Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti
berhitung, mengukur dan melihat bangun datar. Hal ini membuat peran
pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
matematika diajarkan melalui sejak jenjang sekolah dasar.Matematika juga
selalu mengenalkan geometri pada bangun datar yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Pengenalan geometri di sekolah dasar (SD)
mempunyai tujuan dasar untuk memberikan suatu kesempatan kepada murid
untuk menganalisis lebih jauh dunia tempat hidupnya, serta memberikan
sejak dini landasan berupa konsep-konsep dasar dan peristilahan yang
diperlukan untuk studi lebih lanjut [ CITATION Mur16 \l 1033 ].
Pemahaman konsep dasar sangat menentukan keberhasilan belajar
selanjutnya.Seperti pada materi bangun datar sudah diberikan pada kelas 2,
kelas 3, hingga ke jenjang berikutnya. Dari materi yang mudah hingga lebih
kompleks. Siswa mulai diperkenalkan bangun datar seperti persegi, persegi
panjang, jajar genjang, layang-layang, belah ketupat, trapesium, segitiga,
dan lingkaran. Selanjutnya pada perkenalan sisi dan sudut.
Materi ini akan sering dijumpai pada setiap jenjang pendidikan.
Perannya guru sangatlah penting untuk membuat siswa paham akan
penanaman konsep matematika sejak dini. Karena ditakutkan jika anak
yang tidak paham dengan konsep tersebut maka akan mengakibatkan
kesalahan kesalahan berikutnya. Juga kurangnya komunikasi siswa yang
membuat salahnya penanaman konsep matematika. Komunikasi adalah
pesan yang disampaikan melalui individu ke individu lainnya.Kemampuan
komunikasi siswa ini sangat berperan penting untuk berkomunikasi dengan
guru juga tema-temannya. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam hasil
belajar matematika. Hasil belajar ini adalah evaluasi siswa dalam
mempelajari pelajaran tersebut.

2
1. Identifikasi Masalah
Dari hasil kajian awal terhadap proses belajar mengajar
matematika di SDN 010 ditemukan sejumlah data-data adanya
permasalahan pembelajaran matematika yang dapat diidentifikasi :
a. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi di
SDN 010 Balikpapan Selatan menunjukkan jika terdapat
permasalahan pada materi bangun datar.
b. Terdapat perolehan nilai yang masih di bawah KKM.
c. Proses pembelajaran yang konvensional
2. Analisis Masalah
Terdapat berbagai kesulitan dari pribadi siswa menjadikan
kurangnya pemahaman konsep juga penalaran pada bangun datar.
Seperti kesulitan dalam bahasa, kesulitan dari pendengaran, juga
kesulitan pada kognitif menjadikan penelitian ini semakin fokus
untuk menjadikan siswa lebih mengerti konsep. Karena pada
dasarnya siswa harus paham akan konsep supaya jika anak tersebut
naik ke jenjang yang lebih tinggi siswa akan mengerti akan materi
tersebut lebih kompleks.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Maka dari itu peneliti berupaya untuk menggunakan model
pada penelitian ini. Model yang digunakan pada penelitian adalah
model jigsaw. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
membawa perubahan konseptual dari individual ke kolaborasi. Selain
itu, siswa bekerja dengan sesama anggota kelompoknya kesempatan
untuk mengelola informasi dan meningkatkan keterampilan
berkomunikasi, serta menjalin interaksi yang menyeluruh. .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan: Apakah penerapan model pembelajaran jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi geometri bidang datar kelas
IV di SDN 010 balikpapan selatan tahun 2018-2019?

3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui penerapan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi geometri bidang datar kelas IV di SDN 010
balikpapan selatan tahun 2018-2019.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:


1. Bagi Guru
Sebagai sumber informasi dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan guru dalam menentukan rancangan pembelajaran untuk
meminimalkan terjadinya kesalahan yang sama
2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat lebih optimal dalam mempersiapkan diri
menghadapi soal cerita matematika.
3. Bagi Sekolah
Sebagai kontribusi kepada pihak sekolah yang dapat digunakan
untuk referensi bahan bacaan dan perbaikan matematika.
4. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
penguasaan kelas untuk menyampaikan materi bangun datar.

Anda mungkin juga menyukai