Panel Surya Jonathan Martin Limbong 1006706845 PDF
Panel Surya Jonathan Martin Limbong 1006706845 PDF
FAKULTAS
TEKNIK UI
PANEL SURYA
ABSTRAK
Lalu, panel surya sendiri terdiri dari beberapa jenis panel surya yang
tiap jenisnya memiliki kelebihan masing-masing. Kelebihan-kelebihan itu
akan dibahas juga pada tingkat bentuk dari sel surya yang ada pada panel.
Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di seluruh dunia.
Secara garis besarnya energy dibagi menjadi dua macam, yaitu energy yang dapat di perbaharui
dan energy yang tidak dapat diperbaharui. Sumber energy yang tidak dapat diperbaharui antara
lain berasal dari fossil dan nuklir, sedangkan sumber energy yang dapat diperbaharui antara lain
berasal dari panas bumi, gelombang laut, air terjun, angin, energy matahari, dan lain sebagainya.
Sumber energy yang tidak dapat diperbaharui, khususnya sumber energy yang berasal dari
fossil lambat laun akan di tinggalkan karena semakin lama harga sumber energy tersebut semakin
mahal dikarenakan sumber energy ini semakin berkurang jumlahnya. Dampak penggunaan energy
yang berasal dari fossil ini terhadap polusi udara juga mendorong orang untuk beralih dari
penggunaan batu-bara menjadi menggunakan minyak bumi, kemudian karena minyak bumi dirasa
masih menimbulkan polusi udara, maka pada awal 1950-an orang mulai untuk memanfaatkan gas
alam sebagai sumber energy yang berasal dari fossil. Sedangkan sumber energy yang berasal dari
nuklir masih harus ditunjau lebih jauh lagi tentang dampak dari limbah radioaktifnya. Baik itu
tentang tempat pembuangannya yang harus aman untuk jangka waktu tidak ditentukan maupun
kemasan untuk membuang limbah radioaktif ini harus benar-benar aman.
Sumber energy yang dapat diperbaharui bersal dari energy-energi alam yang jumlahnya
bisa dikatakan tidak dapat habis karena selalu terjadi, atau bisa juga berasal dari sumberdaya alam
yang dapat diperbaharui contohnya saja dari tumbuh-tumbuhan yang diolah menjadi bahan bakar.
Salah satu sumber energi terbarukan yang belum dimanfaatkan dengan optimal adalah cahaya
matahari. Indonesia yang terletak di khatulistiwa memiliki potensi penyinaran matahari yang luar
biasa besar. Matahari bersinar selama 12 jam setiap hari, sepanjang tahun, dengan intensitas yang
tinggi 4,8 kWH/m2/hari. Hal ini tentu saja merupakan sebuah anugarah karena sinar matahari ini
dapat di manfaatkan sebagai sumber energi alternatif dan sumber energi ini bisa dikatakan tidak
akan pernah habis, tidak bersifat polusif, dan gratis.
Energi matahari ini dalam penggunaannya dapat di manfaatkan sebagai energy untuk
memanaskan (solar thermal) atau sebagai energy listrik (photovoltaic). Pemakaian energy
matahari sebagai photovoltaic dalam kerekayasaan sebagai sumber pembangkit energy listrik bisa
dikatakan tidak menghasilkan polusi, baik polusi udara maupun polusi terhadap lingkungan
sekitar. Bahan dasar dari photovoltaic adalah solar cell atau sel surya.
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah
wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan
energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Sel surya memiliki banyak
1.1 Teori
Sel surya bekerja dalam tiga langkah:
1. Foton dalam sinar matahari memukul panel surya dan diserap oleh bahan semikonduktor,
seperti silikon.
2. Elektron (bermuatan negatif) yang mengetuk lepas dari atom-atom mereka, menyebabkan
perbedaan potensial listrik. Mulai saat ini mengalir melalui materi untuk membatalkan
potensi dan listrik ini ditangkap. Karena komposisi khusus dari sel surya, elektron hanya
diperbolehkan untuk bergerak dalam satu arah.
3. Sebuah array sel surya mengubah energi matahari menjadi jumlah yang dapat digunakan
langsung saat listrik (DC).
Efesiensi
Daya Biaya Keterangan Penggunaan
Perubahan
Tahan
Daya
Sangat Kegunaan
Mono Sangat Baik Baik Sehari-hari
Baik Pemakaian Luas
Cocok untuk
Sangat Sangat
Poly Baik produksi massal di Sehari-hari
Baik Baik
masa depan
B. Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling
tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak
akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun
drastis dalam cuaca berawan.
C. Amorphous
Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for calculators
for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si solar cells, this is not
important in calculators, which use very low power. a-Si's ability to be easily deposited during
construction more than makes up for any downsides.
More recently, improvements in a-Si construction techniques have made them more attractive
for large-area solar cell use as well. Here their lower inherent efficiency is made up, at least
E = h.c/ λ
Proses Konversi
Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik ini dimungkinkan
karena bahan material yang menyusun sel surya berupa semikonduktor. Lebih tepatnya
tersusun atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis n dan jenis p.
Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki kelebihan elektron,
sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan semikonduktor jenis p memiliki
kelebihan hole, sehingga disebut dengan p ( p = positif) karena kelebihan muatan positif.
Caranya, dengan menambahkan unsur lain ke dalam semkonduktor, maka kita dapat mengontrol
jenis semikonduktor tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
2. Sesaat setelah dua jenis semikonduktor ini disambung, terjadi perpindahan elektron-
elektron dari semikonduktor n menuju semikonduktor p, dan perpindahan hole dari semikonduktor
Makalah Poster FISIKA DASAR 2 8
p menuju semikonduktor n. Perpindahan elektron maupun hole ini hanya sampai pada jarak
tertentu dari batas sambungan awal.
4. Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion region) ditandai
dengan huruf W.
5. Baik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan pembawa
muatanminoritas (minority charge carriers) karena keberadaannya di jenis
semikonduktor yang berbeda.
6. Dikarenakan adanya perbedaan muatan positif dan negatif di daerah deplesi, maka timbul
dengan sendirinya medan listrik internal E dari sisi positif ke sisi negatif, yang mencoba menarik
kembali hole ke semikonduktor p dan elektron ke semikonduktor n. Medan listrik ini
cenderung berlawanan dengan perpindahan hole maupun elektron pada awal terjadinya daerah
deplesi (nomor 1 di atas).
7. Adanya medan listrik mengakibatkan sambungan pn berada pada titik setimbang, yakni
saat di mana jumlah hole yang berpindah dari semikonduktor p ke n dikompensasi dengan
Makalah Poster FISIKA DASAR 2 9
jumlah hole yang tertarik kembali kearah semikonduktor p akibat medan listrik E. Begitu pula
dengan jumlah elektron yang berpindah dari smikonduktor n ke p, dikompensasi dengan
mengalirnya kembali elektron ke semikonduktor n akibat tarikan medan listrik E. Dengan kata
lain, medan listrik E mencegah seluruh elektron dan hole berpindah dari semikonduktor yang satu
ke semiikonduktor yang lain.
Pada sambungan p-n inilah proses konversi cahaya matahari menjadi listrik
terjadi.
Untuk keperluan sel surya, semikonduktor n berada pada lapisan atas sambungan p yang
menghadap kearah datangnya cahaya matahari, dan dibuat jauh lebih tipis dari semikonduktor p,
sehingga cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya dapat terus terserap dan masuk ke
daerah deplesi dan semikonduktor p.
Ketika sambungan semikonduktor ini terkena cahaya matahari, maka elektron mendapat
energi dari cahaya matahari untuk melepaskan dirinya dari semikonduktor n, daerah deplesi
maupun semikonduktor. Terlepasnya elektron ini meninggalkan hole pada daerah yang
ditinggalkan oleh elektron yang disebut dengan fotogenerasi elektron-hole (electron-hole
photogeneration) yakni, terbentuknya pasangan elektron dan hole akibat cahaya matahari.
Pada umumnya, untuk memperkenalkan cara kerja sel surya secara umum, ilustrasi di bawah
ini menjelaskan segalanya tentang proses konversi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Total pengeluaran listrik (wattage) dari solar cells panel adalah sebanding dengan
voltase/ tegangan operasi dikalikan dengan arus operasi saat ini. Solar cells panel dapat
menghasilkan arus dari voltase yang berbeda-beda. Hal ini berbeda dengan baterai, yang
menghasilkan arus dari voltase yang relatif konstan.
Karakteristik output dari solar cells panel dapat dilihat dari kurva performansi,
disebut I-V curve. I-V curse menunjukkan hubungan antara arus dan voltase.
Gambar diatas menunjukkan tipikal kurva I-V. Voltase (V) adalah sumbu horizontal.
Arus (I) adalah sumbu vertikal. Kebanyakan kurva I-V diberikan dalam Standar Test Conditions
(STC) 1000 watt per meter persegi radiasi (atau disebut satu matahari puncak/ one peak sun
hour) dan 25 derajat Celcius/ 77 derajat Fahrenheit suhu solar cells panel. Sebagai informasi
STC mewakili kondisi optimal dalam lingkungan laboratorium.
Resistansi Beban
Tegangan baterai adalah tegangan operasi dari solar cell panel module, apabila baterai
dihubungkan langsung dengan solar cell panel modul. Sebagai contoh, umumnya baterai 12
Volt, voltase/ tegangan baterai biasanya antara 11.5 sampai
15 Volts. Untuk dapat mencharge baterai, solar cell panel harus beroperasi pada voltase yang
lebih tinggi daripada voltase baterai bank.
Effisiensi paling tinggi adalah saat solar panel cell beroperasi dekat pada maximum
power point. Pada contoh di atas, tegangan baterai harus mendekati tegangan Vmp. Apabila
tegangan baterai menurun di bawah Vmp, ataupun meningkat di atas Vmp, maka effisiensi
nya berkurang.
Persentase dari bayangan pada satu sel Persentase dari loss solar panel module
0% 0%
25% 55%
50% 50%
75% 66%
100% 75%
Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan adalah agar solar cell panel tidak terhalang/
shading.
a. Panel surya/ solar cells/ solar panel: panel surya menghasilkan energi listrik tanpa biaya,
dengan mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga solar
cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah
solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt
terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun).
c. Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC - direct
current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current).
Diagram instalasi pembangkit listrik tenaga surya ini terdiri dari panel surya, charge
controller, inverter, baterai.
Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa panel surya di paralel
untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar diatas menghubungkan
kaki positif panel surya satu dengan panel surya lainnya. Kaki/ kutub negatif panel satu dan
lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif charge
controller, dan kaki negatif panel surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller.
Tegangan panel surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi
baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti Televisi,
Radio, komputer, dll, arus baterai disupply oleh inverter.
Jumlah panel surya yang dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt (perhitungan adalah 5
Makalah Poster FISIKA DASAR 2 18
jam maksimun tenaga surya):
• Kebutuhan panel surya : (3480 / 100 x 5) = 7 panel surya.
Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar
matahari): 3480 x 3 x 2 = 20880 Watt hour =20880 / 12 Volt / 100 Amp = 17 batere 100 Ah.
Bandingkan harga listrik PLN untuk skala rumah tangga 450 Watt sebesar Rp. 125,- per
kWh. Perlu dicatat bahwa ada subsidi pemerintah di dalam harga listrik PLN untuk rumah
tangga. Subsidi ini tidak ada dalam penggunaan listrik energi surya yang dihitung di atas.
Harga di atas juga merupakan harga satuan panel sampai di tempat konsumen (asal
tempatnya tidak terlalu jauh) di Indonesia. Mungkin ada potongan harga untuk pemakaian
panel yang lebih banyak dan skala yang lebih besar. Sekarang, panel-panel surya masih
diimpor. Artinya harga yang harus dibayar konsumen juga sudah termasuk pajak bea masuk
dan pajak pertambahan nilai.
Suatu saat ketika ditemukan teknologi yang lebih efisien dan Indonesia dapat membuat
panel suryanya sendiri harga panel surya sangat mungkin bisa turun. Sekedar gambaran adalah
harga panel surya di Jerman pernah turun sekitar 40% dalam dua bulan.
Sel surya sangat baik digunakan pada saat ini. Ini dikarenakan sel surya hanya
menggunakan cahaya matahari yang dapat diubah menjadi suatu energy yang dapat digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya energy listrik. sel surya ini juga mengurangi tingkat polusi
yang terjadi belakangan ini, khususnya pada kota-kota besar.
Sel surya akan menguntungkan sebagai peubah energy, karena sel surya mengubah sinar
matahari yang jumlahnya tidak terbatas dan tidak akan habis, dan tentunya akan menghemat
biaya yang dibutuhkan. selain itu, sel surya juga ramah lingkungan.
Sel surya terbuat dari rangkaian dua atau lebih lapisan semikonduktor yang didukung oleh
piranti lain untuk meningkatkan efisiensinya. Berdasarkan konfigurasi semikonduktor yang
menyusunnya, secara umum sel surya digolongkan menjadi dua macam yaitu:
1. Tipe p-n junction
Pada tipe ini sel surya terdiri dari dua lapisan semikonduktor yaitu tipe n (sebagai window)
dan tipe p (sebagai adsorber). Tebal lapisan window berkisar antara 0,6 – 1 μm sedangkan
tebal lapisan adsorber berkisar antara 1 – 2 μm.
2. Tipe p-i-n junction
Pada tipe ini sel surya terdiri dari tiga lapisan semikonduktor yaitu tipe n (sebagai window),
tipe I (sebagai buffer) dan tipe p (sebagai adsorber).
Sangat banyak kegunaan dari sel surya ini, terutama pada sesuatu yang membutuhkan
daya listrik. Aplikasi dari sel surya ini dapat dilihat misalnya pada listrik di rumah-rumah, lampu
penerangan jalan, CCTV, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kelistrikan.