Anda di halaman 1dari 12

HASIL ANALISIS PENILAIAN KINERJA

A. PENCAPAIAN KINERJA UNTUK TIAP JENIS PELAYANAN DAN UPAYA


PUSKESMAS

Gambaran Capaian Upaya Puskesmas Karangtengah

Tahun 2012, 2013, 2014 dan Target Capaian 2015

Target Gambaran Capaian


Sasaran/
No Indikator SPM Keterangan
Capaian 2012 2013 2014
2015

A. Pelayanan Kesehatan Dasar

1 Cakupan K1 95% 96,44 % 115,36 % 110,66 Target Tercapai

2 Cakupan K4 95% 81,56 % 113,79 % 94,84 Tidak Tercapai

Cakupan pertolongan
3 90% 90,46 % 117,12 % 108,76% Target Tercapai
persalinan Nakes

4 Angka Kematian Ibu 0 1Kasus 3 Kasus 1 kasus Menurun

5 Angka Kematian Bayi 0 17 Kasus 13 Kasus 16 kasus Tidak tercapai

Cakupan komplikasi kebidanan Target Tercapai


6 80% 92,57 % 140,84 % 164,84%
yang ditangani

7 Cakupan pelayanan nifas 90% 90% 90,46 % 117,89 % 114,95% Target Tercapai

Cakupan neonatus dengan Target Tercapai


8 80% 88,32 % 139,23 % 130,65%
komplikasi ditangani

9 Cakupan kunjungan bayi 90% 90% 93,20 % 93,52 % 131,08% Target Tercapai

10 Cakupan desa UCI 100% 100% 100% 100% 100% Target Tercapai

Cakupan pelayanan anak balita Tidak Tercapai


11 90% 76,17 % 80,81 % 23,79%
90%

Cakupan Balita gizi buruk Target Tercapai


12 14 kasus 100% 100% 100%
mendapat perawatan 100%

Cakupan pemberian makanan Target Tercapai


13 pendamping ASI pada anak 6- 100 100 100 100
24 bulan dari keluarga miskin

Cakupan penjaringan Target Tercapai


14 kesehatan siswa SD dan 828 siswa 100% 100% 100%
setingkat 100%
15 Cakupan peserta KB aktif 70% 9648 91,13 % 81,44% 80,03% Target Tercapai

B P2P

Cakupan penemuan dan penanganan


16
penderita penyakit 100%

a. Pneumonia 100% 492 kasus 6,89 % 20,55 % 34,76% Tidak Tercapai

b. Diare 2023 kasus 34,89 5 40,87 % 86,70% Tidak Tercapai

c. Acute Flacit Paralysis (AFP) 0 0 0 0 Target Tercapai

d.Penemuan pasien baru TB 64% 30% 36,54 % 32,69% Tidak Tercapai


BTA positif

e. Penemuan suspek TBC 75% 29,45% 11,44% 47,5% Tidak Tercapai

f. Kesembuhan 100% 80% 90% 90% Tidak Tercapai

g. Error Rate 0% 0% 0% 0% Target Tercapai

Cakupan pelayanan kesehatan 24395 100% 100% 60,60% Menurun


17
dasar masyarakat miskin 100%

Caakupan Pelayanan 100% 100% 100% 100% Target Tercapai


18 Kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin

C Penyelidikan Epidemiologi

Penyelidikan Epidemiologi dan 3 100% 100% 100% Target Tercapai


19
penanggulangan KLB 100%

D Pelayanan Gizi Masyarakat

21. Balita Ditimbang Berat badannya 85% 85% 83% 81,83% Tidak Tercapai

22 Balita Gizi Buruk ditangani 100% 100% 100% 100% Target Tercapai

23 Balita 6-59 bulan dapat Vit A 85% 85% 85% 100% Target Tercapai

24 Bayi 0-6 bulan dapat ASI Eksklusif 85% 70% 80% 72,39% Tidak tercapai

25 Ibu Hamil dapat Fe 90 tablet 95% 95% 95% 94,85% Tidak Tercapai

26 RT yang mengkonsumsi garam 91% 92% 90% 95,27% Target Tercapai


beryodium

E PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

27 Cakupan TTU 70% 70% 73% 66,7% Tidak Tercapai


28 Cakupan akses air bersih 95% 73% 75% 80% Tidak Tercapai

39 Cakupan Jamban 45% 38% 40% 40,25% Tidak Tercapai

30 Cakupan TPM 80% 64% 64% 66,7% Tidak Tercapai

31 Cakupan rumah sehat 64% 50% 55% 57,32% Tidak tercapai

32 Cakupan TP2 Pestisida 55% 60% 63% 65% Target tercapai

Rumah Bebas jentik nyamuk Target Tercapai


33 >95% 96% 96% 96%
aedes

34 Institusi yang dibina 80% 50% 51% 52% Tidak tercapai

G PROGRAM PROMKES DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

35 Cakupan Desa Siaga Aktif 15 Desa 100% 100% 80% Tidak Tercapai
aktif
Pembinaan Forum Kesehatan
Desa/Kelurahan

36 Pembentukan POSKESTREN 100%(14) - - 7,14% (1 ) Tidak Tercapai

37 Cakupan Posyandu Purnama 75% 39% 42% Tidak Tercapai

38 Cakupan Posyandu Mandiri 40% 0% 10% Tidak Tercapai

39 PHBS

 Pendataan PHBS 100% - - 70% Tidak Tercapai


tatanan RT
 Pembinaan PHBS 80% - - 60% Tidak Tercapai
tatanan RT
Penyuluhan P3NAPZA &
40 100% 10 50% 50% Tidak Tercapai
Kespro

41 FGD / Refreshing Kader Kes 100% - 50% 50% Tidk Tercapai

Pembinaan Kelompok Khusus Tk Tercapai


42 100% - 40% 40%
(UKK)

43 Pendataan Pembtra 70% - 40% 60% Tidak Tercapai

Program UKGS

a. Jumlah SD yang 100% Tidak Tercapai


100% 100% 56%
Dikunjungi 42
b. Jumlah murid yang 90% 1515 1024 56% Meningkat
diperiksa
c. Jumlah murid yang 75% 21% Meningkat
perlu perawatan /
dirujuk

d. Jumlah murid
mendapat 60%% 23% Meningkat

perawatan di pusk

ANALISIS MASALAH

Berdasarkan hasil pelaksanaan program yang telah dilaksanakan selama tahun 2014, masih ada
beberapa masalah yang dihadapi oleh masing – masing program :
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1) K4 ANC

Tahun 2014 Puskesmas garung kunjungan K4 ibu hamil masih kurang dari target dari target 95% hanya
mencapai 94,85%. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya ibu sudah melakukan K1 tetapi
mengalami abortus, ibu hamil K1 akses sehingga tidak mencapai K4, biasanya ibu hamil pendatang dari
luar kota, walaupun persentasinya tidak begitu banyak akan tetapi memberikan kontribusi yang cukup
berarti bagi target cakupan kunjungan ke 4 ibu hamil.

Selain dari faktor ibu hamil sendiri dari faktor tenaga kesehatan juga perlu ditingkatkan kwalitas dalam
memberi pelayanan terhadap ibu hamil sesuai standar ANC, misalnya pemeriksaan haemoglobin pada
trimester 1 dan 3 untuk mendeteksi anemi pada ibu hamil, secara teoritis anemia pada ibu hamil bisa
mengakibatkan abortus, IUFD,IUGR, dan kelahiran prematur.

1) Angka kematian ibu


Tahun 2014 Puskesmas Garung telah menyumbang 1 kematian ibu yang disebabkan oleh karena
atonia uteri dimana ibu berumur 17 tahun dan ibu meninggal di tempat rujukan pertama di Rumah
Sakit Kariadi Semarang.

Dari kasus ini, ada pembelajaran yang bisa diambil yaitu pentingnya deteksi dini, penanganan kasus
resiko tinggi sesuai dengan protap dan penyuluhan tentang reproduksi sehat bagi remaja, karena
kehamilan diusia < 20 tahun dan > 35 tahun walaupun sebagai hanya faktor resiko kalau dipandang dari
anatomi dan fisiologi umur < dari 20 tahun produksinya belum sempurna, kehamilan > 35 tahun alat
reproduksinnya sudah tidak baik lagi, Selain upaya tersebut diatas juga Perlu peningkatan ketrampilan
dan pengetahuan petugas tentang kegiatan yang bertujuan menurunkan AKI, Selain itu perlu adanya
evaluasi secara komprehenship dari desa, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan RS, untuk peningkatan
kualitas pelayanan sehingga bisa menekan angka kematian ibu.

3). Angka Kematian Bayi ( AKB )

Angka kematian bayi tahun 2013 masih cukup tinggi yaitu sebanyak 16 kasus. Penyebab kematian :
BBLR/BBLSR (prematur)=5, Aspixia berat = 3, IUFD: 7, cerebral palsy 1, broncho pneumoni 1, TBC
milier 1 , batuk demam 2 , dan pneumonia=3. Dari angka diatas penyebab terbanyak adalah kasus
BBLR/BBLSR (prematur).Secara teoritis ada berbagai faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir
antara lain faktor demografi, perilaku kesehatan, lingkungan, pelayanan kesehatan dan faktor biomedis
yaitu berat badan ibu hamil, tinggi badan ibu, ukuran lingkar lengan ibu, umur ibu, paritas, riwayat
kelahiran yang lalu, kadar hemoglobin, dan tekanan darah ibu.Untuk menurunkan angka kematian bayi
harus dilakukan sejak dini yaitu sejak ibu melakukan kunjungan K1 dengan penapisan faktor resiko
seperti pemeriksaan kadar hemoglobin, protein urin, pengukuran LILA,selain melakukan 14 standar
ante natal care dan anc terfokus, juga perlu peningkatan ketrampilan tenaga kesehatan seperti
penanganan asfiksi pada bayi baru lahir, karena di Puskesmas Karangtengah kematian bayi yang
disebabkan karena asfiksia sebanyak 3 kasus menduduki urutan kedua setelah BBLR.

4). Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2014 sebesar 118% dari target 95%. Program
jampersal memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan sehingga Puskesmas Garung pada tahun 2014 bisa melebihi target. Meskipun demikian
perlu peningkatan kualitas pelayanan persalinan,diharapkan semua persalinan bisa ditolong oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, perencaan persalinaan persalinan dan pencegahan komplikasi
perlu disiapkan oleh ibu hamil dan keluarga melalui bimbingan bidan atau tenaga kesehatan lain
dengan pemasangan stiker P4K , sehingga pertolongan persalinan yang sehat dan aman dapat
terwujud.

5). Program Keluarga Berencana

Cakupan Program KB aktif Puskesmas Karangtengah tahun 2014 sudah melampaui target yaitu
79,04% dari target 70%. Akseptor KB suntik menduduki urutan pertama sebanyak 64,14% dari jumlah
PUS 9.775, dan 35,86% akseptor menggunakan kontrasepsi yang lain seperti IUD, Pil, MOW,MOP,
IMLPANT dan Kondom. Angka ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu sebesar 70%, dan 30%
yang menggunakan alkon selain suntik. Sedangkan akseptor KB IUD ada peningkatan dari jumlah 452
menjadi 512 di akhir tahun 2013. Dilihat dari prosentase diatas dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan kesadaran akseptor untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang terutama
IUD.

2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1) Pemantauan Gizi
Dari hasil pelaksanaan program tahun 2014, ditemukan balita dengan gizi kurang sejumlah 8,44%, Gizi
buruk 0,87%, Gizi baik 74,76%, gizi lebih 1,70%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa Gizi kurang dan
gizi buruk mengalamii kenaikan dari 5,47% di tahun 2012 menjadi 8,44% pada akhir tahun 2013,Hal ini
dikarenakan Penjaringan balita melului posyandu sehingga kasus balita gizi kurang dan gizi buruk busa
ditemukan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan status gizi dari gizi kurang dan gizi buruk agar
menjadi gizi baik berupa pemberian PMT yang didanai oleh BOK, APBD 2, dan PNPM bagi desa Tlogo,
Larangan Lor, dan Siti Harjo.

2) Partisipasi Masyarakat

Cakupan D/S Puskesmas Karangtengah tahun 2014 sebagai indikator partisipasi masyarakat dalam
pemanfaatan posyandu, yaitu sebesar 81,83% masih belum mencapai target dari 85% .Hal ini perlu
ditingkatkan untuk memberikan dan menumbuhkan pemahaman masyarakat akan pentingnya
posyandu dan juga perhatian pemerintah desa dan masyarakat untuk berperan serta akatif dalam
kegiatan posyandu harus dilakukan secara terus menerus melalui pembinaan kader, penyuluhan oleh
kader posyandu karena posyandu milik masyarakat ( UKBM ) sebagai upaya untuk melakukan
pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita serta penjaringan terhadap balita yang mengalami baik
gizi kurang maupun gizi buruk. Upaya yang dilakukan oleh puskesmas dalam rangka penurunan angka
gizi buruk di wilayah puskesmas Karangtengah tak akan mencapai hasil yang optimal tanpa dukungan
dari pemerintah desa, lintas sektor dan juga masyarakat.

3) Program pemberian ASI eksklusif

Pemberian ASI eksklusif pada tahun 2014 belum mencapai hasil yang optimal karena dari target 85 %
baru bisa tercapai 72,39%.Hal ini dikarenakan masih ada pengaruh budaya di Masyarakat bahwa bayi
lahir mencari rejeki dengan mendapatkan makanan selain ASI, ibu nifas juga beranggapan bahwa ASI
dalam 3 hari pertama belum keluar bayine rewel sehingga bayi diberi susu formula,dan belum semua
masyarakat pada umumnya dan ibu nifas pada khususnya menyadari pentingnya pemberian asi
eksklusi, untuk meningkatkan target tersebut perlu dipersiapkan sejak ibu tersebut hamil baik melalui
kelas antenatal,dan waktu ibu ANC, penyuluhan tentang asi eksklusif saat melakukan kunjungan nifas
dan neonatal.
3. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

1. Imunisasi

1) Imunisasi Rutin

Lima belas desa di wilayah puskesmas Karangtengah sudah memenuhi standar UCI, dapat ditunjukkan
dengan angka sebagai berikut imunisasi BCG 121,1%, DPT 3 115,2%, Polio 4 114,8%, Campak
96,8%.Walaupun sudah melebihi target akan tetapi upaya peningkatan untuk satu tahun kedepan tetap
dilakukan dari mulai penghitungan sasaran program, sistem pelaporan dan evaluasi program dari
masing-masing desa, sehingga desa UCI bisa tercapai di semua desa Kecamatan Garung.

2) Pelaksanan TT wus

Pelaksanaan TT WUS Tahun 2014 dengan sasaran 13408 baru tercapai 61,11%, TT1 tercapai 10,7%,
TT2 17%, TT3 19,5%, TT4 10,2%, TT5 3,8%. Angka ini masih jauh dari target sasaran dikarenakan
banyak data yang tidak tercatat. Juga kurangnya konsistensi untuk melakukan TT ulang, baik dari
provider ataupun dari masyarakatnya sendiri.

3) Pelaksanakan TT Ibu hamil

Pelaksanaan TT Ibu Hamil Tahun 2014 dengan sasaran 910 sudah tercapai 97,80% (sudah melampaui
target sasaran ). Hal ini dimungkinkan karena kontak ibu hamil dengan provider ( terutama Bidan) lebih
intensif.

2. ISPA dan Diare

Angka proyeksi Diare dan ISPA pada tahun 2014 telah melampaui target yang di rencanakan, karena
semakin meningkatnya sistim pelaporan kasus dari tiap desa ke koordinator program, pelaporan
mingguan dari tiap pembina wilayah,selain itu karena jumlah kunjungan kasus yang memang
meningkat.

3. Survelans KLB campak

Untuk mengantisipasi kejadian KLB campak seperti yang terjadi pada tahun 2014 di desa
Menjer,Gemblengan, Maron maka perlu adanya system deteksi dini melalui pelaporan kasus yang
segera dan mengaktifkan kembali forum Kesehatan Desa (FKD) , apabila terjadi KLB segera dapat
tertangani dan ditindaklanjuti.

4. TBC Paru

Penemuan suspek TBC Paru sebanyak 230 kasus (47,5%) dari target 75%, penemuan kasus Baru
BTA positif (CDR) 16 kasus (32,69%), dan angka kesembuhan 90% dari terget 100%.
Untuk meningkatkan cakupan CDR dan angka kesembuhan, pada tahun 2013 telah dilakukan berbagai
upaya seperti peningkatan SDM, baik tenaga medis, paramedis dan laboratorium, pertemuan jejaring
antar unit pelayanan kesehatan dan asistensi ke rumah sakit. Kegiatan-kegiatan tersebut perlu
dievaluasi untuk menilai apakah hasil kegiatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan sekaligus
mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan untuk selanjutnya disusun rencana tindak lanjut
perbaikan.

Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA(+)

 Evaluasi pengobatan pada penderita TB paru BTA(+) dilakukan melalui pemeriksaan


dahak mikroskopis pada akhir fase intensif hasil pemeriksaan negatif. Dinyatakan sembuh
bila hasil pemeriksaan dahak pada akhir pengobatan ditambah minimal satu kali
pemeriksaan sebelumnya (sesudah fase awal atau satu bulan sebelum akhir pengobatan)
hasilnya negatif.
 Bila pemeriksaan follow up tidak dilakukan, namun pasien telah menyelesaikan
pengobatan, maka evaluasi pengobatan pasien dinyatakan sebagai pengobatan lengkap.
Evaluasi jumlah pasien dinyatakan sembuh dan pasien pengobatan lengkap dibandingkan
jumlah pasien BTA(+) yang diobati disebut keberhasilan pengobatan (Succes Rate).
 Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB Paru Puskesmas Garung tahun 2013 sebesar
14(90%) belum mencapai target Kabupaten (100%), karena masih dalam proses
pengobatan.

4. Program Penyehatan Lingkungan

Kegiatan dan Cakupan Program Penyehatan Lingkungan Puskesmas Karangtengah tahun 2014

1. Pemeriksaan tempat - tempat umum


Pemeriksaan TTU tahun 2014 dilaksanakan di 15 desa wilayah puskesmas Garung. Target
Cakupan 80%, sampai akhir Desember 2013 baru tercapai 66,7%

2. Cakupan akses air bersih


Target cakpuan akses air bersih Puskesmas Garung tahun 2014 adalah 95%, Sampai akhir
Desember 2014 baru tercapai 80%.

3. Cakupan Penggunaan Jamban


Target Cakupan Penggunaan Jamban tahun 2013 adalah 80%, sampai dengan akhir Desember
2013 tercapai 40,25%
4. Cakupan TPM
Target 2013 80%, sampai akhir Desember 2013 baru tercapai 66,7%

5. Cakupan Rumah Sehat


Target Cakupan 2013 65% warga kecamatan Garung sudah memiliki rumah dengan kriteria rumah
sehat. Sampai akhir Desember 2013 cakupan rumah sehat batu tercapai 57,3%

6. Cakupan TP2 Pestisida target cakupan 89%, cakupan sampai dengan akhir Desember 2013 baru
tercapai 65%
7. Rumah bebas jentik nyamuk aedes target cakupan >95%, Puskesmas Garung sampai akhir
Desember 2013 tercapai 96%
8. Institusi yang dibina, Target 2013 80%, baru terbina 52%

 Pemeriksaan tempat-tempat umum


Dari hasil inspeksi program tahun 2014 didapatkan kesimpulan bahwa TTU masih sedikit yang yang
memenuhi syarat kesehatan (66,7%), sehingga perlu pembinaan dan peningkatan sarana prasarana
dan pengelolaannya.

 Inspeksi Sanitasi Sekolah


Sebagian besar sekolah kurang sarana sanitasinya baik jamban dan air bersih, baru 30% yang
memenuhi, sehingga perlu perhatian dan tindakan dari lintas sektor dalam hal ini Dinas Pendidikan
dalam upaya peningkatan sarana sanitasi.

 Inspeksi Sanitasi TP2 pestisida


Hasil capaian dari kegiatan inspeksi TP2 pestisida di wilayah puskesmas Garung baru 50% yang
memenuhi syarat kesehatan, sehingga perlu pengawasan dan pembinaan yang intens supaya TP2
pestisida dapat aman bagi pengelolanya

 Inspeksi sanitasi perumahan dan pemukiman


Dari hasil inspeksi perumahan dan pemukiman tahun 2014, 60% rumah/pemukiman belum
memiliki jamban, sehingga perlu pemahaman ke masyarakat dan motivasi untuk pembuatan
jamban secara swadaya.

 Monitoring dan pembinaan Desa STBM (Sanitasi berbasis masyarakat)


Monitoring dan pembinaan Desa STBM (Sanitasi berbasis masyarakat) dilaksanakan di 4 desa
yaitu desa Lengkong, Kayu Giyang, Tlogo, dan Menjer yang mendapatkan program PAMSIMAS,
dengan hasil yang diperoleh dari monitoring ini masih banyak penduduk yang belum memiliki
sarana sanitasi terutama jamban keluarga (60%).

5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat


1)Promkes

 Masih banyaknya suspek TBC yang belum ditemukan


 Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
 Masih banyaknya BATRA yang belum teridentifikasi
 Capaian Strata posyandu yang masih rendah
2) Perkesmas

Pelaksanaan kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat di tahun 2014 secara keseluruhan sudah ada
peningkatan yang signifikan. Hanya satu desa Menjer yang belum ada / terbentuk posyandu lansia,
akan tetapi di targetkan tahun 2013, semua desa telah terbentuk posyandu Lansia sehingga upaya
peningkatan kesehatan masyarakat ( Lansia ) bisa optimal.

3). Program UKS Tingkat Sekolah Dasar

 Tahun 2013 program UKS ( sekolah SD/MI, SMP/MTS,SMK/SMA) di kecamatan


Karangtengah sudah terlayani sudah secara maksimal, bahkan dilakukan pemerikasaan
kadar HB bagi siswa baru untuk menjaring kasus anemia pada anak sekolah
 Pada penjaringan anak sekolah SMP/MTS dan SMK dari jumlah yang dijaring 831 siswa,
89,9% berstatus gizi normal. standar penilaian menggunakan standar IMT (Indek Masa
Tubuh) IMT/U, walaupun hasil yang dicapai sudah optimal akan tetapi upaya peningkatan
gizi pada siswa SMP/SMK di wilayah puskesmas Garung tetap ditingkatkan.
 Pada hasil penjaringan kesehatan tingkat SMP/MTS masih ditemukan sejumlah anak yang
anemia 40 anak (4,65%). Hal ini menunjukkan betapa riskan anak usia remaja terhadap
masalah gizi, anemia, yang berdampak tidak baik untuk kesehatannya kedepan.
 Ditemukan juga sejumlah anak dengan ketajaman mata yang tidak normal ada 12 anak,
 Dengan masih ditemukannya siswa dengan serumen sejumlah 255 (29,68%) menunjukkan
tingkat personal higiene siswa masih kurang.
 Untuk melaksanakan program MDGs tentang HIV/AIDS perlu kepada masyarakat
direncanakan sosialisasi HIV/AIDS kepada Kepala desa, PKK, Karang Taruna, Siswa SLTP
dan SMA.

6. Program Pengobatan Dasar


 Kunjungan Pasien ke Puskesmas tahun 2014 mengalami penurunan 8,5% dibandingkan
capaian kunjungan tahun lalu, akan tetapi terjadi kenaikan 38% pada kunjungan ke PKD dan
kenaiakan 10 % pada kunjungan PUSTU.
 Tingkat kunjungan 10 besar penyakit, J06 ( Infeksi saluran Pernafasan akut) masih menduduki
rangking pertama yaitu sejumlah L = 1841 P = 1975 (16,6%).
 Cakupan Pelayanan Masyarakat pengguna Jamkesmas, kunjungan pelayanan gigi dan
kunjungan laboratorium tahun 2013 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari
tahun lalu.

7. Program Perbekalan dan Peralatan kesehatan


 Bimbingan tekhnis pengelolaan obat ke PKD dan PUSTU sudah dilakukan disemua
PKD/Pustu, dan setiap pembina wilayah sudah membuat laporan harian dan laporan bulanan
obat, akan tetapi monitoring dan evaluasi terpadu akan dilakukan di tahun 2014
 Tiap tiap pembina wilayah di tahun 2014 sudah menerima prasarana sesuai dengan
kebutuhan masing- masing Pustu atau PKD sebagai upaya untuk menunjang pelayanan
sehingga dapat memberikan pelayanan yang sebaik baiknya kepada masyarakat .

8. Program Manajemen Mutu Puskesmas (Akreditasi)


Masalah-masalah yang dihadapi :
1. Komitmen karyawan puskesmas yang belum konsisten
2. Referensi yang belum lengkap / sulit dicari
3. Dokumen belum sempurna
4. Hambatan non teknis yang mengganggu jalannya akreditasi
Kebutuhan sarana prasarana dalam pelaksanaan akreditasi tentunya menjadi prioritas untuk
peningkatan pelaksanaan menejemen mutu Puskesmas di tahun 2014

9. Tata Graha Puskesmas


Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, masih dibutuhkan ruang untuk pelayanan rawat
one day care dan juga fasilitas/sarana rujukan persalinan dari PKD Pustu. Selaian itu tempat parkir
karyawan dan pengunjung Puskesmas untuk memberikan keamanan dan kenyamanan karyawan ataupun
pengunjung Puskesmas. Puskesmas Karangtengah juga sanagat membutuhkan Engenerator untuk
pengolahan limbah medis sesuai dengan SOP yang ditentukan.

10.Program Puskesmas Ramah Anak


Untuk mewujudkan Program Puskesmas ramah Anak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya
anak, diperlukan peningkatan pelayanan, ketersediaan data kondisi anak dan kebutuhanya, sebagai dasar
melakukan intervensi sesuai dengan kebutuhan anak di puskesmas Garung.

Anda mungkin juga menyukai