Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN PANGAN

“FERMENTASI PEMBUATAN ANTIBIOTIK PENISILIN”

Penyusun :

1) Taufiq Aditya (021160056)

2) Obi Sekaring P (021160060)

3) Ganis Fahrul R (021160062)

4) Bella Sari Descka (021160070)

5) Syah Putri Ridani (021160071)

6) Eko Ramadhani (021160074)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA

2018

KATA PENGANTAR

Assalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Fermentasi Pembuatan Antibiotik
Penisilin” dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan hasil pemikiran kami
dengan dibantu oleh beberapa referensi. Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada yang terhormat:

 Ibu Faiz selaku dosen kami yang dengan kerendahan hati membimbing kami dan
mengarahkan kami hingga makalah ini dapat terselesaikan.
 Orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan semangat kerja kepada kami.
 Serta teman-teman sekalian yang juga ikut turut membantu dalam penyelesaian
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklalah sempurna oleh karena itu kami
mengharap masukan dan kritikan yang bersifat membangun bagi makalah kami ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalmu alaikum warahmatullahi wabarakatu...


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan antibiotik


untuk mengontrol pertumbuhan mikroorganisme juga semakin berkembang. Antibiotik
termasuk jenis obat yang sering diresepkan dalam pembuatan obat modern. Antibiotik adalah
zat pembunuh atau zat penghambat pertumbuhan bakteri atau mikroorganisme. Menurut
Nadigan dan Martinko (2006), antibiotik merupakan zat kimia yang diproduksi oleh
mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
Terminologi antibiotik didefinisikan ssebagai suatu senyawa organik hasil metabolisme yang
memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan dan bahkan mematikan organisme lain
akibat aktivitas sejumlah kecil senyawa antibiotik tersebut. Sebelum penemuan antibiotik yang
pertama, penisilin, pada tahun 1928, jutaan orang di seluruh dunia tak terselamatkan jiwanya
karena infeksi-infeksi yang saat ini mudah diobati. Ketika influenza mewabah pada tahun 1918,
diperkirakan 30 juta orang meninggal, lebih banyak daripada yang terbunuh pada Perang Dunia
I. Penisilin merupakan antibiotik pertama yang ditemukan oleh Alexander Fleming pada
penelitiannya. Dengan menggunakan kultur Staphylococcus Aureus didapatkan adanya jamur
Penicillium yang mempunyai kenampakan bahwa disekitarnya terdapat zona jernih yang
tidakdapat ditumbuhi bakteri. Inilah yang menyebabkan penelitian terus berlanjut. Menurut
Mardigan dkk. (2000), penisilin merupakan senyawa metabolit sekunder yang disintesis oleh
mikroorganisme pada fase stasioner. Pada fase ini, penisilin diproduksi dan diproses lebih
kompleks oleh jamur Penicillium.
Pada dasarnya jamur memiliki sifat heterotrof yang membutuhkan senyawa
organik untuk digunakan dalam kehidupannya. Pertumbuhan penicilin membutuhkan medium
yang terdiri dari sumber karbon, nitrogen, minera, dan precusor. Jamur tidak mampu
melakukan fiksasi CO2 seperti bakteri, sehingga sumber karbon harus tersedia dari luar
tubuhnya, seperti dari glukosa dan sukrosa. Penetuan masa inkubasi sangat penting
diperhitungkan didalam proses industri yang memanfaatkan mikroorganisme karena akan
mempengaruhi waktu panen dan kualitas produk panen, khususnya jika dilihat dari perbedaan
sifat pada metabolit sekunder dan metabolit primer. Peningkatan kebutuhan medis akan
penisilin secara komersil menuntut peningkatan kualitas dan kuantitas dari penisilin yang
dihasilkan. Perbaikan kualitas dan kuantitas penisilin dapat tercapai apabila parameter-
parameter metabolik fermentasi adalah optimum (Sarah, M. 2002).

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan penisilin?
2) Bagaimana proses pengolahan penisilin?
3) Mikroorganisme apa saja yang berperan dalam proses pengolahan penisilin?
4) Apa fungsi penggunaan dan efek samping dari penisilin?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Penisilin.
2) Untuk mengetahui proses pengolahan penisilin
3) Untuk mengetahui mikroorganisme yang berperan dalam proses pengolahan
penisilin
4) untuk mengetahui fungsi dan efek samping penggunaan penisilin

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan pembaca
mengenai fermentasi pembuatan antibiotik penisilin sehingga para pembaca dapat mengetahui
proses pengolahan penisilin, termasuk mikroorganisme apa saja yang berperan dalam
pengolahan penisilin, dan dapat mengetahui fungsi dan efek samping dari penggunaan
penisilin.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penisilin

Penisilin adalah obat antibiotik yang biasa digunakan untuk menangani infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Penisilin adalah anggota Ascomycota. Penisilin berasal dari kata latin
yang memiliki arti kuas karena bentuk jamur penisilin menyerupai kuas. Salah satu jenis
antibiotik yang dihasilkan dari jamur Penicillium atau Aspergilus. Penisilin ditemukan oleh
Fleming pada tahun 1929 di London, setelah mengamati pertumbuhan stafilokokus tertentu
terhambat bila bakteri-bakteri tersebut dikombinasi oleh jamur. Satu dekade kemudian Florey
dan Chain berhasil mengisolasi substansi aktif dari jamur fleming yang disebut penisilin.
Pertama digunakan Penicillium Neotatum untuk pemakaian sistematik kemudian digunakan
Penicillium chrysogenum semasa perang dunia kedua karena kebutuhan meningkat. Penisilin
terbagi atas dua, yaitu penisilin alam dan penisilin semisintesis. Penisilin alam diekstraksi dari
biakan Penicillium chrysogenum, penisilin semisintetis diperoleh dengan mengubah struktur
kimia penisilin alam atau dengan cara sintesis inti pensilin yaitu asam amino penisilinat ( Staf
Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSREGC,2009). Dalam keadaan murni penisilin
berupa serbuk putih kekuning-kuningan.

2.2 Proses Pengolahan Penisilin

Penisilin dihasilkan selama pertumbuhan dan metabolisme kapang Penicillium notatum


dan Penicillium chrysogenum. Kapang-kapang ini tumbuh pada suhu 24°C, suplai O2 cukup.
Produksi antibiotik ini dilakukan dengan cara fermentasi.

Penisilin diproduksi secara komersil dengan menggunakan bahan baku utama berupa
glukosa, laktosa, dan cairan rendaman jagung. Untuk meningkatkatkan yield dan modifikasi
tipe penisilin yang akan dihasilkan maka kedalam media fermentasi ditambahkan juga
precursor misalnya phenylacetid acid yang digunakan untuk memproduksi penisilin G. Cairan
rendaman jagung adalah media fermentasi dasar.

Proses fermentasi
Berikut ini merupakan penisilin alam diekstraksi dari biakan Penicillium chrysogenum.

Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi strain Penicillium


chrysogenum pada media agar dilaboratorium dan perbanyakan pada tangki seeding. Setelah
proses seleksi, dilanjutkan dengan sterilisasi media fermentasi(cairan rendaman jagung)
diumpankan kedalam fermenter dalam suasana asam(pH 5,5). Proses fermentasi ini diawali
dengan sterilisasi media fermentasi melalui pemanasan dengan steam bertekanan sebesar 15lb
(120°C) selama 30menit. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pendinginan fermentor dengan
air pendingin yang masuk ke dalam fermentor melalui coil pendingin.

Fermenter yang digunakan merupakan fessel vertikal bertekanan yang terbuat dari
carbonsteel dan dilengkapi coil pendingin, coil pemanas, perngaduk tipe turbin, dan sparger
yang berfungsi untuk memasukan udara steril.

Saat temperatur mencapai 75°F (24°C), media ini diinokulasi pada kondisi aseptik
dengan memasukkan spora-spora kapang Penicillium chrysogenum. Selama proses fermentasi
berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara steril dihembuskan melalui sparger
kedalam fermenter. Proses fermentasi ini akan berlangsung selama 100 – 150 jam dengan
tekanan operasi 5 – 15 psig. Temperatur operasi dijaga konstan selama fermentasi penisilin
berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin melalui coil. Busa-busa yang terbentuk
dapat diminimalkan dengan penambahan agen anti-foam. Kapang aerobik dibiarkan tumbuh
selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk.

Pada saat penisilin sudah dihasilkan dalam jumlah yang maksimum, maka cairan hasil
fermentasi tersebut didinginkan hingga 28°F (2°C), dan dimasukkan kedalam rotary vacum
filter untuk memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan dibuang, sehingga diperoleh filtrat
berupa cairan jernih yang mengandung penisilin. Cairan yang mengandung penisilin
diekstraksi secara kimia lalu dimurnikan menggunakan pelarut untuk membuat kristal murni.
Setelah proses ini, penisilin dikemas siap untuk digunakan. Tangki fermentor disterilisasi, lalu
digunakan untuk membuat biakan baru.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam proses pembuatan penisilin antara lain:

1. Temperatur, akan menghasilkan produk yang maksimum apabila temperatur operasi dijaga
pada 24°C karena dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. Jika terjadi kenaikan
temperatur maka produk yang dihasilkan berkurang. Karena sebagian dari media fermentasi
digunakan untuk mikroorganisme mempertahankan hidupnya
2. pH, kehilangan penisilin dapat terjadi pada pH dibawah 5 atau diatas 7,5 karena akan
berpengaruh pada jenis dan jumlah karbohidrat.

3. Aerasi, dapat menghasilkan oksigen yang dihasilkan oleh kapang Penicillium chrysogenum
untuk metabolismenya.

4. Pengadukan, pemilihan jenis pengaduk dan kecepatan pengadukan yang sesuai akan
memperbaiki hasil penisilin. Kecepatan pengadukan pada fermentasi berkisar antara 250-500
cm/detik.

Fungsi penisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang berkaitan dengan kulit, gigi,
mata, telinga, dan saluran pernafasan.

Efek samping yang mungkin akan timbul saat penggunaan penisilin adalah mudah
marah, halusinasi, kejang, nyeri pada bagian lidah atau tenggorokan, muntah, dan diare.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari makalah diatas, maka dapat mengambil kesimpulan yaitu :

1. Mikroorganisme yang digunakan dalam pengolahan penisilin adalah jamur


Penicillium chrysogenum.
2. Penisilin merupakan salah satu antibiotika yang menggunakan mikroorganisme
berupa jamur penicillium chrysogenum yang ditemukan oleh Alexander Fleming.
3. Penisilin memiliki beberapa funsi dan juga efek samping di antara lain, salah satu
fungsi penisilin adalah untuk mengatasi infeksi yang terjadi pada mulut, kulit, dll.
Sedangkan efek samping yang bias di timbulkan adalah salah satunya yaitu, dapat
menyebabkan mutah, diare, dll.

3.2 Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
 http://googleweblight.com/i?u=http://miftahuljannahismail.blogspot.com/2015/10/ma
kalah-tentang-penicilin-dan.html?m%3D1&hl=id-ID (diakses pada 01 Mei 2018)
 http://arti-definisi-pengertian.info/arti-penisilin/ (diakses pada 02 Mei 2018)
 https://www.google.co.id/amp/s/senangbacaweb.wordpress.com/2016/04/05/antibioti
k-penisilin-sebagai-produk-metabolit-sekunder-penicillium-notatum-penicillium-
chrysogenum-2/amp/ (diakses pada 02 Mei 2018)
 https://www.scribd.com/document/282154878/Makalah-Penisilin (diakses pada 02
Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai