Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH HUKUM LINGKUNGAN

“Perbandingan Rona Lingkungan antara Surabaya dengan


Madura”

Disusun Oleh :
Apriliana Widjajanti
120115389 /

UNIVERSITAS SURABAYA
FAKULTAS HUKUM
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah
sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang tentu telaah yang dilakukan
untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadidilakukan, baik
dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak yang timbul ada yang
langsung mempengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek dilakukan sekarang atau baru
terlihat beberapa waktu kemudian di masa akan datang. Dampak lingkungan yang terjadi
adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia,
biologi atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan
merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora maupun manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaliknya dilakukan
terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak yang
bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut.

Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL). Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak
lingkungan di sekitarnya, baik di dalam maupun di luar suatu usaha atau proyek, yang
akan dijalankan. Arti keberadaan suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi
kegiatan - Kegiatan yang berada di sekitar rencana lokasi, baik dampak rencana usaha dan
atau kegiatan terhadap kegiatan yang sudah ada. Dewasa ini penelitian terhadap AMDAL
suatu usaha sebelum dijalankan sangat penting. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya
lingkungan yang sehat, baikterhadap manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Pada
akhirnya jika aspek lingkungan dinyatakan tidak layak untuk dijalankan, maka sebaiknya
Dibatalkan karena akan memperoleh kerugian lebih besar daripada manfaatnya. Bahkan
analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian kegiatan studi
kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi kelayakan ini
nantinya sangat berguna untuk para perencana, serta djuga bagi pengambilan keputusan.

Pengertian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27


Tahun 1999 pasal 1 adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak besar
dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan
adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan
lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan laternatif pencegahannya. Sebelum
dilakukannya penelitian terhadap AMDAL ini, perlu diketahui dulu bagaimana rona
lingkunganhiduplokasi yang akan diteliti. Rona lingkungan hidup ini dibutuhkan sebagai
perbandingan kondisi awal lingkungan tersebut sebelum dilakukan kegiatan dan setelah
dilakukan kegiatan (proyek). Dari data perbandingan ini dapat diketahui dampak apa saja
yang terjadi setelah kegiatan (proyek) dilakukan di daerah tersebut, dan dapat dicarikan
alternatif penyelesaian masalah yang ditimbulkan tersebut.

Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Permasalah yang akan dibahas pada makalah ini meliputi :
1. Apa pengerian rona lingkungan?
2. Bagaiamana cara pendekatan rona lingkungan bagi suatu proyek atau kegiatan?
3. Apa saja komponen pada rona lingkungan?
4. Apa manfaat rona lingkungan untuk kehidupan?

1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui tentang:
1.3.1. Pengertian Rona Lingkungan
1.3.2. Cara pendekatan rona lingkungan bagi suatu proyek atau kegiatan?
1.3.3. Komponen pada rona lingkungan?
1.3.4. Manfaat rona lingkungan untuk kehidupan?
BAB II
PEMBAHASAN

Rona lingkungan merupakan gambaran keadaan lingkungan di tempat proyek yang


akan dibangun dandi daerah sekitarnya. Rona lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia
(pemukiman, pertanian,dan sebagainya).Rona lingkungan dalam proses pendugaan lingkungan
mempunyai dua kegunaan utama yaitu untukpendugaan keadaan lingkungan di masa yang akan
datang tanpa proyek dan keadaan lingkungan dimasadatang dengan proyek. Untuk dapat
melakukan pendugaan ini diperlukan pemahaman mengenai sifatdan dinamika dari lingkungan
tersebut. Untuk memahami sifat dan dinamika ini diperlukan pemahamanmengenai komponen-
komponen limgkungan dan hubungan timbal-balik antara komponen tersebut.Untuk
pemahaman ini diperlukan waktu dan biaya yang banyak dan hal ini tidak dimungkinkan
olehstudi AMDAL.
Jain et.al.(1981) menanamkan komponen tersebut sebagai attributes lingkungan,
dan menyatakanbahwa dampak lingkungan dapat dinyatakan sebagai terjadinya perubahan
lingkungan dari komponenlingkungan dan perubahan yang terjadi pada hubungan antar
komponen. Defenisi mengenai attributeslingkungan yang diberikan adalah sebagai
berikut Variabel atau komponen-komponen yangmenunjukkan ciri atau sifat dari lingkungan
disebut sebagai attributes, dan perubahan sari attributeslingkungan menunjukkan indikator dari
adanya perubahan dari lingkungan.Sesuai dengan tujuan dari studi AMDAL untuk melakukan
pendugaan lingkungan yang mungkin terjadikarena adanya suatu proyek yang akan dibangun,
maka bukan maksudnya bahwa rona lingkungan iniakan menyajikan keadaan rona lingkungan
dengan sifat dan dinamikanya secara mendetail, tetapimempelajari indikator-indikator
perubahan lingkungan melalui perubahan dari komponen atauattributes lingkungan.
Sesuai dengan pengertian rona lingkungan tersebut maka pendekatan dari penelitiannya yaitu
dengan menyusun dan menggunakan Daftar Komponen Lingkungan. Mengingat adanya
pengertian bahwamakin banyak komponen lingkungan yang akan diteliti makin lengkaplah
pengertian yang akan didapatmengenai rona lingkungan tersebut maka banyak tim AMDAL
yang menghendaki suatu studi yang luasdan sangat mendetail. Tetapi hal ini akan memerlukan
waktu yang lama dan biaya yang mahal. Olehkarena itu studi dibatasi pada komponen-
komponen lingkungan yang mempunyai potensi cukup besaratau terkena dampak. Dalam
menentukan komponen ini banyak cara pendekatan yang ditempuhdengan dasar keahlian dari
anggota tim, diskripsi proyek, skoping, pedoman atau Peraturan Pemerintahdan pustaka-
pustaka.Informasi lingkungan harus menggambarkan rona lingkungan awal dari komponen
lingkungan yangdiperkirakan akan berubah serta menggambarkan sifat dan karakter komponen
Iingkungan yang akandigunakan untuk menopang perkiraan dampak dan evaluasi dampak.
Informasi yang diperlukan tentang komponen lingkungan sekitar harus dapat
menggambarkan kondisi lingkungan secara umum. Pada tahap ini, data primer sifatnya masih
terbatas dan tidak mendalam (rinci). Sumber-sumber informasi yang digunakan untuk mengenal
lokasi adalah sebagai berikut:

 Informasi sekunder, termasuk dari internet, laporan, peta, data Pemerintah Daerah,
informasi tentang peruntukan lahan (RT / RW daerah), makalah, surat kabar atau majalah,
dan sebagainya;
 Tinjauan lapangan singkat yang dilakukan oleh tim pelaksana kajian untuk sekilas
mengenal wilayah yang akan menjadi lokasi kegiatan; dan
 Hasil konsultasi publik yang dilakukan untuk memperoleh masukan dan informasi dari
masyarakat yang diperkirakan akan terkena dampak atau peduli terhadap kondisi
lingkungan.

Untuk dapat melakukan identifikasi penerima dampak, pengumpulan informasi harus


dapat menjawab dua pertanyaan inti, yaitu: (1) Komponen (features) lingkungan apa saja yang ada
di sekitar lokasi? (2) Bagaimana kondisi lingkungan secara umum? Komponen lingkungan terkena
dampak (komponen/features lingkungan yang ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
serta kondisi lingkungannya), pada dasarnya harus memuat hal-hal yang diuraikan pada paragraf
ketiga di atas. Sementara untuk kondisi lingkungan mengacu kepada usaha dan/atau kegiatan yang
ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan.

Metode Pengumpulan Data Pada Rona Lingkungan

Pengumpulan data pada rona lingkungan menggunakan banyak cara tergantung dari
jenis komponennya yaitu:
- Biogeofisik Kimia, meliputi : komponen-komponen lingkungan tersebut diketahui
dengan melakukan survei lapangan, yaitu dengan suatu strategi pengambilan
sampling yang tepat, kemudian dianalisa sesuai dengan komponen lingkungan
masing-masing
- Sosial Budaya dan Ekonomi, meliputi : komponen lingkungan ini didapat dengan
melakukan penyebaran questioner, wawancara langsung kepada masyarakat,
pemuka setempat dan data sekunder pada beberapa desa dan kecamatan di sekitar
lokasi proyek. Dari data survey lapangan, data sekunder dan hasil analisis
laboratorium pada masing-masing komponen lingkungan akan didapat kondisi
lingkungan pada saat itu atau sebelum proyek didirikan (Rona Lingkungan).

Manfaat Rona Lingkungan untuk Kehidupan

Manfaat dari Rona Lingkungan yaitu untuk pendugaan keadaan lingkungan tanpa
proyek dan keadaan lingkungan dengan proyek dan untuk menjaga keadaan lingkungan di
masa yang akan datang tanpa proyek
Tujuan dari uraian rona lingkungan hidup yaitu:

1. Untuk menilai kualitas lingkungan yang ada dan dampak lingkungan dari
rencana kegiatan
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting lingkungan atau daerah geografis
tertentu sehingga dapat mencegah pembangunan dengan resiko lingkungan yang
buruk, seperti segmen sungai tertentu atau kondisi udara berkualitas buruk
disuatu wilayah, habitat yang terancam, spesies yang dilindungi dan lokasi
bersejarah.
3. Memberikan informasi kepadapengambil keputusan yang tidak mengenal
lokasi rencana kegiatan
4. Memberikan informasi sebagai dasar dalam menetapkan pemenuhan ke
butuhan proyek
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembangunan Jembatan Suramadu ternyata memberi dampak
terhadap perekonomian warga.
Dampak ekonomi tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Warga yang bermata pencaharian sebagai nelayan mengalami penurunan income
karena berkurangnya populasi ikan dan kerang di daerah sekitar Jembatan Suramadu.
b. Warga yang bermata pencaharian usaha rumah tangga lain mengalami sedikit
peningkatan income karena lokasi yang ada sekarang menjadi lebih ramai sehingga pelanggan
menjadi bertambah. Dari pernyataan tersebut didapatkan bahwa pembangunan Jembatan
Suramadu ternyata memberi dampak negatif pada warga yang bermata pencaharian sebagai
nelayan. Dengan menyiapkan lahan pekerjaan baru bagi akan memberi kemampuan bersaing
bagi masyarakat disekitar kaki Suramadu.
2. Pengaruh positif akan dapat diperoleh bila kawasan tersebut dikembangkan menjadi
kawasan wisata. Sebagian responden (60%) menginginkan akan ikut terlibat bila
kawasan tersebut berubah menjadi kawasan wisata. Partisipasi positif tersebut akan
sangat menunjang mengingat warga sebagian besar tidak menginginkan untuk pindah
dari daerah tersebut (98 %).
3. Sebagian besar warga ternyata tidak ingin pindah dari lokasi tersebut, ini merupakan
tantangan bagi pemerintah bila akan merelokasi warga. Pendekatan sosial yang tepat
harus ditentukan bila menginginkan adanya relokasi.
Penataan permukiman yang sesuai dengan tata guna lahan yang direncanakan akan sangat
menunjang jika kawasan permukiman nelayan ikut ditata dan ditingkatkan fungsinya menjadi
kawasan wisata bahari/ pantai.

Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat direkomendasikan bahwa masyarakat
perlu mendapatkan bimbingan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka
sehingga masyarakat, terutama nelayan dan pekerja lain yang berhubungan dengan sektor
kelautan dapat memiliki alternatif mata pencaharian agar mereka mempunyai kemampuan
untuk bersaing dan bertahan hidup mengingat penghasilan mereka dari hasil laut semakin
berkurang akibat dampak dari pembangunan Jembatan Suramadu. Selain itu, dari penelitian
yang telah dilakukan direkomendasikan perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui :
- Alternatif pemberdayaan warga yang sesuai dengan kondisi masyarakat
setempat.
- Kesiapan masyarakat jika terjadi relokasi.
- Kesesuaian system land sharing dengan kondisi di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai