IMPLEMENTASI
A. Pre Conference
3. Syarat Pelaksanaann
a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawtan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10-15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan
dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan , ketua tim, dan anggota tim.
4. Pelaksanaan
a. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
Isi conference : Rencana tiap perawat (Rencana harian) tambahan rencana dari ketua
tim atau penganggung jawab tim
b. Dilakukan setelah operan
c. Dilakukan di meja masing masing tim
d. Ketua tim atau penanggung jawab tim memberikan masukan dan tindakan lanjut
terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu
B. Post Conference
3. Syarat Pelaksanaann
a. Pre conference dilaksanakan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10-15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan
dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan , ketua tim, dan anggota tim.
4. Pelaksanaan
a. Konferensi dilakukan setiap ari segera setela dilakukan pergantian dinas sesuai
dengan jadwal perawatan pelaksaanan
b. Konferensi dihadiri oleh ketua tim dan perawat pelaksana
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin
dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam
Waktu : 15 menit
7. Kriteria Evaluasi
Struktur:
a. Pre dan post conference keperawatan dilaksanakan di Ruang Lantai 6 Bedah
Rumah Sakit Gatot Soebroto
b. Kepala ruangan, Ketua tim dan perawat pelaksana hadir di tempat pelaksanaan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
Proses:
a. Kepala ruangan, ketua tim da perawat pelaksana mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
b. Kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana berperan aktif sesuai peran yang
telah ditentukan
Hasil:
a. Masalah pasien teratasi
b. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi asuhan keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
8. Pengorganisasian
a. Kepala Ruangan : Ns.Dewi Sagala, S.Kep
b. Kepala Tim 1 dan 2
1. Meilani Trianasari, S.Kep
2. Fista Magdalena Umbupati, S.Kep
c. Perawat Assosiated
1. Semilia Rasi, S.Kep
2. Puspita Anggraeni, S.Kep
3. Agnes Feryln, S.Kep
4. Magdalena Mapada, S.Kep
5. Ajeng Efrilianti, S.Kep
6. Siti Novia, S.Kep
A. Mekanisme kegiatan
1. Topik : Pre – Post Conference
Keadaan pasien, perencanaan tindakan keperawatan di lat 6
bedah RSPAD Gatot Soebroto
2. Hari/tangga : Rabu, 10 April 2019
3. Waktu : 15 menit
4. Rencana Tindakan
5. Tn H
(Dx Parkinson deases)
Dr. Agus Aulia
610 - Pasien selesai PO H2, Terpasang asering
6. Tn D
20 Tpm, terpasang O2 nassal canule 3
(Dx Fistel Perional)
et/menit, TD : 12/70 mmHg, Nadi
Dr.Tan.S
88x/menit,terpasang kateter, WSD drain
kanan terpasang.
- Terapi Oral : Cefitaxime 2x200mg ,
7. Tn G
paracetamol 3x1, Flumucil 3x2 sendok
(Dx Combustia Grade
- Nebulizer Ventoline = Nacl 2:1
III )
Dr.Budiman.Sp.Bp
D. Pelaksana kegiatan
e. Menyampaikan perkembanagan
masalah klien
f. Menyampaikan masalah yang tidak
atau belum diselesaikan
C. Evaluasi
1. Struktur:
a. Pre-Post Conference dilaksanakan dilantai 6 bedah
b. Acara dimulai pukul 08.00.
d. Kepala ruangan, Ketua tim dan perawat pelaksana hadir di tempat
pelaksanaan
e. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses:
a. Semua peserta (karu, katim dan perawat pelaksana) mengikuti kegiatan
dari awal hingga akhir.
b. Kepala ruangan, ketua tim da perawat pelaksana mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
c. Kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana berperan aktif sesuai
peran yang telah ditentukan
3. Hasil:
a. Perawatan dan masalah pasien dapat ditingkatkan
b. Perawat dapat:
1. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan,
dan tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah
pasien
2. Meningkatkan kemampuan untuk menetapkan rencana asuhan
keperawatan
3. Merencanakan masalah klien yang belum terselesaikan