Anda di halaman 1dari 1

RESUME

PIO PNEUMOTHORAKS

Seorang pasien berinisial Ny. T masuk ke ruangan jasmin dengan keluhan sesak nafas yang
bertambah berar 2 hari SMRS, sesak dirasa terus menerus, sesak tidak dipengaruhi oleh alergi
cuaca, debu, ataupun makanan, batuk (+), berdahak (+), nafsu makan menurun, nyeru ulu
hati, mual. Satu minggu yang lalu pasien juga dirawat dengan diagnosa hidropneumoni dan
dipasang WSD. Setelah dilakukan pengkajian didaparkan data : pasien sesak, retraksi dinding
dada (+), nafas dalam, pasien tampak lemah, pucat, terpasang WSD dengan kondisi cairan
WSD berwarna kuning bening dan terdapat gelembung, terasa nyeri dibagian pemasangan
WSD, nyeri dirasakan ketika batuk dan bergerak atau saat posisi tertentu, nyeri sekala 4,
terdapat kemerahan pada area sekitar pemasangan selang WSD, dan terdapat luka – luka lecet
disekitar daerah pemasangan WSD, BB pasien sebelum sakit 45kg, BB sekarang 35kg, TB :
150cm, pasien mengeluh tidak nafsu makan, mual dan muntah. TTV : TD : 140/90 mmhg,
RR : 25x/m, N :94 x/m, T : 36,5°C. hasil pemeriksaan diagnostik : lab : hb : 11g/dl, wbc ;
13,65 10^3/ul, ht : 35,5%, GDS 131mg/dl, ureum 24mg/dl, kreatinin 0,88 mg/dl, ph : 7,47,
Pco2 : 33mmhg, Hco3 : 25, BE : 1, Na+ : 131 mmol/l, K+ ; 3,5 mmol/l, calsium ; 1,08 mmol.
Photo thoraks : akumulasi cairan dan udara di lapang paru kanan.

Diagnosa utama

Ketidak efektifan pola nafas b/d

Intervensi utama :

 Kaji status pernafasan dan oksigenisasi pasien


 Auskultasi suara nafas pasieb, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak
 Kaji TTV pasien
 Posisikan pasien untuk meminimalkan ventilasi
 Buang sekret jika ada dan motivasi pasien untuk melakukan batuk efektif
 Ajarkan pasien cara batuk efektif
 Kolaborasi pemberian oksigen nasal kanul 2l/m
 Kolaborasi pemberian obat ambrozol dengan prinsip 7 benar

Anda mungkin juga menyukai