Laporan Tahunan Kesehatan Indera
Laporan Tahunan Kesehatan Indera
PENDAHULUAN
Anatomi Mata
1.4.1 Konjungtiva
Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva palpebra, merupakan lapisan
mukosa. Bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut konjungtiva
bulbi. Pada konjungtiva ini banyak sekali kelenjar-kelenjar limfe dan pembuluh darah.
1.4.2 Sklera
Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar
mata yang berwarna putih. Sebagian besar sklera dibangun oleh jaringan fibrosa yang elastis.
Bagian depan sklera tertutup oleh kantong konjungtiva.
1.4.3 Otot-otot
Otot-otot yang melekat pada mata :
a). Muskulus levator palpebralis superior inferior.
b). Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata.
c). Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata)
d). Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata)
1.4.4 Kornea
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat
membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel
kornea, 2 lamina elastika anterior bowmen, 3 substansi propia, 4 lamina elastika posterior,
dan 5 endotelium. Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara kornea ke
sklera disebut selero corneal junction. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata
dengan menempatkannya pada retina.
1.4.5 Koroid
Koroid adalah lapisan yang dibangun oleh jaringan ikat yang memiliki banyak
pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen. Letaknya disebelah dalam sklera. Dibagian depan
mata, lapisan koroid memisahkan diri dari sklera membentuk iris yang tengahnya berlubang.
1.4.7 Lensa
Lensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk
lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris ruang yang terletak diantara lensa mata dan
retina disebut ruang viretus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama
dengan humor akueus berperandalam memelihara bentuk bola mata.
1.4.8 Retina
Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensitif
terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor (fotoreseptor). Fotoreseptor berhubungan
dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang
sampai ke otot. Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang menuju ke otot
tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita
tidak dapat mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta. Pada bagian
retina, terdapat sel batang berjumlah sekitar 125 juta buah dalam setiap mata. Sel batang
sangat peka terhadap intensitas cahaya rendah, tetapi tidak mampu membedakan warna. Oleh
karena itu kita mampu melihat dimalam hari tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih
Fisiologi Mata
2. Sklera
Skelera berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat
melakatnya otot mata.
3. Otot-otot
Otot-otot yang melekat pada mata :
1. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
2. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
3. Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), fungsinya untuk menutup
mata.
4. Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata), fungsinya menggerakkan
mata dalam (bola mata).
5. Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata kebawah
dan kedalam.
6. Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas ke bawah dan
keluar.
4. Kornea
Kornea berfungsi menerima cahaya yang masuk ke bagian dalam mata dan
membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan (memungkinkan
lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya).
5. Koroid
Koroid berfungsi penyuplai retina (mengandung pembuluh darah) dan melindungi
refleksi cahaya dalam mata.
6. Badan Siliaris
Badan siliaris berfungsi menyokong lensa, mengandung otot yang memungkinkan
lensa berubah bentuk, dan mensekresikan aqueous humor (humor berair).
7. Iris (Pupil)
Iris (pupil) berfungsi mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmenya mengurangi
lewatnya cahaya.
9. Retina
Retina berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls saraf dan
menghantarkan impuls ke saraf optik (II). Pada bagian retina, terdapat sel batang berjumlah
sekitar 125 juta buah dalam setiap mata. Sel batang, sangat peka terhadap intensitas cahaya
rendah, tetapi tidak mampu membedakan warna. Oleh karena itu, kita mampu melihat
dimalam hari tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih saja. Bayangan yang
dihasilkan dari sel ini tidak tajam. Selain sel batang terdapat juga sel kerucut (sel konus)
berjumlah sekitar 5 juta pada bagian mata. Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya
tinggi sehingga berperan untuk penglihatan siang hari dan untuk membedakan warna.
Korteks visual primer. Gambar yang ada pada retina ditraktus optikus disampaikan
secara tepat ke korteks jika seseorang kehilangan lapang pandang sebagian besar dapat
dilacak lokasi kerusakan di otak yang bertanggung jawab atas lapangan pandang.
Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan
organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap
pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor
khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan
frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.
telinga yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini
berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan
pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar yang
akan diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran yang akan kami
jelaskan dibawah.
1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telingan luar (analis
auditoris eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan
telinga dalam.
Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk
mendukung fungsinya, yaitu untuk memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran
telinga. Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar
yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini
menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat
menghindari masuknya serangga karena memiliki bau tidak sedap.
2. Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap
seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk
meneruskan Suara yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga
bagian tengah terdapat Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan
rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara
antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.
3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga
sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea)merupakan rongga yang
terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin
Membran terletak pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya
lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.
Baca juga : Sistem Saraf Pusat (Otak dan Sumsum Tulang Belakang)
Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut dengan cairan
perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran
kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang
disebut dengan endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.
Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan nama
organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti
adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ
korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.
2. Vestibuli
Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun
oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebutmacula acustika. Sel
rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara
horizontal. Pada sel rambut macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium
karbonat (CaCO3) yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan
:
terdiri Laki-laki 9226 Jiwa dan perempuan 8589 Jiwa, seperti terlihat pada
table di bawah :
drg MAHMUDAH
10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
Kemantren Sendang Gegunung Pejambon Jumlah
0-<1 th 82 63 104 98 977
1-<5 Th 288 277 763 403 1731
5-<14 Th 713 846 947 693 3199
15-<44 Th 2119 2141 2538 2072 8870
45-<59 Th 731 597 839 610 2777
60 Th ke atas 495 246 270 252 1263
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Kemantren Sendang Gegunung Pejambon
Neo 0-28 hr 2 8 5 5
Bayi 29 hr - 11 bl 85 67 69 82
Balita 12 Bl-50 bl 306 287 338 294
PUS 747 713 801 579
WUS 914 762 966 560
Bumil 37 33 38 31
Bulin 2 12 21 4
3500
3000
2500
2000
1500 KK
Anggota
1000
500
0
Kemantren Sendang Gegunung Pejambon
KK 577 421 668 900
Anggota 1511 2268 3242 2601
95%
90%
80%
85%
Jumlah
80%
75%
70%
Target Cakupan
120 119
100
80
60
40 Jumlah
119
20
0
Sasaran
Cakupan
70,00% 53,70%
60,00%
50,00%
40,00% Jumlah
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Target Cakupan
Jumlah
66,40%
70,00% 50,80%
60,00%
50,00%
40,00% Jumlah
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Target Cakupan
Jumlah
66,40%
70,00% 50,80%
60,00%
50,00%
40,00% Jumlah
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Target Cakupan
Jumlah
92,10%
95%
90%
80%
85%
Jumlah
80%
75%
70%
Targer Cakupan
600
500
Sasaran
380 353
400 Cakupan
300
200
100
00 00 00 00 00 00 00 00 00 0
0
Skrining katarak 3 3 2 18
Penanganan 4 3 2 24
katarak
Rujukan ggn 3 3 2 18
penglihatan pd
kasus DM ke RS
Penjaringan 3 3 2 18
kasus ggn
pendengaran di
sd/mi
Kasus ggn 3 3 2 18
pendengaran di
sd/mi yg
ditangani
Skrining belum
Kurangnya kerjasama linsek
maksimal
Tidak ada kader mata
terlatih
Kurangnya kerjasama
Pasien takut di operasi linprog
Kurangnya
cakupan
a penanganan
kasus katarak
DANA LINGKUNGAN
2. Lokmin Tk Meningkatkan kerja Masyarak masyara BOK - Kapus Kerjasama antar BOK
Kecamatan sama lintas Sektor at kat dan Sektor berjalan
Progra baik
mer
Mengantar
pasien utk Programer, RETRI
operasi ke Kl ada Transport PKM supir , mobil Kalau BUSI
4 pkm rujukan Pasien Pasien pasien = 30.000x rujuka pusling ada
katarak katarak 1 org n pasie
n