Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUKUH TURI,

KELURAHAN SIDOMULYO, KECAMATAN BAMBANGLIPURO,


KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

KELOMPOK II
MAHASISWA PROFESI NERS
DUSUN TURI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUKUH TURI,


KELURAHAN SIDOMULYO, KECAMATAN BAMBANGLIPURO,
KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Telah di Setujui : Juni 2019

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Puji Hartono S.Kep Rika Monika, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat
yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang
sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2017).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka
dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan
masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan
antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta
masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan
masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian
dalam memecahkan masalah kesehatan (Stanhope, 2015).
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada
peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat (Naomi, 2016). Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu,
kelompok sampai tingkat RT dan RW.
Menurut Data PIS-PK 2018, Pada Dusun Turi yang berada di desa
Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta di
temukan bahwa keluarga yang tedarftar menjadi anggota jaminan kesehatan
yaitu 73%, data anggota keluarga yang tidak merokok yaitu 53%, data
penderita hipertensi yang secara teratur melakukan pemeriksaan yaitu 4%,
data penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar yaitu 1%,
data balita yang dipantau pertumbuhannya yaitu 16%, data keluarga yang
mengikuti KB yaitu 45%. Program puskesmas yang terlaksana untuk
mengatasi masalah di dusun turi melalui posyandu lansia dan posyandu
balita.
Dusun Turi berada di Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro, Kab. Bantul,
Yogyakarta. Dengan luas wilayah 50 hektar : 18 hektar pemukiman dan 32
hektar lahan pertanian. Batas-batas wilayah Dusun Turi : Sebelah Utara
pedukuhan plebengan, Sebelah Selatan dusun metuk, tirtomulyo, Sebelah
Barat pedukuhan dukuh widaran, Sebelah Timur pedukuhan glodokan. Dusun
Turi terdiri dari 7 RT (273 KK ). Dengan jumlah penduduk yang terkaji yaitu
697 jiwa dari 900 jiwa, dengan hasil pengkajian diperoleh 246 dari 273 KK
yaitu 90,10% yang dapat dikaji.
Data temuan setelah dilakukan pengkajian, survey, dan winshield
didapatkan hasil pada tanggal 21-23 Juni 2019 dari 246 KK yang dilakukan
pengkajian diperoleh 34% dari 55 jiwa yang menderita hipertensi, dan Pada
usia dewasa juga terdapat 53% tidak teratur memeriksakan kesehatannya.
Pada usia lansia yang tidak rutin memeriksakan kesehatan sebanyak 59%.
Usia lansia yang tidak pernah olahraga sebanyak 56%. Pada usia dewasa 53%
tidak teratur memeriksakan kesehatannya. Keluarga yang menderita ISPA
sebanyak 33% dalam 6 bulan terakhir. Keluarga yang membuang sampah
dengan cara dibakar sebanyak 89% dibakar, membuang dengan cara ditimbun
sebanyak 9%. Keluarga yang membuang air limbah sembarangan terdapat
80%, usia dewasa yang tidak melakukan olahraga ada 69 %, usia balita yang
memiliki riwayat batuk pilek selama 3 bulan terakhir sebanyak 61%. Usia
anak sekolah yang mengkonsumsi jajan sebanyak 73%.
Dari data temuan yang didapatkan akhirnya kami mahasiswa Stikes
Yogyakarta bersama masyarakat dusun Turi membuat rencana untuk
meningkatkan pengetahuan warga dan menaikkan derajat kesehatan
masyarakat. Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan adalah
menghasilkan pemberdaya manusia yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan, khususnya di bidang keperawatan dan salah satunya
menghasilkan tenaga yang profesional, maka mahasiswa program studi ilmu
kesehatan STIKes Yogyakarta diberi kesempatan untuk mengaplikasikan
kegiatan pembelajaran yang diterima dikelas dan disesuaikan dengan keadaan
dilapangan. Praktik keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang menekankan pada kemampuan mahasiswa menerapkan
asuhan keperawatan komunitas di Dusun Turi, Desa Sidomulyo, Kecamatan
Bambanglipuro Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang akan di lakukan mulai
dari tanggal 17 Juni- 25 Juli 2019 dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara
pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan permasalahan
yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi.

B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan dari Praktek Komunitas Stikes Yogyakarta adalah untuk
membangun kebersamaan sebagai mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Stikes Yogyakarta guna memenuhi tugas Komunitas dengan
melaksanakan program pembelajaran di masyarakat dan bersama
masyarakat untuk membantu program pemerintah dalam memcahkan
berbagai permasalahan di wilayah pedukuhan Turi, Kel. Sidomulyo, Kec.
Bambanglipuro, Kab. Bantul, Prov. DIY
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan jiwa Solidaritas, Sosial dan pengabdian pada
mahasiswa untuk menolong sesama.
b. Merealisasikan pemenuhan program studi Program Studi Profesi
Ners Stikes Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
c. Meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan.
d. Meminimalkan angka permasalahan tentang kesehatan di
masyarakat.
e. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan pada masyarakat.
BAB II

PENGKAJIAN

II.I Hasil Pengkajian


A. INTI/CORE
DATA SEKUNDER
1. Sejarah wilayah
a. Sejarah Wilayah Praktik/Awal Terbentuk
Pedukuhan Turi adalah pedukuhan yang berada di wilayah desa
sidomulyo bambanglipuro bantul, yogyakarta. Desa sidomulyo
memiliki 15 pedukuhan diantaranya pedukuhan Turi dengan
jumlah 7 RT. Luas wilayah Turi 50 hektar : 18 hektar
pemukiman dan 32 hektar lahan pertanian. Pedukuhan Turi
tidak pernah ada pemekaran, dulunya memang sudah ada 7 RT
saja.
Batas wilayah
- Sebelah Utara : dusun plebengan
- Sebelah Selatan : dusun methu
- Sebelah Barat : dusun dukuh widaran
- Sebelah Timur : dusun glodokan
b. Sejarah wilayah terkait kondisi kesehatan
Warga mengatakan kondisi kesehatan yang pernah terjadi di
dusun turi yaitu pernah mengalami DBD pada tahun 2018.

2. Demografi
Gambaran jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis pekerjaan, agama,
kunjungan posyandu di wilayah dusun Turi.
Variabel Jumlah Total Prosentase
Sample (%)
(n)
Jenis kelamin Laki-laki n=246 KK 345 49%
Perempuan (697orang) 352 51%
Agama Islam 697 100%
Kristen -
Katolik 3 0%
Hindu -
Budha -
Usia 0-5 tahun 54 orang 8%
6-11 tahun 64 orang 9%
12-22 tahun 87 orang 12%
22-49 tahun 359 orang 52%
>60 tahun 133 orang 19%

Pendidikan BELUM SEKOLAH 58 orang 8%


SD 191 orang 27%
SMP 142 orang 20%
SMA/SMK 220 orang 32%
D3 20 orang 3%
SARJANA 47 orang 7%
2 orang 3%
Jenis Belum Bekerja 119 orang 17%
Pekerjaan Pelajar 69 orang 10%
Petani 85 orang 12%
Pedagang 35 orang 5%
Swasta 106 orang 15%
PNS 45 orang 6%
Buruh 116 orang 17%
Tidak Bekerja 121 orang 17%
Gambar 2.1 Jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis pekerjaan, agama di
wilayah dusun Turi
3. Statistik Vital
a. Derajat kesehatan ibu dan anak tahun 2016-2017
Unsur derajat kes 2018 2019

AKI 0 0

AKB 1 0

Akbal 0 0

b. Angka kejadian penyakit menular tahun 2018-2019


Peny. Menular 2018 2019
TBC 1 3
DBD 1 17
Leptospirosis 0 0
Campak 0 0
Malaria 0 0

c. Angka Status Gizi Tahun 2018-2019

STATUS GIZI 2018 2019


balita gizi buruk 2 0
Bumil resti 2 3

d. Angka Penyakit Tidak Menular Tahun 2018-2019


Peny. Tidak Menular (PTM) 2018 2019
Hipertensi 25
DM 3
Peny Jantung 1
Gagal Ginjal 0
Asma 0
Tumor/keganasan (CA) 0
Jiwa 1
Sumber: Data Puskesmas 2018-2019
4. Etnis budaya
Berdasarkan hasil pengkajian dan data sekunder masyarakat dusun
Turi adalah Suku jawa sebanyak sample 246 KK dengan jumlah
697 jiwa.

5. Nilai dan keyakinan


a. Ketersediaan sarana ibadah: di dusun Turi terdapat 3 masjid.
b. Kegiatan keagamaan di wilayah: di dusun Turi ada kegiatan
keagamaan yang dilakuan secara rutin yaitu pengajian yang
diadakan per RT yaitu pengajian diandakan 1 minggu sekali.
c. Kegiatan budaya setempat: di dusun Turi ada kegiatan budaya
yang biasa digelar yaitu jatilan, dan wayang-wayang
d. Kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan: Tidak ada
e. Keyakinan yang mempengaruhi kesehatan: Rata-rata warga
berpendapat bahwa sakitnya datangnya dari Tuhan

B. SUBSISTEM
1. Lingkungan fisik
a. Kondisi perumahan di wilayah Turi dan status kepemilikannya
yaitu:
1) Kondisi perumahan : 100 % permanen.
2) Status kepemilikan : 86 % milik sendiri
b. Sanitasi (sampah dan limbah) baik perumahan dan fasilitas
umum di wilayah tersebut yaitu:
3) Belum ada tempat pembuangan sampah, sampah masih
dibakar.
c. Iklim wilayah
4) Tropis
d. Kepadatan penduduk dan pemukiman
5) Rumah tidak begitu padat jarak antara rumah satu ke yang
lainnya.
e. Kegiatan penduduk Pinggir sehari-hari yaitu (pagi-siang-
malam)
6) Pagi : masyarakat ke sawah, mengajar, bekerja dan ada
yang dirumah
7) Siang : ke sawah, kerja dan ada yang di rumah.
8) Malam : pengajian, arisan dan berisirahat dirumah bersama
keluarga
2. Layanan sosial dan layanan kesehatan
a. Pelayanan kesehatan: Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah
Turi yaitu (klinik/apotik/puskesmas/RS)
1) Puskesmas : 1
b. Jenis pelayanan yang diberikan: sesuai dengan masalah yang
terjadi pada pasien
c. Siapa pemberi layanan kesehatan di wilayah Turi
1) Dokter : -
2) Perawat : 1 orang
3) Bidan :
4) Dukun : tidak ada
d. Keterjangkaun layanan kesehatan di wilayah (baik dari jarak,
waktu dan biaya)
1) Kurang lebih 3 KM dari dukuh Turi ke puskesmas
e. Seberapa sering masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan
(angka kunjungan ke puskesmas/posyandu balita/posyandu
lansia )
1) Kunjungan masyarakat ke puskesmas setiap bulan tidak
tentu hanya saat sakit saja
2) Kunjungan masyarakat ke posyandu lansia 1 bulan sekali
3) Kunjungan balita 1 x sebulan setiap tanggal 7.
f. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terkait pelayanan
kesehatan di wilayahnya
1) Cukup baik, karena sesuai dengan pemberian layanan yang
dikeluhkan.
g. Pelayanan sosial
1) Fasilitas layanan sosial di wilayah:di dusun Turi tidak ada
fasilitas layanan sosial
2) Adakah layanan konseling pada segala usia di wilayah:di
wilayah Turi: Tidak ada konseling khusus
3) Seberapa sering masyarakat memanfaatkan layanan sosial:
Tidak ada layanan sosial di dusun Turi
h. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terkait layanan sosial:
belum ada
3. Ekonomi
a. Rata-rata pendapat perkapitas wilayah: Rata-rata 1000.000-
3000.000
b. Jenis pekerjaan dan sumber penghasilan
1) Pelajar
2) Petani
3) Pedagang
4) Swasta
5) PNS
6) Buruh
c. Keberadaan pusat perbelanjaan di wilayah: Swalayan : 2, 1 KM
d. Adakah bantuan dana untuk pemeliharaan kesehatan di wilayah
tersebut: Ada, bantuan dari pemerintah daerah setempat untuk
pemeliharaan kesehatan.
e. Penggunaan bantuan dana pemeliharaan kesehatan oleh
masyarakat: Untuk biaya posyandu
4. Transportasi dan keamanan
a. Sarana transportasi yang tersedia di wilayah
1) Sepeda
2) Sepeda motor
3) Mobil
b. Fasilitas keamaanan yang ada di wilayah (kantor
polisi/bencana/ pemadam kebakaran dll)
4) Pos kamling tiap RT
c. Sarana sanitasi masyarakat: Tidak ada
d. Kejadian tawuran/kenakalan remaja di wilayah: Tidak ada
5. Pemerintahan dan politik
a. Adakah organisasi masyarakat di wilayah tersebut: tidak ada
b. Adakah organisasi remaja di wilayah: Karang taruna
c. Peraturan/kebijakan mengenai kesehatan yang berlaku di
wilayah: Tidak ada peraturan / kebijakan mengenai kesehatan
yang berlaku.
d. Program kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan di wilayah tersebut: senam kebugaran yang
dilakukan sekali dalam seminggu
e. Bagaimana penyebaran informasi kesehatan dari puskesmas ke
masyarakat di wilayah :Pengumuman dan leaflet
f. Dalam menentukan peraturan terkait kesehatan di wilayah
apakah masyarakat di ikut sertakan: selalu didiskusikan dengan
tokoh-tokoh masyarakat lainnya
6. Komunikasi
a. Media informasi apa yang tersedia dan sering digunakan oleh
masyarakat.
1) Pengumuman di Masjid
2) Undangan secara lisan
3) Undangan resmi
b. Adakah sarana forum komunikasi baik secara formal/informal
di wilayah: tidak ada
c. Darimanakah masyarakat mendapatkan informasi kesehatan
1) Puskesmas
d. Jenis informasi kesehatan yang sering didapatkan
1) Pengumuman di masjid
e. Apakah tokoh masyarakat ikut serta melakukan pendidikan
kesehatan di wilayah: Ikut ,yaitu ketua RT dan kader
7. Pendidikan
a. Fasilitas dan bentuk pendidikan formal yang ada di wilayah
Turi: (sekolah dari PAUD -TK): di dusun Turi ada PAUD, akan
tetapi tidak ada sekolah SD, SMP, SMA
b. Fasilitas dan bentuk pendidikan informal yang ada di wilayah
(TPA): Ada,yaitu diadakan per dua RT yaitu RT 01 & 02, RT
03 & 04, dan RT 05,06 & 07
c. Adakah layanan kesehatan pada setiap sarana pendidikan: Ada
layanan kesehatan
8. Rekreasi
a. Wahana rekreasi yang tersedia di wilayah: Pantai
b. Sarana prasarana yang disediakan: Tidak ada
c. Keterjangkauan wahana rekreasi: Tidak ada
d. Siapa saja yang memanfaatkan wahana tersebut: Warga
Masyarakat
e. Jenis rekreasi yang ditawarkan: Tidak ada
f. Adakah sarana olah raga di wilayah: Senam tiap-tiap RT di hari
sabtu dan senam lanisa setiap hari minggu pagi.
g. Gambaran pemanfaatan waktu luang masyarakat di wilayah :
Masyarakat mengatakan pemanfaatan waktu mereka yaitu di
rumah kumpul bersama keluarga
C. PERSEPSI
1. Persepsi masyarakat terkait pelayanan kesehatan yang tersedia
(dari segi harga, waktu, fasilitas, jenis pelayanan yang diberikan,
karakteristik petugas kesehatan).
a. Dari segi harga sudah sesuai dengan keadaan masyarakat di
dusun Turi.
b. Dari segi waktu masyarakat mengatakan waktu pelayanan /
melayani masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi.
c. Dari segi fasilitas masyarakat fasilitas di puskesmas sudah
cukup.
d. Dari jenis pelayanan yang diberikan sudah cukup baik, akan
tetapi lebih ditingkatkan lagi karena terkadang saat periksa
warga harus menunggu lama saat pelayanan
2. Persepsi kader terkait masyarakat dan keterlibatan puskesmas
dalam meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
a. Kader mengatakan upaya masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan sudah cukup, jika sakit langsung ke puskesmas.
b. Kader mengatakan keterlibatan puskesmas dalam pemeliharan
cukup.
3. Persepsi masyarakat dan kader terkait pelaksanan posyandu di
wilayah: posyandu cukup tapi masih perlu di tingkatkan lagi,
apalagi di posyandu lansia karena diadakan hanya setiap 3 bulan
sekali.
4. Persepsi tenaga kesehatan /Puskesmas terkait optimalisasi
pemeliharaan kesehatan ( waktu pelayanan, jenis pelayanan,
program kesehatan, penyampaian informasi ke masyarakat)
a. Dari segi waktu pelayanan kesehatan cukup
b. Program yang disampaikan ke masyarakat cukup dan dapat di
terima oleh masyarakat.
5. Masyarakat mengatakan terkait pelaksanaan posyandu di dusun
Turi cukup baik.
DATA PRIMER
1. Data umum
Variabel Jumlah Prosentase
(n) (%)
Jenis kelamin Laki-laki 345 49%
Perempuan 352 51%
Usia Balita 54 orang 8%
Anak 64 orang 9%
Remaja 87 orang 12%
Dewasa 359 orang 52%
Lansia 133 orang 19%
Gambar 2.2 Jenis Kelamin, Usia
Di Perdukuhan Turi
2. Data kesehatan

Variabel Jumlah Prentase


(n) (%)

Tekanan Darah Rendah 178 26%


Normal 421 60%
Hipertensi 50 7%
Tidak Ada 48 7%

Gambar 2.3 Tekanan Darah Dewasa & Lansia,


Perdukuhan Turi (n=669)

Variabel Jumlah Prosentase (%)


(n)
Aktif posyandu Aktif 39 30%
Tidak aktif 92 70%
Teratur 1x 57 44%
berolahraga 2x 1 1%
Tidak Pernah 73 56%
Menjaga pola Menjalani 25 19%
diit pola diit
Tidak 106 81%
menjalai pola
diit
Gambar 2.4 Lansia Aktif Posyandu, Pola Olahraga,
Pola Diit Pedukuhan Turi (n=131)

Variabel Jumlah Prosentase


(n) (%)
Informasi Mendapatkan 52 orang 40%
Hipertensi, informasi
DM, Stroke, Tidak 79 orang 60%
Penyakit yang mendapatkan
dialami informasi
Gambar 2.5 Informasi yang diperoleh dan tidak
diperoleh oleh lansia (n=131)

Variabel Jumlah Prosentase


(n) (%)
Keluarga Aktif 58 39%
merokok Tidak aktif 90 61%
Gambar 2.6 Keluarga yang merokok, pedukuhan
Turi (n=83)

Variabel Jumlah Prosentase


(n) (%)
Penggunaan Pengguna 19 23%
rokok
Tidak 64 73%
menggunakan

Penkes Rokok Mendapat 40 48%


penkes
Tidak mendapat 43 52%
penkes

Gambar 2.7 Perilaku Remaja yang Merokok, Pedukuhan Turi(N=83)


Variabel G Jumlah Prosentase
(n) (%)
a
Pengolaan
m Sungai 2 1%
sampah Laut 0 0%
b Di timbun 23 9%
a Di bakar 219 89%
SembaranTempat 2 1%
r

2
Pemanfaatan Kebun 26 59%
pekarangan
. Kolam 2 7%
Kandang 11 49%
8 Lainnya 8 17%
Tidak Ada 0 0%

p
Pengolahan sampah dan pemanfaatan pekarangan di
dusun Turi (N=42)

d
Variabel Jumlah PrProsentase (%)
u (n)
Pemberantasan
k Diberantas 24 10%
jentik secara rutin
u Tidak pernah 222
h diberantas 90%
Gambar 2.9 Pemberantasan Jentik, Pedukuhan Turi
(N=246)
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Ds: Kurang Ketidakefektifan
- Masyarakat mengatakan pengetahan manajemen
bahwa angka kejadian tentang program kesehatan
hipertensi masih tinggi terapeutik
- Masyarakat mengatakan
bahwa sering mengeluh
batuk pilek selama 6 bulan
terakhir ini.
- Masyarakat mengatakn ada
warga yang menderita TBC
- Masyarakat mengatakan
lansia masih jarang untuk ke
posyandu

Do:
- Data PIS-PK tahun 2018
sebanyak 85.88% warga
yang terkena HT belum
teratur berobat.
- Ibu kader mengatakan hanya
posyandu lansia yang
diadakan 1 bulan sekali dan
olahraga diadakan setiap 1
minggu sekali. Akan tetapi
posyandu dewasa tidak ada.
- Masyarakat mengatakan
dewasa dan lansia jika sakit
tidak langsung berobat
karena menganggap sakitnya
cepat sembuh
- Sebanyak 5% warga usia
dewasa terkena hipertensi
dan sebanyak 29% warga
usia lansia terkena
hipertensi.
- Sebanyak 44% usia dewasa,
60% usia lansia yang belum
mendapat informasi terkait
kesehatan
- Sebanyak 33% masyarakat
mempunyai masalah
kesehatan khusus penyakit
ISPA selama 6 bulan
terakhir
- Sebanyak 5 warga terkena
TBC
- Ada 20% usia dewasa, 24%
usia lansia yang masih
belum berobat jika merasa
sakit
- Sebanyak 74% usia dewasa,
70% usia lansia belum aktif
ke posnyandu
- Ada 69% usia dewasa, 56%
usia lansia belum
berolahraga secara teratur
- Ada 89% usia dewasa, 81%
usia lansia belum melakukan
diit yang baik dan benar

2 Ds : Sumber daya tidak Ketidakefeketifan


- Masyarakat mengatakan cukup (finansial, pemeliharan
bahwa Jendela rumah tidak sosial, kesehatan
dibuka karena banyak debu pengetahuan)
yang masuk sehingga
pencahayaan remang –
remang
- Masyarakat mengatakan
jarak septic tank dekat
dengan sumur
- Masyarakat mengatakan
kondisi tempat
penampungan air masih
terbuka dan ada jentik dalam
bak
- Masyarakat mengatakan
sampah selalu dibakar, tidak
sesuai syarat tempat sampah
dan jarak penampungan
sampah <5m
- Masyarakat mengatakan
pembuangan air limbah
sembarangan dan
mempunyai kandang ternak
tidak terawat
Do :
- Sebanyak 28% jendela
yang tidak terbuka dan 32%
pencahayaan remang-
remang
- Sebanyak 58% jarak septic
tank dengan sumur <5 meter

- Sebanyak 56%
penampungan air masih
terbuka dan 10% ada jentik
dalam bak
- Sebanyak 89% sampah
selalu dibakar, 27% yang
tidak sesuai syarat tempat
sampah dan 63% jarak
penampungan sampah <5m
- Sebanyak 80% pembuangan
air limbah sembarangan dan
16% mempunyai kandang
ternak tidak terawat
3 DS : Kurang Perilaku kesehatan
- Masyarakat mengatakan ada pemahaman beresiko
2 ibu hamil didusun turi
- Masyarakat mengatakan ada
bayi yang tidak
menggunakan ASI eksklusif
Tetapi ditambah air tajin
- Masyarakat mengatakan ada
balita yang terkena gizi
buruk
- Masyarakat mengatakan
masih sering mengkonsumsi
minuman keras
DO :

- Ada 25% ibu hamil masih


belum melakukan imunisasi
TT
- Ada 25% ibu hamil yang
tidak mendapatkan suplemen
- Sebanyak 11% riwayat ASI
eksklusif
- Sebanyak 6% yang tidak
mempunya KMS
- Sebanyak 13% Hasil KMS
diata sgaris hijau kuning
- Ada 6% remaja masih
mengkonsumsi minuman
keras
No Prioritas masalah A B C D E F G H I J K JUMLAH PRIORITAS
1 Ketidakefektifan
manajemen kesehatan
b.d
Kurang pengetahan
tentang program
terapeutik
2 Ketidakefeketifan
pemeliharan kesehatan
b.d
Sumber daya tidak
cukup (finansial,
sosial, pengetahuan)
3 Perilaku kesehatan
beresiko b.d
Kurang pemahaman
PRIORITAS MASALAH

Keterangan

A. Risiko terjadi

B. Risiko Keparahan

C. Potensial dilakukan pendidikan kesehatan/pentuluhan

D. Minat masyarakat

E. Kemungkinan masalah dapat diatasi

F. Sesuai program pemerintah

G. Tempat
H. Waktu

I. Dana

J. Fasilitas Kesehatan

K. Sumberdaya
BAB III

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Data Diagnosis NOC NOC


Keperawatan
Ketidakefektifan Prevensi primer: Prevensi primer:
manajemen
kesehatan b.d Pengetahuan: sumber Edukasi kesehatan
Kurang kesehatan : naik dari 2 1. Kembangkan dan berikan
pengetahan menjadi 5 bimbingan dan pengalaman
tentang program 1. Mencari informasi belajar untuk memfasilitasi
terapeutik yang relevan adaptasi secara sadar, perilaku
2. Mencari pelayanan yang kondusif untuk
untuk mencapai kesehatan individu, keluarga,
hasil yang di kelompok atau komunitas
harapkan
3. Menyatakan dan
menunjukan
pengetahuan
tentang tindakan
perlindungan
kesehatan
( misalnya,
melakukan
pemeriksaan
sendiri,
berpartisipasi
dalam skrining
kesehatan)

Prevensi sekunder: Prevensi sekunder:


Keyakinan kesehatan: Skrining kesehatan:
persepsi sumber 1. Deteksi atau masalah
Dari skala 2 menjadi kesehatan dengan
skala 5 memanfaatkan riwayat
1. Menyusun dan kesehatan, pemeriksaan
mengikuti strategi kesehatan dan prosedur
untuk lainnya
memaksimalkan 2. Identifikasi kecenduran
kesehatan idividu atau keluarga
2. Mengidentifikasi mengalami ksulitan dalam
efek samping berperan menjadi orang tua
keyakinan kesehatan dan meproriatasjkan strategi
3. Mengikuti untuk mencegah masalah
rekomendasi peran menjadi orang tua
program terapi
Prevensi tersier : Prevensi tersier :

Dukungan social : Kelompok dukungan


Dari skala 2 naik 1. Menggunakan lingkungan
menjadi skala 5 kelompok untuk
1. Menggunakan memberikan dukungan
tehnik pemecahan emosi dan informasi
masalah untuk mengenai kesehatan
mencapai hasil kepada anggotanya
yang di harapkan.
2. Mengidentifikasi Peningkatan sistem pendukung
potesial resiko 1. Memfasilitasi dukungan
terhadap bagi klien dari keluarga dan
kesehatan akibat komunitas.
gaya hidup
3. Persepsi
keberadaan dan
bantuan actual
yang konsisten
dari orang lain
4. Megidentifikasi
kendala untuk
mencapai hasil
yang diharapkan
Ketidakefeketifan Prevensi Primer : Prevensi Primer :
pemeliharan
kesehatan b.d Pengetahuan: Promosi Pendidikan kesehatan
Sumber daya tidak Kesehatan 1. Identifikasi faktor internal
cukup (finansial, 1. Perilaku yang atau eksternal yang dapat
sosial, meningkatkan meningkatkan atau
pengetahuan) kesehatan (2 - 4) mengurangi motivasi untuk
2. Pemeriksaan berperilaku sehat
kesehatan yang 2. Tentukan pengetahuan
direkomendasikan kesehatan dan gaya hidup
(2 - 4) perilaku saat ini pada
3. Sumber perawatan keluarga dan kelompok
yang termuka(2 - 4) sasaran
4. Pencegahan dan 3. Identifikasi sumber daya
pengendalian (tenaga, ruang, peralatan,
infeksi (1 - 3) uang) yang diperlukan untuk
5. Efek kesehatan melaksanakan program
yang merugikan pencegahan penyakit
akibat penggunaan 4. Letakkan iklan yang menarik
obat (1 - 3) ditempat strategis untuk
6. Strategi untuk mendapatkan perhatian
menghindari komunitas sasaran
paparan bahaya 5. Ajarkan strategi yang dapat
lingkungan(1 – 3) digunakan untuk menolak
7. Sumber informasi perilaku yang tidak sehat atau
peningkatan beresiko daripada
kesehatan memberikan saran yang tidak
termuka(2 - 4) sehat atau beresiko daripada
memberikan saran untuk
Pengetahuan: Sumber- menghindari atau megubah
sumber Kesehatan perilaku
1. Sumber perawatan 6. Tekankan pentingnya pola
kesehatan yang makan yang sehat, tidur,
terkemuka (2 – 4) berolahraga dan lain-lain bagi
2. Tahu kapan kelompok sasaran
mendapatkan
bantuan dari Panduan Sistem Pelayanan
seorang kesehatan
professional 1. Jelaskan sistem perawatan
kesehatan (2 – 4) kesehatan segera, cara
3. Tindakan-tindakan kerjanya dan apa yang bisa
darurat (1 – 3) diharapkan komunitas
4. Sumber-sumber 2. Bantu pasien atau keluarga
perawatan darurat untuk berkoordinasikan dan
(2 – 4) megkomunikasikan
5. Pentingnya perawatan kesehatan
perawatan tindak 3. Bantu pasien atau keluarga
lanjut (1 – 3) memilih profesional
6. Rencana perawatan perawatan kesehatan yang
tindak lanjut (1 – 3) tepat
7. Sumber daya 4. Anjurkan pasien mengenai
komunitas yang jenis layanan yang bisa
tersedia (2 – 4) diharapkan dari setiap jenis
8. Strategi untuk penyedia layanan kesehatan
mengakses layanan (misalnya perawat spesialis,
kesehatan (1 – 3) ahli gizi berlisensi, perawata
berlisensi, perawat praktisi
Pengetahuan: Rejimen berlisensi dan psikolog)
Penanganan 5. Informasikan pasien
1. Proses penyakit mengenai perbedaan berbagai
tertentu (1 – 3) jenis fasilitas pelayanan
2. Manfaat perawatan kesehatan (misalnya rumah
(1 – 3) sakit umum, rumah sakit
3. Tanggung jawab khusus, klinik, posyandu dan
perawatan diri lai-lain dengan tepat)
untuk pengobatan 6. Informasikan pasien
yang sedang mengenai sumber daya
berlangsung (1 – 3) masyarakat dan kontak
4. Tanggung jawab person yang tepat
perawatan diri dikomunitas
untuk situasi 7. Dorong pasien untuk pergi ke
darurat (1 – 3) ruang gawat darurat
5. Teknik pemantauan 8. Identifikasi dan fasilitasi
sendiri (2 – 4) komunikasi antara ppenyedia
6. Efek yang layanan kesehatan dengan
diharapkan dari pasien atau keluarga, dengan
pengobatan (2 – 4) tepat
7. Prosedur yang 9. Dorong konsultasi dengan
dianjurkan (1 – 3) profesional perawatan
8. Manfaat kesehatan lainya, dengan
manajemen tepat
penyakit ( 1 – 3) 10. Minta layanan (kesehatan)
dari para profesional
kesehatan lain untuk pasien,
dengan tepat
11. Koordinasikan rujukan ke
penyedia layanan kesehatan
yang relevan dan tepat
12. Koordinasikan atau waktu
terjadwal yang dibutuhkan
oleh setiap layanan untuk
memberikan perawatan,
dengan tepat
13. Informasikan pasien
mengenai biaya, waktu,
pilihan, dan resiko yang
tercakup dalam test atau
prosedur tertentu
14. Beri intruksi tertulis
mengenai tujuan dan lokasi
pasca rawat inap atau rawat
jalan dengan tepat
15. Identifikasi dan fasilitasi
kebutuhan transportasi untuk
mendapatkan pelayanan
kesehatan
Prevensi Sekunder : Prevensi Sekunder :

Deteksi Risiko Manajemen Kasus


1. Mengenali tanda 1. Identifikasi individu atau
dan gejala yang pasien yang akan
mengindikasikan mendapatkan manfaat dari
risiko (2 – 4) sistim manajemen kasus
2. Mengidentifikasi (misalnya tinggi biaya dan
kemungkinan risiko tinggi resiko)
kesehatan (2 – 4) 2. Jelaskan biaya pelayanan
3. Memvalidasi risiko kepada komunitas
kesehatan yang ada 3. Membangun hubungan yang
(2 – 4) baik dengan pasien dalam
4. Melakukan komunitas dan tenaga
pemeriksaan kesehatan lainnya
mandiri sesuai 4. Menggunakan sistem
waktu yang komunikasi yang efektif pada
dianjurkan (2 – 4) pasien komunitas, keluarga
5. Mengetahui riwayat dan tenaga kesehatan lainnya
penyakit dalam 5. Kaji status kesehatan fisik
keluarga (1 – 3) pasien, status mental,
6. Selalu kemampuan fungsional,
memperbaharui sistem dukungan dan
data tentang informa, sumber daya
kesehatan diri (1 - keuangan, dan kondisi
3) lingkungan sesuai yang di
7. Memanfaatkan perlukan
sumber-sumber 6. Mengkaji rencana pelayanan
untuk mengetahui dengan mendapatkan
risiko masukan dari pasien dan
kesehatanpribadi (2 keluarga
– 4) 7. Menjelaskan mengenai alur
8. Memonitor kritis/penting kepada pasien
perubahan status dan keluarga
kesehatan (1 – 3) 8. Menjelaskan jalur yang
9. Menggunakan penting sesuai dengan
fasilitas kesehatan kebutuhan pasien yang
yang sesuai dengan berbeda-beda
kebutuhan (2 – 4) 9. Menentukan hasil yang akan
10. Mendapatkan diperoleh berdasarkan
informasi terkait masukan dari pasien dan
perubahan gaya keluarga
hidup untuk 10. Diskusikan rencana
kesehatan (1 – 3) perawatan dan hasil yang
diharapkan bersama dengan
Manajemen Diri: dokter
Penyakit Akut 11. Mengintegrasikan
1. Monitor tanda dan manajemen informasi asuhan
gejala penyakit (2 dan merevisi intervensi
– 4) (prosesnya) menjadi laporan
2. Patuhi peringatan antar shift dan rapat praktik
yang kelompok jika diperlukan
direkomendasikan 12. Mengevaluasi kemajuan
(2 – 4) secara terus-menerus
3. Monior tanda dan berdasarkan tujuan yang
gejala komplikasi ditegakkan sedari awal
(1 – 3) 13. Merevisi intervensi untuk
4. Dapatkan sampel menyelesaikan masalah
darah yang sesuai pasien
dengan permintaan 14. Berkoordinasi mengenai
(2 – 4) perawatan dengan penyedia
5. Mengidentifikasi layanan kesehatan lainnya
pemahaman (misalnya, perawatan
budaya yang dapat lainnya, dokter, bekerja
mempengaruhi sosial, terapi fisik)
pengobatan (2 – 4) 15. Memberikan perawatan
6. Mendiskusikan langsung yang diperlukan
pemahaman 16. Mendidik pasien dan atau
budaya yang dapat keluarga mengenai
mempengaruhi pentingnya perawatan diri
pengobatan 17. Dokumentasikan semua
dengan kegiatan manajemen kasus
pemberianlayanan 18. Rencanakan, monitor untuk
kesehatan (2 – 4) kualitas, kuantitas, ketepatan
7. Patuhi pengobatan waktu serta keefektifan
yang di waktu pelayanan
rekomendasikan (2 19. Fasilitasi akses terhadp
– 4) pelyanan kesehatan dan
8. Menggunakan pelayanan sosial yang
peralatan medis diperlukan
dengan tepat (2 – 20. Bantu pasien atau keluarga
4) untuk mendapatkan akses
9. Monitor efek pada sistem pelayanan
terapi (1 – 3) kesehatan
10. Monitor efek
samping Skrining Kesehatan
pengobatan(1 – 3) 1. Ukur tekanan darah, tinggi
11. Menggunakan badan, berat badan,
strategi untuk persentase lemak tubuh,
mengurangi kolesterol dan kadar glukosa
tansmisi penyakit darah dan pemeriksaan urine,
kepada orang lain yang sesuai
(1 – 3) 2. Lakukan pengkajian fisik,
12. Patuhi aturan yang sesuai
pengobatan (1 – 3) 3. Berikan hasil skrining pada
13. Mencari bantuan pasien
untuk perawatan 4. Informasikan pada (pasien)
diri (2 – 4) mengenai keterbatasan dan
14. Sesuaikan tingkat nilai dari kesalahan pada tes
aktivitas selama skrining tertentu
sakit (1 – 3)
15. Sesuaikan diit
selama sakit (1 –
3)
16. Menghindari
kebiasaan yang
dapat memicu
sakit (1 – 3)
17. Menggunakan
strategi koping
dalam
mengahadapi
penyakit (1 – 3)
18. Monitor
perubahan pada
penyakit (1 – 3)
19. Menggunakan
sumber informasi
terkemuka (2 – 4)
20. Mendapat saran
dari pemberi
layanan kesehatan
sesuai kebutuhan
(2 – 4)
21. Menggunakan
pelayanan
kesehatan yang
sesuai dengan
kebutuhan(2 – 4)
22. Menjadwalkan
perjanjian dengan
profesional
kesehatan sesuai
kebutuhan (2 – 4)

Perilaku Promosi
Kesehatan
1. Menggunakan
perilaku yang
menghidindari
risiko (1 – 3)
2. Memonitor
lingkungan terkait
dengan risiko (1 –
3)
3. Memonitor perilaku
personal terkait
dengan risiko (1 –
3)
4. Menjaga hubungan
social (1 – 3)
5. Melakukan perilaku
kesehatan secara
rutin (1 – 3)
6. Mendukung
kebijakan public
yang sehat (1 – 3)
7. Menggunakan
sumber-sumber
financial untuk
meningkatkan
kesehatan (2 – 4)
8. Menggunakan
dukungan social
untuk
meningkatkan
kesehatan (1 – 3)
9. Mendapatkan
imuniasasi yang
direkomendasikan
(2 – 4)
10. Memperoleh
pemeriksaan rutin
(1 – 3)
11. Menghindari
paparan penyakit
menular (1 – 3)
12. Menghindari
paparan sisa asap
rokok (1 – 3)
13. Menghindari
penggunaan
tembakau (1 – 3)
Prevensi Tersier : Prevensi Tersier :
Dukungan Sosial Bantuan Penghentian Merokok
1. Kemauan untuk 1. Catat status merokok saat ini
menghubungi orang dan riwayat merokok.
lain untuk meminta 2. Tentukan kesiapan pasien
bantuan (2 – 4) untuk belajar berhenti
2. Bantuan yang merokok.
ditawarkan oleh 3. Pantau kesiapan pasien untuk
orang lain (3 – 5) mencoba berhenti merokok.
3. Waktu yang 4. Berikan saran yang konsistan
disediakan oleh dan jelas untuk berhenti
orang lain (3 - 5) merokok.
4. Usaha yang 5. Bantuan pasien
disediakan oleh mengidentifikasi alasan
orang lain (3 – 5) untuk berhenti dan hambatan
5. Informasi yang untuk berhenti.
disediakan orang 6. Ajarkan pasien mengenai
lain (3 – 5) gejala fisik pemutusan
6. Dukungan emosi nikotin (misalny, sakit
yang disediakan leh kepala,
orang lain (3 – 5) pusing,mual,iritabilitas,insom
7. Orang-orang yang nia)
dapat membantu 7. Yakinkan pasien bahwa
sesuai kebutuhan (3 gejala fisik pemutusn
– 5) nikontin adalah ersifat
8. Jaringan social sementara.
yang membantu (3 8. Bantuan pasien untuk
– 5) mengidentifikasi aspek
pisokosial (misalnya, persaan
Kepercayaan positif dan negatif yang
mengenai kesehatan: terkait dengan merokok)
Sumber-sumber yang yang mempengaruhi perilaku
Diterima merokok.
1. Merasakan 9. Bantu pasien mengenali
dukungan dari isyarat yang membuat nya
orang penting merokok (misalnya, berada
lainnya (3 – 5) sekitar orang lain yang
2. Merasakan merokok,sering mengunjungi
dukungan dari tempat-tempat dimana
teman (3 – 5) merokok diperbolehkan)
3. Merasakan 10. Bantu pasien untuk
dukungan dari mengembangan metode
tetangga (3 – 5) praktis untuk menolak
4. Merasakan merokok
dukungan dari (misalnya,menghabisakn
penyedia layanan waktu dengan teman-teman
kesehatan (2 – 4) nyang tidak merokok, sering
5. Merasakan berda ditepat dimana
dukungan dari merokok tidak
dukungan dari diperbolehkan, pelatihan
dukungan relaksasi)
kelompok sendiri (3 11. Bantu memilih metode
– 5) terbaik untuk berhenti
6. Merasakan merokok ketik pasien siap
kemampuan fungsi untuk berhenti.
(2 – 4) 12. Rujuk pada progaram
7. Merasakan energy kelompok atau terapis
untuk bertindak (2 indifidu, yang sesuai.
– 4) 13. Bantu pasien merencanakan
8. Merasakan askes srategi koping tertentu dan
tehadap obat- menyesaikan maslah tertentu
obatan (2 – 4) yang timbul dari (rencana)
9. Merasakan askes berhenti merokok.
tehadap 14. Sarakan untuk merencanakan
perlengkapan (3 – cara bertahan dari orang lain
5) merokok dan menghindari
10. Merasakan askes berada disekitar kita.
terhadap layanan 15. Informasi pasien bahwa
kesehatan (2 – 4) mulut kering,
11. Merasakan askes batuk,tenggorokan gatal,dan
terhadap perasaan gelisah adalah
transportasi (3 – 5) gejala yang mungkin terjadi
12. Merasakan askes setelah berhen; tambalan atau
terhadap bantuan permen karet dapat
fisik (2 – 4) membantu ( meredakan)
keiginan merokok .
Perilaku Pencari 16. Sarankan untuk menghindari
Kesehatan tembakau tanpa asap,
1. Mengajukan mecelupkan, dan mengunyah
pertanyaa- karna ini dapat menyebabkan
pertanyaan yang kecanduan atau masalah
berhubungan kesehatan termsuk kanker
dengan kesehatan mulut, masalah gusi, dan
(1 – 3) masalah jantung.
2. Menyelesaikan
tugas yang
berhubungan
dengan kesehatan
(1 – 3)
3. Melakukan skrining
diri (2 – 4)
4. Mendapatkan
bantuan dari
professional
kesehatan (2 – 4)
5. Melakukan
kegiatan hidup
sehari-hari yang
konsisten dengan
toleransi (1 – 3)
6. Menjelaskan
strategi untuk
menghilangkan
perilaku yang tidak
sehat (1 – 3)
7. Melakukan perilaku
kesehatan dengan
inisiasif sendiri (1 –
3)
8. Melakukan perilaku
kesehatan yang
disarankan (1 – 3)
9. Menggunakan
informasi kesehatan
yang terkemuka (2
– 4)
10. Menjelaskan
strategi untuk
mengoptimalkan
kesehatan (1 – 3)
11. Mencari bantuan
bila diperlukan (2 –
4)
Perilaku kesehatan Prevensi Primer Prevensi primer
berisiko: angka 1. Perilaku yang 1. Identifikasi kemungkinan
kejadian merokok meningkatkan penyebab sesuai kebutuhan
masih tinggi b.d kesehatan (2-4) 2. Kaji tingkat pengetahuan
kurang terpapar 2. Sumber informasi pasien terkait dengan proses
informasi peningkatan penyakit yang spesifik
terkemuka (2-4) 3. Jelaskan tanda dan gejala
yang umum dari penyakit
yang sesuai dengan
kebutuhan
Prevensi sekunder Prevensi Sekunder
1. Mengajarkan 1. Edukasi pasien mengeni
latihan rutin yang tanda dan gejala yang harus
efektif (2-4) di laporkan kepada petugas
2. Menjelaskan resiko kesehatan sesuai kebutuhan
penyakit yang di 2. Perkuat informasi yang di
turunkan (2-4) berikan dengan anggota tim
3. Menjelaskan kesehatan lain sesuai
strategi untuk kebutuhan
menghindari 3. Instruksikan pasien
paparan bahaya mengenai tindakan untuk
lingkungan (2-4) mengontrol meminimalkan
gejala sesuai kebutuhan
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
1. Pemeriksaan 1. Eksplorasi kepada pasien
kesehatan yang di apakah dia telah melakukan
rekomendasikan manajemen gejala
(2-4) 2. Diskusikan pilihan terapi
2. Skrining deteksi atau penanganan
kanker sendiri 3. Diskusikan perubahan gaya
yang di hidup yang mungkin di
rekomendasikan perlukan untuk mencegah
(2-4) komplikasi di masa yang
akan datang atau mengontrol
proses penyakit
PLANNING OF ACTION (POA)

No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ


Keperawatan
1 Ketidakefektifan  Tujuan  Melakukan hipertensi Mahasiswa Rahmania,
manajemen melakukan penyuluhan dewasa dan Felly,
kesehatan b.d penyulugan kesehatan lansia Indah,
Kurang hipertensi supaya hipertensi Husen,
pengetahan masyarakat dapat  Skrining hipertensi
tentang program memiliki mengukur tekanan
terapeutik pengetahuan darah
tentang  Senam hipertensi
pemeliharaan  Melakukan
kesehatan dan pengecekan asam
dapat urat, gula darah
mengaplikasikan dan kolestrol pada
kegiatan yang lansia pada saat
dapat membantu posyandu
memanajemn
kesehatan
 masyarakat selalu
mengecek
kesehatan secara
rutin ke posyandu
atau pelayanan
terdekat

2 Ketidakefeketifan  Tujuan agar  Melakukan Warga Mahasiswa Nita,


pemeliharan Masyarakat penyuluhan yenni,
kesehatan b.d dapat tentang bahaya Desi,
Sumber daya mengetahui dan membakar Upriani,
tidak cukup melakukan sampah
(finansial, sosial, pemilahan  Mengajarkan
pengetahuan) sampah dengan masyarakat cara
benar efektif mengelola
sampah dengan
ditimbun
3 Perilaku  Tujuan agar  Melakukan Warga Mahasiswa Veti,
kesehatan masyarakat penyuluhan lismawati,
beresiko b.d memiliki tentang bahaya Rohmah,
Kurang pengetahuan ibu hamil Lili dan
pemahaman yang tentang  Melakukan Lukas
bahaya ibu penyuluhan
hamil tentang ASI
 Masyarakat eksklusif dan
memiliki kebutuhan
pengetahuan gizi
tentang ASI  Melakukan
eksklusif dan penyuluhan
kebutuhan gizi tentang bahaya
 Masyarakat minuman keras
memiliki dan gangguan
pengetahuan reproduksi
dan
menerapkan
hidup sehat
dengan
menghindari
kenakalan
remaja

Anda mungkin juga menyukai