Abstrak
Dilakukan percobaan dengan tujuan mempelajari konsep pertukaran energi, menentukan tara mekanik
satuan panas, serta menghitung banyaknya panas yang diserap oleh pita nilon. Hukum kekekalan energi
yaitu dimana energi total tidak berkurang dan juga tidak bertambah pada proses apapun, energi dapat
dirubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya tetapi jumlahnya konstan. Semua sistem memiliki energi
salah satunya adalah kalor. Suatu sistem yang memiliki temperatur yang lebih tinggi akan memberikan
kalor kepada sistem yang berada didekatnya yang memiliki temperatur lebih rendah sampai kedua
sistem tersebut memiliki temperatur yang sama. Pada praktikum mengenai menentukan Tara Mekanik
Panas ini, akan dibuktikan Hukum Kekekalan Energi, yang mana dari gerak Mekanik benda yang
melakukan gesekan akan berubah menjadi Energi Kalor atau Panas. Selain itu juga asas black
mendasari juga dimana kalor yang dikeluarkan dari sistem tersebut sama dengan kalor yang didapat
oleh sistem tersebut. Prinsip inilah yang menjadi prinsip kerja pesawat Schurlholtz. Persamaan untuk
ma ca m kal c kal ΔT
menentukan Tara Mekanik Panas (e) adalah : e . Nilai e yang didapat
nMg Dkal
pada percobaan ini berbeda dengan nilai e literature. Hal ini dapat disebabkan yaitu putaran tidak
konstan serta calorimeter tidak terisolasi dengan baik akan mempengaruhi system.
Kata kunci: Kekekalan Energi, Suhu, Kalor(Q), Tara Mekanik Panas (e).
Q=m.c.ΔT (1)
Dimana :
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima Adapun alat yang digunakan dalam raktikum ini
oleh suatu benda (Joule) adalah pesawat schurholz yang terdiri dari beban,
m = massa benda yang menerima atau melepas engkol pemutar, pita tembaga, kalorimeter dan pegas
kalor (kg) pengait , digunakan sebagai objek dari percobaan
c = kalor jenis zat (J/Kg⁰C) untuk menentukan tara mekanik panas. Termometer
ΔT = perubahan suhu (⁰C) digunakan untuk mengukur suhu akibat dari gesekan
antara pita tembaga dengan engkol pemutar. Neraca
Untuk menentukan kalor jenis suatu zat digunakan timbang digunakan untuk menimbang pita nilon dan
persamaan : [2] kalorimeter.
C = Q / m.ΔT (2) 3.2 Metode Eksperimen
Dimana : Menentukan tara mekanik suatu panas
C = kalor jenis zat (J/Kg⁰C) pertama yaitu dengan menyusun pesawat schulhotz,
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima kemudian mengukur massa calorimeter sebeum diisi
oleh suatu benda (Joule) air dan mengukur massa calorimeter sesudah diisi air
m = massa benda yang menerima atau melepas untuk mengetahui massa air di dalam calorimeter.
kalor (kg) Kemudian pasang calorimeter pada pesawat
ΔT = perubahan suhu (⁰C) schulhotz dan variasikan lilitan benang nilon pada
tiap perhitungan (2 dan 3 lilitan) yang diujungnya
Untuk menentukan kapasitas kalor suatu zat digantungkan beban 5 kg. Putar pemutar pesawat
digunakan persamaan : [2] schulhotz sebanyak 500 kali, dan catat kenaikkan
suhu setiap 20 putaran.
C = Q / ΔT (3)
Dimana : IV. Hasil dan Pembahasan
C = kapasitas kalor (J/K) 4.1 Data Hasil Percobaan
Q = banyaknya kalor (J) a. Tabel Data Tara Mekanik Panas
ΔT = perubahan suhu (K)
C = m. c (4)
2.2 Tara Mekanik-Panas
Tara mekanik panas adalah kesetaraan energi
mekanik dengan energi panas, untuk menentukan
panas jenis suatu zat ialah dengan cara b. Grafik Hasil Percobaan
pencampuran/persentuhan. Ataupun dengan kata
lain tara kalor mekanik adalah perbandingan usaha
dengan gaya. Tara kalor mekanik dapat dihitung
dengan persamaan :
ma ca m kal c kal ΔT
e
nMg Dkal
Untuk menentukan tara mekanik panas dari suatu
bahan kita dapat menggukaan prinsip kerja pesawat
schurholtz. Alat ini berprinsipkan pada gesekan
suatu bneda terhadap benda lain yang
mengakibatkan panas. Cara kerja pesawat schurholtz
berdasar pada azas black dimana Qlepas=Qterima.[3]
1. Grafik perubahan temperatur terhadap banyak calorimeter yang tidak terosilasi baik akan
putaran untuk kalorimeter alumunium 20ml. berdampak pada system adiabatic. Karena Asas
Black hanya dapat terjadi pada system adiabatic.
Sedangkan untuk calorimeter tembaga akan
menghasilkan suhu yang lebih besar dibandingkan
calorimeter alumunium, namun pada prinsip tara
mekanik panas (e)-nya sama seperti bahan
calorimeter alumunium.
Dari semua grafik yang ada terlihat bahwa
hubungan antara suhu dan banyaknya putaran adalah
linier. Hal ini menunjukkan semakin banyak putaran
yang dilakukan, energi panas yang diterima oleh air
dan kalori meter semakin besar. Perubahan suhu
2. Grafik perubahan temperatur terhadap banyak yang ada ini disebabkan oleh gesekan antara pita
putaran untuk kalorimeter alumunium 40ml. nilon dengan kalorimeter. Jumlah lilitan pita nilon
pada kalorimeterpun mempengaruhi energi panas
yang diterima oleh air dan kalorimeter. Semakin
banyak jumlah lilitan yang dilakukan, maka energi
panas yang diserap oleh air dan kalorimeter semakin
banyak. Ukuran calorimeter juga berpengaruh
terhadap kenaikan suhu. Semakin besar ukuran
(volume) calorimeter, kenaikan suhu yang terjadi
akan semakin lama.
V. Kesimpulan
1. Pertukaran energy didasarkan pada hokum
3. Grafik perubahan temperatur terhadap banyak kekekalan energy. Energy mekanik dengan
putaran untuk kalorimeter tembaga 20ml. gaya gesek dapat melepas kalor sehingga
4.2 Analisa Data menjadi energy panas.
Pada calorimeter alumunium 20ml 2. erata-rata untuk kalorimeter alumunium 20ml
perubahan suhunya lebih besar dibandingkan (2 lilitan = 0.1787 kal/J dan 3 lilitan = 0.199
calorimeter alumunium 40ml, perubahan suhu ini kal/J). erata-rata untuk kalorimeter alumunium
terjadi dalam 500 putaran pada pesawat Schulholtz. 40ml (2 lilitan = 0.234 kal/J dan 3 lilitan =
Perubahan suhu berbanding terbalik dengan massa, 0.168 kal/J). erata-rata untuk kalorimeter
dimana massa air dan calorimeter di calorimeter tembaga 20ml (2 lilitan = 0.40547 kal/J)
20ml lebih kecil dibandingkan massa air dan 3. Qrata-rata untuk calorimeter alumunium 20ml
calorimeter di calorimeter 40 ml. Hal ini juga = 3715.719 kal. Qrata-rata untuk calorimeter
ditunjukkan oleh persamaan : alumunium 40ml = 3695.18 kal. Qrata-rata
Q = m.c. ΔT untuk calorimeter tembaga 20ml = 3755.49
Q = (maca + mkck) ΔT kal.
1
Terlihat bahwa m ̴ dimana semakin besar ma dan
ΔT
mk, semakin kecil perubahan suhu yang terjadi. Daftar Pustaka
Hasil yang didapat pada percobaan ini, untuk
mendapatkan nilai tara mekanik panas digunakan [1] Tanpa Nama. 2013. Pengertian Kalor, Kapasitas
persamaan : Kalor dan Kalor Jenis. http://www.informasi-
ma ca m kal c kal ΔT pendidikan.com/2015/03/pengertian-kalor-
e kapasitas-kalor-dan.html. Diakses pada 16
nMg Dkal November pukul 06.27 WIB.
Perbedaan nilai e pada percobaan dengan nilai e
literature (elit = 0.24 kal/J) dapat disebabkan [2] Halliday Resnick. 1988. Fisika Dasar. Jakarta
beberapa hal yaitu putaran yang diberikan pada Pusat: Erlangga.
engkol tidak konstan dan akan berdampak pada
gesekan antara pita nilon dan calorimeter, yaitu pada [3] Yanto, Irdi. 2013. Tara Mekanik Panas.
perubahan suhu yang dihasilkan yang mengacu pada https://www.scribd.com/document/129391241/Tara
asas Black (Qlepas = Qterima). Selain itu keadaan -Mekanik-Panasijo. Diakses pada 16 November
pukul 06.39 WIB.