Indonesia. Hal ini merupakan hasil dari keberhasilan bisnis dan pengembangan
usaha yang dimiliki oleh seorang pria bernama H. Bustamam yang lahir di
Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat pada tanggal 11 September 1942.1
Pada saat Bustamam masih 13 tahun, Bustamam telah pergi dari kampung
halamannya menuju kota Jambi. Bustamam ikut pamannya yang menjadi seorang
bekerja serabutan mulai dari berjualan jagung rebus, rokok, pisang, menjadi
Pada awal tahun 1970-an, Bustamam menikah dengan Hj. Fatimah dan
1
Wikipedia, “Bustamam” , http://id.wikipedia.org/wiki/Bustaman, diakses pada 19 Desember 2014.
2
Iwan Bsk, “H. Bustamam, Pengusaha Rumah Makan Masakan Padang “Sederhana”,
http://korantransaksi.com/trans-nusantara/h-bustamam-pengusaha-rumah-makan-masakkan-padang-
sederhana/. diakses pada 19 Desember 2014.
menjalani kehidupan sebagai tukang rokok keliling. Akan tetapi, bisnis yang
bersifat usaha kaki lima di Bendungan Hilir. Usaha yang didirikan pada tahun
Karet/Tanah Abang. Oleh karena hal-hal yang bersifat nonteknis, maka cabang
warung di Roxy tergusur karena terkena proyek pembangunan ITC Roxy Mas.
Jakarta pada tahun 1978, yang kemudian dipercaya sebagai awal kemajuan pesat
yang menurut orang lain lezat. Bustamam mendatangi beberapa rumah makan
3
Ibid.
4
Yuni, Staff Kantor, Wawancara, Jakarta, 28 Oktober 2014; Edi, Pimpinan RM “Sederhana” Benhil,
Wawancara, Jakarta. 22 Oktober 2014; dan Adji, Pimpinan Restoran “Sederhana” Surabaya,
Wawancara, Surabaya, 3 November 2014.
5
Ibid.
padang dengan tujuan mencicipi dan memikirkan dari menu yang dihidangkan.
Seperti pepatah Minang, alam takambang jadi guru (alam yang terbentang jadi
bekerjasama mendirikan restoran bertambah pesat. Konsep bagi hasil dan pola
“Sederhana” masakan Padang yang berkedudukan di jalan Sunan Giri nomor 1/6
6
Tim Batam Pos, “Haji Bustamam, pemilik RM Sederhana: Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Miliki 100
Rumah Makan”, http://batampos.co.id/07-02-2014/haji-bustamam-pemilik-rm-sederhana-dulu-tukang-
cuci-piring-kini-miliki-100-rumah-makan/, diakses pada 19 Desember 2014.
7
Shanti Kooistra, Investor RM “Sederhana” Surabaya, Wawancara, Surabaya, 1 Oktober 2014; Yuni,
Staff Kantor, Wawancara, Jakarta, 28 Oktober 2014; dan Adji, Pimpinan Restoran “Sederhana”
Surabaya, Wawancara, Surabaya, 3 November 2014.
8
Wikipedia, Wikipedia, “Bustamam”, http://id.wikipedia.org/wiki/Bustaman, diakses pada 19
Desember 2014.
9
Restoran “Sederhana”, Pedoman untuk calon Investor Restoran “Sederhana” (Jakarta: Restoran
Sampai pada akhir 2014 ini, Bustamam mengelola sekitar 100 Restoran
Bali dan lain sebagainya. Sementara itu, usaha ini sudah menyerap sekitar 2000
tenaga kerja yang pendapatannya diterima dengan pola bagi hasil atau sering
disebut dengan istilah mud{ara>bah.10 Prinsip bagi hasil merupakan prinsip yang
lain sebagainya. Kunci sukses Bustamam dalam mengelola restoran antara lain:
pertama, pemilik atau pengusaha rumah makan harus bisa memasak. Hal itu
untuk mengantisipasi pembajakan juru masak oleh orang lain. Jika hal itu terjadi
maka pemilik rumah makan akan mampu mencetak juru masak yang baru.
Kedua, sukses akan didapat dari proses kerja keras dan fokus. Bekerja harus
harus mengerti berbagai hal, misalnya cuci piring sampai menjual menu yang
disajikan. Selain itu, seluk beluk rumah makan dari A hingga Z juga harus
dimengerti.11
“Sederhana”, 2014), 3.
10
Restoran “Sederhana”, “Dari Kaki Lima Hingga 70 Restoran”, Dokumen Restoran “Sederhana”
Rawamangun (Palembang, 5 Mei 2008), 7.
11
Restoran “Sederhana”, Sejarah Singkat Restoran “Sederhana”, Dokumen Restoran “Sederhana”
resto.12
dengan perjanjian antara pemilik Hak Paten yaitu Bustamam dengan investor
dana dan pengelola dana. Berikut ini adalah sistem kerjasama di Restoran
“Sederhana” Surabaya:
tertuang dalam buku pedoman untuk calon investor yang diterbitkan oleh
a. Biaya awal harus ditanggung oleh pihak calon investor, terlepas dari
ke notaris/pihak ketiga.
14
Restoran “Sederhana”, Pedoman untuk calon Investor Restoran “Sederhana” (Jakarta: Restoran
“Sederhana”, 2014), 3.
“Sederhana” dimulai dari pemilik dana dan pengelola dana bertemu untuk
Surabaya. Pembukuan yang dilakukan oleh restoran dalam satu masa buku
pendapatan bersih, maka bagi hasil antara pemilik dana dan pengelola dana
15
Restoran “Sederhana”, Perjanjian Kerjasama Usaha Restoran/Rumah Makan “Sederhana”. . ., 2.
orang. Biasanya dalam organisasi yang telah merinci pekerjaan apa yang
Gambar 3.1
Pembagian Tingkatan (Grade) Karyawan
Restoran “Sederhana” Berbasis Bagi Hasil
No Position/Jabatan Grade
1. Pimpinan IA
2. Wakil Pimpinan IB
3. Kepala Kasir II A
4. Kepala Masak II A
5. Kepala Tengah II B
6. Kepala Palung II B
7. Wakil Kepala Kasir II B
8. Kepala Belanja II B
9 Wakil Kepala Masak II B
10. Kepala Minuman II B
11. Tengah (Waiter) III A
12. Palung III A
13. Minuman III A
14. Kasir III A
15. Masak/Dapur III A
16. Kepala Cleaning Service III B
17. Kepala Cuci Piring III B
18. Cleaning Service IV A
19. Cuci Piring IV A
Sumber: Restoran “Sederhana”, “Job Description” (2014: 1)
16
Restoran “Sederhana”, “Job Description” (Jakarta: 2014), 1.
Gambar 3.2
Pola Perhitungan Bagi Hasil Restoran “Sederhana”
bersih. Profit bersih yang dihasilkan yaitu 87,75% akan dibagikan kepada
karyawan sebesar 50% dari nilai profit bersih, 30% bagi pemilik dana
dengan masa pembukuan masing-masing periode adalah 100 hari. Data yang
Perolehan bagi hasil antara pemilik dana dan pengelola dana antara lain
sebagai berikut:19
19
Restoran “Sederhana” Surabaya, “Rekapitulasi Perbandingan Penjualan, Belanja dan Kas”
(Surabaya: 2014), 1.
Tabel 3.1
Bagi Hasil Pemilik Dana dan Pengelola Dana
Restoran “Sederhana” Surabaya
Periode 1 November 2012 – 31 Januari 2014
Total Pendapatan Pemilik Dana 50% (Rp) Pengelola Dana 50% (Rp)
Periode Tanggal
Bersih (Rp) Bustamam 30% Investor 70% Karyawan
5 1/11/12 - 31/01/13 331.158.536 49.673.780 115.905.488 165.579.268
6 01/02/13 - 30/04/13 331.741.026 49.761.154 116.109.359 165.870.513
7 01/05/13 - 30/07/13 526.508.526 78.976.279 184.277.984 263.254.263
8 01/08/13 - 31/10/13 475.424.856 71.313.728 166.398.700 237.712.428
9 01/11/13 - 31/01/14 551.123.524 82.668.529 192.893.233 275.561.762
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis 2014
Bagi hasil antara pemilik dana dan pengelola dana dilakukan setiap
periode dengan lama masing-masing periode adalah 100 hari. Tabel 3.1 di
atas memaparkan data bagi hasil yang fluktuasi mulai dari periode 5 pada
Bagi hasil untuk pemilik dana 100% dibagikan untuk Bustamam sebagai
presentase nilai mato atau dikenal dengan nama nisbah bagi hasil. Setiap
periode pembukuan, nilai mato atau nisbah bagi hasil memiliki jumlah yang
“Sederhana” Surabaya yang berisi tentang nilai per mato dan total mato
Tabel 3.2
Nilai per Mato (Rupiah) dan Total Mato (%)
Periode 1 November 2012 – 31 Januari 2014
Periode Tanggal Nilai per mato Total mato Jumlah karyawan
5 1/11/13 – 31/1/13 2.535.329 63,50 28
6 1/2/13 – 30/4/13 2.371.009 65.45 29
7 1/5/13 – 30/7/13 3.557.122 70,45 34
8 1/8/13 – 31/10/13 2.963.763 74,65 37
9 1/11/13 – 31/1/14 3.367.876 74,50 34
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis 2014
20
Restoran “Sederhana” Surabaya, “Rekapitulasi Perbandingan Penjualan, Belanja dan Kas”…, 1.
ditentukan dari nilai per mato setiap periode. Mato adalah nama pembagian
kemudian total mato yang ada dikalikan nilai per mato untuk sejumlah
31 Januari 2013, nilai per mato bagi karyawan adalah Rp 2.535.329 dengan
jumlah mato yang harus dibagikan adalah 63,50 mato untuk 28 karyawan.
Sedangkan untuk periode 6 nilai per mato adalah Rp 2.371.009 yang harus
memiliki nilai per mato tertinggi yaitu sebesar Rp 3.557.122 dengan total
terbanyak pada periode 8 yaitu 37 orang, total mato 74,65, dan nilai per
mato Rp 2.963.763. Pada periode 9 total mato adalah 74,50, nilai per mato
Tabel 3.3
NERACA
Neraca Restoran”Sederhana”
RESTORAN "SEDERHANA" SURABAYA Surabaya
PERIODE 9 TANGGAL 1 NOVEMBER 2013 - 31 JAN 2014
Periode 9 Tanggal 1 November 2013 – 31 Januari 2014
AKTIVA KEWAJIBAN DAN MODAL
AKTIVA LANCAR 676.557.999 KEWAJIBAN LANCAR 48.496.904
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG -
MODAL -
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN 628.061.095
adalah posisi aktiva dan posisi pasiva suatu perusahaan. Laporan keuangan
aktiva dan jumlah utang serta modal (ekuitas) di posisi pasiva. Komponen
628.061.095.
manajemen kontemporer yang terdiri dari dua kata yaitu kartu skor (scorecard)
21
Mulyadi, Balanced Scorecard (Jakarta: Salemba Empat, 2001), 3.
operasi restoran. Data yang digunakan dalam perspektif ini adalah data
tahun kedua restoran berdiri. Data yang diperoleh adalah terkait data
Tabel 3.4
Proyeksi Penjualan Rata-rata
Periode 5 hingga periode 9
Restoran “Sederhana” Surabaya
Periode Tanggal Rencana Penjualan Rata-
Rata
5 1/11/13 – 31/1/13 13.515.604
6 1/2/13 – 30/4/13 14.952.391
7 1/5/13 – 30/7/13 17.000.000
8 1/8/13 – 31/10/13 20.000.000
9 1/11/13 – 31/1/14 25.000.000
22
Restoran “Sederhana” Surabaya, “Rencana Kerja Restoran “Sederhana” Surabaya” (Surabaya,
2013), 5.
Tabel 3.5
Penjualan Rata-Rata
Periode 5 Hingga Periode 9
Restoran “Sederhana” Surabaya
Periode Tanggal Penjualan Rata-Rata
5 1/11/13 – 31/1/13 13.048.468
6 1/2/13 – 30/4/13 15.036.789
7 1/5/13 – 30/7/13 20.172.123
8 1/8/13 – 31/10/13 20.390.325
9 1/11/13 – 31/1/14 23.633.255
23
Ibid., 5.
24
Restoran “Sederhana” Surabaya, “Rekapitulasi Perbandingan Penjualan, Belanja, dan Kas Restoran
“Sederhana” Surabaya” (Surabaya, 2014), 1.
23.633.255.
Berikut ini jumlah bill dan jumlah tamu yang datang di Restoran
Tabel 3.6
Jumlah Bill dan Jumlah Tamu
Restoran “Sederhana” Surabaya
Periode Tanggal Jumlah Bill Jumlah Tamu
5 1/11/13 – 31/1/13 8.549 16.849
6 1/2/13 – 30/4/13 9.008 16.658
7 1/5/13 – 30/7/13 10.203 17.038
8 1/8/13 – 31/10/13 9.738 12.356
9 1/11/13 – 31/1/14 9.755 9.951
Sumber: Restoran “Sederhana” Surabaya, “Sales Summary Report Restoran “Sederhana”
Surabaya” (2014: 1)
25
Restoran “Sederhana” Surabaya, “Sales Summary Report Restoran “Sederhana” Surabaya”
(Surabaya, 2014), 1.
masing divisi.
valet.
e. Meningkatkan jumlah kontak dengan travel, biro jasa dan agen bis.
26
Restoran “Sederhana” Surabaya, “Rencana Kerja Restoran “Sederhana” Surabaya”…, 19.
27
Ibid., 20.
Gambar 3.3
Penilaian Pelanggan
Restoran “Sederhana” Surabaya
Nama Pelanggan Penilaian dari pelanggan
Aneka Tour, Bapak Udin “Karena saya tour guide, maka saya
menginginkan pelayanan cepat saji
untuk jumlah besar. Dan restoran ini
memenuhinya”
BCA Darmo, Ibu Shandra “Nasi kotak restoran sangat simple dan
tidak neko-neko”
Esa Wisata Tour, Ibu Emi “Saya mengenal menejer restorannya,
memudahkan saya dalam melayani
wisatawan”
Metro City Tour, Bapak Yahya “Di Restoran “Sederhana” Surabaya,
menu masakannya bermacam-macam”
Pegadaian Dinoyo, Pak Fani “Sudah pernah merasakan masakan
secara langsung di restoran, sehingga
saya merasa yakin untuk memesannya
lewat telpon”
PLN Surabaya, Ibu Ika “Nasi box lebih cepat dipesan, waktu
antar juga tepat waktu”
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (2014)
memiliki kesan yang baik bagi pelanggan seperti pelayanan dalam jumlah
28
Udin, Pelanggan, Wawancara, Surabaya, 31 Desember 2014; Yahya, Pelanggan, Wawancara,
Surabaya, 31 Desember 2014; Emi, Pelanggan, Wawancara, Surabaya, 31 Desember 2014; Sandra,
Pelanggan, Wawancara, Surabaya, 31 Desember 2014; Ika, Pelanggan, Wawancara, Surabaya, 31
Desember 2014; dan Fani, Pelanggan, Wawancara, Surabaya, 31 Desember 2014.
bagi pelanggan dan tujuan peningkatan nilai bagi pemilik dana. Melalui
berisi nasi, sambal, lauk dan sayuran dengan harga lebih murah dari
c. Penjualan Korporat
29
Adji, Menejer, Wawancara, Surabaya, 31 Desember 2014; Dedit, Karyawan, Wawancara, Surabaya,
31 Desember 2014; dan Iwan, Wawancara, Surabaya, 31 Desember 2014.
d. Menu-menu baru
Surabaya antara lain berupa kerupuk Pedas, kerupuk Kulit Sapi, dan
Emping.
dari restoran.
yang telah dibeli oleh konsumen. Jika terdapat cacat atau ketidak
membeli makanan pesan antar via telp, lalu pesanan yang diterima tidak
telah dibeli sesuai dengan yang dipesan. Hal ini merupakan bentuk dari
antara lain:
salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan karena tanpa
berikut:30
Tabel 3.7
Data Karyawan Restoran “Sederhana” Surabaya
Periode 1 November 2012 – 31 Januari 2014
Jumlah karyawan Jumlah karyawan Jumlah karyawan
Periode
tetap honorer keluar
5 28 2 0
6 29 6 0
7 34 3 2
8 37 5 0
9 34 11 6
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (2014)
yang keluar. Alasan karyawan keluar dari restoran antara lain pertama, tidak
me karena tidak jujur misal ketidak jujuran dalam absensi, kerja sering
bolos, tidak komitmen dengan resto, alasan kedua adalah keluar dengan
sendirinya atau memiliki kerjaan yang lebih baik. Selain itu, Restoran
30
Restoran “Sederhana” Surabaya, “Rekapitulasi Perbandingan Penjualan, Belanja dan Kas”…, 1.
a. Kepuasan karyawan
31
Ibid.
32
Wikipedia, “Kepuasan Kerja”, http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja , diakses pada 31
Desember 2014
pekerjaannya.
selama bekerja.
c. Pemberian motivasi.
briefing harian, rapat bulanan, dan rapat tutup buku oleh manajemen