Anda di halaman 1dari 4

Wawasan Wiyata Mandala SMA/SMK

Untuk Mendukung lomba Wawasan Wiyata Mandala


Tingkat SMA/SMK
Kab. Brebes Jawa Tengah
( Oleh Drs. Mustofa AS, M.Pd. Pengawas Pendidikan Menengah Kab. Brebes )

Wawasan Wiyata Mandala (WWM) adalah suatu proses pembudayaan tata kehidupan
keluarga sekolah dan para anggotanya merasa ikut memiliki,melindungi,menjaga citra dan
wibawa sekolah sehingga didalam lingkungan sekolah tecipta kordinasi,komunikasi dan
kerjasama. Wawasan wiyata mandala sebagai sarana ketahanan sekolah penetapannya didasarkan
pada Surat Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 13090/CI.84 tanggal 1
Oktober 1984

Hal-hal yang perlu difahami dalam wawasan wiyata mandala :

1.Proses pembudayaan nilai nilai yang mendukung secara langsung dalam kegiatan pendidikan di
sekolah

2.Tatanan kehidupan keluarga sekolah.

Dalam hal ini sekolah sebagai institusi harus memiliki pedoman termasuk peraturan tata
tertib yang berfungsi sebagai dasar dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah

3.Adanya rasa memiliki

Para anggota / keluarga besar sekolah yaitu Kepala sekolah,guru, siswa dan seluruh tenaga
kependidikan merasa ikut memiliki, ada rasa bangga dan jiwa korsa untuk membela kepentingan
sekolah. Untuk membangun atau menanamkan jiwa korsa tersebut perlu adanya stimulasi
dengan membangkitkan semangat melalui slogan slogan atau yel-yel yang dapat menggugah
semangat tersebut termasuk ketika siswa dari sekolah tersebut menjadi duta, wakil atau
kontingen dalam suatu even kompetisi disini diperlukan semangat untuk menggugah para
siswanya sebagai sebuah korp yang patut diperhitungkan oleh fihak lain.

4. Kerjasama dan iklim kompetitif,


Terkondisikan sedemikian rupa karena sekolah diselenggarakan bukan hanya untuk
transpormasi ilmu melalui serangkaian kegiatan pembelajaran saja, tetapi juga untuk
membangun iklim kompetitif diantara para siswa dalam menggali ilmu pengetahuan
sebagaimana tertuang dalam tujuan pendidikan nasional.

WWM merupakan konsepsi yang mengandung anggapan ;

1.Sekolah merupakan lingkungan pendidikan sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan diluar
pendidikan.(di sekolah tidak ada organisasi yang berorientasi pada politik praktis yang ada
organisasi kesiswaan yang bertujuan untuk pengembangan intelektual-ketrampilan dan bakat)

2.Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan disekolah berdasarkan pancasila dan bertujuan untuk
:

- Meningkatkan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa. Melalui kegiatan pembiasaan sekolah
diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan yang secara rutin dapat dilakukan dengan
keteladanan dan contoh perilaku seperti membiasakan bersalaman ketika memasuki gerbang
sekolah, kegiatan solat berjamaah,berdo’a dalam mengawali kegiatan pembelajaran dikelas
mebudayakan 3 S (salam senyum sapa).

- Meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan. Yaitu dengan merencanakan dan


melaksanakan macam-macam kegiatan sekolah yang berorientasi pada peningkatan
kecerdasan/intelektualitas dan ketrampilan/motorik.

- Mempertinggi budi pekerti. Apa yang dilakukan sekolah dalam upaya-upaya untuk
mempertinggi akhlak dan / budi pekerti siswa yaitu dengan keteladanan perilaku kepala sekolah
guru dan semua tenaga kepndidikan tanamkan dalam hati para pendidik bahwa saya adalah
pribadi yang patut menjadi anutan betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.barangkali
dengan cara demikian akan lebih baik.

- Memperkuat kepribadian yaitu dengan mendorong prakarsa dan kreatifitas siswa untuk
beraktifitas mengembangkan nilai-nilai keilmuannya dengan dibimbing oleh guru sebagai
fasilitator, motivator dinamisator serta sebagai sumber belajar siswa karena pada dimensi
pembelajaran dengan pendekatan EEK (eksplorasi Elaborasi dan konfirmasi) siswa menjadi
subjek untuk menggali mengaktualisasi pemahaman nilai-nilai keilmuannya yang muaranya
siswa akan tampil dengan kediriannya sebagai pribadi.
- Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Membangun manusia yang paripurna
memang perlu dibek up dari berbagai sisi selain memperkuat jatidiri juga memiliki semangat
kebangsaan yang tinggi melalui pendidikan karakter diharapkan semangat kebangsaan dan cinta
tanah air dapat lebih memungkinkan dapat dicapai sesuai harapan.

3-Membangun pengertian dan kerjasama yang baik antara guru dan orangtua siswa dalam
mengemban tugas mendidik para siswa di sekolah. Melalui rapat orang tua murid dan
keberadaan fungsi Komite sekolah diharapkan dapat menjembatani kepentingan orangtua siswa
dengan fihak sekolah karena itu diperlukan kerjasama dan saling memberi informasi demi untuk
keberhasilan pendidikan di sekolah tersebut.

4. Para guru didalam maupun diluar lingkungan sekolah harus senantiasa menjunjung tinggi
martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu(dipercaya) dan ditiru(menjadi
teladan)betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.

5. Para guru didalam maupun diluar lingkungan sekolah harus senantiasa menjunjung tinggi
martabat dan citra guru. Nilai-nilai sosial yang berkembang disekolah biasanya dipengaruhi oleh
nilai-nilai sosial dari lingkungan tempat sekolah berada. Berdasar kenyataan sehari-hari kepala
sekolah dapat menganalisis keterpengaruhan yang ditimbulkan oleh lingkungan terhadap
kehidupan sekolah.

Makna WawasanWiyataMandala adalah :

1.Sekolah hendaknya benar-benar sebagai tempat terselenggaranya proses belajar,tempat


ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai ilmu pengetahuan,wawasan dan ketrampilan
siswa sesuai tujuan pendidikan nasional.

2.Sekolah sebagai masyarakat belajar(learning society) diharapkan segenap stake holders (kepala
sekolah,guru.siswa, orangtua siswa dan pemerintah) dapat mengembangkan pola hubungan
yang positif dan konstruktif sebagai refleksi dari perwujudan masyarakat yang sedang
mengembangkan dinamika keilmuan para siswanya. Sekolah harus mampu memprakarsai untuk
menciptakan iklim sekolah yang kondusif agar semua stake holders sekolah dapat
mengembangkan pola hubungan sosial yang yang harmonis didasarkan pada prinsip persamaan
dan saling menghargai diantara mereka selain itu sekolah sebagai wiyata mandala sebaiknya
dapat menciptakan iklim kompetitif diantara para siswanya sehingga nantinya akan melahirkan
generasi yang berkualitas.
3.Sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses pembelajaran,tempat terjadinya proses
pembudayaan nilai-nilai kehidupan hanya dapat berfungsi dengan baik jika dilingkungan
sekolah dapat diciptakan suasana aman,nyaman,tertib dari segala ancaman.karena itu peran
petugas keamanan/satpam,tukang kebun dan penjaga sekolah harus dapat diperjelas deskripsi
penugasannya sehingga nantinya akan memiliki rasa tanggung jawab dan adanya rasa memiliki
dan menjaganya dari gangguan fihak luar.

Maksud dan tujuan wawasan wiyata mandala:

Agar seluruh warga sekolah dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah
sebagai lingkungan pendidikan, aktifitas dan kreatifitas diarahkan untuk terciptanya masyarakat
belajar,yang merupakan tempat saling asah,asih dan asuh dimana kepala sekolah dan guru dapat
membimbing dan memotivasi semangat dan minat belajar siswa, dan siswa dapat menempatkan
diri sesuai fungsinya sebagai warga wiyata. Salah satu cara untuk mendukung nilai seperti itu
adalah kegiatan bersih sekolah yang di jadwalkan secara rutin yang melibatkan seluruh warga
sekolah.

Implementasi WWM antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar yakni
satu situasi siswa dapat menikmati suasana yang harmonis sikap saling menghormati dan
bekerjasama yang dapat menimbulkan kecintaan terhadap sekolah, sehingga proses
pembelajaran,kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler dapat berlangsung dengan mantap inilah
sebetulnya yang merupakan bagian dari upaya menerapkan konsepsi wawasan wiyata mandala
dengan tujuan agar dapat menciptakan ketahanan sekolah sehingga tidak mudah diintervensi dari
fihak – fihak luar yang tidak bertanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai