OBAT DIABETES
Disusun Oleh :
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
limpah dan rahmat-Nya sehingga makalah Patologi silikosis dan pleuritis ini
dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
FARMAKOLOGI
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil,
Selain itu makalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat untuk
pembaca dalam mempelajari tentang jenisjenisobat diabetes.
Oleh karena itu, kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama mahasiswa STIKes Widya Cipta
Husada.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
limpah dan rahmat-Nya sehingga makalah Patologi silikosis dan pleuritis ini
dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
FARMAKOLOGI
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil,
Selain itu makalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat untuk
pembaca dalam mempelajari tentang jenisjenisobat diabetes.
Oleh karena itu, kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama mahasiswa STIKes Widya Cipta
Husada.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
vi
Lagerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang
dewasa.
1.3 Tujuan
vii
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk terapi, ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia, yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration). Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4
kelompok, yaitu:
viii
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit, tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin. Insulin dimetabolisme terutama di hati, ginjal dan otot. Gangguan
fungsi ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah
(IONI,2000).
Sediaan Insulin yang beredar di Indonesia
Dalam tabel 7 disajikan beberapa produk obat suntik insulin yang beredar
ix
2.2.2 Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
a. Sulfonilurea
b. Biguanid
c. Inhibitor α glukosidase
2.3 Mekanisme kerja obat - obat diabetes
2.3.1 Mekanisme Kerja Insulin
Insulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam
pengendalian metabolisme. Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β
pancreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta,
yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui
peredaran darah.
Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transport glukosa dari darah ke dalam sel. Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke
dalam sel. Akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan sebaliknya
sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya.
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke
dalam sel, insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap
metabolisme, baik metabolisme karbohidrat dan lipid, maupun
metabolisme protein dan mineral.insulin akan meningkatkan
lipogenesis, menekan lipolisis, serta meningkatkan transport asam
amino masuk ke dalam sel. Insulin juga mempunyai peran dalam
x
modulasi transkripsi, sintesis DNA dan replikasi sel. Itu sebabnya,
gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh negative dan
komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan tubuh.
2.3.2 Mekanisme kerja Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
a. Sulfonilurea
Obat golongan sulfonilurea bekerja dengan cara :
Menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan (stored
insulin)
Menurunkan ambang sekresi insulin.
Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan
glukosa.
Sulfonilurea terikat dengan permukaan reseptor
pada membran sel beta dan menghambat “ATP-Sensitive
Potassium Channel” sehingga mencegah keluarnya kalium
dan terjadilah depolarisasi membran sel Depolarisasi
membuka voltage-dependent calcium channel akibatnya
kalsium ekstra seluler masuk dalam sel dan akhirnya
meningkatkan Calcium Cytosolic yang merangsang insulin
b. Biguanid
Biguanid menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai di
bawah normal. Preparat yang ada dan aman adalah metformin.
Metformin adalah golongan dimetil biguanide merupakan OHO yang
dipakai untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes
mellitus tipe II.
Mekanisme kerja metformin menambah up-take (utilisasi)
glukosa diperifer dengan meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap
insulin, menekan produksi glukosa oleh hati, menurunkan oksidasi
Fatty Acid dan meningkatkan pemakaian glukosa dalam usus
melalui proses non oksidatif. Ekstra laktat yang terbentuk akan
diekstraksi oleh hati dan digunakan sebagai bahan baku
glukoneogenesis. Keadaan ini mencegah terjadinya efek penurunan
xi
kadar glukosa yang berlebihan. Pada pemakaian tunggal metformin
dapat menurunkan kadar glukosa darah sampai 20%
c. Inhibitor α glukosidase
Obat golongan inhibitor alfa glukosidase (Acarbose)
mempunyai mekanisme kerja menghambat kerja enzim alfa
glukosidase yang terdapat pada “brush border” dipermukaan
membran usus halus. Enzim alfa glukosidase berfungsi sebagai
enzim pemecah karbohidrat menjadi glukosa diusus halus. Dengan
pemberian acarbose maka pemecahan karbohidrat menjadi glukosa
di usus akan menjadi berkurang, dengan sendirinya kadar glukosa
darah akan berkurang
xii
BAB III
xiii
DAFTAR PUSTAKA
xiv