Anda di halaman 1dari 3

ATRAUMATIC RETORATIVE

TREATMENT (ART)
No. Dokumen :

SOP No. Revisi : 01


Tanggal Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1-3
UPTD Ketut Cita, Amd.Kep
PuskesmasMepanga Nip.19730615 199403 1 009
1. Pengertian Atraumatic Restorative Treatment (ART) adalah metode penanganan
karies dengan intervensi minimal tanpa menggunakan bur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Atraumatic Restorative
Treatment (ART).
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No......................................................... tentang
Kebijakan pelayanan klinis
4. Referensi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Pedoman Paket
Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas.
5. Prosedur / Alat dan bahan :
Langkah-langkah a. Alat diagnostik set lengkap
b. Plastis instrument
c. Burniser
d. Bahan tumpat Glass Ionomer
e. Cotton roll
f. Cotton pellet
g. Cocoa butter
Langkah-langkah :
a. Petugas melakukan informed consent kepada pasien dan
mengistruksikan pasien agar menandatangani lembar informed
consent bersama saksi keluarga.
b. Petugas mencuci tangan
c. Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD)
d. Petugas mengisolasi gigi dengan menggunakan cotton roll, agar
daerah kerja bebas dari saliva.
e. Petugas menghilangkan plak dan sisa makanan dengan
menggunakan sonde dari bagian terdalam pit dan fissure.
f. Petugas mengeksplorasi kedalaman karies dengan menggunakan
karies.
g. Petugas menghilangkan semua jaringan karies dengan
menggunakan ekskavator.
h. Petugas membersihkan kavitas dengan menggunakan cotton pellet
basah dan keringkan dengan menggunakan cotton pellet kering.
i. Petugas memastikan kavitas bebas dari debris.
1
j. Petugas memastikan kavitas bebas dari demineralisasi.
k. Petugas mencampur bubuk dan liquid glass ionomer (bahan ART)
dengan langkah sebagai berikut :
 Ambilkan dengan takaran sesuai dengan kebutuhan.
 Ratakan liquid selebar kancing di atas papper pad.
 Dekatkan ½ bagian bubuk ke liquid, dan aduk bubuk sampai
liquid meresap dengan rata.
 Dekatkan kembai ½ bagian bubuk sisanya dan aduk kembali
hingga merata.
 Aduk dengan gerakan melipat hingga diperoleh konsistensi
seperti pasta.
l. Petugas memasukkan sebagian bahan ART ke dalam kavitas
menggunakan plastis instrument. Dorong bahan ke sudut kavitas
jika ada overhang dengan menggunakan ujung ekskavator, tetapi
jangan berlebihan.
m. Petugas menekan permukaan tambalan dengan menggunakan
burniser yang telah diolesi cocoa butter.
n. Petugas membuang kelebihan tambalan dengan menggunakan
ekskavator
o. Petugas mengecek ketinggian tambalan dengan menggunakan
articulating papper.
p. Petugas menunggu sampai tambalan sedikit mengeras dan
memperbaiki kembali dengan ekskavator apabila gigitan ada yang
mengganjal.
q. Petugas merapikan dan membersihkan permukaan tambalan
dengan menggunakan ekskavator. Permukaan tambalan harus halus
dan tidak ada bagian yang tajam/kasar.
r. Petugas mengoleskan cocoa butter tipis-tipis ke permukaan gigi
agar melindungi bahan tambalan dari saliva hingga setting time.
s. Petugas membuang sampah medis pada tempat yang disiapkan.
t. Petugas mencuci tangan.
u. Petugas memberikan instruksi post penumpatan
 Pasien tidak boleh makan, minum dan berkumur selama 2 jam
setelah dilakukan ART.
 Gigi yang telah di-ART tidak digunakan untuk makan setelah
24 jam.
 Jangan mengkonsumsi makan dan minuman yang berwarna
misalnya teh, kopi, dll karena dapat merubah warna tambalan
gigi.
 Kontrol ke dokter gigi 6 bulan sekali.

2
v. Petugas mencatat rekam medis
l. Pasien dipersilahkan pulang
6. Unit Terkait Poli gigi
7. Dokumen terkait a. Informed consent
b. Rekam medis
8. Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1. Tanggal terbit 02Januari 2017
2. Nama Kepala Ketut Cita, AMd.Kep
Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai