Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No.

1 April – September 2019


ISSN 2599-1841

EFEKTIVITAS FACILITATED TUCKING DENGAN MUSIK MOZART


TERHADAP SKALA NYERI NEONATUS MENERIMA VAKSIN ASI
DI RS MITRA MEDIKA TANJUNG MULIA MEDAN TAHUN 2019

Mestika Rija Helti 1, Nora Ariski2,


2
Alumni Sarjana Keperawatan STIKRSH-Medan
1
Staf Pengajar Prodi Kebidanan STIKRSH-Medan
Mestikarija1@gmail.com

ABSTRACT

Immunization is very necessary to prevent transmission of disease from an early


age so that it will not infrequently cause trauma and discomfort so pain management is
needed. The aim of the study was to find out which more effectiveness of Facilitated
Tucking with Mozart's Music on the Neonatal Pain Scale received Vaccination.
Facilitated tucking is an act of facilitating a flexed tilt position on one side where one
hand softly fixes the baby's head and hand, and the other hand fixes the baby's feet and
buttocks while Mozart's music is played with polagetaran which can lower blood
pressure, slow breathing, beat heart and increase feeling comfortable. The type of this
research is True Experiment Design and research design Basic posttest Only design with
a total sample of 38 respondents namely 19 interventions treated Facilitated Tucking and
19 interventions were given Mozart Music treatment for 3 minutes whose crying duration
was calculated by stop wartd. The sampling technique is the technique of accidental
sampling. The research instrument used an observation sheet. Bivariate data analysis
with Mann Whitney test. Research shows that Facilitated tucking neonates will be more
comfortable like resembling a fetus as well as movements that are restricted and gentle
stimulation for septic proprio, thermal, and tactile sensory systems that can modify the
control gate mechanism that can cause changes in pain transmission while Mozart's
Music group experiences discomfort due to the presence of Vernixcaseosa fluid in the
middle ear of the baby so that the wave of music is not completely delivered. Based on the
results it can be concluded that the Facilitated Tucking group is more effective in
reducing pain scale when injected with HB0 compared to Mozart's music group so that
nurses can make Facilitated Tucking therapy as one of the non-pharmacological.

Keywords: Neonatus., Facilitated tucking., Musik Mozart.,Vaksin

LATAR BELAKANG pertumbuhan sangat pcepat pada Lima


Kesehatan anak dapat ditingkatkan tahun pertama kehidupan (KemenKes
sejak masih dalam kandungan sampai RI, 2014).
berusia lima tahun yang bertujuan Program imunisasi sendiri bermula
sebagai memperkuat sistem imun dan pada tahun 1977 dan menjadi program
untuk meningkatkan kesehatan baik yang sangat luas pengembangan
fisik, mental, emosional maupun sosial. imunisasi dalam rangka pencegahan
Masa keemasan atau golden periode penularan terhadap penyakit sejak dini
merupakan masa yang sangat penting melalui imunisasi (PD3I) seperti
bagi anak dikarenakan masa penyakit Campak, Polio,Tuberculosis,

1
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

Pertusis, Difteri, dan Hepatitis. dilakukan penyuntikan vaksin HB0


Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi adalah mengurangi rasa sakit sehingga
meliputi BCG, DPT, Polio, Hepatitis diperlukan asuhan keperawatan untuk
B,Campak (Atikah, 2010). meningkatkan kenyamanan neonatus
WHO (World Health Organization) dengan metode non farmakologi seperti
mengatakan 1,4 jiwa anak mengalami Facilitated Tucking, Musik
penyakit sebanyak 294.000 (20%) batuk Mozart,Kompres hangat dan lain-lain.
rejan, 198.000 (14%) tetanus,540.000 Penelitian Zubaidah (2015)
(38%) campak penyakit infeks seperti dikutip Liaw et al (2011) mengatakan
ini dapat dicegah dengan imuniasai Facilitated Tucking merupakan tindakan
lengkap. Angka kematian di Indonesia memfasilitasi posisi fleksi miring ke
masih sangat tinggi 50% sehingga salah satu sisi dimana salah satu tangan
Indonesia menepati sepuluh besar melakukan fiksasi dengan lembut daerah
negara dengan tidak memiliki imuniasai kepala dan tangan bayi, dan tangan
dasar sehingga angkake matian semakin lainnya memfiksasi daerah kaki dan
tinggi (WHO, 2015). bokong bayi,Facilitated Tucking sendiri
Pada anak usia 12-23 tahun tercatt dapat mempertahankan stabilitas sistem
sebanyak 8,7% tidak mendapatkan saraf otonom dan motori sehingga
imunisasi dasar lengkap (Kemenkes RI, menurunkan tingkat stres dikarenkan
2013). Cakupan imunisasi khususnya di adanya batas-batas fisik dan posisi janin
Provensi Sumatera Utara masih yang ditekukan dapat merangsa dengan
terhitung sangat rendah yang lembut untuk proprioseptif, termal, dan
disebabkan ketidak rataan setiap taktil sistem sensorik, yang dapat
kabupaten yang berada di bawah 80 memodifikasi mekanisme kontrol
persen (Dinas Kesehatan, 2017). gerbang yang mengakibatkan perubahan
Berdasakan survei awal yang transmisi nyeri.
dilakukan oleh peneliti di Rumah sakit Sibel (2015) dalam penelitianya
Mitra Medika Medan memberikan yang berjudul The effect of the
vaksin pada neonatus dengan berat Facilitated Tucking position in reducing
badan >2500 gram sebanyak 124 bayi vaccination-induced pain in newborns
dan tercatat 75 bayi diantaranya mengatakan skala nyeri saat dilakukan
beragama islam data ini terhitung mulai vasinasi lebih rendah yang diukur
tanggal 1 sampai 26 November 2018. dengan NIPS dengan hasil kelompok
Tujuan utama dilakukan asuhan Facilitated Tucking (2,83 ±1,18) secara
keperawatan pada neonatus yang akan signifikan lebih rendah dari pada nilai

2
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

dari bayi pada kelompok holding klasik Berdasakan survei awal pada
(6,47 ± 1,07, p < 0,05 sedangkan tanggal 26 November 2018 di RS Mitra
menurut teori synactive, posisi Medika Tajung Mulia Medan Tahun
Facilitated Tucking adalah metode nyeri 2019 diruangan neonatus didapatkan
nonfarmakologis yang membantu bayi data bahwasanya perawat mengatakan
merasa aman, menenangkan diri dan belum pernah dilaksanakan penelitian
mengurangi konsumsi oksigen mereka. sebelumnya tentang Facilitated Tucking
Musik Mozart biasanya dan Musik mozartpada neonatusserta
diperdengarkan dengan pola getaran sampel mencukupi sehingga Peneliti
yang dapat menurunkan tekanan darah, mengasumsikan bahwasanya terapi
memperlambat pernafasan, detak Facilitated Tucking danMusik
jantung, denyut nadi dan aktivitas mozartdapat menurunkan nyeri pada
gelombang otak dan dapat neonatus saat dilakukan vaksin di RS
meningkatkan perasaan rileks atau Mitra MedikaTanjung Mulia Medan
nyaman, mampu mengalihkan perhatian Tahun 2019.
dari rasa takut yang disebabkan karena Dari permasalahan diatas, Peneliti
hormon stre mengaktifkan hormon mengambil yang berjudul
endorfin alami atau serotonin yang “EfektivitasFacilitated Tucking dengan
mampu memperbaiki sistem tubuh Musik mozartTerhadap Skala Nyeri
(Haruyama, 2013). Neonatus menerima Vaksinasi di RS
Musik telah diyakini memiliki Mitra MedikaTanjung Mulia Medan
efek yang positif terhadap neonatus. Tahun 2019”.
Efek positif musik terhadap neonatus METODE PENELITIAN
antara lain dapat mengurangi rawat, Penelitian ini mengacu pada

saturasi oksigen stabil, meningkatkan pendekatan penelitian kuantitatif. Lokasi

kepekaan terhadap stimulus, mengurangi penelitian ini dilaksanakan di RS Mitra

respon Stresdan meningkatkan interaksi Medika MedanTanjung Mulia Medan.

dan ikatan batin orang tua dengan bayi Penelitian dilaksanakan pada tanggal

(Gooding, 2010) sedangkan menurut 8November 2018 s/d 5 Mei 2019.

Thiel (2010) Musik juga memiliki efek Waktu pengambilan data dilaksanakan

positif terhadap tanda-tanda vital, respon pada tanggal 26 November 2018.

nyeri, dan perkembangan bayi dan Sampel dalam penelitian ini sebanyak

biasanya musik dipendegarkan selama 2 38 responden yang dibagi dalam 2

menit sebelum tindakan pengambilan kelompok yang masing-masing

darah hingga selesai (Zubaidah, 2015) kelompok terdiri dari 19 responden.

3
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

yakni 19 intervensi yang diberiperlakuan kelompok yang diberikan


Facilitated Tucking dan 19 intervensi musikmozartdengan perlakuan
diberi perlakuan Musik Mozart selama 3 mayoritas usia kelahiran 39 minggu
menit yang durasi menangisnya dihitung sebanyak 15 orang (78,9%) sedangkan
dengan stopwartd. Tehnik pengambilan pada kelompok yang diberikan
sampel yaitu teknik Accidental facilitated tucking dengan usia kelahiran
sampling. Instrumen penelitian terbanyak 39 sebanyak 18 (94,7%)
menggunakan lembar observasi. Analisa dengan p-value ,000.
bivariat data dengan uji Mann Whitney. Frekuensi responden menurut
HASIL DAN PEMBAHASAN kategori berat badan pada kelompok
Karakteristik Usia Kelahiran, Tinggi yang diberikan musikmozart mayoritas
Badan, Berat Badan pada
Musikmozart dan Facilitated Tucking berat badan 3200 gram sebanyak 4
Frekuensi responden menurut (21,1%) P=0,808 sedangkan pada
usia kelahiran pada kelompok yang kelompok yang diberikan facilitated
diberikan music mozart dengan tucking dengan berat badan 2600 dan
perlakuan usia kelahiran 38 minggu 3500 gram sebanyak 3 (15,8%)
sebanyak 3 orang (15,8%),39 minggu P=0,964.
sebanyak 15 orang (78,9%) dan Frekuensi responden menurut
40minggu sebanyak 1 orang (5,3%) kategori tinggi badan pada kelompok
P=,000 sedangkan pada kelompok yang yang diberikan musik mozart mayoritas
diberikan facilitated tucking dengan usia tinggi badan 50 cm sebanyak 6 (31,6%)
kelahiran terbanyak 39 sebanyak 18 P=0,173sedangkan pada kelompok yang
(95,7%) dan 40 minggu sebanyak 1 diberikan facilitated tucking dengan
orang (5,3%) P=,000. tinggi badan 50 cm sebanyak 4 (21,1%)
Tabel 1. Distribusi Frekuensi P=0,838.
Responden Berdasarkan
Karakteristik Usia Kelahiran
Karakteristik Persentase
No Frekuensi
Demografi (%)
1 Musik Mozart
38 3 15,8
39 15 78,9
40 1 5,3
2 Facilitated
Tucking
39 18 94,7
40 1 5,3
Total 19 100,0
Berdasarkan tabel 1. diatas,
dapat diamati bahwasanya frekuensi
responden menurut usia kelahiran pada
4
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

Tabel 2. Distribusi Frekuensi mencapai 2500 – 3500 gram


Responden Berdasarkan
(Prawirohardjo, 2012).
KarakteristikTinggi Badan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
Karakteristik Persentase Responden Berdasarkan
No Frekuensi
Demografi (%) Karakteristik Berat Badan
1 Musik Mozart
42 1 5,3 Karakteristik Persentase
44 1 5,3 No Frekuensi
Demografi (%)
45 2 10,5 1 Musik Mozart
46 1 5,3 2500 1 5,3
48 1 5,3 2900 1 5,3
49 3 15,8 3000 1 5,3
50 6 31,6 3100 1 5,3
52 1 5,3 3200 4 21,1
53 1 5,3 3300 2 10,5
54 1 5,3 3400 1 5,3
59 1 5,3 3500 3 15,8
2 Facilitated 3600 1 5,3
Tucking 3700 1 5,3
2 10,5
45 3800 2 10,5
47 1 5,3 3900 1 5,3
48 3 15,8 2 Facilitated
49 2 10,5 Tucking 3 15,8
50 4 21,1 2600
51 3 15,8 2800 1 5,3
52 1 5,3 3000 1 5,3
53 1 5,3 3200 2 10,5
54 2 10,5 3400 2 10,5
Total 19 100,0 3500 3 15,8
Berdasarkan tabel 2. diatas, dapat 3600 1 5,3
3700 1 5,3
diamati bahwa untuk kategori tinggi 3800 1 5,3
3900 2 10,5
badan pada kelompok yang diberikan 4000 2 10,5
musik mozart mayoritas badan 50 cm Total 19 100,0
Berdasarkan tabel 3. diatas, dapat
sebanyak 6 (31,6%) P=0,173
diamati bahwa untuk kategori berat
danfacilitated tucking tinggi badan 50
badan pada kelompok yang diberikan
cm sebanyak 4 (21,1%) P=0,838.
musik mozart mayoritas berat badan
Berat badan janin sangat
3200 gram sebanyak 4 (21,1%) P=,808
ditentukan pada umur kehamilan
dan facilitated tucking berat badan 3500
sehingga tidak jaranguntuk menentukan
dan 2600 gram sebanyak 3 (15,8)
berat badan janin dilihat dari usia
P=0,964
kehamilan. Pada umur kehamilan 28
Wahyu (2015) tentang pengaruh
minggu berat janin kurang lebih 1000
umur ibu, paritas, usia kehamilan, dan
gram, sedangkan pada kehamilan 37 –
berat lahir bayi terhadap asfiksia bayi
42 minggu berat janin diperkirakan
pada ibu pre eklamsia berat dengan hasil
terdapat pengaruh usia kehamilan dan
5
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

berat lahir dengan p-value facilitated tucking11 orang (57,9%)


0,0001.Variabel bebas umur ibu, paritas, P=0,491
usia kehamilan dan berat lahir bayi Frekuensi responden menurut
mempunyai pengaruh yang bermakna jumlah kelahiran pada kelompok
secara bersama – sama terhadap variabel dengan musikmozart Primipara
terikat asfiksia (Adjusted R 2 = 53,5 %). sebanyak 6 orang (31,6%) serta
Sehingga semakin berisiko umur ibu, kelahiran Multipara sebanyak 13 orang
paritas, usia kehamilan dan berat lahir (68,4%) P= 0,108 sedangkan pada
bayi maka akan meningkatkan risiko kelompok facilitated tucking Primipara
terjadinya asfiksia pada bayi pada ibu sebanyak 8orang (42,1%) serta kelahiran
dengan pre eklamsia berat. Multipara sebanyak jumlah dan 11
Karakteristik Jenis Kelamin, Jumlah orang (57,9%) P= 0,491.
Kelahiran, Jenis Kelahiran pada
Frekuensi responden menurut
Musikmozart dan Facilitated Tucking
Frekuensi responden menurut Jenis kelahiran didapatkan data
jenis kelamin pada kelompok yang bahwasanya responden pada kelompok
diberikan Terapi musikmozart dengan yang diberikan terapi musik mozart
mayoritas dengan laki-laki sebanyak 11 melakukan normal 7 orang (36,8%) dan
orang (57,9%) P=0,491 sedangkan pada casio sebanyak 12 orang (63,2%)
kelompok yang diberikan facilitated P=0,251 serta pada kelompok facilitated
tuckinglaki-laki sebanyak 10 orang tuckingnormal 5 orang (26,3%) casio
(52,6%) P=0,819 sebanyak 14 orang (73,7%) P=0,039.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Responden Berdasarkan
Karakteristik Jumlah Kelahiran Karakteristik Jenis Kelamin

Karakteristik Persentase Karakteristik Persentase


No Frekuensi No Frekuensi
Demografi (%) Demografi (%)
1 Musik Mozart 1 Musik Mozart
Primipara 6 31,6 Laki-laki 11 57,9
Multipara 13 68,4 Prempuan 8 42,1
2 Facilitated Tucking 2 Facilitated
Primipara 8 42,1 Tucking
10 52,6
Multipara 11 57,9 laki-laki
Total 19 100,0 Prempuan 9 47,4
Total 19 100,0
Berdasarkan tabel 4. diatas, dapat
Dari tabel 5. diatas, dapat diamati
diamati data bahwasanya responden
bahwasanya frekuensi jenis kelamin
pada kelompok dengan musik mozart
pada kelompok yang diberikan Terapi
mayoritas jumlah kelahiran Multipara
musik mozart dengan mayoritas dengan
sebanyak 13 orang (68,4%) p=0,108dan
laki-laki sebanyak 11 orang (57,9%)
6
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

dengan p-value 0,491sedangkan pada disimpulkan semakin rendah durasi


kelompok yang diberikan facilitated menagis bayi maka semakin berkurang
tucking laki-laki sebanyak 10 orang skala nyeri yang dialami bayi tersebut.
(52,6%) dengan p-value 0,819 Tabel 6. Tingkat Durasi Menagis
Responden Sesudah Diberi Perlakuan
Asumsi penelitian bahwasanya
Musik Mozart dan Facilitated Tucking
persalinan pada primigravida biasanya Kelompok Durasi Persentase
Menagis (%)
terjadi lebih 5-6 jam dari pada multi
Musik Mozart 20 21,1
biasanya persalinan berlangsung sangat 22 5,3
23 5,3
lama dan dapat menimbulkan 24 5,3
komplikasi terhadap ibu maupun 25 5,3
terhadap bayi dikarenkan penipisan 28 5,3
32 10,5
servik dan penurunan kepala anak 34 5,3
karena struktur tulang panggul yang 35 5,3
37 5,3
rapat kembali sehingga tidak jarang 45 5,3
56 5,3
apgar score pada menit kelima dan
60 10,5
setelah itu menentukan kehidupan 72 5,3
Facilitated 0 15,8
selanjutnya pada bayi baru lahir tetapi Tucking 2 10,5
Facilitated 3 15,8
pada pembedaan casio janin tidak perlu
Tucking 4 5,3
mencari jalan keluar sedangkan untuk 5 10,5
10 5,3
jenis kelamin perempuan lebih sering
14 5,3
menagis yang disebabkan karena wanita 15 5,3
21 5,3
membutuhkan perhatian. 22 5,3
Durasi Menangis Setelah Diberi 23 5,3
Vaksinasi pada Kelompok Musik 24 5,3
Mozart dan Facilitated Tucking 5,3
22
Terapi musik mozart yang diberikan 23 5,3
24 5,3
pada kelompok responden mengalami 25 5,3
menangis dengan rata-rata menangis Total 100,0
35,00(Sd=16,100) P=0,913 sedangkan Berdasarkan tabel 6. diatas, dapat
pada facilitated tuckingdengan rata-rata diamati data bahwasanya durasi menagis
menangis 9,53 (Sd=9,288)P=0,960 oleh pada kelompok yang diberikan terapi
sebab itu peneliti berasumsi bahwasanya musikmozart mayoritas responden
dengan diberikan nonfarmakologi dengan rata-rata durasi menangis 35,00
berupa facilitated tuckingpada saat bayi P= 0,913dan untuk facilitated
diberikan vaksinasi dengan durasi tuckingdengan rata-rata durasi menagis
menangis lebih rendah dan dapat 9,53 P=0,960

7
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

Hasil penelitian ini sesuai dengan Tabel 7. Efektivitas Facilitated


hasil penelitian yang dilakukan Tucking dengan Musik Mozart
olehTayebe (2014) dengan judul The terhadap Skala Nyeri Neonatus
Effect of Facilitated tucking (FT) Menerima Vaksinasi di RS Mitra
During Venipuncture on Duration of MedikaTanjung Mulia Tahun 2019
Crying in Preterm Infantsfacilitated Kelompok Terapi Mean Mode
tucking diberikan pada pengambilan Musik Mozart Setelah 2,05 2
Facilitated Setelah
darah dengan intravena selama 3 menit 1,11 1
Tucking
dan menghitung durasi menangis dengan Berdasarkan tabel 7. diatas
didapatkan data bahwasanya rata-rata
perbandingan durasi menangis pada skalanyeri setelah diberikan perlakuan
kelompok intervensi 64,08 (Sd= 57,44) pada kelompok yang diberikan
terapimusik mozart dengan rata-rata2,05
sedangkan pada kelompok control (Mode 2 )sedangkan pada kelompok
97,14 (Sd= 62,14) dengan kata lain Facilitated tuckingnilai rata skala nyeri
sebesar 1.11 (Mode 1) dengan nilai
dengan facilitated tucking durasi signifikan P= 0.048
menangis saat dilakukan tindakan Asumsi peneliti lebih efektif

intravena. facilitated tucking ketimbang terapi

EfektivitasFacilitated tucking dengan musik ini yang disebabkan karena


Musik Mozart terhadap Skala Nyeri terapimusikmozart tidak terlalu
Neonatus Menerima Vaksinasi di RS
Mitra Medika Tanjung Mulia Medan berfungsi pada respoden bayi baru lahir
Tahun 2019 saat dilakukan vaksinasi HB0
Hasil uji statistik Mann Whitney
disebabkan karena bayi baru lahir
U test didapatkan data bahwasanya
pendegaranya tidak bergitu jelas yang
adanya perbedaan sekala nyeri setelah
disebabkan karena masih banyaknya
diberikan perlakuan pada pada
cairan Vernix caseosa pada telinga
kelompok yang diberikan terapi musik
tengah bayi yang menghambat
mozart dengan rata-rata 2,05 dan mode
gelombang suara melewati gedang
2 sedangkan pada kelompok facilitated
telingga sehingga penyampaian suara ke
tuckingnilai rata skala nyeri sebesar 1,11
dalam otak tidak begitu jelas sehingga
dan mode 1 dengan nilai signifikan P=
hipotesa penelitian berbeda dengan yang
0.048
ada dilapangan.
Dwi (2016) dalam Kamalluddin
(2010) mengatakan tangan diletakan
atau mengusapkan di bagian tubuh
pasiansakit agar tubuh dapat
memperbaiki energy merupkan

8
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

pengertian dari Healing touch atau terapi nyeri ringan sebanyak 11 orang
sentuh. 57,9%) nyeri sedang sebanyak 5
Posisi facilitated tucking dapat orang (26,3%) P=0,658.
mengatur tubuh terhadap respon nyeri 2. Pemberian terapi musikmozartdan
selama prosedur (Axelin, Salantera, facilitated tuckingkeduanya dapat
Kirjavainen, & Lehtonen, 2009). menurunkan skala nyeritetapi lebih
Facilitated tucking dapat efektif facilitated tucking dalam
memberikan sentuhan dan peningkatan menurunkan skala nyeri
suhu tubuh serta mampu mengurangi dibandingkan terapi
rasa sakit saat dilakukan tidakan medis musikmozartdengan perbandingan
dan mampu membatasi fisik dan rata-rata skala nyeri setelah
merangsangan lembut untuk diberikan perlakuan pada pada pada
proprioseptif, termal, dan sistem kelompok yang diberikan terapi
sensorik taktil yang dapat memodifikasi musik mozart dengan rata-rata 2,05
mekanisme kontrol gerbang yang dapat dan mode 2 sedangkan pada
mengakibatkan perubahan transmisi kelompok facilitated tuckingnilai
nyeri (Nayer, 2017 ). rata skala nyeri sebesar 1,11 dan
KESIMPULAN mode 1 dengan nilai signifikan P=
Dari hasil penelitian tentang 0.048
“efektivitasfacilitated tuckingdengan SARAN
musik mozart terhadap skala nyeri Berdasarkan penelitian dan
neonatus menerima vaksinasi di RS pembahasan mengenai
Mitra Medika Tanjung Mulia Medan efektivitasfacilitated tucking dengan
Tahun 2019dapat disimpulkan sebagai musik mozart terhadap skala nyeri
berikut: neonatus menerima vaksinasi di RS
1. Skala nyeri responden saat mitra MedikaTanjung mulia Tahun
diberikan pada kelompok terapi 2019, Peneliti menyampaikan saran
musikmozartresponden berada pada sebagai berikut:
nyeri ringan sebanyak 5 orang 1. Tempat penelitian
(26,3%),skala nyeri sedang Bagi RSMitra Medika Tanjung
sebanyak 8 orang (42,1%) dan nyeri Mulia diharapkan dapat
berat sebanyak 6 (31,6%) P=0,780 mempertimbangkan pemberian
sedangkan pada kelompok terapi facilitated tucking sebagai
facilitated tucking rentang tidak salah satu alternatif dalam
nyeri sebanyak 3 orang (15,8%) dan

9
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

menurunkan skala nyeri pada bayi Rudolph. (2010). Buku Ajar Pediatric
Rudolph (Buku kedokteran),
yang menerima vaksinasi.
edisi 20. Jakarta : Rineka Cipta
Saputra Lyndon. 2014.Catatan ringkas
Asuhan Neonatus Bayi, dan
Balita.Tangerang
2. Institusi Pendidikan Selatan:Binarupa Aksara.
Bagi insitusi diharapkan dapat
Setyoadi, Kushariyadi.2011.Terapi
menjadikan hasil penelitian ini Modalitas Keperawatan Pada
Klien
sebagai referensi dalam mendorong
Psikogeriatrik.Jakarta:Salemba
dan memotivasi mahasiswa lain Medika.
untuk mengembangkan metode
Sibel Kucukoglu dkk.2015.The effect of
nonfarmakologi seperti Facilitated the Facilitated Tucking position
in reducing vaccination-induced
tucking
pain in newborns. Italian
3. Peneliti selanjutnya Journal of Pediatric .Vol
41:61.Diunduh dari
Diharapkan dapat dilakukan
Https://www.jks.fikes.unsoed.ac
penelitian lanjutan mengenai .id. Diakses 20 September 2018.
pengaruh terapi Facilitated tucking
Tayebe Reyhani dkk.2014.The Effect of
dengan Murotal Al-Qur’an terhadap Facilitated Tucking (FT) During
Venipuncture onDuration of
skala nyeri yang menerima
Crying in Preterm Infants. Int J
vaksinasi dengan sampel yang lebih Pediatr, Vol.2:4-3. Diunduh dari
https://www.ijp.mums.ac.ir.
besar sehingga dapat dikembangkan
Diakses 04 November 2018.
sebagai pembanding efektif dalam
Utami Wahyu Ekasari. 2015. Pengaruh
penurunan skala nyeri.
Umur Ibu, Paritas, Usia
DAFTAR PUSTAKA Kehamilan, dan Berat Lahir
Haruyama, S. 2011. The Miracle of Bayi terhadap Asfiksia Bayi
Endorphin.Bandung: Qanita. pada Ibu Pre Eklamsia Berat.
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Tesis. Program Pasca Sarjana
Indonesia tahun 2014.Jakarta : Universitas Sebelas Maret
Kemenkes RI Surakarta. Diundah dari
Nayer Salmani dkk.2017.Effect of https://eprints.uns.ac.id,
Facilitated Tucking Created .Diakses 25 januari 2019.
with Simulated Hands on
Physiological Pain Indicators Zubaidah dan Elsa Naviati.2015.
duringVenipuncture in Pengaruh Facilitated Tucking
Premature Infants.Iranian dan Musik Terhadap Respon
Journal of Neonatology.Vol.8:4. Nyeri Bayi Prematur Ketika
Diunduh Pengambilan Darah. Jurnal
Https://www.ijn.mums.ac.ir. Keperawatan Soedirman. vol
Diakses 20 Oktober 2018. 10:2. Diunduh dari
https://wwwjks.fikes.unsoed.ac.i
d.Diakses 25 September 2018.

10

Anda mungkin juga menyukai