Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ADHD (Attention Deficit Hyperaktivity Disorder)

Definisi Etiologi ((Prabowo, 2016)


ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah Faktor genetik
gangguan neurobiologis yang ciri-cirinya sudah tampak Faktor neurologik
pada anak sejak kecil. • Anak ADHD mulai menunjukkan Faktor lingkungan
banyak masalah ketika SD karena dituntut untuk Faktor kultural dan psikososial
memperhatikan pelajaran dengan tenang, belajar berbagai
ketrampilan akademik, dan bergaul dengan teman sebaya
sesuai aturan (Ginanjar, 2017).

Tanda dan Gejala


1. Sering kali tangan atau kaki tidak dapat diam atau duduknya mengeliat-geliat.
2. Mengalami kesulitan untuk tetap duduk apabila diperlukan
3. Mudah bingung oleh dorongan-dorongan asing
4. Mempunyai kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatau permainan atau keadaan
di dalam suatu kelompok
5. Seringkali menjawab dengan kata-kata yang tidak dipikirkan terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang belum selesai disampaikan
6. Mengalami kesulitan untuk mengikuti instruksi-instruksi dari orang lain
7. Mengalami kesulitan untuk tetap bertahan memperhatikan tugas-tugas atau aktivitas-
aktivitas bermain
8. Sering berpindah-pindah dari satu kegiatan yang belum selesai ke kegiatan lainnya
9. Mengalami kesulitan untuk bermain dengan tenang
10. Sering berbicara secara berlebihan.
11. Sering menyela atau mengganggu orang lain
12. Sering tampaknya tidak mendengarkan terhadap apa yang sedang dikatakan
kepadanya
13. Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk tugas-tugas atau kegiatan-
kegiatan yang berbahaya secara fisik tanpa mempertimbangkan kemungkinan-

Menurut Doenges et. al (2016) Menurut Baihaqi dan Sugiarmin (2016)


pemeriksaan diagnostic yang penatalaksanaan yang dapat dilakukan orang tua
dilakukan pada anak dengan ADHD terhadap anak yang menderita ADHD antara lain :
antara lain : 1. Terapi medis : Mengendalikan simptom-
1. Pemeriksaan Tiroid : dapat simptom ADHD di sekolah dan rumah
menunjukkan gangguan 2. Pelatihan manajemen orang tua :
hipertiroid atau hipotiroid yang Mengendalikan perilaku anak yang merusak di
memperberat masalah rumah, mengurangi konflik antara orangtua dan
2. Tes neurologist (misalnya anak serta meningkatkan pro-sosial dan perilaku
EEG, CT scan) menentukan regulasi diri
adanya gangguan otak organik 3. Intervensi pendidikan : Mengendalikan
3. Tes psikologis sesuai perilaku yang merusak di kelas, meningkatkan
indikasi : menyingkirkan adanya kemampuan akademik serta mengajarkan
gangguan ansietas, perilaku pro sosial dan regulasi diri
mengidentifikasi bawaan, retardasi 4. Merencanakan program-program bulanan :
borderline atau anak tidak mampu Melakukan penyesuaian di rumah dan
belajar dan mengkaji responsivitas keberhasilan ke depan di sekolah dengan
social dan perkembangan bahasa mengombinasikan perlakukan tambahan dan
4. Pemeriksaan diagnostic pokok dalam program terapi
individual bergantung pada 5. Melakukan konseling keluarga : Coping
adanya gejala fisik (misalnya terhadap stres keluarga dan individu yang
ruam, penyakit saluran pernapasan berkaitan dengan ADHD, termasuk kekacauan
atas, atau gejala alergi lain, infeksi hati dan permasalahan suami istri
SSP) 6. Mencari kelompok pendukung :
Menghubungkan anak dewasa dengan orang tua
anak ADHD lainnya, berbagi informasi dan
pengalaman mengenai permasalahan umum dan
memberi dukungan moral
PATHWAY

Faktor Kultural &


Faktor Genetik Faktor Neurologi Faktor Lingkungan Psikososial

Anak laki-laki atau anak Bayi lahir dengan Racun atau limbah, Pemajanan, Kurang
kembar dengan ekstra masalah prenatal seperti timah hitam disiplin & pengawasan,
kromosom Y yaitu XYY Orientasi kesenangan

Disfungsi neurotransmitter
(dopamin)

Gangguan perfusi darah

Hiperaktif

Aktifitas fisik berlebihan &


tidak berguna

Masa Bayi Pra sekolah Adolescent Usia sekolah

Hubungan dengan
Sulit tidur Terlalu aktif Tidak dapat tenang
teman sebaya buruk

Gangguan Pola Resiko Cidera Ketidakefektifan Hambatan Interaksi


Tidur koping individu Sosial

A. Pengkajian
Menurut Hidayat (2015) pengkajian perkembangan anak berdasarkan umur atau usia
anak antara lain :

Neonatus (0-28 hari) Bayi usia 1- 12 bulan, toodler dan pre


a. Apakah ketika dilahirkan neonatus schoool:
menangis ? a. Bagaimana kemampuan motorik
b. Bagaimana kemampuan memutar- kasar anak
mutar kepala ? b. Bagaimanan kemampuan motorik
c. Bagaimana kemampuan menghisap ? halus anak
d. Kapan mulai mengangkat kepala ? c. Bagimana kemampuan berbahasan
Masa school age
e. Bagaimana kemampuan motorik anak
a. Bagaimana kemampuan kemandirian
halus anak (misalnya kemampuan d. Bagaimana perkembangan adaptasi
anak dilingkungan luar rumah ? Masa adolensence
untuk mengikuti garis tengah bila kita sosial anak
b. Bagaimana kemampuan anak a. Bagaimana kemampuan remaja
memberikan respons terhadap jari
mengatasi masalah yang dialami dalam mengatasi masalah yang
atau tangan) ?
disekolah ? dialami secara mandiri ?
f. Bagaimana kemampuan berbahasa
c. Bagaimana kemampuan beradaptasi b. Bagaimanan kemampuan remaja
anak (menangis, bereaksi terhadap
sosial anak (menyesuaikan dengan dalam melakukan adaptasi terhadap
su`ra atau bel) ?
lingkungan sekolah)? perubahan bentuk dan fungsi tubuh
g. Bagaimana kemampuan anak dalam
d. Bagaimana kepercayaan diri anak yang dialami ?
saat berada di sekolah ? c. Bagaimana kematangan identitas
e. Bagaimana rasa tanggung jawab anak seksual ?
dalam mengerjakan tugas di sekolah? d. Bagaimana remaja dapat
f. Bagaimana kemampuan anak dalam menjalankan tugas perkembangannya
berinteraksi sosial dengan teman sekolah ? sebagai remaja ?
g. Bagaimana ketrampilan membaca e. Bagaiman kemampuan remaja
dan menulis anak ? dalam membantu pekerjaan orang tua
h. Bagaimana kemampua anak dalam di rumah (misalnya membersihkan
belajar di sekolah ? rumah,memasak) ?
B. Pemeriksaan fisik
1. Penampilan Umum
a. Anak tidak dapat duduk tenang di kursi dan mengeliat serta bergoyang-goyang
saat mencoba melakukannya.
b. Anak mungkin lari mengelilingi ruangan dari satu benda ke benda lain dengan
sedikit tujuan atau tanpa tujuan yang jelas.
c. Kemampuan anak untuk berbicara terganggu, tetapi ia tidak dapat melakukan
suatu percakapan, ia menyela, menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan
berakhir dan gagal memberikan perhatian pada apa yang telah dikatakan.
d. Percakapan anak melompat-lompat secara tiba-tiba dari satu topik ke topik yang
lain. Anak dapat tampak imatur atau terlambat tahap perkembangannya
2. Mood dan Afek
a. Mood anak mungkin labil, bahkan sampai marah-marah atau temper tantrum.
b. Ansietas, frustasi dan agitasi adalah hal biasa.
c. Anak tampak terdorng untuk terus bergerak atau berbicara dan tampak memiliki
sedikit kontrol terhadap perilaku tersebut.
d. Usaha untuk memfokuskan perhatian anak dapat menimbulkan perlawanan dan
Diagnosa 1: Risiko Cidera - Gunakan teknik bermain peran untuk
Tujuankemarahan
dan Kriteria hasil (outcomes criteria): meningkatkan keterampilan dan teknik
Proses danNOC
3. berdasarkan isi piker
(lihat daftar rujukan berkomunikasi
- Secara umum
Anak tidak akantidak adadiri
melukai gangguan pada area ini
sendiri atau meskipun
Diagnosa Kep.sulit untuk mengkaji
3 : Gangguan anak
pola tidur
orang lain dengen kriteria hasil: berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif
berdasarkan tingkat aktivitas anak dan usia atau
- Kecemasan dipertahankan pada tingkat di
tahap perkembangan
Tujuan : Anak mampu untuk mencapai tidur
4. Sensorium dan proses intelektual
mana pasien merasa tidak perlu melakukan tidak terganggu selama 6 sampai 7 jamn setiap
a. Anak waspada dan terorientasi, dan tidakmalam
agresi ada perubahan sensori
dengan kriteria hasil:atau persepsi
- Anak mencari
seperti staf untuk mendiskusikan
halusinasi. -Anak mengungkapkan tidak adanya
perasaan-perasaan yang sebenarnya gangguan-gangguan pada waktu tidur
b. Kemampuan anak untuk memberikan perhatian atau berkonsentrasi tergangguan
- Anak mengetahui, mengungkapkan dan a. Amati pola tidur anak, catat keadaan-
menerima kemungkinan
secara nyata. konsekuensi dari keadaan yang menganggu tidur
perilaku maladaptif
c. Rentang diri sendiri
perhatian b.
anak adalah 2 atau 3 detik KajiADHD
pada gangguan-gangguan
yang berat 2pola tidur
atau 3
2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional: yang berlangsung berhubungan dengan rasa
menit pada
berdasarkan bentuk
NIC (lihat gangguan
daftar rujukan)yang lebih ringan.
takut dan ansietas-ansietas tertentu
C. Pemeriksaan penunjangyang aman untuk
- Sediakan lingkungan c. Duduk dengan anak sampai dia
a. Pemeriksaan
pasien Tiroid : dapat menunjukkan gangguan tertidur hipertiroid atau hipotiroid yang
- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien Diagnosa Kep II : Koping individu tidak
memperberat masalah
sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi efektif berhubungan dengankelainan fungsi
b. Tes neurologist
kognitif pasien dan(misalnya
riwayat EEG, CT scan) menentukan
penyakit dari systemadanya gangguan
keluarga otak organik
dan perkembangan ego
c. Tes psikologis
terdahulu pasien sesuai indikasi : menyingkirkan adanya gangguan
yang terlambat, serta penganiayaan ansietas,
dan
- Menghindarkan lingkungan yang
mengidentifikasi bawaan, retardasi borderlinepengabaian atau anakanaktidak mampu belajar dan
berbahaya Tujuan : Anak mengembangkan dan
-mengkaji
Menyediakan tempat tidur
responsivitas yangdan
social nyaman
perkembangan menggunakan
bahasa keterampilan koping yang
dan bersih
d. Pemeriksaan diagnostic individual bergantungsesuai padadengan
adanyaumur dan dapat
gejala fisikditerima sosial
(misalnya
- Mengontrol lingkungan dari kebisingan dengan kriteria hasil :
-ruam, penyakitkeluarga
Menganjurkan saluran untuk
pernapasan atas, atau gejala
menemani a.Anak alergi lain,menundakan
mampu infeksi SSP) pemuasan
pasien terhadap keinginannya, tanpa terpaksa untuk
D. Diagnosa
DiagnosaKeperawatan yang mungkin
2: hambatan interaksi sosial muncul menipulasi orang lain
Tujuan dan Kriteria Hasil : -Pastikan bahwa sasaran-sasarannya adalah
- Lingkungan yang suportif yang bercirikan realistis
hubungan dan tujuan anggota keluarga -Sampaikan perhatian tanpa syarat pada anak
- Interaksi social dengan orang berhubungan -Sediakan waktu bersama anak, keduanya
dengan orang lain pada saty ke satu basis dan pada aktivitas-
Intervensi Keperawatan dan Rasional : aktivitas kelompok
- Buat interaksi terjadwal -Menemani anak dalam mengidentifikasi
- Dorong asien ke kelompok atau program aspek-aspek positif dari dan dalam
keterampilan interpersonal yang membantu mengembangkan rencana-rencana untuk
meningkatkan pemahaman tentang merubah karakteristik yang lihatnya sebagai
pertukaran informasi atau sosialisasi negatif
- Anjurkan bersikap jujur dan apa adanya
dalam berinteraksi dengan orang lain
E. Daftar Pustaka
Baihaqi, MIF, Sugiarmin, M. (2016). Memahami Anak ADHD. Cetakan I. Bandung :
Penerbit PT Refika Aditama
Betz, Cecily L dan Sowden Linda. A.2016.Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3.
Jakarta: EGC
Doengoes, M.E. Townsend, M.C. Moorhouse, M.F. (2017). Rencana asuhan
keperawatan Psikiatri (terjemahan). Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Ginanjar, A.S. (2015). Penanganan Terpadu Bagi Anak Autis.
http://www.lspr.edu/csr/autismawareness/media. Diakses tanggal 22 juni 2019
Huda dan Kusuma, H. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan
Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus, Jilid 2. Edisi revisi.
Yogyakarta : MediAction
Isaac, A. (2015). Panduan Keperawatan Kesehatan Jiwa & Psikiatrik (terjemahan).
Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC
Klikdokter. (2016). ADHD. http://www.klikdokter.com/illness/detail/47. Diakses
tanggal 22 juni 2019
Prabowo, Eko. 2017. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika

Banjarmasin, 24 Juni 2019


Preseptor Klinik Preseptor Klinik

(Muhsinin, Ns,M.Kep.,Sp.Anak) ( ....................................... )

Anda mungkin juga menyukai