatan yang meliputi
penamaan, penomoran, dan penggambaran diagram kabel, layout seluruh kabel ditambah
potongan melintang dan lokasi kabel secara detil. Pencatatan tersebut harus diikuti dan
disesuaikan dengan penandaan kabel dan peralatan lainnya yang terpasang di
lokasi/lapangan. Catatan-catatan asli dan satu salinan berikut gambar-gambarnya diajukan
Direksi untuk disetujui.

Pemasangan Lampu-Lampu Penerangan


Semua pemasangan lampu penerangan dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan pada
gambar rencana dengan memperhatikan kode-kode yang ada. Penggunaan lampu fluoresen
mengikuti ketentuan yang ada dalam SNI 04-3559-1999 tentang Lampu Fluoresen
Bentuk Tabung untuk Penggunaan Umum. Sedangkan penggunaan lampu swa- balast (self-
ballasted) harus mengikuti ketentuan dalam SNI 04-6504-2001 tentang Lampu Swa- balast
untuk Pelayanan Pencahayaan Umum-Persyaratan Keselamatan.
Menyediakan peralatan tersebut sesuai dengan ketentuan seperti pada gambar rencana baik
mengenai model, kapasitas, kualitas, warna dan sebagainya. Bila ada kekurangan mengenai
hal tersebut dan terdapat ketidakjelasan terhadap apa yang ditunjukkan pada gambar, maka
bisa dimintakan persetujuan Direksi untuk menetapkannya.

PENGKABELAN DAN METODE INSTALASI

Secara garis besar, system distribusi listrik untuk seluruh bangunan dan komponen
penunjang di IPA dilaksanakan dengan ketentuan umum sebagai berikut:

Perkuatan dan cadangan daya listrik dilakukan untuk mencegah terputusnya


aliran listrik pada beberapa peralatan tertentu guna menjamin keamanan dan
kelancaran proses pengolahan air di IPA. Peralatan yang dijamin suplai listriknya
antara lain:
a. Sebagian lampu-lampu untuk keperluan darurat
b. System server dan computer
c. System perpompaan, pengadukan, dan dosing bahan kimia
d. System operasional dan keamanan instalasi lainnya rentan sesuai dengan
keperluan

Perkuatan dan cadangan daya listrik memadai dalam jangka waktu yang cukup bagi
operator untuk melakukan tindakan penyesuaian dan pencegahan resiko bahaya dan
kerusakan pada peralatan yang vital
System kabel dan metode instalasi dapat mengakomodasi system cadangan daya
listrik otomatis (automatic power back up system) dari genset apabila suplai listrik utama
dari PLN mengalami gangguan (terputus atau tidak stabil)

System instalasi kabel untuk peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang


vital, mempunyai fungsi utama, dan rentan terhadap stabilitas suplai listrik perlu dipisahkan
dengan system instalasi kabel untuk peralatan-peralatan dan komponen-komponen
yang bersifat menunjang, tidak berpengaruh langsung pada operasional pengolahan, serta
tidak rentan terhadap stabilitas suplai listrik
Peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang vital, mempunyai fungsi
utama, dan rentan terhadap stabilitas suplai listrik dilengkapi dengan automatic power
back up system dari genset, misalnya system pemompaan, system dosing bahan
kimia, system computer, system pengatur katup, lampu darurat, dan lainnya yang
terkait

Peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang bersifat menunjang, tidak


berpengaruh langsung pada proses pengolahan, dan tidak rentan terhadap stabilitas suplai
listrik tidak didukung oleh automatic power back up system dari genset agar tidak
memperberat beban daya genset, misalnya pengatur suhu ruangan (AC), mesin
workshop, lampu penerangan, lampu hias, dan lain sebagainya. Apabila diperlukan,
peralatan-peralatan dan komponen-komponen tersebut dapat dinyalakan secara manual
oleh personel yang berwenang

Automatic power back up system maka dapat beroperasi dengan segera setelah suplai
listrik utama dari PLN terputus atau tidak stabil untuk menghindari kerusakan peralatan
mekanikal dan elektrikal di IPA serta menghindari terjadinya pukulan air (water
hammer) pada system perpipaan Pengkabelan dan metode instalasi yaitu kabel berisolasi
uPVC, memenuhi ketentuan:
1. Jenis kabel terdiri dari NGA, kabel berisolasi karet dan NYA, kabel berisolasi uPVC;
2. Shaft terbuat dari baja
3. Perlengkapan Listrik:

a. Main Switch Gear (ECI)

Terletak di power house dan tenaga listrik yang diperoleh dari tenaga diesel genset
diatur dan dimonitor didistribusikan melalui main switch charger, dialirkan ke panel
EC2, box lampu penerangan luar, box lampu penerangan dalam dan sekaligus untuk
panel penggerak pompa air bersih. Main swith gear ini dilengkapi dengan automatic
triping device untuk under voltage, under frequency, theonal dan single phasing.
Resisting dilakukan dengan manual. Panel free standing.box yang berisi bus bar.
b. Panel pompa air baku (WC2)
Masing-masing terletak di intake berisi antara lain:

Ampere meter

Volt meter

Tombol untuk menjalankan pompa

Relay non bimetal

On/off switch

Lampu indikator untuk run, ready dan trip

Fuse dan MCB

20watt heater

Grounding untuk masing-masing panel dengan tahanan Grounding lebih kecil dari 5 ohm
(Rgrd <5ohm)

Penerangan di dalam ruangan

Penerangan secukupnya untuk di dalam bangunan pelengkap, lighting fixture disediakan


lampu-lampu T.L dilengkapi dengan stop kontak, receptacle dan normal standard
accessories. Lampu TL harus dilengkapi dengan kapasitor.

Penerangan di luar ruangan

Untuk penerangan halaman dan bangunan instalasi pengolahan air bersih serta intake
disediakan lampu luar dengan tiang lampu, masing-masing tiang dibuat dari steel
pipe. Lampu yang dipasang dan jenis yang tahan terhadap pengaruh panas dan hujan
(waterproof atau kedap air).
Kabel-kabel

Semua kabel memenuhi 7.10 PUIL 2000 SNI 04-0225-2000; dan pemasangannya
dilindungi dengan konduit. Untuk kabel yang ditanam langsung dari jenis NYFGbY
sedangkan kabel yang terpasang dalam air adalah jenis submarine. Maka akan dilakukan
menghitung sendiri ukuran kabel yang dipergunakan dan sebelum dipasang ada
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

PANEL LISTRIK, PENTANAHAN DAN PENGUJIAN

 Jumlah dan jenis komponen panel listrik sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar, dan atau list dalam tabel BoQ.
 Tebal pelat yang digunakan minimum 1,2mm dan dikerjakan oleh perusahaan perakit
Panel yang telah memiliki sertifikasi ISO dan memenuhi SNI, serta menggunakan
komponen-komponen dengan kualitas kelas 1 (grade A) (seperti: Merlin Gerin, Hitachi,
Omron, dll)
 Bentuk panel listrik: untuk panel utama dan panel tenaga, sebaiknya berdiri sendiri
dan untuk panel penerangan terbenam di dalam tembok, kecuali dinyatakan lain
dalam gambar atau spesifikasi.
 Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada di sebelah atas panel
kecuali stop kontak lantai.
 Terminal kabel atau sepatu kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk.
 Kabel masuk dilengkapi dengan cable plug atau sepatu kabel yang besarnya
disesuaikan dengan ukuran kabel.
a. Semua perkabelan terpasang secara rapi, aman/terlindung, sesuai arahan direksi
b. Semua Panel Listrik (Daya, Motor, Penerangan, dan lainnya) harus
dibumikan (grounded). Tahanan Pembumian harus memenuhi Standar/Aturan
yang berlaku untuk itu.
c. Seluruh Instalasi Listrik harus dilakukan test uji Instalasi (Test Isolasi dan
lainnya) dengan disaksikan Direksi/Pengawas yang ditunjuk, sebelum diberi
beban dan daya listrik serta dicatat/didokumentasikan dengan rapi dan teratur.
PEMBUMIAN (GROUNDING)

Pembumian terdiri dari (diwajibkan pada):

1. Panel, transformator, generator dan elektromotor perlu pembumian;

2. Tahanan tanah (Grounding) tidak boleh lebih dari 5Ohm;

3. Persyaratan harus sesuai dengan SNI 04-0225- 2000, PUIL 2000.

LEMARI HUBUNG BAGI (SWITCHBOARD)

Secara umum, lemari hubung bagi memenuhi ketentuan umum sebagai berikut:

 Semua peralatan dan komponen yang terhubung dengan lemari hubung bagi
diupayakan dari merek atau supplier yang sama untuk menjamin persediaan dan
keamanan pemasangan
 Lemari hubung bagi harus menjamin insulasi antara bagian luar lemari dengan
komponen-komponen berarus listrik di bagian dalam lemari
 Pintu lemari hubung bagi dilengkapi dengan system pengunci
 Lemari hubung bagi adalah abu-abu muda metalik
 Setiap kabel/saluran yang masuk dan keluar dari lemari hubung bagi harus diberi
tanda/kode identifikasi pada panel dan ditempatkan tepat di atas lubang/saluran
tersebut
 Lemari hubung bagi dilengkapi dengan sasis yang dapat dilepas pasang
(removable) agar memudahkan pembongkaran dan pemasangan komponen-
komponen di bagian dalamnya
 Perlindungan terhadap kerusakan akibat arus listrik kejutan (surge) dari sambaran
petir/kilat akan dilaksanakan. Setiap lemari hubung bagi akan dilindungi dengan titik-
titik penangkal petir yang dipasang dengan jarak tidak lebih dari 30m
 Adanya fungsi yang tidak normal pada perlindungan arus listrik kejutan harus dapat
ditunjukkan melalui indicator pada paneSetiap indicator posisi kontak ditunjukkan
dengan jelas dan diberi tanda:
a. I (ON) untuk kontak tertutup/tersambung dan beraliran listrik
b. (OFF) untuk kontak terbuka/tidak tersambung dan tidak beraliran listrik
 Bagian-bagian yang sering digunakan/dioperasikan misalnya indicator dan alat
pengukuran, tombol, saklar darurat, dan stop kontak yang ada di lemari hubung bagi
diupayakan dipasang pada sisi yang sama dan mudah untuk dicapai dan digunakan oleh
operator. Setiap bagian tersebut harus diberi tanda/kode identifikasi
 Setiap lemari hubung bagi harus diberi nama/kode identifikasi sesuai fungsi dan lokasi
serta disesuaikan pengkodeannya dengan kunci masing-masing lemari hubung bagi
 Pemasangan lemari hubung bagi harus memperhitungkan fungsional system,
kemudahan operasi dan pemeliharaan, serta memperhatikan estetika (kerapihan)
 System kelistrikan di setiap unit yang melalui lemari hubung bagi harus diuji coba oleh
tenaga ahli yang berwenang. System dan peralatan yang telah lulus uji coba harus
disertifikasi oleh tenaga ahli yang berwenang dengan pemberian tanda dengan stiker
atau pelat yang menyatakan telah diuji dan layak untuk digunakan
 Lemari hubung bagi juga memenuhi ketentuan khusus sebagai berikut:
a. Panel harus merupakan jenis indoor, dapat berdiri tegak tanpa penopang, dengan
penghantar bagi daya jenis penampang persegi empat (busbar)
b. Jumlah phase 3 (tiga) phase, 4 (empat) kabel;
c. Frekuensi kerja 50Hz;
d. Kapasitas isolasi untuk Voltage penghantar utama 600V AC; dan untuk Voltage
penghantar kontrol 250V AC;
e. Voltage kerja untuk penghantar utama 380V AC; dan untuk penghantar kontrol
220V AC dan 100V DC;
f. Pabrikasi dibuat oleh pabrik yang mempunyai sertifikat dari PLN dan/atau SNI;

 Tebal pelat baja 1,2mm untuk dinding dan 2,0mm untuk pintu;
 Pada sisi penghantar masuk minimal harus dipasang satu pengaman arus yang tidak
lebih dari arus nominal penghantar masuk tersebut dan minimal 10A;
 Sakelar/pengaman masuk dari/pada MDP (Main Distribution Panel) harus diberi tanda
pengenal khusus, sehingga mudah dikenal dan dibedakan dari sakelar lain
 Pada sisi penghantar keluar harus dipasang sakelar keluar, bilamana mensuplai 3
buah atau lebih MDP: atau 3 atau lebih motor-motor yang dayanya lebih dari 1,5kW:
atau dihubungkan ke tiga atau lebih kontak-kontak yang masing-masing mempunyai
arus nominal lebih dari 16A; atau mempunyai arus nominal 100A atau lebih;
 Pada sisi penghantar masuk dipasang pengaman lebur sebelum sakelar;
 Pengaman lebur untuk penerangan harus di pasang secara terbuka;
 Dalam pemasangan rel dan penghantar didalam MDP harus diperhitungkan agar tidak
terjadi panas yang berlebihan;
 Pemasangan bagian telanjang yakni bagian yang bersifat penghantar, tetapi tidak
termasuk sirkuit arus atau bagian bertegangan lain dengan polaritas atau phase berbeda
atau sama, harus mempunyai jarak minimal 5cm
 MDP harus diberi penghantar pembumian tersendiri;
 Alat ukur dan indikator yang dipasang pada MDP harus terlihat jelas dan harus ada
petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang ditunjukan;
 Penghantar rel harus terbuat dari tembaga yang memenuhi pesyaratan sebagai
penghantar listrik; sesuai ketentuan yang berlaku.
 Besar arus yang mengalir diperhitungkan sesuai kemampuan rel dan tidak akan
menyebabkan suhu lebih dari 65°C. Ukuran rel pada 35°C menurut Tabel 6.6 -1, Tabel
pembebanan penghantar yang diperbolehkan untuk tembaga, PUIL 2000, SNI 04-
0225-2000;
 Komponen gawai kendali seperti tombol, sakelar, lampu sinyal, sakelar magnit dan
kawat penghubung harus mempunyai kemampuan yang sesuai dengan penggunaannya
dan harus mempunyai tanda atau warna yang memudahkan operator untuk
melayaninya.
- Perangkat kendali
- Setiap motor harus dilengkapi dengan kendali tersendiri;
- Tiap kendali motor arus bolak-balik harus mampu memutuskan arus motor macet;
- Sarana pemutus arus harus dapat memutuskan hubungan antara motor serta
kendali dan semua penghantar suplai yang dibumikan, sehingga tidak ada kutub
yang dapat dioperasikan tersendiri;
- Pemutus arus harus mempunyai kemampuan sekurang-kurangnya 115% dari
jumlah arus beban penuh
- Pada sisi penghantar keluar harus dipasang sakelar keluar, bilamana mensuplai
3 buah atau lebih MDP: atau 3 atau lebih motor-motor yang dayanya lebih dari
1,5kW: atau dihubungkan ke tiga atau lebih kontak-kontak yang masing-masing
mempunyai arus nominal lebih dari 16A; atau mempunyai arus nominal 100A atau
lebih;
- Pada sisi penghantar masuk dipasang pengaman lebur sebelum sakelar;
- Pengaman lebur untuk penerangan harus di pasang secara terbuka;
- Dalam pemasangan rel dan penghantar didalam MDP harus diperhitungkan agar
tidak terjadi panas yang berlebihan;
- Pemasangan bagian telanjang yakni bagian yang bersifat penghantar, tetapi tidak
termasuk sirkuit arus atau bagian bertegangan lain dengan polaritas atau phase
berbeda atau sama, harus mempunyai jarak minimal 5cm;
- MDP harus diberi penghantar pembumian tersendiri;
- Alat ukur dan indikator yang dipasang pada MDP harus terlihat jelas dan harus
ada petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang ditunjukan;
- Penghantar rel harus terbuat dari tembaga yang memenuhi pesyaratan
sebagai penghantar listrik; sesuai ketentuan yang berlaku.
- Besar arus yang mengalir diperhitungkan sesuai kemampuan rel dan tidak akan
menyebabkan suhu lebih dari 65°C. Ukuran rel pada 35°C menurut Tabel 6.6 -1,
Tabel pembebanan penghantar yang diperbolehkan untuk tembaga, PUIL 2000,
SNI 04-0225-2000;

 Komponen gawai kendali seperti tombol, sakelar, lampu sinyal, sakelar magnit dan
kawat penghubung harus mempunyai kemampuan yang sesuai dengan penggunaannya
dan harus mempunyai tanda atau warna yang memudahkan operator untuk
melayaninya.
- Perangkat kendali
- Setiap motor harus dilengkapi dengan kendali tersendiri;
- Tiap kendali motor arus bolak-balik harus mampu memutuskan arus motor macet;
- Sarana pemutus arus harus dapat memutuskan hubungan antara motor serta
kendali dan semua penghantar suplai yang dibumikan, sehingga tidak ada kutub
yang dapat dioperasikan tersendiri;
- Pemutus arus harus mempunyai kemampuan sekurang-kurangnya 115% dari
jumlah arus beban penuh
- Peralatan Laboratorium: minimal harus tersedia peralatan untuk pemeriksaan
kekeruhan, pH, sisa klor, electrical conductivity. Di samping itu, untuk
mendukung operasional IPA harus dilengkapi dengan pemeriksaan warna, jar
test, tabung imhoff, timbangan dan peralatan gelas, dengan jumlah yang cukup
serta peralatan dengan kualitas 1.

TRANSFORMATOR DAYA LISTRIK, PANEL TM DAN KABEL TM

Transformator Daya Listrik diutamakan produksi dalam negeri yang terpercaya dan
telah memenuhi Standard National dan International.

Transformator Daya TM/TR yaitu terdiri dari:

a. Kapasitas : 500 kVA;

b. Phase : 3;
c. Frekuensi : 50Hz;
d. Primary : 20 kVolt;
e. Secondary
: 220/380 volt [Y];

f. Vector Group
h. Type Transformer :: -Dyn5;
Oil immersed;
- Distribution
- Hermatically
Seal
- ONAN

2. Panel Tegangan Menengah dan kelengkapannya:


a. Satu buah panel/cubical Incoming TM dengan pengaman dan
kelengkapannya.
b. Satu buah panel/cubical Outgoing TM dengan pengaman dan
c. Grounding system dan kelengkapan lainnya sesuai dengan standard.
kelengkapannya

d. Pengaman-pengaman lainnya sesuai dengan Standard dan petunjuk Direksi.

3. Kabel Tegangan Menengah diutamakan dari produksi dalam negeri telah


memenuhi standar Nasional dan International:
yang
a. Kabel TM dari Jaringan TM PLN ke Panel Incoming TM Power House IPA;
Kabel TR yang menghubungkan antara Secondary Transformer, lengkap dengan
accessories-nya, dengan Incoming LVMDP Transformator Daya Listrik, Panel TM dan
Kabel TM

Yang dimaksud dengan sistem penangkal petir dalam pekerjaan ini ialah semua
penyediaan dan pemasangan sistem penangkal petir, termasuk disini air terminal,
penghantar down conductor, electroda pentanahan dan peralatan lainnya seperti yang
ditunjukan dalam gambar rencana.

Lingkup Pekerjaan
 Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
penangkal petir jenis non radioaktif, termasuk air terminal (batang penerima), down
conductor pentanahan/grounding dan bak kontrolnya serta peralatan lain yang
berkaitan dengannya sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya
seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.

 Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan


testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan.

 Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum didalam gambar maupun pada


spesifikasi/syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi
secara keseluruhan harus juga dimasukkan kedalam pekerjaan ini.

 Secara umum pekerjaan yang dilaksanakan pada proyek ini adalah pengadaan dan
pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
- Sambungan pada Bak Pengontrol
Sambungan pada bak kontrol harus menjamin suatu kontak yang baik antar
penghantar yang disambung dan tidak mudah lepas. Sambungan harus
diusahakan agar dapat dibuka untuk keperluan pemeriksaan atau pengetesan
tahanan tanah (ground resistance).

- Penambat/Klem
Kabel yang turun kebawah vertikal harus diklem agar kuat, lurus dan rapi dan
ditambatkan pada rangka/dinding bangunan.
- Pentanahan
Tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari
tembaga seperti gambar rencana, ditanamkan kedalam tanah secara vertikal
sedalam minimal 12 (dua belas) meter dan harus mencapai air tanah

- Bak Kontrol
Pada setiap ground road harus dibuatkan bak pemeriksaan (bak kontrol).
Sambungan dari Down Conductor ke elektroda Pentanahan harus dapat dibuka
untuk keperluan pemeriksaan tahanan tanah. Bak kontrol banyaknya sesuai
gambar rencana. Sambungan/klem penyambungan harus dari bahan tembaga

- Pemasangan Air Terminal/Penangkal Petir


Pemasangan air terminal (head) dipasang sesuai gambar rencana

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN RUANG PENGELOLA


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu yang
terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-bahan9
yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Tahap pelaksanaannya akan mengikuti/sesuai dengan
gambar/RKS.

Pekerjaan ini meliputi :


1. Panel Penerangan Ruang Pengelola
2. Penerangan Ruang Pengelola
Tahap pekerjaan/metode kerja pada pekerjaan ini sama dengan metode pekerjaan
yang sudah dijelaskan di atas.
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN KIMIA DAN CHLORINE
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu yang
terbaik serta mendapat persetujuan dari Direksi/konsultan pengawas. Serta bahan-bahan9
yang kami pakai sesuai dengan persyaratan pada RKS dan sudah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Tahap pelaksanaannya akan mengikuti/sesuai dengan
gambar/RKS.

Pekerjaan ini meliputi :


- Pengadaan dan Pemasangan Mekanikal dan Aksesoris
Pekerjaan ini terdiri dari :
a. Crane untuk Ruang Kimia
Pada pekerjaan ini dilaksanakan pekerjaan/pengadaan :
- Electric Motor Hoist crane, Kapasitas 2 ton, lengkap dengan - span,flat bar,
conductor dan pendant push button ( R. Kimia)
- Electric Motor Hoist crane, Kapasitas 2 ton, lengkap dengan span, flat bar,
conductor dan pendant push button ( R. Chlor )
Tahap pelaksanaan untuk pekerjaan diatas sesuai mengikuti gambar kontrak
dan telah disetujui oleh direksi.

b. Pompa Dosing dan pengaduk


Pada pekerjaan ini dilaksanakan pekerjaan/pengadaan :
- Mixer 580 rpm, Drive: 4kW, 380V, dilengkapi dengan gear, reducer,
stainless steel shaft
- Pompa dozing alum Q = 250 l/jam; P=6,9 bar, Motor = 1,1kW, 380V,
3 phase
- Pompa dosing soda ash Q = 450l/jam; P = 6,9 bar, Motor = 0,55kW,
380V, 3 phase
- Pemasangan Baja IWF Baja 150 x 300 mm
Tahap pelaksanaan untuk pekerjaan diatas sesuai mengikuti gambar
kontrak dan telah disetujui oleh direksi.

- Pengadaan dan Pemasangan Elektrikal dan aksesoris


Pekerjaan ini meliputi :
 Panel utama / control Pompa Dosing Kimia (M-PK)
 Panel Penerangan Ruang Kimia (PP-RK)
 Penerangan Ruang Kimia
 Penangkal Petir Bangunan Kimia (termasuk pengesahan depnaker)
 Peralatan elektroklorinasi
 Pemasangan Peralatan elektroklorinasi
Tahap pekerjaan tersebut diatas sama dengan pekerjaan elektrikal yang sudah
dijelaskan diatas.

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN GENSET


- Pengadaan dan Pemasangan Mekanikal dan Accessories
Pekerjaan ini meliputi pemasangan dan pengadaan :
a. Generator set, Kapasitas: 200 kVA, 380/220V, komplit tangki harian dengan
perpipaan, kontrol panel PCC, karet peredam getaran, peredam suara dan
kelengkapan lainnya (Lihat spesifikasi khusus)
b. Fuel Storage tank procurement cap. of 1500 lt termasuk Suporting material,
termasuk perpipaan, strainer, level switch pada control panel bahan bakar,
pompa tangan, electric pump dll.
c. Pengadaan dan pemasangan Rock Wool, tebal 5cm (2") pada dinding dalam
Ruangan, Kawat anyaman galvanized untuk pelindung bahan Glass wool dan
kain pembungkus tahan api

Tata cara dan pemasangan pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan gambar kerja
dan telah disetujui oleh direksi.

- Pengadaan Elektrikal dan Accessories


Pekerjaan ini meliputi :
a. Trafo dan panel TM
b. Panel Automatic Main Failure (AMF) dan Change Over Switch (COS)
c. Panel Induk Utama, LVM-DP

d. Panel Penerangan Ruang Listrik Utama (PP-RL)


e. Penerangan Ruang listrik utama
 Tahap pekerjaan tersebut diatas sama dengan pekerjaan elektrikal yang sudah
dijelaskan diatas.

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN IPAL


- Pengadaan / Pemasangan elektrikal dan aksesoris
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Penangkal Petir
(termasuk pengesahan depnaker)
Tata cara dan pemasangan pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan gambar kerja
dan telah disetujui oleh direksi.

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN POS JAGA


- Pengadaan dan Pemasangan Elektrikal dan Aksesories
Pekerjaan ini meliputi :
a. Penerangan Pos Jaga
b. Panel Penerangan Ruang Listrik Utama (PP-RL)
c. Panel Penerangan Ruang Listrik Utama (PP-RL)
Tata cara dan pemasangan pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan gambar kerja
dan telah disetujui oleh direksi.

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL LUAR BANGUNAN


- Pengadaan dan Pemasangan kabel-kabel
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pekerjaan ini meliputi :
a. Biaya Penyambungan Baru Pelanggan TM 240 KVA
b. Kabel dari PLN ke Panel TM, Primer Trafo, Sekunder Trafo, Genset, MDP ke
masing - masing panel (Air Baku, Air bersih, Blower, Dosing, Panel Penerangan,
Genset )
c. Kabel daya ke sub panel / panel penerangan
d. Kabel daya dan kontrol dari masing - masing panel kontrol ke masing - masing
motor, ukuran kabel sesuai dengan spesifikasi masing - masing motor
e. Kabel dari Panel Dosing ke peralatan

- Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan Luar


Pekerjaan ini meliputi :
 panel PP-LR1
 panel PP-LR2
 panel PP-LR3
Tahap pekerjaan tersebut diatas sama dengan pekerjaan elektrikal yang sudah
dijelaskan diatas serta tahap pemasangannya sesuai dengan dengan gambar
kontrak.

- Pekerjaan Grounding Sistem, Listrik PLN, Uji Komisioning Sistem Elektrikal


Pekerjaan ini meliputi :
 Pengadaan dan pemasangan grounding system
Pekerjaan ini adalah pekerjaan pengadaan Grounding system di seluruh
IPA, komplit dengan box kontrol - sesuai gambar termasuk grounding
peralatan, electronic dan instrumentasi
 Penyambungan Listrik PLN
Pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan gambar kerja dan RKS

PEKERJAAN INSTRUMENTASI DAN SISTEM OTOMASI


- PENGADAAN DAN PEMASANGAN INSTRUMENTASI DAN SISTEM OTOMASI
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
a. IPA dan Pembubuh Kimia
b. Reservoir IPA
c. Reservoir Distribusi
d. Sistem Otomasi
Tahap pemasangannya untuk pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan dengan
gambar kerja dan telah disetujui oleh direksi.
PENGKABELAN DAN METODE INSTALASI

Secara garis besar, system distribusi listrik untuk seluruh bangunan dan komponen
penunjang di IPA dilaksanakan dengan ketentuan umum sebagai berikut :
Perkuatan dan cadangan daya listrik harus dilakukan untuk mencegah terputusnya
aliran listrik pada beberapa peralatan tertentu guna menjamin keamanan dan
kelancaran proses pengolahan air di IPA. Peralatan yang dijamin suplai listriknya
antara lain:
a. Sebagian lampu-lampu untuk keperluan darurat
b. System server dan computer
c. System perpompaan, pengadukan, dan dosing bahan kimia
d. System operasional dan keamanan instalasi lainnya rentan sesuai
dengan keperluan

2. Perkuatan dan cadangan daya listrik harus memadai dalam jangka waktu yang cukup
bagi operator untuk melakukan tindakan penyesuaian dan pencegahan resiko bahaya
dan kerusakan pada peralatan yang vital

3. System kabel dan metode instalasi harus dapat mengakomodasi system


cadangan daya listrik otomatis (automatic power back up system) dari genset
apabila suplai listrik utama dari PLN mengalami gangguan (terputus atau tidak
stabil)

4. System instalasi kabel untuk peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang


vital, mempunyai fungsi utama, dan rentan terhadap stabilitas suplai listrik perlu
dipisahkan dengan system instalasi kabel untuk peralatan-peralatan dan komponen-
komponen yang bersifat menunjang, tidak berpengaruh langsung pada operasional
pengolahan, serta tidak rentan terhadap stabilitas suplai listrik
Peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang vital, mempunyai fungsi utama,
dan rentan terhadap stabilitas suplai listrik harus dilengkapi dengan automatic
power back up system dari genset, misalnya system pemompaan, system
dosing bahan kimia, system computer, system pengatur katup, lampu darurat,
dan lainnya yang terkait

6. Peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang bersifat menunjang, tidak


berpengaruh langsung pada proses pengolahan, dan tidak rentan terhadap stabilitas
suplai listrik tidak harus didukung oleh automatic power back up system dari
genset agar tidak memperberat beban daya genset, misalnya pengatur suhu
ruangan (AC), mesin workshop, lampu penerangan, lampu hias, dan lain sebagainya.
Apabila diperlukan, peralatan-peralatan dan komponen-komponen tersebut dapat
dinyalakan secara manual oleh personel yang berwenang
7. Automatic power back up system harus dapat beroperasi dengan segera setelah
suplai listrik utama dari PLN terputus atau tidak stabil untuk menghindari kerusakan
peralatan mekanikal dan elektrikal di IPA serta menghindari terjadinya pukulan
air (water hammer) pada system perpipaan

Pengkabelan dan metode instalasi yaitu kabel berisolasi uPVC, memenuhi ketentuan:

1. Jenis kabel terdiri dari NGA, kabel berisolasi karet dan NYA, kabel berisolasi uPVC;

2. Shaft terbuat dari baja

3. Perlengkapan Listrik:

Main Switch Gear (ECI)


BORDES, TANGGA DAN JALAN INSPEKSI

Instalasi Pengolahan Air harus dilengkapi dengan bordes, tangga dan jalan inspeksi
untuk operasi dan pemeliharaan. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk bordes,
tangga dan jalan inspeksi adalah:
Unit IPA harus dilengkapi dengan bordes, tangga dan jalan inspeksi untuk keperluan

inspeksi maupun pemeliharaan atau perbaikan

Bordes, tangga dan jalan inspeksi harus mampu menahan beban orang dan
barang sekurang-kurangnya 300kg
Bordes, tangga dan jalan inspeksi harus dilengkapi dengan pagar tangga (railing)
yang

dapat menjamin keselamatan orang yang melaluinya

Lebar tangga dan jalan inspeksi sekurang-kurangnya 80cm


Beda tinggi antar anak tangga 20cm

Lebar anak tangga sekurang-kurangnya 30cm

Kemiringan tangga maksimal 45°

Bordes, tangga, dan jalan inspeksi harus terbuat dari plat baja (checkered
plate), dengan ketebalan sekurang-kurangnya 3mm dan dilapisi dengan pelindung anti
karat
TANGKI PEMBUBUH DAN SALURAN BAHAN KIMIA

Tangki pembubuh larutan kimia harus mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Tangki pembubuh terbuat dari bahan Polyetilene (PE) atau Polypropylene (PP)
yang tahan terhadap larutan kimia, terutama alum (tawas), kalsium karbonat,
feriklorida, dan natrium hidroksida. Dimensi, kapasitas dan bentuk sesuai dengan
perhitungan dan gambar

2. Material yang digunakan harus aman untuk air minum (food grade)
. angki harus dicetak utuh dari pabrik dan tanpa kelim/sambungan (seamless).
Tangki yang dicetak setempat atau cetak berlapis (laminated) tidak akan diterima.

4. Tangki harus mampu dan tahan untuk menyimpan larutan kimia pada suhu
dan tekanan atmosfer (ruangan)

5. Tangki didesain untuk di pasang di atas tanah dan harus dilapisi dengan
pelindung sinar ultraviolet (UV) dan penghambat jamur dan lumut

6. Tangki dilengkapi dengan pengukur level visual (sight level gage) atau pengukur
level mengambang (float level gage) untuk mengetahui level larutan yang ada dalam
tangki.
Indikator posisi muka air harus diberi garis dan tanda jumlah volume larutan
yang tersedia.
7. Tangki kimia harus diberi tanda/label pada dindingnya dengan warna kontras
dan ukuran huruf yang dapat dijelas dibaca dari jarak minimal 15m. Tanda/label harus
tidak luntur, tahan lama, dan mudah dibersihkan

8. Tanda/label yang harus dipasang pada dinding tangki bahan kimia sekurang-
kurangnya memuat informasi mengenai:
a. Jenis cairan/larutan yang ditampung
b. Konsentrasi larutan yang ditampung
c. Kapasitas maksimum tangki
d. Simbol bahaya untuk bahan kimia sesuai European Hazard Symbols atau
Standar

Jerman DIN 4844-2 atau ISO 7010 e.


Nomor kode tangki

Penyedia harus menyuplai seluruh material, perlengkapan, peralatan, dan tena ga yang
diperlukan untuk pemasangan sistem tangki kimia dan pengaduknya
Penyedia harus menyampaikan kartu garansi, petunjuk penggunaan dan
pemasangan, serta data teknis lainnya

11. Penyedia Barang/Jasa harus menyusun dan menyerahkan gambar dan spesifikasi
de til sistem tangki pembubuh dan pengaduknya, termasuk kelengkapan lainnya
yang terkait
12. Saluran perpipaan termasuk fitting (aksesoris) untuk larutan kimia pembubuh
terbuat dari bahan Polyetilene (PE), Polypropylene (PP), atau PVC yang tahan
terhadap larutan kimia terutama alum (tawas), kalsium karbonat, feriklorida, dan
natrium hidroksida

13. Saluran perpipaan harus diberi warna sesuai dengan jenis larutannya dan
tanda/label yang sekurang-kurangnya memuat:
a. Jenis cairan/larutan kimia yang
dialirkannya b. Arah aliran
c. Nomor kode saluran pipa
BLOWER DAN KOMPRESOR

Adapun Persyaratan Teknis Blower Udara dan Air Compressor Pencucian, sebagai
berikut:

Blower atau air compressor dimaksudkan untuk dapat bekerja secara effektif selama 24 jam
setiap hari dan mampu difungsikan pada tekanan tinggi serta dapat beroperasi dalam
jangka waktu yang lama

SISTEM OTOMASI (AUTOMATION SYSTEM)

Sistem Instalasi Pengolah Air Minum (IPA) Titab Atas dan Titab Bawah harus
dilengkapi dengan sistem yang pemantauan dan operasional proses pengolahan, baik
secara kualitas maupun kuantitas dari awal hingga akhir pengolahan Air Minum,
termasuk di titik

pengambilan di distribusinya (tapping points) dari satu stasiun pusat pengendali operasi
IPA di

Kantor IPA. Sistem monitoring terpusat bersifat otomatis dan real


time.

Semua material yang diadakan untuk sistem otomasi harus merupakan barang baru
(bukan barang bekas atau bukan barang rekondisi), dalam keadaan baik dan memenuhi
syarat spesifikasi teknis yang ditentukan. Material yang disuplai juga harus dilengkapi
dengan Certificate of Origine (COO) atau Certificate of Manufacture (COM) dari pabrik.
Penyedia Barang/Jasa wajib melampirkan sertifikat/surat jaminan dari
pabrikan/supplier minimal 2 tahun setelah serah terima pekerjaan (PHO) dan
ketersediaan suku cadang selama minimal
5 tahun. Di dalam pemasangan maupun pengujian sistem otomasi, pihak pabrik/supplier
wajib melakukan supervisi/asistensi kepada Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan
ketentuan dan syarat dari berlakunya jaminan material yang disuplai, termasuk piranti
lunak (program/aplikasi) yang diinstal.
Pengujian quality assurance terhadap materiap dan piranti lunak sesuai dengan
persyaratan harus dilakukan di lapangan (SAT) dan di lokasi produksi (SAT), bilamana
diperlukan oleh Direksi/Pengguna Barang/Jasa. Biaya untuk pengujian/pemeriksaan
tersebut sudah termasuk di dalam harga penawaran Penyedia Ba rang/Jasa

Pengguna harus diizinkan untuk melakukan inspeksi di fasilitas produksi untuk


menyaksikan pengujian/pemeriksaan tersebut atas biaya Penyedia Barang/Jasa.
i. Titik Monitoring dan Kontrol Operasional IPA

Titik-titik monitoring/kontrol otomatis dan real time ditentukan di beberapa titik


antara

lain:

Bak pengumpul air baku (dari intake): kualitas air baku yang akan dikirim
ke unit selanjutnya (aerasi), dengan indikator kekeruhan (NTU) dan pH

Pompa intake: pompa-pompa yang beroperasi, durasi operasi (jam), tekanan


operasi (bar/atm/meter kolom air), debit aliran air baku (Liter/detik), tegangan,
arus, putaran motor, dan indicator lain yang diperlukan;
Bak outlet prasedimentasi: kualitas air yang dikirim ke unit selanjutnya

(koagulasi), dengan indicator kekeruhan (NTU) dan pH.

Pompa Efluen Prasedimentasi: pompa-pompa yang beroperasi, durasi operasi


(jam), tekanan operasi (atm/bar/meter kolom air), dan debit aliran efluen
(Liter/detik), tegangan, arus, putaran motor, dan indicator lain yang diperlukan;
Proses Filtrasi: level air di unit filter (meter) dan unit filter yang sedang bekerja.
Bak penampung air olahan (clear water tank): kualitas air yang
dihasilkan/dikirim ke unit selanjutnya (Reservoir), dengan indicator kekeruhan
(NTU), pH serta sisa klor (mg/L).

Reservoir: level air di reservoir (m) dan volume air di dalam reservoir (m 3)
serta kualitas air yang akan didistribusikan dengan indicator kekeruhan
(NTU), pH, dan sisa klor aktif (mg/Liter).
Pompa Distribusi: pompa-pompa yang beroperasi, tekanan
operasi (atm/bar/meter kolom air), dan debit aliran distribusi (Liter/detik),
tegangan, arus, putaran motor, dan indicator lain yang diperlukan.
Titik pengambilan (tapping points): debit aliran yang diambil (Liter/detik) dan
tekanan air (meter kolom air).
Kualitas air dapat dimonitor secara online dan terpusat di ruang kendali IPA.

Sistem monitoring dan kontrol dilengkapi dengan diagram proses


pengolahan air baku menjadi air minum di lokasi IPA dan diagram distribusi ke
lokasi titik pengambilan air, sesuai dengan proses yang ada yang dapat dibaca
dengan mudah dan jelas.
Penempatan titik sensor untuk monitoring kualitas air diupayakan
berdekatan dengan titik pengambilan sampel air secara manual (sampling
point).
Sistem monitoring ini harus menggunakan pengukuran dan pembacaan
digital secara periodik.
Data hasil pengukuran dan pembacaan dapat tersimpan secara otomatis ke
dalam system penyimpanan data di ruang kendali pusat.

DIESEL GENERATOR SET

Fungsi genset adalah sebagai cadangan suplai daya listrik pada saat kondisi darurat,
pada sat suplai listrik utama dari PLN terputus atau tidak stabil, dan pada saat-saat
tertentu lainnya apabila diperlukan.

Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan genset dan menyertakan perlengkapannya


sebagaimana diperlukan sesuai dengan yang tertera di dalam Daftar Kuantitas
dan/atau di dalam brosur/data dukung penawaran. Genset dan perlengkapannya yang
diadakan harus merupakan barang baru (bukan barang bekas atau bukan barang
rekondisi), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang
ditentukan yang dilengkapi dengan Certificate of Origine (COO) dan Certificate of
Manufacture (COM) dari pabrik. Penyedia Barang/Jasa wajib melampirkan
sertifikat/surat jaminan dari pabrikan/supplier minimal 2 tahun setelah serah terima
pekerjaan (PHO) dan ketersediaan suku cadang selama minimal 5 tahun. Di dalam
pemasangan genset, pihak pabrik/supplier wajib melakukan supervisi/asistensi
kepada Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan dan syarat dari berlakunya
jaminan genset.

Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan untuk unit yang disuplai
sesuai kontrak, baik di lapangan dan/atau di lokasi produksi, bilamana diperlukan oleh
Direksi/Pengguna Barang/Jasa. Biaya untuk pengujian/pemeriksaan tersebut sudah
termasuk di dalam harga penawaran Penyedia Barang/Jasa. Pengguna harus diizinkan
untuk melakukan inspeksi di fasilitas produksi untuk menyaksikan
pengujian/pemeriksaan tersebut atas biaya Penyedia Barang/Jasa.

Diesel generator set dari type terbuka (Open) terdiri dari:

1. Mesin penggerak dan generator dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mesin diesel, dengan turbo charger, direct injection, pendingin air (radiator)

dan/atau udara lengkap Power Command Control (PCC)


. Sistem ini dihidupkan dengan motor starter yang mendapat power supply
dari batere 24 Volt, dengan negative ground;
c. Putaran nominal 1.500 rpm, dengan atau tanpa beban dan Regulasi teg +/- 1%;

d. Pengkopelan antara mesin diesel dengan generator harus compartible dengan


PTO (power take over), dan exhaust port dilengkapi dengan silencer;
e. Pemasangan harus memakai vibration mounting dan harus dilengkapi dengan
Automatic Voltage Regulator (AVR), serta pondasi Genset khusus;

f. Komponen-komponen yang terhubung ke mesin genset, seperti


kaki/dudukan genset ke pondasi (skid anchor), saluran udara keluaran
radiator (radiator discharge air ducts), perpipaan pembuangan, perpipaan
pendinginan, saluran bahan bakar, dan saluran kabel harus dilengkapi
dengan peralatan dan/atau sambungan fleksibel peredam getaran dan suara
g. Kapasitas generator tidak kurang dari 200 kVA (Prime Rating), menggunakan
turbo charger; dilengkapi dengan Sistem Kontrol yang berbasis
Microprosesor (Power Comand Control), termasuk untuk proteksi mesin
terhadap: Overspeed, Pressure Oli yang rendah, Mesin over temperature engine,
Underspeed/gagal Shutdown, gagal Starter maupun Voltage Battery tidak normal
(Low/High).
h. Mesin diesel harus mampu dibebani melampaui batas kapasitas sebesar 10%
selama 2jam dalam setiap periode 24jam, tanpa ada gangguan mekanik dan
kenaikan temperatur yang tinggi;

2. Cerobong asap (exhaust) dan pengambilan udara (air intake) dengan


ketentuan sebagai berikut:
a. Cerobong asap (exhaust) diupayakan ujung pengeluaran mengarah ke atas
untuk membuang asap agar segera terdispersi ke udara secara merata
b. Cerobong asap harus terlindung dari air hujan tanpa mempengaruhi
pengeluaran asap dari cerobong
c. Lokasi dan arah bukaan cerobong asap harus memiliki jarak yang aman dari pepohonan,
dari material yang mudah terbakar, dari lalu lintas dan jalur pejalan kaki, dan dari
bangunan/lokasi kegiatan manusia (operator)
Posisi cerobong asap harus jauh/berlawanan terhadap posisi pengambilan
udara e. (air intake)
f. Cerobong asap harus dilengkapi dengan peredam suara (exhaust
silencer/muffler)

g. dengan material dari aluminium untuk mencegah korosi akibar udara pantai

h. Lubang-lubang untuk udara masuk (air intake) juga harus diberi peredam
khusus i. (silencer grill)
j. Saluran (ducting) untuk udara panas harus terbuat dari bahan plat seng
tebal, diberikan rangka yang cukup, serta lapisan untuk meredam getaran mesin
dan udara.

2. Perlengkapan standar untuk generator set


. Satu set batere 24volt

b. Satu set tangki bahan bakar kapasitas minimal 1500Liter

c. Satu buah buku petunjuk operasi, pemasangan dan pemeliharaan generator set

d. Water sepator pada penyaluran/saringan untuk bahan bakar yang


dilengkapi dengan dua kali spin pada element paper
e. Cadangan bahan bakar dengan kapasitas 5.000Liter untuk operasional IPA
dengan kondisi pengolahan normal pada kapasitas produksi sesuai rencana

Panel kontrol dan monitoring mesin harus mempunyai:

Satu panel untuk mati hidup switch;

Satu panel untuk pengukur tekanan oli;

Satu panel untuk pengukur temperatur air;

Satu panel Control yang berbasis microprosesor (PCC), dalam keadaan


darurat dapat mematikan mesin, dan dapat bekerja secara otomatis
bilamana temperatur air pendingin naik, tekanan oli turun, voltage naik
berlebihan, putaran naik, dan sebagainya;
Satu panel tekanan bahan bakar;

Satu panel ampmeter arus pengisi accu;

Satu panel penunjuk jam operasi mesin;

Satu panel penunjuk putaran (tacho meter);

Satu set panel indikator kerja dengan dengan Lampu LED.


Panel generator harus mempunyai (analog ataupun digital):

a. Satu panel control yang dilengkapi dengan Sistem Kontrol dan Monitoring yang
berbasis Microprosesor (Power Command Control), termasuk sistem pengaman;
b. Satu control switch yang mengatur mode-mode RUN/OFF/AUTO;

c. Set indicator LED untuk Genset Running, Failed Start, Overspeed, Tekanan Oli
rendah, Over Temp, tidak pada Mode Auto, warna LED berbeda sesuai info;
d. Satu panel Frekuensi meter, Volt meter dengan selector switch, Watt meter;

e. Sensor 3 phase, untuk mengatur Tegangan output, status display secara digital;

f. Satu tombol, reset lampu panel dan proteksi over current pada Alternator.

A. Ruangan Genset

Ruangan Genset harus memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut:

. Ruangan genset harus ditempatkan pada lokasi yang bebas dari banjir
atau genangan
b. Ruangan genset terbuat dari beton cor, baik lantai, dinding maupun atap. Pintu
dan jendela ruang genset harus dibpasang dengan gasket karet
c. Pondasi untuk genset harus terpisah dari lantai dan pondasi bangunan dan
disekat dengan material yang dapat meredam getaran genset
d. Lantai ruangan genset harus dilengkapi drainase dan penampung ceceran oli
atau minyak serta permukaannya harus mudah dibersihkan
e. Ruangan genset harus cukup untuk mobilitas operator atau teknisi berikut
peralatan yang diperlukan untuk menjangkau genset dari segala sisi
f. Ruangan genset harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup

g. Ruangan genset harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang


sesuai dengan jenis potensi kebakaran yang terjadi, dengan ketentuan sebagai
berikut:
i. Jenis APAR tabung dari bubuk kimia kering (dry powder) tipe ABC
atau bubuk kering multiguna (multipurposes) dengan kapasitas tangki
minimal 9kg sebanyak 1 unit dan cadangan APAR troli dengan kapasitas
50kg sebanyak 1 unit
ii. Jenis APAR troli dari karbondioksida (CO2) dengan kapasitas tangki
minimal 9 kg sebanyak 1 unit

iii. Alat Pemadam Kebakaran diletakkan di dekat pintu keluar, di tempat


yang strategis dan yang mudah dijangkau, diletakkan menggantung dengan
ketinggian maksimal 120cm atau diletakkan di dalam lemari yang tidak
terkunci dan dilengkapi dengan kaca pengaman
iv. Alat Pemadam Kebakaran diberi warna merah dengan panel berwarna
biru (pemadam tipe bubuk kering) di atas label petunjuk penggunaan
dengan tulisan yang mudah dibaca
v. Lokasi Alat Pemadam Kebakaran diberi tanda petunjuk arah yang
mudah terlihat
h. Bagian dalam (dinding dan langit-langit) ruangan genset harus dipasang
peredam suara rockwool dengan ketebalan minimum 2inchi (5cm), diberi
lapisan khusus yang mudah dibersihkan dan tahan terhadap percikan oli atau bahan
bakar, dan dilindungi dengan kawat jaring (kawat ayam). Suara yang keluar dari ruang
genset tidak boleh melebihi 72dB pada jarak 1 meter di luar dinding dengan
memberi peredam pada bagian dalam ruangan;

dapat memberikan persetujuan berdasarkan telaahan Konsultan Pengawas atau


meminta pembahasan lebih lanjut dengan pemberitahuan dalam jangka waktu paling
lambat 5 hari kerja sejak diterimanya hasil telaahan Konsultan Pengawas. Pengajuan
request/ approval dari Penyedia Barang/Jasa, penyampaian hasil telaahan, maupun
persetujuan/penundaan/penolakan request/approval oleh Pemilik Pekerjaan dapat
disampaikan secara tertulis melalui surat maupun email. Pemilik Pekerjaan, Konsultan
Pengawas, dan Penyedia Barang/Jasa dapat saling mengingatkan batas waktu terhadap
kewajiban masing-masing.

Request/ approval yang telah disetujui oleh Pemilik Pekerjaan harus segera diproses
dan dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa. Konsultan Pengawas dapat
memberitahukan kepada Pemilik Pekerjaan dengan tembusan kepada Penyedia
Barang/Jasa apabila izin tersebut tidak segera ditindaklanjuti atau akan melewati batas
waktu. Pemilik Pekerjaan dapat memberikan teguran kepada Penyedia Barang/Jasa
apabila izin tersebut tidak segera dilaksanakan dalam batas waktu yang telah
ditentukan, dapat mengevaluasi ulang dan/atau mencabut izin yang telah diberikan
apabila terjadi pelanggaran, perubahan kondisi lapangan, perubahan kebijakan umum,
kondisi darurat.

Dalam hal proses pengadaan barang, Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan


pemesanan/pembuatan barang sesuai dengan approval yang telah ditelaah oleh
Konsultan Pengawass dan disetujui oleh Pemilik Pekerjaan. Apabila Penyedia
Barang/Jasa melakukan pemesanan/pembuatan barang yang belum mendapatkan
persetujuan, maka resiko terhadap perubahan, penolakan, maupun pembatalan
pengadaan barang tersebut sepenuhnya merupakan resiko Penyedia Barang/Jasa.

Sebelum dikemas dan dikirim, barang yang telah diproduksi dan/atau diuji di
pabrik/lab pengujian wajib didokumentasikan dan direkam (register) oleh
pabrik/supplier/agen. Salinan dokumen identitas barang (register), COO, COM, sertifikat
hasil uji, dan/atau foto dokumentasi bentuk fisik harus dikirim secara elektronik (email)
kepada penyedia barang/jasa untuk selanjutnya diberitahukan kepada pemilik
pekerjaan dengan tembusan kepada konsultan pengawas.
VII –E. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

PASAL – 1. KETENTUAN UMUM PENGADAAN DAN PEMASANGAN

Sebelum melakukan pemesanan barang/jasa untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal,


Penyedia Barang/Jasa wajib minta persetujuan kepada Pemilik Pekerjaan dalam bentuk
izin pelaksanaan kerja ( work request) dan/atau izin pengadaan barang/jasa (
material/service approval). Pemilik Pekerjaan dan/atau Panitia Pemeriksa
Barang/Pekerjaan dapat menunda dan/atau menolak pelaksanaan pekerjaan dan/atau
pengadaan barang/jasa yang belum dan/atau sedang dalam proses persetujuan bilamana
diperlukan. Akibat dari penundaan/penolakan hasil/proses pekerjaan yang belum
mendapatkan izin merupakan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

Pengajuan request/ approval oleh Penyedia Barang/Jasa ditujukan kepada Pemilik


Pekerjaan dengan tembusan kepada Konsultan Pengawas. Di dalam request/approval
harus mencantumkan item pekerjaan, merek dagang, kelas/kualitas/spesifikasi, daftar
dokumen pendukung yang akan disertakan, sumber material/barang (quarry/supplier),
jangka waktu
pelaksanaan, volume/jumlah, dan keterangan/penjelasan lainnya yang
diperlukan.

Request/approval yang telah diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa harus segera ditelaah
oleh Konsultan Pengawas yang hasilnya harus disampaikan kepada Pemilik Pekerjaan
dan ditembuskan kepada Penyedia Barang/Jasa dalam jangka waktu paling lama 5 hari
kerja sejak tanggal pengajuan request/ approval oleh Penyedia Barang/Jasa. Pemilik
Pekerjaan.

. PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI

Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, katup dan perlengkapan pipa
lainnya, bangunan khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan
pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai
dengan spesifikasi ini.

Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan


dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan
perlengkapannya dalam keadaan balk, kuat dan tidak bocor serta biok-blok
penahan (permanent thrust block) sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja
pipa.

Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk
pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan
untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa.

Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Penyedia Barang/Jasa
dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air
tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan (an
electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah
terjadinya gelombang- gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan
sebuah manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan
pipa yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara maka cara
pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli. Seluruh pengujian wajib
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa dan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi Manajemen Konstruksi. Apabila diperlukan oleh Penyedia
Barang/Jasa, pengujian dapat dilakukan bersama dengan wakil dari Pabrik/Supplier
untuk memastikan berlakunya jaminan produk terhadap setiap material yang dipasang.
Tidak ada atau tidak hadirnya wakil dari Pabrik/Supplier produk bukan merupakan
alasan dan/atau tidak berarti jaminan produk tidak berlaku/tidak valid.

Pengujian Tekanan Hidrostatis

Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi
standar SNI 06-2549-1991. Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan
pengujian hidrostatis pada tekanan paling sedikit 2 (dua) kali dari tekanan nominal pipa.

Uji Tekan

Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru
yang dipasang katup harus diuji di lapangan/lokasi dengan tekanan hidrostatis minimal 2
kali tekanan kerja.
1. Batasan Tekanan

Pengujian tekanan harus sebagai berikut:

1. Tidak boleh lebih kecil dari kali tekanan hidrostatis yang ditentukan

2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan

3. Paling sedikit dilaksanakan selama 4 jam

4. Tidak bervariasi > ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian


5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diizinkan
untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves
atau hidran.

Catatan :

Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua


arah melebihi tekanan yang diizinkan
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diizinkan bila batas tekanan bagian
yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate
valves atau katup buterfly.

2. Tekanan Udara

Setiap bagian pipa yabg dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan
dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau
bagian yang
diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara
menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam
keadaan tertutup pada tekanan differensial melebihi tekanan yang diizinkan. Cara ini
berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.

3. Pelepasan
Udara

Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup
dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, Penyedia
Barang/Jasa harus memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara
dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah semua udara
dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji tekan
cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan
pemilik.

4.
Pemeriksaan

Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa
secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat
ditemukan pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik, dan
pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.

Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh d ilaku kan sebe
lu m diperoleh pe rsetujuan dari Direksi.
Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan diganti
dengan pasir atau batu pecah sampai kedalaman tertentu dan ditempatkan
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi. Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar
dengan ketebalan maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan alat pemadat
tangan, minimum empat kali sebagaimana disetujui oleh direksi.
Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian mencapai
ketinggian yang direncanakan sebagaimana dijelaskan di atas untuk
memenuhi kapasitas daya dukung.

Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan tangan sehingga


akan diperoleh tanah dasar rata tak terganggu.

Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan yang diperintahkan
Direksi tidak sesuai untuk pondasi, Penyedia Barang/Jasa harus menggali
lebih dalam lagi di bawah gradien tersebut sampai kedalaman tertentu
sebagaimana diperintahkan Direksi.

b. Pondasi
Pancang

Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada lokasi yang tepat yang
diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan dalam bab
selanjutnya.

Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa dan disetujui oleh


Direksi. Kepala pancang direncanakan sebagai sendi dan harus disisipkan ke
dalam bangunan bawah sedalam 10 cm.

2. Pekerjaan Beton

Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan disetujui


Direksi, Penyedia Barang/Jasa harus menyelesaikan pekerjaan
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam bagian selanjutnya, yaitu "Pekerjaan Beton".

Harus digunakan beton dengan kuat tekan karakteristik minimum 175 kg/

cm'). Pipa yang ditanam dalam bangunan bawah harus dimantap kan ke
besi tulangan
dengan cara yang disetujui serta menghindari pergeseran dari lokasi semula
selama pengecoran beton.

E. Konstruksi
Pilar

Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan bantalan beton.
Berkaitan dengan pancang yang dipancang di sungai atau saluran, Penyedia
Barang/Jasa harus memilih secara teliti cara dan peralatan yang sesuai agar
tetap pada jalur dan ketinggian yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar.

Puncak pancang harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan kedalaman


yang cuku p sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Setelah penyelesaian
pekerjaan, semua bahan yang digunakan bagi pekerjaan konstruksi, seperti perancah,
pelantar kerja sementara dan lain-lain, harus disingkirkan semuanya agar tidak
mengganggu aliran sungai atau saluran.

F. Konstruksi Bangunan
Atas

Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan bekisting yang kualitasnya untuk beton


expose

dan peralatan water stop untuk penyambungan antar dinding beton untuk
bangunan air.

G. Pemasangan
Pipa

Penyedia Barang/Jasa harus memasang dan menyambung semua pipa “fitting"


dan

"coupling" sesuai dengan jalur dan ketinggian yang diperlihatkan dalam


gambar.
1. Anti Lendutan (cambering)

Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang dalam bentuk
bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini harus 1/1250 persatuan
pancang bentang di bagian garis tengah bentang sebagaimana diperlihatkan
dalam gambar. Penyedia Barang/Jasa harus menyiapkan gambar kerja yang
memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis pemotongan dan
sudut masing-masing pipa untuk anti lendutan dan harus menyerahkannya
ke Direksi untuk persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa.

2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support)

"Fixed Type Ring Support" yang ditunjukkan dalam gambar harus dianggap
pendukung berbentuk cincin yang dipasang di bantalan pilar.

"Sliding Type Ring Support" harus dianggap sebagai pendukung berbentuk


cincin yang dapat digeser secara horizontal di bantalan pilar ke sumbu dalam
pipa. Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar yang
ditentukan
METODE PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai