Chapter II - 3 PDF
Chapter II - 3 PDF
LANDASAN TEORI
Antrian yang panjang sering kali kita temukan di bank saat nasabah mengantri di teller
untuk melakukan transaksi, di klinik saat pasien mengantri untuk mendapatkan
pelayanan, di airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market
saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil saat mobil
antri untuk dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan
konsumen berhenti untuk mengantri atau bahkan dapat meninggalkan sistem sehingga
dapat mengakibatkan kehilangan konsumen atau kerugian bagi perusahaan.
Gross dan Haris (Gross, 2001) mengatakan bahwa sistem antrian adalah kedatangan
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas
pelayanan (server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dankemudian meninggalkan
sistem setelah dilayani. Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi
sistem yang berbeda-beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara
luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut :
2. Pelayanan
Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan,
atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap-tiap fasilitas pelayanan kadang-
kadang disebut sebagai saluran (channel) (Schroeder,1997). Contohnya, jalan
tol dapat memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya
terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket
seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop. Dalam mekanisme pelayanan
ini ada 3 aspek yang harus diperhatikan yaitu :
1. Tersedianya pelayanan
Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap saat. Misalnya
dalam pertunjukan bioskop, loket penjualan karcis hanya dibuka pada
waktu tertentu antara satu pertunjukan dengan pertunjukan berikutnya,
sehingga saat loket ditutup mekanisme pelayanan terrhenti dan petugas
beristirahat.
3. Antrian
Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses
pelayanan. Jika tak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau
kelebihan fasilitas pelayanan (Mulyono, 1991).
Menurut Thomas J. Kakiay disiplin antrian adalah aturan di mana para pelanggan
dilayani, atau disiplin pelayanan (service discipline) yang memuat urutan (order) para
pelanggan menerima layanan. Ada 4 bentuk bentuk disiplin antrian menurut urutan
kedatangan antara lain adalah :
1. First Come First Served (FCFS) atau First In First Out (FIFO), di mana
pelanggan yang terlebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu.
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau ada
satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu fasilitas pelayanan.
Contohnya adalah sebuah kantor pos yang hanya mempunyai satu loket pelayananan
Sistem antrian jalur tunggal dengan tahapan berganda ini atau menunjukkan ada dua
atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan. Sebagai contoh adalah :
pencucian mobil, tukang cat mobil, dan sebagainya.
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi di mana ada dua atau lebih fasilitas
pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Contohnya adalah antrian pada sebuah bank
dengan beberapa teller, pembelian tiket atau karcis yang dilayani oleh beberapa loket,
pembayaran dengan beberapa kasir, dan lain-lain.
Sistem Multi Channel – Multi Phase ini menunjukkan bahwa setiap sistem
mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap sehingga terdapat lebih dari
satu pelanggan yang dapat dilayani pada waktu bersamaan. Contoh pada model ini
adalah : pada pelayanan yang dibarikan kepada pasien di rumah sakit dimulai dari
pendaftarran, diagnose, tindakan medis, samppai pembayaran, registrasi ulang
mahasiswa baru pada sebuah universitas, dan lain-lain.
Karakteristik dan asumsi dari model antrian dirangkum dalam bentuk notasi. Notasi
standar yang digunakan adalah sebagai berikut :
(a/b/c/d/e)
Notasi standar untuk simbol a dan b sebagai distribusu kedatangan dan distribusi
waktu pelayanan mempunyai kode sebagai berikut :
Pola kedatangan suatu sistem antrian dapat dipresentasikan oleh waktu antar
kedatangan yang merupakan suatu periode waktu antara dua kedatangan yang
berturut-turut. Kedatangan dapat dipisahkan oleh interval kedatangan yang sama atau
tidak sama probabilitasnya disebut kedatangan acak. Tingkat kedatangan yaitu jumlah
pelanggan yang datang per satuan unit waktu.
Dimana :
x = jumlah kedatangan per periode waktu
λ = rata-rata jumlah kedatangan per periode waktu
e = 2,71828
Uji kesesuaian Poisson dilakukan dengan uji Chi Square ( yang didefinisikan
sebagai berikut:
= data yang diuji mengikuti distribusi
= data yang diuji tidak mengikuti distribusi
Statistik test didefinisikan sebagai berikut :
Dimana :
= frekuensi observasi ke-i
= frekueensi harapan ke-i
Dalam uji Chi Square, data observasi mengikuti distribusi saat
Pola pelayanan ditentukan oleh waktu pelayanan yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
melayani pelanggan pada fasilitas pelayanan. Waktu pelayanan dapat berupa waktu
pelayanan konstan ataupun variabel acak yang telah diketahui probabilitasnya.
Tingkat pelayanan adalah jumlah pelanggan yang dilayani per satuan waktu. Dengan
asumsi channel selalu dalam keadaan sibuk sehingga tidak ada waktu idle yang
dialami oleh channel itu.
Dimana :
x = ( nilai tengah )
= rata-rata yang didekati dengan
e = 2,71828
2.9 Simulasi
Model analitik sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari, akan tetapi terdapat
beberapa keterbatasan antara lain, yaitu :
1. Model analitik tidak mampu menggambarkan suatu sistem pada masa lalu dan
masa mendatang melalui pembagian waktu. Model analitik hanya memberikan
3. Model analitik terbatas pemakaiannya dalam hal – hal yang tidak pasti dan
aspek dinamis (faktor waktu) dari persoalan manajemen.
3. Model simulasi kontinu adalah model simulasi dimana state ( status ) dari
sistem berubah secara kontinu karena berubahnya waktu ( change state
variable ). Contohnya simulasi polpulasi penduduk.
Model simulasi diskrit adalah model suatu sistem dimana perubahan state
terjadi pada satuan-satuan waktu yang diskrit sebagai hasil suatu kejadian (
event ) tertentu (discrete change state variables ). Contohnya simulasi
antrian.
Penggunaannya yang cukup dikenal adalah oleh Enrico Fermi pada tahun
1930, ketika ia menggunakan metode acak untuk menghitung sifat-sifat neutron yang
waktu itu baru saja ditemukan. Metode Monte Carlo merupakan simulasi inti yang
digunakan dalam Manhattan Project, meski waktu itu masih menggunakan oleh
peralatan komputasi yang sangat sederhana. Sejak digunakannya komputer elektronik
pada tahun 1945, Monte Carlo mulai dipelajari secara mendalam. Pada tahun 1950-an,
metode ini digunakan di Laboratorium Nasional Los Alamos untuk penelitian awal
pengembangan bom hidrogen, dan kemudian sangat populer dalam bidang fisika dan
riset operasi. Rand Corporation Angkatan Udara AS merupakan dua institusi utama
yang bertanggung jawab dalam pendanaan dan penyebaran informasi mengenai Monte
Carlo waktu itu, dan mereka mulai menemukan aplikasinya dalam berbagai bidang.