Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

"KERANGKA ACUAN PELATIHAN KADER POSYANDU DI DAERAH


BANJARBARU TENTANG PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT
(KMS) BALITA"

Dosen Pembimbing :

Yasir Farhat, SKM., MPH


Fathurrahman, SKM., M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

Akhmad Nurdin NIM P07131216092


Fathimah NIM P07131216104
Fatimah NIM P07131216105
Nahdatun Nisa NIM P07131216120
Nurul Eka Wahyuni NIM P07131216125

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM DIPLOMA IV
JURUSAN GIZI
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat

menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Diklat Gizi dengan Judul Pelatihan Kader

Posyandu Di Daerah Banjarbaru Tentang Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)

Balita. Kurikulum pelatihan ini telah kami susun dengan maksimal dan

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar

pembuatan kurikulum pelatihan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan kurikulum

pelatihan ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih

ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat

memperbaiki makalah kurikulum pelatihan ini.

Akhir kata kami berharap semoga Kerangka Acuan Pelatihan Kader

Posyandu Di Daerah Banjarbaru Tentang Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)

Balita ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banjarbaru, Mei 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan
pembangunan manusianya. Keberhasilan pembangunan di bidang
kesehatan yang lebih diarahkan pada upaya menurunkan angka
kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran, tergantung pada
keberhasilan dalam membina masyarakat agar mampu untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya dalam bentuk peran serta..
Secara operasional, ditingkat desa atau kelurahan, upaya untuk
menurunkan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran salah
satunya dilakukan melalui Posyandu.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan pusat pelayanan
kesehatan masyarakat dimana masyarakat dapat melakukan konsultasi
kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan. Posyandu sebagai
suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat oleh dan untuk masyarakat mempunyai nilai strategis
untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu
yang merupakan kegiatan oleh dan untuk masyarakat, akan
menimbulkan komitmen masyarakat, terutama para ibu dalam menjaga
kelestarian hidup serta tumbuh kembang anak.
Posyandu pada masa orde baru, yang berfungsi sebagai pelayanan
informasi kesehatan ibu dan anak, dinilai sangat efektif dalam
menurunkan angka kematian bayi di Indonesia. Menurut data dari
Badan Pusat Statistik, angka kematian bayi pada tahun 2009 adalah
44/1000 angka kelahiran hidup. Pada awal tahun 1990, peran dan
fungsi posyandu sangat terlihat dan bergerak. Posyandu bukan sekedar
tempat menimbang berat badan balita, namun juga pelayanan gizi dan
pemeriksaan ibu hamil.
Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat, sehingga
masyarakat sendiri yang aktif membentuk, menyelenggarakan dan
memanfaatkan posyandu sebaik-baiknya. Peran serta masyarakat
sangat diperlukan dalam pemanfaatan posyandu. Upaya meningkatkan
peran serta masyarakat antara lain melalui sistem pengkaderan. Peran
serta kader dalam upaya peningkatan status gizi balita merupakan hal
yang sangat penting guna mendukung program pemerintah untuk
mengatasi agar gizi buruk pada anak tidak bertambah melalui kegiatan
pemberdayaan masyarakat dengan revitalisasi posyandu.
Dalam melaksanakan tugasnya, kader kesehatan sebelumnya akan
diberikan pelatihan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan
peningkatan status gizi balita. Pelatihan ini biasanya diadakan dua kali
dalam setahun. Pelatihan yang didapatkan oleh kader berhubungan
dengan peran kader sesuai dengan sistem 5 meja yang terdapat di
dalam posyandu. Kader harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan
tentang status gizi balita dan bagaimana cara meningkatkan status gizi
balita pada keadaan gizi buruk. Namun, sering sekali pelatihan
diberikan pada kader yang sama atau dengan kata lain kader-kader
yang sering mengikuti pelatihan yang selalu diikutkan kembali dalam
pelatihan, sehingga kader-kader lain tidak mendapat kesempatan. Hal
inilah yang memicu kurangnya peran serta kader setiap posyandu
diadakan. Kurangnya ilmu dan minimnya pengalaman adalah pemicu
utama kurang aktifnya peran kader kesehatan. Pemicu lainnya adalah
kesibukan para kader dalam urusan rumah tangganya. (Sukistinah,
2015)
Kurangnya pemahaman dan keterampilan pelayanan, menyebabkan
kader kurang mandiri sehingga sangat tergantung pada petugas
kesehatan dan puskesmas. Oleh karena itulah, pada saat posyandu
dilaksanakan, peran kader sering sekali tidak berjalan sebagaimana
mestinya. Padahal upaya penanggulangan status gizi buruk
memerlukan upaya yang tepat, cepat dan menyeluruh.
BAB II
TUJUAN

2.1 TUJUAN PEMBELAJARAN


2.1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para kader posyandu
di daerah Banjarbaru dapat memahami dan melaksanakan kegiatan
pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan benar.

2.1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Kader dapat melakukan pengisian dan membaca Kartu Menuju
Sehat (KMS) di Posyandu sesuai pedoman penggunaan KMS
Kemenkes 2010
2. Kader dapat mengetahui cara memantau pertumbuhan balita
berdasarkan catatan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita di
Posyandu sesuai pedoman penggunaan KMS Kemenkes 2010
3. Kader dapat melakukan tindakan segera berdasarkan catatan
Kartu Menuju Sehat (KMS) balita di Posyandu sesuai pedoman
penggunaan KMS Kemenkes 2010
4. Kader dapat memberikan nasihat dan pesan-pesan tentang
makanan balita sesuai dengan hasil penimbangan di posyandu
berdasarkan pedoman penggunaan KMS Kemenkes 2010.
BAB III

SASARAN

3.1 SASARAN
3.1.1 KRITERIA PESERTA
1. Jenis Tenaga : Kader Posyandu dengan
pengalaman 2 tahun
2. Tingkat Pendidikan : Minimal Lulusan SMP
3. Tempat Tugas : Daerah Banjarbaru
4. Wawasan/Latihan yang Pernah Diikuti : Pelatihan Kader Posyandu

3.1.2 JUMLAH PESERTA


Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah 30 orang kader
posyandu
BAB IV
METODE DAN PROSES

4.1 METODE DAN PROSES

INPUT PROSES OUTPUT

1. Materi Dasar Ceramah Peserta mampu


2. Materi Inti Tanya Jawab memahami dan dan
3. Materi Penunjang Simulasi melaksanakan kegiatan
4. Lain-lain Diskusi pengisian Kartu Menuju
Sehat (KMS) dengan
benar

Pengisian KMS
BAB V
MATERI PELATIHAN

5.1 MATERI PELATIHAN


Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, materi pelatihan
disusun dengan struktur program sebagai berikut :

A. Materi Dasar
1. Pengertian pengisian KMS Balita
2. Manfaat KMS Balita
3. Cara Memantau Pertumbuhan Balita
B. Materi Inti
1. Langkah – langkah dalam pengisian KMS Balita
2. Tindakan yang dilakukan berdasarkan catatan dalam KMS
3. Nasehat makan bayi dan anak sesuai hasil penimbangan
C. Materi Penunjang
1. Dinamika Kelompok
2. Ilmu Komunikasi
3. RTL (Rencana Tindak Lanjut)

D. Lain-lain
Pembukaan
Penutup
Pre/Post Test
BAB VI
STRUKTUR PROGRAM

5.1 STRUKTUR PROGRAM


No Uraian Materi Jam Pelajaran / JPL
Teori Praktek Praktek Jumlah
Lapangan
1 Materi Dasar
a. Pengertian pengisian KMS 1 5
Balita
b. Manfaat KMS Balita 1
c. Cara Memantau Pertumbuhan 1 2
Balita
2 Materi Inti
a. Langkah-langkah dalam 1 2 9
Pengisian KMS Balita
b. Tindakan yang dilakukan 1 2
berdasarkan catatan dalam KMS
c. Nasehat makan bayi dan anak 1 2
sesuai hasil penimbangan
3 Lain – lain
a. Ujian Pre/Post Test 1 2 3

Total 27
BAB VII
PELATIH/FASILITATOR

Narasumber dalam pelatihan ini terdiri dari beberapa orang sebagai berikut :

No Nama Jabatan Asal Instansi


1. Akhmad Nurdin Kepala Dinas Kesehatan Din-Kes Banjarbaru
2. Fathimah Ahli Gizi Puskesmas Puskesmas Sungai Besar
3. Fatimah Ahli Gizi Puskesmas Puskesmas Sungai Besar
4. Nahdatun Nisa Ahli Gizi Puskesmas Puskesmas Sungai Besar
5. Nurul Eka Wahyuni Ahli Gizi Puskesmas Puskesmas Sungai Besar
BAB VIII
PENYELENGGARAAN WAKTU, TEMPAT, PANITIA

8.1 WAKTU
Tanggal :
Lama Pelatihan : 08.00 – 15.00 WITA
(Jadwal Pelatihan terlampir)

8.2 TEMPAT
Tempat penyelenggaraan di BAPELKES Banjarbaru.

8.3 PANITIA
Panitia berasal dari Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru
(Susunan Panitia Terlampir )
BAB IX
ALAT BANTU DIKLAT
A. Alat Bantu Komunikasi : Pengeras suara dan pointer
B. Alat Bantu Presentasi : Media LCD Proyektor dan Laptop
C. Alat Bantu Praktik : Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita
D. Modul/Bahan Ajar : Leaflet dan Buku Peraturan Kemenkes RI tentang
Penggunaan KMS bagi Balita
BAB X
EVALUASI

Evaluasi yang digunakan selama proses pembelajaran terdiri dari evaluasi


terhadap :

A. Peserta, meliputi :
1) Pre test
2) Post test
3) Keterampilan kader dalam mengisi KMS
B. Fasilitator, meliputi :
1) Penguasaan materi
2) Ketepatan waktu
3) Sistematika penyajian
4) Penggunaan metode dan alat bantu diklat
5) Empati, gaya dan sikap kepada peserta
6) Pencapaian tujuan pembelajaran
7) Kesempatan tanya jawab
8) Kemampuan menyajikan
9) Kerapihan pakaian
10) Kerjasama antar tim pengajar
C. Penyelenggaraan
1) Pengalaman peserta dalam pelatihan ini
2) Rata-rata penggunaan metode pembelajaran oleh pengajar
3) Tingkat semangat peserta untuk mengikuti program pelatihan
4) Tingkat kepuasan peserta terhadap proses belajar mengajar
5) Kenyamanan ruang kelas
6) Penyediaan alat bantu pelatihan dalam kelas
7) Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti pengadaan
bahan diskusi)
BAB XI
BIAYA

Seksi KETERANGAN BANYAKNYA HARGA JUMLAH


SATUAN
Kesekretariatan KMS + ATK 30 10.000 300.000
Leaflet 30 3.000 30.000
Kit Kegiatan (totebag 30 10.000 300.000
dan pulpen)
Sertifikat panitia 25 1000 25.000
Sertifikat Peserta 30 1000 30.000
Proposal 3 10.000 30.000
LPJ 3 10.000 30.000
JUMLAH 745.000
Konsumsi Makan Siang 1x 30 x 1 20.000 600.000
1 hari

Snack Panitia 25 3.000 75.000


Snack Peserta 30 5.000 150.000
JUMLAH 825.000
Lapangan dan Ruang belajar 3 hari 150.000 450.000
Perlengkapan
Spanduk 1 buah 200.000 200.000
Baju Kaos Peserta 30 buah 50.000 1.500.000
Plakat 2 buah 150.000 300.000
JUMLAH 2.450.000
TOTAL 6.720.000
BAB XII
SERTIFIKAT

Berdasarkan Kepmenkes Nomor 725 tahun 2003 tentang pedoman


Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, bagi peserta yang telah
mengikuti pelatihan selama 7 JPL akan memperoleh sertifikat dengan kredit 2 sks.
BAB XIII
PENUTUP

Demikian kerangka acuan Pelatihan Kader Posyandu Di Daerah


Banjarbaru Tentang Pengisian Kartu Menuju Sehat (Kms) Balita ini kami ajukan
dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang akan membantu pelaksanaan kegiatan ini baik secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
membimbing kita di jalan yang diridhoi dan memberikan rahmat serta karunia-
Nya dalam penyelenggaraan kegiatan ini, sehingga kami berharap dapat
melaksanakannya dengan baik dan berjalan lancar serta bermanfaat bagi semua
pihak. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Ata perhatian dan kerja
sama, kami mengucapkan terima kasih

Banjarbaru, 14 Mei 2019


LAMPIRAN
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA PELAKSANA DALAM RANGKA PELATIHAN
KADER POSYANDU TENTANG PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT
(KMS) BALITA

Pelindung : Yasir Farhat, SKM., MPH.


Penanggung Jawab : Akhmad Nurdin
Ketua Pelaksana : Fathimah
Sekretaris : Nurul Eka Wahyuni
Bendahara : Fatimah
1. Seksi Acara
Koordinator : Nahdatun Nisa
Anggota : Aulia Rahmi
Ade Dwi Oktaviani
Muhammad Kamil
Erna

2. Seksi Perlengkapan dan Lapangan


Koordinator : Auliya Muflihati
Anggota : Anggita Puspita Ratu Dayyan
Devi Mahdalena Elmah
M. Nur Ihsan Habibi

3. Seksi Dokumentasi
Koordinator : Helda Hayati
Anggota : Devia Gustia Maulida
Amaruli

4. Seksi Konsumsi
Koordinator : Muna Izzati
Anggota : Muhammad Zailani
Eka Hervina
Marsina Bayuni
Irma Indrinani
Laila Sholehah
5. Seksi Kesekretariatan
Koordinator : Devina Amadea Setyasetrid
Anggota : Rizqia Sri Indah Alina
Marisa Noviyanti

Anda mungkin juga menyukai