Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep
pendidikan kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma
kesehatan masyarakat (public health). Perubahan paradigma kesehatan
masyarakat terjadi antara lain akibat berubahnya pola penyakit, gaya hidup,
kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan, dan demografi. Pada awal
perkembangannya, kesehatan masyarakat difokuskan pada faktor-faktor yang
menimbulkan risiko kesehatan seperti udara, air, penyakit-penyakit bersumber
makanan seperti penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan kemiskinan
dan kondisi kehidupan yang buruk. Dalam perkembangan selanjutnya, disadari
bahwa kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat (Depkes
RI., 2004).
2
Deklarasi Alma Ata pada tahun 1978 menghasilkan strategi utama dalam
pencapaian kesehatan bagi semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan
dasar (primary health care). Salah satu komponen di dalam pelayanan kesehatan
dasar itu adalah pendidikan kesehatan, di Indonesia pernah juga disebut dengan
penyuluhan kesehatan, yang ternyata berfokus pada perubahan perilaku, dan
kurang memperhatikan upaya perubahan lingkungan (fisik, biologik dan sosial)
(Depkes RI., 2004).

1.2 Rumusan Masalah


2. Sejarah Promosi Kesehatan?
3. Apa Definisi Promosi Kesehatan?
4. Apa Tujuan Promosi Kesehatan?
5. Apa itu Determinan Kesehatan?
6. Seperti apa Visi & Misi Promosi Kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa memahami pengertian dari rumusan masalah di atas.
2. Mahasiswa memahami tujuan semua materi
3. Mahasiswa memahami manfaat isi materi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Sejarah Promosi Kesehatan


Perkembangan Promosi Kesehatan International (dimulainya program
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) pada tahun 1975 dan tingkat
Internasional tahun 1978
Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care sebagai tonggak sejarah
cikal bakal Promosi Kesehatan (Departemen Kesehatan, 1994).

Perkembangan Promosi Kesehatan di Indonesia

1. Sebelum Tahun 1965

Pada saat itu istilahnya adalah Pendidikan Kesehatan. Dalam program-program


kesehatan, Pendidikan Kesehatan hanya sebagai pelengkap pelayanan kesehatan,
terutama pada saat terjadi keadaan kritis seperti wabah penyakit, bencana, dsb.
Sasarannya perseorangan (individu), supaya sasaran program lebih kepada
perubahan Pengetahuan seseorang.

2. Periode Tahun 1965-1975

Pada periode ini sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat. Saat itu
juga dimulainya peningkatan tenaga profesional melalui program Health
Educational Service (HES). Tetapi intervensi program masih banyak yang bersifat
individual walau sudah mulai aktif ke masyarakat.

Sasaran program adalah perubahan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.

3. Periode Tahun 1975-1985.

 Istilahnya mulai berubah menjadi Penyuluhan Kesehatan.

 Mulai diperkenalkannya Dokter Kecil pada program UKS di SD.

 Posyandu lahir sebagai pusat pemberdayaan dan mobilisasi masyarakat.

 Pendidikan kesehatan pada era tahun 80-an menekankan pada pemberian


informasi kesehatan melalui media dan teknologi pendidikan kepada
masyarakat dengan harapan masyarakat mau melakukan perilaku hidup sehat

2
4. Periode Tahun 1985-1995.

- Dibentuklah Direktorat Peran Serta Masyarakat (PSM), yang diberi tugas


memberdayakan masyarakat

- Direktorat PSM berubah menjadi Pusat PKM/Pembangunan Kesehatan


Masyarat, yang tugasnya penyebaran informasi, komunikasi, kampanye dan
pemasaran sosial bidang kesehatan.

- Saat itu pula PKMD menjadi Posyandu. Tujuan dari PKM dan PSM saat itu
adalah perubahan perilaku.

- Pandangan (visi) mulai dipengaruhi oleh ’Ottawa Charter’ tentang Promosi


Kesehatan.

- Pada Tahun 1986 di Ottawa, Kanada, berlangsung Konfrensi Internasional


Promosi Kesehatan yang menghasilkan Piagam OTTAWA

- Piagam ini menjadi acuan bagi penyelenggaraan promosi kesehatan di dunia,


termasuk di Indonesia

- Aktifitas utama promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa adalah Advokasi,


Pemberdayaan dan Mediasi

5. Periode Tahun 1995-Sekarang

• Istilah PKM menjadi Promosi Kesehatan. Bukan saja pemberdayaan kearah


mobilisasi massa yang menjadi tujuan, tetapi juga kemitraan dan politik
kesehatan (termasuk advokasi).

• Sasaran Promosi Kesehatan tidak hanya perubahan perilaku tetapi perubahan


kebijakan atau perubahan menuju perubahan sistem atau faktor lingkungan
kesehatan.

• Pada Tahun 1997 diadakan konferensi Internasional Promosi Kesehatan dengan


tema ”Health Promotion Towards The 21’st Century, Indonesian Policy for The
Future” dengan melahirkan ‘The Jakarta Declaration’.

3
2.2 Definisi Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan adalah Proses yang memungkinkan individu untuk


meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatan mereka (WHO 1984)

Promosi Kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut


pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green and Ottoson,1998)

Sedangkan Kemenkes RI (2005) merumuskan pengertian promosi kesehatan


yaitu “Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan
faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan”

2.3 Tujuan Promkes

Tujuan promkes menurut WHO:

a. Tujuan Umum

Mengubah prilaku individu/masyarakat di bidang kesehatan

b. Tujuan Khusus

a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat

b. Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok mengadakan


kegiatan untuk mencapau tujuan hidup sehat.

c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan


kesehatan yang ada.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup berdasarkan Tatanan Pelaksanaan:

• Promkes pada tatanan keluarga

• Promkes pada tatanan sekolah

• Promkes di tempat kerja

• Promkes dit tempat umum

4
• Fasilitas pelayanan kesehatan

Ruang lingkup Promosi Kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan

• Promosi kesehatan pada tingkat promotif

• Promosi kesehatan pada tingkat preventif

• Promosi kesehatan pada tingkat kuratif

• Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitative

2.4 Determinan Kesehatan

Determinan Kesehatan adalah faktor-faktor yang menentukan dan


mempengaruhi status kesehatan dari individu atau masyarakat.

Menurut Bloom, yang termasuk ke dalam determinan kesehatan meliputi genetik,


lingkungan, pelayanan kesehatan, dan perilaku individu

Menurut Simon-Morton, dan Green Determinan kesehatan meliputi :

• Genetik

• Lingkungan fisik

• Lingkungan Sosial

• Pelayanan kesehatan

• dan Perilaku.

2.5 Visi dan Misi Promkes

1. Visi

Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat untuk memelihara dan


menigkatkan kesehatan

Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Pasal 3 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan

5
Kata kunci Visi Promosi Kesehatan:

a. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatan

b. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatan

2. Misi
1. Advokat (Advocate)
Mengadvokasi para pengambil keputusan diberbagai sektor/pejabat agar
mendukung program kesmas
2. Menjembatani ( mediate )
Menjembatani masyarakat dengan pihak-pihak yang “concern”terhadap kesmas
3. Memampukan ( enable )
Memberikan kemampuan kepada masyarakat agar mau dan mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatannya
4. Memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok dalam masyarakat,
baik melalui pendekatan individu dan keluarga, maupun pengorganisasian dan
penggerakan masyarakat
5. Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat
6. Mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-pihak
lain yang berkepentingan (stekeholders) dalam rangka :
 mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perudang-undangan yang
berwawasan kesehatan.
 mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan masyarakat
dalam program-program kesehatan.
 meningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah pusat dan daerah serta
antara pemerintah dengan masyarakat (termasuk LSM).
7. Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada khususnya dan
bidang kesehatan pada umumnya.

2.6 Strategi Global


1. Dukungan Sosial

Kegiatan yang ditujukan kepada para tokoh masyarakat, baik formal


maupun informal yang mempunyai pengaruh di masyarakat.

6
Tujuan : memperoleh dukungan sosial atau bina suasana

Bentuk Kegiatan : pelatihan para tokoh masyarakat dan tokoh agama , seminar,
lokakarya, penyuluhan, dan sebagainya

2. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)

Ditujukan kepada masyarakat langsung, sebagai sasaran primer dari promosi


kesehatan.

Tujuan: agar masyarakat memiliki kemampuan dalam

3. Advokasi
kegiatan yang ditujukan kepada pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik
dibidang kesehatan maupun sektor lain diluar kesehatan, yang mempunyai pengaruh
terhadap kesehatan public.
Tujuan : agar para pembuat keputusan ini mengeluarkan kebijakan-kebijakan

2.7 Strategi Promkes Piagam Ottawa


1. Kebijakan berwawasan Kesehatan (Healthy Public Policy)
Kegiatan yang ditujukan kepada para pembuat keputusan atau
penentukebijakan. Sehingga dikeluarkan atau dikembangkannya kebijakan-
kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment)
Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung
3. Pelayanan Kesehatan (Health Service)
Pihak pemerintah dan swasta kesehatan, kurang melibatkan masyarakat sebagai
penerima pelayanan/kurang memberdayakan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya sendiri
Bentuk : Terbentuknya lembaga-lembaga masyarakat (LSM) yang peduli terhadap
kesehatan, baik dalam bentuk pelayanan maupun bantuan teknis (pelatihan-
pelatihan)
4. Personal Skill
Kemampuan setiap anggota masyarakat/ individu untuk meningkatkan ketrampilan
agar mampu meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

7
BAB III
KESIMPULAN

Perkembangan Promosi kesehatan tidak terlepas dari perkembangan sejarah


kesehatan masyarakat di Indonesia yaitu dimulainya program PKMD dan Promkes
Internasional yang berupa deklarasi Alma Ata.
Tujuan promkes adalah mengubah prilaku individu/masyarakat di bidang kesehatan.
Faktor yang mempengaruhi status kesehatan meliputi genetik, lingkungan, pelayanan
kesehatan, dan perilaku individu.

8
Daftar Pustaka

1. Franciska, Y dan Novita, N. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan.


Jakarta: Salemba Medika
2. Mubarak, W., I. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
3. Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
4. Susilowati, D. 2016. Prmosi Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai