Anda di halaman 1dari 5

Forum Diskusi M6 KB1

Previous Next

Back to Topic
View profile card for GASPAR MELO UNDANA

M6. Penilaian Hasil Belajar


GASPAR MELO UNDANA posted Jun 15, 2019 11:26 PM

Subscribe
This page automatically marks posts as read as you scroll.
Adjust automatic marking as read setting
M6 KB1: Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Selamat buat Bapa/Ibu Guru peserta PPG Undana tahap IV. Kesempatan ini, anda mempelajari secara
cermat materi Modul 6 tentang Penilaian Hasil Belajar, sub KB1 tentang Pengukuran, penilaian, tes dan
evaluasi. Agar lebih memahaminya, maka anda diminta untuk diskusi dan kerjakan tugas berikut.
1. Jelaskan secara singkat apa indikator utama keberhasilan seseorang pendidik/guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas?
2. Bagaimana cara seorang guru mengetahui efektif tidaknya pelaksanaan program pembelajaran di kelas?
3. Kapan seorang guru melakukan evaluasi pembelajaran di kelas?
4. Jelaskan secara singkat apa itu (1) pengukuran, (2) penilaian, (3) tes, dan (4) evaluasi
5. Jelaskan secara singkat keterkaitan antara pengukuran, penilaian, tes dan evaluasi
Selamat berjuang, anda pasti bisa!!!

1. Indikator utama keberhasilan seseorang pendidik/guru dalam


melaksanakan pembelajaran di kelas: keberhasilan peserta didik
dalam menguasai kompetensi belajar yang sudah direncanakan.
Untuk mengetahui efektif tidaknya pelaksanaan program
pembelajaran tersebut harus dilakukan evaluasi, baik evaluasi dalam
skala makro maupun mikro.
Selain itu, keberhasilan guru dalam mengajar juga ditentukan oleh
pemilihan strategi, model, maupun metode yang tepat serta didukung
oleh teknik dan taktik dalam mengajar. Pengajaran dapat dikatakan
berhasil apabila terlihat perubahan tingkah laku atau perubahan siswa
ke arah yang lebih baik.
2. Cara seorang guru mengetahui efektif tidaknya pelaksanaan program
pembelajaran di kelas
Keefektifan program pembelajaran di tandai dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan
instruksional yang telah di tetapkan
b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan
siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan
instruksional
c. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran yang baik adalah bagaimana guru berhasil
menghantarkan anak didiknya untuk mendapatkan pengetahuan
dan memberikan pangalaman belajar yang antraktif.

Seorang guru dapat mengetahui keefektifan dalam pembelajara


melalui hasil belajar dan model pembelajaran yang digunakan. Hal
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Hasil belajar peserta didik dikatakan efektif apabila secara
desktiptif memenuhi kriteria berikut :
 Skor rata-rata hasil belajar peserta didik lebih atau sama
dengan nilai KKM.
 Terjadi ketuntasan secara klasikal (lebih besar atau sama
dengan 80%).
b. Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat
meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

3. Seorang guru melakukan evaluasi pembelajaran di kelas setelah


adanya data hasil pengukuran dan penilaian hasil belajar.
Salah satu model evaluasi pembelajaran di kelas yang dapat dipilih
oleh seorang guru yaitu model evaluasi Sumatif-Formatif. Model
evaluasi Sumatif-Formatif merupakan aplikasi atau pengembangan
dari model Tyler, banyak digunakan oleh pengajar untuk melakukan
evaluasi terhadap program pengajaran. Evaluasi sumatif dilakukan
setelah program selesai dilaksanakan untuk periode waktu tertentu.
Dalam evaluasi sumatif biasanya digunakan acuan penilaian, yaitu
acuan norma atau acuan patokan. Evaluasi formatif dilakukan pada
setiap akhir satu unit kegiatan untuk setiap tatap muka.
Panilaian formatif tidak hanya dilakukan pada tiapa akhir pelajaran
akan tetapi bisa juga ketika proses pelajaran sedang berlangsung.
Misalnya, ketika guru sedang mengajar, guru tersebut mengajukan
beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mengecek atau
mendapatkan informasi apakah siswa telah memahami apa yang telah
diterangkan guru. Jika ternyata masih banyak siswa yang belum
mengerti, maka tindakan guru selanjutnya ialah menambah atau
memperbaiki cara mengajarnya sehingga benar-benar dapat diserap
oleh siswa.
Penilaian sumatif bertujuan untuk menentukan apakah dengan nilai
yang diperolehnya, peserta didik dapat dinyatakan lulus. Pengertian
lulus dan tidak lulus disini dapat berarti : dapat tidaknya siswa
melanjutkan ke modul berikutnya, dan dapat tidaknya seorang siswa
mengikuti pelajaran pada semester berikutnya, dan dapat tidaknya
seorang siswa dinaikan ke kelas yang lebih tinggi.
Dari apa yang telah dikemukakan, jelas kiranya bahwa penilaian
sumatif tidak hanya merupakan penilaian yang dilaksanakan pada
setiap akhir semester, tetapi juga dilaksanakan misalnya pada setiap
modul, setiap akhir tahun ajaran ataupun evaluasi belajar tahap akhir.

4. Pengertian dari:
a. Pengukuran adalah proses pemberian angka atau bentuk kuntitatif
pada objek-objek atau kejadian-kejadian menurut sesuatu aturan
yang ditetapkan. Pengukuran pada dasarnya adalah proses
memberi bentuk kuantitatif pada atribut seseorang, kelompok atau
objek-objek lainnya berdasarkan aturan-aturan atau formulasi
yang jelas.

b. Penilaian adalah proses pengumpulan informasi secara sistematis


berkaitan dengan belajar siswa, pengetahuan, keahlian,
pemanfaatan waktu, dan sumber daya yang tersedia dengan tujuan
untuk mengambil keputusan mengenai hal-hal yang
mempengaruhi pembelajaran peserta didik. Penilaian adalah
penggunaan berbagai macam teknik untuk mengumpulkan data
yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan
keputusan berkaitan dengan tingkat kemajuan belajar dan hasil
pembelajaran.

c. Tes adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang memiliki


jawaban yang benar. Pertanyaan atau pernyataan tersebut
menuntut adanya keharusan orang yang diuji untuk menjawab
dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari orang
yang diuji tersebut. Dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan
tersebut harus mengikuti aturan-aturan atau petunjuk yang sudah
dirumuskan. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis
untuk mengukur karakteristik orang atau obyek tertentu dengan
ketentuan atau cara yang sudah ditentukan.

d. Evaluasi adalah kegiatan untuk menentukan mutu atau nilai suatu


program yang di dalamnya ada unsur pembuatan keputusan.
Evaluasi pada dasarnya merupakan kegiatan pengumpulan data
yang dilakukan secara sistematis melalui suatu pengukuran, yang
selanjutnya data dianalisis dan hasil analisis data tersebut
selanjutnya digunakan untuk menentukan berbagai alternatif
keputusan atau kebijakan yang relevan

5. Keterkaitan antara pengukuran, penilaian, tes dan evaluasi


Tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi memiliki perbedaan arti dan
fungsi masing-masing. Namun semuanya tak dapat dipisahkan dalam
dunia pendidikan sebab semuanya memiliki keterkaitan yang erat.
Tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur. Tes
merupakan alat utama yang digunakan untuk melalui proses
pengukuran penilaian dan evaluasi. Pengukuran dan penilaian juga
merupakan dua proses yang bekesinambungan. Pengukuran
dilaksanakan terlebih dahulu yang menghasilkan skor dan dari hasil
pengukuran kita dapat melaksanakan penilaian. Antara penilaian dan
evaluasi sebenarnya memiliki persamaan yaitu keduanya
mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu,
disamping itu juga alat yang digunakan untuk mengumpulkan
datanya juga sama. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.
Pada hakikatnya keduanya merupakan suatu proses membuat
keputusan tentang nilai suatu objek. Sedangkan perbedaannya
terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup
penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu
komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan
penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup
evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem
dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak
eksternal. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang
meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat
(instrumen) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada
gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan
belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil
pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan
wawancara.

Anda mungkin juga menyukai