Anda di halaman 1dari 17

PEMROSESAN KOMPUTER (01)

Alat pemrosesan computer adalah alat di mana instruksi – instruksi program di peruses untuk mengolah data yang sudah di masukan lewat alat input dan hasilnya
akan di tampilkan di alat output . Alat pemroses terdiri dari central processor atau CPU dan main memory.
 CPU ( Central Processing Unit ), Cpu merupakan tempat pemrosesan instruksi – instruksi program. Cpu terdiri dari dua bagian utama yaitu unit
pengendali (control unit) dan ALU ( Algoritma Logic Unit).
 Main Memory, Main memory adalah tempat penyimpanan data hasil pemrosesan yang di lakukan oleh CPU . Bagian dari Main memory adalah RAM (
Random Access Memory) dan ROM ( Read Only Memory). Main memory tergolong dalam primary storage atau internal storage.
Ada tiga point penting yang berhubungan dengan seleksi konfigurasi computer tertentu, yaitu;
1. Seleksi didasarkan pada aplikasi yang akan dilakukan. Sebagai contoh, unit yang merupakan komputer rumah sakit akan sangat berbeda dengan yang ada di
bank atau supermarket.
2. Seleksi yang dibuat oleh pemakai, biasanya dengan bantuan spesialis informasi. Agar pemakai dapat melakukan tugas ini ia harus mempunyai pemahaman
mengenai komputer maupun informasi.
3. Jika perusahaan telah menerapkan kebijaksanaan resmi mengenai manajemen sumber informasi, seleksi harus sesuai dengan kebijaksanaan tersebut.
Komputer dengan tujuan umum memiliki tipe komponen yang sama, yaitu :
1. Prosesor
2. Memori
3. Penyimpanan sekunder
4. Perangkat Input
5. Perangkat Output
Mesin pemroses lebih dikenal dengan CPU, mikroprosesor atau prosesor. Prosesor adalah komponen yang berupa chip. Chip adalah sekeping silicon berukuran
beberapa 1illimetre persegi yang mengandung puluhan ribu transistor dan komponen elektronik yang lain.
2.2 Peralatan Input
Alat input adalah alat yang digunakan dalam menerima input. Input adalah energi yang di masukan ke dalam suatu system. Alat input di golongkan menjadi 5
golongan antara lain :
a. Keyboard ( input huruf )
Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak di gunakan. Input di masukan kea lat proses dengan cara mengetikkan lewat penekanan tombol yang
ada di keyboard.
b. Pointing Device ( alat penunjuk )
Pointing device biasanya di gunakan untuk pembuatan grafik atau gambar dengan pointing device user akan mudah untuk mengontrol objek sesuai dengan yang di
kehendaki.
Contoh pointing device antara lain :
 Mouse
 Track Ball
 Touch Screen
 Light Pen
c. Scanner ( pembaca optis )
Alat input ini bekerja dengan cara menyinari suatu objek di atas data photo electric di sebelah unit pembaca optis (scanner).
d. Voice recognize
Voize recognizer adalah alat input yang digunakan agar kita bisa menginputkan suara ke dalam computer dan bisa di simpan sebagai data digital.

2.3 PENYIMPANAN KOMPUTER


Penyimpanan computer terdiri dari Primary Storage dan Secondary Storage. Primary Storage adalah media penyimpanan internal yang berkapasitas sangat kecil
dan hanya menjadi tempat penyimpanan data sementara. Secondary Storage adalah memory yang berkapasitas besar dan di gunakan sebagai media penyimpanan
data yang sedang tidak di gunakan.
Jenis Definisi
1. RAM Random Access Memory, jenis memori yang dimaksud oleh sebagian besar orang adalah “memori”.Program komputer dan data dimasukkan ke
dalam RAM untuk dilaksanakan oleh prosesor komputer.
2. ROM Read-only memory tidak dapat diganti oleh pemakai dan tidak berpengaruh oleh pemadaman daya listrik. ROM menyimpan memori yang
digunakan oleh prosesor saat komputer dinyalakan.
3. DRAM Dynamic RAM. Memungkinkan buttering data9penyimpanan sementara saat bit-bit sedang bergerak didalam prosesor) saerta meningkatkan
efisiensi RAM.
4. SDRAM Synchronous DRAM, bergerak lebih cepat daripada sebagian besar memori konvensional karena menyelaraskan siklusnya dengan siklus
prosesor.
5. SIMM Singgle in-line memory module yang memegang satu set 9 chip memori untuk pemeriksaan kesalahan.
6. DIMM Dual in line memory module, mentransmisikan 64 bit data persiklus.
Penyimpanan ada beberapa jenis media penyimpanan untuk komputer dan masing-masing memiliki karakteristik berbeda yang membuatnya lebih cocok untuk
tugas-tugas tertentu. Media penyimpanan biasanya nerbentuk pita atau disk. Perangkat keras komputer tang membaca dari dan menulis ke medium itu disebut
drive. Motor di dalam perangkat keras komputer menggerakan medium sehinnga data dapat dibaca dari dan ditulis ke berbagai lokasi.

Penyimpanan yang dapat dipindahkan dan Kapasitas  Megabyte 1024 KB Memori PC pd saat ini berkisar antara 64 –
Penyimpanannya : 256 Megabyte.
 Floppy disk 3 ¼ inci menyimpan 1.44 MB data  Gigabyte 1024 MB Ukuran hard disk yang digunakan berkisar
 Zip disk dapat menyimpan 100 MB atau 250 MB. antara 20 – 40 gigabyte.
 Jaz Disk menyimpan 2 GB data  Terabyte 1024 GB Database yang sangat besar.
 CD menyimpan 650 MB  Pentabyte 1024 TB Penggunaan di masa datang.
 DVD menyimpan 5 GB sampai 20 GB  Pita Magnetik : Reel Tape dan Tape Cartridge
Penyimpanan Primer Ukuran kapasitas penyimpanan primer :  Hard Disk : Removable dan Non removable
 Satuan Ekivalen Keterangan  Floppy Disk
 Byte 8 bit Untuk menyimpan sebuah karakter pada sistem  Piringan Optik : CD, DVD
ASCII atau EBCDIC.
 USB Flash Disk
 Kilobyte 1024 byte Awal PC hanya memiliki memori 640 byte.
 Smart Card
 Kartu memori

Penyimpanan Primer
Komputer pertama menggunakan “magnetic drum” dan “magnetic core” untuk penyimpanan primer. Core merupakan potongan logam kecil menyerupai donat
sebesar kepala jarum yang mudah dimagnet. Kawatkawat yang membentang melalui core mengubah medan magnet dan menentukan status magnetiknya. Sejak
tahun 1964, penyimpanan yang terbuat dari integrated circuit mulai menggantikan drum dan core..
Bentuk Penyimpanan :
 RAM (Random Access Memory), jenis penyimpanan primer yang mudah hilang (volatile) karena data akan hilang jika listrik padam.
 ROM (Read Only Memory), jenis penyimpanan sekunder yang bersifat non-volatile karena data disimpan secara permanent dan jika listrik padam data
tidak akan hilang.
 Cache Memory, merupakan RAM khusus yang bekerja sangat cepat dan digunakan untuk membantu RAM biasa dalam proses data.
Dibawah ini beberapa penjelasan singkat dari keteranga diatas bisa disimpulkan sebagai berikut alat penyimpan sekunder :
PENYIMPANAN SEKUNDER
 Pita Magnetik : Reel Tape dan Tape Cartridge  USB Flash Disk
 Hard Disk : Removable dan Non removable  Smart Card
 Floppy Disk  Kartu memori
 Piringan Optik : CD, DVD
2.4 PERALATAN OUTPUT KOMPUTER
Adalah alat yang di gunakan untuk menampilkan atau mengeluarkan hasil proses yang di lakukan oleh computer. Bentuk output dapat di tampilkan dalam berbagai
bentuk antara lain :
1. Output yang ditampilkan, Peralatan output yg paling terkenal dgn pemakai akhir (end user) adalah Display Screen yg disebut CRT yg dikemas dgn
keyboard. *Kelemahan dari layar tampilan yaitu : ketidak mampuan untuk menghasilkan kopi pada kertas, yang disebut Hard copy.
2. Output yang Di Cetak, Peralatan output yang disebut printer menghasilkan hard copy.
3. Output Grafik, Beberapa pemakai komputer pertama, seperti insinyur dan arsitek perlu untuk menghasilkan output grafik. *Peralatan khusus yg disebut
plotter yg disambungkan dgn CPU ataupun beroperasi secara offine, dpt menghasilkan output grafik pd ukuran normal atau pd kertas yg besar.
4. Output Mikrofilm, Komputer dapat menggunakan unit Computer Output Microfilm (COM) untuk menciptakan microfilm ataupun microfiche.
*Mikrofilm viewer offine khusus digunakan untuk menampilkan dokumen yang difilmkan tersebut. *Microfilm printer dpt digunakan untuk
menghasikan hard copy.
5. Output Kartu Berlubang, Beberapa konfigurasi komputer yang lebih besar menerapkan card punch unit yang membuat kartu berlubang.
6. Output Audio, Audio response unit dapat menentukan kata yang sebelumnya terekam untuk membentuk output komputer dapat di dengar.
Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara. Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi
empat bentuk, yaitu :
1. Tulisan (huruf, angka, simbol khusus).
2. Image (dalam bentuk grafik atau gambar).
3. Suara.
4. Bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form).
Tiga golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terakhir biasanya digunakan sebagai input untuk proses
selanjutnya dari komputer. Peralatan output dapat berupa :
1. Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau film.
2. Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.
3. Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic
disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi ganda, sebagai alat output dan juga sebagai alat input.

2.5 Arsitektur Komputer


Dalam bidang teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur
komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem
interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja,
dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah
arsitektur Van neumann, CISC, RISC, blur Gene, dll. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai
cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target
biayanya.
Komponen komponen yang terdapat pada sebuah komputer adalah :
 Prosesor
 Memori
 Penyimpanan sekunder
 Perangkat Input
 Perangkat Output
Mesin pemroses lebih dikenal dengan CPU, mikroprosesor atau prosesor. Prosesor adalah komponen yang berupa chip. Chip adalah sekeping silicon berukuran
bebrapa millimeter persegi yang mengandung puluhan ribu transistor dan komponen elektronik yang lain.memori adalah salah satu tempat penyimpanan pada
sebuah komputer
A. PERALATAN INPUT
1. KEYBOARD
Unit input yang paling popular, dimana pengguna memasukan data dengan menekan tombol-tombol yang tepat.
2. ALAT PENUNJUK
 Mouse  Light Pen
 Trackball  Unit Remote Control
 Touch Screen
3. ALAT INPUT OTOMATIS DATA SUMBER
· Alat Pembaca Optis, alat input yang membaca data dengan menyinari suatu sinar terang di atas data dan kemudian menangkap citra yang terpantul pada matriks
sel-sel photoelectric. Contoh : Scanner, OCR (Optical Character Recognition), OMR (Optical Mark Reader)
· Alat Pembaca Magnetis, alat pembaca yang menggunakan tinta khusus yang berisi zat yang dapat diberi muatan magnet. Contoh : MICR (Magnetic Ink
Character Recognition).
4. ALAT INPUT PENGENAL SUARA
Unit pengenal suara (speech recognition unit)
 Mikropon
 Automatic Speech Recognation (ASR)
 Touchtone
5. ALAT INPUT VIDEO
Video Camera recorder atau Camcoder
6. ALAT INPUT PENERIMA GERAK
7. ALAT INPUT PENERIMA GERAK
 Headset
 Glove
 Walker
B. PENYIMPANAN SEKUNDER
 Pita Magnetik : Reel Tape dan Tape Cartridge  Piringan Optik : CD, DVD
 Hard Disk : Removable dan Non removable  USB Flash Disk
 Floppy Disk  Smart Card
 Kartu memori
C. PERALATAN OUTPUT
Dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Softcopy, terdiri dari dua jenis :
 Monitor : CRT dan Layar Datar (LCD, EL, Plasma)
 Audio
2. Hardcopy, terdiri dari :
 Printer : Impact, Thermal, Inkjet, Laser, Multifungsi
 Plotter : Pena, Electrostatis, Thermal, Pemotong, Format Lebar
 Computer Output Microfilm (COM).

2.6 SOFTWARE
Perangkat lunak terbagi menjadi dua yaitu:
Perangkat Lunak Sistem
a. Perangkat lunak yang melaksanakan tuga-tugas dasar tertentu yang diperlukan semua pemakai computer.
b. Ada tiga jenis dasar perangkat lunak sistem :
1. Sistem Operasi, berfungsi sebagai interface antara pemakai, perangkat lunak yang memproses data perusahaan dan perangkat keras. Contoh : Windows XP,
DOS, UNIX
Ada enam fungsi dasar sistem operasi :
a. Menjadwalkan Tugas
b. Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak
c. Menjaga keamanan system
d. Memungkinkan pembagian sumber daya untuk beberapa pemakai
e. Menangani Interrupt
f. Menyiapkan catatan pemakaian
2. Program Utility, suatu routine yang memungkinkan pemakai untuk melaksanakan operasi pemrosesan data dasar tertentu yang tidak unik pada satu aplikasi
pemakai tertentu.
3. Penerjemah Bahasa Komputer
a. Bahasa Generasi Pertama, Bahasa Mesin (machine language)
b. Bahasa Generasi Kedua, Assembler
c. Bahasa Generasi Ketiga, Compiler dan Interpreter
d. Bahasa Generasi Keempat, Bahasa Alamiah 4GL, memungkinkan programmer atau pemakai menginstruksikan computer apa dan bagaimana
operasi tersebut dilakukan.
Di Bawah ini yang termasuk kedalam generasi bahasa keempat :
1. Database Query Language
2. Modelling Language, khusus dirancang untuk pembuatan model matematika. Contoh : GPSS
3. Very High Level Language : PASCAL, APL
4. Graph Generators : paket grafik
5. Report Writer : COBOL, RPG
6. Aplication Generators : program aplikasi pembayaran gaji
Perangkat Lunak Aplikasi
Pemrograman Sendiri
Perusahaan menempatkan spesial informasi untuk melakukan tugas merancang sistem berbasis computer yang memenuhi kebutuhan unit perusahaan.
Paket Jadi ada empat kelompok besar :
1. Paket Aplikasi Bisnis Umum
2. Paket Aplikasi Khusus Industri
3. Paket Aplikasi Peningkatan Produktivitas Organisasi
4. Paket Peningkatan Produktivitas Perorangan
2.7 PERANAN I/O & SOFTWARE DALAM PEMECAHAN MASALAH
Peralatan input dan output penting bagi manager terutama dalam memberikan komunikasi antara manager dengan komputer.
Peralatan input, seperti unit MICR dan OCR memberikan cara untuk memasukkan data kedalam database, baik ketika terjadi transaksi atau tak lama kemudian.
Banyak unit output yang digunakan dalam pemecahan masalah secara tidak langsung.
Manager akan meminta anggota staf untuk mengumpulkan informasi dari rekaman microfilm dan kemudian menampilkan ringkasannya dalam bentuk laporan
tertulis.
Keseluruhan komponen perangkat input, output dan software dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah. Semuanya saling
behubungan dan mendukung kegiatan satu dengan yang lainnya. Perangkat input dan output berperan dalam proses penyelesaian masalah dalam hal perangkat
keras, sedangkan perangkat lunak, baik sistem maupun aplikasi membantu para manajer untuk meningkatkan produktivitas organisasi dan perorangan, dengan
menyederhanakan penciptaan dan transmisi data.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi(02)
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sebuah sistem pengumpulan data (transaksi) untuk diproses dengan mengubah data tersebut menjadi informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis bagi pemakai eksternal maupun internal perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan. Aplikasi ini di tandai dengan volume data yang tinggi. Menurut Raymond McLeod, Jr Sistem Informasi
Akuntansi melaksanakan 4 tugas dasar pengolahan data, yaitu:
1. Pengumpulan data. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan
perusahaan.
2. Manipulasi data. Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi : pengklasifikasian, pengurutan,
penghitungan, dan perikhtisaran.
3. Penyimpanan data. Data dari setiap transaksi disimpan di suatu tempat hingga diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan data. Data disimpan pada
media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Sebagian besar data dalam database adalah
data akuntansi.
4. Penyiapan dokumen Output. yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan
dipicu dalam 2 cara:
a. Oleh suatu tindakan. Output dihasilkan bila terjadi sesuatu. Misalnya, tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan diisi.
b. Oleh jadwal waktu . Output dihasilkan pada suatu saat tertentu. Misalnya, cek gaji yang disiapkan setiap hari Jumat.
Umumnya, output berbentuk dokumen kertas. Namun, semakin banyak pemakai yang menggunakan tampilan layar.
2.2 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa karakteristik pengolahan data yang dimiliki oleh SIA:
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan. Perusahaan tidak memutuskan untuk melakukan pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh
undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta
masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen
perusahaan pasti menerapkan Sistem Informasi Akuntasi sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar. Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis
organisasi mengolah datanya dengan cara atau prosedur yang umum digunakan.
3. Menangani data yang rinci. Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan
jejak audit (audit trial).Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga akhir dan sebaliknya.
4. Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh Sistem Informasi Akuntansi umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.
5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal. Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer
perusahaan. Contohnya laporan akuntansi standar seperti laporan laba rugi dan neraca.
2.3 Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
Pemakai SIA terdiri dari 2 golongan yaitu :
1. Pemakai informasi internal
Adalah pemakai informasi yang berasal dari dalam perusahaan, diantaranya adalah :
a. Manajemen d. Production Management
b. Purchasing Management e. Personal Management
c. Inventory Control Management f. Finansial Management
2. Pemakai informasi eksternal
a. Pelanggan
Kebutuhan pelanggan mencakup informasi mengenai produk perusahaan seperti : harga, bentuk barang, dimana dan bagaimana barang tersebut
dapat dibeli, apa jenisnya, pelayanan apa yang dapat diberikan perusahaan
b. Pemasok
Apabila perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka pemasok akan meminta informasi mengenai tingkat kepercayaan realibility,
jumlah kredit yang telah diperoleh dan kemampuan atau ability untuk membayar kembali.
c. Para pemegang saham
Mereka ingin menilai pelaksanaan yang telah berlaku dan memperkirakan pelaksanaan yang akan datang. Penyediaan laporan tahunan atau
annual report untuk para pemegang saham disebut sebagai fungsi pelayanan atau steward ship function dan secara tradisional merupakan
tanggung jawab sistem informasi akuntansi
d. Para karyawan
Karyawan berkepentingan terhadap informasi umum, seperti tingkat upah rata-rata, tunjangan, laba perusahaan, tingkat kesempatan kerja, tingkat
produktifitas dan lain-lain.
e. Para pemberi pinjaman
Lembaga-lembaga keuangan yang meminjamkan dana sangat berkepentingan atas faktor-faktor seperti reputasi atau nama baik dan kemampuan
manajemen perusahaan, kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan dan prospek untuk keberhasilan masa depan.
f. Instansi pemerintah
Kantor pelayanan pajak berkepentingan terhadap informasi mengenai laba perusahaan dan jumlah pajak yang terutang oleh perusahaan kepada
pemerintahan atau negara.
2.4 Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
a. Fungsi
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
4. Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.

b. Manfaat
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
3. Meningkatkan efisiensi
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
5. Meningkatkan sharing knowledge, menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2.5 Informasi yang dihasilkan Sistem Informasi Akuntansi
Informasi-informasi yang dihasilkan Oleh Sistem Informasi Akuntansi diantaranya :
1. Aktiva (assets), adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasiperusahaan.
2. Kewajiban/utang, (liabilities/pasiva) adalah kewajiban membayar kepada pihaklain yang disebabkan oleh tindakan/transaksi sebelumnya. Berdasarkan
jangkawaktu pelunasannya, kewajiban diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitukewajiban lancar, kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-
lain.
3. Ekuitas/modal (equity) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yangmerupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas
terdiridari setoran pemilik dan sisa laba yang ditahan (retained earnings)
4. Pendapatan adalah penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaansecara bruto. Pendapatan diperoleh karena adanya
penyerahan/penjualanbarang/jasa atau aktivitas lainnya dalam satu periode.
5. Beban atau biaya adalah pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperolehpendapatan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Informasi Akuntansi Keuangan : informasi berbentuk laporan keuangan yangditujukan kepada pihak extern.
2. Informasi Akuntansi Manajemen : informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
2.6 Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemecahan Masalah
Ada dua hal yang menjadikan Sistem Informasi Akuntansi berperan penting dalam pemecahan masalah, yaitu :
1. SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar seperti laporan laba rugi dan neraca. Laporan ini sangat
berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak.
2. SIA menyediakan database yang kaya informasi yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah.
Pengolahan data merupakan dasar bagi sistem-sistem pemecahan masalah.
Langkah pertama dalam membantu pemecahan masalah bagi manager adalah dengan menerapkan SIA dengan baik.
2.1 Pengertian System Informasi Eksekutif (03)
Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada
kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima semua
informasi dari subsistem - subistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka.
Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Sistem informasi eksekutif juga disebut sebagai sistem pendukung eksekutif. Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang
fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan
komputer pun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya.
2.2 Sejarah Sistem Informasi Ekskutif
Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi
sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan,
direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk
memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data
bagi seluruh perusahaan.Hari ini, aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal.
EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi,
dan minicomputers. Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang terakhir, karyawan dapat mempergunakan
komputer pribadi mereka untuk memperoleh akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan keputusan mereka.
Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan relevan
terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.
2.3 Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti :
A. Hardware (Perangkat Keras)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan
pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih.
Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen:
 Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.
 Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol komponen mesin komputer yang lain.
 File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini
juga dapat membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
 Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan
dukungan dan hardware komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk
banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.
B. Software (Perangkat Lunak)
Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara
mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi empat komponen:
1. Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di dokumentasikan.
2. Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi
Eksekutif.
3. Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas
adalah: bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf (bagan balok).
4. Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan
(critical success factors), management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai berikut :
a. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)
Adalah hal-hal yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Faktor-faktor ini dalam setiap perusahaaan
berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor
keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success
factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya
sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi
menciptakan produk-produk asuransi.
b. Management by Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk
menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan
membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
c. Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya.
Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi
perusahaan.
Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan
perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas
semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti (proxy)
2.5 Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif
EIS dengan mendorong penerapannya.
2. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi
bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staff jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu.
4. Teknologi informasi yang sesuai H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-
down dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat
ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas : Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu
identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah
menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap
masalah tersebut tidak terkendali.
2.6 Langkah - langkah eksekutif untuk meningkatkan sistem informasi
Lima langkah untuk pencapaian pengembangan tersebut :
1. Menyimpan inventarisasi dari transakasi informasi yang masuk, yaitu memelihara record data dan menyimpan ke database, dan dapat dibuat
laporan. Studi Jones dan McLeod mengemukakan bahwa eksekutif biasanya menganggap sumber dan media tertentu dapat memberikan
kontribusi yang lebih banyak dari apa sebenarnya ia berikan. Dengan bukti sam , sumber dan media yang lain mungkin ia remehkan. Eksekutif.
Dibantu oleh sekretarisnya. Dapat memelihara catatan data yang sama seperti yang ada pada studi jones dan McLeod. Data yang dicatat tersebut
dimasukan kedalam DBMS. Kemudian meraka dapat membuat laporan yang dapat digunakan untuk mejawab tujuh pertanyaan yang
dikemukakan oleh jones dan McLeod bila meraka berhubungan dengan system yang dimilikinya
2. Merangsang terjadinya sumber yang bernilai tinggi. Dengan adanya sumber yang bernilai tinggi maka eksekutif mengkomunikasikan sumber
tersebut ke setiap anggota dengan melakukan konferensi. eksekutif kemudian dapat melakukan cara yang lebih mudah untuk mengkomunikasikan
sumber tersebut. CEO bank memberikan contoh yang baik mengenai cara melakukan hal ini. Mungkin sebagian besar informasi yang bernilai
tinggi yang ia terima berasal dari komite manajemennya. Agar setiap anggota merasa mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi,
CEO memutuskan untuk menggunakan meja bundar untuk melakukan konferensi.

2
3. Mengambil manfaat dari peluang yang ada, ketika informasi datang, eksekutif harus dapat memperolehnya. Ketika secuil informasi datang,
eksekutif harus menangkapnya. Wakil direktur bidang keuang menjalankan strategi ini dengan menempatkan meja kerjanya menghadap tembok,
sehingga ia membelakangi pintu masuk. Nampaknya hal ini seperti untuk menghindari informasi, padahal sebenarnya maksudnya kebalikannya.
Seperti yang ia jelaskan, ketika seseorang memasuki kantornya, ia tidak ingin melakukan percakapan dengan tamu tersebut sambil melihat
tumpukan kertas kerja yang belum selesai dikerjakan. Dengan penempatan mejanya menghadap tembok. Ia dapat menghadapi tamunya dengan
konsentrasi penuh tanpa gangguan kertas kerja yang belum ia selesaikan.
4. Menyesuaikan sistem dengan kebutuhan perorangan, eksekutif menggunakan gaya atau cara pengumpulan informasi yang berbeda. Dalam studi
jones dan Mcleod, datanya menunjukan bahwa tiap eksekutif mempunyai gaya atau cara pengumpulan informasi yang berbeda-beda. Apa yang
terbaik bagi eksekutif adalah bila ia tidak berkerja untuk orang lain. CEO dari perusahaan pengecer mengerjakan apa yg menjadi perkejaannya
sendiri.
5. Memanfaatkan teknologi, memanfaatkan staf pelayan informasi untuk mengembangkan sistem dalam perusahaan itu sendiri. Minat terhadapat
EIS telah meningkat mulai akhir tahun 1980-an. Banyak perusahaan besar yang telah mempekerjakan staf pelayanan informasi untuk
mengembangkan system dalam perusahaan itu sendiri. Sekarang ini ada lebih dari 30 perusahaan yang memasuk dan menawarkan software EIS,
hardware, dan pelayanan konsultasi. Kita akan mengakhiri pembahasan kita kali ini dengan menampilkan pilihan dan beberapa dasar untuk
melakukan implementasi yang baik.
2.7 Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date
Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai macam kebutuhan akan informasi yang up to date.
a. Eksternal
 Meningkatan kompetisi
 Lingkungan yang dengan cepat berubah
 Keharusan untuk selalu proaktif
 Kebutuhan untuk mengakses external database
b. Internal
 Kebutuhan akan informasi yang up to date
 Kebutuhan akan komunikasi
 Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat
 Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
Tujuan dari Sistem Informasi Eksekutif adalah menghasilkan target informasi yang selalu up to date untuk meningkatkan performance dari
suatu perusahaan dengan memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritas dari perusahaan tersebut.
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
Semua sistem memliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, itu semua tergantung dari penggunaan dan pengguna. SIE pun juga memiliki
kekurangan dan kelebihan sendiri. Pada postingan kali ini, saya membahas tentang Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Dimana
penjelasan Sistem Informasi Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan lain.
Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) tersebut:
 Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam dunia komputer.
 Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan
 Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti.
 Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.
 Melakukan penyaringan data untuk manajemen.
 Meningkatkan pemeriksaan keterangan.
 Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas.
Sedangkan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:
 Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
 Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat implementasi.
 Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
 Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.
 Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.
2.9 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan
Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan Sistem Informasi Eksekutif, contohnya yaitu Bank Mandiri
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri tersebut adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia.
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur
baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri \ melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat
bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core banking Bank Exim
(BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari
keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan
untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger.
Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem
tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung
kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan bank dengan
segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branch- centric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping
itu database yang dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan customer view dan segmentasi nasabah yang diperlukan.
Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat
memenuhi kebutuhan bank Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti core banking sistemnya dengan sistem off- the-shelf
from the market yang dapat mendukung bisnis dan visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.
Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam
dua tahap. Sistem eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif utama yaitu:
 Memperkaya dan memperbarui delivery channel
 Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
 Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.
 Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.
Didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan 128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang
menjadi perhatian dalam pengelolaan data, yaitu:
 Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis yang cepat.
 Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.
3
 Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data
entry), field-field penting telah dibuat mandatory dan default value.
 Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).
 Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang hilang atau berubah).
 Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari misinterpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information
Architecture yang bersifat "agile & adaptive" dan comply dengan Basel II.
Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau
pengontrolan dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan
eksternal.
Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi
informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada database
maupun program, termasuk simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan.
Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisis Business
Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap
sales dan marketing product.
Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang lebih spesifik yang
bersifat departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk
menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation).
Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim, dengan teknologi yang digunakan adalah :
 DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS
 IBM Data Stage sebagai Engine ETL
 OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle
 Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi
2.1 Pengertian Sistem Informasi Pemasaran (04)
Pengertian Sistem dalam pengertian yang paling umum adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Kata sistem sendiri
berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sedangkan menurut para ahli, Sistem diartikan sebagai berikut :
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY “Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan
lingkungan.”
Menurut ANATOL RAPOROT “Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.”
Menurut L. ACKOF “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama
lainnya.”
Mengacu pada beberapa definisi sistem di atas, dapat juga diartikan, sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak),
hardware (perangkat keras), dan brainware(sumber daya manusia).
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem
informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan:

1. Produk (product).
Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.
2. Promosi (promotion)
Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan produk, untuk memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas
maupun produk baru.
3. Tempat (place)
Tempat berhubungan dengan suatu cara untuk memproduksi maupun untuk mendistribusikan produk secara fisik kepada para pelanggan melalui saluran distribusi.
4. Harga (price)
Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa yang dibayar oleh para pelanggan untuk mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.
2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran
1. Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistemintelejen pemasaran mengumpulkan
informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi
pemasaran.
2. Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang
merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi
penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukansalesman, penentuan rute pengiriman
yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
3. Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistemoutput berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak Yang
berbagi dengan area fungsional lain.
4. Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistemoutput menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang
produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu
manajer untuk membuat keputusan harga.
2.3 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep pemasaran
Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”
Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna
menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Kotler,1997:17).
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya yaitu :
1. Konsep Berwawasan Produksi

4
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah
meningkatkan efisiensi produksidan memperluas cakupan distribusi.

2. Konsep Berwawasan Produk


Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovative lainnya sehingga fokus
utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk menyempurnakannya.
3. Konsep Berwawasan Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa kalu konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup oleh karena
itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada pesaingnya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
5. Konsep Berwawasan Pemasaran Bermasyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya
dengan lebih efektif dan efisien dari padasaingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
2.4 Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi
dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang
saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmentalconstraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam
sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
 Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.

Tujuan :
 Mengendalikan perilaku saluran
 Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untukmemanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
 Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.  Persaingan.
Lingkungan makro tersebut ialah: b. Lingkungan mikro eksternal
 Demografi (kependudukan).  Pasar (market)
 Kondisi ekonomi.  Pemasok
 Teknologi.  Pialang (marketingintermediaries)
 Kekuatan sosial dan budaya.
 Kekuatan politik dan legal.
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest)
dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
2.5 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan
keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi
dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil
dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
Kasus
Strategi Penjualan XL
Menjadi orang sukses dan produk bisa laku dipasaran bak kacang goreng itu mudah asal bisa memilih strategi yang benar-benar jitu.
XL salah satu perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia saat ini bisa bersaing dengan perusahaan lainnyaa seperti Indosat dan Telkomsel. Padahal
pesaingnya selalu membuat sensasi baru dan promosi yang bisa mengalahkan XL . Mengaa XL masih bisaertahan bahkan bisa bersaing dengan mereka?
Strategi penjualan kartu XLyang digunakan perusahaan PT Excelcomindo Pratama Tbk inilah yang patut anda tiru.
Itulah yang dipikirkan Xl, kepuasan konsumennya. Buat apa anda menjual produk banyak tapi pelanggan tidak puas? Tujuan Xl bukanlah mencapai peringkat
teratas diantara perusahaan telekomunikasi namun tujuannya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Bagaimana pelanggan bisa puas dengan menggunakan
kartu Xl saja.
Inilah strategi penjualan kartu Xl yang selalu dikembangkan untuk memikat lebih banyak pelanggan.
Strategi penjualan kartu Xl yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan diwujudkan dengan memberikan pelayanan yang maksimal pada konsumen.
5
Pelayanan tersebut diwujudkan dengan perluasan jaringan Xl yang bisa dijangkau dimana saja seperti halnya di daerah pelosok nusantara.
Dulu hanya Telkomsel saja yang mampu menjangkau daerah pelosok sehingga orang hanya menggunakan Telkomsel saat berada di wilayah yang sulit dijangkau.
Tapi Xl berusaha untuk memperluas jaringan dan juga memberikan pilihan pada konsumen. Xl juga selalu berinovasi, inovasi ini juga menjadi strategi penjualan
kartu Xl pada perusahaan telekomunikasi ini.
Jika kita beli kartu Xl di counter Hp, banyak bukan pilihan yang bisa kita beli? Inovasi Xl semakin ditingkatkan dengan membuat gaya baru pada kartu
perdananya.
Bagaimana masyarakat semakin antusias membeli kartu ini sehingga mereka tidak akan kecewa justru mereka akan senang dengan layanan dan harga yang
ditawarkan Xl.
Tak tanggung-tanggung harga kartu perdana Xl yang dipasarkan sangat terjangkau dengan layanan suara yang jernih sepanjang masa, sms yang tak ada matinya
dan juga tarif yang begitu murah. Xl juga membangun jaringan yang kuat di Sumatra dan Jawa sebagai strategi penjualan kartu XL
Semakin banyak konsumen Xl saat ini, kemudian Xl dengan strategi penjualan kartu Xl memberikan solusi baru dengan meningkatkan layanan tarif prabayar dan
pasca bayar serta beberapa layanan yang tak kalah dengan Telkomsel dan Indosat.
Wah, bagaimana dengan kita, tentu bingung jika melihat persaingan perusahaan telekomunikasi saat ini. Kselain itu Xl juga tak kalah seru ketika mengiklankan
produknya.
Sejumlah artis seperti Sule juga digaet. Sebisa mungkin artis terkenal tersebut diajak kerjasama untuk menarik banyak konsumen, alhasil Xl mampu mendapatkan
banyak konsumen dengan sosok artis terkenal. Dengan meningkatkan kwalitas dan tarif yang begitu bersahabat dengan semua kalangan masyarakat ini, Xl mampu
bertahan sampai saat ini. Kalau anda berbisnis, mari mengambil poin-poin penting dari strategi penjualan kartu Xl ini.
2.6 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar
adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
 Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
 Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
 Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar
dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh
konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketingniche) berfokus pada sub groupdidalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah
pemasaran lokal dan pemasaran individu.
 Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara
lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya.
 Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
2.7 Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan
keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar
teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif
permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini
keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
2
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi
motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
2.8 Riset Pemasaran
Riset Pemasaran atau MarketingResearch adalah salah satu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari
perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian. Riset Pemasaran dapat bermanfaat sebagai masukan
bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk
perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar. Tujuan Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat
menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (politicalbiases). Riset pemasaran sebagai alat bantu Manager
menghubungkan antara variabel pemasaran, konsumen, dan lingkungan.
Klasifikasi Riset Pemasaran bisa digolongkan menjadi riset untuk identifikasi masalah dan riset untuk pemecahan masalah. Riset untuk identifikasi
masalah : Riset yang diadakan untuk mengidentifikasi masalah. Masalah ini tidak harus ada saat ini, tetapi kemungkinan besar akan muncul di masa yang akan
datang. Riset untuk pemecahan masalah : Riset yang diadakan untuk menolong memecahkan masalah yang lebih spesifik di dalam pemasaran.
Menurut American MarketingAssociation (AMA), pengertian riset pemasaran lebih ditekankan pada perannya dalam memberikan informasi di tiap
tahapan riset.
Marketingresearchisthefunctionwhichlinkstheconsumer, customer, andpublictothemarketerthroughinformation –
informationusedtoidentifyanddefinemarketingopportunitiesandproblems; generate, refine, andevaluatemarketingactions; monitor marketingperformance;
andimproveourunderstandingofmarketing as a process.
Riset pemasaran adalah sebuah fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik dengan pihak pemasar melalui informasi. Informasi
yang didapat dari riset pemasaran akan digunakan oleh pihak pemasar untuk:
1. Mengidentifikasi peluang dan masalah dalam pemasaran;
2. Mendapatkan, memperbaiki, dan mengevaluasi kegiatan pemasaran;
3. Memonitor kinerja pemasaran;
4. Meningkatkan pemahaman kita terhadap pemasaran sebagai sebuah proses.

 Tahapan Riset Pemasaran


 Tahap 1 – Perencanaan Pemasaran (MarketingPlanning)
1. Segmentasi pasar: Siapa saja yang akan membeli produk kita? Dimana mereka tinggal? Berapa penghasilan mereka? Berapa banyak orang seperti
mereka?
2. Estimasi demand pasar: Berapa estimasi besaran pasar (dalam rupiah) dari produk kita? Apakah besaran pasar dari produk kita menurun atau
meningkat? Apakah ada porsi pasar (nichemarket) tertentu yang belum kita sasar?
3. Lingkungan pasar (marketenvironment): Apakah saluran distribusi dari produk kita berubah? Bagaimana seharusnya kita menampilkan produk kita di
internet?
 Tahap 2 – Aktifitas Pemasaran (MarketingActions)
1) Produk
 Dalam testing produk baru dan perluasan lini produk (productlineextensions), desain produk mana yang akan lebih sukses di pasaran? Fitur apa saja
yang memiliki value tinggi di mata konsumen?
 Apa jenis kemasan yang seharusnya kita gunakan?
 Bagaimana prediksi penjualan ke depan? Apakah kita bisa re-energize daur hidup produk kita?
2) Harga
 Berapa harga yang harus kita tetapkan untuk produk kita?
 Seberapa sensitif perubahan harga produk dapat mempengaruhi segmen pelanggan yang kita tuju?
 Sesuai dengan hasil pengukuran nilai pelanggan seumur hidup (customerlifetimevalue, dalam rupiah), apakah sebaiknya kita memberikan harga
discount atau menerapkan harga premium untuk pelanggan kita yang paling penting (most-valuedcustomers)?
 Seiring dengan menurunnya ongkos produksi, apakah sebaiknya kita menurunkan harga atau mencoba meningkatkan kualitas produk?
 Apakah konsumen menggunakan harga sebagai isyarat nilai atau isyarat kualitas untuk produk dalam industri kita?
3) Place
 Kemana saja dan oleh siapa saja produk kita dijual? Kemana saja dan oleh siapa saja produk kita seharusnya dijual?
 Insentif seperti apa yang seharusnya kita tawarkan kepada pedagang untuk lebih mendorong produk kita masuk ke pasaran?
 Apakah hubungan kita dengan para supplier dan distributor cukup memuaskan dan dapat bekerjasama dengan baik?
4) Promosi
 Berapa biaya promosi yang seharusnya kita keluarkan? Bagaimana seharusnya alokasinya untuk produk-produk dan area geografis?
 Materi iklan (adcopy) yang mana yang seharusnya dijalankan di pasar yang kita tuju? Berapa frekuensinya dan biaya medianya?
 Bagaimana kombinasi media (koran, radio, televisi, majalah, iklan banner internet) yang seharusnya kita gunakan?
 Tahap 3 – Evaluasi Kinerja Pemasaran (Marketing Performance Evaluation)
1. Berapa pangsa pasar kita secara keseluruhan? Di setiap area geografis? Di setiap tipe pelanggan?
2. Apakah pelanggan merasa puas dengan produk kita? Bagaimana kualitas pelayanan kita? Apakah banyak pelanggan yang loyal? Apakah ada perbedaan
tingkat kepuasan pelanggan di kategori tertentu? Di segmen tertentu?
3. Apakah karyawan kita merasa puas? Apakah mereka merasa sudah mendapatkan pelatihan yang cukup dan diberdayakan untuk melayani pelanggan?
4. Bagaimana masyarakat luas mempersepsikan perusahaan kita? Bagaimana reputasi kita di mata pedagang?
 Tahap 4 – Penyempurnaan Strategi Pemasaran (MarketingStrategyRefinement)
1. Berapa target pemasaran yang seharusnya dapat kita capai tahun depan? Dalam lima tahun?
2. Bagaimana rekomendasi terhadap perbaikan strategi pemaSSsaran ke depan?

Model Sistem Informasi Manufaktur (05)


 Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data
menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung Sistem Informasi
Manufaktur 2 Proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain‐lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data
menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
 Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari
a. Sistem informasi akuntansi

3
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok.
Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard.
Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu
plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui
database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan.
Industrial engineering terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk suatu produksi.
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber
pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik
dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen
sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian
antara pekerja dan manajer mereka.
d. Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil
penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya
berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan
sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
☺ Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup
kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
☺ Biaya Pembelian
Mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian
dan sebagainya.
3.2 Komputer berperan dalam Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik.
Adapun yang termasuk dalam komputer sebagai bagian dari sistem fisik adalah :
a. Computer Aided Design (CAD)
Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis
maupun simbol‐simbol yang memiliki Sistem Informasi Manufaktur 5 makna tertentu. untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.
CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian‐bagian kecil,
memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis. Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan
itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik‐titik lemah, CAD bahkan dapat membuat bagian‐bagian tersebut bergerak seperti sedang
digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi
produk itu yang disimpan dalam database rancangan. CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan Integrasi itu
dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang
memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi
, luas permukaan dll. Contoh Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD.

b. Computer Aided Manufacturing (CAM)


Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan
produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat
dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia seutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak berguna.
CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya.
c. Robotik (Industrial Robots/IR)
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas‐tugas tertentu dalam proses
manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk melakukan
pekerjaan yang mengandung resiko seperti melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan
kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.

3.3 Komputer Sebagai Sistem Informasi


a. Sistem Pemesanan Kembali ( ReOrder Point/ROP)
Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan
reaktif yg sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu
proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian
pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali (re‐order point/ROP). Beberapa istilah dalam ROP antara lain :
› Stock‐out : kehabisan persediaan
› Lead time : waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan
› Safety stock : persediaan aman

Rumus menghitung ROP :


R = titik pemesanan kembali
L = lead time pemasok R = LU + S
S = tingkat safety stok ( dalam unit )
U = tingkat pemakaian ( jumlah unit yang digunakan atau terjual setiap hari )
Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali, dengan demikian selalu ada kesempatan bagi
perusahaan untuk melakukan kegiatannya sambil menunggu pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan dikurangi
selama jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak dapat menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan
rugi. Dengan pengukuran yang teliti, maka bisa dilakukan pencadangan jumlah inventarisasi ekstra atau sering disebut safety stock.
b. Material Requirement Planing (MRP)
MRP dikembangkan pada tahun 1960‐an oleh Joseph Orlicky dari J.I case company. MRP adalah suatu strategi material proaktif
yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :
1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
2. Sistem MRP menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
4
3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output,
melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.

4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian
Manfaat MRP bagi perusahaan :
1. Perusahaan dalam mengelola materialnya secara lebih efisien
2. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3. Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan
4. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok.

c. Manufacturing Resource Planning (MRP II)


MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh
Oliver Wight dan George Plossy.
Manfaat MRP II :
1. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien; mengurangi inventori, lebih sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan.
2. Perencanaan prioritas lebih baik; memulai produksi lebih cepat dan jadwal lebih fleksibel.
3. Meningkatkan pelayanan pelanggan; sesuai tanggal pengiriman, meningkatkan kualitas, kemungkinan harga lebih rendah/murah.
4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja
5. Informasi manajemen yang lebih baik
Implementasikan MRP II dapat mencapai harapan yang maksimal pada tingkat keberhasilan tergantung pada penampilan dalam tiga area:
1) Komitmen manajemen puncak, dikemukakan ketika para eksekutif secara aktif ikut ambil bagian dalam steering committee, MRP II sebagai proyek
yang paling diprioritaskan dalam perusahaan.
2) Proses Implementasi, berlangsung dengan sangat baik bila seluruh area yang ada di perusahaan mempunyai wakilnya dalam team proyek tersebut
sehingga dapat dilakukan analisis kebutuhan yang lengkap bagi pemakai.
3) Pemilihan software dan hardware, dapat dilakukan dengan baik bila RFP (request for proposal) formal dikirimkan kepada semua pemasok
software dan hardware yang diminati.
d. Pendekatan Just in Time (JIT)
Pada pertengahan tahun 1980‐an para manajer Amerika Serikat mempelajari manajemen Jepang dan teknik organisasi untuk mendapatkan
kunci keberhasilan penjualan mereka. Salah satu teknik tersebut adalah just in time (JIT). JIT menjaga arus bahan ke pabrik agar sampai yang terendah
dengan cara menjadwalnya agar saat tiba di workstation (stasiun kerja) ”just in time” (tepat waktu). JIT berusaha untuk meminimalkan biaya
inventarisasi dengan cara memproduksi dalam jumlah yang lebih kecil. Lot size (ukuran tumpukan) yang ideal akan menjadi satu dalam sistem
JIT. Satu unit akan bergerak dari workstation ke workstation berikutnya sampai produksinya selesai.
Pengaturan waktu menjadi kunci Penting saat Pasokan bahan mentah datang dari pemasok sebelum penjadwalan produksi mulai, tidak
ada inventarisasi bahan mentah yang perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena mungkin pemasok melakukan
beberapa kali pengiriman selama satu hari. Kebalikannya dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang dan membutuhkan
penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan waktu dan penggunaan tanda non komputer karena cukup menggunakan ”kanban” yang
berarti kartu. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya persediaan dan penanganan (keamanan dan asuransi).

A. Definisi Sistem Informasi Keuangan(06)


Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan.
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan
komunikasi elektronik. Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan.
Secara umum sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit subsystem yang
menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas
sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial
intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.

B. Model Sistem Informasi Keuangan


Model Sistem Informasi Keuangan dibagi menjadi 2 :
1. Subsistem Input
Ada tiga subsistem input, yaitu: Subsistem Informasi Akuntansi, Subsistem Audit Internal, dan Subsistem Inteligensi Keuangan.
a. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi bertugas menyediakan data akuntansi yang berupa catatan mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan. Data
akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk
setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis
dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
1 ) Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record pemsahaan yang up-tedate.
2 ) Tugas Pokok.
Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.
3 ) Sifat Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai
fokus historis, dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
b. Sub Sistem Audit Internal
Auditor adalah orang bertugas memeriksa catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya.Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan, yang
biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan.Subsistem audit internal sama dengan
subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi
perusahaan.Subsistem Audit Internal terdiri dari auditor yg menganalisis sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahawa data-data keuangan
diproses secara tepat. Direktur audit internal mengelola depart dan melapor kepada CEO atau CFO yaitu orang yg mengelola fungsi keuangan dan
biasanya menjabat sebagai wakil presdir keuangan. Audit internal merupakan kegiatan penting yg menerima kerjasama dari manajer di semua tingkat.
a) Jenis Audit
Auditor dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a) Auditor Ekternal : Auditor yang bekerja untuk kantor akuntansi publik. Biasanya terdapat pada perusahaan kecil.
b) Auditor Internal: Auditor yang dimiliki sendiri oleh perusahaan. Biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri.
c) Jenis-jenis Audit Internal :
1) Audit Keuangan
Menguji akurasi catatan keuangan perusahaan. Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakurangan record perusahaan dan merupakan
jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor internal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan
oleh auditor eksternal, atau dapat beketja sama dengan eksternal.
5
2) Audit Operasional
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi
(mensyahkan) efektivitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik, dan mungkin melibatkan atau
tidak melibatkan penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3) Audit Kesesuaian
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur secara berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit operasional. Audit kesesuaian
akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor
internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja diberi cek pembayaran, dan bukannya rnenggunakan
pengiriman. Hal ini rnemastikan bahwa nama pada sistem penggajian menggambarkan pekerja yang sebenarnya dan bukannya hanya entri fktif
yang dibuat oleh supervisor yang bertanggung jawab, yang hanya ingin mendapat bagian dari pembayaran tersebut.

4) Rancangan sistem pengendalian Internal


Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi
aktif dalam pengembangan sistem. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah ada. Namun, tak
heran kenapa auditor harus menunggu sampai suatu sistem diimplementasikan, sehingga ia tak dapat memberikan masukan terhadap pemasangan
sistem itu. Salah satu alasannya adalah akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada waktu sistem itu telah diimplementasikan
dari pada melakukan koreksi kepadanya selama waktu perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa auditor
internal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas sistem tersebut.

d) Sifat pekerjaan Auditor Internal


1) Obyektivitas
Pentingnya Obyektivitas. Seperti halnya auditor ekstemal, unsur yang berbeda dari pekeja lainnya yang hams dimiliki oleh auditor internal adalah
obyektivitas. Evaluasi dan saran yang diberikannya adalah untuk mengoreksi sistem orang lain, tidak pernah untuk sistemnya sendiri. Oleh karena
itu, ha1 ini akan menjadi sangat gawat hila situasi untuk mengoreksi sistemnya sendiri ini tejadi.
Agar audit internal selalu dapat menjaga ke obyektivitas, ia tidak disertakan untuk bertanggung jawab atas sistem yang telah ia bantu dalam
pengembangannya. Ia hanya bekeja dalam kapasitas sebagai pemberi saran. Ia membuat rekomendasi atau saran kepada manajemen dan membuat
keputusan manajemen mengenai apakah mengimplementasikan rekomendasi tersebut atau tidak. Dalam hal ini, auditor intemal melakukan
pekejaannya persis sama dengan analis sistem.
2) Independen
Pengetahuan dan Keahlian Auditor Internal
 Pendidikan
 Kemampuan khusus
 Pengalaman
c. Sub sistem Intelijen Keuangan
Sub sistem Intelijen Keuangan bertugas mengidentifikasi sumber-sumber terbaik bagi modal tambahan dan investasi terbaik bagi kelebihan dana. Sub
sistem Intelijen Keuangan digunakan untuk mengidentifikasikan sumber – sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang
diperoleh berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan. Subsistem inteligensi keuangan mengumpulkan data dari
masyarakat keuangan, yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman, dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan
memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Dalam
beberapa tahun yang lalu, lingkungan yang dimonitor subsistem ini telah meluas dari lingkup nasional menjadi internasional.
2. Sub Sistem Output
a. Subsistem Peramalan
Sub Sistem Peramalan bertugas memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih. Aktivitas tahun yang akan
datang terutama dipengangaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal, seperti besarnya kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka
waktu peramalan tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. Perubahan kebutuhan konsumen harus diantisipasi, seperti halnya
mengantisipasi iklim ekonomi. Model peramalan telah dikembangkan, yang meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan memberikan dasar
bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan,
pertimbangan, dan intruksi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan
sebelum ia doterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan.
b. Fakta Dasar Peramalan :
Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
a) Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalah dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis
peramalan mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.
b) Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepat, yang diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang
dapat diukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.
c) Tidak ada peramalan yang sempurna.
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkan memberikan keakuratan prediisi 100 persen.
Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak menggunakan petimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar perencanaan
masa yang akan datang.
c. Jenis-jenis peramalan
 Peramalan jangka panjang dilakukan oleh area fungsional
 Peramalan jangka pendek dilakukan oleh area selain pemasaran (suatu kelompok khusus yang hanya mempunyai tanggung jawab
perancanaan)
d. Metode Peramalan
1. Metode Kuantitatif
Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif yang berjangkauan dari yang paling sederhana sampai yang sangat kompleks.
Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun atau lebih adalah regenerasi. Ia melibatkan hubungan aktivitas yang menjadi ramalan,
seperti penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti jumlah tenaga penjual.
2. Metode Non Kuantitatif
Pendekatan non-kuantitatif tidak melibatkan penghitungan data. Manajer melakukan penalaran, seperti, "Kami menjual dua ribu unit pada tahun la1u
dan kami harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada tahun yang akan datang."
Ramalan seperti ini hanya mempunyai sedikit dasar atau bahkan tidak sama sekali, atau ramalan tersebut dapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan
bisnis yang telah bertahun-tahun. Banyak manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat baik.
Beberapa perusahaan telah menetapkan sistem formal yang mencakup metode kuantitatif. Ada tiga metode, yaitu konsensus panel Delphi dan Rapat
elektronik :
1. Tehnik Konsensus Panel

6
Teknik konsensus panel terdiri atas kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan sebuah
proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
2. Metode Delphi
Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaian quesioner
yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit
isinya tersaring terus.
3. Rapat elektronik
Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang masa depan menggunakan bantuan berupa alat elektronik.
b. Subsistem Manajemen Dana
Subsistem Manajemen Dana bertugas mengatur / mengelola arus uang.
Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat
mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu
yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang. Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan
arus uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat
pada arus tersebut.
c. Subsistem Pengendalian
Penggunaan dana yang ada dikendalikan oleh subsistem pengendalian. Subsistem ini terutama terdiri atas program yang menggunakan data yang
dikumpulkan oleh subsistem pemrosesan data, guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan
tersebut biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Sementara bisnis lebih menjadi kompetitif dan biaya
operasi meningkat, maka dibutuhkan penampilan anggaran yang baik. Subsistem pengontrolan memungkinkan manajer untuk aktivitas pengontrolan
biaya.
a) Proses pembuatan anggaran:
1. Pendekatan dari atas ke bawah (pendekatan top-down)
Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif pemsahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat di
bawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengenai tujuan jangka panjang
perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleb perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun demikian, anggaran seperti
itu mungkin dipandang oleb manajer tingkat bawah sebagai tujuan yang tidak realistis. Di sini penyusunan anggaran dilakukan oleh orang yang tidak
tahu situasi yang sebenarnya.

2. Pendekatan dari bawah ke atas (pendekatan bottom-up)


Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya
adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbemya.
Namun demikian, logika ini biasanya tidak dapat diterima oleh eksekutif perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini mungkin akan meminta
anggaran dalam jumlah yang tidak realistis.
3. Pendekatan partisipasi
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran
partisipatif. Yaitu, orang yang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take,
yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat
menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan
mengenai kehutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah.
Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau divisi, terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa,
pemasok, dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dilokasikan per bulan sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas.
Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini menerima laporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenamya dari tiap unit
dibandingkan dengan anggaran .
Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa perusahan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan
pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk
memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun. Manajer bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring
terhadap laporan bulanan dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara
lebih lengkap.

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (07)


Sistem Informasi Manusia Sumber Daya Manusia merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) dan teknologi informasi. Sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau human resources information system (HRIS) adalah program
aplikasi komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen sumber daya manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan
keputusan atau biasa disebut dengan decision support system dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.
Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas
MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemprosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam
aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang
diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM
melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya,
menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan aturan-aturannya.
Dalam Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi antara lain : Untuk meningkatkan efisiensi,
dimana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi satu agar supaya lebih strategis dan berhubungan dengan perencanaan sumber
daya manusia. Ditinjau dari manfaatnya sistem informasi sumber daya manusia mempunyai manfaat dalam organisasi yaitu otomatis dalam sistem penggajian dan
aktivitas tunjangan. Dengan sistem informasi sumber daya manusia, catatan waktu karyawan dimasukan dalam sistem, dan pengurangan yang sesuai dan
penyesuaian karyawan lainnya akan tercermin dalam pengecekan gaji terakhir. Untuk dapat merancang dan menghasilkan suatu sistem informasi sumber daya
manusia ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : Informasi apa yang tersedia dan informasi apa yang dibutuhkan mengenai orang-orang dalam
organisasi? Apa kegunaan informasi tersebut? Siapa yang membutuhkan informasi tersebut? Serta kapan dan seberapa sering informasi tersebut dibutuhkan?
Selanjutnya kegunaan sistem informasi sumber daya manusia dapat digunakan pada Perencanaan dan analisis sumber daya manusia (SDM) Keseteraan
dan pekerjaan Kepegawaian Pengembangan SDM Kompotensi dan tunjangan Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Hubungan karyawan dan buruh Peningkatan
secara dramatis dalam penggunaan internet telah membangkitkan , baik kemungkinan maupun kekhawatiran professional sumber daya manusia, terutama ketika
membangun intranet dan ekstranet. Internet adalah sebuah jaringan organisasional yang beroperasi melalui internet. Sedangkan entranet adalah jaringan terhubung
dengan internet yang memberikan karyawan akses pada informasi yang disediakan oleh eksternal diantaranya Papan Buletin, Akses Data, Swalayan Karyawan dan
Hubungan yang diperpanjang.
Dalam suatu perusahaan, untuk mengambil suatu keputusan Manajer harus memenuhi Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia adalah:
1. Timely (tepat waktu)
Informasi yang disajikan kepada pemakai harus dilakukandengan baik atau benar dan harus up to date, serta diterapkan pada waktuyang layak dan tepat waktu.
2. Accurate (akurat)

7
Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai harus memenuhi tingkatakurasi atau ketepatan yang tinggi, bebas dari pengertian yang menyesatkan,kesalahan material
dan dapat diandalkan oleh pemakainya.
3. Concise (ringkas)
Manajer dapat menyerap banyak informasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu.
4. Relevant (relevan)
Manajer haruslah mendapatkan hanya informasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu.
5. Complete (lengkap)
Manajer harus mendapatkan informasi yang lengkap dan tidak terpotong-potong.
Fungsi Sistem Inforasi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Penempatannya
Fungsi sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
Sumber daya manusia membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. Sumber daya manusia selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan
pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
2. Pendidikan dan Pelatihan.
Selama periode kepegawaian seseorang, sumber daya manusia dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untukmeningkatkan
pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data.
Sumber daya manusia menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan.
Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, sumber daya manusia mengurus program pensiun
perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
2. Fungsi Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan departemen atau divisi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah
organisasi atau perusahaan atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya menusia seperti perekrutan, penerimaan, pendidikan, pelatihan,
manajemen data, penghentian, dan administrasi tunjangan. Sumber daya manusia adalah faktor produksi yang kompleks apabila dibandingkan dengan factor
produksi lainnya. Manusia memiliki, kemauan, keinginan, cita-cita, dan emosi. Tidaklah demikian dengan sumber daya lainnya.
Menurut Cherrington (1995: 11), fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:
1. Staffing/Employment
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung
jawab untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada
departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini. Meskipun penarikan tenaga kerja
dilakukan sepenuhnya oleh departemen sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk
membantu proses penarikan. Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar
belakang pelamar. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang
kesempatan kerja yang sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan.
2. Performance Evaluation
Sumber daya manusia merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab
utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif
dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya rnanusia juga perlu melakukan pelatihan
terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat.
3. Compensation (kompensasi)
Dalam hal kompensasi/reward dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer
bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik.
Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus,
insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber
daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai. dengan
hukum yang berlaku (misalnya:UMR), dan memberikan motivasi.
4. Training and Development Departemen
Sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan
program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam
program pelatihan dan pengembangan tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas
progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja
Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan.
5. Employee Relations
Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekeja, departemen sumber daya manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah
persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia.
Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan menghindari
keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber daya manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya :
mogok kerja, demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan
karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa pihak perusahaan
bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara
baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara
yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.
6. Safety and Health
Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan
kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja yang efektif dapat
mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab utama
untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya
kecelakaan kerja.
7. Personnel Research
Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan
perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya
ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja.
3. Komponen Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Komponen sistem informasi sumber daya manusia terdiri dari sistem input dan output sumber daya manusia, serta database sumber daya manusia.
Sistem Input sumber daya manusia
Sistem ini terdiri dari tiga bagian yaitu dua bagian untuk mendapatkan data internal dan satu bagian untuk mendapatkan data eksternal.
Sumber data internal
Sumber ini dapat terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Data keuangan yang dapat diambil dari basis data akuntansi.

8
Sistem SIA (Sistem Informasi Akuntansi) menyediakan data akuntansi bagi HRIS sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil baik
keuangan maupun non keuangan.
2. Data sumber daya manusia non-keuanagan dapat diperoleh melalui penelitian SDM.
Sistem penelitian sumber daya manusia bergfungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus.
Sumber data eksternal
Sumber eksternal disebut dengan human resource intelligent data. Sistem ini mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari
lingkungan luar perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data ini meliputi pemerintah, pemasok, serikat pekerja, masyarakat global, masyarakat
keuangan dan Pesaing.
1. Pemerintah.
Pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
2. Pemasok.
Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan asuransi, yang memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan universitas serta agen tenaga
kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi
perekrutan dan peneriamaan.
3. Serikat Pekerja.
Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan. Data serikat pekerja yang
dibutuhkan misalnya kontrak-kontrak kerja dengan serkat pekerja. Data pemerintah berupa aturan-aturan pemerintah tentang ketenagakerjaan misalnya upah
minimum regional dan tunjangan hari raya.
4. Masyarakat Global.
Masyarakat global menyediakan informasi yang menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan rekreasi. Informasi ini digunakan untuk
merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas lokalnya.
5. Masyarakat Keuangan.
Masyarakat keuangan memberikan data dan informasi ekonomi yang digunakan dalam perncanaan personil.

6. Pesaing.
Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan dan keahlian yang sangat khusus, seperti industri komputer, sering terjadi perpindahan pegawai dari satu
perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai baru yang baik, dan mengumpulkan informasi
mengenai praktek personalia pesaing, dan mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.
Sistem output sumber daya manusia
Bentuk dasar Output
Pemakai biasanya menerima output dalam bentuk laporan periodik dan jawaban atas database queries. Model matematika digunakan dalam beberapa
hal, dan ada yang menggunakan sistem pakar.
Perangkat lunak SDM
Perangkat lunak sistem output yang digunakan oleh perusahaan HRSP kadang berbentuk siap pakai (Prewritten) yang dibeli dari pemasok perangkat
lunak, atau kadang dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Lebih banyak perangkat lunak pesanan (custom) yang dikembangkan bersama oleh sumber daya
manusia dan jasa informasi daripada oleh SDM atau jasa informasi sendiri, dan tampaknya sedikit yang diproduksi oleh perusahaan luar.
Enam macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi sumber daya manusia, yaitu;
1. Informasi-informasi tentang perencanaan tenaga kerja, merupakan yang dibutuhkan oleh para menejer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam
jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
2. Informasi tentang pengadan tenaga kerja atau rekruitmen merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal dan
internal. Informasi ini diantaranya adalah informasi pasar tenga kerja, penjadwalan wawancara, perekruitan, dan analisis rekruitmen.
3. Informasi-informasi tentang pengelolaan tenaga kerja, merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia didalam organisasi.
Informasi-informasi meliputi informasi-informasi pelatihan, penilaian atau evalusi kerja, avaluasi keahlian, karier, reolokasi jabatan, suksesi, kedisiplinan.
4. Informasi-informasi tentang kompensasi meliputi informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan
bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
5. Informasi-informasi tentang benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan komepensasi. Kompensasi lebih insentif yang dihubungkan dengan
kinerja karyawanya, sedangkan benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun.
6. Informasi-informasi tentang lingkungan kerja. Informasi ini berhubungan dengan keluhan-keluhan, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan
kerjanya. Berbagai aplikasi ini membuat tetap berjalan, pelaporan kebijakan dan praktek personalia perusahaan kepada pemerintah.
Database Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Isi database
Dapat berisi data yang menjelaskan tidak hanya pegawai, tetapi juga organisasi dan perorangan di lingkungan perusahaan. Elemen-elemen lingkungan
mempengaruhi sumber daya manusia dalam beberapa cara :
a. Data pegawai, kebanyakan database berisi data yang berhubungan dengan pegawai perusahaan yang ada.
b. Data non-pegawai
Lokasi database
Dalam perusahaan HRSP, sebagian besar database ditempatkan pada komputer sentral perusahaan, tetapi yang lain berada di SDM, pada divisi operasi
lain, dan diluar pusat pelayanan.
Perangkat lunak manajemen
Unit telah menerapkan sistem manajemen database (DMBS) untuk mengelola database mereka.
Database
Data dimasukkan ke dalam database dari beberap sumber.
Proses Dalam Pengolahan Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia tidak terjadi pada lingkungan yang statis, tapi pada lingkungan yang selalu berubah. Karena itu proses pengolahan
sumber daya manusia di perusahaan tidak pernah berenti demi mendapatkan sumber daya yang sesuai dengan waktu dan tugas yang ahrus dipikulnya. Bebrapa
proses yang dilakukan dalam mengolah sumber daya manusia adalah :
1. Perencanaan SDM
Aktivitas ini dimaksudkan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang selalu sesuai dengan kebutuhan. Tujuan ini dilakukan dengan melakukan analisis
terhadap infomasi yang berkaitan dengan SDM yang ada diperusahaan saat ini seperti :
Informasi keahlian yang dimiliki dan yang diperlukan, lowongan pekerjaan yang ada dan rencana penambahan atau pengurangan karyawan dibagian tertentu.
Informasi tentang lingkungan seperti informasi tentang pasar tenaga kerja.
2. Penerimaan
Aktivitas ini berkaitan dengan masalah pengadaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan. Pencarian SDM biasanya dilakukan melalui
Koran, internet, penyalur tenaga kerja, dari mulut kemulut dan mencari kekampus-kampus.
3. Pemilihan
Aktivitas ini dilakukan dengan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari formulir pendataran atau lamaran yang diterima, interview, berbagai macam tes,
seperti tes iQ dan EQ dan lain bentuk informasi yang dianggap perlu oleh manajemen SDM dalam penyeleksian untuk mendapatkan SDM yang sesuai denga
rencana yang telah ditentukan.
4. Sosialisasi

9
Aktivitas ini dilakukan untuk membantu SDM yang baru diterima agar secara harus dapat beradaptasi dengan lingkungan intern organisasi. SDM baru tersebut
diperkenalkan dengan rekan-rekan barunya serta tanggung jawab yang diembannya.
5. Pelatihan dan pengembangan
Aktivitas pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja SDM saat ini agar mampu melaksanakan tugas yang diberikannya secara efektif dan efisien,
sedangkan program pengembanganya dimaksudkan untuk mempromosikan SDM tersebut.
6. Penilaian kerja
Aktivitas ini dilakukan dengan mambandingkan antara kinerja secara individu/organisasi/sub organisasi dengan standar yang telah ditentukan.
7. Promosi, mutasi, penurunan pangkat, pemecatan
Aktivitas ini mencerminkan nilai SDM tertentu bagi organisasi perusahaan. SDM yang menunjukan kinerja yang baik akan dipromosikan ke jabatan yang lebih
tinggi atau ditingkatkan keahliannya sedangkan SDM yang memiliki kinerja rendah akan diturunkan pangkatnya, dipindahkan ke posisi yang kurang penting atau
dipecat.

10

Anda mungkin juga menyukai