Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa pendidikan fisika ketika melakukan suatu eksperimen didalam


laboratorium pastinya tidak terlepas dari penggunaan alat-alat elektronika. Alat-
alat elektronika salah satunya yaitu dioda. Dioda merupakan bahan yang tersusun
atas semikonduktor tipe-P dan tipe-N.
Bahan semikonduktor merupakan bahan yang banyak di gunakan dalam
pembuatan komponen-kompenen elektronika yaitu kristal silicon, dahulu orang
juga menggunakan unsur germanium. Kedua unsur itu merupakan kelompok IV
dalam susunan berkala. Kristal galium-arsenida yang terbentuk dari unsur galoium
dan arsen mempunyai sifat seperti unsur kelompok IV, sehingga dapat pula
digunakan untuk membentuk bahan semikonduktor, kristal ini banyak digunakan
untuk membuat lampu LED, yang dipakai untuk lampu penunjuk dan laser dioda.
Secara sederhana zat padat dikelompokkan sebagai isolator, semikondukor,
dan kondukor. Bahan Isolator adalah material yang susah menghantarkan arus
lisrik, sedangkan bahan konduktor adalah material yang dapat menghantarkan arus
lisrik. Bahan Semikondukor adalah sutau material dengan sifat konduktivitas di
antara konduktor dan isolator. Untuk menjelaskan konduktivias bahan seringkali
menggunakan konsep pita energi. Pita energi terdapat dua jenis yaitu pita valensi
dan pita konduksi.
Bahan semikonduktor intrinsik (murni), yaitu yang terdiri dari unsur silikon
saja atau unsur germanium saja. Perlu diketahu bahwa semikonduktor yang
digunakan dalam pembuatan dioda dan transistor terdiri dari campuran bahan
semikonduktor instrinsik dengan unsur kelompok V atau kelompok III. Sehingga
semikonduktor yang dihasilkan adalah semikonduktor ekstrinsik.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari semikonduktor ?


2. Apa saja jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor ?
3. Bagaimana sifat bahan semikonduktor ?
4. Bagaimana karakteristik bahan semikonduktor ?
5. Apa saja penggunaan bahan semikonduktor ?
6. Bagaimana prinsip kerja semikonduktor ?
7. Bagaimana prinsip dasar semikonduktor ?
8. Bagaimana proses generasi dan rekombinasi ?
9. Bagaimana susunan atom semikonduktor ?
10. Bagaimana persiapan bahan semikonduktor ?
11. Bagaimana proses semikonduktor ?
12. Bagaimana karakteristik arus dan tegangan dioda semikonduktor?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari semikonduktor.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor.
3. Untuk mengetahui sifat bahan semikonduktor.
4. Untuk mengetahui karakteristik bahan semikonduktor.
5. Untuk mengetahui penggunaan bahan semikonduktor.
6. Untuk mengetahui prinsip kerja semikonduktor.
7. Untuk mengetahui prinsip dasar semikonduktor.
8. Untuk mengetahui proses generasi dan rekombinasi.
9. Untuk mengetahui susunan atom semikonduktor.
10. Untuk mengetahui persiapan semikonduktor.
11. Untuk mengetahui proses semikonduktor.
12. Untuk mengetahui karakteristik arus dan tegangan dioda.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Semi Konduktor

1. Definisi SemiKonduktor secara Umum


Semikonduktor disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini
memang bukan konduktor murni. Bahan ini sifatnya berada diantara insulator
(isolator) dan konduktor. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah,
disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang
sedemikian rupa sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
2. Definisi SemiKonduktor secara Khusus
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara insulator (isolator) dan konduktor. Sebuah semikonduktor
bersifat sebagai insulator (isolator) pada temperature yang sangat rendah,
namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor, Semikonduktor
adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan
konduktor. Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103 sampai 10-8
siemens per sentimeter dan memiliki dan celah energinya lebih kecil dari 6 eV,
bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena
celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah energi
bahan isolator tetapi lebih besar dari celah energi bahan konduktor, sehingga
memungkinkan elektron berpindah dari satu atom penyusun ke atom penyusun
lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan tersebut (pemberian tegangan,
perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu semikonduktor bisa bersifat
setengah menghantar.
Bahan semikonduktor dapat berubah sifat kelistrikannya apabila
temperatunya berubah. Dalam keadaan murninya mempunyai sifat sebagai
penyekat ;sedangkan pada temperatur kamar (27 ° C) dapat berubah sifatnya

3
menjadi bahan penghantar. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator
tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnet,
tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.

B. Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor

Berdasarkan murni atau tidak murninya bahan, semikonduktor


dibedakan menjadi dua jenis, yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
1. Semikonduktor Intrinsik (Murni)
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu
unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada Kristal semikonduktor Si, 1 atom
Si yang memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya.
Perhatikan gambar berikut :

Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus.


Ikatan yang terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini
disebabkan karena adanya pemakaian 1 buah electron bersama () oleh dua atom
Si yang berdekatan, menurut teori pita energi, pada T = 0 K pita valensi
semikonduktor terisi penuh elektron, sedangkan pita konduksi kosong. Kedua
pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang 0,18 - 3,7.
Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat
penting dalam elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat dalam tabel

4
periodik dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur kristal silikon dan
germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom memakai bersama sebuah
elektron valensi dengan atom-atom tetangganya. Gambar 2.1 memperlihatkan
bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi. Pada temperatur mendekati harga nol
mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan erat sehingga tidak terdapat
elektron bebas atau silikon bersifat sebagai isolator.

Ikatan kovalen silikon dalam dua dimensi

Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar
1,1 eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang
(300K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk
melepaskan diri dariikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi
menjadi elektron bebas (gambar 2.2). Besarya energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron dari pita valensi ke pita konduksi ini disebut energi terlarang
(energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi kekosongan
atau lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat
kelebihan muatan positif, dan daerah yang ditempati elektron bebas mempunyai
kelebihan muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi
adanya aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan
kovalen yang lain mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di

5
tempat yang lain dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang
yang lama ke lubang baru.

Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan

kovalen yang terputus.

Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah
akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negatif yang
bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik”.

Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus


dinyatakan sebagai:

J npqn p

Dimana:
n dan p = konnsentrasi elektron dan lubang (m-3)
n lubang (m2 V-1 s-1) p = mobilitas elektron dan dan
n p q n p konduktivitas (S cm-1)
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada
semikonduktor murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron.

6
Beberapa properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel
dibawah ini :

Properti Silikon Germanium


Energi terlarang/gap (eV) 1,1 0,67
Mobilitas elektron, (m2V-1s-1 ) 0,135 0,39
Mobilitas lubang, (m2V-1s-1 ) 0,048 0,19
Konsentrasi intrinsik, ni (m-3 ) 1,5 ´ 1016 2,4 ´ 1019
Resistivitas intrinsik, ( 9 m) 2300 0,46
2. Semikonduktor Ekstrinsik (Tak Murni)

Silikon yang didoping dengan phosphor


Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping
sebagai penghasil elektron konduksi atau hole. Terdiri atas dua tipe: Tipe – N
(Silikon + Phospor atau Arsenic) dan Tipe – P (Silikon + Boron, Galium atau
Indium). Semikonduktor ekstrinsik terbentuk melalui mekanisme doping, yang
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen sehingga diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan atom pengotor ke bahan
semikonduktor murni sehingga apabila atom pengotor memiliki kelebihan
elektron valensi (valensi 5) akan terdapat elektron bebas yang dapat berpindah.
Karena mengandung atom-atom pengotor, pembawa muatan didominasi oleh

7
elektron saja atau lubang saja. Apabila semikonduktor murni diberikan
pengotor dengan valensi kurang (valensi 3) maka akan terbentuk area kosong
(hole) yang menjadi pembawa muatan. Mekanisme ini menentukan jenis
semikonduktor yang dibentuk (tipe – N atau tipe – P).
a. Semikonduktor Tipe-N
Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor
pentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon murni. Atom-
atom pengotor (dopan) ini mempunyai lima elektron valensi sehingga
secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom pentavalen
menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya empat elektron
valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah
elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar 2.3). Dengan adanya energi
thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan menjadi elektron bebas dan
siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran listrik. Material yang
dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n karena
menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral. Karena
atom pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut
sebagai atom donor.
Secara skematik semikonduktor tipe-n digambarkan seperti terlihat pada
gambar dibawah ini :

8
b. Semi Konduktor Tipe-P

Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n,


semikonduktor tipe-p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil
atom pengotor trivalen (aluminium, boron, galium atau indium) pada
semikonduktor murni, misalnya silikon murni. Atom-atom pengotor
(dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya
dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati
posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap,
dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan
yang disebut lubang (hole). Material yang dihasilkan dari proses pengotoran
ini disebut semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa muatan
negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron,
maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).

Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan


dengan sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan
pemasukan tak murni, dan sebagian kecil berupa electron-elektron bebas
yang dihasilkan oleh energi terminal. Dipihak lain, dalam semikonduktor
tipe-n , sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah electron-elektron
bebas dan hanya mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil. Jika
dipakai secara terpisah, baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor
tipe p, masing-masing tidak lebih berguna dari sebuah penghambat (resistor)

9
karbon. Tetapi, dengan memasukkan tak-murnian kedalam suatu
kristalsedemikian rupa hingga bertipe p, maka hasilnya berupa suatu
penghantar satu arah. Pembahasan berikut ini akan menjelaskan mengapa
demikian, kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan
proton yang sama jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya
disingkirkan. Sebagai akibatnya, atom tersebut mempunyai suatu muatan
positif dan disebut ion positif. Sebaliknya, jika suatu atom netral diberi satu
elektron tambahan, atom akan bermuatan negatif dan dikenal sebagai ion
negatif.

Pembawa-pembawa mayoritas dan ion-ion. Gb.1.lubang-lubang dan ion-ion


negative. Gb.2. elektron-elektron bebas dan ion-ion positif

Gambar tersebut menunjukkan suatu semikonduktor tipe p. Masing-masing


tanda plus lambang dari suatu lubang, sedangkan masing-masing tanda minus
yang dilingkari itu merupakan representasi suatu atom akseptor yang
mengandung bahan lubang-lubang tersebut. Secara bersama lubang dan atom
akseptor merupakan satuan yang netral. Namun bila suatu lubang menghilang
karena terjadi rekombinasi dengan suatu elektron, maka atom akseptor
bersangkutan akan mengandung muatan negatif yang berlebihan dan menjadi ion
negative. Dalam keadaan yang ditunjukkan gambar1, bahan tipe p tersebut netral
karena jumlah tanda plus sama dengan jumlah tanda minus.

10
Begitu pula dalam gambar 2 telah ditunjukkan semikonduktor tipe n. Disini
tanda minus melambangkan elektron bebas, tanda plus melambangkan elektron
bebas, sedangkan tanda yang dilingkari itu melambangkan atom donor yang
mengandung elektron bebas dalam orbitnya. Setiap elektron bebas bersama
dengan atom donor bersangkutan merupakan satuan yang netral. Jika salah satu
elektron tersebut meninggalkan orbitnyadari sekeliling atom donor dan pindah
ke orbit atom lain, maka atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari
elektron-elektron bebas, ion-ion positif ini tidak dapat bergerak leluasa karena
terikat dalam struktur kristalnya. Tipe n itu bersifat netral karena mengandung
tanda minus dan tanda plus yang jumlahnya sama.

Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau
lima dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium
murni.

Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan


diperlihatkan pada berikut:

Elemen semikonduktor pada tabel periodik


c. Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah
sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki

11
resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah
komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil
karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.

C. Sifat Bahan Semikonduktor

Semikonduktor adalah bahan yang terletak di antara konduktor dan isolator.


Contoh, silikon, germanium, antimon, dll. Sifat bahan, baik konduktor, isolator,
maupun semikonduktor terletak pada struktur jalur atau pita energi atom-atomnya.
Pita energi adalah kelompok tingkat energi elektron dalam kristal. Sifat-sifat
kelistrikan sebuah kristal tergantung pada struktur pita energi dan cara elektron
menempati pita energi tersebut. Pita energi dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Jalur Valensi
Penyebab terbentuknya jalur valensi adalah adanya ikatan ato-atom yang
membangun kristal. Pada jalur ini elektron dapat lepas dari ikatan atomnya jika
mendapat energi.
2. Jalur Konduksi
Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak bebas karena
pengaruh gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan demikian elektron
dapat bebas menghantarkan listrik.
3. Jalur Larangan
Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan jalur
konduksi.Yang membedakan apakah bahan itu termasuk konduktor, isolator,
atau semikonduktor adalah energi Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron
volt (eV). Satu elektron volt adalah energi yang diperlukan sebuah elektron
untuk berpindah pada beda potensial sebesar 1 volt. Satu elektron volt setara
dengan 1,60 x 10-19 Joule.
Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk memecahkan
ikatan kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur valensi ke jalur

12
konduksi. Energi gap germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV,
sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan energi
gap yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan komponen elektronika yang
dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.

D. Karakteristik Bahan Semikonduktor

1. Semikonduktor Elemental
Terdiri atas unsur – unsur pada system periodik golongan IV A seperti
silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C).Karbon semikonduktor
ditemukan dalam bentuk Kristal intan.Semikonduktor intan memiliki
konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk
mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.
2. Semikonduktor Gabungan
(kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik
golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA
dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8).
Semikonduktor gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP, sedangakan
gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.

E. Penggunaan Bahan Semikonduktor

Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang


memungkinkan pembuatan komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga
peralatan elektronik dapat dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Beberapa
komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu:
1. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronik yang dibuat dari materi
semikonduktor yang dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir

13
melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang
elektronik.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)
dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat
dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input
Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber
listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagaisaklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi
sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

14
2. Thermistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau
sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari
termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau
resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah.
Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat
pengukur tahanan).
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat
hakpaten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam
termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient),
dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan
naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.

3. SR (Silicon Control Rectifier)

SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang


mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk
keluarga semikonduktordengan karateristik yang serupa dengan

15
tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalahgate (G). SCR sering
disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri
dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPNTrioda.

4. IC (Integrated Circuit)

Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah


komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah
komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika, Integrated Circuit
merupakan komponen elektronik yang terdiri atas beberapa terminal transistor
yang tergabung membentuk gerbang. Masing – masing gerbang dapat
dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu yang dapat mengendalikan
pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari beberapa buah IC
dan komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan bahan
semikonduktor dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini kemudian dikenal
sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga sekarang.
Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik
terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang
dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.
Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-
20 dalamfabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang
menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang

16
dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak
jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang
sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil,
tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan
kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan
tabung vakum.
Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-
mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya
yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya,
sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini.
Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu
merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.
5. Dioda
Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan
bersifat semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus dari arah sebaliknya. Diodasebenarnya tidak memiliki
karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang berhubungan
dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung
pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan
tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan
semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan
pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal
(semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda
termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873,
sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman,
Karl Ferdinand Braun.

Gambar Tentang Pengertian Dioda

17
Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki
banyak tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing.
Kata Dioda berasal dari Di (Dua) Ode (Elektrode), jadi Diode adalah
komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi
sebagai penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja
sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang diberikan dalam arah
tertentu (Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda
potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe
dasar dari diode adalah diode sambungan PN.
Macam-macam Semikonduktor dan Penggunaannya

NAMA
KEGUNAANNYA
SEMIKONDUKTOR
Barium Titinate (Ba Ti) Termistor
Bismuth Telirida (B12 Te3)Konversi termoeletrik
Cadmium Sulfida (Cd S) Sel Foto Conductif
Galliun Arsenida (Ga As) Dioda, transistor, laser, led,
geberator, gelombang mikro
Germanium (Ge) Dioda, transistor
Indium Antimonida (In Sb0 Magneto resistor, piezo resistor,
detektor radiasi infra merah
Indium Arsenida (In As) Piezo resistor
Silikon (Si) Dioda, transistor, IC
Silikon Carbida (Si Cb) Varistor
Seng Sulfida (Zn S) Perangkat penerangan elektro
Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan termoelektrik
Selenium (Se) Rectifier
Aluminium Stibium (Al Sb) Dioda penerangan
Gallium Pospor (Ga P) Dioda penerangan
Indium Pospor (In P) Filter infra merah
Tembaga oksida Rectifier
Plumbung Sulfur (Pb S) Foto sel

18
Plumbung Selenium (Pb Foto sel
Se)
Indium Stibium (In Sb) Detektor infra merah
Alasan utama bahan semikonduktor sangat berguna ialah bahwa perilaku
semikonduktor dapat dengan mudah dimanipulasi dengan penambahan doping.
Konduktiitas semikonduktor dapat dikendalikan oleh pengenalan medan listrik,
dengan paparan cahaya, dan bahkan tekanan dan panas, dengan demikian dapat
membuat sensor yang baik.

F. Prinsip Kerja Semikonduktor

Dalam kinerja semikonduktor penulis mengambil transistor sebagai contoh dari


cara kerja semikonduktor. Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki
fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.Untuk mengerti
cara kerja semikonduktor ,misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang
konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah
tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen),
tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan
(chargecarriers). Sehingga, air murni dianggap sebagaiisolator . Jika sedikit garam
dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena
sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers,ion) terbentuk.
Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak.
Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya
tidak bebas. Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator,
namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik , dengan sebuah proses
yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak
mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan electron bebas
dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik
memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4.

19
Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh
kelebihanelektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk
negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah
terbentuk. Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat
semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling
luarnya, pembawa muatanyang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan
positif), akan terbentuk di dalam tata letak Kristal silikon. Dalam tabung hampa,
pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah
katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa
membuat pembawa muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa pembawa muatan
yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang
lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam
materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode
junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n
dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung
berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-
p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas
darimateri semikonduktor, asalkan tata letak kristal silikon tetap dipertahankan.
Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah
doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan
antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan
sifat penguatan arus (current gain)dari transistor tersebut.Jumlah doping yang
diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu
berbanding seratu juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor.
Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu
pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi
isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan.
Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu

20
menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada
satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang
diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalams ejumlah besar semikonduktor
dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik didalam metal adalah
inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam
semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan.
Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal
tidak. Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan,
yaitu electron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar
adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah
depletion zone. Depletion zone initer bentuk karena transistor tersebut diberikan
tegangan bias terbalik, oleh tegangan yangdiberikan di antara basis dan emiter.
Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh duadiode yang disambungkan,
sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode.
Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong Kristal
silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.

G. Prinsip Dasar Semikonduktor

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti


dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah
konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni.Bahan- bahan logam
seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam
memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat
bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti
29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-
orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus.Dibutuhkan energi yang
sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah
elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar.Orbit terluar

21
ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron
valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya ‘jauh’ dari nucleus, ikatannya
tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini
mudah terlepas dari ikatannyaPada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas
bergerak atau berpindah-pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi
tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut dengan mudah berpindah ke
arah potensial yang sama. Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus
listrik.Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan
dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.Dapat
ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron
valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling “semikonduktor”
adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.

H. Proses Generasi dan Rekombinasi

Proses generasi (timbulnya pasangan elektron-lubang per detik permeter


kubik) tergantung pada jenis bahan dan temperatur. Energi yang diperlukan
untuk proses generasi dinyatakan dalam elektron volt atau eV. Energi dalam bentuk
temperatur T dinyatakan dengan kT, dimana k adalah konstanta Boltzmann.
Analisa secara statistik menunjukkan bahwa probabilitas sebuah elektron valensi
menjadi elektron bebas adalah sebanding dengan e eVG kT - .Jika energi gap eVG
berharga kecil dan temperatur T tinggi maka laju generasi termal akan tinggi.
Pada semikonduktor, elektron atau lubang yang bergerak cenderung
mengadakan rekombinasi dan menghilang. Laju rekombinasi (R), dalam pasangan
elektron-lubang per detik per meter kubik, tergantung pada jumlah muatan yang
ada. Jika hanya ada sedikit elektron dan lubang maka R akan berharga rendah;
sebaliknya R akan berharga tinggi jika tersedia elektron dan lubang dalam jumlah
yang banyak. Sebagai contoh misalnya pada semikonduktor tipe-n, didalamnya

22
hanya tersedia sedikit lubang tapi terdapat jumlah elektron yang sangat besar
sehingga R akan berharga sangat tinggi. Secara umum dapat dituliskan:
R = r n p
dimana r menyatakan konstanta proporsionalitas bahan.
Dalam kondisi setimbang, besamya laju generasi adalah sama dengan besarnya
laju rekombinasi. Pada semikonduktor murni (silikon atau germanium) berlaku
g = g = R = r n p = r n
atau
i n p = n

atau dengan kata lain perkalian konsentrasi elektron dan lubang menghasilkan
suatu konstanta, jika salah satu dinaikkan (melalui proses doping), yang lain harus
berkurang. Jika kita menambanhkan atom pengotor pada semikonduktor murni,
praktis semua atom donor atau aseptor terionisasi pada suhu ruang.

I. Susunan Atom Semikonduktor

Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si),


Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan
satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun
belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini
dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah
oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak
mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir di
pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing
memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh
8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan
kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK),
struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.

23
Gambar. struktur dua dimensi kristal Silikon

Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom
ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat
isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan
listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi
panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya
beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk
menjadi konduktor yang baik.

Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak
dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik. Kenyataannya
demikian, mereka memang iseng sekali dan jenius.

Mengenai sifat dari semikonduktor, berikut table dari sifat bahan


semikonduktor :

24
J. Persiapan Bahan Semikonduktor

Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan handal


diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang diperlukan sangat
tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam proporsi sangat kecil dapat
memiliki efek besar pada properti dari material. Kristal dengan tingkat
kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena kesalahan dalam struktur kristal
(seperti dislokasi, kembaran, dan retak tumpukan) mengganggu properti
semikonduktivitas dari material. Retakan kristal merupakan penyebab utama
rusaknya perangkat semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai
kesempurnaan yang diperlukan. Proses produksi massa saat ini
menggunakan ingot(bahan dasar) kristal dengan diameter antara empat hingga dua
belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder kemudian diiris
menjadi wafer.
Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur
kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah
dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik
untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal
menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk
lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan
zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi di
daerah yang dicairkan, sedangkan material yang diinginkan mengkristal kembali

25
sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih sedikit
kesalahan.
Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan heterojunction
antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari
struktur kristal yang berulang, penting untuk menentukan kompatibilitas antar
bahan.
Tabel Bahan Semikonduktor

Sumber : Ichwan Yelfianhar, Semikondukt

K. Proses Semikonduktor

Diagram doping semikonduktor

26
Distribusi Fermi-Dirac sebagai dasar struktur pita dalam semikonduktor.
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifatel
ektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menamba
h sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant.
Doping sejumlah besar kesemikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya
dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern,
misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai
pengganti logam (J.G.Bednarz 1986).

Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat
elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah
sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan. Doping
sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan
faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya,
polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.

Doping dalam produksi semikonduktor, doping menunjuk ke proses yang


bertujuanmenambah ketidakmurnian (impurity). kepada semikonduktor sangat
murni (juga disebut intrinsik) dalam rangka mengubah sifat listriknya.
Ketidakmurnian ini tergantung dari jenis semikonduktor. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektronvalensi bebas dalam jumlah lebih banyak
dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.

Beberapa dopant biasanya ditambahkan ketika boule ditumbuhkan,


memberikan setiap wafer doping awal yang hampir seragam.
Untuk membedakan unsur sirkuit,wilayah terpilih (biasanya dikontrol oleh photolit
hografi) didop lebih lanjut dengan Proses difusi atau implantasi ion, metode kedua
lebih populer dalam produksi skala besar karena kemudahan pengontrolannya.
Jumlah atom dopant yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah perbedaan dalam
kemampuan sebuah semikonduktor sangat kecil.

27
Bila sejumlah kecil atom dopantditambahkan (dalam order 1 setiap 100.000.000
atom), doping ini disebut rendah atau ringan. Ketika lebih banyak atom dopant
ditambahkan (dalam order 10.000) doping inidisebut sebagai berat atau tinggi. Hal
ini ditunjukkan sebagai n+ untuk dopant tipe-n atau p+ untuk doping tipe-p.

L. Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda Semikonduktor

Kalau anoda (bahan jenis p) dari dioda dihubungkan dengan kutub positif
baterai, sedangkan katodanya (bahan n) dihubungkan dengan kutub negatif baterai
maka arus listrik mengalir lewat dioda ; arus dari kutub (+) baterai lewat anoda,
lewat katoda dan kembali ke kutub negatif baterai. Sebaliknya jika anoda
dihubungkan dengan kutub negatif dan katoda dihubungkan dengan kutub positif
baterai maka tidak aka nada arus yang mengalir.
Sebuah dioda mempunyai karakteristik yang menyatakan hubungan antara arus
dan tegangannya. Karakteristik perlu diketahui sehingga diode dapat dipergunakan
sesuai dengan kebutuhannya. Ada 2 macam karakteristik dioda, yaitu karakteristik
catu maju dan terbalik. Berikut alat-alat atau komponen yang menggunakan bahan
semikonduktor :
1. Dioda Zener (Zener Dioda)
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah zener (dapat
melakukan arus yang berubah pada suatu tegangan tertentu). Gunanya untuk
membuat suatu tegangan pada suatu rangkaian tetap stabil.

28
2. Dioda cahaya (Light Emitting Dioda/LED)
Dioda cahaya adalah salah satu jenis dioda yang apabila diberi tegangan
maju akan menimbulkan cahaya pada sambungan pn-nya.

3. Dioda Foto
Dioda foto adalah suatu dioda tergantung yang tahanan terbaliknya
berubah-ubah tergantung kuat cahaya yang ada padanya (dioda foto diberi
terbalik)

4. Transistor (Junction Transistor)


Transistor junction adalah beberapa jenis transistor, tapi yang dipakai dasar
adalah transistor yang terbuat dari lapisan-lapisan NPN dan PNP.

Kenyataannya bahan-bahan transistor tidak dapat dilukiskan simetris,


artinya pada transistor PNP bahan P yang ada di kanan tidak dapat saling

29
dipertukarkan. Demikian juga bahan Npada transistor NPN, karena masing-
masing ujung mempunyai nama, arah, arus, dan sambungan tertentu.

30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang berjudul Semikonduktor ini, dapat disimpulkan bahwa
semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103 sampai
10-8 siemens per sentimeter dan memiliki dan celah energinya lebih kecil dari 6
eV. Dan bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor, oleh
karena itu semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.
Semikonduktor memeliki dua karaktristik, yaitu semikonduktor elementer dan
semikonduktor gabungan. Semikonduktor juga diklasifikasikan menjadi
semikonduktor intrinsik dan semikonduktor intrinsik. Semikonduktor Intrinsik
terbentuk dari semikonduktor murni yang memiliki ikatan kovalen sempurna
seperti Si, Ge, C dan sebagainya, sedangkan. Semikonduktor Ekstrinsik Terbentuk
dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai penghasil
elektron konduksi atau hole. Bahan semi kondukto dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan komponen-komponen listrik seperti dioda, transistor, IC(Integated
Circuit).

B. Saran
Dari makalah semikonduktor ini, masih terdapat kekurangan dalam
pembahasannya, hal ini dikarenakan keterbatasan penelaahan dari penulis.
Makalah berjudul “Semikonduktor” ini diharapkan akan menjadi literature terbaru
dan bermanfaat bagi para pembaca.

31
DAFTAR PUSTAKA
Fadjar, Purwanto.1993. Elektronika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Prano, Drs. 2002. Pendahuluan Fisika Zat Padat. Malang: FMIPA Universitas
Negeri Malang
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB

32

Anda mungkin juga menyukai