Disusun Oleh :
KELOMPOK II
MAHASISWA PROFESI NERS
DUSUN TURI
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan dari Praktek Komunitas Stikes Yogyakarta adalah untuk
membangun kebersamaan sebagai mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Stikes Yogyakarta guna memenuhi tugas Komunitas dengan
melaksanakan program pembelajaran di masyarakat dan bersama
masyarakat untuk membantu program pemerintah dalam memcahkan
berbagai permasalahan di wilayah pedukuhan Turi, Kel. Sidomulyo, Kec.
Bambanglipuro, Kab. Bantul, Prov. DIY
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan jiwa Solidaritas, Sosial dan pengabdian pada
mahasiswa untuk menolong sesama.
b. Merealisasikan pemenuhan program studi Program Studi Profesi
Ners Stikes Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
c. Meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan.
d. Meminimalkan angka permasalahan tentang kesehatan di
masyarakat.
e. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan pada masyarakat.
BAB II
PENGKAJIAN
2. Demografi
Gambaran jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis pekerjaan, agama,
kunjungan posyandu di wilayah dusun Turi.
Variabel Jumlah Total Prosentase
Sample (%)
(n)
Jenis kelamin Laki-laki n=246 KK 345 49%
Perempuan (697orang) 352 51%
Agama Islam 697 100%
Kristen -
Katolik 3 0%
Hindu -
Budha -
Usia 0-5 tahun 54 orang 8%
6-11 tahun 64 orang 9%
12-22 tahun 87 orang 12%
22-49 tahun 359 orang 52%
>60 tahun 133 orang 19%
AKI 0 0
AKB 1 0
Akbal 0 0
B. SUBSISTEM
1. Lingkungan fisik
a. Kondisi perumahan di wilayah Turi dan status kepemilikannya
yaitu:
1) Kondisi perumahan : 100 % permanen.
2) Status kepemilikan : 86 % milik sendiri
b. Sanitasi (sampah dan limbah) baik perumahan dan fasilitas
umum di wilayah tersebut yaitu:
3) Belum ada tempat pembuangan sampah, sampah masih
dibakar.
c. Iklim wilayah
4) Tropis
d. Kepadatan penduduk dan pemukiman
5) Rumah tidak begitu padat jarak antara rumah satu ke yang
lainnya.
e. Kegiatan penduduk Pinggir sehari-hari yaitu (pagi-siang-
malam)
6) Pagi : masyarakat ke sawah, mengajar, bekerja dan ada
yang dirumah
7) Siang : ke sawah, kerja dan ada yang di rumah.
8) Malam : pengajian, arisan dan berisirahat dirumah bersama
keluarga
2. Layanan sosial dan layanan kesehatan
a. Pelayanan kesehatan: Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah
Turi yaitu (klinik/apotik/puskesmas/RS)
1) Puskesmas : 1
b. Jenis pelayanan yang diberikan: sesuai dengan masalah yang
terjadi pada pasien
c. Siapa pemberi layanan kesehatan di wilayah Turi
1) Dokter : -
2) Perawat : 1 orang
3) Bidan :
4) Dukun : tidak ada
d. Keterjangkaun layanan kesehatan di wilayah (baik dari jarak,
waktu dan biaya)
1) Kurang lebih 3 KM dari dukuh Turi ke puskesmas
e. Seberapa sering masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan
(angka kunjungan ke puskesmas/posyandu balita/posyandu
lansia )
1) Kunjungan masyarakat ke puskesmas setiap bulan tidak
tentu hanya saat sakit saja
2) Kunjungan masyarakat ke posyandu lansia 1 bulan sekali
3) Kunjungan balita 1 x sebulan setiap tanggal 7.
f. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terkait pelayanan
kesehatan di wilayahnya
1) Cukup baik, karena sesuai dengan pemberian layanan yang
dikeluhkan.
g. Pelayanan sosial
1) Fasilitas layanan sosial di wilayah:di dusun Turi tidak ada
fasilitas layanan sosial
2) Adakah layanan konseling pada segala usia di wilayah:di
wilayah Turi: Tidak ada konseling khusus
3) Seberapa sering masyarakat memanfaatkan layanan sosial:
Tidak ada layanan sosial di dusun Turi
h. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terkait layanan sosial:
belum ada
3. Ekonomi
a. Rata-rata pendapat perkapitas wilayah: Rata-rata 1000.000-
3000.000
b. Jenis pekerjaan dan sumber penghasilan
1) Pelajar
2) Petani
3) Pedagang
4) Swasta
5) PNS
6) Buruh
c. Keberadaan pusat perbelanjaan di wilayah: Swalayan : 2, 1 KM
d. Adakah bantuan dana untuk pemeliharaan kesehatan di wilayah
tersebut: Ada, bantuan dari pemerintah daerah setempat untuk
pemeliharaan kesehatan.
e. Penggunaan bantuan dana pemeliharaan kesehatan oleh
masyarakat: Untuk biaya posyandu
4. Transportasi dan keamanan
a. Sarana transportasi yang tersedia di wilayah
1) Sepeda
2) Sepeda motor
3) Mobil
b. Fasilitas keamaanan yang ada di wilayah (kantor
polisi/bencana/ pemadam kebakaran dll)
4) Pos kamling tiap RT
c. Sarana sanitasi masyarakat: Tidak ada
d. Kejadian tawuran/kenakalan remaja di wilayah: Tidak ada
5. Pemerintahan dan politik
a. Adakah organisasi masyarakat di wilayah tersebut: tidak ada
b. Adakah organisasi remaja di wilayah: Karang taruna
c. Peraturan/kebijakan mengenai kesehatan yang berlaku di
wilayah: Tidak ada peraturan / kebijakan mengenai kesehatan
yang berlaku.
d. Program kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan di wilayah tersebut: senam kebugaran yang
dilakukan sekali dalam seminggu
e. Bagaimana penyebaran informasi kesehatan dari puskesmas ke
masyarakat di wilayah :Pengumuman dan leaflet
f. Dalam menentukan peraturan terkait kesehatan di wilayah
apakah masyarakat di ikut sertakan: selalu didiskusikan dengan
tokoh-tokoh masyarakat lainnya
6. Komunikasi
a. Media informasi apa yang tersedia dan sering digunakan oleh
masyarakat.
1) Pengumuman di Masjid
2) Undangan secara lisan
3) Undangan resmi
b. Adakah sarana forum komunikasi baik secara formal/informal
di wilayah: tidak ada
c. Darimanakah masyarakat mendapatkan informasi kesehatan
1) Puskesmas
d. Jenis informasi kesehatan yang sering didapatkan
1) Pengumuman di masjid
e. Apakah tokoh masyarakat ikut serta melakukan pendidikan
kesehatan di wilayah: Ikut ,yaitu ketua RT dan kader
7. Pendidikan
a. Fasilitas dan bentuk pendidikan formal yang ada di wilayah
Turi: (sekolah dari PAUD -TK): di dusun Turi ada PAUD, akan
tetapi tidak ada sekolah SD, SMP, SMA
b. Fasilitas dan bentuk pendidikan informal yang ada di wilayah
(TPA): Ada,yaitu diadakan per dua RT yaitu RT 01 & 02, RT
03 & 04, dan RT 05,06 & 07
c. Adakah layanan kesehatan pada setiap sarana pendidikan: Ada
layanan kesehatan
8. Rekreasi
a. Wahana rekreasi yang tersedia di wilayah: Pantai
b. Sarana prasarana yang disediakan: Tidak ada
c. Keterjangkauan wahana rekreasi: Tidak ada
d. Siapa saja yang memanfaatkan wahana tersebut: Warga
Masyarakat
e. Jenis rekreasi yang ditawarkan: Tidak ada
f. Adakah sarana olah raga di wilayah: Senam tiap-tiap RT di hari
sabtu dan senam lanisa setiap hari minggu pagi.
g. Gambaran pemanfaatan waktu luang masyarakat di wilayah :
Masyarakat mengatakan pemanfaatan waktu mereka yaitu di
rumah kumpul bersama keluarga
C. PERSEPSI
1. Persepsi masyarakat terkait pelayanan kesehatan yang tersedia
(dari segi harga, waktu, fasilitas, jenis pelayanan yang diberikan,
karakteristik petugas kesehatan).
a. Dari segi harga sudah sesuai dengan keadaan masyarakat di
dusun Turi.
b. Dari segi waktu masyarakat mengatakan waktu pelayanan /
melayani masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi.
c. Dari segi fasilitas masyarakat fasilitas di puskesmas sudah
cukup.
d. Dari jenis pelayanan yang diberikan sudah cukup baik, akan
tetapi lebih ditingkatkan lagi karena terkadang saat periksa
warga harus menunggu lama saat pelayanan
2. Persepsi kader terkait masyarakat dan keterlibatan puskesmas
dalam meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
a. Kader mengatakan upaya masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan sudah cukup, jika sakit langsung ke puskesmas.
b. Kader mengatakan keterlibatan puskesmas dalam pemeliharan
cukup.
3. Persepsi masyarakat dan kader terkait pelaksanan posyandu di
wilayah: posyandu cukup tapi masih perlu di tingkatkan lagi,
apalagi di posyandu lansia karena diadakan hanya setiap 3 bulan
sekali.
4. Persepsi tenaga kesehatan /Puskesmas terkait optimalisasi
pemeliharaan kesehatan ( waktu pelayanan, jenis pelayanan,
program kesehatan, penyampaian informasi ke masyarakat)
a. Dari segi waktu pelayanan kesehatan cukup
b. Program yang disampaikan ke masyarakat cukup dan dapat di
terima oleh masyarakat.
5. Masyarakat mengatakan terkait pelaksanaan posyandu di dusun
Turi cukup baik.
DATA PRIMER
1. Data umum
Variabel Jumlah Prosentase
(n) (%)
Jenis kelamin Laki-laki 345 49%
Perempuan 352 51%
Usia Balita 54 orang 8%
Anak 64 orang 9%
Remaja 87 orang 12%
Dewasa 359 orang 52%
Lansia 133 orang 19%
Gambar 2.2 Jenis Kelamin, Usia
Di Perdukuhan Turi
2. Data kesehatan
2
Pemanfaatan Kebun 26 59%
pekarangan
. Kolam 2 7%
Kandang 11 49%
8 Lainnya 8 17%
Tidak Ada 0 0%
p
Pengolahan sampah dan pemanfaatan pekarangan di
dusun Turi (N=42)
d
Variabel Jumlah PrProsentase (%)
u (n)
Pemberantasan
k Diberantas 24 10%
jentik secara rutin
u Tidak pernah 222
h diberantas 90%
Gambar 2.9 Pemberantasan Jentik, Pedukuhan Turi
(N=246)
ANALISA DATA
Do:
- Data PIS-PK tahun 2018
sebanyak 85.88% warga
yang terkena HT belum
teratur berobat.
- Ibu kader mengatakan hanya
posyandu lansia yang
diadakan 1 bulan sekali dan
olahraga diadakan setiap 1
minggu sekali. Akan tetapi
posyandu dewasa tidak ada.
- Masyarakat mengatakan
dewasa dan lansia jika sakit
tidak langsung berobat
karena menganggap sakitnya
cepat sembuh
- Sebanyak 5% warga usia
dewasa terkena hipertensi
dan sebanyak 29% warga
usia lansia terkena
hipertensi.
- Sebanyak 44% usia dewasa,
60% usia lansia yang belum
mendapat informasi terkait
kesehatan
- Sebanyak 33% masyarakat
mempunyai masalah
kesehatan khusus penyakit
ISPA selama 6 bulan
terakhir
- Sebanyak 5 warga terkena
TBC
- Ada 20% usia dewasa, 24%
usia lansia yang masih
belum berobat jika merasa
sakit
- Sebanyak 74% usia dewasa,
70% usia lansia belum aktif
ke posnyandu
- Ada 69% usia dewasa, 56%
usia lansia belum
berolahraga secara teratur
- Ada 89% usia dewasa, 81%
usia lansia belum melakukan
diit yang baik dan benar
- Sebanyak 56%
penampungan air masih
terbuka dan 10% ada jentik
dalam bak
- Sebanyak 89% sampah
selalu dibakar, 27% yang
tidak sesuai syarat tempat
sampah dan 63% jarak
penampungan sampah <5m
- Sebanyak 80% pembuangan
air limbah sembarangan dan
16% mempunyai kandang
ternak tidak terawat
3 DS : Kurang Perilaku kesehatan
- Masyarakat mengatakan ada pemahaman beresiko
2 ibu hamil didusun turi
- Masyarakat mengatakan ada
bayi yang tidak
menggunakan ASI eksklusif
Tetapi ditambah air tajin
- Masyarakat mengatakan ada
balita yang terkena gizi
buruk
- Masyarakat mengatakan
masih sering mengkonsumsi
minuman keras
DO :
Keterangan
A. Risiko terjadi
B. Risiko Keparahan
D. Minat masyarakat
G. Tempat
H. Waktu
I. Dana
J. Fasilitas Kesehatan
K. Sumberdaya
BAB III
Perilaku Promosi
Kesehatan
1. Menggunakan
perilaku yang
menghidindari
risiko (1 – 3)
2. Memonitor
lingkungan terkait
dengan risiko (1 –
3)
3. Memonitor perilaku
personal terkait
dengan risiko (1 –
3)
4. Menjaga hubungan
social (1 – 3)
5. Melakukan perilaku
kesehatan secara
rutin (1 – 3)
6. Mendukung
kebijakan public
yang sehat (1 – 3)
7. Menggunakan
sumber-sumber
financial untuk
meningkatkan
kesehatan (2 – 4)
8. Menggunakan
dukungan social
untuk
meningkatkan
kesehatan (1 – 3)
9. Mendapatkan
imuniasasi yang
direkomendasikan
(2 – 4)
10. Memperoleh
pemeriksaan rutin
(1 – 3)
11. Menghindari
paparan penyakit
menular (1 – 3)
12. Menghindari
paparan sisa asap
rokok (1 – 3)
13. Menghindari
penggunaan
tembakau (1 – 3)
Prevensi Tersier : Prevensi Tersier :
Dukungan Sosial Bantuan Penghentian Merokok
1. Kemauan untuk 1. Catat status merokok saat ini
menghubungi orang dan riwayat merokok.
lain untuk meminta 2. Tentukan kesiapan pasien
bantuan (2 – 4) untuk belajar berhenti
2. Bantuan yang merokok.
ditawarkan oleh 3. Pantau kesiapan pasien untuk
orang lain (3 – 5) mencoba berhenti merokok.
3. Waktu yang 4. Berikan saran yang konsistan
disediakan oleh dan jelas untuk berhenti
orang lain (3 - 5) merokok.
4. Usaha yang 5. Bantuan pasien
disediakan oleh mengidentifikasi alasan
orang lain (3 – 5) untuk berhenti dan hambatan
5. Informasi yang untuk berhenti.
disediakan orang 6. Ajarkan pasien mengenai
lain (3 – 5) gejala fisik pemutusan
6. Dukungan emosi nikotin (misalny, sakit
yang disediakan leh kepala,
orang lain (3 – 5) pusing,mual,iritabilitas,insom
7. Orang-orang yang nia)
dapat membantu 7. Yakinkan pasien bahwa
sesuai kebutuhan (3 gejala fisik pemutusn
– 5) nikontin adalah ersifat
8. Jaringan social sementara.
yang membantu (3 8. Bantuan pasien untuk
– 5) mengidentifikasi aspek
pisokosial (misalnya, persaan
Kepercayaan positif dan negatif yang
mengenai kesehatan: terkait dengan merokok)
Sumber-sumber yang yang mempengaruhi perilaku
Diterima merokok.
1. Merasakan 9. Bantu pasien mengenali
dukungan dari isyarat yang membuat nya
orang penting merokok (misalnya, berada
lainnya (3 – 5) sekitar orang lain yang
2. Merasakan merokok,sering mengunjungi
dukungan dari tempat-tempat dimana
teman (3 – 5) merokok diperbolehkan)
3. Merasakan 10. Bantu pasien untuk
dukungan dari mengembangan metode
tetangga (3 – 5) praktis untuk menolak
4. Merasakan merokok
dukungan dari (misalnya,menghabisakn
penyedia layanan waktu dengan teman-teman
kesehatan (2 – 4) nyang tidak merokok, sering
5. Merasakan berda ditepat dimana
dukungan dari merokok tidak
dukungan dari diperbolehkan, pelatihan
dukungan relaksasi)
kelompok sendiri (3 11. Bantu memilih metode
– 5) terbaik untuk berhenti
6. Merasakan merokok ketik pasien siap
kemampuan fungsi untuk berhenti.
(2 – 4) 12. Rujuk pada progaram
7. Merasakan energy kelompok atau terapis
untuk bertindak (2 indifidu, yang sesuai.
– 4) 13. Bantu pasien merencanakan
8. Merasakan askes srategi koping tertentu dan
tehadap obat- menyesaikan maslah tertentu
obatan (2 – 4) yang timbul dari (rencana)
9. Merasakan askes berhenti merokok.
tehadap 14. Sarakan untuk merencanakan
perlengkapan (3 – cara bertahan dari orang lain
5) merokok dan menghindari
10. Merasakan askes berada disekitar kita.
terhadap layanan 15. Informasi pasien bahwa
kesehatan (2 – 4) mulut kering,
11. Merasakan askes batuk,tenggorokan gatal,dan
terhadap perasaan gelisah adalah
transportasi (3 – 5) gejala yang mungkin terjadi
12. Merasakan askes setelah berhen; tambalan atau
terhadap bantuan permen karet dapat
fisik (2 – 4) membantu ( meredakan)
keiginan merokok .
Perilaku Pencari 16. Sarankan untuk menghindari
Kesehatan tembakau tanpa asap,
1. Mengajukan mecelupkan, dan mengunyah
pertanyaa- karna ini dapat menyebabkan
pertanyaan yang kecanduan atau masalah
berhubungan kesehatan termsuk kanker
dengan kesehatan mulut, masalah gusi, dan
(1 – 3) masalah jantung.
2. Menyelesaikan
tugas yang
berhubungan
dengan kesehatan
(1 – 3)
3. Melakukan skrining
diri (2 – 4)
4. Mendapatkan
bantuan dari
professional
kesehatan (2 – 4)
5. Melakukan
kegiatan hidup
sehari-hari yang
konsisten dengan
toleransi (1 – 3)
6. Menjelaskan
strategi untuk
menghilangkan
perilaku yang tidak
sehat (1 – 3)
7. Melakukan perilaku
kesehatan dengan
inisiasif sendiri (1 –
3)
8. Melakukan perilaku
kesehatan yang
disarankan (1 – 3)
9. Menggunakan
informasi kesehatan
yang terkemuka (2
– 4)
10. Menjelaskan
strategi untuk
mengoptimalkan
kesehatan (1 – 3)
11. Mencari bantuan
bila diperlukan (2 –
4)
Perilaku kesehatan Prevensi Primer Prevensi primer
berisiko: angka 1. Perilaku yang 1. Identifikasi kemungkinan
kejadian merokok meningkatkan penyebab sesuai kebutuhan
masih tinggi b.d kesehatan (2-4) 2. Kaji tingkat pengetahuan
kurang terpapar 2. Sumber informasi pasien terkait dengan proses
informasi peningkatan penyakit yang spesifik
terkemuka (2-4) 3. Jelaskan tanda dan gejala
yang umum dari penyakit
yang sesuai dengan
kebutuhan
Prevensi sekunder Prevensi Sekunder
1. Mengajarkan 1. Edukasi pasien mengeni
latihan rutin yang tanda dan gejala yang harus
efektif (2-4) di laporkan kepada petugas
2. Menjelaskan resiko kesehatan sesuai kebutuhan
penyakit yang di 2. Perkuat informasi yang di
turunkan (2-4) berikan dengan anggota tim
3. Menjelaskan kesehatan lain sesuai
strategi untuk kebutuhan
menghindari 3. Instruksikan pasien
paparan bahaya mengenai tindakan untuk
lingkungan (2-4) mengontrol meminimalkan
gejala sesuai kebutuhan
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
1. Pemeriksaan 1. Eksplorasi kepada pasien
kesehatan yang di apakah dia telah melakukan
rekomendasikan manajemen gejala
(2-4) 2. Diskusikan pilihan terapi
2. Skrining deteksi atau penanganan
kanker sendiri 3. Diskusikan perubahan gaya
yang di hidup yang mungkin di
rekomendasikan perlukan untuk mencegah
(2-4) komplikasi di masa yang
akan datang atau mengontrol
proses penyakit
PLANNING OF ACTION (POA)