Anda di halaman 1dari 2

Standar Akuntansi Pemerintah

”SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan


menyajikan Laporan Keuangan Pemerintan yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)”.
SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya
peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. Pemerintah
mengamanatkan tugas penyusunan standar tersebut kepada suatu komite standar
independen yang ditetapkan dengan suatu keputusan presiden tentang Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
Pasal 36 Ayat (1) tentang Keuangan Negara mengamanatkan penggunaan basis akrual
dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja untuk dilaksanakan selambat-
lambatnya dalam 5 (lima) tahun. KSAP telah menyusun standar akuntansi pemerintahan
(SAP) untuk melaksanakan ketentuan tersebut, yaitu SAP berbasis akrual yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 menggantikan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). Sejak ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
maka penerapan SAP berbasis akrual telah mempunyai landasan hukum.
Penerapan SAP berbasis akrual memerlukan upaya keras pemerintah karena jumlah
jenis laporan yang bertambah banyak. Sebelum diterapkan PP Nomor 71 Tahun 2010,
pendapatan hanya dicatat 1 (satu) kali yaitu pada Laporan Realisasi Anggaran dengan
pencatatan berbasis kas. Setelah diterapkan PP Nomor 71 Tahun 2010, pendapatan dalam
laporan keuangan pemerintah dicatat 2 (dua) kali yaitu dalam Laporan Realisasi Anggaran
yang berbasis kas dan dalam Laporan Operasional yang berbasis akrual. Dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, dikenal 2 istilah pendapatan, yakni Pendapatan-LO dan
Pendapatan-LRA. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali, sedangkan Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah. Pendapatan-LRA diakui pada saat sejumlah uang diterima pada Rekening
Kas Umum Daerah (basis kas). Pendapatan-LO diakui pada saat hak untuk memperoleh
pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah
(basis akrual).

Pajak & Retribusi


Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Rakyat yang membayar pajak tidak akan merasakan manfaat dari
pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk
kepentingan pribadi.
Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian
izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan. (UU no. 28 tahun 2009)
Perbedaan Pajak dan Retribusi :
Keterangan Pajak Retribusi
Dasar Hukum UUD 1945 Pasal 23 A : Peraturan Pemerintah,
“Pajak dan pungutan lain Peraturan Menteri, atau
yang bersifat memaksa Peraturan Daerah
untuk keperluan negara
diatur dengan undang-
undang”
Balas Jasa Tidak langsung : Perbaikan Langsung : Retribusi
jalan raya, fasilitas kebersihan, parkir, perizinan
kesehatan, beasiswa dll. dll
Objek PPN, PPnBM, PBB, PPh, Orang atau Badan
Bea Materai, Bea Perolehan pengguna jasa atau izin
Hak atas Tanah dan yang diberikan oleh
Bangunan pemerintah
Sifat Memaksa menurut Undang- Dapat dipaksakan hanya
Undang kepada orang atau badan
yg menggunakan atau
mendapatkan jasa atau izin
yg diberikan oleh
pemerintah
Lembaga Pemungut 1. Pajak Negara : Direktorat Pemerintah Daerah
Jendral Pajak
2. Pajak Daerah :
Pemerintah Daerah
Tujuan Untuk mencapai kondisi Memberikan jasa atau ijin
meningkatnya ekonomi kepada masyarakat
suatu Negara sehingga mereka dapat
melaksanakan kegiatan
mereka serta mendapatkan
pelayanan dari pemerintah

SAK / PSAK
SAK adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAS IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas
yang berada di bawah pengawasannya.
PSAK merupakan suatu kerangka dari prosedur pembuatan laporan
keuangan akuntansi yang berisi peraturan mengenai pencatatan, penyusunan,
perlakuan, dan penyajian laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai