Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:
Sudarwati
NIM

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG PROGRAM STUDI


KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang wirausahawan adalh
seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan.
Apa yang membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain? Yang membedakan
adalah kemampuannya mengambil factor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan
modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan
menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya.
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan usah milik orang
lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang wirausaha mempertaruhkan
sumber dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi demi keberhasilan atau bahkan
kegagalan dari usaha yang dijalaninya. Manajer juga mengurusi koordinasi proses produksi
yang sudah berjalan. Sementar menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena
yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi dan
kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali perubahan yang lain.
Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan para pekerja adalah
wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business cretion) sementara para
pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat bersemangat bila diajak
berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru
II. Rumusan Masalah
1. Sebutkan apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristi, dan modal dari seorang
wirausaha ?
2. Faktor-faktor seperti apakah yang memicu seseorang untuk mulai untuk
berwirausaha ?
3. Apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun berhasil ?
4. Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang
berwirausaha ?
BAB II
PEMBAHASAN

I. Inti Dan Hakikat Kewirausahaan


Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan
pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli
lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-
peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979)
kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas,
atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker,
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang
yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
II. Sikap Kewirausahaan
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
III. Modal Kewirausahaan
1. Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang
disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab
sebagai modal tambahan.
2. Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan,
sehingga dapat terbentuk citra.
3. Modal Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan
dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan.
4. Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk
apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.
IV. Karakteristik Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-
beda. Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak
kewirausahaan sebagai berikut:
1. Watak
 Percaya diri dan Optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan
individualisme.
 Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik,
tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
 Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan
 Mampu mengambil resiko yang wajar
 Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap
saran serta kritik.
 Keorisinalan
 Inovatif , kreatif, dan fleksibel.
 Berorientasi masa depan
 Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan
Ciri-ciri umum kewirausahaan
 Memiliki motif berprestasi tinggi
 Memiliki perspektif ke depan
 Memiliki kreatifitas tinggi
 Memiliki sifat inovasi tinggi
 Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
 Memiliki tanggung jawab
 Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
 Memiliki keberanian menghadapi resiko
 Selalu mencari peluang
 Memiliki jiwa kepemimpinan
 Memiliki kemampuan manajerial
 Memiliki kemampuan personal.
V. Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Berwirausah
Penyebab Keberhasilan Berwirausaha:
 Kemampuan dan kemauan
 Tekad yang kuat dan kerja keras
 Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
 Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.Kurang
berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber
daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
· Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan
operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
 Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka
akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
 Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha.
Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang
efisien.
 Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi
besar.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh
apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan menurut
Zimmerer (1996-7):
1. Pendapatan yang tidak menentu
2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi
3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama
4. Kualitas hidup yang tetap rendah meskipaun usahanya telah berhasil
VI. Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha
Keuntungan Berwirausaha
 Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi
seorang “bos” yang penuh kepuasan
 Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tangtangan awal atau perasaan
bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk
mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat
memotivasi wirausaha.
 Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan
merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
 Kerugian Berwirausaha
 Pengorbanan persoanal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang
lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia
 Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran, keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
 Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha
menggunakan sumber daya miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang
diperoleh akan relatif kecil.
VII. Manajemen Dan Strategi Kewirausahaan
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila bahasa baru ingin berhasil , maka wirausaha harus
memiliki empat kompetensi, diantaranya:
1. Fokus pada pasar, bukan pada teknologi
2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3. Bangun tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Jika managemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka strategi
kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan
lingkukngan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan kepetusan-
keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan
salah satu strategi dari empat strategi, sebagai berikut:

1. Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa baru


2. Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
3. Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
4. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya
sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari
kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang
dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai
besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian
seseorang. The officer of Advocacy of Small Business Administration. bahwa kewirausahaan
yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau
individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi
ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna
mencapai kepuasan secara pribadi.
II. Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk
meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang tertulis di
Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko,
karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga
semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang
wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.


Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai