KELUARGA SEJAHTERA
1. Definisi
Konsep Keluarga Sejahtera menurut UU No.10 tahun 1992 adalah keluarga yang
dibentuk atas dasar perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual
dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan
yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota keluarga masyarakat dan lingkungan.
Menurut BKKBN, keluarga sejahtera merupakan keluarga yang dapat memenuhi
kebutuhan anggotanya baik kebutuhan sandang, pangan, papan, social dan agama,
keluarga yang mempunyai keseimbangan antara penghasilan keluarga dengan jumlah
anggota keluarga, keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan anggota
keluarga, kehidupan bersama dengan masyarakat sekitar, beribadah khusuk disamping
terpenuhinya kebutuhan pokok.
2. Tujuan
Dibentuknya keluarga sejahtera bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga
tentang masalah yang dihadapi, untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam
menganalisis potensi peluang yang dimiliki, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memecahkan masalahnya secara mandiri, dan untuk meningkatkan gotong
royongserta kesetiakawanan social dalam membantu keluarga prasejahtera untuk
meningkatkan kesejahteraanya.
b. Keluarga Sejahtera I
Keluarga ini sudah mampu melaksanakan indicator 1 sampai 5 tetapi belum mampu
melaksanakan indikator sebagai berikut :
6) Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut.
7) Keluarga makan daging, ikan atau telur sebagai lauk pauk sekurang-kurangnya
sekali dalam seminggu.
8) Keluarga memperoleh pakaian baru dalam 1 tahun terakhir.
9) Setiap anggota keluarga mempunyai ruang kamar yang luasnya 8 m².
10) Semua anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir sehingga dapat menjalankan
fungsi mereka masing-masing.
11) Paling sedikit 1 anggota keluarga yang berumur 15 tahun ke atas memiliki
penghasilan yang tetap.
12) Seluruh anggota keluarga yang berumur 10 sampai 60 tahun mampu membaca dan
menulis latin.
13) Anak usia sekolah (7 sampai 15 tahun) dapat bersekolah.
14) Keluarga yang masih pasangan usia subur memakai kontrasepsi dan mempunyai
2 anak atau lebih yang hidup.
c. Keluarga Sejahtera II
Keluarga ini sudah mampu melaksanakan indikator 1 sampai 14, tetapi belum mampu
melaksanakan indikator sebagai berikut :
15) Keluarga berusaha meningkatkan atau menambah pengetahuan agama.
16) Keluarga mempunyai tabungan.
17) Keluarga makan bersama paling sedikit sekali sehari.
18) Keluarga ikut serta dalam kegiatan masyarakat.
19) Keluarga melakukan rekreasi bersama/penyegaran paling kurang sekali dalam 6
bulan.
20) Keluarga memperoleh berita dari surat kabar, majalah, radio, dan televisi.
21) Keluarga mampu menggunakan sarana transportasi.
Setiadi. 2008. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Graham Ilmu