PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan sebuah unsur penting yang harus dimiliki dalam suatu
kelompok kecil maupun kelompok besar, Kepemimpinan yang berkualitas merupakan kunci
utama keberhasilan suatu organisasi, kelompok atau Negara dalam mengimplementasikan
cita – cita bersama. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, tidak hanya dibutuhkan pemimpin
yang berkualitas dalam hal fisik, melainkan juga memiliki kharisma, mampu memahami
situasi, memiliki etika dan moral yang baik, memiliki kecerdasan intelektual dan emosional,
serta visioner.
Kepemimpinan penting dimiliki untuk mengayomi dan memberikan dampak positif
dalam organisasi, sehingga pemimpin yang baik memiliki gaya dan tipe kepemimpinannya
yang dilatar belakangi oleh nilai dan etika yang dipahaminya. Seluruh kemampuan yang
idealnya dimiliki oleh seorang pemimpin juga harus ditunjang oleh kemampuan pemimpin
tersebut dalam mempengaruhi aparaturnya dan masyarakat untuk dapat mengikuti arahan
yang diberikan olehnya. Pemimpin juga harus secara bijaksana menggunakan kekuasaannya
dengan tujuan membangun organisasi yang dipimpinnya kearah yang lebih baik. Bapak
Ignasius Jonan selaku pemimpin yang ditunjuk untuk menjadi CEO no. 1 di PT KAI mampu
mentrasnformasi PT. KAI menjadi lebih baik, PT. KAI yang dulunya dinilai sebagai BUMN
yang selalu merugi, namun saat ini PT. KAI merupakan BUMN yang mampu meraih
keuntungan yang cukup besar akibat berbagai pembenahan yang dilakukan oleh Bapak
Ignasius Jonan, MA.
Terkait dengan hal tersebut, kami selaku mahasiswa Administrasi Negara Universitas
Indonesia, yang mendapat tugas untuk membahas mengenai kekuasaan dan pengaruh dalam
teori kepemimpinan, tertarik untuk membahas bagaimana Peran Kepemimpinan dalam
membangun Teamwork pada Kepemimpinan Bapak Ignasius Jonan, MA
mentransformasi PT. KAI dan kesesuaian antara teori dengan apa yang terjadi dalam
penerapannya.
Metode penelitian yang dipakai didalam membuat karya ilmiah ini adalah dengan
menggunakan metode kualitatif dengan study literatur. Dengan metode penelitian yang
datanya bersumber dari data yang diperoleh merupakan data sekunder. Diantaranya, studi
terhadap buku-buku, majalah, artikel, dokumen-dokumen yang dapat dijadikan rujukan atas
penelitian.
1
www.gurupendidikan.com/pegertiankepemimpinandiakses tanggal 21 November 2015
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 3
seseorang dalam posisi tertentu.Harapan mengenai peran penting dalam mengatur perilaku
bawahan.Peran kepemimpinan dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan
dilakukan oleh sesorang sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin.
Menurut Wahjosumidjo (1994), peranan kepemimpinan ditekankan kepada sederatan
tugas-tugas apa yang perlu dilakukan oleh setiap pemimpin dalam hubungannya dengan
bawahan atau dengan kata lain.2
Covey membagi peran kepemimpinan menjadi 3 bagian, yaitu :3
1. Pathfinding (pencarian alur), peran untuk menetukan visi dan misi yang pasti.
2. Aligning (penyelarasan), peran untuk memastikan bahwa struktur, sistem, dan proses
operasional organisasi memberikan dukungan pada pencapian visi dan misi.
3. Empowering (pemberdayaan), peran untuk menggerakkan semangat dalam diri orang-
orang dalam mengungkapkan bakat, kecerdikan, dan kreativitas laten untuk mampu
mengerjakan apapun dan konsistensi dengan prinsip-prinsip yang disepakati.
Selain itu dalam hal peran kepemimpinan atau dapat disebut juga peran manajer,
tokoh yang paling kompeten adalah Henry Mintzberg. Menurut Mintzberg, terdapat 3
peranan utama yang dimainkan oleh setiap pemimpin atau pimpinan. Dari 3 peranan utama
ini kemudian olehnya diperinci menjadi 10 peranan (Mintzberg, 1989:15-21). Peran
pemimpin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :4
2
http://makalahkepemimpinan007.blogspot.co.id/(Pengertian Peran Kepemimpinan) diakses tanggal 21
November 2015
3
Veithzal Rivai “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi” (Jakarta:RajaGrafindo Persada) halm 149
4
http://ade-buluk.blogspot.co.id/(peran kepemimpinan) diakses 11 November 2015
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 4
tugas-tugas kepemimpinan (Yukl , 2005:30). Dalam posisinya sebagai pemimpin
organisasi, setiap pemimpin harus melakukan tugas-tugas yang bersifat
seremonial.Peranan ini dilakukan untuk mewakili organisasi yang dipimpinnya di
dalam setiap kesempatan dan persoalan yang timbul secara formal.
b. Peranan sebagai pemimpin (leader)
Dalam peranan ini pemimpin melakukan tugas-tugas kepemimpinan.Ia
melakukan hubungan interpersonal dengan yang dipimpin, melakukan fungsi-fungsi
memimpin, memotivasi, mengembangkan dan mengendalikan.Dalam organisasi
informal biasanya, pemimpin diikuti karena mempunyai kekuasaan, kharismatik atau
kekuasaan fisik. Adapun dalam organisasi formal, pemimpin yang diangkat dari atas,
maka pemimpin seperti ini seringkali tergantung akan kekuasaan yang melekat pada
jabatannya tersebut.
c. Peranan pejabat perantara (liaison role)
Di sini pemimpin melakukan peranan yang berinteraksi dengan teman sejawat, staf
dan orang-orang lain yang berada diluar organisasinya, untuk mendapatkan informasi.
Oleh karena organisasi tidak berdiri sendiri, maka pemimpin meletakkan peranan
liaison dengan cara banyak berhubungan dengan sejumlah individu atau kelompok-
kelompok tertentu yang berada diluar organisasinya. Human’s menyebut peranan
seperti ini sebagai hubungan pertukaran (exchange relationship) yakni pemimpin
memberikan sesuatu agar mendapatkan sesuatu pula.
Team (Tim) adalah kelompok kerja yang dibentuk dengan tujuan menyukseskan
tujuan bersama sebuah kelompok organisasi atau masyarakat, yang dimaksud tujuan dari
pembentukan tim adalah membangun.Sebuah tim adalah sekelompok orang dengan keahlian
5
Veithzal Rivai “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi” (Jakarta:RajaGrafindo Persada) halm 178
6
Ibid, halm 178
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 8
f. Mengerti sudut pandang satu dengan yang lain
g. Mengembangkan keterampilan dan menerapkan pada pekerjaan
h. Mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal
i. Berpartisipasi dalam keputusan tim
Group atau kelompok adalah dua individu atau lebih yang saling berinteraksi untuk
membagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota memberikan
hasil kerja sesuai tanggung jawabnya, namun dalam kerja kelompok tidak ada
mengikutsetakan kerja secara kolektif yang dibutuhkan dalam usaha bersama. Jadi dalam
melakukan pekerjaan itu adalah hanya berupa agregasi dari setiap kontribusi anggota
kelompok, selain itu kerja kelompok juga tidak ada sinergi yang positif yang menciptakan
semua tingkatan performa yang lebih baik dan hanya penggabungan input kerja dari tiap
anggota kelompok, sedangkan workteams atau kerja sama di sisi lain menghasilkan sinergi
yang positif lewat usaha koordinasi. Usaha individual dalam hasil dari performa pekerjaan
lebih baik daripada hanya penjumlahan input kerja individual.7 Berikut adalah ilustrasi
perbedaan kerja kelompok dan kerja tim.
7
Robbins, Stephen P, “Organizational Behavior” (Prentice Hall) hal 333
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 9
2.5. Peranan Kepemimpinan dalam Tim
8
Veithzal Rivai “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi” (Jakarta:RajaGrafindo Persada) halm 182
9
Ibid, halm 182
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 10
3. Peranan kepemimpinan dalam tim menurut kepemimpinan yang berorientasi pada
memelihara kelompok (relationship-oriented) adalah sebagai berikut :10
a. Penjaga gawang (gatekeeping)
b. Mengharmoniskan (harmonising)
c. Mendukung (supporting)
d. Menerapkan standar (standard setting)
e. Menganalisis proses (analyzing process)
10
Veithzal Rivai “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi” (Jakarta:RajaGrafindo Persada)halm 183
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 11
7. Komunikasi terbuka
Anggota tim bebas untuk mengungkapkan perasaan mereka mengenai tugas pada
kelompok.
8. Kejelasan peran dan tugas kerja
Ada ekspektasi yang jelas tentang peran yang dimainkan oleh setiap anggota tim.
Ketika tindakan diambil, kejelasan tugas yang dibuat, diterima, dan dilaksanakan.
Tugas kerja cukup didistribusikan di antara anggota tim.
9. Berbagi kepemimpinan
Meskipun tim memiliki pemimpin formal, fungsi kepemimpinan bergeser, dari waktu
ke waktu tergantung pada keadaan, kebutuhan kelompok, dan keterampilan para
anggota. Pemimpin formal model perilaku yang sesuai membantu menciptakan
norma-norma positif.
10. Hubungan eksternal
Tim menghabiskan waktu untuk mengembangkan hubungan di luar, memobilisasi
sumber daya, dan membangun kredibilitas dengan pemain di luar organisasi.
11. Keragaman Gaya
Tim memiliki spektrum yang luas dari berbagai tipe anggota yang menekankan
perhatian pada tugas, penetapan tujuan, fokus pada proses, dan pertanyaan tentang
bagaimana tim berfungsi.
3.1 PROFIL
Ignasius Jonan lahir di Singapura pada tanggal 21 Juni 1963. Ignasius Jonan alumni
dari SMA Katolik St. Louis 1, Surabaya dan merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga Surabaya. Kemudian, ia melanjutkan
studinya ke Fletcher School, Tufts University, Amerika Serikat.
Sebelum menjabat posisi Menteri Perhubungan periode 2014 hingga 2019, pria
berusia 51 tahun menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) dari
tahun 2009 sampai 2014. Ignasius Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api
Indonesia (Persero) menggantikan Ronny Wahyudi.
11
https://id.wikipedia.org/wiki/Ignasius_Jonan
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 14
Langkah pertamanya sebagai menteri adalah dengan menugaskan Dirut KAI
selanjutnya, Edi Sukmoro, untuk meningkatkan kapasitas kereta api dari 200 juta orang
menjadi 600 juta orang, dan angkutan barang menjadi 60 juta ton dalam lima tahun ke depan
dari sebelumnya 30 juta ton sepanjang tahun. Ia juga menolak pengawalan voorijder di hari
pertama menjabat. Jonan juga menjanjikan akan menyelesaikan konsep tol laut dalam waktu
dua minggu setelah menjabat. Ia juga memberlakukan piket bergiliran pada Hari Sabtu dan
Minggu di Kementerian Perhubungan.
12
http://profil.merdeka.com/indonesia/i/ignasius-jonan/
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 15
3.2 Peran Kepemimpinan Ignasius Jonan
Seorang pemimpin baik dalam sektor publik maupun swasta merupakan orang yang
paling memiliki pengaruh dan tanggung jawab terhadap sebuah organisasi yang
diembannya.Dalam studi kasus mengenai Ignasius Jonan yang pernah menjabat direktur
utama di perusahaan BUMN di PT. Kereta Api Indonesia tahun 2009-2014 dan terpilih
sebagai CEO Choice 201313, akan dibahas bagaimana beliau berhasil menjalankan perannya
sebagai seorang pimpinan perusahaan dalam membawa PT. KAI menjadi BUMN yang
memiliki raihan laba bersih terbesar ke 20 di Indonesia14, setelah sebelumnya hampir selalu
mengalami kerugian.
Sebelum beliau menjabat secara kasat mata pun terlihat bagaimana buruknya
manajemen di dalam tubuh PT. KAI dalam hal sistem pembayaran, penumpang yang
berseliweran di atap, dan sebagainya.Peran kepemimpinan yang dijalankan Ignasius Jonan
dapat dianalisis menurut pendekatan Covey yaitu pathfinding, aligning, empowering dan
Mintzberg yaitu interpersonal, informasional dan pembuat keputusan.
Ketika melihat bagaimana Ignasius Jonan menjalankan peran yang diuraikan oleh
Covey yaitu
a. Pathfinding
Pathfinding, Ignasius Jonan selaku Direktur Utama harus menentukan tujuan dari
perusahaan.Ketika masuk sebagai dirut Jonan berkomitmen untuk menjadikan PT. KAI
sebagai perusahaan yang setara dengan sekelas dengan perusahaan transportasi di Eropa 15.
Beliau juga berupaya mengubah orientasi di PT.KAI dari orientasi yang fokus pada produk
menjadi orientasi yang berfokus kepada pelanggan, walaupun secara formal PT.KAI telah
memiliki visi dan misi sebelum Jonan menjabat, namun visi misi tersebut hanyalah tampilan
diatas kertas.
13
http://swa.co.id/tag/ceo-of-choice-2013
14
http://finance.detik.com/read/2015/05/26/095806/2924940/4/ini-20-bumn-laba-terbesar-bri-geser-posisi-
pertamina
15
http://bisnis.liputan6.com/read/2073020/ignasius-jonan-mimpi-bawa-pt-kai-sekelas-perusahaan-eropa
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 16
Selain itu beliau dalam melakukan pathfinding di PT.KAI tidaklah dengan seketika
langsung membawa konsep baru kepada PT.KAI untuk melakukan perubahan. Beliau
mencoba mempelajari kekuatan dan kelemahan dari PT.KAI, bagaimana kondisi maupun
kualitas SDMnya, bagaimana tantangan kedepan PT.KAI, melihat perjalanan historis PT.KAI
selanjutnya bagaimana persepesi masyarakat terhadap PT.KAI dan sebagainya. 16
b. Aligning
Setelah menguasai seluk beluk PT.KAI barulah peran aligning
(penyelarasan)dijalankan dengan menetapkan sebuah konsep perubahankultur kerja menuju
orientasi kerja kepada pelanggan. 17
Beliau berpendapat bahwa dulu jajaran PT.KAI masih mengganggap bahwa yang
memberi “makan” mereka adalah pemerintah bukan pelanggan. Oleh karenanya beliau
melakukan penyesuaian untuk melaksanakan tujuannya tersebut dengan mengubah struktur,
sistem, dan proses dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan PT.KAI merevitalisasi
stasiun yaitu membenahi kerapihan dan tata lingkungan di sekitar stasiun yang melarang
adanya pedagang liar berjualan di sekitar stasiun untuk memperlancar arus penumpang.
Selain itu beliau juga melakukan inovasi pembayaran e-ticketing untuk pelanggarn kereta api,
memberikan fasilitas AC kepada kelas kereta ekonomi dan menerapkan sistem IT didalam
organisasi ,yang berimbas pada peningkatan ketertiban penumpang dan meningkatnya
sinergitas antara PT.KAI dan penumpang.18
c. Empowering
Untuk meningkatkan kinerja organisasi, selain melakukan perbaikan terhadap sistem
secara makro, perbaikan dari sistem secara mikro juga dipe:rlukan, dalam hal ini bagaimana
kinerja dari karyawan-karyawan PT.KAI dapat meningkat. Ignasius Jonan melakukan
pemberdayaan karyawan dengan remunerasi, pelatihan karyawan, memberikan reward dan
punishment, dan ukuran kenaikan jabatan adalah sama peluangnya bagi tiap karyawan dengan
ukuran prestasi.
Berikut pernyataan dari Ignasius Jonan: “tentang gaji dan tunjangannya. Waktu itu,
gaji pokok seorang Kepala Daerah Operasi (KA. Daop) tidak lebih dari Rp 4 juta per bulan.
Maka, remunerasi menjadi masalah yang utama.Satu bulan setelah kami masuk, remunerasi
menjadi masalah yang pertama kali diselesaikan.Kami lakukan penyesuaian. Jadi, gaji yang
16
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/10/27/140000626/Ini.Wawancara.Buka-
bukaan.dengan.Ignasius.Jonan
17
ibid
18
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/10/27/140000626/Ini.Wawancara.Buka-
bukaan.dengan.Ignasius.Jonan
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK | 17
Rp 4 juta dengan tunjangan Rp 3 juta dinaikkan.Tunjangan dinaikkan menjadi Rp 17
juta.Gaji pokoknya tetap.Selain itu, juga diberi uang pulsa Rp 1 juta per bulan.Yang lebih
menarik lagi, mereka kami kasih corporate credit card.Biasanya, corporate credit card ini
diperbolehkan hanya untuk direksi saja. Tapi di sini kami berikan, supaya memberikan
tingkat kepercayaan diri seorang Ka Daop (sekarang vice president— dua level di bawah
direksi). Angkanya berapa, tentu saja berbeda-beda. Setiap karyawan juga dimodali dengan
ATM yang juga menjadi ID Card. Jadi, ID Card karyawan PT KAI itu merupakan ATM.
Kenaikan tunjangan ini berlaku untuk semua level karyawan.Misalnya manajer, jumlah
tunjangannya menjadi Rp 10 juta. Terus menurun hingga level yang lain-lain.Jumlahnya
tentu saja berbeda-beda.Termasuk juga gaji masinis.Premi per kilometer yang besarnya Rp
80/km dinaikkan menjadi Rp 150/km. Sekarang, sudah Rp 250/km.”
Selain itu Jonan juga menerapkan sanksi tegas berupa pemberhentian, jika Ka Daop
dalam menjalankan operasional PT.KAI terdapat kecelakaan, sehingga menimbulkan
konsistensi dan menggerakan semangat KA DAOP.
Berkat kerjasama tim di dalam PT. KAI di bawah komando beliau, sekarang PT. KAI
dapat sukses membalikkan kerugian Rp. 83,5 Miliar pada tahun 2008 menjadi keuntungan
Rp. 154,8 Miliar pada 2009. Pada Tahun 2013, bahkan mencatatkan laba sebesar 560,4
Miliar. Bapak Ignasius Jonan, MA. Juga mampu melipatgandakan aset KAI dari Rp. 5,7
Triliun pada tahun 2008 menjadi Rp. 15,2 Triliun pada tahun 2013 atau terjadi peningkatan
mendekati tiga kali lipat. PT. KAI pun masuk dalam 20 besar BUMN paling untung di
Indonesia, dengan laba bersih 943 Miliar Rupiah di Tahun 2014. 19
19
http://bisnis.com/finansial/read/2015/daftar 20 bumn tokcer diakses 20 November 2015
Kepemimpinan merupakan sebuah unsur penting yang harus dimiliki dalam suatu
kelompok kecil maupun kelompok besar, Kepemimpinan yang berkualitas merupakan kunci
utama keberhasilan suatu organisasi, kelompok atau Negara dalam mengimplementasikan
cita – cita bersama. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, tidak hanya dibutuhkan pemimpin
yang berkualitas dalam hal fisik, melainkan juga memiliki kharisma, mampu memahami
situasi, memiliki etika dan moral yang baik, memiliki kecerdasan intelektual dan emosional,
serta visioner.
Pemimpin juga harus secara bijaksana menggunakan kekuasaannya dengan tujuan
membangun organisasi yang dipimpinnya kearah yang lebih baik. Bapak Ignasius Jonan
selaku pemimpin yang ditunjuk untuk menjadi CEO no. 1 di PT KAI mampu
mentrasnformasi PT. KAI menjadi lebih baik, PT. KAI yang dulunya dinilai sebagai BUMN
yang selalu merugi, namun saat ini PT. KAI merupakan BUMN yang memiliki keuntungan
terbesar akibat berbagai pembenahan yang dilakukan oleh Bapak Ignasius Jonan, MA.
Dalam menjalankan peran kepemimpinan, jika kesemua peran kepemimpinan
dijalankan dengan baik akan tercipta sebuah kerjasama yang baik, baik antar karyawan
maupun dengan atasan-bawahan. Dalam perannya sebagai aligning Jonan sangat
mengusahakan adanya perbaikan didalam aspek pelayanan di PT.KAI, namun aligning
(penyelarasan) saja tidak cukup, perlu pula adanya empowerment terhadap karyawan dengan
melakukan pelatihan, program pendidikan dan remunerasi. Jonan dapat dikatakan berhasil
menjalankan peran tersebut, sehingga kerja sama didalam organisasi menjadi lebih efektif
dalam mengatasi masalah (problem solving) dan konflik, baik didalam organisasi maupun
dengan lingkungan diluar organisasi
Buku:
Budiardjo, Miriam. 2014. Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa. Yogyakarta:
Deepublish.
Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Tahir, Arifin. 2014. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Deepublish
Robbins, Stephen P. 2013. Organizational Behavior by Prentice Hall, Pearson:
Edinburgh,England.
Sumber lainnya:
Djajendra, “Pemimpin adalah Pengaruh”, diakses dari http://djajendra-motivator.com/?
p=4980, pada 3 November 2015 pukul 02.21
http://bisnis.liputan6.com/read/2073020/ignasius-jonan-mimpi-bawa-pt-kai-sekelas-
perusahaan-eropa
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/10/27/140000626/Ini.Wawancara.Buka-
bukaan.dengan.Ignasius.Jonan
http://finance.detik.com/read/2015/05/26/095806/2924940/4/ini-20-bumn-laba-terbesar-bri-
geser-posisi-pertamina
http://swa.co.id/tag/ceo-of-choice-2013
https://syunutrihantoyo.wordpress.com/2014/06/06/power-dalam-kepemimpinan-3/, ddiakses
pada 3 November 2015 pukul 02.48