Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr.

wb
Alhamdulillahirobbil ‘alamin wabihinasta’inu ‘ala umuu riddunya wadin, wa’ala aalihii
washohbihi ajma’in. Amma ba’du.

Yang Kami Hormati dan Muliakan Ibu Hj. Rukoyah, S.Ag selaku kepala sekolah MTS Hidayatullah
Yang kami hormati Ibu Bapak Guru serta seluruh staff
Serta teman – teman semua yang saya banggakan

Puji serta syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam yang tidak henti
– hentinya mencurahkan rahmat, hidayah, dan nikmat sehat kepada kita semua sehingga kita
dapat kembali berkumpul di hari yang cerah ini

Shalawat serta salam tak lupa selalu kita sanjungkan kepada Nabi besar kita, Muhammad SAW
yang telah berjasa menuntun kita keluar dari jalan yang Gelap Gulita ke ke jalan yang diridhoi
oleh Allah SWT. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan umatnya yang akan diberikan
syafaat olehnya di Yaumil Akhir kelak, Amin.

Hadirin yang berbahagia,


Pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya menyampaikan sebuah pidato yang berjudul
HIKMAH PUASA dalam rangka menyemarakkan bulan suci ramadhan ini dengan tujuan agar lebih
memotivasi kita menjalankan shaum dengan baik dan ikhlas. Semoga apa yang akan saya
sampaikan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin

Hadirin yang berbahagia,


kenapa Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkan hamba-hambaNya untuk lapar selama sebulan
disiang hari? Karena disana ada hikmah-hikmah yang luar biasa juga. Apa itu?
Yang pertama, sebelas bulan kita sudah makan, minum, makan, minum. Sementara Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwasanya seburuk-buruk bejana untuk dipenuhi
adalah perut. Kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

ْ ًّ ََ ‫م و َع ًاء‬ َ َََ َ
‫شا ِم ْن َبطن‬ ٌّ ‫آد‬
ِ ‫ما مَل ِ ي‬

“Tidaklah anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk daripada perutnya sendiri.” (HR.
Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Bayangkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwa bejana yang paling buruk
untuk dipenuhi adalah perutnya sendiri. Kenapa? Dari makanan itu banyak penyakit-penyakit,
belum lagi racun dan yang lainnya. Maka ini hikmah yang bersifat fisik. Allah ingin bersihkan
badan kita. Dikeluarkan toksin-toksin, racun-racun dari tubuh kita. Tentunya insyaAllah
memberikan juga kesehatan dan kekuatan didalam puasa kita.
Makanya di Jepang sedang berjamuran rumah puasa untuk pengobatan pengeluaran toksin dari
dalam tubuh. Dimana mereka di rumah tersebut berpuasa dari semenjak terbit fajar sampai
terbenam matahari.
Yang kedua, hikmah yang agung yaitu bagaimana mensucikan hati kita dengan puasa. Karena
dengan kita berpuasa di bulan Ramadhan, disetiap hari kita berpuasa, di malam hari kita shalat
tarawih. Maka dengan seperti itu MasyaAllah memberikan kesucian hati kita. Allah Subhanahu
wa Ta’ala ketika menyebutkan tentang kewajiban bulan Ramadhan, Allah menyebutkan
hikmahnya yang agung.

َ ُ َّ َ ُ َّ َ ُ َ َ ‫الص َي ُام َك َما ُكت َب َع ََل َّالذ‬


﴾١٨٣﴿ ‫ين ِمن ق ْب ِلك ْم ل َعلك ْم تتقون‬ ِّ ‫آم ُنوا ُكت َب َع َل ْي ُك ُم‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها َّالذ‬
َ ‫ين‬
ِ ِ ِ ِ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah[2]: 185)
Allah menyebutkan di sini, “agar kalian bertakwa.”
Subhanallah. Taqwa adalah tujuan paling agung dari puasa. Dimana hakikat taqwa itu adalah
kekuatan jiwa untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. MasyaAllah,
Subhanallah. Orang yang bertaqwa ini diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak sekali
keistimewaan. Maka untuk supaya sampai kepala derajat taqwa ini Allah syariatkan puasa
Ramadhan.
Kita berpuasa sebulan penuh, Subhanallah.. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
﴾١٠﴿ ‫اب‬ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ ُ َّ ََّ َ ُ َ َّ
ٍ ‫ِإنما يوّف الص ِابرون أجرهم ِبغ ْ ِي ِحس‬

ُ َ َ ْ َ ُ َّ َ ْ َّ َ َ
‫َعل ْيك ِبالصو ِم ف ِإنه َل ِمثل له‬
“Hendaknya kamu beribadah puasa karena ibadah puasa itu tidak ada tandingannya.” (HR. An-
Nasa’i)
Bagaimana maksudnya tidak ada tandingannya? karena di dalam puasa terdapat kesabaran
sementara pahala sabar tidak ada batasannya. Bukankah Allah Ta’ala berfirman:

﴾١٠﴿ ‫اب‬ َ ‫ون َأ ْج َر ُهم ب َغ ْْي ح‬


‫س‬
َ ُ َّ ََّ َ ُ َ َّ
‫ِإنما يوّف الص ِابر‬
ٍ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas.” (QS. Az-Zumar[39]: 10)
MasyaAllah.. Amalan yang lain ditulis oleh Allah 10 sampai 700 kali lipat. Sedangkan untuk puasa,
tidak.
Ini hikmah yang sangat agung sekali. Membentuk ketakwaan itu bukan perkara yang mudah.
Membentuk ketakwaan butuh kepada, kekuatan jiwa dan hati. Dan untuk membentuk jiwa yang
taqwa ini harus dengan menyusahkan diri dulu. Bayangkan sebulan penuh puasa, hasilnya luar
biasa. Memang segala sesuatu harus susah dulu. Apalagi untuk mendapatkan surga Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Untuk membentuk jiwa taqwa memang harus dipaksa hati kita ini.
Memang sudah sunnahtullah untuk mendapatkan kesenangan harus disertai dengan kesusahan
dulu. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala syariatkan bulan Ramadhan ini. Puasa 30 hari atau kurang
1 hari. Menyusahkan diri kita untuk berpuasa demi untuk membeningkan hati kita supaya hati
kita lebih indah dari mutiara. Supaya hati kita berkilau dengan cahaya iman. Subhanallah.

Anda mungkin juga menyukai