Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
JEUMPA HOSPITAL
BIREUEN Tanggal terbit Ditetapkan
16 Mei 2016 Direktur Jeumpa Hospital Bireuen
PROTAP
PELAYANAN IGD
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
PENGERTIAN Luka bakar dengan grade II, III, IV adalah luka bakar yang
disebabkan oleh api atau penyebab lain dengan derajat
luka bakar lebih dari 10 % atau mengenai lebih dalam dari
superficial skin
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pelayanan
penderita luka bakar
KEBIJAKAN Proses pelayanan penderita dengan luka bakar
PROSEDUR 1. Pasien dilaporkan ke Dokter jaga triase
2. Dokter melakukan tindakan A-B-C (Airway,
Breathing, Circulation).
Pemasangan O2 kalau perlu
Pemasangan infuse untuk resusitasi cairan
Pemasangan cateter, kalau perlu
Kemudian mengkonsulkan ke Dokter Bedah
3. Dokter Bedah menginstrukskan kepada perawat :
Membersihkan luka bakar dengan NaCl 0,9%,
kemudian diberikan reparat nitrat, ditutup
dengan gaas steril
Bila diperlukan, pemasangan bidai pada sendi –
sendi untuk pencegahan contraktur
Pemeriksaan darah dan urin lengkap
4. Keluarga penderita diberi tahu bahwa penderita
akan dirawat inap
5. Dokter membuat surat pengantar opname
6. Keluarga penderita menyelesaikan pembayaran ke
juru pungut
7. Penderita diantar oleh petugas ruangan
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
2. VERBAL RESPONSE
Berorientasi baik……………………………… 5
Bingung (bisa membentuk kalimat tapi
arti keseluruhan………………………………. 4
Bisa membentuk kata tetapi tidak
mampu mengucapkan suatu 3
kalimat……………….
Bisa mengeluarkan suara yang tidak
punya arti………………………………………. 2
Suara : tidak ada……………………………… 1
3. MOTORIK RESPONSE
Menurut perintah…………………………….. 6
Dapat melokalisir rangsangan sensorik di
kulit……………………………………………… 5
Menolak rangsangan nyeri pada anggota
gerak (WITHDRAWAL)……………………….. 4
Tidak ada gerakan……………………………. 1
TOTAL SCORING
1. <8 Berat
2. 9 – 12 Sedang
3. 13 – 15 Ringan
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
PENGERTIAN Partus biasa adalah ibu yang melahirkan anak dari jalan
lahir tanpa bantuan alat
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan
penderita partus biasa di IGD
KEBIJAKAN Dapat ditolong oleh Bidan atau Dokter Triase setelah
dikonsulkan ke Dokter Spesialis Obgyn
PROSEDUR 1. Penderita tiba di IGD dengan keadaan sudah keluar
tanda dan Hiskuat.
2. Penderita ditidurkan di Gynaecology bed kemudian
diperiksa dalam (Vaginal toucher) pembukaan
lengkap
3. Alat-alat untuk menolong persalinan dipersiapkan
oleh bidan
4. Penderita dipimpin oleh persalinan
5. Sesudah anak lahir dan ibu dibersihkan, lapor
Dokter
6. Dokter memutuskan penderita dirawati diruangan /
R.OJ
7. Keluarga penderita diberitahu bahwa penderita
harus dirawat diruangan/R.O.I
8. Dokter membuat surat pengantar opname dan
melampirkan op.brief yang sudah disetujui oleh
Pel.Med.
9. Keluarga penderita menyelesaikan pembayaran ke
Juru Pungut
10. Penderita dan bayinya diantar oleh petugas atau
bidan ke ruangan
11. Penderita dan bayinya diserah terimakan kepada
petugas ruangan
12. Kalau penderita dirawati di R.O.I (nomor 8, 9, 10, 11
tidak dilaksanakan, hanya no. 9 dilaksanakan pada
waktu pasien pulang).
dr. HULAIMI
PENGERTIAN Partus biasa adalah ibu yang melahirkan anak dari jalan
lahir tanpa penyulit dan bantuan alat
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan
penderita partus biasa
KEBIJAKAN Dapat ditolong oleh Bidan atau Dokter Jaga setelah
dilaporkan ke Dokter Spesialis Obgyn
PROSEDUR 1. Penderita dipersiapkan oleh bidan, dilakukan
vaginal louche ternyata inpartu
2. Lapor Dokter, diputuskan penderita dirawat
diruangan
3. Keluarga penderita diberitahu bahwa penderita
harus dirawat diruangan
4. Dokter membuat surat pengantar opname dan
melampirkan op.brief yang sudah disetujui oleh
Pel.Med.
5. Keluarga penderita menyelesaikan pembayaran ke
Juru Pungut
6. Penderita diantar keruangan oleh petugas/bidan
7. Penderita diserah terimakan kepada petugas
ruangan
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
B. Pemeriksaan Fisik
C. Pemeriksaan Penunjang
E. Tehrapi
dr. HULAIMI
PERSIAPAN PASIEN:
1. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
PROSEDUR PROSEDUR PELAKSANAAN:
1. Memasang perlakdanalasnya didada pasien
2. Meletakkan bengkok dibawah dagu pasien
3. Melatakkan ember yang diberi alas kain pelkedekat
pasien
4. Menentukan panjang slang penduga yang masuk
kedalam lambung
5. Memberi peicin pada ujung slang penduga lambung
6. Menutup pangkal slang penduga lambung dengan
cara menekuk/diklem
7. Memasukkan slang penduga pelan-pelan kedalam
lambung melalui lubang hidung
8. Bagi pasien sadar dianjurkan menelang slang
penduga perlahan- lahan sambil menarik nafas
dalam
9. Menyakinkan slang penduga masuk kedalam
lambung dengan cara;
10. Setelah yakin slang penduga masuk kelambung
pasien. Posisi diatur miring tanpa bantal dan letak
kepala lebih rendah
11. Memasang corong pada ujung slang kemudian
masukkan air/cairan. Selanjutnya ditunggu sampai
air/cairan tersebut keluar dari lambung dan
ditampung dalam ember
12. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai
air/cairan yang keluar dari lambung berwarna
jernih/tidak berbau
13. Mengobservsitensi, nadi pernafasan dan respon
pasien
14. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
PERSIAPAN PASIEN :
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Pemeriksaan jaringan
a. Menyiapkan tempat jaringan
b. Memasang label pada tempat jaringan dengan :
Mencantumkan nama
Nomor rekam medic
Tanggal dan jam pengambilan
c. Mengisi tempat jaringan dengan larutan formalin
d. Memasukkan jaringan kedalam tempat yang
sudah disediakan
e. Mengirim bahan dengan menyertakan formulir
pemeriksaan yang sudah diisi dan ditantangani
dokter
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
b. Cara menerima
Catat berita/pesan dari pengirim telepon
secara lengkap
operasionalkan telepon sesuai dengan
penggunaan dalam hal menerima telepon
sampaikan pesan/berita tersebut kepada
yang berhak menerimanya dengan segera
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
JEUMPA HOSPITAL
BIREUEN Tanggal terbit Ditetapkan
16 Mei 2016 Direktur Jeumpa Hospital Bireuen
PROTAP
PELAYANAN IGD
dr. HULAIMI
1) Nama pasien
2) Jenis kelamin
3) Umur
4) Alamat pasien
5) Tanggal pembuatan resep
6) Nama Dokter
7) NIP
8) Banyaknya obat narkotika yang diperlukan ditulis
dengan angka Romawi juga dengan huruf
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
Penerimaan Obat
1. Pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat
2. Penanggungjawab pengelolaan obat adalah kepala
ruangan yang secara operasional dapat
didelegasikan kepada staf yang ditunjuk
3. Obat yang telah diresepkan ditunjukkan kepada
keluarga dan obat yang telah diambil oleh keluarga
diserahkan kepada perawat dengan menuliskan
dilembar serah terima obat.
4. Perawat menuliskan nama pasien, No Reg, jenis
obat. Jumlah obat dalam format serah terima dan
ditanda tangani oleh keluarga atau pasien.
Selanjutnya keluarga atau pasien mendapatkan
penjelasan tentang 6T+1w (Tepat pasien, Tepat obat,
Tepat dosis, Tepat cara, Tepat waktu, Tepat
pendokumentasian dan Waspada & aksi obat).
5. Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan
oleh perawat dalam kotak obat
dr. HULAIMI
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Semua instrument yang sudah dipakai, direndam
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
2. Setelah itu dicuci dengan deterjen dan disikat
3. Bilas dengan air bersih atau air mengalir
4. Keringkan dengan udara atau dengan handuk
5. Masukkan kedalam autoklaf pada suhu 121° selama
20 menit
6. Setelah steril, pindahkan ketempat bak instrumen
dengan menggunakan korentang
7. Setelah Itu bubuhi tanggal dan rotasikan suplai
tersebut. Proses ini berfungsi sebagai peringatan,
tetapi tidak dijamin sterisasikan paket tersebut.
UNIT TERKAIT 1. Kamar Operasi
2. ICU
3. Ruang Rawat Inap
4. Poliklinik
STERILISASI INSTRUMEN
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Siapkan larutan clorine 0,5% dalam wadah tertutup
2. Setelah selesai tindakan wadah berisi larutan clorine
0,5% dimasukkan instrumen yang telah selesai
dipakai
3. Intrumen dibawa kembali ketempat cuci alat
intrumen dan direndam selama 10 menit dalam
larutan clorine 0,5%
4. Buang larutan clorine 0,5% lalu cuci alat instrument
pakai rinso
5. Bilas dengan air bersih
6. Keringkan instrument dengan kain lap bersih
7. Bungkus dengan kain lap pembungkus instrument
dan diberi tanggal
8. Masukkan dalam auto clave (oven)
9. Atur suhu oven 170 cc hingga dalam batas waktu 60
menit
10. Setelah stent masukkan ketempat masing-masing
dan disusun dengan rapi pada tempatnya
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Tuangkan larutan ke telapak tangan secukupnya.
2. Gosokkan kedua Telapak tangan
3. Gosok punggung dan sela - sela jari dengan tangan
kanan dan sebaliknya
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela - sela jari
UNIT TERKAIT 1. Semua Petugas Ruang Perawatan
2. Semua Petugas Poliklinik
3. Dokter
4. Cleaning Service
PENCEGAHAN INFEKSI PADA TINDAKAN SUCTION
dr. HULAIMI
Istruksi Kerja :
1. Membaca Basmillah;
2. Cuci tangan dengan menggunakan anti septic
3. Keringkan dengan menggunakan handuk kering
4. Pakai sarung tangan DTT dan masker
5. Lakukan penghisapan / suction kepada pasien
6. Bekas kateter penghisap dibersihkan, didesinfeksi
dengan mendidihkan atau menguap
7. Lepas sarung tangan
8. Masukkan bekas sarung tangan kedalam tampat
limbah infeksius
9. Cuci tangan dengan menggunakan anti septic
10. Keringkan dengan menggunakan handuk kering
11. Membaca Hamdallah
dr. HULAIMI
Intruksi Kerja
1. Mencuci tangan
2. Membaca Basmallah
3. Pasien diberitahu tujuan pemasangan
4. Perhiasan yang terbuat dari logam sebaiknya dilepas
5. Alat monitor disiapkan dan dekatkan disamping
pasien
6. Bersihkan lokasi penempatan Chest electrode
7. Lokasi pemasangan Elu
a. Elektroleextremitas
o Merah (RA) tangan kanan / bahu kanan
o Kuning (LA) tangan kiri / bahu kiri
o Hijau (LF) kaki kiri / pinggang kiri
8. Manset dipasang dilengan atas pasien sebelah kiri
atau kanan
9. Temperatur dapat ditempatkan pada daerah axila
10. Sensor Sp02 dapat ditempatkan diujung jari
telunjuk atau jari tengah posisi lampu sensor diatas
punggung ujung jari
11. Periksa tegangan listrik yang digunakan sesuai atau
tidak dengan alat
12. Tekan tombol ON/OFF pada monitor sedikit agak
lama tunggu system monitor bekerja
13. Atur tombol menu sesuai dengan yang dibutuhkan
- Untuk monitor setup pada menu Biomed atau
pada angka 375 untuk masuk pada menu
selanjutnya. (khusus monitor DRAGER)
- Untuk kembali pada awal tekan tombol menu
kembali atau Exit pada layar main menu.
- Untuk mengukur tekanan darah tekan tombol
NBP start atau stop
- Untuk menonaktifkan alaram tekan tombol alarm
silence
- Untuk menghilangkan program main menu pada
layar monitor tekan tombol
14. Monitor harus selalu dalam keadaan Stand-by
dengan baterai penyimpanan arus harus selalu terisi
penuh
15. Setelah melakukan monitoring pasien diberitahu dan
alat yang terdiri dari kabel dan lainnya dirapikan,
dibersihkan dan disimpan pada tempatnya agar
mudah dipergunakan kembali.
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Baca Basmallah
2. Memberitahu kepada pasien dan keluarga
3. Memasang tanda peringatan / tanda melarang
melintas
4. Kain pel dimasukkan kedalam larutan klorin lalu
diperas, jangan terlalu kering
5. Mulailah mengepel dari sudut lalu kebagian tengah
6. Kain pel dibersihkan dalam ember bersih, lalu
dimasukkan kedalam larutan klorin, diperas,
kemudian dipakai lagi
7. Jika larutan klorin kelihatan kotor harus diganti
8. Setelah selesai semua alat-alat dibersihkan lalu
dijemur
9. Setelah lantai kering tanda peringatan diambil
10. Petugas mencuci tangan.
dr. HULAIMI
Cara Kerja
A. Makroskopis :
1. Diamati adanya warna dari kejernihan urine.
2. Reagenstik dicelupkan kedalam urine, tunggu
beberapa menit dan sesuaikan standar warna pada
tabung combur menurut parameter yang ada.
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL
dr. HULAIMI
Cara Kerja:
A. Pembuatan reagen kerja ;
Reagen siap pakai.
B. Cara Kerja :
1. Siapkan 3 tabung reaksi (tb. blangko. tb.
standar, tb. sample).
2. Masukan kedalam tabung reaksi masing-masing
1.000 p1 reagen kerja.
3. Tambahkan 10ul. Aqua pada tabung blangko,
campur dengan baik.
4. Tambahkan 10p1 reagen standar pada tabung
standar, campur dengan baik.
5. Tambahkan 10p1 sample pada tabung sample,
campur dengan baik.
6. Diamkan pada suhu karhar selama 15 menit.
7. Dibaca dengan fotometer program endpoint
panjang gelombang 546.
8. Catat hasil samplenya dengan satuan gram/dl.
PEMERIKSAAN ALBUMIN
dr. HULAIMI
PENGERTIAN Albumin adalah salah satu fraksi dan protein dengan berat
molekul paling rendah dan berperan utama dalam
pemeliharaan tekanan osmotic dalam darah.
TUJUAN Untuk mengetahui kadar albumin dalam pemeriksaan
sample darah.
KEBIJAKAN Nilai normal : 3,5 - 5,3 gr/dl
PROSEDUR Persiapan :
1. Personalia : Analis
2. Alat :
a. Klinipet
b. Fotometer
c. Tabung reaksi
d. Rak tabung
e. Centifuge
3. Reagen: Kit albumin [Biosystim,COD11547]
dr. HULAIMI
Cara Kerja :
1. Diteteskan secara terpisah pada obyek glass anti - A,
anti – B dan larutan kontrol.
2. Tambahkan masing-masing satu tetes sample darah
3. Campur masing-masing dengan menggunakan
pengaduk
4. Amati terjadinya aglutinasi
5. Catat hasil pemeriksaan sebagai golongan darah
1. Interpretasi Hasil:
Catatan :
+ = Aglutinasi
- = Tidak aglutinasi
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
(Cyanmeth)
dr. HULAIMI
1. Personalia : Analis
2. Alat :
- Pipet hemoglobin/micropipette 20 ul
- Pipet volume 5,0 ml
- Tabung reaksi
- Rotameter
3. Reagen : Larutan Drabkin
Cara Kerja :
1. Masukkan dalam tabung reaksi 5,0 ml larutan
drabkin
2. Tambahkan 20p1 sample, campur dengan baik,
tunggu 3-5 menit
3. Baca absorbance sample terhadap blangko aquades
4. Pembacaan pada fotometer dengan factor 36,77 pada
panjang gelombang 546 nm
5. Catat hasil samplenya dengan satuan gram
PROSEDUR PEMERIKSAAN LEHER
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Beritahu pasien secara ramah
2. Atur posisi duduk atau berdiri
3. Lepaskan benda apapun yang menutup leher
4. Amati bentuk leher, warna kulit, pembengkakan,
benjol atau massa
5. Palpasi kelenjar tiroid dengan cara meletakkan
tangan pada leher pasien. Palpasifosa suprasternal
dengan jari telunjuk dan jari tengah serta anjurkan
pasien untuk menelan agar memudahkan palpasi
6. Jika teraba kelenjar tiroid, pastikan bentuk, ukuran,
konsistensi dan permukaannya
7. Catat hasil pemeriksaan
UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat
2. Kamar Operasi
3. ICU
4. Ruang Rawat Inap
5. Ruang Rawat Jalan
PROSEDUR MENGELUARKAN FECES SECARA MANUAL
dr. HULAIMI
PROSEDUR
15. Keluarkan feces dan letakkan feces ke pispot
16. Sebelum mulai memasukkan jari lagi, kaji tanda-tanda
kelelahan
17. Bersihkan daerah perianal dengan tissue
18. Lepaskansarungtangan
19. Gunakan waslap untuk membersihkan daerah perianal
dengan air sabun
20. Bilas dengan air bersih
21. Keringkan dengan handuk
22. Lepas alas bokong
23. Kenakan kembali pakaian pasien
24. Angkat selimut mandi sambil menarik selimut pasien
keatas
25. Ganti linenjika kotor
26. Rapikan pasien
27. Buka sampiran dan buka jendela
28. Bersihkan pispot
29. Cuci tangan dan baca Hamdallah
30. Dokumentasikan warna bau dan konsistensifeces
UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat
2. Semua Ruang Rawat Inap
PEMASANGAN NEBULASl DENGAN OKSIGEN
dr. HULAIMI
Intruksi Kerja :
1. Pasien diberitahu tentang tindakan akan dilakukan
2. Atur posisi pasien duduk / setegah duduk
3. Alat-alat didekatkan pada pasien
4. Hubungkan nebulizer dengan 02
5. Nebulizer disambungkan ke listrik
6. Aktifkan nebulizer dengan memutar tombol ON
7. Dengar suara nafas dengan stetoscop
8. Pasangkan masker transparan menutupi hidung dan
mulut pasien
9. Waktu dan kelembaban diset sesuai dengan indikasi
10. Pasien dianjurkan nafas panjang dan menghisap
udara yang keluar
11. Pengisapan dilakukan dengan cara hirup udara
melalui hidung tahan sebentar dan dikeluarkan
melalui mulut.
12. Setelah waktu yang diset selesai, nebulizer di stop
13. Lakukan clupping untuk mempermudah
mengeluarkan secret
14. Dengar suara nafas
15. Apabila masih terdengar suar aronchi, dapat diulang
lagi
16. Mulut pasien dibersihkan dengan tissue
17. Alat - alat dirapikan
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Siapkan alat – alat
2. Baca Basmallah
3. Cuci tangan dengan menggunakan anti septic
4. Ucapkan salam kepada pasien
5. Jelaskan pada pasien/keluarga tentang tindakan
apa yang akan dilakukan
6. Bebaskan jalan nafas (pertahankan jalan nafas)
7. Berikan oksigen
8. Raba artoriradialis
9. Beri posisi shock
10. PasangInfus
11. Observasi keadaan umum pasien terus
12. Bereskan alat – alat
13. Cuci tangan
14. Ucapkan Hamdallah
dr. HULAIMI
Intruksi Kerja :
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Beritahu pasien secara ramah
2. Atur posisi pasien duduk atau berdiri
3. Lepaskan penutup kepala, kacamata, dll
4. Lakukan inspeksi dengan mengamati bentuk kepala,
kesimetrisan dan keadaan kulit kepala.
5. Lakukan palpasi dengan gerakan memutar. Yang
lembut menggunakan menggunakan ujung jari,
lakukan mulai dari depan turun kebawah melalui
garis tengah kemudian palpasi setiap sudut garis
kepala.
6. Rasakan apakah terdapat benjolan atau massa,
pembengkakan, dan nyeri tekan. Jika hal itu
ditemukan, perhatikan beberapa besarnya,
bagaimana konsistensinya dan dimana
kedudukannya.
7. Catat hasil pemeriksaan
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Baca Basmallah
2. Siapkan alat
3. Cuci tangan
4. Beritahu penderita / keluarga bahwa akan
dilakukan perekaman jantung
5. Anjurkan penderita/keluarga untuk membuka
pakaian dan perhiasan
6. Penderita diminta untuk berbaring
dr. HULAIMI
Istruksi Kerja :
1. Memberitahu pasien
2. Mencuci tangan dengan air yang mengalir,
menempatkan pasien pada posisi terlentang
dengan membuka labia
3. Memakai sarung tangan pada kedua tangan
4. Membersihkan bagian uretra dan bagian labia
dengan hati-hati
5. Pegang labia terpisah tangan kiri dan bersih daerah
uretra sebanyak 2x dengan larutan
6. Masukkan kateter dengan hati – hati yang sudah
diolesi dengan jelly, kira-kira 5 – 8 cm
7. Setelah urine keluar dan hubungkan kateter
ketabung pengumpulan urine
8. Lalu masuk air aquades melalui spuit ± 15 cc
kedalam kateter
9. Tarik kateter lurus biarkan keluar dengan periahan
kedalam pengumpulan kemudian di cabut kateter
10. Sebagai alternatif, jika kateter lurus akan
digunakan lagi, taruh pada larutan klorin 0,5% dan
rendam selama 10 menit untuk didekontaminasi
11. Lepaskan sarung tangan dengan cara dibalikkan
dan dibuang ke tempat limbah infeksius
12. Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
dan keringkan
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Beritahu pasien secara ramah
2. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
3. Cuci tangan
4. Tempatkan perlak pengalas
5. Gunakan sarung tangan
6. Ambil kapas atau kassa dengan larutan anti septik,
lalu bersihkan disekitar meatus urethra dengan
gerakan melingkar
7. Oleskan pelumas pada dasar ujung kateter
8. Angkat penis pada posis tegak dan minta pasien
untuk menghindari mengejang dengan cara menarik
nafas dalam dan dengan perlahan masukkan kateter
melalui meatus.
9. Jika di instruksikan pasang kateter menetap,
kembangkan balon dan periksa kekuatan tahanan.
10. Hubungkan ujung kateter keurinebag
11. Ffksasf kateter pada bagian atas paha pasien
12. Lepaskan sarung tangan dan bereskan peralatan
13. Cuci tangan
14. Catat hasil prosedur termasuk ukuran kateter,
tanggal pemasangan dan toleransi pasien
dr. HULAIMI
Istruksi Kerja :
1. Beritahu pasien secara ramah
2. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
3. Cuci tangan
4. Buka balutan dengan hati – hati
5. Bersihkan bekas plester dengan kapas alcohol
6. Desinfeksi sekitar luka operasi dengan alcohol 70%
dan oleskan luka operasi dengan betadine 10%
7. Lepaskan jahitan satu persatu selang - selang
dengan cara menjepit simpul jahitan dengan
pinsetsirurgis dan tarik sedikit keatas, kemudian
menggunting benang tepat dibawah simpul yang
berdekatan dengan kulit atau pada sisi lain yang
tidak ada simpul.
8. Oleskan luka dan sekitarnya dengan betadine 10%
9. Tutup luka dengan kassa steril kering dan plester
10. Cuci tangan dan peralatan dibereskan
11. Catat pada catatan hasil observasi luka
dr. HULAIMI
Istruksi Kerja :
1. Beritahu pasien secara ramah
2. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
3. Cuci tangan
4. Pasang perlak pengalas
5. Gunakan sarung tangan sekali pakai dan lepaskan
plester atau perban secara perlahan
6. Jika balutan merekat pada jaringan dibawahnya,
jangan dibasahi, perlahan bebaskan balutan dari
eksudat yang mengering.
7. Observasi karakter dan jumlah drainage pada
balutan
8. Buang balutan kotor kenear beken
9. Lepaskan sarung tangan sekali pakai dan gunakan
sarung tangan steril
10. Bersihkan luka dengan larutan NacI, pegang kasa
yang telah dibasahi dengan menggunakan pinset.
Gunakan satu kasa untuk setiap tekanan
pembersihan. Lakukan pembersihan mulai dari area
kurang terkontaminasi ke area paling
terkontaminasi.
11. Pasang kasa basah tepat pada permukaan luka, jika
luka dalam secara perlahan masukkan kasa
kedalam luka sehingga semua permukaan luka
kontak dengan kassa basah.
12. Pasang kassa steril diatas kassa basah
13. Tutup dengan kassa, pasang plester atau fiksasi
dengan perban
14. Cuci tangan dan peralatan dibereskan
15. Catat tentang hasil observasi luka balutan, drainage
dan respon pasien
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Jangan panic
2. Jika tertusuk jarum segera keluarkan darah dengan
memijat bagian tubuh yang tertusuk dan cuci
dengan air mengalir menggunakan sabun atau
cairan anti septik.
3. Jika terkena cairan tubuh pasien, guyur dengan air
bila ada percikan air ke hidung, mulut dan kulit.
4. Jika terkena mata guyur dengan air bersih atau
irigan steril
5. Segera laporkan ke TIM PPI
6. TIM PPI akan melakukan tindakan lanjut
7. Menentukan status pasien sebagai sumber jarum /
alat tajam bekas pakai atau sumber pajanan
terhadap status HIV, HBV, HCV.
8. Petugas yang terpapar diperiksa status HIV, HBV,
HCV jika tidak diketahui sumber paparannya.
9. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan
dalam masa inkubasi tidak perlu tindakan khusus
untuk petugas, tetapi bila petugas khawatir dapat
dilakukan konseling
10. Bila status pasien HIV, HBV, HCV positif maka
tentukan status HIV, HBV, HCV petugas kesehatan
tersebut
dr. HULAIMI
TINGGI BADAN
Mengukur tinggi badan dan perkembangannya
Menentukan status nutrisi klien
KEBIJAKAN Membantu menegakkan diagnos dan pengobatan.
PROSEDUR Peralatan dan Bahan :
1. Timbangan badan
2. Alat pengukur TB
Instruksi kerja :
1. Siapkan alat
2. Baca Basmallah
3. Cuci Tangan
4. Ucapkan salam
5. Jelaskan pada pasien / keluarga pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan
6. Tempatkan handuk / kertas diatas timbangan
7. Beritahu pasien agar melepaskan sepatu / sandal
dan tas tangan
8. Untuk mengukur TB beritahu pasien agar berdiri
tegak diatas timbangan dan menghadap perawat
9. Bantu pasien turun dari timbangan
10. Kembalikan timbangan ketempat semula
dr. HULAIMI
Instruksi Kerja :
1. Membaca Basmallah dan memberi salam
2. Memberitahu pasien
3. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
4. Petugas cuci tangan
5. Perawat berdiri disebelah kanan pasien
6. Menggulung/membuka lengan baju pasien
7. Memasang manset tensi meter pada lengan atas
dengan pipet karetnya berada disisi luar lengan
8. Memasang manset tidak terlalu kuat / longgar dan
harus tepat diatas permukaan dinding arteri
brachialis.
9. Memasang pompatensi meter.
10. Meraba denyut nadi brachialis, talu memasang
stetoskop pada daerah tersebut
11. Sebelum menutup tensi meter, masukan dulu air
raksa kedalam resorvoirnya, manset dan balon
disusun pada tempatnya untuk mencegah pecahnya
tabung air raksa.
12. Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai
berikut : sistole diatas dan diastole dibawah.
13. Perawat mencuci tangan.
dr. HULAIMI
Instruks Kerja :
1. Gunakan minimal 2 (dua) identitas pasien yaitu
nama dan nomor rekam medis untuk identitas
pasien secara benar pada saat :
Pemberian obat
Transfusi darah
Melakukan tindakan / pemeriksaan
Pengambilan sampel lab / specimen tidak boleh
menggunakan nomor kamar atau nomor bed.
2. Gunakan dua identitas saat menempelkan label
pada container sampel lab langsung disamping
pasien, proses identifikasi dimulai pada saat pre
analisis.
3. Untuk memulai suatu tindakan invasif, lakukan
proses verifikasi untuk konfirmasi :
Benar pasien
Benar prosedur
Benar posisi / bagian
4. Gunakanlah komunisasi aktif secara verbal pada
saat proses; verifikasi, bukan komunikasi pasif