I. KONSEP MEDIS
A. Defenisi
disebabkan oleh berbagai varian entero pathogen yang luas yaitu bacteria, virus dan
parasit. Manifestasi klinis utama yautu diare dan muntah yang menentukan jenis
banyak intervensi) dan ditandai dengan diare, mual, muntah dan krama abdominal
(Williams. L , 2008).
B. Etiologi
4. Defesiensi enzim
5. Alergen makanan
C. Manifestasi Klinis
2. Diare
4. Hipermotilitas usus
5. Borborigmus
|2
6. Demam
9. Nadi meningkat
D. Patofisiologi
Diare akibat infeksi terutama ditularkan secara fekal oral. Hal ini disebabkan
ekskresi yang buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa
melalui aktifitas seksual. Faktor penentu terjadinyan diare akut adalah faktor
penyebab (agen) dan faktor pejamu (host). Faktor pejamu adalah kemampuan
pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau
Toksin yang diproduksi bakteri akan terikat pada mukosa usus halus, namun
tidak merusak mukosa. Toksin menigkatkan kadar siklik AMP di dalam sel,
menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus yang diikuti air,
ion karbonat, kation, natrium dan kalium. Bakteri ynag termasuk golongan ini
2. Bakteri enteroinvansifi
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi dan
bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah.
|3
E. Penatalaksanaan
1. Penggantian cairan intra vena ( IV bolus 500 ml normal salin untuk dewasa, 10-
2. Pemberian suplemen nutrisi harus diberikan segera pada pasien mual muntah.
3. Pemberian antibiotik jika etiologi telah diketahui yang diberikan pada pasien
5. Obat antiemetik yang digunakan pada pasien yang muntah dengan dehidrasi
(papaverin, ekstrakbelladone).
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan tinja:
G. Komplikasi
H. Derajat Dehidrasi
Menurut banyaknya cairan yang hilang, derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan:
Keterangan:
- Jika mendapat nilai 0-2 dehidrasi ringan
- Jika mendapat nilai 3-6 dehidrasi sedang
- Jika mendapat nilai 7-12 dehidrasi berat
3. Menurut WHO
SKOR
Yang Dinilai
1 2 3
Gelisah, lemas,
Keadaan umum Baik Lesu/ haus
ngantuk hingga syok
Mata Biasa Cekung
Sangat cekung
Mulut Biasa Kering
Sangat kering
Pernapasan <30 x/menit 30-40x/ menit
>40x/menit
Turgor kulit Baik Kurang
Jelek
Nadi <120x/menit 120-140x/menit
>140x/menit
( Derajat Dehidrasi WHO modifikasi FK Unhas)
Keterangan :
- 6 : tanpa dehidrasi
- 7-12 : dehidrasi ringan- sedang
- >13 : dehidrasi berat
|5
A. Pengkajian
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit
1. Identitas Klien: Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis
kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam
2. Keluhan utama: BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer.
lendir, dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali
sehari.
albicans dari saprofit menjadi parasit) alergi makanan, ISPA, ISK, OMA.
5. Riwayat penyakit keluarga: apakah ada salah seorang di antara keluarga yang
keluhan klien, pemeriksaan fisik sangat berguna untuk mendukung data dari
pengkajian anamnesis.
b. Mata : cekung
haus.
d. Sistem pernafasan: pernapasan cepat bisa >40x permenit bila terjadi asidosis
metabolik.
e. Sistem kardiovaskuler: nadi cepat, >120 menit dan lemah, tekanan darah
f. Sistem integumen: warna kulit pucat, turgor menurun > 2 detik, suhu
meningkat >37 o
Menurut Doenges (2012) data dasar pengkajian pada pasien NHS yaitu:
1. Aktivitas/ istirahat
2. Sirkulasi
nyeri)
3. Integritas ego
Gejala: ansietas, ketakutan, emosi kesal, mis., perasaan tak berdaya/ tak ada
harapan
Faktor stress akut/kronis, mis., hubungan dengan keluarga/ pekerjaan,
4. Eliminasi
Gejala: tekstur feces bervariasi dari bentuk lunak sampai bau atau berair.episode
diare berdarah tidak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering, tak dapat
5. Makanan/ cairan
Gejala: Anoreksia, mual/ muntah, penurunan berat badan, tidak tolerir terhadap
6. Hygiene
7. Nyeri/ kenyamanan
Gejala: nyeri/ nyeri tekan pada kuadran kiri bawah (mungkin hilang dengan
defekasi)
8. Kemanan
9. Seksualitas
B. Diagnosa Keperawatan
(2012) adalah :
1. Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi, atau malabsorbsi usus, adanya
usus/ peristaltik, defekasi sering dan berair, perubahan warna feces, dan nyeri
banyak melalui rute normal (diare berat, muntah), status hipermetabolik, dan
penurunan lemak subkutan/ massa otot: tonus otot buruk, bunyi usus hiperaktif,
proses inflamasi, ancaman konsep diri, perubahan status kesehatan, status sosio
|8
6. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan stressor yang berat, proses
penyakit yang tidak diduga, nyeri, kurang tidur/ istirahat ditandai dengan
C. Intervensi
usus/ peristaltik, defekasi sering dan berair, perubahan warna feces, dan nyeri
abdomen tiba- tiba saat defekasi.
Kriteria evaluasi:
Intervensi:
Rasional: tanda bahwa toksik pada kolon atau perforasi usus telah terjadi
f. Kolaborasi:
- Antikolinergik
- Antibiotik
b. TTV stabil.
Intervensi:
cairan.
g. Kolaborasi:
Rasional: mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara adekuat dan
cepat.
penurunan lemak subkutan/ massa otot: tonus otot buruk, bunyi usus hiperaktif,
Kriteria hasil:
a. Menunjukkan berat badan stabil, atau peningkatan berat badan dengan nilai
laboratorium normal
Intervensi:
meningkatkan masukan.
proses inflamasi, ancaman konsep diri, perubahan status kesehatan, status sosio
Kriteria hasil:
mata.
c. Kolaborasi:
Kriteria Hasil:
Intervensi:
penyakit.
6. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan stressor yang berat, proses
penyakit yang tidak diduga, nyeri, kurang tidur/ istirahat ditandai dengan
Kriteria hasil:
berulang.
Intervensi:
penyakit.
Kriteria Hasil :
Intervensi:
belajar individu.
untuk waspada terhadap makanan, cairan, dan faktor pola hidup dapat
c. Kaji ulang obat, tujuan, frekuensi, dosis dan kemungkinan efek samping
DAFTAR PUSTAKA
Companies.
Muttaqin, Arif. 2008 . Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Smeltzer, Suzanne C . 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth . Jakarta : E G C.
Whaley & Wong’s . 1999 . Nursing Care Planning and Children Ed.6. St.Louis: CV. Mosby.
Jakarta: Indeks.
Wilkinson, Judith . 2013 . Diagnosis NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC.
Jakarta: EGC .