Anda di halaman 1dari 5

HIPERTENSI

No. Dokumen : SOP/UKP/MEDIS/


SOP No. Revisi : 00
Tgl Terbit : 28/01/2019
Halaman : 1/1
Ka. PuskesmasSP
III TRANS

PUSKESMAS SP III
TRANS
SELAMET
SUBAGIO.A.Md.Kep
NIP. 19681021 198911 1
001
1. Pengertian Peningkatan tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140mmHg
dan atau tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90mmHg
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan penatalaksanaan kasus
3. Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati
pasien
4. Referensi Panduan Praktik Klinis Faskes Primer 2015
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
5. Prosedur 1. Anamnesa
Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala. Keluhan
hipertensi antara lain : sakit atau nyeri kepala, gelisah, jantung
berdebar-debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur dan rasa sakit
di dada. Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala,
mudah lelah dan impotensi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
1. Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan)
2. Konsumsi alkohol berlebihan
3. Aktivitas fisik kurang
4. Kebiasaan merokok
5. Obesitas
6. Dislipidemia
7. Diabetus Melitus
8. Psikososial dan stres
2. Pemeriksaan fisik
1. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat bila terjadi
komplikasi hipertensi ke organ lain.
2. Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII.
3. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis
dan pemeriksaan fisik jantung (tekanan vena jugular, batas
jantung, dan ronki).
Diagnosis Hipertensi

3. Pemeriksaan Penunjang : laboratorium : (urinalisis :protein urin),


profil lipid, gula darah
4. Diagnosa Banding : White collar hypertension, Nyeri akibat
tekanan intraserebral,
5. Terapi/tatalaksana
Hipertensi tanpa compelling indication
a. Hipertensi stage1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-
50mg/hari, atau pemberian penghambat ACE (captopril 3x12,5-
50 mg/hari), atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau
kombinasi.
b. Hipertensi stage2
Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2
minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan
diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau penyekat reseptor
beta atau penghambat kalsium.
c. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi
dari masing-masing antihipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali
sehari.
Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau
ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai

Kondisi khusus lain


a. Lanjut Usia
i.Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mg/hari.
ii.Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit penyerta.
b. Kehamilan
i. Golongan metildopa, penyekat reseptor β, antagonis kalsium,
vasodilator.
ii. Penghambat ACE dan antagonis reseptor AII tidak boleh
digunakan selama kehamilan.
6. Edukasi
a. Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara
obat-obatan yang harus diminum untuk jangka panjang
(misalnya untuk mengontrol tekanan darah) dan pemakaian
jangka pendek untuk menghilangkan gejala (misalnya untuk
mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis yang
digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari.
b. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka
panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1
bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.
c. Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga
kecukupan pasokan obat-obatan dan minum obat teratur seperti
yang disarankan meskipun tak ada gejala.
d. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar
melakukan pengukuran kadar gula darah, tekanan darah dan
periksa urin secara teratur. Pemeriksaan komplikasi hipertensi
dilakukan setiap 6 bulan atau minimal 1 tahun sekali.
7. Kriteria rujukan
a. Hipertensi dengan komplikasi
b. Resistensi hipertensi
c. Hipertensi emergensi (hipertensi dengan tekanan darah sistole
>180)
6. Diagram Alur
ANAMNESIS

Pemeriksaan Fisik
(Penegakan diagnosis sesuai kriteria)

Tatalaksana sesuai Algoritma

Rujuk Jika ada indikasi

Edukasi

7. Unit Terkait Poli umum, KIA dan IGD

8. Dokumen Catatan Medis


Terkait
9. Rekaman
No. Yang diubah Isi Tanggal mulai
Historis perubahan
perubahan berlaku

Anda mungkin juga menyukai