KAJIAN PUSTAKA
5
jigsaw. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membawa
perubahan konseptual dari individual ke kolaborasi. Setiap anggota
kelompok bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya. (Burais, Hajidin, & Munzir, 2015)
Untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif Jigsaw, disusun
langkah-langkah sebagai berikut; (1) siswa dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil yang beranggotakan 5-6 orang, (2) guru memberikan
materi pelajaran yang akan diajarkan dalam bentuk teks yang telah
dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab, 3) setiap anggota kelompok
mermbaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya, (4) anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari
sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya, (5) setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke
kelompok asal bertugas mengajar teman-temannya, (6) pada pertemuan
dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis
individu (Trianto, 2009, hal. 57)
D. Pengertian Matematika
Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang pasti.
Menurut Haryono (Hidayat, 2015) matematika berarti pengetahuan yang
diperoleh dari hasil proses belajar. Sehingga, matematika merupakan suatu
pengetahuan. Hakikatnya matematika adalah ilmu struktur yang
terorganisasikan. Johnson dan Rising (Widi, 2012) menyatakan bahwa
matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang
logik. Sedangkan Kline (Widi, 2012) berpendapat bahwa matematika
adalah matematika bukanlah pengetahuan yang dapat sempurna oleh
dirinya sendiri, tetapi dengan adanya matematika itu terutama akan
membantu manusia, seni yang mempelajari struktur dan pola mencari, dan
sebagai alat untuk kebutuhan manusia dalam menghadapi kehidupan..
6
Dari beberapa pengertian menurut para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang
struktur-struktur serta dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.
E. Hasil Belajar
Pendidikan bertujuan antara lain mengembangkan dan meningkatkan
kepribadian individu yang sedang melakukan proses pendidikan.
Perkembangan kepribadian erat hubungannya dengan perubahan tingkah
laku yang telah dihasilkan dan ingin mengetahui hasil perolehannya dalam
suatu pendidikan dikenal dengan istilah prestasi belajar.
Dari proses belajar diharapkan siswa memperoleh prestasi belajar
yang baik sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang ditetapkan
sebelum proses belajar berlangsung. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar
yang dicapai. Sementara itu menurut Slameto (Ayunthara, 2016), faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu:
1) Faktor internal
2) Faktor eksternal
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tolak ukur atau
patokan dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran diukur
dengan tes.
F. Pengertian Geometri Bangun Datar