PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Kusmayanto, 2006:2)
daerah kawasan yang sulit untuk dijangkau pasokan listrik, padahal didaerah
paling kecil yaitu sekitar 10-18 US cent/kWh. Perbedaan yang sangat besar
daerah yang terpencil atau tempat-tempat yang belum terjangkau aliran listrik
akan menggunakan generator diesel atau bahan bakar fosil sedangkan potensi
2013)
terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti Matahari,
angin, dan air. Sumber alami akan selalu tersedia dan tidak merugikan
sumber energi yang tak terbaharui. Semua sumber energi terbaharui termasuk
sebagai sumber energi yang dapat dengan cepat di isi kembali oleh alam,
(Kusmayanto, 2006:23)
Allah SWT telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dan
Sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam surah Ali ‘Imran ayat 190 – 191:
3
Artinya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal”.
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka”.(QS. Ali ‘Imran :190 - 191)(Al-Qur’an Digital)
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan
langit dan bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga
dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang
dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir
yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda dan bukti yang
Nya.(Al-Maragi, 1993:288)
pemahamannya dan berpikir tajam (Ulul Albab), yaitu orang yang berakal,
di setiap waktu dan keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau berbaring.
Jadi dijelaskan dalam ayat ini bahwa ulul albab yaitu orang-orang baik lelaki
4
maupun perempuan yang terus menerus mengingat Allah dengan ucapan atau
satunya adalah air. Air merupakan salah satu sumber energi yang dapat
aliran sungai tidak hanya sebagai tempat MCK dan transportasi saja, dan juga
(gambar 1.1) yang mengalir sepanjang tahun dengan debit dan ketinggian
listrik di pedesaan,. Potensi ini ditunjang dengan keadaan alam daerah ini
yang terdiri dari dataran rendah dan sebagian bergunung-gunung, hutan dan
sebagai salah satu alternatif energi untuk daerah pedesaan sangat dibutuhkan
Kincir air sudah sejak lama digunakan untuk tenaga industri. Pada
debit dan head yang dapat dimanfaatkan. Perkembangan kincir air menjadi
produksi baru pada saat itu. Kincir air merupakan sarana untuk merubah
energi air menjadi energi mekanik berupa torsi pada poros kincir. Ada
6
beberapa tipe kincir air yaitu : Kincir air Overshot, Kincir air Undershot,
transportasi.
B. Rumusan Masalah
daya listrik pada rancang bangun kincir air tipe undershot dengan 9
sudu tetap
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
yang memiliki karakteristik aliran arus air rendah mendatar dan dapat
sudu tetap.
sudu tetap.
maksimum.
E. Manfaat Penelitian
aliran sungai, yang kemudian diterapkan pada suatu daerah yang memiliki
dunia pendidikan yang ingin melakukan riset dalam bidang konfersi energi
menurut cara pengoperasian, praktik, riil dan fungsi dalam lingkup objek
1. Variabel bebas
dan memiliki nilai dan nilainya dapat dirubah rubah secara berkala
a. Kedalaman Sudu
b. Kecepatan Generator
2. Variabel terikat
variabel bebas dan memiliki nilai, yang mana besar nilainya terikat
adalah kecepatan putar generator dalam RPM dan daya listrik yang di
3. Variabel kontrol
sudu yang terendam air, tacho meter, anemo meter, dan digital multi
meter.
G. Sistematika Penulisan
penulisan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Relevan
pada prototipe turbin air terapung maka putaran pada turbin dan alternator
air terapung, maka momen puntir yang terjadi pada poros alternator akan
Sudu Kincir Air Terhadap Daya dan Efisiensi yang Dihasilkan. Dalam
efisiensi yang dihasilkan kincir air, daya maksimum kincir terletak pada
harga tinggi sudu tertentu, sedangkan efisiensi kincir akan semakin tinggi
jika tinggi sudu semakin kecil. Jumlah sudu pada roda kincir hanya
dihasilkan kincir air. Titik optimal pengoperasian kincir air terletak pada
ratio kecepatan keliling sudu dan kecepatan arus sungai, U/VS antara 4
berjudul Pengaruh Variasi Tinggi Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe
terhadap gaya pengereman, torsi, daya poros dan efisiensi kincir air tipe
sudu lengkung. Semakin tinggi sudu kincir air maka gaya pengereman,
berjudul Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe
: Variasi tebal sudu kincir air mempunyai pengaruh terhadap daya poros
dan efisiensi kincir air tipe sudu datar. Semakin tebal sudu kincir air maka
Terhadap Kecepatan Aliran Air (Studi Kasus Desa Pandan Enim) Semakin
kecil diameter kincir air maka akan semakin besar pula debit air yang di
dapatkan oleh karena itu diambil diameter kincir yang efisien adalah 2m.
(Henry, 2013)
13
B. Definisi Air
Air adalah suatu zat cair yang tidak mempunyai rasa, bau dan
warna dan terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O.
Karena air mempunyai sifat yang hampir bisa digunakan untuk apa saja,
maka air merupakan zat yang paling penting bagi semua bentuk kehidupan
(tumbuhan, hewan, dan manusia) sampai saat ini selain matahari yang
merupakan sumber energi. Air dapat berupa air tawar dan air asin (air laut)
dalam tanah, dan di udara) dan jenis air mengikuti suatu siklus
C. Kincir Air
Kincir air sudah sejak lama digunakan untuk tenaga industri. Pada
debit dan head yang dapat dimanfaatkan. Perkembangan kincir air menjadi
teknologi material dan metode produksi baru pada saat itu. Kincir air
berupa torsi pada poros kincir. Ada beberapa tipe kincir air yaitu :
14
dalam bagian sudu-sudu sisi bagian atas dan karena gaya berat air
roda kincir berputar. Kincir air Overshot adalah kincir air yang paling
(Hendarto P, 2012)
aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan
15
penempatan.
keutungan dari head. Tipe ini cocok dipasang pada perairan dangkal
pada daerah yang rata. Tipe ini disebut juga dengan “vitruvian”. Disini
(Hendarto P, 2012)
kerugian dari kincir air Undershot antara lain efisiensi kecil (25%-
melebihi diameter kincir, arak aliran air disekitar sumbu poros dari
kincir air. Kincir air jenis ini memperbaiki kinerja dari kincir air tipe
Keuntungan dari kincir air breastshot antara lain: tipe ini lebih
jatuhnya lebih pendek, dapat diaplikasikan pada sumber air aliran rata.
Adapun kerugian dari kincir air breastshot antara lain: sudu-sudu dari
tipe ini tidak rata seperti tipe undershot (lebih rumit), diperlukan pada
arus aliran rata, efisiensi lebih kecil daripada tipe overshot (20%-
75%)
dan tipe ini dapat dibuat lebih kecil dari pada tipe overshot maupun
tipe undershot. Karena arah gaya dari pacuan air menyamping maka,
energi yang diterima oleh kincir yaitu enegi potensial dan energi
adapun kerugian dari kincir air Tub antara lain: tidak menghasilkan
tapi mesin penggiling ini masih tetap dipakai sampai sekarang. Mesin
pemintal benang yang digerakan oleh kincir air ini pertama kali
dan James Hargreaves yang pada tahun 1773. dan mulai dibuat di
USA pada tahun 1780-an. Pada abad ke-19 penggunaan mesin ini
sudah digunakan untuk pembuatan secara massal, jadi orang tidak lagi
pada tahun 1840-an Mesin tekstil dengan penggerak kincir air ini
D. Turbin Air
terhadap tinggi jatuh ( head ) dan debit air yang tersedia. Dari itu maka
masalah turbin air menjadi masalah yang menarik dan menjadi objek
penelitian untuk mencari sistem, bentuk dan ukuran yang tepat dalam
dimana energi fluida kerja yang digunakan langsung memutar roda turbin,
fluida kerjanya dapat berupa air, uap air dan gas. Dengan demikian turbin
air dapat diartikan sebagai suatu mesin penggerak mula yang fluida
Dalam proses ini, energi ditransfer dari aliran air ke turbin. Turbin air
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu turbin reaksi dan turbin impuls.
satuan waktu.
V
Q
t
v At
Q
t
Q vA (2.2)
Untuk kincir air yang hanya memanfaatkan aliran air datar atau
kecepatan arus sungai, energi air yang tersedia merupakan energi kinetik :
1
Ek mv 2 (2.3)
2
Dimana: v 2 = kecepatan aliran arus sungai(m/s)
1
P Qv 2 (2.4)
2
Karena Q v A maka daya air
1 3
P Av (2.5).
2
(Kadir, 2010)
EM EM 2 EM 1
(Abdullah, 2016:778)
Pada aliran sungai yang datar energi yang berlaku merupakan energi
kinetik maka daya yang dihasilkan kincir merupaka daya mekanik kincir
22
1 1
p kincir ( Av 23 Av13 ) pkincir A(v23 v13 ) (2.7)
2 2
F. Benda Tegar
partikel membentuk lintasan lurus yang sejajar, sehingga garis hubung dua
dari diam menjadi berputar jika pada benda itu diterapkan sebuah
dengan poros di P. Q adalah titik kerja gaya F yaitu titik tempat gaya
τ = r.F (2.10)
τ = r F sin θ (2.11)
r sin θ = l (2.12)
ditarik dari titik poros sampai memotong tegak lurus garis kerja
gaya. Garis kerja gaya adalah garis yang dibuat melalui vektor
τ = l.F (2.13)
l = lengan momen ( m)
F = gaya (N)
arah perputaran jarum jam dan momen gaya negatif jika arah
(Zaelani, 2006: 145) Momen gaya total yang berkerja pada suatu
dengan persamaan:
τ=Iα (2.14)
dengan α=
τ = v2R2 / λ (2.15)
air dan sudu kincir. Momen gaya dengan kecepatan sudut memiliki
Pkincir = τ ω (2.16)
karena benda memiliki massa dan sifat itu dikenal dengan istilah
sebagai hasil kali massa partikel (m) dengan kuadrat jarak benda dari
berikut :
I = mr 2 (2.17)
adalah
t I= ml
2 Batang homogeny sumbu putar
pada ujung batang.
R2 I = ½ R1 = jari-jari dalam
R1
_2 m(R12+R22) R2 = Jari-jari luar
vi = ω x ri (2.19)
vi =ω.Ri (2.20)
Ek = ∑ ½ mi (ω x r) . (ω x r ) (2.21)
Ek = ∑ ½ mi │ω x r│2 (2.22)
Jika vi =ωRi
Ek = ∑ ½ mi(ωRi)2 (2.23)
Brake Horse Power adalah daya dari kincir yang diukur setelah
persamaan berikut:
Pgenerator = V x I (2.26)
oleh generator dengan satuan volt dan I merupakan besarnya arus listrik
H. Efisiensi ( η )
dibangkitkan GGL, bilamana jumlah garis gaya yang dikurung oleh belitan
yang lain telah menunjukan bahwa jika fluks magnetic yang melalui suatu
rangkaian diubah dengan cara apapun, suatu GGL yang sama besarnya
GGL itu tetap ada sekalipun jika rangkaiannya tersambung (tidak tertutup)
sehingga tidak ada arus. Dalam pembahasan lain GGL dalam suatu
seperti antara terminal baterai. Akan tetapi, GGL yang diinduksi oleh fluks
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
sudu.
a. Tahap pertama
b. Tahap ke dua
Raya.
33
c. Tahap ke tiga
d. Tahap ke empat
Raya.
e. Waktu
11 April 2017
dan bahan yang digunakan untuk menunjang kegiatan pada penelitian ini
1. Alat
D. Prosedur Penelitian
Sudu
Poros
menggunakan alat yang sudah disiapkan seperti obeng, tang dan kunci
3. Pengecekan alat
bahwa semua bagian kincir dan alat ukur dapat bekerja dengan baik
4. Pengambilan data
anemometer dan peletakan kincir air dengan aliran air. Hal ini
1) Variabel Bebas
2) Variabel Terikat
5. Grafik
Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk melihat hubungan
6. Analisa
sudu dengan daya listrik pada generator. Dari data yang diperoleh
7. Kesimpulan
penelitian selanjutnya.
41
BAB IV
mengambil nilai kecepatan Air yang paling sering muncul dalam waktu 60
detik untuk selang waktu 5 menit tiap pengambilan data. Kecepatan Air
kecepatan air yang stabil yang nantinya menjadi posisi dimana pembangkit
memiliki kecepatan air yang stabil dan tidak berubah-rubah, yaitu jarak 7
kecepatan putar Kincir dan perubahan daya listrik yang dihasilkan oleh
Pengatur
Kedalaman
Digital.Poros dari kincir air dan generator dipasang lakban hitam yang
Sinar laser akan terpantul oleh kertas silver yang kemudian akan
Kertas
Silver
LED 9 watt. Pada pengukuran tegangan listrik ini nilai tegangan yang
Generator
Lampu LED
Multimeter
kecepatan putar generator, tegangan listrik dan arus listrik pada masing-
Tachometer Digital.
Motor
Regulator
Multimeter
Tachometer
Sinar laser akan terpantul oleh kertas silver yang kemudian akan
Kertas Tachometer
silver Digital
listrik ini nilai tegangan yang terbaca oleh multimeter terbaca konstan
C. Hasil Penelitian
Terendam
0,2
Daya Generator (Watt)
0,15
0,05
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
Debit Air ( m3 /s)
Yang Terendam
0,25
0,3; 0,22876
0,2
0,15; 0,18848
Daya Generator (Watt)
0,15
0,44; 0,14298
Daya Sudu Tetap
0,1
0,05
0
0 0,2 0,4 0,6
Kedalaman Sudu yang Terendam (m)
4 Karakteristik…
3
2
1
0
0 50 100 150
Tegangan (Volt)
52
600,00
500,00
Daya Generator (Watt)
400,00
300,00
Daya Maksimum
Generator (Watt)
200,00
100,00
0,00
18
36
41
40
41
43
42
44
46
48
49
51
53
76
99
101
Tegangan Generator (Volt)
air
120
97,26
100
80
Efisiensi Kincir Air (%)
71,299
68,333 66,942
69,538
60 65,604
61,436 50,115 Kedalaman 0.15 m
20
0
366,79 355,56 564,62 323,26 389,95
Daya Air (Watt)
55
Daya Air
0,70
0,61
0,60 0,54
0,53
0,51
0,50
Efisiensi Kincir Air (%)
0,40 0,40
0,38 0,34
0,36 Kedalaman 0.15 m
0,33
0,30 Kedalaman 0.30 m
0,32 0,26
Kedalaman 0.44 m
0,20 0,26 0,26
0,23 0,22
0,10
0,00
366,79 355,56 564,62 323,26 389,95
Daya Air (Watt)
D. Pembahasan
PEMBAHASAN
Debit Air Daya Generator Daya Generator Daya Kincir Daya Generator
57
Analisis konversi energi pada Turbin Air meliputi energi Air yang
berupa daya listrik. Nilai daya pada penelitian ini memiliki perbedaan
yaitu, daya Air, daya Turbin dan daya generator hal ini terjadi karena
adanya rugi-rugi gaya yaitu, gaya gesek Turbin dengan Air, gaya gesek
turbin dan polley ke dua sama besar. Dengan jari jari Turbin (RA)
v1 v 2
1 R1 2 R 2
2 7.3076 rad s
kecepatan sudut polley ketiga. Dengan jari jari polley ketiga (RC )
59
2 3
v
7.3076 rad 3
s R
3
v3
7.3076 rad
s 0.12m
v3 0.8769 m
s
dengan polley tiga. Dengan jari jari polley generator (RD ) sebesar
Sabuk
v3 v 4
v3 4 R4
v3 2f 4 R4
31.8873s 1
f4
2
31.8873s 1
f4
2 x3.14
f 4 5 .0776 Hz
f 4 5.0776 putaran
s
putaran
f 4 5.0776 s
1 menit
60
disebabkan oleh factor vanbelt dan polley yang basah terkena air
2. Debit Air
Turbin disetiap debit air, namun pada sudu tetap terjadi perubahan
yang berbeda pada setiap Kedalam sudu yang terendam Air, pada
Sudu Tetap semakin dalam sudu yang terendam air maka semakin
nilai debit air maka semakin kecil daya yang dihasilkan pembangkit.
Hal ini terjadi karena, gaya Air yang mengenai sudu Turbin
yang terendam sebesar 0.30 m dengan debit air sebesar 0.826673 m3/s
debit air sebesar 0.948452 dengan jumlah putaran sebanyak 121 rpm.
62
perbedaan.
( tabel 4.3)
nilai daya listrik pada generator terkecuali pada sudu tetap. Hal ini
terjadi karena Pada sudu tetap terjadi turbulensi aliran fluida pada
yang terendam sebesar 0.30 m dengan daya sebesar 0.22876 Watt, dan
Watt.
pada yang terendam Air. Jadi, nilai daya listrik generator dipengaruhi
4. Karakteristik Generator
permenitnya (RPM) dan juga nilai Tegangan dimana nilai arus sendiri
Dari grafik 4.4 dan grafik 4.5 dapat diliahat bahwa semakin besar
nilai kecepatan rotasi per menit maka semakin besar juga tegangan yang
dihasilkan,
lapangan adalah 115 Watt dengan nilai kecepatan putaran sebesar 155
RPM, tegangan sebesar 50 volt dan arus sebesar 2,3 A (saat dihubung
besarnya daya yang dapat diubah dari bentuk satu kebentuk daya yang
ke daya kincir terbesar terjadi pada kecepatan air 1,56 m/s sebesar
kecepatan air 1,33 m/s, sebesar 50,12% daya yang dapat dirubah
65
1,56 m/s, kincir bekerja efektif pada kincir air dengan kedalaman
sudu 0,15 m.
ke daya kincir terbesar terjadi pada kecepatan air 1,45 m/s sebesar
kecepatan air 1,28 m/s, sebesar 52,31% daya yang dapat dirubah
1,45 m/s, kincir bekerja efektif pada kincir air dengan kedalaman
sudu 0,30 m.
air keluar sudu kincir, hal ini disebabkan oleh penyempitan celah
persamaan 2.26.
0,15 m.
0,30 m.
data kecepatan air keluar sudu kincir, hal ini disebabkan oleh
67
0,15 m berdasarkan persamaan 2.7 maka, luas sudu Turbin sebesar 1.0m x
0,15m = 0,12m2 , karena Turbin terdiri dari dua tingkat maka luas Turbin
variasi kedalaman sudu Turbin disetiap debit Air yang lainnya, maka
No vair (m/s) ATurbi vTurbin PTurbin (watt) PAir PListrik
2
n(m ) (rpm) (watt) (watt)
Adapun beberapa halselain debit putar Turbin dan debit Air yang
dimiliki oleh Turbin pada saat mengalami purtaran adalah sebagai berikut:
1. Daya Air
putar Turbin. Besar daya Air dipengaruhi oleh debit Air dan luas
69
permukaan sudu, semakin besar debit Air, semakin besar pula putaran
tabel 1.1)
2. Daya kincir
besarnya daya Air yang diterima oleh kincir. Besarnya daya Turbin
3. Momen gaya(torsi)
suatu gaya oleh Turbin Air. Nilai momen gaya dihitung menggunakan
persamaan 2.30.
Ia
I ( 2 R)
2n 2
IR( )
60
2 3.14 6 2
39.26 1 ( )
60
39.26 0.394
39.26 0.394
15.48 Nm
G. Spesifikasi Alat
1 2
2. 0.5 54 I ml 1m
3
3. 0.6 1 I mR 2 0.32 m
1
4. 3.0 1 I mR 2 0.00083 m
2
R1 = 0.0125
3
I m( R12 3R22 ) m
5. 9.1 2 2
R2 = 0.15 m
71
(9.1 Kg x 2)
= 70.4 Kg
menggunakan persamaan :
1
∑ I = (( 2mR 2 ) 18 ) + (( ml 2 ) 54) + (mR2) + (½ mR2) +(
3
3
m( R12 3R22 ) )2)
2
3. Spesifikasi generator
bagian luar.
dari magnet permanen bukan dari medan magnet hasil dari induksi
berikut:
74
4. Spesifikasi lampu
H. Kendala Penelitian
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilakukan,kesimpulannya adalah:
putar sebesar 138 rpm. Dan kecepatan putar terkecil dimiliki oleh
2. Daya listrik terbesar dimiliki oleh kincir air dengan kedalaman sudu
138 rpm dan daya listrik yang dihasilkan generator sebesar 0,3128
watt. dan daya listrik terkecil dimiliki oleh kincir air dengan
putar generator sebesar 122 rpm dan daya listrik yang dihasilkan
yang di berikan pada output generator, untuk lampu LED dengan daya
kecepatan putaran 301.3 rpm dengan daya sebesar 7.8 watt sedangkan
putar generator 47.8 rpm dengan daya sebesar 0.0054 watt. Daya
dengan kecepatan putar generator sebesar 151 rpm adalah 115 watt
dengan tegangan sebesar 50 volt dan arus listrik sebesar 2.3 amphere.
terjadi kedalaman sudu 0,15 sebesar 97,26% pada kecepatan air 1,56
m/s dan efesiensi terkecil terjadi pada kedalaman sudu 0,15 sebesar
terjadi kedalaman sudu 0,15 sebesar 0.61% pada kecepatan air 1,29
m/s dan efesiensi terkecil terjadi pada kedalaman sudu 0,30 sebesar
B. Saran
merupakan material yang tahan karat dan juga bisa tahan lama agar
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maragi, Ahmad Mustafa. 1993 Tafsir Al Maragi Juz IV Cet.2 , Semarang: PT.
Karya Toha Putra
Andi Setiawan, Andreas, 2013. Pengaruh Jarak Celah Sudu Terhadap Unjuk
Kerja Kincir Angin Poros Vertikal Savonius, Malang: Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Bambang, M.Zahri kadir. 2010. Pengaruh Tinggi Sudu Kincir Air Terhadap Daya
Dan Efisiensi Yang Dihasilkan. Seminar NasionalTahunanTeknikMesin
(SNTTM) ke-9.
Lustia Dewi, Marizka. 2010. Analisis Kinerja Kincir Angin Poros Vertikal
Dengan Modifikasi Rotor Savonius L Untuk Optimasi Kinerja Kincir,
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sudianto, Edis. 2009. Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung
Pada Aliran Sungai, Univ. Sumatera Utara
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2, alih bahasa Bambang
Soegijono; Jakarta : Erlangga.
Wahyudi, Slamet dkk. 2012. Pengaruh Ketebalan Sudu Terhadap Kinerja Kincir
Air Tipe Sudu Datar. Jurnal Rekayasa Mesin vol 3, ISSN 0216-468X.
Zaelani, Ahmad dkk. 2006. 1700 Bank soal bimbingan pemantapan fisika
SMA,Bandung:Yrama Widya.
Lampiran 1
Kedalaman Luas Sudu Yang Kecepan Air Terkena Sudu Daya Air
Sudu (M) Terendam (M2) Turbin (M/S)
(Watt)
Untuk mendapatkan nilai daya air dihitungan menggunakan persamaan 2.4 yaitu
1
p Air Av 3
2 dengan nilai Massa jenis zat cair 1000kg/m3 contoh perhitungan
sebagai berikut:
1
p Air 1000 0.30 (1.347) 3
2
1
p Air 1000 0.30 (1.347) 3
2
p Air 366.792Watt
82
Untuk mendapatkan nilai daya air dihitungan menggunakan persamaan 2.5 yaitu
1 1
p kincir ( Av23 Av13 ) p kincir A(v 23 v13 )
2 2 dengan nilai Massa jenis zat
cair 1000kg/m3 contoh perhitungan sebagai berikut:
1
p kincir A(v 23 v13 )
2
1
p kincir 1000 0.30 ((1.19) 3 (1.50) 3 )
2
Lampiran 2.
Data Pengujian Lapangan
No Kecepatan air masuk Kecepatan air Kecepatan Kecepatan putar Tegangan Arus Daya
sudu Kincir keluar sudu Kincir putar kincir Generator Generator Generator Generator
(KM/Jam) (KM/Jam) (RPM) (RPM) (Volt) (mA) (Watt)
1 5.40 4.30 6 122 42 3.4 0.1428
2 5.20 4.40 6 130 42 4.4 0.1848
3 6.50 4.70 6 130 42 4.4 0.1848
4 5.20 4.10 6 128 43 5 0.215
5 5.50 4.40 6 128 43 5 0.215
No Kecepatan air masuk Kecepatan air Kecepatan Kecepatan putar Tegangan Arus Daya
sudu Kincir keluar sudu Kincir putar kincir Generator Generator Generator Generator
(KM/Jam) (KM/Jam) (RPM) (RPM) (Volt) (mA) (Watt)
1 5.40 4.40 6 130 42 4.4 0.185
2 5.60 4.50 6 130 42 4.4 0.185
3 5.00 4.20 6 128 43 5.0 0.215
4 5.80 4.60 6 136 44 5.6 0.246
5 5.50 4.60 6 138 46 6.8 0.313
84
No Kecepatan air masuk Kecepatan air Kecepatan Kecepatan putar Tegangan Arus Daya
sudu Kincir keluar sudu Kincir putar kincir Generator Generator Generator Generator
(KM/Jam) (KM/Jam) (RPM) (RPM) (Volt) (mA) (Watt)
1 2.80 4.50 6 120 40 3.2 0.128
2 3.10 4.40 6 119 41 3.2 0.131
3 3.00 4.60 6 118 40 3.5 0.140
4 3.40 4.50 6 123 41 3.8 0.156
5 3.80 4.70 6 125 41 3.9 0.160
85
Lampiran 3
Lampiran 4.
Dokumentasi Penelitian
Perakitan Generator
88
Pengujian Lapangan
Pengambilan Data Tegangan dan Arus Keluaran Generator pada Uji Lapangan
90