Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ILMU BEDAH
1. Bedah Plastik
2. Breathing
Luka bakar biasanya akan menyebabkan edema dan atau
obstruksi jalan nafas atas
Keracunan CO2 (sakit kepala, mual,kebingungan, koma)
Terapi O2 100% 10-12 l, dengan NRM
Pada luka bakar grade III yang mengenai dinding dada anterior
dan lateral menyebabkan terbatasnya pergerakan dinding
dada lakukan ESCHAROTOMY
3. Circulation
Shock hipovolemik dewasa 2liter secepatnya, rumus 20ml/kgBB
dengan RL kemudian evaluasi lalu beri RL lagi
Pasang cateter urin , evaluasi urin output 1cc/kgBB/jam (anak)
0,5-1 cc/kgBB dewasa
Grade II/III 4x%luka bakarxBB (jam) , *jam pertama setengahnya,
16 selanjutnya setengah lg.
Pada anak terapi glukosa juga
4. Disability
5. Environment cegah hipotermia
SECONDARY SURVEY
c. Secondary closure
d. Trias hipospadia
Hb > 10 MG/DL
Jika syarat operasi sudah dipenuhi, rujuk anak ke dokter bedah plastik.
Karsinogenetis adalah:
Peristiwa perubahan sel normal menjadi sel kanker.
d. Pengobatan tumor jinak dan ganas
Thoracal V-VIII
DIAFRAGMA
Penjelasan: Mediastnum oleh garis imaginer berjalan dari angulus sterni hingga
margo inferior corpus vertebrae thoracal IV menjadi superior dan inferior.
b. Fisiologi hemodinamik
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel /
jaringan tubuh –> vena cava inferior dan superior –> atrium
kanan jantung
c. Cavum thorax dari luar ke dalam.
Urologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari penyakit dan klainan
di traktus urogenitalia pria dan traktur urinarius wanita.
Organ urinaria: ginjal dengan salurannya, glandula adrenal, ureter,
buli buli, urethra
Organ genital pria: testis, epididymitis, vs deferens, vesica
seminalis, prostat, dan penis.
Semua organ urogenital terletak retroperitoneal kecuali: testis,
epididymis, vasa deferens, penis dan urethera.
Litotripsi (endoskopik)
Jika terlalu besar dilakukan vesikolitotomi
Apendisitis
Appendisitis peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering.
b. Appendicitis kronik
Diagnosis apendisitis kronik baru dapat ditegakkan jika ditemukan
adanya riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 minggu, radang
kronik apendiks secara makroskopik dan mikroskopik.
Patofisiologi Apendisitis
penyumbatan lumen apendiks (hiperplasia folikel limfoid, fekalit,
benda asing, striktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya
atau neoplasma) mukus yang diproduksi mukosa mengalami
bendungan mukus tersebut makin banyak elastisitas dinding
apendiks mempunyai keterbatasan peningkatan tekanan
intralumen akan menghambat aliran limfe mengakibatkan edema,
diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa.
Pada saat inilah terjadi apendistis akut fokal yang ditandai oleh nyeri
epigastrium (Price, 2005).
Diagnosis
Anamnesis: nyeri perut kanan bawah , demam 37,5-38,5, mungkin
obstipasi
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Hitung jenis leukosit dengan hasil leukositosis.
Pada apendisitis akut dan perforasi akan terjadi :
o leukositosis yang lebih tinggi lagi.
o Hb (hemoglobin) nampak normal.
o Laju endap darah(LED) meningkat pada keadaan apendisitis
infiltrat.
b. Urin rutin
penting untuk melihat apakah terdapat infeksi pada ginjal.
2. Pemeriksaan Radiologi
a. Apendikogram
b. Ultrasonografi (USG)
Diagnosis Banding
1. Gastroenteritis, ditandai dengan terjadi mual, muntah, dan diare
mendahului rasa sakit. Sakit perut lebih ringan, panas dan
leukositosis kurang menonjol dibandingkan, apendisitis akut.
2. Limfadenitis Mesenterika, biasanya didahului oleh enteritis atau
gastroenteritis. Ditandai dengan nyeri perut kanan disertai dengan
perasaan mual dan nyeri tekan perut.
3. Demam dengue, dimulai dengan sakit perut mirip peritonitis dan
diperoleh hasil positif untuk Rumple Leede, trombositopeni, dan
hematokrit yang meningkat.
4. Infeksi Panggul dan salpingitis akut kanan sulit dibedakan dengan
apendisitis akut. Suhu biasanya lebih tinggi dari pada apendisitis dan
nyeri perut bagian bawah lebih difus. Infeksi panggul pada wanita
biasanya disertai keputihan dan infeksi urin.
5. Gangguan alat reproduksi wanita, folikel ovarium yang pecah dapat
memberikan nyeri perut kanan bawah pada pertengahan
siklusmenstruasi. Tidak ada tanda radang dan nyeri biasa hilang
dalam waktu 24 jam.
6. Kehamilan ektopik, hampir selalu ada riwayat terlambat haid dengan
keluhan yang tidak jelas seperti ruptur tuba dan abortus. Kehamilan
18
di luar rahim disertai pendarahan menimbulkan nyeri mendadak
difus di pelvik dan bisa terjadi syok hipovolemik.
7. Divertikulosis Meckel, gambaran klinisnya hampir sama dengan
apendisitis akut dan sering dihubungkan dengan komplikasi yang
mirip pada apendisitis akut sehingga diperlukan pengobatan serta
tindakan bedah yang sama.
8. Ulkus peptikum perforasi,
9. Batu ureter, jika diperkirakan mengendap dekat appendiks dan
menyerupai apendisitis retrosekal. Nyeri menjalar ke labia, skrotum,
penis, hematuria dan terjadi demam atau leukositosis.
Penatalaksanaan
1. Penanggulangan konservatif
Penanggulangan konservatif terutama diberikan pada penderita yang
tidak mempunyai akses ke pelayanan bedah berupa pemberian
antibiotik. Pemberian antibiotik berguna untuk mencegah infeksi.
Pada penderita apendisitis perforasi, sebelum operasi dilakukan
penggantian cairan dan elektrolit, serta pemberian antibiotik sistemik
(Oswari, 2000).
2. Operatif
Penundaan appendektomi dengan pemberian antibiotik dapat
mengakibatkan abses dan perforasi. Pada abses apendiks dilakukan
drainase (Oswari, 2000).
Ileus
PF:
Inspeksi: scar, distensi abdomen, darm contour(gamb usus
terlihat), darm steifung (gambaran peristaltic usus), hernia
ireducible.
Palpasi: nyeri tekan, masaa abdominal,
Perkusi: timpani
Auskultasi: hiperperistaltik, metallic sound, gurgling, absent
of bowel sound.
Rectal Touche
Pemeriksaan penunjang
Hb, leukosit, diff count
Ureum creatinine takut gga post dehidrasi
Elektrolit post muntah
Penatalaksanaan
c. Hirschprung disease
Hirschsprung Disease (HD) adalah kelainan kongenital dimana tidak
dijumpai pleksus auerbach dan pleksus meisneri pada kolon.
Klinis:
Penyakit Hirschsprung harus dicurigai pada anak yang mengalami
keterlambatan dalam mengeluarkan meconium.
pada anak dengan riwayat konstipasi kronik sejak kelahiran. Gejala
lainnya termasuk obstruksi usus dengan muntah empedu, distensi
abdominal, nafsu makan menurun, dan pertumbuhan terhambat.
Konstipasi kronik sejak kelahiran
penambahan berat badan yang buruk.
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik pada masa neonatus biasanya tidak dapat
menegakkan diagnosis, hanya memperlihatkan adanya distensi
abdomen dan/atau spasme anus.
2. Imperforata ani letak rendah dengan lubang perineal
kemungkinan memiliki gambaran serupa dengan pasien
Hirschsprung. Pemeriksaan fisik yang saksama dapat membedakan
keduanya.
3. Pada anak yang lebih besar, distensi abdomen yang disebabkan
adanya ketidakmampuan melepaskan flatus jarang ditemukan
Differensial Diagnosis
konstipasi,
Ileus,
Iritable Bowel Syndrome,
Gangguan Motilitas Usus.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
1. Kimia Darah :
2. Darah Rutin : Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui hematokrit
dan platelet preoperatif.
3. Profil Koagulasi : Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan tidak
ada gangguan pembekuan darah yang perlu dikoreksi sebelum operasi
dilakukan.
Pemeriksaan Radiologi
1. Foto Polos Abdomen dapat menunjukkan adanya loop usus yang
distensi dengan adanya udara dalam rectum
2. Barium enema
Gambaran radiologis lainnya yang mengarah pada penyakit Hirschsprung
adalah adanya retensi kontras lebih dari 24 jam setelah barium enema
dilakukan.
d. Anak dengan hernia inguinal
1. Anamnesa: Benjolan saat mengedan (miksi,defikasi,batuk,
menangis), menghilang saat tidak mengedan
2. PF: Benjolan di lipat paha, skorotum, dpt msk/tidak?
3. Terapi: Herniotomi untuk yang reponibile bisa elektif
Untuk inkarserata maximal 6 jam bila hernia tidak
berhasil tereduksi.
7. Bedah Orthopaedi
a. Pembagian fr supracondylar humerus pada anak
Berdasarkan FRAGMEN DISTAL:
i. TIPE POSTERIOR(ekstensi)
\90% dari semua kasus. Fragmen distal bergeser kearah posterior.
Sendi siku hiperekstensi atau sedikit fleksi dengan pergelangan
tangan dorso fleksi.
ii. TIPE ANTERIOR
Jatuh dan trauma langsung sendi siku pada distal humerus
sehingga fragmen distal bergeser ke anterior.
Berdasarkan MEKANISME:
Perbedaan skin graft dengan flap berada pada pembuluh darah. Klo flap
sudah ada vaskularisasi, klo graft tanpa pemb.darah.
Skin graft merupakan suatu tindakan pembedahan dimana
dilakukan pemindahan sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari
suatu daerah asal (donor) tanpa disertai vaskularisasinya kedaerah
lainnya (resipien) untuk menutupi suatu defek.
Setiap luka yang tidak dapat ditutup primer mempunyai indikasi
untuk dilakukan skin graft
CT SCAN MRI
Cedera tulang, paru, Jaringan lunak ex
dada, deteksi kanker tendon,ligament, saraf
tulang belakang
Bias keadaan darurat 30 menit , darurat tidak
Cuma 5 menit bisa
Lebih murah Lebih mahal
Ada radiasi Tidak ada radiasi
Muntah muntah
Tanda fraktur skull
Pingsan >15 menit
Penurunan kesadaran
Sakit kepala berat
Penggunaan alcohol
Fraktur basis cranii
Amnesia .30 menit
Ada riwayat kejang
Tidak ada keluarga dirumah
Rujukan atau tempat tinggal jauh