PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menjadi bahan penghantar. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator
tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnet,
tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.
4
periodik dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur kristal silikon dan
germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom memakai bersama sebuah
elektron valensi dengan atom-atom tetangganya. Gambar 2.1 memperlihatkan
bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi. Pada temperatur mendekati harga nol
mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan erat sehingga tidak terdapat
elektron bebas atau silikon bersifat sebagai isolator.
Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar
1,1 eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang
(300K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk
melepaskan diri dariikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi
menjadi elektron bebas (gambar 2.2). Besarya energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron dari pita valensi ke pita konduksi ini disebut energi terlarang
(energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi kekosongan
atau lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat
kelebihan muatan positif, dan daerah yang ditempati elektron bebas mempunyai
kelebihan muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi
adanya aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan
kovalen yang lain mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di
5
tempat yang lain dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang
yang lama ke lubang baru.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah
akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negatif yang
bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik”.
J npqn p
Dimana:
n dan p = konnsentrasi elektron dan lubang (m-3)
n lubang (m2 V-1 s-1) p = mobilitas elektron dan dan
n p q n p konduktivitas (S cm-1)
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada
semikonduktor murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron.
6
Beberapa properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel
dibawah ini :
7
elektron saja atau lubang saja. Apabila semikonduktor murni diberikan
pengotor dengan valensi kurang (valensi 3) maka akan terbentuk area kosong
(hole) yang menjadi pembawa muatan. Mekanisme ini menentukan jenis
semikonduktor yang dibentuk (tipe – N atau tipe – P).
a. Semikonduktor Tipe-N
Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor
pentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon murni. Atom-
atom pengotor (dopan) ini mempunyai lima elektron valensi sehingga
secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom pentavalen
menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya empat elektron
valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah
elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar 2.3). Dengan adanya energi
thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan menjadi elektron bebas dan
siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran listrik. Material yang
dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n karena
menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral. Karena
atom pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut
sebagai atom donor.
Secara skematik semikonduktor tipe-n digambarkan seperti terlihat pada
gambar dibawah ini :
8
b. Semi Konduktor Tipe-P
9
karbon. Tetapi, dengan memasukkan tak-murnian kedalam suatu
kristalsedemikian rupa hingga bertipe p, maka hasilnya berupa suatu
penghantar satu arah. Pembahasan berikut ini akan menjelaskan mengapa
demikian, kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan
proton yang sama jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya
disingkirkan. Sebagai akibatnya, atom tersebut mempunyai suatu muatan
positif dan disebut ion positif. Sebaliknya, jika suatu atom netral diberi satu
elektron tambahan, atom akan bermuatan negatif dan dikenal sebagai ion
negatif.
10
Begitu pula dalam gambar 2 telah ditunjukkan semikonduktor tipe n. Disini
tanda minus melambangkan elektron bebas, tanda plus melambangkan elektron
bebas, sedangkan tanda yang dilingkari itu melambangkan atom donor yang
mengandung elektron bebas dalam orbitnya. Setiap elektron bebas bersama
dengan atom donor bersangkutan merupakan satuan yang netral. Jika salah satu
elektron tersebut meninggalkan orbitnyadari sekeliling atom donor dan pindah
ke orbit atom lain, maka atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari
elektron-elektron bebas, ion-ion positif ini tidak dapat bergerak leluasa karena
terikat dalam struktur kristalnya. Tipe n itu bersifat netral karena mengandung
tanda minus dan tanda plus yang jumlahnya sama.
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau
lima dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium
murni.
11
resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah
komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil
karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.
12
konduksi. Energi gap germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV,
sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan energi
gap yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan komponen elektronika yang
dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.
1. Semikonduktor Elemental
Terdiri atas unsur – unsur pada system periodik golongan IV A seperti
silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C).Karbon semikonduktor
ditemukan dalam bentuk Kristal intan.Semikonduktor intan memiliki
konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk
mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.
2. Semikonduktor Gabungan
(kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik
golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA
dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8).
Semikonduktor gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP, sedangakan
gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.
13
melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang
elektronik.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)
dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat
dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input
Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber
listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagaisaklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi
sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
14
2. Thermistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau
sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari
termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau
resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah.
Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat
pengukur tahanan).
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat
hakpaten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam
termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient),
dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan
naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
15
tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalahgate (G). SCR sering
disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri
dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPNTrioda.
4. IC (Integrated Circuit)
16
dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak
jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang
sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil,
tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan
kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan
tabung vakum.
Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-
mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya
yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya,
sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini.
Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu
merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.
5. Dioda
Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan
bersifat semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus dari arah sebaliknya. Diodasebenarnya tidak memiliki
karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang berhubungan
dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung
pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan
tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan
semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan
pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal
(semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda
termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873,
sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman,
Karl Ferdinand Braun.
17
Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki
banyak tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing.
Kata Dioda berasal dari Di (Dua) Ode (Elektrode), jadi Diode adalah
komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi
sebagai penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja
sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang diberikan dalam arah
tertentu (Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda
potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe
dasar dari diode adalah diode sambungan PN.
Macam-macam Semikonduktor dan Penggunaannya
NAMA
KEGUNAANNYA
SEMIKONDUKTOR
Barium Titinate (Ba Ti) Termistor
Bismuth Telirida (B12 Te3)Konversi termoeletrik
Cadmium Sulfida (Cd S) Sel Foto Conductif
Galliun Arsenida (Ga As) Dioda, transistor, laser, led,
geberator, gelombang mikro
Germanium (Ge) Dioda, transistor
Indium Antimonida (In Sb0 Magneto resistor, piezo resistor,
detektor radiasi infra merah
Indium Arsenida (In As) Piezo resistor
Silikon (Si) Dioda, transistor, IC
Silikon Carbida (Si Cb) Varistor
Seng Sulfida (Zn S) Perangkat penerangan elektro
Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan termoelektrik
Selenium (Se) Rectifier
Aluminium Stibium (Al Sb) Dioda penerangan
Gallium Pospor (Ga P) Dioda penerangan
Indium Pospor (In P) Filter infra merah
Tembaga oksida Rectifier
Plumbung Sulfur (Pb S) Foto sel
18
Plumbung Selenium (Pb Foto sel
Se)
Indium Stibium (In Sb) Detektor infra merah
Alasan utama bahan semikonduktor sangat berguna ialah bahwa perilaku
semikonduktor dapat dengan mudah dimanipulasi dengan penambahan doping.
Konduktiitas semikonduktor dapat dikendalikan oleh pengenalan medan listrik,
dengan paparan cahaya, dan bahkan tekanan dan panas, dengan demikian dapat
membuat sensor yang baik.
19
Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh
kelebihanelektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk
negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah
terbentuk. Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat
semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling
luarnya, pembawa muatanyang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan
positif), akan terbentuk di dalam tata letak Kristal silikon. Dalam tabung hampa,
pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah
katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa
membuat pembawa muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa pembawa muatan
yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang
lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam
materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode
junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n
dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung
berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-
p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas
darimateri semikonduktor, asalkan tata letak kristal silikon tetap dipertahankan.
Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah
doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan
antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan
sifat penguatan arus (current gain)dari transistor tersebut.Jumlah doping yang
diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu
berbanding seratu juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor.
Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu
pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi
isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan.
Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu
20
menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada
satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang
diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalams ejumlah besar semikonduktor
dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik didalam metal adalah
inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam
semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan.
Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal
tidak. Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan,
yaitu electron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar
adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah
depletion zone. Depletion zone initer bentuk karena transistor tersebut diberikan
tegangan bias terbalik, oleh tegangan yangdiberikan di antara basis dan emiter.
Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh duadiode yang disambungkan,
sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode.
Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong Kristal
silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.
21
ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron
valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya ‘jauh’ dari nucleus, ikatannya
tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini
mudah terlepas dari ikatannyaPada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas
bergerak atau berpindah-pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi
tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut dengan mudah berpindah ke
arah potensial yang sama. Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus
listrik.Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan
dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.Dapat
ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron
valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling “semikonduktor”
adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.
22
hanya tersedia sedikit lubang tapi terdapat jumlah elektron yang sangat besar
sehingga R akan berharga sangat tinggi. Secara umum dapat dituliskan:
R = r n p
dimana r menyatakan konstanta proporsionalitas bahan.
Dalam kondisi setimbang, besamya laju generasi adalah sama dengan besarnya
laju rekombinasi. Pada semikonduktor murni (silikon atau germanium) berlaku
g = g = R = r n p = r n
atau
i n p = n
atau dengan kata lain perkalian konsentrasi elektron dan lubang menghasilkan
suatu konstanta, jika salah satu dinaikkan (melalui proses doping), yang lain harus
berkurang. Jika kita menambanhkan atom pengotor pada semikonduktor murni,
praktis semua atom donor atau aseptor terionisasi pada suhu ruang.
23
Gambar. struktur dua dimensi kristal Silikon
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom
ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat
isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan
listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi
panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya
beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk
menjadi konduktor yang baik.
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak
dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik. Kenyataannya
demikian, mereka memang iseng sekali dan jenius.
24
J. Persiapan Bahan Semikonduktor
25
sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih sedikit
kesalahan.
Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan heterojunction
antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari
struktur kristal yang berulang, penting untuk menentukan kompatibilitas antar
bahan.
Tabel Bahan Semikonduktor
K. Proses Semikonduktor
26
Distribusi Fermi-Dirac sebagai dasar struktur pita dalam semikonduktor.
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifatel
ektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menamba
h sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant.
Doping sejumlah besar kesemikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya
dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern,
misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai
pengganti logam (J.G.Bednarz 1986).
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat
elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah
sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan. Doping
sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan
faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya,
polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.
27
Bila sejumlah kecil atom dopantditambahkan (dalam order 1 setiap 100.000.000
atom), doping ini disebut rendah atau ringan. Ketika lebih banyak atom dopant
ditambahkan (dalam order 10.000) doping inidisebut sebagai berat atau tinggi. Hal
ini ditunjukkan sebagai n+ untuk dopant tipe-n atau p+ untuk doping tipe-p.
Kalau anoda (bahan jenis p) dari dioda dihubungkan dengan kutub positif
baterai, sedangkan katodanya (bahan n) dihubungkan dengan kutub negatif baterai
maka arus listrik mengalir lewat dioda ; arus dari kutub (+) baterai lewat anoda,
lewat katoda dan kembali ke kutub negatif baterai. Sebaliknya jika anoda
dihubungkan dengan kutub negatif dan katoda dihubungkan dengan kutub positif
baterai maka tidak aka nada arus yang mengalir.
Sebuah dioda mempunyai karakteristik yang menyatakan hubungan antara arus
dan tegangannya. Karakteristik perlu diketahui sehingga diode dapat dipergunakan
sesuai dengan kebutuhannya. Ada 2 macam karakteristik dioda, yaitu karakteristik
catu maju dan terbalik. Berikut alat-alat atau komponen yang menggunakan bahan
semikonduktor :
1. Dioda Zener (Zener Dioda)
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah zener (dapat
melakukan arus yang berubah pada suatu tegangan tertentu). Gunanya untuk
membuat suatu tegangan pada suatu rangkaian tetap stabil.
28
2. Dioda cahaya (Light Emitting Dioda/LED)
Dioda cahaya adalah salah satu jenis dioda yang apabila diberi tegangan
maju akan menimbulkan cahaya pada sambungan pn-nya.
3. Dioda Foto
Dioda foto adalah suatu dioda tergantung yang tahanan terbaliknya
berubah-ubah tergantung kuat cahaya yang ada padanya (dioda foto diberi
terbalik)
29
dipertukarkan. Demikian juga bahan Npada transistor NPN, karena masing-
masing ujung mempunyai nama, arah, arus, dan sambungan tertentu.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang berjudul Semikonduktor ini, dapat disimpulkan bahwa
semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103 sampai
10-8 siemens per sentimeter dan memiliki dan celah energinya lebih kecil dari 6
eV. Dan bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor, oleh
karena itu semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.
Semikonduktor memeliki dua karaktristik, yaitu semikonduktor elementer dan
semikonduktor gabungan. Semikonduktor juga diklasifikasikan menjadi
semikonduktor intrinsik dan semikonduktor intrinsik. Semikonduktor Intrinsik
terbentuk dari semikonduktor murni yang memiliki ikatan kovalen sempurna
seperti Si, Ge, C dan sebagainya, sedangkan. Semikonduktor Ekstrinsik Terbentuk
dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai penghasil
elektron konduksi atau hole. Bahan semi kondukto dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan komponen-komponen listrik seperti dioda, transistor, IC(Integated
Circuit).
B. Saran
Dari makalah semikonduktor ini, masih terdapat kekurangan dalam
pembahasannya, hal ini dikarenakan keterbatasan penelaahan dari penulis.
Makalah berjudul “Semikonduktor” ini diharapkan akan menjadi literature terbaru
dan bermanfaat bagi para pembaca.
31
DAFTAR PUSTAKA
Fadjar, Purwanto.1993. Elektronika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Prano, Drs. 2002. Pendahuluan Fisika Zat Padat. Malang: FMIPA Universitas
Negeri Malang
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB
32