Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

Penilaian proyek diterapkan dengan cara meminta para siswa mengerjakan


suatu tugas misalnya penelitian terhadap objek atau peristiwa tertentu sesuai
tujuan pembelajaran. Dalam hal ini siswa ditugaskan untuk merencanakan,
merumuskan pertanyaan, menelusurinya melalui bahan bacaan, melalui karya
wisata, melalui pengamatan atau melalui wawancara, menyajikan datanya dan
melaporkan hasilnya. Selanjutnya hasil kegiatan itu digunakan untuk menilai
kemampuan siswa dalam menyelesaikan proyek tersebut baik perorangan ataupun
kelompok.
Sehubungan dengan itu, pembahasan pada penilaian proyek lebih
difokuskan pada teknik penilaian kemampuan dan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan suatu proyek yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan
menyajikan hasil proyek. Selanjutnya kita perlu memahami dan mampu
merencanakan dan melaksanakan penilaian proyek, misalnya untuk ditugaskan
kepada siswa dalam pembelajaran di kelas.
Pada makalah ini, akan dibahas berkenaan Penilaian Proyek sebagai salah
satu penilaian non tes dalam matematika. Dimana, pengamatan kegiatan dalam
melaksanakan tugas (proyek/project) yang terbatas pada proyek sebagai suatu
tugas yang harus dikerjakan siswa dalam kurun waktu tertentu. Tugas tersebut
dapat berupa kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
tabulasi data, analisis data, penulisan laporan sampai pada penyajian laporan
proyek. Sumber data dalam penilaian proyek terdiri atas data primer yaitu data
yang ditemukan sendiri oleh siswa dan data sekunder yaitu data yang dibuat oleh
orang lain dan dikaji dari dokumen yang relevan.
Karena dalam pelaksanaannya penilaian proyek bersumber pada data
primer dan data sekunder serta sumber-sumber lainnya yang relevan, maka proyek
merupakan suatu instrumen penting untuk menilai kemampuan dan keterampilan
siswa dalam berbagai aspek tujuan pembelajaran. Disamping itu, melalui
penilaian proyek juga diperoleh informasi tentang pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan siswa dalam menerapkan materi pelajaran tertentu.

1
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENILAIAN PROYEK


Sebagaimana diungkapkan Wardhani (2010:7) Penilaian proyek adalah
penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa penyelidikan terhadap sesuatu yang mencakup
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian
data.
Selain itu, penilaian proyek dimaksudkan untuk mengetahui: pemahaman
siswa dalam bidang tertentu, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan
tertentu melalui suatu penyelidikan, kemampuan siswa memberi informasi tentang
sesuatu yang menjadi hasil penyelidikannya
Pada Pedoman Penilaian Kelas (2004) dalam Wardhani (2010) dinyatakan
bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proyek.
1. Kemampuan pengelolaan yang meliputi kemampuan dalam memilih topik (bila
belum ditentukan secara spesifik oleh guru), mencari informasi dan mengelola
waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2. Relevansi yaitu kesesuain dengan mata pelajaran ditinjau dari segi
pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman selama proses belajar.
3. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan siswa merupakan karya nyata siswa
dengan kontribusi guru pada petunjuk dan dukungan.

B. TAHAPAN PENILAIAN PROYEK


Dalam pembelajaran, proyek dinilai melalui berbagai tahapan guna
memenuhi berbagai tujuan penilaian misalnya penilaian formatif dan diagnostik
berupa tugas bersama hingga penilaian sumatif berupa penelitian perorangan.
Melalui proyek juga dapat dinilai pengetahuan dan keterampilan tertentu seperti
perencanaan dan organisasi proyek, kemampuan bekerja dalam kelompok,
pemecahan masalah, evaluasi terhadap temuan yang signifikan, dan penyajian
laporan secara tertulis.

2
Guru mungkin mengutamakan tugas proyek pada prosesnya dan
menggunakannya sebagai acuan penilaian keterampilan siswa dalam
merencanakan, meneliti, dan menganalisis proyek. Dalam hal ini, siswa dapat
menggunakan pengalaman dan pengetahuannya tentang suatu masalah tertentu,
merumuskan pertanyaan, dan meneliti masalah tersebut melalui bahan bacaan,
karya wisata, pengamatan, dan atau wawancara.
Guru juga dapat menggunakan hasil proyek untuk menilai kemampuan
siswa dalam melaporkan temuannya secara tertulis. Apabila proyek digunakan
pada penilaian sumatif maka fokus penilaian biasanya terletak pada hasilnya.
Dalam kurikulum pembelajaran, proyek dinilai melalui empat tahapan, yaitu
ketika:
1) merencanakan dan mempersiapkan proyek,
2) mengidentifikasi dan mengumpulkan data,
3) menganalisis dan menafsirkan data,
4) menyajikan hasil proyek. Karena keterampilan dalam mengumpulkan,
mengorganisasi, mengevaluasi, dan menyajikan informsi adalah
aktivitas utama dari penilaian proyek, maka penilaian proyek dapat
dilakukan pada berbagai tingkat pendidikan.
Kriteria penilaian proyek biasanya ditetapkan sebelum pemberian tugas
kepada siswa. Dalam penetapan kriteria penilaian adakalanya disertai dengan
persentase skor yang akan diberikan pada masing-masing kriteria penilaian.
Misalnya “Proyek penelitian tentang pengelolaan objek wisata pantai di sekitar
tempat tinggal siswa” akan dinilai pada tahap-tahap persiapan, pengumpulan data,
analisis data, dan penyajian laporan, maka mungkin 20% dialokasikan untuk
tahapan persiapan proyek, 20% untuk pengumpulan data, 20% untuk analisis data,
dan 40% untuk penyajian laporan proyek.
Penilaian proyek menggunakan lebih dari satu instrumen, misalnya:
pengamatan untuk mengetahui proses pelaksanaan proyek, wawancara untuk
menggali informasi yang tidak terlihat melalui pengamatan, dan penggunaan
instrumen terstruktur seperti daftar cek, skala penilaian, dan atau kuisioner.

3
Penilaian hasil karya dalam proyek dilakukan dari proses perencanaan,
proses pengerjaan tugas sampai hasil akhir proyek. Disamping itu, instrumen
penilaian proyek dapat terdiri dari lembar pengamatan (observasi) dengan daftar
cek (check list) dan skala rentang (rating scale). Dalam pelajaran matematika
misalnya untuk SMP yang termasuk proyek antara lain penelitian sederhana
terkait dengan pengolahan dan penyajian data (kelas IX), penelitian sederhana
tentang perdagangan barang di pasar terkait dengan aritmetika sosial (kelas VII).

Contoh instrumen penilaian proyek dalam pembelajaran matematika:


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menggunakan bentuk aljabar, Menggunakan konsep aljabar dalam
persamaan dan pertidaksamaan linear pemecahan masalah aritmetika sosial
satu variabel, dan perbandingan dalam yang sederhana.
pemecahan masalah.
Sumber : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika SMP/MTs.
(Permendiknas Nomor 22/2006).

Sebelum melakukan penilaian terhadap suatu proyek perlu


memperhatikan beberapa hal, yaitu: (1) pedoman penskoran dibuat sejelas
mungkin sehingga skor yang diberikan oleh guru yang berbeda terhadap suatu
proyek akan cenderung sama. (2) perlunya pelatihan kepada para guru agar
mereka memiliki pengetahuan tentang tekhnik penilaian proyek. (3) para guru
harus memiliki konsep yang sama terhadap kriteria yang ditetapkan dalam
penilaian proyek tertentu.

Format Penilaian Proyek


Mata Pelajaran/Kelas : Matematika/VII
Kompetensi Dasar : Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmetika sosial
yang sederhana.
Indikator pencapaian kompetensi : Memecahkan masalah yang
berkait dengan kegiatan ekonomi sederhana di warung atau pasar
tradisional yang melibatkan konsep laba/rugi, harga jual, harga
beli.

4
Contoh-1 : Format Penilaian Kinerja dengan skala rentang (rating scale)

Contoh-2 : Format Penilaian Kinerja dengan daftar cek (check list)

5
Instrumen penillaian tugas proyek pada contoh di atas adalah instrumen
penilaian yang utamanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
pemecahan masalah. Instrumen digunakan secara terintegrasi pada proses
pembelajaran kompetensi dasar: Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan
masalah aritmetika sosial yang sederhana. Langkah kegiatan pembelajaran yang
dikelola dapat mencakup tiga kelompok, yaitu: (a) kegiatan pembelajaran untuk
persiapan melaksanakan tugas, (b) kegiatan pembelajaran untuk mengecek
pelaksanaan tugas dan (c) kegiatan pembelajaran untuk presentasi laporan hasil
pelaksanaan tugas. Berikut ini contoh dari rincian masing-masing kelompok
langkah pembelajaran.
1. Langkah kegiatan pembelajaran persiapan melaksanakan tugas (2×40 menit)
Kegiatan pendahuluan
a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang akan dicapai;
b. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh yaitu belajar
dengan metode tugas proyek;
c. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa tentang konsep harga jual,
harga beli, untung, rugi dengan cara tanya jawab; (sudah dipelajari pada
kompetensi dasar sebelumnya)
d. Guru menginformasikan pengelompokan siswa. Tiap kelompok terdiri dari
5-6 orang yang kemampuannya heterogen.
Kegiatan inti
a. Siswa membentuk kelompok belajar dengan anggota tiap kelompok seperti
yang telah diinformasikan guru.
b. Guru mengajukan permasalahan yang harus diselesaikan tiap kelompok.
c. Guru menginformasikan garis besar tata cara pelaksanaan tugas dari
persiapan, pelaksanaan sampai pembuatan laporan, termasuk tata cara dan
etika melakukan wawancara di lapangan.
d. Siswa berdiskusi di tiap kelompok belajar untuk: (1) memahami
permasalahan dalam tugas yang akan dilaksanakan, (2) mendisain daftar
pertanyaan yang akan digunakan pada wawancara pengambilan data, (3)
membuat format-format yang diperlukan untuk mendokumentasi data yang

6
diperoleh, (4) teknis melaksanakan tugas. (Pada kesempatan ini siswa diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk bertanya, berfikir dan bertindak menurut
cara mereka, dan guru bertindak sebagai fasilitator)
e. Guru mengevaluasi kesiapan perencanaan penyelesaian tugas di tiap
kelompok
f. Siswa dan guru membuat kesepakatan jadwal pelaksanaan, penyusunan dan
presentasi laporan.
Kegiatan penutup
Dengan metode tanya jawab, guru mengecek pemahaman siswa terhadap
maksud tugas dan maksud pertanyaan dalam tugas serta mendorong siswa agar
segera melaksanakan tugas.
2. Langkah kegiatan pembelajaran mengecek pelaksanaan tugas (1 × 40 menit)
Kegiatan ini dilaksanakan dalam proses siswa mengambil data di lapangan
sesuai jadwal.
Kegiatan pendahuluan
Guru mengkomunikasikan tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh tiap kelompok siswa.
Kegiatan inti
a. Guru mengecek sejauh mana tugas telah dilaksanakan oleh tiap kelompok
dan kendala apa saja yang dialami dalam melaksananakan tugas.
b. Secara kelompok siswa melaporkan proses pelaksanaan tugas yang telah
dilalui.
c. Guru dan siswa bermusyawarah untuk mengatasi kendala-kendala tugas
yang dialami tiap kelompok dan merumuskan teknis kegiatan yang belum
dilaksanakan.
Kegiatan penutup
Dengan metode tanya jawab, guru mengecek pemahaman siswa di tiap
kelompok terhadap apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan tugas.

7
3. Langkah kegiatan pembelajaran presentasi laporan hasil pelaksanaan tugas
(2 x 40 menit)
Kegiatan ini dilaksanakan ketika siswa sudah selesai menyusun laporan hasil
pelaksanaan tugas.
Kegiatan pendahuluan
a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan
akan dicapai oleh tiap siswa;
b. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh, yaitu presentasi
laporan hasil pelaksanaan tugas;
c. Guru mengingatkan hakekat tugas yang harus dilaksanakan oleh tiap
kelompok.
Kegiatan inti
a. Siswa dan guru membuat kesepakatan tentang cara/teknik, waktu dan aturan
penilaian dalam kegiatan presentasi laporan.
b. Siswa mempresentasikan hasil pelaksanaan tugas secara kelompok Dengan
bimbingan guru kelompok lain menanggapi presentasi laporan.
c. Siswa dan guru menyimpulkan garis besar isi hasil pelaksanaan tugas tiap
kelompok.
d. Dengan bimbingan guru, secara kelompok siswa mengkomunikasikan
pengalamannya dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja
masing-masing.
Kegiatan penutup
Guru memberi penghargaan kepada semua kelompok sesuai pencapaian
kinerja masing-masing.

Penilaian hasil karya dalam proyek dilakukan dari proses perencanaan,


proses pengerjaan tugas sampai hasil akhir proyek. Sebagai berikut:
1. Perencanaan Proyek
Dalam kegiatan perencanaan proyek perlu dipertimbangkan kemampuan
siswa. Jika siswa diberi kebebasan luas, mereka akan kesulitan dalam memilih
topik yang tepat. Mereka mungkin memilih topik yang terlalu luas sehingga

8
informasi yang ditemukan menjadi dangkal. Mungkin pula mereka kurang tepat
dalam memperkirakan waktu pengumpulan data dan penulisan laporan proyek.
Hal-hal yang perlu dinilai sehubungan dengan persiapan proyek,
diantaranya adalah rincian tujuan proyek, prosedur kerja proyek, jadwal
pelaksanaan proyek, perkiraan data yang akan dikumpulkan, penetapan lokasi
pengamatan, tekhnik penentuan sumber data atau informan, dan atau penulisan
instrumen penilaian. Sedangkan prosedur yang harus diperhatikan guru dalam
merencanakan penilaian proyek adalah adanya kesesuaian antara pengetahuan,
jenis keterampilan, dan pemahaman atau tujuan pembelajaran dengan aktivitas
proyek. Aktivitas inilah yang dijadikan acuan untuk menilai pencapaian tujuan
pembelajaran. Agar aktifitas proyek dapat dijadikan sumber informasi penilaian,
maka diperlukan kemampuan guru dalam pengelolaan proyek.
Guru harus membantu siswa membuat rencana proyek terutama terkait
dengan pemilihan topik, pembuatan rencana kerja, rincian pelaksanaan, penetapan
indikator penilaian, dan tahapan-tahapan penilaian proyek. Pemilihan topik
proyek berdasarkan petunjuk yang dibuat guru. Hal ini dimaksudkan agar siswa
dapat memilik topik yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga keterampilan
yang dikerjakan bermanfaat bagai mereka.
2. Pengumpulan Data
Ada beberapa faktor yang dinilai sehubungan dengan pelaksanaan
pengumpulan data, yaitu pemilihan teknik pengumpulan data, ketepatan pemiihan
sumber data, kecukupan data yang dikumpulkan, kerapihan data, dan atau lengkap
tidaknya data yang dikumpulkan. Disamping itu juga terdapat beberapa prosedur
sistematis yang digunkan untuk meningkatkan kehandalan data yang
dikumpulkan, yaitu:
1) Pembatasan pengumpulan data, di mana teknik pengumpulan data
ditetapkan oleh guru.
2) Pemberian petunjuk tentang teknik penyajian data.
3) Pembuatan kriteria penilaian kecukupan data yang dikumpulkan.

9
3. Pengolahan dan Penafsiran Data
Dalam pengelolahan dan penafsiran data, terdapat beberapa komponen
yang memerlukan penilaian, misalnya penyajian data dalam bentuk tabel, gambar,
grafik, histogram, dan atau diagram. Selain itu, beberapa sumber infomasi yang
dibutuhkan dalam penelitian analisis dan penyajian data adalah tabulasi data,
pengelompkan data, teknik analisa data, dan penafsiran data.
Kualitas informasi yang diperoleh dari penyajian data proyek dapat
ditingkatkan dengan cara memfokuskan perhatian pada kriteria yang termuat
dalam tujuan kurikulum, penting tidaknya data, dan kemampuan data tersebut
dalam meramalkan ketercapaian tujuan proyek. Kriteria penilaian yang jelas
merupakan dasar utama dari kesahihan dan kehandalan data yang dinilai.
4. Penyajian Hasil Proyek
Informasi mengenai keterampilan siswa dalam menyajikan hasil proyek
dapat diperoleh dari laporan yang dibuat siswa. Informasi ini selanjutnya
digunakan untuk mengukur tingkat prestasi dan kemajuan belajar yang dicapai
masing-masing siswa. Dalam kaitan dengan penilaian hasil proyek, ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:
(1) membuat perkiraan yang seimbang. Proses penentuan prestasi siswa dapat
dilakukan secara langsung apabila pengamatan dan perkiraan unjuk kerja
proyek mengukur tujuan belajar yang termuat dalam kurikulum,
(2) menggabungkan hasil proyek dengan informasi lainnya. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang prestasi siswa dalam
bidang tertentu,
(3) memantau perkembangan keterampilan siswa melalui berbagai informasi.

C. DUA METODE PENILAIAN PROYEK


lnformasi mengenai pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat
diperoleh melalui penugasan dalam bentuk proyek. Manfaat proyek sebagai
sumber informasi dapat ditingkatkan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan
penyajian hasil proyek sesuai tujuan pembelajaran. Untuk keperluan ini, ada dua

10
metode yang digunakan untuk menilai proyek dalam pembelajaran, yaitu analitis
dan metode holistis.
1. Metode Analitis
Metode analitis adalah teknik penilaian dengan menggunakan instrumen
atau bagan pemberian skor secara terpisah terhadap setiap bagian dari proyek
yang ditugaskan kepada siswa. Dalam penilaian analitis, guru menilai proyek
siswa dari berbagai perspektif. Misalnya proyek penelitian tentang “Pengelolahan
obyek wisata pantai di daerah tempat tinggal siswa". Di sini tugas siswa dalam
empat tahapan, yaitu:
(1)tahapan persiapan proyek, misalnya: kemampuan siswa dalam
merencanakan proyek, mengembangkan instrumen penilaian, menetapkan
sumber data atau informan kunci, dan atau membuat prosedur kerja,
(2) tahapan pelaksaan proyek, misalnya kemampuan siswa mengumpulkan
data, ketepatan sumber data, ketepatan data yang dikumpulkan, kelengkapan
data dan/ kejelasan data dan/atau keterbacaan data,
(3) tahapan analisis data, misalnya kemampuan siswa dalam tabulasi data,
klasifikasi data, penafsiran data, dan atau ketepatan alat analisis,
(4) tahapan akhir proyek, misalnya kemampuan siswa dalam membuat laporan
proyek, sistematika laporan, kejelasan laporan, kelengkapan laporan,
kejelasan kesimpulan, kejelasan saran, dan ada tidaknya sumber-sumber
pendukung.
Salah satu jenis instrumen yang digunakan untuk menilai kemampuan
siswa dalam mengerjakan suatu proyek adalah skala penilaian (rating scale).
a) Daftar cek (Checklist) dan Daftar Bertingkat (Rating Scale)
Bila kita melakukan tes secara tertulis dan secara lisan, maka kita
hanya mengukur kemampuan siswa dalam daerah kognitif saja. Sistem tes
tertulis (pencil and paper test) seperti itu tidaklah mungkin dapat
mengungkapkan kemampuan siswa dalam hal keterampilan. Perubahan
tingkah laku dalam hal sikap, minat, kebiasaan, dan penyesuaian diri perlu
mendapat perhatian yang tak dapat diungkapkan hanya dengan tes lisan
dan tulisan. Oleh karena itu perlu tes lain, yaitu tes perbuatan. Yang

11
dimaksud dengan daftar cek adalah sederetan pertanyaan atau pernyataan
yang dijawab oleh responden dengan membubuhkan tanda cek () pada
tempat yang telah disediakan. Sedangkan skala bertingkat adalah sejenis
daftar cek dengan kemungkinan jawaban terurut menurut tingkatan atau
hierarki.
Contoh:
Daftar Skala Bertingkat
Daftar skala bertingkat untuk kegiatan mengukur tinggi pohon dengan
menggunakan klinometer.
Nama Siswa :
Kelas :

Keterangan : SB = sangat baik


B = baik
LC= Lebih dari cukup
C= cukup
K=kurang
SK= sangat kurang

12
TUGAS
MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
[PENILAIAN PROYEK]

OLEH KELOMPOK IV:

ANDI MARIANI RAMLAN (G2 I1 12 012)


LANDOLILI (G2 I1 12
MUNAWAR (G2I1 12

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013

13

Anda mungkin juga menyukai