Bab I (Final) Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyarakat Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung
Bab I (Final) Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyarakat Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung
PENDAHULUAN
dengan keseluruhan anggota tubuh manusia, dari ujung rambut sampai ujung
kaki, termasuk gigi dan rongga mulut. Namun, seringkali kesehatan gigi
Kenyataannya penyakit gigi yang tampaknya hal yang kecil, dapat menjadi
statistik rumah sakit di Indonesia (2005) menunjukkan bahwa penyakit gigi kronis
seperti penyakit pulpa dan periodontal termasuk di dalam urutan ke-24 dari 50
peringkat utama penyebab kematian di rumah sakit (Pintauli dan Hamada, 2008).
Ketua Pengurus Besar (PB) PDGI, drg. Rini Zaura MDS. mengungkapkan,
memainkan peran vital bagi kesehatan organ tubuh lainnya. Kesehatan gigi yang
1
2
berkualitas akan berdampak pada tubuh yang sehat dan meningkatkan kualitas
menjadi 51,1% pada usia 18 tahun, usia 35-44 tahun sebesar 80,1%, dan
tercatat sekitar 96,7% kerusakan gigi dialami oleh masyarakat pada usia 65
The World Oral Health Report pada tahun 2003 menyatakan bahwa
95% rakyat Indonesia mengalami penyakit gigi dan mulut, khususnya karies
setiap tahun insidensi penyakit gigi dan mulut ini tidak membaik, bahkan
kesehatan gigi dan rendahnya tingkat hidup masyarakat di Indonesia (Eriwati and
Etsuro, 2007).
dan mulut di Indonesia. Berdasarkan teori Blum, status kesehatan gigi dan
peranan yang penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut
(Huwink, 1993).
gigi dan mulut. Perilaku yang menurut Notoatmodjo (2007) terdiri dari
yang cukup mudah dan berdekatan dengan Rumah Sakit Gigi dan
4
yang lebih mengenai kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil tersebut,
maka diharapkan dapat dicari jalan perbaikan atas perilaku yang kurang
mulut.
Coblong, Kota Bandung yang didasari oleh data pengetahuan, sikap, dan
lainnya.
Status kesehatan umum ataupun kesehatan gigi dan mulut seseorang dapat
Terbentuknya perilaku di dalam diri seseorang tidak dapat serta merta terjadi tiba-
tiba, tetapi memerlukan dasar dan proses yang menyertainya. Proses terbentuknya
individu tersebut. Seseorang yang bertempat tinggal di lingkungan yang jauh dari
penyedia layanan kesehatan, seperti di daerah terpencil akan memiliki status dan
perilaku kesehatan yang kurang baik dibandingkan dengan seseorang yang tinggal
diperolehnya.
layanan kesehatan gigi dan mulut, yaitu Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas
melainkan didasari oleh tiga hal atau domain, yaitu pengetahuan, sikap dan
tindakan. Ketiga domain tersebutlah yang dapat menciptakan hasil akhir berupa
perilaku. Oleh sebab itu, untuk mengetahui seberapa perilaku seseorang, haruslah
tersebut.
mulut.
dalam bentuk sikap terhadap obyek yang diketahui. Metode penilaian sikap dapat
kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu (recall).
Bandung mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dapat diukur dari
pengumpulan data berupa Cross-Sectional dengan cara survei. Alat bantu yang