Anda di halaman 1dari 16

PPG DALAM DALAM JABATAN 2019

TUGAS AKHIR MODUL 2


PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Oleh:

Nama : HASRAN ABIDIN, S.Pd.


Nomor Peserta PPG : 19200219010046
Prodi PPG : [190] Biologi
LPTK : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Angkatan : 5 (LIMA)
Sekolah Asal : SMA NEGERI 2 WATOPUTE

Instructions

Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir berikut:

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?


2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

Jawaban:

1. Rumusan Kompetensi Guru :


 Kompetensi Pedogogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan


pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi
inti pedagogi meliputi; (a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik, (c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik, (e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran, (f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g) berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan peserta didik, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar, (i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Berikut diuraikan indikator masing-masing kompetensi inti pedagogi.
Pertama; menguasai karakteristik serta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual, merupakan kompetensi inti pertama yang harus
dimiliki oleh guru. Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukan dengan
kemapuan; (a) memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial- budaya, (b)
mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran, (c) mengidentifikasi
kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran, (d) mengidentifikasi kesulitan
peserta didik.
Kedua; menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
merupakan kompetensi inti pedagogi yang selanjutnya harus dimiliki oleh seorang guru.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukan dengan kemampuan guru;
(a) memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik, (b) menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif, (c) menerapkan pendekatan pembelajaran
berdasarkan jenjang dan karateristik bidang studi.
Ketiga; mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
studi yang diampu merupakan kompetensi yang sudah semestinya dikuasai oleh guru.
Indikatornya seperti; (a) memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, (b)
menentukan tujuan pelajaran, (c) menentukan pemencapai tujuan pelajaran, (d)
memilih mater pelajaran yang terkait dengan pengalaman belaja dan tujuan
pembelajaran, (e) menata mater pembelajaran secara benar sesuai denga
pendekatan yang dipilih dan karakteristik pesert didik, (f) mengembangkan indikator
dan instrume penilaian. Kompetensi ini dilakukan oleh gu dalam bentuk
penyususnan RPP.
Keempat; kemampuan kompetensi menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik, indikatornya ditunjukan dengan; (a) memahami prinsip-prinsip perancangan
pembelajaran yang mendidik, (b) mengembangkan komponen-komponen rancangan
pembelajaran, (c) menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan
di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan, (d) melaksanakan pembelajaran yang
mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan, (e) menggunakan media
pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh, (f) mengambil keputusan transaksional dalam
pelajaran sesuai dengan situasi yang berkembang.
Kelima; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini sudah menjadi
keharusan bagi guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan TIK untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang mendidik, seperti penggunaan media dan
penggalian sumber belajar.
Keenam; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, kompetensi ini ditunjukan guru
dengan; (a) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal, (b) menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.
Ketujuh; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik, merupakan kompetensi pedogogi yang penting dimiliki oleh guru, seperti; (a)
memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara
lisan maupun tulisan, (b) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun
secara siklikal dari (1) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (2) memberikan
pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c)
respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
Kedelapan; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar.
Kompetensi evaluasi sangat penting dikuasai oleh guru, karena evaluasi menjadi alat
ukur keberhasilan bagi guru dan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Indikator kompetensi ini meliputi; (a) memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, (b)
menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, (c) menentukan
prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (d) mengembangkan instrumen
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (e) mengadministrasikan penilaian proses
dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrument, (f)
menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan, (g)
melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
Kesembilan; selain memiliki kemampuan dalam mengevaluasi seorang guru juga
harus mampu untuk memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran, seperti; (a) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
menentukan ketuntasan belajar, (b) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi
untuk merancang program remedial dan pengayaan, (c) mengkomunikasikan hasil
penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan, (d) memanfaatkan informasi
hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kesepuluh; kompetensi terakhir dari pedogogi yaitu kemampuan guru dalam
melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran, indikator
kompetensi ini ditunjukkan dengan; (a) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan, (b) memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan
mata pelajaran, (c) melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran mata pelajaran.

a) Menguasai karakteristik
peserta didik dari aspek
fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional,
dan intelektual
b) Menguasai teori
belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang
KOMPETENSI
mendidik.
PEDAGOGIK c) Mengembangkan
kurikulum yang terkait
dengan mata pelajaran
yang diampu
d) Menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik
e) Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi
untuk kepentingan
pembelajaran
f) Memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik
g) untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang
dimiliki
h) Berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan
santun dengan peserta
 Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian


yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti (a) bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, (b) menampilkan diri
sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat, (c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, (d) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri, dan (e) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Secara rinci kompetesi kepribadian diuraikan menjadi sub- kompetensi sebagai berikut.
Pertama; bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia, seperti; (a) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan
yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender, (b) bersikap sesuai dengan
norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta
kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
Kedua; menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat, seperti; (a) berperilaku jujur, tegas, dan
manusiawi, (b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia, (c)
berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
Ketiga; menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, seperti; (a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil, (b)
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
Keempat; Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri, seperti; (a) menunjukkan etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi, (b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja
mandiri secara professional.
Kelima; Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, seperti; (a) memahami kode
etik profesi guru, (b) menerapkan kode etik profesi guru, (c) berperilaku sesuai dengan
kode etik guru.

 Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari


masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa
berinteraksi dengan human (manusia) lain. Kompetensi ini memiliki subkompetensi
dengan indikator sebagai berikut.
Pertama, bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi, seperti; (1) bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman
sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran, (2) tidak bersikap
diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat,
orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
Kedua, berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan
dengan cara; (1) berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya
secara santun, empatik dan efektif, (2) berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan
masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan
kemajuan peserta didik, (3) mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat
dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
Ketiga, beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh pendidik,
apalagi jika tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini ditunjukan dengan;
(1) beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas
sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat, (2) melaksanakan
berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
Keempat, berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara
lisan dan tulisan atau bentuk lain, seperti; (1) berkomunikasi dengan teman sejawat,
profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan, (2) mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi
pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
 Kompetensi Professional

Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan


penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan
substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi
dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Berikut dijabarkan kompetensi
dan sub-kompetensi profesional.
Pertama, menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan. Kemampuan ini
sangat penting dimiliki bagi seorang guru sebab apa yang akan disampaikan guru
kepada siswa berupa ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh guru.
Kedua, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, seperti; (1) memahami standar kompetensi
mata pelajaran, (2) memahami kompetensi dasar mata pelajaran, (3) memahami tujuan
pembelajaran mata pelajaran.
Ketiga, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; (1)
memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, (2)
mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
Keempat, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif, seperti; (1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri
secara terus-menerus, (2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan
keprofesionalan, (3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan
keprofesionalan, (4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
Kelima, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri, seperti; (1) memanfaatka teknologi informasi dan komunikasi
dalam berkomunikasi, (2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan diri

2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan
siswa:
a. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh guru yakni :
 Keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah atau sering dikenal
dengan critical thinking and problem solving. Keterampilan atau kemampuan guru
untuk menciptakan anak berpikir kritis.
 keterampilan bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik atau sering dikenal
dengan collaboration and communication. Keterampilan ini merupakan
keterampilan dalam hal bekerjasama dan komunikasi yang baik.
 Keterampilan berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasi atau sering dikenal
dengan creativity and imagination. Guru harus bisa memancing siswa untuk
berpikir kreatif dalam segala bidang yang ada di dunia pendidikan
 keterampilan untuk menjadi warga negara yang baik atau sering dikenal denan
citizenship.
 keterampilan untuk dapat memahami dan menggunakan informasi dari berbabagai
sumber untuk ditampilkan di Internet atau sering dikenal dengan digital literacy
 kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa atau sering dikenal dengan
student leadership and personal development. Guru harus mampu memahami
potensi setiap siswa dan mengembangkan potensi tersebut
 Guru dituntut untuk adaptif terhadap perkembangan pengetahuan, teknologi
informasi dan komunikasi serta mampu memanfaatkannya proses pembelajaran
artinya kemampuan guru khususnya digital perlu ditingkatkan.

b. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh siswa yaitu :
 Berpikir kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah
Yang dimaksud masalah di sini ada dua macam, masalah yang sifatnya akademis
dan otentis. Masalah akademis tentu saja masalah yang terkait pada ranah kognisi
yang mereka jalani. Masalah otentis lebih kepada masalah yang sering mereka
jumpai sehari-hari di sekitar mereka. Siswa dituntut mampu menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan
mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
 Kolaborasi
Siswa harus mampu kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan
kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja
secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya;
menghormati perspektif berbeda..
 Komunikasi
Siswa yang mampu bertahan adalah yang bisa berkomunikasi dengan berbagai cara,
baik tertulis maupun verbal. Siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan,
tulisan, dan multimedia..
 Kreatif
Tidak lagi hanya mengharapkan kemampuan siswa pada level mendeskripsikan
sesuatu, namun bagaimana siswa mampu mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan
responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
 Literas Informasi, Komunikasi, dan Teknologi (ICT)
Siswa diharap memiliki Kemampuan literasi ICT mencakup kemampuan
mengakses, mengatur, mengintegrasi, mengevaluasi, dan menciptakan informasi
melalui penggunaan teknologi komunikasi digital

3. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keprofesian guru


berkelanjutan yaitu :
a. Strategi Pengembangan diri; dapat dilakukan melalui kegiatan diklat atau non diklat.
Diantaranya :
 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dengan tujuan mengevaluasi dan
memperbaiki metode pembelajaran yang telah diterapkan,
 Pelatihan dan diskusi antar sesama guru mata pelajaran yang dapat dilakukan
secara internal dalam bentuk In House Training (IHT) disekolah masing-masing,
 Pembinaan internal oleh sekolah dilaksanakan oleh Kepala Sekolah atau guru-guru
yang memiliki kewenangan melalui program supervisi pendidikan untuk
meningkatkan prestasi kerja guru yang pada gilirannya juga dapat meningkatkan
prestasi sekolah,
 Program pemberdayaan MGMP yaitu suatu forum guru mata pelajaran sejenis dari
berbagai sekolah untuk bermusyawarah dalam rangka meningkatkan
keprofesionalan guru,
 Program Profesi Guru (PPG) untuk meningkatkan kemampuan pedagogik dan
kemampuan professional guru,
 Pendidikan lanjut yaitu pembinaan profesi guru dimasa mendatang dengan
memberikan tugas belajar baik didalam maupun diluar negeri bagi guru yang
berprestasi.

b. Strategi Publikasi ilmiah dan karya inovatif dapat dikembangkan melalui kegiatan
berikut :
 Seminar. Pengikutsertaan guru dalam kegiatan seminar dan pembinaan publikasi
ilmiah dapat meningkatkan kompetensi guru dan memberikan peluang untuk
berinteraksi secara ilmiah dengan kolega seprofesinya berkaitan dengan hal-hal
terkini dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan,
 Workshop. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi pembelajaran, peningkatan kompetensi guru maupun
pengembangan karirnya, misalnya menyusun Kurikulum
(KTSP/K13),pengembangan silabus, penulisan RPP dan sebagainya,
 Penulisan buku/bahan ajar berbentuk diktat, buku pelajaran atau buku dalam
bidang pendidikan,
 Pembuatan media pembelajaran berbentuk alat peraga, alat praktikum sederhana,
maupun bahan ajar elektronik (animasi pembelajaran),
 Pembuatan karya teknologi/karya seni yang bermanfaat untuk masyarakan ataupun
pendidikan dan karya seni yang memiliki nilai estetika yang diakui oleh
masyarakat.

Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru dapat dilihat


pada contoh format dibawah ini.
Format : Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru (diisi oleh Koordinator dan Guru)
Nama Sekolah: SMA NEGERI 2 WATOPUTE Nomor Statistik Sekolah:
Aamat : Jl. Saungkoleo Kabupaten/Kota: MUNA Kecamatan: Watopute
Nama Guru: Hasran Abidin, S.Pd Tahun Ajaran: 2018/2019 Tanggal: 15 Juni 2018
Strategi Pengembangan Keprofesian
Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi dengan memberi

A. Kompetensi Berkelanjutan yang akan dilakukan Guru tanda √)


untuk peningkatan kompetensi terkait 5
1 2 3 4 6
a b
Pedagogik
1. Menguasai karaktertik peserta didik Masih belum memahami bagaimana mengenali √
karakteristik peserta didik saya dalam aspek
sosial dan intelektual dalam pelaksanaan
pembelajaran
2. Menguasai teori belajar dan prinsip- Tidak mengalami masalah dalam menerapkan √
prinsip belajar yang mendidik
teori belajar dalam pembelajaran
3. Pengembangan kurikulum Pengembangan silabus dan RPP sudah dipahami, √
4. Kegiatan belajar yang mendidik Sudah menerapkan teori-teori belajar yang √
sekarang dirujuk,misalnya konstruktivisme,
menurut saya dengan menerapkan teori itu sudah
melaksanakan kegiatan belajar yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik Belum dapat mengoptimalkan pengembangan √
potensi peserta didik dalam aspek
pengembangan berpikir tingkat tinggi (HOTs)
6. Komunikasi dengan peserta didik Masih belum mengusai teknik-teknik bertanya √
dan berkomunikasi secara efektif dengan peserta
didik
7. Penialian dan evaluasi Masih Perlu pemahaman tentang peniaiaan K13 √
tentang sikap dan keterampilan

Kepribadian
8. Bertindak sesuai norma agama, hukum, Telah menunjukkan sikap dan perilaku sesuai √
sosial, dan kebudayaan nasional
dengan norma agama yang saya yakini dan
norma-norma hukum serta sosial yang berlaku
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan Sudah berusaha menampilkan diri sebagai √
teladan
pribadi yang mantap dan stabil, tidak emosional
dalam menghadapi masalah dan bergaul dengan
rekan sejawat dan peserta didik
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi Telah menunjukkan kedisiplinan, tanggung √
dan rasa bangga menjadi seorang guru
jawab dalam melaksanakan tugas saya sebagai
guru
Sosial
11. Bersikap inklusif, bertindak objektif Selalu bergaul dengan rekan sejawat dengan √
serta tidak diskriminatif
tidak membedaka bedakan gender maupun
tingkat sosial, serta berusaha adil kepada peserta
didik
12. Komunikasi dengan sesama guru, Belum memiliki keterampilan berkomunikasi √
tenaga kependidikan, orang tua, peserta
secara ilmiah di forum/komunitas ilmiah baik
didik, dan masyarakat
melalui media cetak maupun elektronik
Profesional
13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan Masih Memerlukan Penguatan Untuk Beberapa √
pola pikir keilmuan yang mendukung
Topik Pelajaran, Di Antaranya Tentang Materi
mata pelajaran yang diampu
Katabolisme
14. Pengembangan keprofesionalan melalui Belum memahami cara menyusun proposal PTK, √
tindakan yang reflektif
melaksanakan PTK, dan menyusun laporan PTK
Berbagai Hal terkait dengan pemenuhan
dan peningkatan kompetensi inti tersebut
B. Kompetensi menghasilkan Publikasi Sering mengikuti kegiatan di MGMP (8 kali √
Ilmiah
pertemuan) membahas model-model
pembelajaran, menyusun soal, bedah SKL,
lesson study, dan mendiskusikan dengan teman
sejawat
C. Kompetensi menghasilkan Karya Kendala yang masih dihadapi di antaranya √
Inovatif
kesulitan mencari bahan bacaan/sumber belajar,
keterbatasan waktu, dan pembimbingan dari nara
sumber
D. Kompetensi untuk penunjang Setelah mengikuti kegiatan di MGMP √
pelaksanaan pembelajaran berkualitas
pembelajaran s lebih baik dari sebelumnya,
(TIK, Bahasa Asing, dsb)
peserta didik lebih aktif, pencapaian hasil belajar
peserta didik untuk beberapa topik sudah
melampaui KKM
E. Kompetensi untuk melaksanakan tugas
tambahan (misalnya Kepala Sekolah,
Kepala Perpustakaan, dsb)

Tanda tangan Guru: Tanda tangan Kepala Sekolah:

Hasran abidin, S.Pd LA ODE LINA, S.Pd


NIP. 19701231 200502 1 023
Catatan:
1. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh guru sendiri
2. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan bersama guru lain
3. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di sekolah
4. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di KKG/MGMP/MGBK
5. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh institusi selain sekolah atau KKG/MGMP/MGBK
Kebutuhan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang belum dapat dipenuhi (diajukan/di-koordinasikan oleh Dinas Pddk untuk
6.
dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai