Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : IVB/D3
NIM : 1723754574
2019/2020
Audit siklus penjualan
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah saldo
akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip –
prinsip akuntansi yang diterima umum.
Gambar diatas menunjukkan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam
siklus penjualan dan penagihan . gambar tersebut menunjukkan bahwa lima kelas transaksi
dalam siklus penjualan dan penaguhan antara lain :
1. Penjualan ( penjualan tunai dan kredit )
2. Penerimaan kas
3. Retur dan pengurangan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Estimasi beban piutang tak tertagih
Kelompok transaksi akun fungsi bisnis serta dokumen dan catatan terkait siklus
penjulan dan penagihan
Kel Transaksi Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatan
Penjualan Penjualan Pemrosesan pesanan Permintaan pelanggan
Piutang Dagang pelanggan Pesanan penjualan
Pemberian kredit Pesanan pelanggan atau
Pengiriman barang pesanan penjualan
Penagihan pelanggan Dokumen pengiriman
dan mencatat Faktur penjualan
penjualan Arsip transaksi penjualan
Jurnal dan daftar penjualan
Jurnal atau daftar penjulaan
Arsip utama piutang dagang
Neraca saldo piutang dagang
Laporan penagihan bulanan
Penerimaan Kas dibank ( debit Pemrosesan dan Slip pembayaran
Kas dari penerimaan Pencatatan Daftar awal penerimaan kas
kas ) penerimaan kas Arsip Transaksi penerimaan
Piutang dagang kas
Jurnal atau daftar penerimaan
kas
Return Return penjualan Pemrosesan dan Memo kredit
penjualan dan dan pengurangan pencatatan return Jurnal return penjualan dan
pengurangan harga piutang penjulan dan pengurangan harga
harga dagang pengurangan harga
Penghapusan Piutang dagang Penghapusan piutang Formulir otorisasi piutang tak
piutang tak penyisihan piutang tak tertagih tertagih
tertagih tak tertagih
Beban Pembebanan piutang Jurnal Umum
piutang tak tak tertagih
tertagih
Siklus Penjualan dan penagihan terjadi ketika dimulai dengan sebuah permintaan pelanggan
dan berakhir dengan konversi bahan baku atau jasa kedalam akun piutang dagang dan
selanjutnya kedalam kas. Terdapat delapan fungsi bisnis dalam siklus penjualan dan penagihan :
1. Pemrosesan pesanan pelanggan
Menurut hukum permintaan pesanan pelanggan merupakan penawaran untuk membeli barang
dalam kondisi tertentu yang disepakati. Penerimaan pesanan pelanggan sering kali
mengakibatkan terciptanya pesanan penjualan dengan segera. Permintaan pelanggan terhadap
barang mengawali seluruh siklus. Umumnya, merupakan sebuah penawaran untuk membeli
barang dengan aturan tertentu. Diterimanya pesanan pelanggan seringkali langsung
menimbulkan pesanan penjualan. Dokumen dan catatan yang dibuat adalah pesanan pelanggan
dan pesanan penjualan.
2. Pemberian Kredit.
Praktek yang lemah dalam persetujuan kredit seringkali menimbulkan piutang ragu-ragu berlebih
dan piutang yang mungkin tidak tertagih. Dalam beberapa perusahaan secara otomatis, komputer
mengijinkan proses penjualan berlanjut hanya ketika total pesanan penjualan yang diterima
ditambah saldo pelanggan adalah kurang dari batas kredit dalam master file.
3. Pengiriman Barang.
Fungsi ini merupakan titik pertama dalam siklus penyerahan aset. Dokumen pengiriman barang
disiapkan pada saat pengiriman yang dilakukan secara otomatis oleh komputer didasarkan pada
informasi pesanan penjualan. Dokumen ini merupakan beberapa salinan dari dokumen
pengiriman barang serta dapat digunakan untuk melakukan penagihan yang tepat kepada para
pelanggan.
4. Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan
Penagihan harus dilakukan dengan benar dan tepat waktu dengan aspek berikut yang merupakan
hal terpenting dalam penagihan
a. Semua pengiriman yang dilakukan telah ditagih (kelengkapan)
b. Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari sekali (keterjadian)
c. Masing0mmasing ditagih dalam jumlah yang tepat (akurat).
Untuk setiap pengendalian kunci, diperlukan pengujian untuk menilai keefektifannya. Dalam
hammpir sebagian besar pengauditan akan lebih mudah untuk menentukan sifat pengujian
pengendalian internal dari sifat pengendaliannya, sebagai contoh pengendalian internal adalah
untuk memulai permintaan pelanggan setelah permintaan kreditnya disetujui, pengujian
pengendalian adalah untuk menguji ketepatan dalam memulai permintaan pelanggan. dapat
dilakukan dengan menggunakan komputer. Sebagai contoh pengujian pada otorisasi atas kredit,
apakah dilakukan dengan tepat oleh komputer dengan mencoba untuk memasukan transaksi
melebihi batas kredit pelanggan. Keterjadian penjualan juga dapat diuji dengan memasukan
nomor pelanggan yang tidak ada pada aplikasi, apakah langsung ditolak oleh komputer.
Auditor harus memahami perbedaan antara menelusuri dokumen sumber kejurnal dan
memvouching dari jurnal kembali ke dokumen sumber. Pengujian pertama adalah untuk
transaksi yang dihilangkan ( tujuan kelengkapan ). Sementara yang kedua adalah untuk transaksi
yang tidak ada ( tujuan keterjadian ) . Untuk menguji tujuan keterjadian auditor memulai dengan
sebuah sampel nomor faktur dari jurnal dan menelusuri ke salinan faktur penjualan, dokumen
pengiriman dan pesanan pelanggan. Dalam menguji kelengkapan auditor memulai dengan
memilih sebuah sampel dokumen pengiriman dan menelusuri kesalinan faktur penjualan dan
jurnal penjualan untuk menguji transaksi yang hilang.
Penjualan telah dicatat dengan akurat.
Pencatatan yang menyakut hal tersebut :
Auditor melakukan pengujian subtantif transaksi pada setiap pengauditan untuk meyakinkan dari
ketiga aspek tersebut diatas telah terpenuhi dengan menghitung ulang informasi tersebut terdapat
dalam catatan akuntansi dan membandingkan informasi tersebut pada beberapa dokumen
berbeda. Biasanya membandingkan antar harga salinan faktur penjualan dengan daftar harga
yang sah, menghitung perkalian dan penjumlahan, serta membandingkan perincian yang terdapat
dalam faktur catatan pengiriman deskripsi . dan kuantitas dan identifikasi pelanggan.
Auditor dalam melakukan audit atas penghapusan piutang usaha tak tertagih adalah
kemungkinan karyawan klien menutupi penggelapan dengan menghapus piutang usaha
yang sudah ditagih (tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi kejadian ). Pengendalian
yang penting untuk mencegah kecurangan ini adalah otorisasi yang tepat atas
penghapusan piutang tak tertagih harus diberikan oleh tingkat manajemen yang ditunjuk
hanya setelah melalui penyelidikan menyeluruh mengenai alas an pelanggan tidak mampu
membayar.
3) Pengendalian internal tambahan atas saldo akun dan penyajian serta pengungkapan
Pengendalian internal juga berkaitan langsung dengan saldo akun penyajian serta
pengungkapan yang mungkin terjadi, meskipun belum diidentifikasi atau diuji sebagai bagian
dari pengujian pengendalian atau pengujian substansif transaksi. Untuk siklus penjualan dan
penagihan, hal tersebut kemungkinan akan mempengaruhi tujuan yang terkait dengan saldo
nilai yang dapat direalisasi dan hak serta kewajiban dan empat tujuan penyajiannya serta
pengungkapan.
Nilai realisasi merupakan tujuan audit terkait saldo yang penting untuk akun piutang
dagang karena ketertagihan piutang sering kali merupakan unsur utama dari suatu laporan
keuangan. Nilai ini merupakan permasalahan yang terdapat pada kasus hukum yang
melibatkan auditor. Sehingga auditor harus menetapkan risiko bawaan yang tinggi untuk
tujuan nilai realisasi. Berikut dua pengendalian yang perlu diterapkan :
a. Penyusunan neraca saldo umur piutang dagang untuk dikaji ulang dan
ditindaklanjuti oleh personel manajemen yang tepat
b. Kebijakan penghapusan piutang ketika piutang tersebut kemungkinan besar tidak
dapat tertagih
Daftar pustaka
Mulyadi. 2014. Auditing Edisi 6, Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.
(Siklus penjualan dan pendapatan)