COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Nadiya Sahlatul Kholik
NIM: 1113015000091
i
ABSTRACT
This research explains about the phenomenon of coffee shop’s existence to the
lifestyle of young people in Starbucks Mall Botani Square Bogor. This study aims
to determine the phenomenon of the lifestyle of young people in Starbucks with
AIO lifestyle measurement (Activities, Interest, Opinion). The method of the
research is qualitative descriptive through observation, interview and
documentation. This research uses purposive sampling technique. Considerations
in sampling will be determined in accordance with the appropriate participant
information quality of young people who visit Starbucks stores.
Based on the results show that lifestyle’s phenomena created through Starbucks
such as hanging out with friends, talking, discussions about work, doing
university’s tasks and office tasks. As well as the results of research shows the
interest of young people to Starbucks. young people are very happy to visit
Starbucks. The phenomenon that occurs shows that the existence of Starbucks is
one of the lifestyle of young people at this time. Where Starbucks has become a
place that facilitates young people to engage in the activities, interests and
opinions of a person so as to create a youth lifestyle at this time.
Keywords: Coffee Shop, Lifestyle, Youth
ii
KATA PENGANTAR
iii
7. Kepada suami saya (Eriyanto) yang telah memberikan doa serta dukungan.
Serta teman-teman selama masa perkuliahan Teman-teman P.IPS angkatan
2013 seperjuangan yang telah berjuang bersama, saling bahu-membahu
saling memotivasi satu sama lain.
8. Manajer dan Staff Starbucks
Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telh
membantu saya baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam
menyelesaikan penelitian ini.
Dalam penulisan laporan penelitian ini saya sangat menyadari masih
banyak kekurangan dan belum sempurna, oleh karena itu saya sangat membuka
hati dan menerima semua masukkan kritik atau saran yang bersifat membangun
demi perbaikan laporan penelitian ini. Saya berharap laporan penelitian ini dapat
menjadi salah satu acuan bagi peneliti lainnya dan bisa bermanfaat bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Jakarta, 19 Maret 2018
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
ABSTRACT ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 7
D. Perumusan Masalah ................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................ 9
A. Landasan Teori ......................................................................... 9
1. Coffee`Shop ......................................................................... 9
a) Kopi ................................................................................ 9
b) Definisi Kopi .................................................................. 13
c) Sejarah Kopi ................................................................... 14
d) Konsep Coffee Shop Starbucks ....................................... 16
2. Gaya Hidup (Life Style) ....................................................... 18
a) Definisi Gaya Hidup ...................................................... 18
b) Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup........................ 20
c) Bentuk-bentuk Gaya Hidup ............................................ 24
d) Dimensi Gaya Hidup dan Pengukuran Gaya Hidup ....... 27
3. Kaum Muda/Remaja ............................................................ 35
B. Penelitian Yang Relevan .......................................................... 36
C. Kerangka Berfikir..................................................................... 39
v
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 42
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 42
B. Metodologi Penelitian .............................................................. 42
C. Situasi Sosial dan Sampel ........................................................ 43
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 44
E. Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 47
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 50
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ....................................... 50
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 52
C. Hasil Analisis Pembahasan ...................................................... 72
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 76
A. Kesimpulan .............................................................................. 76
B. Saran ......................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 78
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Nanang Matono, Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Postmodern, dan
Poskolonial edisi Revisi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ) hal 171
1
2
2
Ibid hal 174
3
Ibid hal 188
3
4
Ibid hal 191
4
mengenai coffee shop yang sudah sangat terkenal di penjuru dunia adalah
Starbucks. Kedai kopi milik perusahaan Amerika Serikat ini mempunyai
konsep yang berbeda yaitu simpel, elegan dan prestige sosial bagi kaum
muda. Starbucks mempunyai strategi pasar yang sangat tepat, tidak dapat
dipungkiri kaum muda sangat tertarik untuk mengunjungi Starbucks ini.
Tidak hanya Starbucks, fenomena menjamurnya coffee shop pada saat ini
memang menarik untuk dibicarakan dimana coffee shop atau dapat kita
artikan dengan kedai kopi sudah mengalami pergeseran makna, tidak hanya
sekedar aktivitas jual beli minuman dan makanan saja seperti di warung kopi
biasa, tetapi kedai kopi disini menawarkan atmosfer yang berbeda dari sisi
fasilitas dan kenyamanan tempat. Bahkan coffee shop sudah bisa dikatakan
menjadi tempat ketiga setelah rumah dan kantor, maksudnya orang-orang
cenderung memilih coffee shop untuk bersantai dan tempat untuk
menghilangkan kepenatan, bahkan coffee shop tidak jarang dijadikan tempat
untuk sesuatu hal yang serius, seperti pertemuan dengan rekan bisnis. Maka
tidak heran kita dapat menemui sekumpulan kaum muda di coffee shop-coffee
shop sekitar kampus maupun kawasan perkantoran.
5
Ira arta, Globalisasi Ubah Gaya hidup Lewat Starbucks Coffee pada situs:
https://www.kompasiana.com/iraarta/globalisasi-ubah-gaya-hidup-lewat-starbucks-
coffee_57db9293cc92739342bbad59, diakses pada tanggal 11 Januari 2018 pukul 20:51
5
Kaum muda merupakan salah satu objek pada penelitian ini, karena
kaum muda mempunyai ciri khas pola perilaku tertentu yang ingin
ditunjukkan setiap orang untuk menunjukkan identitas dirinya. Kehidupan
di perkotaan terutama di Jakarta, dimana dengan kecepatan mobilitas dan
tersedianya kemudahan dalam informasi dan hiburan menuntut kaum
muda untuk bisa lebih selektif dalam menerima pengaruh lingkungan yang
baik maupun buruk. Berbicara mengenai lingkungan dimana suatu
lingkungan dapat membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Jika
kita bandingkan remaja yang tinggal di desa sangatlah berbeda dengan
remaja yang tinggal di wilayah perkotaan. Dari segi kebutuhan kaum
muda yang tinggal di perkotaan salah satunya adalah gaya hidup. Maka
tidak jarang rumah makan dan kafe menjadi tempat-tempat yang dituju
untuk memenuhi kebutuhan ini dalam rangka untuk mensosialisasikan diri
dengan pergualan teman sebayanya.
6
Elly Herlyana, Jurnal Fenomena Coffee Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru Kaum Muda,
Thaqafiyyat Vol. 13,No.1, Juni 2012 hal 188
6
Coffee shop atau kedai kopi identik dengan gaya hidup kaum muda yang
mana antusiasme dan penikmat coffee shop paling banyak dikunjungi oleh
kaum muda karena sering terlihat berkumpul dengan teman-temannya.
Melihat fenomena keberadaan coffee shop kaum muda seolah menjadikan
coffee shop sebagai tempat untuk dapat melakukan berbagai hal. Bisa untuk
sekedar mengobrol atau mengerjakan tugas bersama-sama, maupun hanya
untuk menghabiskan waktu berjam-jam bertukar fikiran dan informasi di
coffee shop. Melihat realitas yang terjadi pada fenomena coffee shop sebagai
gejala gaya hidup baru kaum muda, tentu saja banyak hal yang
melatarbelakangi kaum muda memilih coffee shop sebagai salah satu tempat
menghabiskan waktunya tetapi yang perlu di perhatikan adalah seberapa jauh
coffee shop ini berpengaruh terhadap pola pikir dan tingkah laku kaum muda
dan apakah mereka memperhitungkan pengeluarannya dalam membeli
minuman atau makanan jika mereka secara rutin datang ke coffee shop ini.
Jika berbicara dari sisi positif bahwa keberadaan coffee shop ini dapat
menjadi tempat yang nyaman untuk melakukan interaksi dan silaturahmi
kepada teman sebaya ataupun rekan bisnis sehingga kaum muda dapat
bertukar fikiran dan menemukan inspirasi didalamnya. Tetapi kita tidak boleh
menutup mata bahwa disisi lain bisa saja generasi muda yang diharapkan
menjadi generasi cerdas, produktif, inovatif, dan kritis justru terperangkap
dalam kebiasaan yang membuatnya tidak produktif. Karena seperti yang
telah dibahas sebelumnya bahwa kaum muda senang untuk menghabiskan
waktu di coffee shop tersebut sehingga membuat mereka lupa mengenai
kewajiban yang harus dilakukannya selain nongkrong dan bersantai ria
dengan teman. Mengingat gaya hidup adalah salah satu aspek yang
mempengaruhi pola pikir dan pola hidup yang terjadi dimasyarakat era
modern ini. Fenomena keberadaan coffee shop ini sangat penting untuk dikaji
karena coffee shop telah mengalami pergeseran makna, terlebih berkaitan
dengan gaya hidup minum kopi kaum muda pada zaman sekarang.
7
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
1. Bagaimana gaya hidup kaum muda yang terjadi di dalam Coffee Shop
Starbucks ?
2. Apa saja faktor pembentuk gaya hidup kaum muda penggemar Coffee
Shop?
8
E. Tujuan Penelitian
1. Bagaimana gaya hidup kaum muda yang terjadi di dalam Coffee Shop
Starbucks
2. Faktor pembentuk gaya hidup kaum muda penggemar Coffee Shop
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil daripada penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan akademik pada pendidikan IPS khususnya sosiologi
dan antropologi yaitu tentang hal-hal yang berhubungan dengan
pengaruh keberadaan coffee shop terhadap gaya hidup (life style)
b. Bagi mahasiswa diharapkan dapat memberikan informasi dan
dijadikan bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih
mendalam tentang permasalahan terkait.
c. Bagi pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
jenis usaha coffee shop sehingga dapat mendukung usaha tersebut dan
ikut andil dalam pengembangan perekonomian.
d. Masyarakat mendapat informasi coffee shop sehingga dapat
menginspirasi mengenai peluang usaha dibidang coffee shop.
2. Manfaat Praktis
a. Kaum muda mampu memanfaatkan keberadaan coffee shop dengan
sebaik-baiknya serta dapat meningkatkan kreativitas dan mampu
melihat peluang yang terinspirasi melalui coffee shop.
b. Bagi pendidik diharapkan penelitian ini dijadikan informasi mengenai
gaya hidup kaum muda pada saat ini, sehingga pendidik dapat
menyesuaikan dalam membimbing dan mendidik siswa.
c. Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadi sumber rujukan maupun
referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Coffee Shop
a. Kopi
Kopi merupakan jenis minuman yang sering dikonsumsi oleh
manusia, selain itu kopi memiliki khasiat bagi tubuh. Kopi memiliki
citarasa yang khas sehingga sangat digemari oleh masyarakat. Peningkatan
jumlah peminum kopi semakin tahunnya terus mengalami peningkatan dan
kemudian menimbulkan kebiasaan yang baru. Budaya meminum kopi
sudah ada sejak dulu dan sebelum lebih jauh menelusuri sejarah kopi ada
baiknya kita mulai dengan etimologi kata kopi itu sendiri. Menurut
Wiliam H. Ukers dalam bukunya All About Coffe kata kopi mulai masuk
ke dalam bahasa-bahasa Eropa sekitar tahun 1600-an. Kata tersebut
diadaptasi dari bahasa Arab qahwa. Atau mungkin tidak langsung dari
istilah Arab tetapi melalui istilah Turki kahveh.1
Di Arab istilah qahwa tidak ditujukan untuk nama tanaman tetapi
merujuk pada nama minuman. Malahan ada beberapa catatan yang
menyebutkan istilah tersebut awalnya merujuk pada salah satu jenis
minuman dari anggur (wine). Tidak ada keterangan yang jelas sejak kapan
mulai digunakan untuk menyebut minuman kopi. Tapi para ahli meyakini
kata qahwa memang digunakan untuk menyebut minuman yang terbuat
dari biji yang diseduh dengan air panas.2
Masih menurut Ukers, asal-usul kata kopi secara ilmiah mulai
dibicarakan dalam Symposium on The Etymology of The Word Coffee pada
tahun 1909. Dalam simposium ini secara umum kata kopi diyakini
1
William H. Ukers, All about coffee, ( New York: The Tea and Coffee Trade Journal Company) hal
1
2
Ibid
9
10
merujuk pada istilah dalam bahasa arab qahwa, yang mengandung arti
kuat.3
Ada juga pihak yang menyangkal istilah kopi diambil dari bahasa
Arab. Menurut mereka istilah kopi berasal dari bahasa tempat tanaman
kopi berasal yakni Abyssinia. Diadaptasi dari kata kaffa nama sebuah kota
di daerah Shoa, di Selatan Barat Daya Abissynia. Namun anggapan ini
terbantahkan karena tidak didukung bukti kuat. Bukti lain menunjukkan di
kota tersebut buah kopi disebut dengan nama lain yakni bun. Dalam
catatan-catatan Arab bu atau bunn digunakan untuk menyebut biji kopi
bukan minuman.4
Dari bahasa Arab istilah qahwa diadaptasi ke dalam bahasa lainnya
seperti seperti bahasa Turki kahve, bahasa Belanda koffie, bahasa
Perancis cafe, bahasa Italia caffè, bahasa Inggris coffee, bahasa Cina kia-
fey, bahasa Jepang kehi, dan bahasa melayu kawa. Pada faktanya hampir
semua istilah untuk kopi di berbagai bahasa memiliki kesamaan bunyi
dengan istilah Arab.
Khusus untuk kasus Indonesia, besar kemungkinan kata kopi
diadaptasi dari istilah Arab melalui bahasa Belanda koffie. Dugaan yang
logis karena Belanda yang pertama kali membuka perkebunan kopi di
Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan kata tersebut diadaptasi
langsung dari bahasa Arab atau Turki. Mengingat banyak pihak di
Indonesia yang memiliki hubungan dengan bangsa Arab sebelum orang-
orang Eropa datang.
Sejarah mencatat bahwa penemuan biji kopi sebagai minuman
yang sangat berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh orang
dari bangsa Ethiopia yang bernama Khaldi sekitar 300 M, yaitu seseorang
penggembala kambing. Suatu hari Khaldi mencermati bagaimana
kambing-kambing peliharaannya itu menjadi lebih bersemangat setelah
memakan buah-buah merah tanaman kopi. Setelah itu timbullah rasa
3
ibid
4
ibid
11
5
Rudy Widjaja, Warung Tinggi Coffee : Kopi Legendaris Tertua di Indonesia, sejak 1878, (Jakarta:
PT Bhuana Ilmu Populer) hal 80
12
6
Ibid hal 81
7
Ibid 82
8
Rudy Widjaja, Warung Tinggi Coffee : Kopi Legendaris Tertua di Indonesia, sejak 1878, (Jakarta:
PT Bhuana Ilmu Populer) hal 82
13
9
Elly Herlyana, Jurnal Fenomena Coffee Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru Kaum Muda,
Thaqafiyyat Vol. 13,No.1, Juni 2012 hal 190
14
music, televisi, buku bacaan juga dilengkapi dengan desain interior yang
nyaman dan santai.
Menurut Sahro, manajer Marketing Coffe Bean & Tea Leaf, saat
ini ada pergeseran, mereka yang biasa ngopi di hotel berbintang beralih
ke coffee shop. Hal ini dimungkinkan karena mereka ingin mencari
suasana baru yang tidak didapatkan di hotel. Di coffee shop lebih bebas,
suasananya dibuat seperti di rumah sendiri, kata Sahro.10
10
Ibid hal 191
11
Mustika Treisna Yuliandri, Evolusi Kedai Kopi, diakses melalui situs
https://majalah.ottencoffee.co.id/evolusi-kedai-kopi/ pada hari Selasa 11 April 2018, Pukul 09.00
WIB
15
sekali pasokan kopi di Wina pada saat mereka melarikan diri dari Wina.
Adalah Franz Georg Kolschitzky yang mengklaim kopi-kopi tentara Turki
ini sebagai rampasan perang. Lalu Kolschitzky membuka sebuah kedai
kopi yang diketahui sebagai kedai kopi pertama di Eropa. Kolschitzky
ternyata dulu pernah tinggal di Turki dan dia merupakan satu-satunya
orang di Wina yang mengetahui betapa berharganya biji kopi mengingat
tidak popularnya kopi pada masa itu. Coffee Shop di Eropa semakin
popular dan berkembang bahkan mereka melakukan inovasi dengan tidak
hanya menjual secangkir kopi saja namun mereka mulai menjual makanan
pendamping kopi seperti kue-kue manis dan makanan lainnya. Penyebaran
kedai kopi semakin luas hingga sampai ke Inggris. Kedai kopi pertama di
Inggris dibuka pada 1652. Meskipun kedai kopi telah popular di Eropa,
inspirasi dibukanya kedai kopi di Inggris tetap berkiblat dari Turki.
Pedagang Inggris yang menjual barang-barang asal Turki (termasuk kopi)
ditinggakan oleh dua budaknya yang berniat membuka bisnis mereka.
sendiri. Dan sejak itu sebuah kedai kopi bernama “The Turk’s Head” lahir
di Inggris 12
Setelah Coffee Shop memasuki wilayah Eropa dan Inggris,
kemudian pada tahun 1792 Coffee Shop mulai memasuki kawasan
Amerika. Saat itu Amerika dijajah oleh Inggris dan pada saat itu jugalah
budaya Coffee Shop memasuki kawasan Amerika. Coffee Sop pertama di
Amerika bernama The Tontine Coffee House pada 1792 di New York
adalah lokasi awal dari New York Stock Exchange. Pada saat itu kedai
kopi masih menyajikan kopi biasa sampai datanglah sebuah jenis kopi
baru bernama espresso. Pada 1946, Gaggia menemukan mesin piston
espresso komersial yang jauh lebih mudah digunakan dari model
sebelumnya. The Gaggia Coffee Bar di Italia adalah lokasi pertama yang
12
ibid
16
menggunakan mesin ini dan melayani penjualan kopi biasa dan juga
espresso. Di titik inilah kedai kopi modern akhirnya lahir.13
Tentu saja Coffee Shop pada zaman dahulu dan sekarang sangat
berbeda. Di Indonesia terdapat Coffee Shop tertua yang sudah berdiri pada
tahun 1878, yang didirikan oleh seorang laki-laki yang bernama Liauw
Tek Soen. Ia mendirikan sebuah kedai kopi di Jalan Moolen Vliet Oost
Batavia yang sekarang dikenal dengan sebutan nama Jalan Hayam Wuruk
Jakarta. Kedai kopi tua ini dinamakan Warung Tinggi. Ditempat inilah
pada masa itu orang-orang duduk santai sambill menikmati makanan
ringan dan secangkir kopi dengan mengangkat sebelah kaki. Ada carayang
unik dilakukan dalam meminum kopi, setelah kopi pesanan siap dimeja,
kopi yang masih mengepul-ngepul itu di tutup dengan piring tatakannya,
setalah menunggu sampai sebatang rokok habis dihisap, barulah dituang
ke tatakan, ditiup-tiup, kemudian diseruput, dengan begitu hampasnya
tidak ikut terminum. Seperti itulah uniknya cara meminum kopi yang
sangat nikmat pada zaman itu.14
Pada era modern saat ini, tak lengkap rasanya jika kita berbicara
mengenai Coffee Shop tanpa menyebutkan Starbucks sebagai salah satu
fenomena di industri kopi. Starbucks merupakan salah satu ritel terbesar
dalam sejarah untuk bisnis Coffee Shop dan juga Starbucks mempunyai
kekuatan strategi yang yang luar biasa dalam menjalankan bisnis Coffee
Shop nya, hal ini terbukti dengan gerai yang saat ini sudah tersebar ribuan
gerai diberbagai belahan dunia. Starbucks merupakan Coffee Shop yang
berasal dari Amerika Serikat.
Dalam hal iini kita tahu bahwa konsep serta karakteristik Coffee
shop kini telah jauh berbeda dan berubah. Coffee Shop saat ini tidk hanya
menjual kopi saja tetapi juga menjual suasana yang nyaman bagi para
penikmat kopi. Coffee shop didesain sedemikian rupa agar memberikan
kesan yang berbeda bagi para pengunjung, maka tidak heran hal ini
memicu para pengusaha untuk berlomba-lomba mengembangkan usaha
coffee shop. Para pengusaha beromba-lomba menjadikan Coffee Shop
sebagai tempat yang bergengsi dengan interior dan eksteriornya yang
mengagumkan. Sehingga coffee shop menjadi pilihan utama bagi para
kalangan yang ingin menikmati kopi dengan fasilitas yang benar-benar
bagus, tempat yang memiliki nama atau sudah dikenal secara umum, dan
bagi yang ingin menikmati kopi dalam ketenangan, maka coffee
shop merupakan pilihan yang tepat. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa
maraknya kemunculan coffee shop saat ini tidak terlepas dari pengaruh
gaya hidup kota besar yang menyuguhkan banyak kesenangan bagi para
18
15
Rusmin Tumanggor dkk, Ilmu sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group) hal 58
19
16
Michael R. Solomon, Consumer Behaviour: buying, having, and being edisi kedua, ( United
State: Paramount publishing) hal 438
17
Hawkins, Roger J. Best, Kenneth A. Coney, Consumer Behaviour Implication for Marketing
Strategy edisi keenam, ( United States: Case Studies ) hal 327
20
jadi salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang sehingga
dapat terciptanya suatu identitas individu yang tidak sama dengan
individu lainnya. Gaya hidup berkaitan erat dengan bagaimana seseorang
menjalani pola kehidupannya (aktivitas) juga bagaimana ketertarikan
seseorang terhadap sesuatu (minat), dan persepsi seseorang pada suatu hal
atau fenomena (opini). Maka dari itulah gaya hidup dapat menciptakan
keunikan karakteristik seseorang dalam menjalani kehidupannya.
1) Faktor internal
a) Sikap
20
Erick Arnould, Linda Price, George Zinkhan, Consumer (New York : Mc-graw Companies ) hal
274
22
21
Ibid hal 246
22
Leon Shiffman, Lesie L.Kanuk, Perilaku Konsumen, ( Jakarta: PT Indeks Grup Media) hal 107
23
Philip Kotler, Dasar- Dasar Pemasaran jilid 1 edisi keenam, ( Jakarta: Intermedia ) hal237
24
Ibid hal 238
23
besar terhadap sesuatu maka bisa jadi akan dengan mudah membentuk
gaya hidup seseorang yang mengarah pada hedonisme.
f) Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, merumuskan
dan menafsirkan informasi untuk menciptakan suatu gambar yang berarti
mengenai dunia.25 Tentu saja dalam hal ini persepsi seseorang sangat
mempengaruhi gaya hidup dimana suatu persepsi individu dengan yang
lainnya sangalah berbeda-beda.
2) Faktor eksternal
a) Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah individu atau kelompok yang memiliki
relevansi yang signifikan terhadap aspirasi, evaluasi atau perilaku
individu.26 Suatu kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau
tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Pengaruh-pengaruh
tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup
tertentu.
b) Keluarga
Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam hal pembentukan
karakter seseorang. Keluarga juga lingkungan sosial pertama seseorang
sebelum memasuki dunia luar. Hal ini karena pola asuh orang tua akan
membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi
pola hidupnya.
c) Kelas sosial
Gaya hidup bisa terbentuk melalui kelas sosial. Dimana kelas sosial bisa
membedakan manusia dalam hal pergaulannya. Kelas sosial menentukan
berbedanya gaya hidup seseorang dalam hal apapun. Ada dua unsur pokok
dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan
25
Ibid hal 24-25
26
Michael R. Solomon, Consumer Behaviour: buying, having, and being edisi kedua, ( United
State: Paramount publishing) hal 365
24
27
Leon Shiffman, Lesie L.Kanuk, Perilaku Konsumen, ( Jakarta: PT Indeks Grup Media) hal 330
28
Della Aresa, Skripsi Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Repurchase Intention” (Studi Pada
Pengunjung 7 Eleven Tebet Saharjo), (Depok : Universitas Indonesia)
29
David Chaney, Lifestyle : Sebuah Pengantar komprehensif, terj.Nuraeni, (Yogyakarta: Jala Sutra)
hal 15
25
30
Ibid hal 19
31
Ibid hal 20
26
secara sadar dan memahami betuk setiap resiko yang akan terjadi serta
siap menanggung resiko dan dengan kedisiplinan akan terbentuk gaya
hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya konsumerisme
tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka untuk
menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan
inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.
32
John O'Shaughnessy, Nicholas Jackson O'Shaughnessy. European Journal of Marketing.
Bradford: 2002.Vol.36 Iss. 5/6
27
33
Della Aresa, Skripsi Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Repurchase Intention” (Studi Pada
Pengunjung 7 Eleven Tebet Saharjo), (Depok : Universitas Indonesia)
34
Hawkins, Roger J. Best, Kenneth A. Coney, Consumer Behaviour Implication for Marketing
Strategy edisi keenam, ( United States: Case Studies ) hal 335
35
Philip Kotler & Kevin L. Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, ( Jakarta : PT Gelora
Aksara Pratama) hal 175
28
36
Joseph T. Plummer, “The Concept of Life Style Segmentation”, Journal of Marketing, Vol 38 (
Januari 1974) pp. 33-37
29
a. Activities ( Aktivitas )
Manusia adalah mahluk hidup yang melakukan mobilitas sosial.
Mobilitas sosial semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Aktivitas sehari-hari sering kali berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Tidak hanya soal kebutuhan pekerjaan semata, aktivitas yang
dilakukan sering kali didasarkan pada perilaku gaya hidup seseorang.
Aktivitas yang dilakukan sangat berkaitan erat dengan pola hidup
seseorang yang dapat membentuk gaya hidup seseorang. Karena aktivitas
mencakup segala aspek tidak hanya soal pekerjaan tetapi dalam hal
rekreasi, hobi dan kegiatan sosial merupakan hal yang berkaitan dengan
aktivitas. Hal ini sesuai seperti apa yang dikatakan oleh Schiffman dan
Wisenblit bahwa “Time and Activity are being active and busy in one’s
job and life and expanding one’s horizons.37
Kehidupan kaum muda merupakan hal yang sangat menarik untuk
dibahas, walaupun mereka memiliki segudang aktifitas sehari-harinya.
Entah itu yang berkaitan dengan pekerjaan atau sekolahnya, tetapi mereka
37
Leon G. Shiffman and Joseph L.Wisenblit, Consumer Behaviour Eleventh Edition, (England :
Person Education Limited )hal 313
30
selalu punya waktu luang untuk sekedar bersantai di coffee shop, bahkan
mereka dengan senang hati meluangkan waktunya untuk menyalurkan
hobi mereka atau bahkan mereka rela mengorbankan waktu luangnya
untuk menikmati sebuah hiburan dan betemu dengan teman yang berada
dalam satu komunitas yang diikutinya.
Berikut indikator-indikator dari dimensi aktifitas yang terdiri dari:
hobi, hiburan dan belanja.
1. Hobi
Hobi merupakan suatu aktifitas yang didasarkan atas kesenangan
dan kegemaran seseorang. Dimana dalam hal ini seseorang dengan senang
hati meluangkan waktunya untuk memenuhi hobinya. Bahkan tidak
jarang sebagian orang justru rela mengeluarkan tenaga dan uang yang
banyak agak dapat memenuhi hobi tersebut. Hobi tidak sekedar aktifitas
semata tetapi seseorang meresa bahwa hobi itu dapat mengurangi rasa
penat dan stress akibat padatnya aktifitas yang dijalani sehari-hari.
2. Hiburan
Hiburan merupakan aktivitas yang semua orang sukai tetapi tak
jarang banyak orang yang tidak bisa dengan bebas menikmati hiburan
yang ada. Sama halnya seperti hobi, hiburan salah satu alternatif aktivitas
yang sangat menyenangkan dan dapat mengurangi kepenatan dan lelahnya
aktivitas sehari-hari. Hiburan dapat berupa seperti menonton live music di
coffee shop atau menonton film di bioskop.
3. Belanja
Setiap orang pasti pernah melakukan aktivitas belanja ini, tidak
hanya kaum muda bahkan aktivitas belanja dilakukan oleh seluruh
manusia dari semua umur. Belanja sangat berkaitan bagaimana seseorang
mengatur waktu dan keuangannya. Dalam konteks aktivitas belanja kaum
muda seringkali melakukan belanja yang diluar budget dan belanja bukan
kebutuhan primer si pelaku tetapi sudah belanja di luar kebutuhannya. Ini
menjadikan kaum muda memiliki gaya hidup hedonis.
31
b. Interest (Minat)
Sebagai mahluk hidup tentunya sudah hal yang lumrah jika
manusia memiliki ketertarkan terhadap sesuatu. Dimana banyak manusia
menaruh minat atau ketertarikan dalam bidang tertentu. Tidak hanya soal
pekerjaan, dalam hal gaya hidup pun minat sangat mempengaruhi pola
hidup seseorang. Seperti yang dikatakan oleh Engel, Blacwell, dan
Miniard dalam Della Aresa menjelaskan bahwa minat mengacu pada
tingkat kegairahan yang disertai perhatian khusus maupun terus menerus
terhadap suatu objek, peristiwa, ataupun topik tertentu.38 Ini artinya
seseorang akan memiliki rasa senang dan perhatian khusus terhadap suatu
hal yang diminatinya. Sesuatu hal yang dilakukan ini dilakukan secara
terus menerus sehingga berawal dari minat seseorang akan tercipta minat
sosial. Minat sosial berasal dari potensi setiap orang, namun hal ini harus
dikembangkan sebelum dijadikansebagai gaya hidup yang bermanfaat.39
Dalam pengukuran gaya hidup dimensi minat mempunyai
beberapa indikator seperti keluarga, fashion, makanan, media, komunitas
dan lainnya seperti yang sudah di jelaskan pada tabel 2.1 Dimensi Gaya
Hidup.
Kehidupan kaum muda tidak lepas dari perilaku ingin menunjukan
identitas diri mereka, hal ini sangat berkaitan dengan indikator minat.
Biasanya kaum muda atau remaja mempunyai ketertarikan dalam hal
fashion yang sedang trend saat ini terutama perempuan. Tidak hanya soal
fashion, kaum muda juga sangat menggemari suasana makan yang
dilengkap dengan live music.
Berikut ini penjelasan mengenai indikator-indikator dari dimensi
minat yang terdiri dari Fashion, Makanan dan Media :
1. Fashion
38
Della Aresa, Skripsi Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Repurchase Intention” (Studi Pada
Pengunjung 7 Eleven Tebet Saharjo), (Depok : Universitas Indonesia)
39
Jess Feist, Gregory J. Feist, Tomi-Ann Roberts, Teori Kepribadian Edisi Delapan ( Jakarta:
Salmeba Yumanika) hal 84
32
Seorang filsuf Yunani pernah berkata “know, first who you are and
then adorn your self accordingly. what is concidered fashionable, tasteful
or elegant varies across social strata”. Artinya kita harus tahu terlebih
dahulu siapa itu kita sehingga kita dapat memantaskan diri kita dengan hal
seperti fashion, rasa atau kelas sosial kita.40 Dari pemahaman di atas kaum
muda harus lebih mengkaji mengenai siapa dirinya terlebih dahulu
sebelum terjerumus oleh gaya hidup hedonis. Sehingga kaum muda tidak
menghabiskan uang dan waktunya untuk sesuatu yang kurang pantas untuk
dirinya.
2. Makanan
Tak perlu diragukan lagi manusia membutuhkan makanan dan
minuman untuk bertahan hidup. Tetapi hal yang menarik mengenai
makanan, dimana minat seseorang terhadap pilihan makan ataupun
minuman bisa dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Tidak semua orang
memakan makanan yang sama, namun pemilihan makanan dan minuman
telah dipengaruhi gaya hidup. Terbukti dalam mengunjungi sebuah kafe
atau coffee shop mereka mampu mengeluarkan uang yang banyak untuk
memenuhi kebutuhan makannya yang sudah sangat dipengaruhi gaya
hidup. Tak jarang kaum muda sengaja mengunjungi sebuah kafe atau
coffee shop bukan untuk mengisi perut mereka, tetapi mereka hanya
bertemu dengan rekanan bisnis atau teman bahkan tak jarang mereka
mengunjungi tempat itu hanya untuk menghilangkan kepenatan.
3. Media
Pada zaman modern saat ini, kehidupan kaum muda tidak lepas
dari pengaruh media. Perkembangan media elektronik khususnya sudah
mengalami perkembangan yang sangat cepat, kaum muda seolah tidak bisa
dipisahkan dari media elektronik dimana peran media elektronik yaitu
sebagai alat seseorang dalam menerima dan memberikan informasi serta
menunjang gaya hidup yang mereka jalani. Jika dilihat dari segi positif,
40
Leon G. Shiffman and Joseph L.Wisenblit, Consumer Behaviour Eleventh Edition, (England :
Person Education Limited ), hal 286
33
banyak manfaat yang bisa kita ambil dari pesatnya perkembangan media
ini seperti media sosial instagram yang berfungsi sebagai alat promosi
coffee shop untuk memperkenalkan tempat mereka kepada masyarakat.
Sehingga melalui media ini masyarakat dapat mengetahui keberadaan
coffee shop dan tertarik untuk mengunjunginya. Selain alat promosi media
sosial bisa jadi ajang aktualisasi diri kaum muda, kaum muda biasanya
sangat gemar untuk memposting atau memberikan informasi segudang
aktivitas yang mereka jalani. Maka dari itu media sangat mempengaruhi
gaya hidup seseorang. Ketertarikan seseorang terhadap sesuatu tidak lepas
dari bantuan media sebagai alat bantu mengenai informasi yang
dibutuhkan seseorang.
c. Opinions (Opini)
Opini menurut Webster’s New Collegiate Dictionary, adalah suatu
pandangan, keputusan, atau taksiran yang terbentuk di dalam pikiran
mengenai suatu persoalan tertentu.41 Opini berkaitan dengan sikap
seseorang, karena opini menurut Cutlip dan Center adalah ekspresi tentang
sikap atau masalah yang bersifat kontroversial, yang menimbulkan
pendapat berbeda-beda, sedangkan sikap merupakan kecenderungan untuk
memberikan respons terhadap suatu masalah atau situasi terentu.42
Dimensi Opini dapat diukur melalui bebrapa indikator diantaranya:
Opini diri sendiri, isu-isu sosial, politik, bisnis, ekonomi, pendidikan,
produk, masa depan serta budaya. Berikut ini penjelasan mengenai
indikator-indikator dari dimensi minat yang terdiri dari Opini Sendiri,
Pendidikan dan Budaya :
1. Opini Sendiri
Opini diri sendiri merupakan pandangan seseorang terhadap suatu
hal tertentu. Opini seseorang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang
41
H. Frazier Moore, Public Relation: Principles, Cases, and Problems, terj. Lilawati Trimo dan
Deddy Djamaludin Malik, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya ), hal 49
42
Alex Sobur, Psikologi Umum Edisi revisi, ( Bandung : CV Pustaka Setia), hal 322
34
yang dilihat. Suatu opini dapat terbentuk melalui gaya hidup seseorang
dalam menjalani hidupnya.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam segala hal. Pendidikan
sangat mempengaruhi karakter seseorang dalam melihat suatu masalah
atau gejala. Terutama pada kaum muda atau remaja, pendidikan sangat
diperlukan untuk menjadikan dasar seseorang dalam bertindak sehingga
tidak melakukan hal yang diluar batas nilai dan norma yang berlaku.
3. Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, karya seni,
dan bahasa. Sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya itu
merupakan cipta, rasa dan karsa suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan
merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa masyarakat tersebut.43 Dengan
demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal
dan cara hidup atau gaya hidup yang selalu berubah dan berkembang dari
waktu ke waktu.
43
Rusmin Tumanggor dkk, Ilmu sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group) hal 26
35
Maka dari itu dimensi yang digunakan untuk meneliti gaya hidup kaum
muda adalah sebagai berikut:
1. Activity (Aktivitas) menggunakan pengukuran gaya hidup melalui
indikator hobi, hiburan, dan belanja.
2. Interest (Minat) menggunakan pengukuran gaya hidup melalui
indikator fashion, makanan, dan media.
3. Opinion (Opini) menggunakan pengukuran gaya hidup melalui
indikator opini diri sendiri, pendidikan, dan budaya.
44
Undang-Undang No.40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, diakses melalui situs
http://kemenpora.go.id/index/preview/perundangan/3, pada tanggal 26 November 2017 pada
pukul 20.16
45
Sarliro W. Sarwono, Psikologi Remaja edisi revisi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), hal 12
36
46
Derajad S. Widhyarto, Kebangkitan Kaum Muda dan Media Baru, Jurnal Studi Pemuda Vol.3,
No 2, September 2014, hal 142
37
47
Della Aresa, Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Repurchase Intention” (Studi Pada Pengunjung 7
Eleven Tebet Saharjo), Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Depok : Universitas Indonesia)
Tahun 2012
48
Rani Sartika, Pergeseran Budaya Ngopi Di Kalangan Generasi Muda di Kota Tanjungpinang,
(Tanjungpinang : Universitas Maritim Raja Ali Haji)
38
49
Meriena Putri Ajiwibawani, Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal gaya Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian, Universitas Negeri Surabaya
50
Elly Herlyana, Jurnal Fenomena Coffee Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru Kaum Muda,
Thaqafiyyat Vol. 13,No.1, Juni 2012 hal 190
39
C. Kerangka Berfikir
51
Fidagta Khoironi, Ekspresi Keberagaman Komunitas Warung Kopi ( Ananlisis Profil Komunitas
Warung Kopi Blandongan di Yogyakarta),Skripsi Fakultas Ushuluddin ( Yogyakarta : Universitas
Islam negeri Sunan Kalijaga ) Tahun 2009
40
Maka dari itu penjelasan di atas persoalan yang akan saya teliti
merujuk kepada perubahan yang disebabkan dengan munculnya coffee
shop terhadap pola prilaku gaya hidup kaum muda.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merumuskan bagan
kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Lincoln dan Guba dalam buku
pedoman penulisan skripsi, pendekatan kualitatif disebut sebagai
Naturalistik Inquiry. Dikarenakan penggunaan pendekatan metode ini
dilakukan dengan cara pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan
dalam latar/setting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang
diteliti.1
6
J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, ( Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia 2010), hal 118
7
Ibid hal 112
8
Sugiyono, metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Op, Cit hal 146.
45
Tabel 3.1
Pedoman Observasi
Observasi yang
No Keterangan
dilakukan
1. Aktivitas yang dilakukan - Observasi ini dilakukan untuk
kaum muda di Coffee Shop mengamati keadaan serta
aktivitas yang dilakukan di
dalam Coffee Shop Starbucks
yang sering dikunjungi oleh
kaum muda.
2. Wawancara
Wawancara sebagai tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi langsung dari informan yang tidak didapatkan dari
observasi. Oleh karena itu peneliti harus mengajukan pertanyaan
kepada partisipan. Pertanyaan yang diajukan sangat penting untuk
menangkap persepsi, pikiran, pendapat, perasaan orang tentang suatu
gejala, peristiwa, fakta atau realita. Wawancara dapat dilakukan
dengan bertatap muka langsung di tempat penelitian.9
Wawancara pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara
terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Dalam wawancara terstruktur,
peneliti telah menyiapkan pertanyaan yan sama dan peneliti
mencatatnya.10
Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada para pengunjung
Coffee Shop Starbucks. Wawancara ini dilakukan kepada 10
pengunjung Coffee Shop Starbucks yang memiliki perbedaan latar
9
J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, Op. Cit 116
10
Sugiyono, metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Op.Cit hal 138
46
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara Pengunjung Starbucks
1 Mengapa anda datang ke Starbucks ?
Dengan siapa anda datang ke
2
Starbucks?
3 Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Seberapa lama biasanya anda
4
menghabiskan waktu di Starbucks?
Seberapa sering anda datang ke
5
Starbucks dalam satu minggu ?
Pada jam berapa biasanya datang ke
6
Starbucks?
Bagaimana anda mengatur waktu untuk
7
datang ke Starbucks ?
Makanan atau minuman seperti apa
8 yang biasanya anda pesan di Starbucks?
Apa alasannya?
Apakah anda keberatan mengeluarkan
9 uang untuk membeli makanan atau
minuman di Starbucks?
Apakah anda senang mempublikasikan
10 keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Apakah menurut anda mendatangi
11 Starbucks merupakan suatu prestige
sosial?
Apakah menurut anda mendatangi
Starbucks merupakan sebuah gaya
12
hidup kaum muda pada zaman
sekarang?
Aktivitas seperti apa yang anda lakukan
13
untuk menghabiskan waktu luang anda?
Bagaimana pendapat anda jika
14 seseorang menghabiskan waktu luang
dengan mengunjungi coffee shop?
Bagaimana pendapat anda terkait
15
budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Menurut anda apa hal positif dan
16
negatifnya budaya nongkrong saat ini?
47
4. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang disajikan berupa gambar yang
menggambarkan langsung tempat penelitian atau dokumen berupa
material yang tertulis. Dokumen dapat berupa memorabilia dan
korespondensi, atau berupa audiovisual.11
Tabel 3.3
Pedoman Dokumentasi
No Dokumen Keterangan
11
J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, Op.Cit 111
48
12
Lexy J. Moleog, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
hal 330-332
49
13
Sugiyono, metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Op.Cit hal 247-252
BAB IV
Gambar 4.1
Logo Starbucks
1
Starbucks Company Profile, The Starbucks Story, diakses pada
https://www.starbucks.com/about-us/company-information/starbucks-company-profile pada
tanggal 8 Februari 2018 Pukul 21.00
50
51
2
Kopidewa, “Sejarah Starbucks yang Menjadi Raksasa Dunia”, diakses dari
http://kopidewa.com/cerita-kopi/sejarah-kedai-kopi/sejarah-starbucks/ , pada tanggal 8 Februari
2017 Pukul 21.20 WIB
3
Starbucks Company Profile, The Starbucks Story, Op.Cit.
52
With our partners, our coffee and our customers at our core, we live
these values:
- Creating a culture of warmth and belonging, where everyone is
welcome.
- Acting with courage, challenging the status quo and finding new
ways to grow our company and each other.
- Being present, connecting with transparency, dignity and respect.
- Delivering our very best in all we do, holding ourselves
accountable for results.
4
Kopidewa, “Sejarah Starbucks yang Menjadi Raksasa Dunia”, Op.Cit.
53
dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan
dimana tempatnya.
Observasi ini dilakukan pada jam dan hari yang berbeda-beda,
peneliti mengunjungi Starbucks selama berjam-jam dan mengamati secara
seksama mengenai aktivitas yang terjadi di dalam Starbucks. Selama
proses observasi peneliti berusaha untuk ikut berinteraksi dengan
pengunjung Starbucks, Sehingga peneliti berhasil mengidentifikasi
aktivitas gaya hidup kaum muda yang terjadi di Starbucks, dimana pada
setiap sore menjelang malam jumlah pengunjung Starbucks jauh lebih
banyak dibandingkan pada siang hari, kecuali pada saat akhir pekan
pengunjung Starbucks akan lebih ramai dibandingkan pada saat weekdays.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh
peneliti di Starbucks kota Bogor, berikut ini akan dipaparkan secara jelas
mengenai hasil wawancara dan peneliti selama melakukan kegiatan
penelitian di Starbucks Kota Bogor.
Gaya hidup menurut Kotler adalah pola kehidupan orang yang
bersangkutan di dunia ini sebagaimana tercermin dalam kegiatan
(activity), minat (interest), pendapat (opini). Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Kotler juga berpendapat bahwa gaya hidup merupakan keseluruhan
perilaku manusia dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. 5
Dalam hal penelitian ini, peneliti telah mengamati aktivitas yang dilakukan
pengunjung di Starbucks, juga peneliti melakukan pendekatan untuk
mengetahui ketertarikan seseorang terhadap sesuatu juga ikut berinteraksi
dengan pengunjung sehingga peneliti dapat mengetahui mengenai
pandangan seseorang terhadap fenomena Coffee Shop Starbucks.
a) Activities (Aktivitas)
Manusia adalah mahluk hidup yang melakukan mobilitas sosial.
Mobilitas sosial semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
5
Philip Kotler, Dasar- Dasar Pemasaran jilid 1 edisi keenam, ( Jakarta: Intermedia ) hal 234
54
6
Hasil wawancara dengan Adit selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
10.00 WIB
7
Hasil Wawancara dengan Amel selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
16.30 WIB
8
Hasil Wawancara dengan Faris selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018 pukul
16.00 WIB
55
“Kita tau kan kalau kopi di Starbucks ini emang rasanya enak
ditambah lagi tempatnya juga enak buat nongkrong, buat ngobrol-
ngobrol sama teman juga enak.”10
9
Hasil Wawancara dengan Syifa selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
15.20 WIB
10
Hasil Wawancara dengan Handoyo selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018
pukul 14.00 WIB
11
Hasil Wawancara dengan Panji selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
18.00 WIB
12
Hasil Wawancara dengan Bunga selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018
pukul 15.00 WIB
13
Hasil Wawancara dengan Fadli selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
19.00 WIB
56
Coffee Shop terkenal di dunia adalah tempat yang tepat untuk minum kopi,
tetapi tidak hanya mengenai rasa kopi yang mempunyai khasnya tetapi
Starbucks juga menawarkan kenyamanan tempat bagi para
pengunjungnya. Dilihat dari segi fasilitas, Starbucks memang mempunyai
sambungan internet wi-fi yang bisa dengan bebas digunakan pengunjung
sehingga pengunjung dapat leluasa mengakses internet ataupun
menyelesaikan tugas kuliah dan kantornya di Starbucks. Di samping itu
pelayanan yang ramah dan baik terhadap konsumen membuat Coffee Shop
ini menjadi semakin diminati oleh masyarakat khususnya kaum muda.
Pada bagian selanjutnya setelah kita mengetahui beberapa
pemaparan informan mengenai kesenangan mereka mengunjungi
Starbucks. Tentunya ada aktivitas yang dilakukan informan selama
berjam-jam di Starbucks entah itu seorang diri, teman-teman, maupun
rekan bisnisnya di Starbucks. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa
informan mengenai aktivitas yang dilakukan selama berjam-jam di
Starbucks sebagai berikut:
Syifa memaparkan mengenai apa yang dilakukan selama berada di
Starbucks dan biasanya berapa lama Syifa menghabiskan waktu di
Starbucks seperti berikut ini:
”Kalau sendiri biasanya main laptop aja, dan kalau sama teman-
teman ya ngobrol aja, kadang suka diskusi masalah tugas juga.
Wifi-an gratis juga kan jadinya makin betah ada disini. Saya
datang kesini lumayan sering, karena kan kampus saya dekat
banget dengan Starbucks, jadi kalau lag ga ada kerjaan atau kelas
di kampus biasanya langsung datang kesini sama teman-teman.
Tergantung sih, kalau misalnya waktunya lagi senggang banget
saya bisa seharian ada disini kan ada wifi juga jadi bisa 3-4 jam lah
disini. Biasanya sih sama teman ya, misalnya kita suka gak punya
tujuan setelah pulang dari kampus, akhirnya kita pergi ke
Starbucks. Tapi kalau sendirian pun saya sering datang kesini.”14
14
Hasil Wawancara dengan Syifa selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
15.20 WIB
57
15
Hasil Wawancara dengan Ivan selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
17.00 WIB
16
Hasil Wawancara dengan Faris selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018
pukul 16.00 WIB
17
Hasil Wawancara dengan Handoyo selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018
pukul 14.00 WIB
58
“Yang pastinya minum kopi ya, menikmati kopi sambil santai gitu.
Karena Starbucks itu tempatnya nyaman banget jadi kadang bisa
lupa waktu sampai berjam-jam. Kalau saya kesini at least semingu
itu satu sampai dua kali sih. Saya lebih suka sendiri, karena emang
suasana disini lebih tenang jadi enak aja buat kerjaan.”19
18
Hasil Wawancara dengan Panji selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
18.00 WIB
19
Hasil wawancara dengan Adit selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
10.00 WIB
20
Hasil Wawancara dengan Fadli selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
19.00 WIB
21
Hasil Wawancara dengan Amel selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
16.30 WIB
59
22
Hasil Wawancara dengan Bunga selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018
pukul 15.00 WIB
23
Hasil Wawancara dengan Rahman selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018
pukul 14.00 WIB
60
b) Interest (Minat)
25
Hasil wawancara dengan Adit selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
10.00 WIB
26
Hasil Wawancara dengan Fadli selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
19.00 WIB
27
Hasil Wawancara dengan Amel selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
16.30 WIB
62
“Makanan sih biasanya kue-kue gitu aja, paling juga donat terus
kalau minum saya sukanya cappucino. Kadang saya juga suka
makan dessertnya. Kalau saya sih enggak keberatan ya, karena
saya punya budget khusus ya, jadi ga ganggu keuangan yang
lain.”30
“Kalau makanan sih jarang saya pesan, saya lebih sering pesan
kopi. Saya suka pesan cappucino. Ya kadang-kadang sih saya suka
28
Hasil Wawancara dengan Bunga selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018
pukul 15.00 WIB
29
Hasil Wawancara dengan Faris selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018
pukul 16.00 WIB
30
Hasil Wawancara dengan Ivan selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
17.00 WIB
63
mikir terlalu boros kalau datang kesini tapi karena memang senang
terus hobi nongkrong, ya jadi biasa aja sih sekarang ga merasa
keberatan untuk mengeluarkan uang untuk minum disini.”31
c) Opinion (Opini)
31
Hasil Wawancara dengan Syifa selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
15.20 WIB
64
Sama halnya seperti yang dikatakan fadli bahwa hal yang wajar
jika nongkrong itu dilakukan di tempat yang jelas dan mempunyai tujuan
yang baik, berikut pemaparan fadli:
32
Hasil wawancara dengan Adit selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
10.00 WIB
65
juga bisa jadi kegiatan yang bisa bikin stres hilang, kalau
negatifnya nongkrong bikin boros kadang juga lupa waktu.”33
33
Hasil Wawancara dengan Fadli selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
19.00 WIB
34
Hasil Wawancara dengan Faris selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018
pukul 16.00 WIB
66
Bunga pun memaparkan hal yang sama dengan Ivan, bahwa jika
budaya nongktong itu memberikan hal yang membuat produktif, maka
nongkrong merupakan aktivitas yang baik, berikut pemaparan Bunga:
35
Hasil Wawancara dengan Ivan selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
17.00 WIB
36
Hasil Wawancara dengan Bunga selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018
pukul 15.00 WIB
67
waktu dengan baik. Karena kita lebih sering nongkrong di luar rumah
sehingga kita lupa akan kewajiban lain yang harus dijalani.
Pada era modern saat ini penampilan merupakan hal yang penting,
dimana orangorang saling berlomba-lomba untuk menunjukan identitas
dirinya melalui fashion. Penampilan memang bukanlah hal yang utama
tetapi seringkali dijadikan sebagai bahan penilaian yang pertama.
Penampilan pula terkadang menunjukkan kelas sosial seseorang. Idy
Subandi mengatakan sebuah ungkapan yang cocok untuk menggambarkan
era modern saat ini kamu bergaya maka kamu ada. Dalam hal ini
kesesuaian penampilan dihadapan publik sangatlah penting, dimana kita
harus pintar menyesuaikan fashion kita dengan keadaan sekitar. Begitu
pula yang terjadi dengan kaum muda yang berkunjung ke Coffee Shop
Starbucks. Mereka sangat mampu menyesuaikan penampilan mereka pada
saat datang ke coffee Shop. Mereka cenderung berpenampilan Casual dan
Simple seperti Hasil wawancara mengetahui bahwa berpakaian santai dan
casual sangat mereka sukai untuk mengunjungi Starbucks. Seperti
pemaparan beberapa informan sebagai berikut:
“Saya selalu pakai celana jeans, karena saya memang lebih suka di
jeans dan atasannya cukup pakai kaos saja atau kemeja.”37
“Saya pakai baju yang pasti tidak berlebihan, simpel aja tapi
nyaman.”38
Adit pun menyampaikan hal yang serupa sebagai berikut:
“Saya datang kesini pakai baju yang santai aja, yang gak ribet
casual aja gitu.”39
“Ya biasa sih kalau saya tetap rapi tapi tidak formal, jadi gak ada
style khusus jadi bagaimana mood saya aja.”41
Fadli mengungkapkan hal yang sama sebagai berikut:
“Pakaiannya santai aja. Gak ada pakaian khusus.”42
37
Hasil Wawancara dengan Faris selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018
pukul 16.00 WIB
38
Hasil Wawancara dengan Handoyo selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018
pukul 14.00 WIB
39
Hasil wawancara dengan Adit selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
10.00 WIB
40
Hasil Wawancara dengan Syifa selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
15.20 WIB
41
Hasil Wawancara dengan Ivan selaku pengunjung Starbucks pada Sabtu, 3 Februari 2018 pukul
17.00 WIB
42
Hasil Wawancara dengan Fadli selaku pengunjung Starbucks pada Rabu, 7 Februari 2018 pukul
19.00 WIB
69
“Saya posting hal yang saya suka aja, misalnya pada acara penting
tertentu, kalau untuk sehari-hari saya jarang posting, tapi setiap
46
Hasil Wawancara dengan Faris selaku pengunjung Starbucks pada Jum’at, 9 Februari 2018
pukul 16.00 WIB
71
51
Joseph T. Plummer, “The Concept of Life Style Segmentation‖, Journal of Marketing, Vol 38 (
Januari 1974) pp. 33-37
73
secangkir kopi panas saja, tetapi Starbucks telah membuat perubahan yang
sangat berdampak besar bagi hidup gaya hidup kaum muda. Tidak hanya
menjual minuman dan makanan layaklah tempat biasa lainnya, tetapi
Starbucks juga telah berhasil menjual atmosfer kenyamanan tempat serta
service yang baik kepada para pelanggan. Maka dari itu tidak heran jika
kita melihat banyaknya orang yang senang berlama-lama menghabiskan
waktu di Starbucks. Mengenai fenomena yang terjadi pada zaman
sekarang yang dilihat dari sudut pandang sosiologi, C. Wright Mills
mengatakan melalui tiga kata yaitu ―The sociological Imagination‖ yang
merupakan suatu syarat untuk kita agar kita dapat lepas dari rutinitas
harian kita sehingga kita mampu melihat sesuatu ataupun peluang yang
baru. Hal ini sesuai dengan apa yang peneliti temukan selama proses
observasi dan wawancara kepada para pengunjung Starbucks.
Schiffman dan Wisenblit bahwa “Time and Activity are being active and
busy in one’s job and life and expanding one’s horizons.52
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, tentunya penulis menghadapi
berbagai macam kendala dan keterbatan. Adapun kendala yang dihadapi
berupa sulitnya untuk mendapatkan informasi mengenai data jumlah
pengunjung setiap harinya. Juga pihak manajemen Starbucks tidak bisa
dimintai keterangan mengenai informasi-informasi yang berkaitan dnegan
penelitian. Karena menurutnya data tersebut merupakan data privasi
perusahaan. Sehingga penulis berusaha mencari data lain untuk
melengkapi penelitian ini.
53
Hawkins, Roger J. Best, Kenneth A. Coney, Consumer Behaviour Implication for Marketing
Strategy edisi keenam, ( United States: Case Studies ) hal 335
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Starbucks di Kota Bogor,
peneliti menemukan hasil mengenai fenomena gaya hidup kaum muda di
Starbucks. Kaum muda senang menghabiskan waktu di coffee shop
Starbucks dimana aktivitas yang menunjukkan suatu gaya hidup (lifestyle)
kaum muda pun sangat beragam dilakukan di tempat tersebut. Peneliti
menemukan adanya aktivitas seperti nongkrong (hang out) bersama teman,
mengobrol, diskusi mengenai pekerjaan, mengerjakan tugas kuliah dan
tugas kantor.
Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum muda
sangat senang nongkrong di Starbucks, hal ini merupakan bukti adanya
ketertarikan tidak hanya terhadap rasa kopi Starbucks yang khas tetapi
lebih dari itu Starbucks memiliki daya tarik lain, seperti nyamannya
tempat serta fasilitas yang disediakan membuat kaum muda sangat senang
berlama-lama di Starbucks.
Selanjutnya dalam hasil penelitian ditemukan fenomena nongkrong
kaum muda pada saat ini, Kaum muda sudah menganggap bahwa budaya
nongkrong menjadi suatu aktivitas kebiasaan yang bernilai untuk
dilakukan. Bahkan nongkrong sudah menjadi wadah atau tempat untuk
mengaktualisasikan diri pada ruang publik. Terlepas dari itu budaya
nongkrong memiliki dampak yang positif maupun negatif untuk kaum
muda saat ini, tetapi dalam melihat fenomena tersebut dapat kita ambil sisi
positif yang khususnya bagi para peserta didik, budaya nongkrong dapat
memberikan suatu ruang berfikir dan bergaul secara luas yang sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat serta mendorong
seseorang untuk lebih kreatif sehingga dapat memicu seseorang untuk
melakukan sosialisasi yang baik dengan lingkungan sekitar.
76
77
B. SARAN
Buku:
Arnould, Eric., Linda Price dan George Zinkhan 1st edition. Consumers. New
York: Mc.Graw-Hill, Inc. Byron J. Finch. 2002
Feist, Jess., Feist, Gregory J. dan Roberts, Tomi-Ann. Teori Kepribadian Edisi
Delapan. Jakarta: Salmeba Yumanika. 2017
78
Sarwono, Sarliro W. Psikologi Remaja edisi revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. 2016
Sobur, Alex. Psikologi Umum Edisi revisi. Bandung: CV Pustaka Setia. 2016
Tumanggor, Rusmin dkk. Ilmu sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2012
Skripsi:
Aresa, Della. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Repurchase Intention” (Studi Pada
Pengunjung 7 Eleven Tebet Saharjo). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik. Depok : Universitas Indonesia. 2012
Meriena Putri Ajiwibawani. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal gaya Hidup
Terhadap Keputusan Pembelian. Universitas Negeri Surabaya. 2015
79
Jurnal:
Derajad S. Widhyarto, Kebangkitan Kaum Muda dan Media Baru, Jurnal Studi
Pemuda Vol.3, No 2, September 2014, hal 142
Herlyana,Elly. Fenomena Coffee Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru Kaum
Muda, Thaqafiyyat Vol. 13,No.1. Juni 2012
Ukers, William H. All about coffee. New York: The Tea and Coffee Trade
Journal Company
Internet:
80
PEDOMAN WAWANCARA PENGARUH KEBERADAAN COFFEE SHOP
TERHADAP GAYA HIDUP KAUM MUDA
(STUDI KASUS PADA STARBUCKS DI MALL BOTANI SQUARE BOGOR)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal :
2. Jam :
3. Tempat :
4. Nama Informan :
5. Profesi :
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks ?
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Sabtu, 3 Februari 2018
2. Jam : 10.00 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Adit
5. Profesi : Karyawan
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Sebenarnya kalau menurut saya, saya datang ke Starbucks bukan cuman karena
kopinya tapi memang suasana Starbucks itu coffee shop paling tepat aja untuk minum
kopi sambil santai dibanding coffee shop yang lain.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Saya lebih suka sendiri, karena emang suasana disini lebih tenang jadi enak aja buat
kerjaan.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Yang pastinya minum kopi ya, menikmati kopi sambil santai gitu.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Karena Starbucks itu tempatnya nyaman banget jadi kadang bisa lupa waktu sampai
berjam-jam.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
Kalau saya kesini at least semingu itu satu sampai dua kali sih.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Kalau ngopi sih enaknya paling tepat pagi, karena kerjaan saya kan bisa walk for
home gitu. Jadi biasanya pagi kesini.
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks?
Gak ada waktu khusus untuk ngatur waktunya karena memang sesuai aja sama ajam
kerja.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Kalau ke Starbucks saya gak suka pesan makan, dan kalau minuman saya sukanya
pesan Frappucino atau Machiato.
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Saya gak keberatan ya, karena memang kopi disini itu worth it banget. Apalagi ngopi
sambil ada wifi jadi kan lebih enak.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Kalau saya termasuk orang yang memang suka sih mempublikasikan kegiatan
tertentu. Tapi kalau kegiatan yang memang rutinitas biasa, saya ga pernah upload.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Menurut saya untuk sebagian orang mungkin Starbucks suatu prestige sosial. Tapi
ada juga yanng memang menganggap bahwa Starbucks itu sudah hal yang biasa.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Menurut saya memang Starbucks itu lambat laun bisa jadi suatu kebiasaan, karena
memang kopi kan bikin ketagihan ya kopi itu sudah menjadi sebuah keharusan. Jadi
kalau ada orang contohnya kaak saya yang memang sudah cocok banget sama kopi di
Starbucks, ya pasti saya akan datang terus kesini.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
Kalau dulu saya suka mengisi waktu luang untuk nonton drama korea, atau nonton
film. Tapikalau sekarang lebih suka menghabiskan waktu luang untuk ketemu sama
teman atau datang ke event tertentu.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Ya itu gak maslah sih, karena jujur aja wangi kopi itu memang bikin fikiran lebih
rileks aja. Jadi fikiran kita bisa fresh lagi.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Sebenarnya budaya nongkrong itu kalau dilakukan diwaktu yang tepat, dengan budget
yang tepat, maksudnya masih dalam batas yang wajar sesuai kemampuan kita itu
adalah hal yang wajar aja. Kecuali kalau nongkrong cuman buat gaya-gayaan biar
dikata gaul aja itu ga masuk akal yah.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Positifnya banyak, kayak bisa silaturahmi gitu. Ya negatifnya juga ada kayak
pengeluaran bisa lebih banyak.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Perkembangan fashion sama cepat perkembangannya dengan yang lain.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Pasti, karena perkembangan zaman sangat mempengaruhi dunia fashion.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Saya gak mengikuti trend karena apa yang saya rasa nyaman itu yang saya pakai.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Saya datang kesini pakai baju yang santai aja, casual gitu.
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Sabtu 3 Februari 2018
2. Jam : 16.30 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Amel
5. Profesi : Karyawan
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Karena saya suka aja nongkrong disini, selain kopi-kopinya enak, suasana tempatnya
juga cozy gitu.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Biasanya sama teman-teman. Tapi kalau ada spare waktu sendiri atau lagi galau kan
datang kesini juga kan bisa sendiri aja.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Nongkrong aja atau juga sambil ngerjain kerjaan kantor biar ga terlalu bosan gitu.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Nongkrong disini bisa sampe tiga sampai empat jam sih.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
Ga tentu sih, mungkin dalam seminggu bisa 3-4 kali. Kadang juga cuman beli aja
minum aja terus langsung pergi lagi.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Kalau kesini biasanya pulang kerja, sore-sore sekitar jam 5.
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks?
Ga perlu diatur sih, ya sesuka saya aja.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Kalau makanan jarang beli,karena saya kurang suka makanan manis gitu, tapi kalau
minuman biasanya saya suka pesan yang vanilla atau green tea
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Enggak keberatan sih, kan saya suka jadi biasa aja.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Kalau publikasikan sih jarang, paling kalau sesekali meet up sama teman baru saya
publikasikan.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Menurut saya biasa aja sih, karena kan Starbucks itu memang kesenangan pribadi
saya aja. Kan kalo prestige bukan cuman Starbucks aja.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Iya mungkin bisa aja sih menunjukkan sebuah gaya hidup anak muda zaman
sekarang. Karena mereka menganggap Starbucks itu salah satu tempat yang hits.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
Kalau ada waktu luang saya biasanya pergi sama keluarga atau sama teman.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Menurut pendapat saya, kenapa mereka menghabiskan waktu di Coffee Shop mungkin
itu salah satu alternatif orang-orang zaman sekarang untuk menghilangkan rasa stress
atau lelahnya seharian di ruangkantor. Jadi mereka merasa kalau ada waktu luang ya
itu saatnya waktu untuk dirinya sendiri.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Menurut saya hal negatifnya itu banyak anak-anak remaja yang suka nongkrong tapi
ga jelas arah tujuannya yang akhirnya Cuma buang-buang waktu bahkan itu bisa
gangu sekolah mereka karena nongkrong terlalu malam. Hal positinya juga banyak
sih, nongkrong juga bisa jadi tempat yang bisa membuat kita punya peluang untuk
menemukan hal yang baru.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Kalau fashion saat ini memenag sudah banyak ya, tapi saya lebih perhatin tentang
trend hijab sekarang, menurut saya hijab zaman sekarang itu bagus banget, jadi
banyak perempuan-perempuan yang berhijab itu tampil lebih modis dan gak
ketinggalan zaman.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Pastinya ada kaitannya ya, mungkin ada pengaruhnya dari globalisasi, para desainer
fashion saat ini banyak melihat dari sisi culture orang luar negeri. Jadi para desainer
Indonesia dapat inspirasi dari hal itu.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Iya kadang saya juga suka untuk mengikuti fashion yang lagi ngehits itu seperti apa.
Biar tampilan saya lebih menarik lagi.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Yang penting pakaiannya gak aneh aja, sewajarnya aja ko.
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Sabtu, 3 Februari 2018
2. Jam : 15.00 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Bunga
5. Profesi : Mahasiswa
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Starbucks tempatnya nyaman banget buat ngobrol, suasanya itu bikin betah orang
kalau datang kesini.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Biasanya sama teman aja sih, karena kalau sendirian kurang seru.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Ngobrol-ngobrol aja sama teman sambil minum kopi.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Tergantung sih, kalau misalnya waktunya lagi senggang banget saya bisa seharian ada
disini kan ada wifi juga jadi bisa 3-4 jam lah disini.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
Gak terlalu sering juga, paling seminggu sekali aja, karena ngopi gak harus datang
kesini. Bisa bikin dirumah walaupun rasanya memang beda banget.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Biasanya sore sampai malam kira-kira jam 8
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks ?
Gampang kok, kan kesini itu setelah selesai kegiatan. Sore/malam
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Biasanya suka pesan minuman kopi kayak cappucino atau caramel macchiato
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
saya tidak merasa keberatan karena memang Starbucks rasanya juga beda jadi sesuai
dengan harga.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Saya posting hal yang saya suka aja, misalnya pada acara penting tertentu, kalau
untuk sehari-hari saya jarang posting, tapi setiap hari saya selalu melihat media sosial
untuk mengetahui berita terkini.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Iya, karena dari harga dan suasananya aja memang sudah beda sekali. Starbucks
punya gengsi tersendiri untuk kalangan tertentu. Karena brand Starbucks kan memang
sudah banyak di negara lain. jadi prestigenya sangat berbeda.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Bagi orang-orang yang memang suka kopi, mungkin Starbucks itu sudah menjadi
suatu gaya hidup seseorang, misalnya aja orang kantoran ketika jam istirahat, mereka
tidak hanya mencari makanan saja tetapi kopi itu sudah menjadi suatu kewajiban.
Apalagi Starbucks juga biasanya buka di dalam perkantoran.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
Kalau untuk saat ini karena saya juga sedang susun skripsi jadi waktu luangnya
ngerjain skripsi aja, dan kadang suka merasa bosan kalau mengerjakan di kost-an saya
suka kerjain disini. Atau saya suka nonton drama juga.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Itu kembali lagi kepada individu masing-masing, kalau cara mereka datang ke
Starbucks itu untuk memenuhi sebuah hobi nongkrong atau minum kopi dan dapat
mengilangkan rasa suntuk, ya berarti itu hal yang sngat wajar.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Kalau nongkrong itu memberikan hal yang baik, maka budaya nongkrong itu
merupakan suatu aktivitas yang bisa membuat seseorang produktif, tetapi kalau
nongkrong membawa hal yang buruk maka aktivitas itu merupakan hal yang sia-sia
saja. Jadi kaum muda harus bisa memposisikan diri mereka.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Positifnya nongkrong bisa jadi hal yang baik, seperti silaturahmi dengan teman atau
berdiskusi dengan teman. Jadi mereka nongkrong itu tidak hanya untuk menghabiskan
waktu sia-sia aja, apalagi zaman sekarang orang kantoran melakukan rapat itu tidak
hanya di ruang tertutup saja, tapi sesekali meraka rapat di tempat yang lebih santai
coffee shop. Kalau negatifnya seseorang bisa jadi lupa waktu karena sudah terlalu
asyik dengan nongkrong.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
Gaya hidupnya sudah sangat berbeda, apalagi anak SMA zaman sekarag mereka
cenderung lebih boros tanpa memikirkan uang yang orang tua mereka kasih. Kita bisa
lihat dari Handphone aja mereka rata-rata memakai yang mahal.
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Menurut saya fashion saat ini leih bagus ya, apalagi untuk wanita yang berhijab,
pilihan modelnya makin banyak dan modern. Kita bisa lihat wanita yang memakai
hijab Syar’i bisa kelihatan lebih modis dalam berpakaian dan tetap sesuai aturan
agama.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Pastinya sangat dipengaruhi oleh globalisasi, karena desainer Indonesia sudah punya
prestasi di dunia, buktinya banyak desainer Indonesia bisa masuk di ajak New York
Fashion Week. Itu berarti Indonesia punya Fashion yang patut diperhitungkan.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Saya biasa aja sih, gak terlalu mengikuti trend fashion sekarang, saya berpakaian
sesuai kenyamanan aja.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Ya pastinya rapi karena kita pergi ke tempat banyak orang.
TRANSKIP WAWANCARA PENGARUH KEBERADAAN COFFEE SHOP
TERHADAP GAYA HIDUP KAUM MUDA
(STUDI KASUS PADA STARBUCKS DI MALL BOTANI SQUARE BOGOR)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Rabu, 7 februari 2018
2. Jam : 19.00 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Fadli
5. Profesi : Karyawan
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Karena saya penikmat kopi, dan menurut saya Starbucks kan tempatnya sudah
terkenal juga jadi asik aja kalau datang kesini.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Ya biasanya kalau kesini bareng teman-teman lah, hang out disini sekalian kopdar.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Kayak biasa aja, nongkrong-nongkrong minum kopi, ketawa bareng sambil melepas
penat.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Paling lama 4 jam sih.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu?
Mungkin seminggu minimal sekali, atau seminggu dua kali.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Kalau kesini biasanya sore atau malem setelah pulang kerja. Jadi gak bentrok sama
waktu kerja.
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks?
Cara ngaturnya kalau kesini setelah pulang kerja kalau lagi weekdays, kecuali
datangnya weekend.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Saya beli makanan jarang, kalau minuman biasanya black coffee gitu.
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Lumayan agak mahal kalau dibandingin sama kopi-kopi biasa. Tapi kan sesuai sama
rasa dan tempatnya juga.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Kalau aktivitas sehari-hari gak telalu saya publikasikan, karena sibuk kerja juga. Tapi
kalau lagi kopdar sama teman biasanya saya suka upload di media sosial.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Iya sedikitnya ada rasa gengsi yang beda sama kedai kopi biasa.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Menurut saya memang iya sih datang ke tempat kayak gini itu sudah jadi gaya hidup
anak-anak muda zaman sekarang.malah gak cuman anak muda aja, tapi orang tua juga
kayaknya banyak yang senang dan sengaja datang ke Starbucks.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda? Cara
saya buat menghabiskan waktu luang, biasanya kumpul sama keluarga. Karena kan
selama lima hari ini kerja terus. Jadi kalau ada wkatu luang bisa pergi sama keluarga
atau teman.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Kalau datang ke Coffee Shop cuman untuk melamun sendirian gak ada tujuan itu hal
yang bodoh ya, seharusnya bisa memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Menurut saya kalau nongkrongnya di tempat yang jelas, ada tujuan yang bisa diambil
itu sih hal yang bagus. Yang penting nongkrongnya harus tahu waktu.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Positifnya, mungkin nongkrong juga bisa jadi kegiatan yang bisa bikin strees hilang,
kalau negatifnya nongkrong bikin boros kadang juga lupa waktu.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
Gaya hidup kaum muda sekarang itu kayaknya lebih menyeramkan, lebih bebas aja
gitu. Banyak hal yang harusnya belum dilakukan diusia yang masih remaja tapi
zaman sekarang malah hal itu sudah jadi hal yang biasa.
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Fashion saat ini jauh lebih maju, mungkin karena memang zamannya sudah modern.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Iya pasti ada pengaruhnya globalisasi,
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Enggak saya orangnya lebih simpel aja, gak mau ribet.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Pakaiannya santai aja. Gak ada pakaian khusus.
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Jum’at, 9 Februari 2018
2. Jam : 16.00 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Faris
5. Profesi : Mahasiswa/ Model
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Datang kesini emang udah biasa sih, basiclly tempatnya nyaman aja trus kopi disini
tuh enak banget punya ciri khas.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Biasanya datengnya sama teman, sama keluarga juga suka tapi seringnya sama teman.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Ya ngobrol aja bareng temen, nongkrong-nongkrong sama teman, suka ngobrolin
banyak hal, dan biasanya kalau lagi ada tugas saya suka ngerjain disini, karena
memang nyaman aja buat ngerjain tugas dari pada di perpustakaan, kalau disini
pikiran saya lebih imajinatif dan bisa dapat banyak inspirasi.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Biasanya ngabisin waktu 3 jam atau lebih sih.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
Seminggu sih biasanya 3 kali kesini.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Biasanya sore sih, setelah selesei kegiatan di kampus atau kegiatan lainnya.
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks?
Bagi saya karena saya suka banget kopi dan kopi itu udah jadi kayak wajib banget,
dan saya ngaturnya itu gampang aja, karena saya kesini setelah melakukan kegiatan
rutinitas harian. Jadi kegiatan kita sudah selesei dan hobi minum kopi juga bisa kita
lakukan. Menurut saya sore itu waktu yang sangat perfect sekali untuk menikmati
kopi.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Kalau makanan saya jarang pesan, tapi kalau minum saya pasti pesan, misalnya saya
suka yang baru nih ada green tea dan cappucino latte.
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Engga sih, karena kalau kita compare sama coffee shop yang biasa memang lebih
mahal harganya, tapi kita lihat dari segi kenyamanan dan kelas yang ditawarkan itu
beda. Kalau disini menikmati kopinya itu lebih enak karena suasananya.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Iya sering, biasanya sih aku upload di Instagram, apalagi kalau perginya sama teman
pasti aku snapgram.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Menurut saya iya, karena pengunjung starbucks itu banyak dari kalangan menengah
keatas, banyak orang yang meeting disini sama temen bisnisnya atau berdiskusi
masalah pekerjaan. Jadi menurut saya tempat ini sangat punya prestige sosial yang
cukup tinggi.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Menurut saya sendiri Starbucks sudah menjadi gaya hidup untuk sebagian orang yang
memang untuk pecinta kopi. sama aja datang ke starbucks itu untuk memenuhi
kebutuhan hobi minum kopi.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
Kalau saya suka nongkrong-nongkrong bareng teman aja, atau saya lebih suka ngisi
waktu luang untuk mnegerjakan suatu project tertentu.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Itu tergantung individunya aja, masalah suka menghabiskan waktu luang di Coffee
Shop itu hak mereka ya.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Menurut saya pribadi budaya nongkrong itu sudah menjadi bagian aktivitas anak
muda zaman sekarang ya apalagi yang tinggal di kota-kota besar. Karena budaya
nongkrong itu kita bisa menemukan banyak hal dari nongkrong itu seperti misalnya
kita bisa menemukan ide-ide baru, dan saya lihat banyak anak muda yang sukses itu
berawal dari nongkrong, karena misalnya seseorang lagi nongkrong dengan teman
komunitasnya kemudian mereka saling bertukar fikiran dan akhirnya mengerjakan
suatu project baru sehingga mereka berkomitmen membangun suatu bisnis baru. Itu
salah satu contoh anak muda sukses yang awalnya ide mereka muncul pada saat
nongkrong.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Kalau menurut saya positifnya itu kita bisa bertemu dengan orang baru, misalnya
temen kita itu membawa temennya lagi ke tempat nongkrong, yang awalnya tidak
kenal akhirnya kenal. Dan kita bisa juga ngerjain tugas disini karena menurut saya
nongkrong itu tidak hanya sitting, talking dan doing nothing. Dan sisi negatifnya
mungkin kita lebih suka di luar rumah, jadi intensitas bertemu dengan keluarga
sedikit.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
Gaya hidup muda saat ini terlihat lebih hedonis ya, karena begini jika kita ingin
masuk kepada suatu ruang lingkup atau kalangan tertentu otomatis kita harus ikut
terjun ke gaya hidup tersebut. Dan menurut saya orang zaman itu lebih takut tidak
diakui daripada dia tidak harus melakukan gaya hidup itu yang artinya menjalani gaya
hidup yang diluar kebiasaan itu gampang yang terpenting seseorang tiu dapat
pengakuan dari kelompok tertentu. Karena ya memang gaya hidup itu berkasta.
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Perkembangan fashion saat ini itu memang sangat pesat sekali ya, apalagi Indonesia
sudah menjadi pusat trend busana muslim di dunia. Karena banyak desainer Indonesia
yang bikin baju muslim modern dan tiu salah satu kemajuan yang sangat baik.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Pastinya ada pengaruh globalisasi, pengaruhnya juga bisa dari barat karena tak segan-
segan mereka berpenampilan terbuka ditempat umum dan itu kurang sesuai sama
budaya Indonesia, tetapi banyak juga fashion muslim yang lambat laun sudah modern
mengikuti perkembangan zaman.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Iya, saya salah satu orang yang suka mengikuti trend fashion saat ini, karena selain
kuliah saya juga kerja dibidang entertainment yang mengharuskan up to date
mengenai fashion.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Saya selalu pakai celana jeans, karena saya memang lebih suka di jeans dan atasannya
cukup pakai kaos saja atau kemeja.
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : 6 Februari 2018
2. Jam : 14.00 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Handoyo
5. Profesi : Mahasiswa
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Kita tau kan kalau kopi di Starbucks ini emang rasanya enak ditambah lagi tempatnya
juga enak buat nongkrong, buat ngobrol-ngobrol sama teman juga enak.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Kalau lebih enak sih pasti sama teman-teman. Dan emang seringnya sama teman.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Ya biasalah anak muda paling cuman ngobrol aja, sharing-sharing gitu.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Ga tentu, kadang kalau sudah janjian sama teman kan suka lupa waktu gitu. Paling
lama sih 4 jam.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
Gak terlalu sering sih karena kan kalau sekarang teman-teman yang lain juga lagi
sibuk, jadi kalau janjian aja sama teman pasti kesini. Kita-kita seminggu sekali aja.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Kalau kesini sih lebih suka siang, jadi selesai makan siang langsung ngopi kan enak.
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks ?
Kalau lagi senggang diusahakan sih datang kesini, soalnya kan saya pecinta kopi, jadi
ngopi lebih enak ngopi memang ditempat yang mendukung gini. Maksudnya kayak
Starbucks nyaman banget buat ngopi sambil santai disini.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Jarang pesen makan sih, karena disini paling kue-kue gitu aja, jadi biasanya pesan
kopi aja.
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Gak keberatan ko, karena harga sesuai dengan rasa.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Saya jarang main sosial media, jadi jarang juga posting foto atau apapun di media
sosial
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Iya memang Starbucks punya prestige tersendiri, ini kelihatan dari suasana tempat
yang membuat orang betah.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Menurut saya kaum muda yang sudah punya penghasilan Starbucks sudah menjadi
gaya hidup. Tetapi untuk pelajar menurut saya belum menjaadi gaya hidup, karena
dari segi harga Starbucks memang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan
minuman-minuman yang biasa.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
Biasanya kalau lagi ada waktu luang, saya suka olahraga bulu tangkis, dan selesai
main bulutangkis biasanya ngopi sambil ngobrol-ngobrol dengan teman-teman.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Menurut saya itu hal yang sangat lumrah, karena orang datang ke Starbucks tidak
hanya minum atau membeli kopi saja, tapi banyak juga mereka datang ke Starbucks
pada waktu Istirahat kantor buat ketemu sama teman atau rekan bisnis.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Menurut saya kalau nongkrong-nongrong saja tanpa ada hal yang bisa diambil itu sia-
sia, tapi kalau sekalian ngobrol-ngobrol hal yang berkualitas itu baik.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Positifnya mungkin bisa jadi ajang silaturahmi dengan teman, kalau negatifnya anak
muda cenderung menghabiskan waktu hanya dengan nongkrong-nongkrong di luar
rumah.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
Gaya hidupnya cenderung lebih hedonis ya terus juga kurang memanfaatkan kualitas
waktu dan apalagi sekarang banyak tempat belanja online, itu membuat seseorang
bisa jadi lebih konsumtif.
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Fashion sangat berkembang dengan sangat pesat, kelihatan dari desain-desainnya
semakin beragam.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Pastinya ada, karena teknologi memudahkan kita untuk mencari informasi tentang
apapun termasuk fashion, otomatis desainer indonesia banyak melihat dan mendapat
inspirasi dari desainer atau rancangan orang luar negeri.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Saya biasa aja sih, kalau lagi trend fashionnya sesuai dengan selera saya, saya pasti
pakai dan beli tetapi kalau tidak sesuai dengan selera, saya tidak akan pakai.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Saya pakai baju yang pasti tidak berlebihan, simpel aja tapi nyaman.
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Sabtu, 3 Februari 2018
2. Jam : 17.00 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Ivan
5. Profesi : Mahasiswa
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Saya ingin minum kopi tentunya sambil ngobrol-ngobrol sama teman, terkadang juga
ngerjain tugas kuliah karena tempatnya yang nyaman.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Biasanya sih kalau kesini sama teman atau pacar saya.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Ya selain minum kopi, kalau disini sih ngobrol-ngobrol, kalau ada tugas kuliah ya
kerjain disini.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Kesini sih biasanya seminggu dua kali, ya kalau sebulan bisa delapan sampai sepuluh
kali.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
Biasanya kalau disini bisa satu jam dan saya pernah tuh paling lama disini sampai
empat jam.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Biasanya sih kalau datang kesini sore atau malam pada saat weekday ya, setelah
selesai kegiatan kampus.
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks?
Terus kalau ngaturnya sih disela-sela waktu kosong ya, kan kalau sore sudah kosong
ga ada kegiatan , kadang mampir kesini sebentar.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Makanan sih biasanya kue-kue gitu aja, paling juga donat terus kalau minum saya
sukanya cappucino. Kadang saya juga suka makan dessertnya.
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Kalau saya sih enggak keberatan ya, karena saya punya budget khusus ya, jadi ga
ganggu keuangan yang lain.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Ya, kalau saya gak terlalu sering ya upload ini itu di media sosial, tapi kalau ada
informasi-informasi penting baru saya posting di media sosial.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Ya bisa dibilang punya prestige sosia sendiri ya, mungkin karena dari tempatnya yang
bagus, alat-alat pembuatan kopinya juga yang sudah canggih, jadi ngebuat rasa
kopinya juga beda.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Ya kalau menurut saya Kopi itu bukan lagi sebuah kebutuhan tetapi sudah menjadi
gaya hidup, jadi otomatis Starbucks juga sudah menjadi gaya hidup anak muda zaman
sekarang.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
Aktivitas waktu luang, biasanya saya isi dengan kumpul bersama keluarga kayak suka
makan-makan, atau saya biasanya main game.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Menurut saya itu ga masalah ya, selagi melakukan hal yang positif dan tidak
merugikan orang lain sih itu gak masalah.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Nongkrong adalah hal yang wajar dilakukan untuk anak muda tapi kalau zaman
sekarang kan bukan cuma kaum muda saja, orang tua pun banyak yang memang
masih suka nongkrong-nongkrong gitu. karena menurut saya nongkrong juga perlu
dilakukan ya, biar fikiran kita juga lebih luas.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Tergantung kaum mudanya ya menanggapi nongkrong itu sendiri, apakah nongkrong
itu dalam hal yang produktif atau malah sebaliknya yang cenderung menjurus ke arah
yang negatif.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Kalau saya lihat perkembangan fashion saat ini itu sangat luar biasa ya, sangat kreatif
dan inovatif dalam hal model baju.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Ya pastinya ada pengaruh dari globalisasi ya.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Kalau saat ini saya punya gaya fashion tersendiri.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Ya biasa sih kalau saya tetap rapi tapi tidak formal, jadi gak ada style khusus jadi
bagaimana mood saya aja.
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Sabtu, 3 Februari 2018
2. Jam : 18.00 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Panji
5. Profesi : Karyawan
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Tempanya nyaman dan fasilitasnya juga mendukung, jadi kayak suasana tempatnya
enak, ada wifi juga.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Biasanya sama teman atau pacar saya
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Nongkrong aja biar suasana hatinya gak jenuh.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Sekali seminggu atau dua kali seminggu sempetin waktu kesini.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu?
Biasanya sih satu sampai dua jam.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Setelah jam pulang kerja saya, sehabis magrib seringnya
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks?
Pintar-pintar kita aja ngatur waktunya, kalau lagi lebur kerja ya berarti gak datang
kesini.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Kalau makanan saya pesan kue-kue gitu aja, kalau minuman ya pastinya kopi.
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Menurut saya gak masalah sih kalau mengeluarkan uang untuk minum kopi disini.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Kadang-kadang aja saya upload di media sosial.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Menurut saya iya pasti ada prestige sosial, karena kan memang kalau orang Indonesia
itu selalu menganggap lebih berkelas sama produk luar negeri. Starbucks kan produk
luar.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Karena sekarang kedai kopi kayak gini sudah banyak banget, bukan cuman Starbucks,
jadi Starbucks bisa jadi salah satu tempat yang membentuk gaya hidup anak muda.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
`biasanya istirahat aja atau main futsal.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Menurut saya itu gak maslaah, itu hak setiap orang untuk datang ke Coffee Shop.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Menuru saya itu hal yang biasa, karena anak muda memang lagi senang-senangnya
main, nongkrong atau ari hal-hal yang baru.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Positifnya nonkrong itu bisa membuat kita jadi orang yang gampang bergaul.
Negatifnya mungkin bisa membuang-buang waktu saja. Tapi itu tergantung juga
nongkrongnya itu ada tujuannya apa enggak.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
Gaya hidup anak muda sekarang kurang punya simpati sama orang lain, kayak lebih
asik sama gadgetnya masing-masing.
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Trend fashion sekarang bagus banget ya apalagi kalau fashion untuk perempuan.
banyak desainer muda yang kreatif-kreatif juga buat bikin baju.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Iya ada pengaruhnya. Misalnya ide kita muncul setelah lihat fashion di negara lain
melalui internet atau secara langsung.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Kadang saya suka mengikuti.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Pakaiannya yang santai dan nyaman aja.
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Sabtu, 3 Februari 2018
2. Jam : 14.00 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Rahman
5. Profesi : Karyawan
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Ya karena saya mau minum kopi sambil nunggu jam kantor masuk
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Berdua dengan teman kantor.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Ngopi aja, sama ngobrol-ngobrol biasa.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Gak lama, paling satu sampai dua jam aja, abis gitu balik lagi ke kantor
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
Semaunya saya aja kesini, kalau lagi mau ya pasti datang kesini
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Jam istirahat kantor pas zuhur
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks?
Kalau lagi ada waktu dan mau datang kesini aja sih.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Biasanya Black coffee aja, kalau makan saya jarang disini.
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Enggak sih biasa aja, karena rasa kan ga pernah bohong. Jadi sesuai lah
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Saya bukan tipe orang yang harus upload sana upload sini, jadi kalau ada momen-
momen tertentu aja.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Menurut saya, untuk orang yang sudah sering datang kesini sih prestigenya ga terlalu
high ya, tapi kalau untuk orang yang mungkin jarang kesini, bisa jadi Starbucks itu
punya prestige sendiri untuk mereka.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Gaya hidup bukan starbuck aja ya, tapi mungkin adanya Starbucks itu bisa membuat
gaya hidup seseorang terbentuk, misalnya aja kalau orang yang belum penah ke
Starbuck, terus dia sewaktu-waktu datang ke Starbucks dan akhirnya ketagihan sama
kopi, suasananya yang asik disini yang pada akhirnya seseorang itu datang terus ke
Starbucks. Itu kan jadi hobi,jadi gaya hidup baru juga.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
Biasanya sih futsal, abis futsal nongkrong sama teman-teman.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Ya menurut saya itu biasa aja ya, selagi dia bisa atur waktu kerjaan atau sekolah
dengan nongkrong atau pergi ke Coffee Shop , ya kan nongkrong atau pergi ke tempat
coffee shop juga bisa buat menghilangkan stress karena kerjaan.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Budaya nongkrong zaman sekarang memang lagi hits banget ya, soalnya di Bogor
sudah banyak tempat-tempat Coffee Shop atau tempat-tempat yang asik buat
nongkrong, contohnya aja lapagan Sempur sekarang sudah jauh lebih rapi sudah
kekinian banget, jadi orang-orang suka nongkrong kayak tempat-tempat gitu.
Ibaratnya nongkrong zaman sekarang itu sudah di fasilitasi.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Menurut saya, positif atau negatifnya itu tergantung orang, kalau buat saya positifnya
itu kita bisa ketemu sama teman, ngobrol tentang hal yang baru itu juga kan bisa
nambah wawasan kita, tapi positifnya mungkin lebih boros aja karena kalau
nongkrong gitu kita pasti keluar rumah, beli bensin, beli makan atau minum. Kalau
terlalu sering ya itu bisa bikin boros.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
Gaya hidup anak muda sekarang itu lebih kayak ketergantungan banget sama media
sosial, jadi media sosial itu bisa jadi memberikan dampak yang positif, tapi kalau
anak muda sekarang kurang cerdas, yang ada mereka akan terhanyut sama hal-hal
negatif.
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Fashion sekarang itu macam-macam, desainernya juga kreatif-kreatif banget, jadi
kalau pakai baju jaman sekarang itu gak bikin bosan.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Iyalah pastinya, karena zaman sekarang semuanya itu sudah dipengaruhi globalisasi,
gak hanya fashion aja, makanan media, atau apapun itu semua sudah dipengaruhi
globalisasi.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Tidak, karena saya pakai baju yang sesuai sama kenyamanan saya aja.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Kalau kesini pada saat jam kerja berarti saya pakai baju kantor, saya pakai yang biasa
aja gimana maunya saya.
TRANSKIP WAWANCARA
KAJIAN GAYA HIDUP KAUM MUDA PENGGEMAR COFFEE SHOP
(Studi Kasus Pada Coffee Shop “Starbucks” di Mall Botani Square Bogor)
Pelaksana Wawancara:
1. Hari/tanggal : Rabu, 7 Februari 2018
2. Jam : 15.20 WIB
3. Tempat : Starbucks
4. Nama Informan : Syifa Fauziyah
5. Profesi : Mahasiswi
Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa anda datang ke coffee shop Starbucks ?
Saya suka datang ke Starbucks soalnya enak aja datang kesini, servicenya bagus gitu.
Selain itu starbucks itu Coffee Shop untuk kalangan menengah keatas makanya
suasananya itu enak untuk jadi tempat nongkrong sama teman-teman. Jadi fasilitas
sama harga itu memang sebanding.
2. Dengan siapa anda datang ke Starbucks?
Biasanya sih sama teman ya,misalnya kita suka gak punya tujuan setelah pulang dari
kampus, akhirnya kita pergi ke Starbucks. Tapi kalau sendirian pun saya sering
datang kesini.
3. Apa yang anda lakukan di Starbucks?
Kalau sendiri biasanya main laptop aja, dan kalau sama teman-teman ya ngobrol aja,
kadang suka diskusi masalah tugas juga. Wifi-an gratis juga kan jadinya makin betah
ada disini.
4. Seberapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di Starbucks?
Tergantung sih, kalau misalnya waktunya lagi senggang banget saya bisa seharian ada
disini kan ada wifi juga jadi bisa 3-4 jam lah disini.
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks dalam satu minggu ?
Saya datang kesini lumayan sering, karena kan kampus saya dekat banget dengan
Starbucks, jadi kalau lag ga ada kerjaan atau kelas di kampus biasanya langsung
datang kesini sama teman-teman.
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Starbucks?
Gak tentu juga datang kesini jam berapa, ya enak sih biasanya sore setelah pulang
kuliah.
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk datang ke Starbucks ?
Ga susah ko, karena kesini itu biasanya setelah pulang kuliah. Dan kadang saya suka
kesini malam soalnya saya ngekost di dekat sini. Jadi kalau malem bisa datang kesini
juga.
8. Makanan atau minuman seperti apa yang biasanya anda pesan di Starbucks? Apa
alasannya?
Kalau makanan sih jarang saya pesan, saya lebih sering pesan kopi. Saya suka pesan
cappucino
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau minuman di
Starbucks?
Ya kadang-kadang sih saya suka mikir terlalu boros kalau datang kesini tapi karena
memang senang terus hobi nongkrong, ya jadi biasa aja sih sekarang ga merasa
keberatan untuk mengeluarkan uang untuk minum disini.
10. Apakah anda senang mempublikasikan keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
Awalnya sering ngeposting via aplikasi Path biar keliatan anak gaul gitu, tapi lama-
lama merasa bosan juga, jadi kalau sekarang sudah jarang sih.
11. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan suatu prestige sosial?
Gak terlalu bergengsi juga sih, tapi kalau orang tahu kita datang ke Starbucks kan
biasanya anggapannya beda, karena memang di Starbucks kan minum kopi gak cukup
sepuluh ribu aja. Jadi lumayan juga sih ada prestige sosialnya.
12. Apakah menurut anda mendatangi Starbucks merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
Kalau menurut saya memang starbucks itu sudah menjadi bagian gaya hidup kaum
muda. Apalagi ini lokasinya itu di Mall dan di dekat kampus jadi yang datang kesini
banyak mahasiswa dan orang kerja. Jadi minum kopi di Starbucks itu sudah menjadi
suatu kebiasan untuk sebagian orang.
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang anda?
Saya orangnya lebih senang di luar sih, karena memang saya ngekost, jadi kalau di
kost-an itu bosan banget. Jadi biasanya ngisi waktu luangnya kadang nongkrong,
nonton, makan sama teman-teman sambil nunggu kelas selanjutnya dimulai.
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi coffee shop?
Menurut saya itu biasa aja , karenamereka datang kesini juga bukan hanya nongkrong
aja, tapi ada kepentingan lainnya. Ketemu sama teman kerja atau ngerjain tugas disini.
Jadi selain itu mungkin mereka juga hobi nongkrong kayak saya, jadi datang kesini itu
bisa jadi tempat buat nurunin stress atau rasa penat. Jadi itu hal yang lumrah kalau ada
orang yang menghabiskan waktu luang disini.
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya nongkrong kaum muda saat ini?
Menurut saya bedanya itu mungkin kalau zaman dulu itu nongkrong di warung kopi
biasa dan sebelum di bogor ini banyak mall mungkin nongrkrong di tempat-tempat
biasa aja. Tapi kalau sekarang kan banyak coffe shop juga jadi mereka biasanya
nongkrong-nongkrong ditempat yang lebih nyaman buat diskusi hal-hal yang baik dan
kan itu bagus juga jadi kita banyak dapat inspirasi.
16. Menurut anda apa hal positif dan negatifnya budaya nongkrong saat ini?
Pasti ada positf dna negatifnya, contoh positifnya itu kita jadi sering ketemu teman
untuk sharing masalah tugas atau diskusi tentang masalah kuliah. Negatifnya kita jadi
bisa lupa waktu seharian di Starbucks karena terlalu nyaman tempatnya.
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya hidup kaum muda saat ini?
Menurut saya gaya hidup zaman muda sekarang itu anak muda itu sangat senang
menunjukkan identitas mereka ke publik, jadi mereka bisa dilihat orang itu sebagai
anak gaul anak yang mengikuti berita ter-update. Makanya banyak banget anak muda
yang nongkrong itu untuk nunjukkin bahwa kelas sosialnya itu beda loh dengan kelas
sosial yang lain. makanya anak muda kadang sangat senang memposting kegiatan
mereka, seolah-olah mereka itu kayak lagi nge-branding diri dia ke publik.
18. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan fashion saat ini?
Menurut saya kalau lihat fashion saat ini lebih mengikuti gaya ketimuran ya, awalnya
kan mengikuti gaya barat yang lebih terbuka gitu pakaiannya tapi untuk saat ini kita
bisa dilihat sekarang wanita berhijab sudah banyak. Apalagi kaum muda itu gampang
dipengaruhi oleh orang kan, sekarang banyak selebgram berhijab yang pakaiannya
modis dan itu diikuti oleh kaum muda.
19. Apakah perkembangan fashion saat ini dipengaruhi oleh globalisasi?
Pastinya sangat dipengaruhi oleh globalisasi, misalnya baju ala tukri atau timur tengah
lagi trend banget di Indonesia, model baju Abaya banyak diminati oleh masyarakat.
Dan itu membuktikan bahwa fashion juga bisa dipengaruhi oleh globalisasi. karena
sekarang ini bnayk juga brand luar negeri yang masuk ke Indonesia.
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat ini?
Iya, saya salah satu orang yang mengikuti trend fashion saat ini.
21. Bagaimana style fashion anda ketika mengunjungi coffee shop atau tempat ramai
lainnya?
Kalau saya memang orangnya sangat memperhatikan penampilan ya, jadi kemanapun
mau pergi harus rapi, karena biar enak dilihat.
Starbucks Company Profile
January 2018
The Starbucks Story
Our story began in 1971. Back then we were a roaster and retailer of whole bean and ground coffee, tea and spices
with a single store in Seattle’s Pike Place Market. Today, we are privileged to connect with millions of customers
every day in 76 markets.
Folklore
Starbucks is named after the first mate in Herman Melville’s “Moby Dick.” Our logo is also inspired by the sea –
featuring a twin-tailed siren from Greek mythology.
Starbucks Mission
Our mission: to inspire and nurture the human spirit – one person, one cup and one neighborhood at a t ime.
Our Coffee
We’ve always believed in serving the best coffee possible. It's our goal for all of our coffee to be grown under the
highest standards of quality, using ethical sourcing pract ices. Our coffee buyers personally travel to coffee farms in
Lat in America, Africa and Asia to select high-quality beans. And our master roasters bring out the balance and rich
flavor of the beans through the signature Starbucks Roast.
Our Stores
Our stores are a neighborhood gathering place for meeting friends and family. Our customers enjoy quality service,
an inviting atmosphere and an exceptional beverage in more than 28,000 stores and two immersive Starbucks
Reserve™ Roastery locations.
Our Partners
We offer some of the finest coffees in the world, grown, prepared and served by the finest people. Our employees,
who we call partners, are at the heart of the Starbucks Experience.
We believe in treating our partners with respect and dignity. We are proud to offer comprehensive health coverage
for eligible full- and part-time partners; equity in the company through Bean Stock; and the opportunity for eligible
U.S. partners to earn bachelor’s degrees with full tuition reimbursement through the Starbucks College
Achievement Plan.
Our Products
Starbucks offers a range of exceptional products that customers enjoy in our stores, at home, and on the go.
Coffee: More than 30 blends and single-origin premium coffees.
Handcrafted Beverages: Fresh-brewed coffee, hot and iced espresso beverages, Starbucks® Cold Brew slow-
steeped coffee, Frappuccino® coffee and non-coffee blended beverages, Starbucks Refreshers® beverages,
smoothies and teas.
Merchandise: Coffee- and tea-brewing equipment, Verismo® System by Starbucks, mugs and accessories,
packaged goods and gifts.
Fresh Food: Baked pastries, sandwiches, salads, protein boxes and bowls, oatmeal, yogurt parfaits and fruit cups.
Consumer Products
Coffee and Tea: Whole-bean and ground coffee (Starbucks and Seattle’s Best Coffee brands), Starbucks VIA®
Instant, Starbucks® Coffee K-Cup® pods, Starbucks® and Teavana® Verismo® pods.
Ready-to-Drink (RTD): Starbucks® bottled Frappuccino® coffee drinks, Starbucks Discoveries® chilled cup
coffees, Starbucks Discoveries Iced Café Favorites®, Starbucks Iced Coffee, Starbucks Doubleshot® espresso
drinks, Starbucks Doubleshot® Energy Coffee drinks; Starbucks® Bottled Cold Brew; Starbucks Refreshers®
beverages, Evolution Fresh™ bottled juices, Teavana® bottled craft iced teas.
Brand Portfolio
Starbucks Coffee, Seattle’s Best Coffee, Teavana, Evolution Fresh and Ethos Water.
Investor Information
Starbucks went public on June 26, 1992 at a price of $17 per share (or $0.27 per share, adjusted for subsequent
stock splits) and closed trading that first day at $21.50 per share.
Starbucks was incorporated under the laws of the State of Washington, in Olympia, Wash., on Nov. 4, 1985.
Starbucks Corporation's common stock is listed on NASDAQ, under the trading symbol SBUX.
We focus in four areas where our commitment and scale can make the biggest impact:
Making coffee the world’s first sustainable agricultural product by doing our part to improve the lives of 1 million
people in coffee communities around the world.
Building and operating the world’s largest green retail business, minimizing our environmental footprint and
inspiring others to do the same.
Investing in pathways to opportunity through education, training and employment.
Strengthening communities by welcoming all and creating impact on issues that matter.
Since the beginning, Starbucks has been a different kind of company. One that is dedicated to inspiring and nurturing the
human spirit. Committed to serving the finest coffee, creating an exceptional customer experience, and being a great place to
work. We are grateful to our partners (employees) for making us the company that we are. And we are honored to be
acknowledged for their efforts.
1982 Howard Schultz joins Starbucks as director of retail 1995 Begins serving Frappuccino® blended beverages.
operations and marketing. Starbucks begins providing coffee Introduces Starbucks® super‐premium ice cream.
to fine restaurants and espresso bars. Announces secondtwo‐for‐onestock split.
Opens roasting facility in York, Pa.
1983 Howardtravelsto Italy,wherehe’simpressedwiththe Total stores: 677
popularity of espresso bars in Milan. He sees the potential to
developa similar coffeehouse culture inSeattle.
1996 Begins selling bottled Frappuccino® coffee drink through
North American Coffee Partnership (Starbucks and Pepsi‐
1984 HowardconvincesthefoundersofStarbuckstotestthe Cola North America).
coffeehouse concept in downtownSeattle, where the first
Opens stores in: Japan (firststore outsideof North America)
Starbucks®CaffèLatteisserved.Thissuccessfulexperimentis
and Singapore.
the genesisfor a company thatSchultz founds in 1985.
Total stores: 1,015
1985 Howard founds Il Giornale, offering brewed coffee and
espresso beverages made from Starbucks® coffee beans. 1997 Establishes The StarbucksFoundation, benefiting local
literacy programs.
1987 Il Giornale acquires Starbucks assets with the backing of Opens stores in: the Philippines.
local investors and changes its name to Starbucks Total stores: 1,412
Corporation. Opens in Chicago and Vancouver, Canada.
Total stores*: 17 1998 Acquires Tazo, a tea company based in Portland,Ore.
Extends the Starbucks brand into grocery channels
1988 Offers full health benefits to eligible full‐ and part‐time across the U.S.
employees. Launches Starbucks.com.
Total stores: 33 Opens stores in: Malaysia, New Zealand,Taiwan,Thailand
and U.K.
1989 Total stores: 55 Total stores: 1,886
1990 Starbucks expands headquarters in Seattle. 1999 Partners withConservation International to promote
Total stores: 84 sustainable coffee‐growing practices.
Acquires Hear Music, aSanFrancisco–based music
1991 Becomes the first privately owned U.S. company to offer a company.
stock option program that includes part‐time employees. Announces third two‐for‐one stock split.
Opens first licensed airport store at Seattle’s Sea‐Tac Opens stores in:China, Kuwait, Lebanon and South Korea.
International Airport. Total stores: 2,498
Total stores: 116
2000 HowardSchultztransitionstochairmanandchiefglobal
1992 Completes initial public offering (IPO), with common stock strategist, Orin Smith promoted to president and chief
being traded on the NASDAQ NationalMarket under the executive officer.
trading symbol SBUX. Establishes licensing agreement withTransFairUSA to sell
Total stores: 165 Fairtrade certified coffee in U.S. andCanada.
Opens stores in: Australia, Bahrain, Hong Kong,Qatar,Saudi
1993 Opens roasting plant in Kent, Wash. Arabia and United Arab Emirates.
Announcesfirsttwo‐for‐onestocksplit. Total stores: 3,501
Total stores: 272
2001 Introducesethicalcoffee‐sourcingguidelines developedin 2007 Eliminates all artificial trans fat and makes 2 percent milk
partnership withConservation International. the new standard for espresso beverages in allU.S. stores as
IntroducestheStarbucksCard,aninnovativestored‐value part of commitment to health and wellness.
card for customers to use and reload. Opens stores in: Romania and Russia.
Announcesfourthtwo‐for‐onestocksplit. Total stores: 15,011
Opens stores in:Austria and Switzerland.
Total stores: 4,709 2008 Chairman HowardSchultz returns as chief executive
officer.
2002 Starbucks enters into licensing agreements with national AcquiresCoffeeEquipmentCompany and itsClover®
FairTradeorganizationsto sellFairtradecertifiedcoffeein brewing system.
the countries where Starbucks does business. Launches My Starbucks Idea,Starbucks first online
Establishes StarbucksCoffeeTradingCompany (SCTC) in community.
Lausanne,Switzerland. AnnouncesStarbucks™SharedPlanet™,thecompany’s
Opens stores in: Germany, Greece, Indonesia, Mexico long‐term commitment to conducting business responsibly.
Oman, Puerto Rico and Spain. Expands partnership withConservation International for
Total stores: 5,886 work on ethical sourcing and climate change.
Launches Pike Place RoastTM**, which quickly becomes
Starbucks top‐selling coffee .
2003 AcquiresSeattleCoffeeCompany,whichincludesSeattle’s
BestCoffee andTorrefazioneItalia coffee brands. Opens stores in: Argentina, Bulgaria,CzechRepublicand
Portugal.
Opens roasting facility inCarsonValley, Nev.,and
Amsterdam, Netherlands. Total stores: 16,680
Opens stores in:Chile,Cyprus, Peru andTurkey.
Total stores: 7,225 2009 Launches StarbucksVIA™ Ready BrewCoffee.
OpensEastAfricaFarmerSupportCenterinKigali,Rwanda.
2004 Opens firstFarmer SupportCenter in San Jose,Costa Rica. Starbucks partners with (RED)™ to help save lives inAfrica.
ReleasesRayCharles,GeniusLovesCompanyCDthrougha Starbucks named on of the most engaged brand in social
collaboration withConcord Records. media. Launches myStarbucks and StarbucksCard iPhone
Introduces StarbucksCoffee Master Program . apps and StarbucksCard Mobile payment.
Opens stores in: France. Opens stores in: Poland andAruba.
Total stores: 8,569 Total stores: 16,635
2005 JimDonald becomespresidentand chief executiveofficer to 2010 Expands digital offerings for customers with free
replace retiring Orin Smith. unlimited Wi‐Fi, Starbucks Digital Network in U.S.
stores.
Acquires EthosWater.
Seattle’s Best Coffee reinvents business strategy to
Announces fifth two‐for‐one stock split.
extend brand’s reach.
Opens stores in: Bahamas,IrelandandJordan.
Expands coffee offeringswith ultra‐premiumStarbucks
Total stores: 10,241 Reserve™ line and Starbucks® NaturalFusions, the first
nationally‐brandednaturally‐flavoredpackagedcoffee
2006 Launches the industry’s first paper beverage cup Announces firstAsiaFarmerSupportCenterinYunnan
containing post‐consumer recycled fiber, saving Province,China.
more than 75,000 trees each year. Opens stores in: Hungary and El Salvador.
Opens stores in: Brazil and Egypt. Total stores: 16,858
Total stores: 12,440
* All store counts reflect end of fiscal year for company‐owned stores
** (PikePlace is a trademark of the Pike Place Market PDA, used under license).
Rahman, Karyawan
Ivan, Mahasiswa
Bunga, Mahasiswa
Amel Karyawan
Syifa, mahasiswa
Panji, karyawan
Adit, Karyawan
Faris, Mahasiswa
Handoyo, Mahasiswa
BIODATA PENULIS