BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
koefisien perlawanan pada tinggi gradien sungai, ini sangat penting untuk
yang dikaitkan dengan percepatan lokal atau kegoyangan aliran yang juga
aliran yaitu angka Froude (Fr) dan kedalaman air relatif (y/h pulau)
(CD) suatu pulau dan kelompok pulau. Nilai rata-rata perbandingan antara
P/l = 4,09; L/d = 2,5; L/p = 0,84 dan L/I = 3,01. Hal ini dapat diartikan
8
mendekati lebar sungai dan lebar sungai rata-rata sama dengan tiga kali
lebar pulau.
hukum dalam dan luar teori lapisan batas. Masalah pendekatan linear-
yang diukur oleh peneliti lain pada jenis aliran yang sama.
B. Landasan Teori
9
Sungai adalah suatu sistem yang sifatnya kompleks tetapi tidak tak
tumbuhan dan bagunan di sisi tebing sungai, maka kompleksitas aliran air
dan daerah tepi sungai. Daerah transisi ini merupakan dearah dangan
2. Alur sungai
Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah air yang mengalir pada
suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut
berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.
Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan
yang jatuh diatasnya melalui sungai. Alur sungai adalah sebuah ungkapan
yang artinya dasar sungai yang lekuk panjang serta memanjang. Jadi arti
alur sungai adalah dasar sungai yang lekuk panjang serta memanjang.
Alur sungai dapat dilihat pada keterkaiatan antara bentuk alur dengan
faktor utama yang menentukan bentuk alur sungai lurus, meander, dan
(4%<S0<10%), maka sungai akan memiliki bentuk berupa alur relatif lurus.
alur sungai akan selalu membelok pada panjang alur lurus maksimal 10
lurus atau dari lurus menjadi meander, maka sungai akan selalu
tetap sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bentuk meander sungai tidak
berdiri sendiri, namun terkait dengan debit sungai bahkan fluktuasi debit
meander ().
14
3. Abutmen
(angin, kendaraan, dll) dan mati (beban gelagar, dll) pada jembatan. Breusers
(a)(b)
Wing wall abutment. abutment.
Triangular-shaped
(c) Semi
(d) Spill
Circular
through
ended
abutment.
abutment.
volume per waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari
yang melewati saluran (Q) dengan luas tampang basah saluran (A)
(1)
dimana:
air akibat adanya perbedaan fluida antara udara dan air dan juga
umumnya terjadi pada jarak 0,05 y sampai 0,25 y airnya dihitung dari
‘(a) (b)
0 (2)
u* gRS
6. Sifat aliran
inersia dan gaya kekentalan menjadi tiga yaitu aliran laminer, aliran
dimana:
V = kecepatan rata–rata (m/dtk).
R = jari-jari hidraulik (m).
= kekentalan kinematis (10-6m2/dtk).
Klasifikasi aliran berdasarkan bilangan Reynolds dapat
(4)
19
dimana:
V = kecepatan rata–rata penampang (m/dtk).
Yo = kedalamam aliran (m).
g = gaya grafitasi (m/dtk2).
Jika: Fr < 1 aliran subkritis.
Fr > 1 aliran superkritis.
Fr = 1 aliran kritis.
Umumnya aliran pada saluran terbuka mempunyai Re > 12.500
sama lain. Sebagian besar dari studi ini telah dilakukan berdasarkan
aliran di saluran terbuka adalah konsep yang sangat rumit dan tidak ada
metode yang tepat untuk menentukan itu (Järvelä, 1998). Faktor-faktor yang
ini. Perlu dicatat bahwa faktor ini sampai batas tertentu saling
aliran. Ketidak teraturan dasar juga memiliki pengaruh besar terhadap efek
perlambatan.
c. Ukuran saluran, bentuk dan ketidak teraturan mengacu pada variasi dalam
longitudinal saluran.
d. Sedimentasi dan erosi dapat mengubah saluran baik ke bentuk biasa lebih
tidak teratur atau lebih. Efek tergantung pada material tanah, bentuk
e. Hambatan seperti pohon tumbang, arus debris, batu, jembatan, dan log
aliran.
debit air tinggi mencapai tepi sungai atau bantaran banjir. Maka efeknya
berliku. Hal ini dapat disebut sebagai rasio panjang. Hambatan aliran
1998).
dan dinding saluran adalah nol. Hal ini diasumsi bahwa dasar saluran
halus jika
kasar jika
kehilangan energi dalam air yang mengalir pada saluran. Dalam hal ini
sebagai
V C RS (8)
1 LV 2 (9)
Hf
C2 R
di mana L adalah
ditulis
5C (10)
kc
g V
Jika tinggi kekasaran
lebih besar dari nilai kritis didefinisikan oleh persamaan (10), unsur-
24
8gRS
V
f
(11)
dan hanya berlaku untuk turbulen dan hidrolik halus, transisi, atau aliran
1 k bf
2log
f a f R 4Re f (12)
dengan 12 <af <15 dan 0 <bf <6, didirikan untuk berbagai jenis
kasar dan halus. Oleh karena itu, jika alirannya hidrolik kasar konstan
didefinisikan sebagai
25
1 R
2log12,27
f k
(13)
sebagai
24 (14)
f
Re
sementara French (1985) menggambarkan persamaan untuk
0,316
f
Re0,25
(15)
L V2
Hf f
4R 2g
(16)
1 2/3 1/2
V R S
n
(17)
26
LV 2 (18)
Hf n 2
R 4/3
Dengan demikian, dari
8gn 2 8 g
f 2
R1/3 C
(19)
energi dalam air yang mengalir pada saluran. Dalam hal ini
Identifikasi permasalahan
Model abutmen :
Abutmen semicircular ended (MA1)
Abutemen semicircular (MA2)
Abutmen wing-wall (MA3)
Pengumpulan Data :
Data skunder : kajian pustaka, pemodelan abutmen, dan
karakteristik material dasar
Data primer : kecepatan (V), tinggi muka air (Yo), dan debit (Q)
tidak
Validasi
data
ya
Analisa Data