Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUNGAN

(Sistem Pengendalian Manajemen)

Dosen : Dr.Susilawati Muslimah,,SE.M.Si

Disusun oleh :

1. Sari Lorra Nia 023162001


2. Febryanie 023162018
3. Yuni Lisiana 023162032
4. Fernanda Aprilla 023162034
5. Santi Yulianti Rukmana 023162037

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Tugas ini berisi tulisan mengenai Analisis Laporan Kinerja Keungan untuk
memenuhi tugas kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, yang nantinya dapat
memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai materi tersebut.

Dalam kesempatan ini kami selaku penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Dalam Penyajiannya, tugas ini juga terdapat kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 16 Mei 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

1. MENGHITUNG VARIANS -------------------------------------------------------------------- 2


1.1 Varians Pendapatan ---------------------------------------------------------------------- 4
1.1.1. Varian Harga Jual ---------------------------------------------------------------- 4
1.1.2. Varian Volume dan Bauran (Campuran) ------------------------------------ 5
1.1.3. Varian Volume ------- ------------------------------------------------------------ 6
1.1.4. Varian Bauran (Campuran)----------------------------------------------------- 6
1.1.5. Analisis Pendapatan Lainnya -------------------------------------------------- 7
1.1.6. Penetrasi Pasar dan Volume Industri ---------------------------------------- 8
1.2. Varians Beban ----------------------------------------------------------------------------- 10
1.2.1. Varian Biaya Tetap --------------------------------------------------------------- 10
1.2.2. Varian Biaya Variable ------------------------------------------------------------ 10

2. VARIASI DALAM PRAKTEK ------------------------------------------------------------------ 11


2.1. Periode Waktu dari Perbandingan ---------------------------------------------------- 11
2.2. Fokus Pada Margin Kotor --------------------------------------------------------------- 11
2.3. Standar Evaluasi -------------------------------------------------------------------------- 11
2.3.1. Standar atau Anggaran yang Telah Ditetapkan Sebelumnya ------------ 11
2.3.2. Standar Historis ------------------------------------------------------------------ 12
2.3.3. Standar Eksternal ---------------------------------------------------------------- 12
2.3.4. Keterbatasan Standar ----------------------------------------------------------- 12
2.4. Sistem Biaya Penuh ---------------------------------------------------------------------- 12
2.5. Jumlah Rincian ---------------------------------------------------------------------------- 12
2.6. Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner (Kebijakan) -------------------------------- 13

3. KETERBATASAN DALAM ANALISIS VARIANS ------------------------------------------ 13


3.1. Tindakan Manajemen ------------------------------------------------------------------- 13

4. KESIMPULAN ----------------------------------------------------------------------------------- 14

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 1


PEMBAHASAN
MENGANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

1. MENGHITUNG VARIANS ( Selisih/ Penyimpangan )

Varians/ Selisih adalah perbedaan antara realisasi aktual /kenyataan yang


terjadi dengan perencanaan /kinerja yang diharapkan . Kegiatan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi penyebab terjadinya varians dan bagaimana menilai kinerja pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi .
Kegiatan pembandingan yang dilakukan oleh unit usaha ataupun juga
perusahaan secara keseluruhan dengan menggunakan basis bulanan atau periode
Kuartalan. Beberapa perusahaan hanya melaporkan secara sederhana jumlah
varians/selisih yang terjadi selama periode tertentu tanpa melaporkan penyebab
terjadinya
Ilustrasi A :

Jumlah Aktual Jumlah Anggaran Selisih


(Rp) (Rp) (Rp)
Penjualan 875.000 600.000 275.000
Biaya Variabel (583.000) (370.000) (213.000)
Margin Kontribusi 292.000 230.000 62.000
Overhead Tetap (75.000) (75.000) -
Laba Kotor 217.000 155.000 62.000
Biaya Penjualan (55.000) (50.000) (5.000)
Biaya administrasi (30.000) (25.000) (5.000)
Laba sebelum Pajak 132.000 80.000 52.000

Dari Ilustrasi gambar dapat di ketahui bahwa :


 Dari ilustrasi ini, memiliki selisih untung = Rp. 52.000 dimana,
Laba aktual > Laba yang dianggarkan .
 Besarnya selisih ini diakibatkan oleh : Penjualan Aktual > Penjualan yang
dianggarkan
 Laporan kinerja semacam ini belum dapat memberikan sebab-sebab
terjadinya selisih penjualan, juga selisih yang lain. Sehingga secara
keseluruhan laporan ini masih dianggap kurang bermanfaat bagi penilaian
masa yang akan datang.

Seharusnya, laporan yang lebih baik adalah menguraikan alasan/sebab-sebab


terjadinya varians/selisih dan bagaimana dampaknya terhadap laba. Jadi,
varians/selisih harus dapat diuraikan dari tingkatan tertinggi varians/selisih laba
sampai diketahui penyebab terjadinya varians/selisih tersebut. Varians yang
disusun secara hierarkis, dapat dilihat pada Ilustrasi B berikut.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 2


Dari ilustrasi tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja unit usaha secara
keseluruhan, yang merupakan varians/selisih antara laba sesungguhnya yang
dicapai dengan laba anggaran, terbagi menjadi 2 yaitu :
1. varians penjualan/ pendapatan, dan
2. varians biaya.
Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians
harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat pertanggungjawaban
pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat dibagi lebih lanjut
berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban
produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan
pabrik dan departemen dalam suatu pabrik.

Ilustrasi B :

Total
Varian

Biaya non- Biaya Penjualan


manufaktur Manufaktur

Administrasi Pemasaran Litbang Biaya Biaya volume Hrg.


Variabel Tetap Penjualan

Bahan TKL Overhead Pangsa Volume


Baku Variabel Pasar Industri

Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan


manajer individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini adalah alat yang
sangat ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut
ini:
 Menentukan faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.
 Membuat perincian varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor
penyebab kunci tersebut
 Fokus pada pengaruh laba dari varians yang disebabkan oleh masing-masing
faktor penyebab.
 Berusaha menghitung pengaruh yang spesifik dari setiap faktor penyebab
dengan mengubah satu factor saja sementara faktor yang lain dianggap
konstan.
 Menambah kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis dimulai dari
tingkatan yang paling dasar.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 3


 Menghentikan proses apabila penambahan kompleksitas pada tingkatan
tertentu tidak menambah kejelasan mengenai faktor- faktor yang mendasari
varians/selisih laba secara keseluruhan.

Ilustrasi C :
Anggaran Bulan Januari 20XX
Produk A Produk B Produk C Anggaran
1000 1000 1000 Total
Unit Total Unit Total Unit Total (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
Penjualan 100 100.000 200 200.000 300 300.000 600.000
Biaya Variabel :
Bahan Baku 50 50.000 70 70.000 150 150.000 270.000
Tenaga Kerja 10 10.000 15 15.000 10 10.000 35.000
Overhead Variabel 20 20.000 25 25.000 20 20.000 65.000
80 80.000 110 110.000 180 180.000 370.000
Kontribusi Margin 20 20.000 90 90.000 120 120.000 230.000
Biaya Tetap :
Overhead Tetap 25.000 25.000 25.000 75.000
Biaya Penjualan 17.000 17.000 17.000 50.000
Biaya Administrasi 8.000 8.000 8.000 25.000
Total Biaya Tetap 50.000 50.000 50.000 150.000
Laba Sebelum Pajak (30.000) 40.000 70.000 80.000

Ilustrasi C merupakan rincian anggaran bulan Januari 20XX yang


kinerjanya dilaporkan pada Ilustrasi A.

1.1. Varians Pendapatan (Revenue Variances)

Varians pendapatan menjelaskan mengenai bagaimana menghitung


varians harga jual, volume dan bauran penjualan (varian campuran).
Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk
kemudian diagregasikan/ dikumpulkan untuk menghitung selisih totalnya (total
varians). Varians yang positif / selisih positif adalah menguntungkan /
menunjukan laba (Favorable), karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba
aktual melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah tidak
menguntungkan (Unfavorable)

1.1.1. Varian Harga Jual (Selling Price Variance)

Varian harga jual dihitung dengan mengalikan perbedaan antara harga


sesungguhnya dan harga standar dengan volume sesungguhnya.

Varian harga jual = (harga jual aktual – harga jual anggaran/standar) x volume
penjualan aktual

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 4


Varian Harga Jual Bulan Januari 20XX
Ilustrasi D :
Produk
A B C Total
Volume Aktual (Units) 1000 2000 1500
Harga Jual Aktual per unit 90 205 250
Harga Jual Anggaran per Unit 100 200 300
Selisih Lebih (Kurang) harga
(10) 5 (50)
jual per unit
Varian Harga Jual (10.000) 10.000 (75.000) (75.000)

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa besarnya varian harga jual adalah
Rp.75.000, tidak menguntungkan (Unfavorable)

1.1.2. Varian Volume dan Bauran (Campuran)


Seringkali varian komposisi dan volume tidak dapat dipisahkan.
Persamaan untuk gabungan dari varian komposisi dan volume (mix and volume
variance) adalah:

Varian volume dan bauran = (volume aktual – volume dianggarkan) x laba


kontribusi per unit dianggarkan

Varian volume disebabkan oleh jumlah unit actual yang terjual lebih banyak
disbanding jumlah unit yang terjual sesuai anggaran. Varian bauran (campuran)
diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang diasumsikan
dalam anggaran. Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit yang
berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang dianggarkan
akan menghasilkan suatu varian. Jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang
“lebih kaya” (contoh: proposi produk yang lebih tinggi dengan margin kontribusi
yang tinggi), laba aktual akan lebih tinggi dari yang dianggarkan dan jika unit
bisnis tersebut memiliki bauran yang “lebih ramping” maka laba akan menjadi
rendah. Karena varian volume dan bauran bersifat gabungan, maka teknik untuk
memisahkan keduanya adalah sesuatu yang bersifat arbitrer.

Perhitungan besarnya varian volume dan bauran dapat dilihat pada ilustrasi
E. Dari ilustrasi tersebut dapat diketahui bahwa besarnya selisih adalah
Rp.150.000 menguntungkan (Favorable). Varian volume terjadi akibat penjualan
sesungguhnya lebih besar dibandingkn dengan penjualan yang dianggarkan.
Sedangkan varian bauran diakibatkan karena komposisi produk yang dihasilkan
berbeda dengan komposisi produk yang dianggarkan. Misalnya, Komposisi
produk A,B,C yang dianggarkan adalah : 3 : 4 : 3, sedangkan komposisi
sesungguhnya adalah 5 : 3 : 2. Karena setiap produk mempunyai kontribusi per
unit yang berbeda, maka perubahan komposisi akan menimbulkan selisih. Selisih
ini dinamakan dengan Varian bauran/campuran (Mix Variance).

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 5


Varians Volume dan Bauran Penjualan
Ilustrasi E :
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Volume Volume Selisih Kontribursi per Varian
Produk
Aktual Anggaran (2)-(3) unit (4)x(5)

A 1.000 1.000 20

B 2.000 1.000 1.000 90 90.000

C 1.500 1.000 500 120 60.000

Total 4.500 3.000 150.000

1.1.3. Varian Volume

Varian volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varian bauran


dari gabungan Varian volume dan bauran .

Varian Volume = {(Total volume penjualan actual x proporsi dianggarkan) –


(Penjualan yang dianggarkan)} x (laba kontribusi per unit dianggarkan)

Varian Volume Penjualan


Ilustrasi F :
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Anggaran Bauran
Volume Selisih Kontribursi Varian
Produk Pada Volume
Anggaran per unit
Aktual
(2)-(3) (4)x(5)
A 1.500 1.000 500 20 10.000
B 1.500 1.000 500 90 40.000
C 1.500 1.000 500 120 60.000
Total 4.500 3.000 1.500 115.000

1.1.4. Varian Bauran (Campuran)

Varian bauran dapat diperoleh dari persamaan berikut ini :

Varian Bauran = {(volume penjualan aktual) – (Total volume penjualan actual x


proporsi dianggarkan) x ( laba kontribusi per unit dianggarkan )}

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 6


Varian Bauran
Ilustrasi G :
(1) (2) 3 (4) (5) (6) (7)

Proporsi Anggaran Selisih Varians


Penjualan Kontribursi
Produk Anggara Bauran Pada
Aktual per unit
n Volume Aktual
(3)-(4) (5)x(6)
(10.000
A 1/3 1.500* 1.000 (500) 20
)
B 1/3 1.500 2.000 500 90 45.000
C 1/3 1.500 1.500 - 120 -

Total 4.500 4.500 35.000


*1/3 x 4.500 = 1.500

Dari ilustrasi tersebut dapat diketahui bahwa proporsi produk B lebih


besar dibandingkan dengan dengan proporsi produk A yang dijual, sehingga
produk B dapat memberikan kontribusi per unit yang lebih besar dibandingkan
dengan produk A. Besarnya total varian bauran = Rp. 35,000,- menguntungkan.
(Favorable)

1.1.5. Analisis Pendapatan Lainnya

Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut. Dalam kasus ini


menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengklasifikasikannya per
produk.

Jika tersedia informasi penjualan berdasarkan produk, Varians/selisih


pendapatan dapat dianalisis lebih lanjut berdasarkan produk. Dari ilustrasi
dibawah ini diketahui bahwa total varians pendapatan adalah sebesar Rp.
75.000,-

Varians Pendapatan berdasarkan produk Januari 20XX


Ilustrasi H :
Produk
Total
A B C
Varians Harga (10.000) 10.000 (75.000) (75.000)
Varians Bauran (10.000) 45.000 - 35.000
Varians Volume 10.000 45.000 60.000 115.000
Total (10.000) 100.000 (15.000) 75.000

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 7


1.1.6. Penetrasi Pasar dan Volume Industri

Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varian
bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam
pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume
produksi. Prinsipnya adalah bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas
pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industri
karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Untuk membuat
perhitungan ini, data penjualan industry harus tersedia .

Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi


pasar dan volume industri untuk varian bauran dan volume :

Varian pangsa pasar = (penjualan aktual – volume industri) x (penetrasi pasar


Dianggarkan) x (laba kontribusi per unit dianggarkan)

Varian pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan varians
total adalah jumlah perhitungan secara aljabar.

Varian volume industri = (volume industri aktual – volume industri dianggarkan) x


(penetrasi pasar dianggarkan) x (laba kontribusi per unit dianggarkan)

Untuk menghitung besarnya kedua varian ini diperlukan data industri


yang lengkap seperti tertera pada Ilustrasi I dibawah ini.

Varian pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara individual dan
secara total. Dari gambar tsb dapat diketahui bahwa besarnya varian pangsa
pasar adalah Rp. 104.000,- menguntungkan (Favorable). Ini berarti penetrasi
pasar lebih baik dibandingkan dengan anggarannya. Sedangkan sisanya sebesar
Rp. 46,000,-menunjukan bahwa volume industri kita ternyata lebih baik dari
yang dianggarkan.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 8


Varian Volume Industri dan Pangsa Pasar, Januari 20XX

A. Anggaran Jumlah Pendapatan


Produk
Total
A B C
Estimasi volume industri ( unit ) 833 500 1.667 3.000
Pangsa pasar yang dianggarkan 12% 20% 6% 10%
Volume dalam anggaran (unit) 100 100 100 300

B.Pangsa Pasar Aktual


Produk
Total
A B C
Volume industri aktual (unit) 1.000 1.000 1.000 3.000
Penjualan aktual (unit) 100 200 150 450
Pangsa pasar aktual 10% 20% 15% 15%

C.Varians Karena Pangsa Pasar


Produk
Total
A B C
(1) Penjualan Aktual (unit) 100 200 150 450
(2)Volume industri yang dianggarkan
pada volume industri aktual 120 200 60 380
(3) Selisih (1)-(2) (20) - 90 70
(4)Kontribusiper unit yang dianggarkan 0.20 0.90 1.20 -
(5) Varians Karena pasar (3)x(4) (4.00) - 108 104

D.Varians Karena Volume Industri


Produk
Total
A B C
(1) Volume industri aktual (unit) 1.000 1.000 1.000 3.000
(2)Volume industri yang dianggarkan pada
volume industri aktual 833 500 1.667 3.000
(3) Selisih (1)-(2) 167 500 (667) -
(4)Pasar yang dianggarkan 12% 20% 6%
(5) (3)x(4) 20 100 (40)
(6)Kontribusiper unit (anggaran) 0.20 0.90 1.20
(7) Total (5)x(6) 4.00 90.00 (48.00) 46

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 9


1.2. Varians Beban

1.2.1. Biaya Tetap


Varian antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan diperoleh dari
pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi oleh volume penjualan
maupun volume produksi. Persamaan:

Varian Biaya Tetap = Biaya tetap dianggarkan – Biaya tetap aktual

Varian Biaya Tetap, januari 20XX


ANGGARAN AKTUAL MENGUNTUNGKAN

(TIDAK MENGUNTUNGKAN)

OVERHEAD TETAP 75.000 75.000 -


BIAYA PENJUALAN 50.000 55.000 (5.000)
BIAYA ADMINISTRASI 25.000 30.000 (5.000)
TOTAL 150.000 160.000 (10.000)

1.2.2. Biaya Variable

Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan


proporsional sesuai dengan volume. Biaya produksi yang dianggarkan harus
disesuaikan dengan volume produksi aktual. Volume yang digunakan untuk
menyesuaikan beban produksi variable yang dianggarkan adalah volume
produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan dalam menentukan selisih
pendapatan.

Varian Biaya Variabel = Total biaya produksi variabel yang dianggarkan – Total
biaya produksi variable aktual

Asumsi : Jumlah produksi aktual selama bulan januari 20XX untuk produk
: A=1.500 Unit, B=1.200 Unit, dan C=2.000 Unit, serta biaya aktual yang terjadi
selama bulan januari 2014 untuk bahan baku Rp.470.000, Tenaga Kerja
Langsung Rp.65.000 dan Overhead variabel Rp.90.000
Maka besarnya varian/selisih biaya variabel divisi “KLM” dapat dilihat pada
gambar berikut ini. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa besarnya
varian/selisih biaya variabel selama bulan januari 2014 adalah Rp. 13.000 (tidak
menguntungkan) .
Jumlah varian/selisih atas biaya variabel terdiri dari :
 Bahan baku sebesar Rp.11.000 tidak menguntungkan
 Tenaga kerja sebesar Rp. 12.000 tidak menguntungkan
 Overhead Variabel sebesar Rp.10.000 menguntungkan.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 10


Varian Biaya Variabel , Januari 20XX
ANGGARAN AKTUAL MENGUNTUNGKAN

(TIDAK MENGUNTUNGKAN)

BAHAN BAKU 459.000 470.000 (11.000)


TENAGA KERJA 53.000 65.000 (12.000)
OVERHEAD VARIABEL 100.000 90.000 10.000
TOTAL 612.000 625.000 (13.000)

Lebih lanjut Varian/selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead variabel dianalisis untuk mencari penyebabnya.

2. VARIASI DALAM PRAKTEK

2.1. Periode Waktu dari Perbandingan

Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan


kinerja aktual untuk saru tahun penuh menunjukan seberapa dekat manajer unit
bisnis memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Disisi lain kekuatan-
kekuatan yang membuat kinerja aktual berada dibawah anggaran untuk tahun
tersebut sampai dengan tanggal tertentu dapat diperkirakan akan berlanjut di
bulan-bulan berikutnya, sehingga membuat angka akhir berbeda secara
signifikan dari jumlah yang dianggarkan. Mendapatkan estimasi yang realistis
tidak mudah. Manajer Unit bisnis cenderung optimis terhadap kemampuan
mereka untuk berkinerja dibulan-bulan selanjutnya, karena bila mereka pesimis,
maka hal tersebut akan membuat kemampuan mereka untuk mengelolah
diragukan.

2.2. Fokus Pada Margin Kotor

Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi margin kotor untuk harga


jual dalam persamaan pendapatan. Margin Kotor adalah selisih antara harga jual
aktual dengan biaya produksi standar.

2.3. Standar Evaluasi

Dalam system pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalan


evaluasi laporan atas aktivitas aktul dan terdiri atas tiga jenis, yaitu :

2.3.1. Standar atau Anggaran yang Telah Ditetapkan Sebelumnya


Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual siperbandingkan
dibanyak perusahaan.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 11


2.3.2. Standar Historis
Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius:
a. Kondisi mungkin saja berubah, antara kedua periode tersebut
sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi.
b. Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.

2.3.3. Standar Eksternal


Standar ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat
pertanggungjawaban lain atau perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang
sama.

2.3.4. Keterbatasan Standar


Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika
diturunkan dari standar yang valid. Bahkan biaya standar mungkin bukan
merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya terjadi
dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat muncul karena salah satu dari kedua
alasan:
a. Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya,
b. Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang
ada pada waktu itu, kondisi yang berubah membuat standar tersebut
menjadi using.

2.4. Sistem Biaya Penuh

Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya
overhead variabel maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar
per unit. Jika Persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal,
sebagian dari biaya Overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan
tinggal di persediaan dan Bukannya mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya,
jika saldo persediaan turun Selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead
tetap yang dilepaskan ke harga Pokok penjualan dibandingkan dengan jumlah aktual
yang terjadi dalam periode tersebut. Hal yang penting adalah bahwa varians
produksi seharusnya dikaitkan dengan volume produksi, bukan dengan volume
penjualan.

2.5. Jumlah Rincian

Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan pertama, secara total;


kemudian berdasarkan volume, bauran (komposisi), dan harga, lalu menganalisis
varian volume dan bauran berdasarkan volume industri dan pangsa pasar. Pada
setiap tingkatan ini, varian tersebut dianalisis berdasarkan produk individual.
Proses dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya ini yaitu lapisan demi lapisan
dikupas, dan proses tersebut akan terus berlanjut selama rincian tambahan masih
dianggap berharga.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 12


2.6. Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner (Kebijakan)
Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi
dari kinerja yang baik: yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik
kinerjanya, yaitu mengukur efisiensi. Hal ini tergantung pada kualifikasi bahwa
kualitas pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan. Sebaliknya kinerja dari pusat
beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila beban aktual hampir setara
dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi maupun lebih rendah serta
untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan dilakukan sesuai rencana.

3. KETERBATASAN DALAM ANALISIS VARIANS

a. Walaupun analisis ini mengidentifikasikan di mana varians terjadi, tetapi tidak


mengatakan mengapa varians ini terjadi atau apa yang dilakukan berkenaan
dengan itu.
b. Manajer mengandalkan penilaian dalam memutuskan varians apa yang
signifikan.
c. Ketika laporan menjadi lebih terintegrasi, varians yang saling meniadakan dapat
menyesatkan pembacanya.
d. Ketika varians menjadi semakin terintegrasi, para manejer menjadi semakin
bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang menyertainya.
e. Laporan varians hanya menunjukkan apa yang telah terjadi dan tidak
menunjukkan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil
oleh manajer.

3.1. Tindakan Manajemen

a. Laba periodik seharusnya relatif stabil, apabila terjadi perubahan yg cukup


signifikan harus segera diinformasikan melalui media-media pembantu, sehingga
manajer senior dapat bertindak sebelum menerima laporan formal.
b. Memberi dorongan pada manager untuk segera melakukan tindakan koreksi dari
inisiatifnya sendiri
c. Prinsip utama analisis laporan keuangan formal: Laporan laba bulanan tidak
boleh berisi kejutan
d. Laporan formal merupakan penegasan dari laporan informal (via fax, telepon, e-
mail atau tatap muka)
e. Manfaat laporan formal adalah menekan bawahan untuk melakukan tindakan
koreksi atas inisiatifnya sendiri

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 13


4. KESIMPULAN

Para manajer unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada


manajemen senior secara teratur, biasanya per bulan. Laporan formal terdiri dari
perbandingan antara jumlah pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang
dianggarkan. Selisihnya, atau disebut varians antara kedua jumlah ini dapat
dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci.

Analisis varians ini digunakan untuk mengidentifikasikan penyebab varians


antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan dengan masing – masing
penyebab.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Page 14

Anda mungkin juga menyukai